Oleh:
G0007063
G0007169
Pembimbing:
dr. Puji Hastuti, Sp.OG
BAB I
STUDI KASUS
STATUS PENDERITA
A.
ANAMNESIS
1. Identitas Penderita
Nama
: Ny. D
Umur
: 29 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal Masuk
: 26 Oktober 2011
Nama Suami
: Tn. S
Umur
: 36 tahun
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islan
Alamat
2. Keluhan Utama
Pasien hendak melahirkan anak ke-2 dengan tensi tinggi
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang G2P1A0, 29 tahun, umur kehamilan 41 minggu datang ke
RSUD Sragen, rujukan dari bidan dengan diagnosis preeklampsia berat,
hamil aterm pada 26 Oktober 2011 pada pukul 20.06. Kenceng kenceng
1 kali dirasakan sejak tanggal 26 Oktober 2011 pukul 08.00 WIB.
Kenceng kenceng sering dirasakan pada 26 Oktober 2011 pada pukul
17.00 dengan gerak anak masih dirasakan. Nyeri ulu hati (-), pusing (-),
nyeri kepala (-), pandangan kabur (-), kejang (-).
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
: Disangkal
6. Riwayat Haid
- Menarche
: 14 tahun
- Lama menstruasi
: 3-4 hari
- Siklus menstruasi
: 28 hari
7. Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali , lama pernikahan sampai dengan sekarang : 8 tahun
8. Riwayat Fertilitas
Baik
9. Riwayat Obstetri
I.
Hamil sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
1.
Status Interna
Tensi
: 130/90 mmHg
Nadi
: 88 x / menit
: 36,2 0C
Kepala
: Mesocephal
Mata
THT
Leher
Thorax
Cor
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi
Perkusi
Perkusi
: Sonor/Sonor
Ekstremitas
Oedema
-
Akral dingin
-
2.
Status Obstetri
Inspeksi
Kepala
: Mesocephal
Mata
Thorax
Abdomen
Oedema
akral dingin
Reflek fisilogis
+
+
+
+
Pemeriksaan Dalam :
VT
C.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium 26 Oktober 2011
HEMATOLOGI
Hb
Hct
AE
AL
AT
SGOT
SGPT
UREUM
CREATININ
Gol. Drh
HBsAg
GDS
Nilai
13,1
35,6
4,13
10,7
246
24
16
15,3
0,78
B
Negatif
78
Pemeriksaan Urin
Proteinuria
D.
Nilai Rujukan
12,2 18,1
37,7 53,7
4,04 6,13
4,5 11,5
142-424
0-31
0-32
10-50
0,5-0,9
Satuan
70-200
Mg/dl
Nilai
+1
g/dl
%
106/uL
103/uL
103/uL
U/l
U/l
Mg/dl
Mg/dl
Nilai Rujukan
Negatif
KESIMPULAN
Seorang G2P1A0, 29 tahun, UK 41 minggu, riwayat obstetri baik, riwayat
fertilitas baik, teraba janin tunggal, intra uterin, preskep, 2 cm, KK (+),
dalam persalinan dengan preeklpamsia ringan.
E.
DIAGNOSA AWAL
G2P1A0 , 29 tahun, UK 41 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterin,
presentasi, kepala, punggung kiri, dalam persalinan dengan kala I fase laten
3 jam preeklampsia ringan.
F.
PROGNOSIS
baik
G. SIKAP
Observasi 10 tiap 15
H. PEMANTAUAN PERSALINAN
Tanggal/jam
26 Oktober
2011
20.00
KU/VS
Baik,130/90,
84x,
21x,
o
36,5 C
HIS
2x/10/25/
regular/
sedang
DJJ
11-11-12
Keterangan
VT:
: 2cm, KK (+), eff:
30%, preskep, puki,
kepala turun HI
Dx:
G2P1A0, 29 tahun, UK
41 minggu, janin 1
hidup, IU, inpartu
20.30
20.45
21.00
21.15
21.30
21.45
22.00
22.15
2x/10/25/
regular/
sedang
2x/10/25/
Regular/
sedang
2x/10/30/
regular/
sedang
2x/10/30/
regular/
sedang
3x/10/30/
regular/
sedang
3x/10/30
regular/
sedang
3x/10/35/
regular/
sedang
Baik, 140/90, 3x/10/35/
84x, 20x
regular/
sedang
12-11-12
4x/10/45/
regular/
11-12-12
12-11-11
11-12-12
12-11-11
11-11-12
12-11-12
12-12-12
11-12-11
VT:
: 7cm, KK (+), eff:
70%, preskep, puki,
kepala turun HII-III,
UUK
Dx:
idem, inpartu kala I
fase aktif . PER.
Sikap:
Observasi 10/15
Evaluasi
1
jam
(23.00)
kuat
4x/10/50
regular/
kuat
4x/10/50
regular/
kuat
KU: baik, Ibu 4x/10/50
ingin mengejan, regular/
perineum
kuat
menonjol, anus
terbuka
22.30
22.45
23.00
11-12-12
Ketuban ngerembes
VT:
: lengkap, KK (-),
eff: 100%, preskep,
puki, kepala turun HIII
Dx:
idem, inpartu kala II
jam. PER.
Sikap:
Pimpin persalinan
Siapkan resusitasi
Lahir bayi perempuan spontan, BBL 2850 gram, panjang badan:
45cm, Lingkar kepala: 33 cm, lingkar dada: 32cm. APGAR Score:
8-10-10
Injeksi oksitosin 1x10 IU/ 1ml
Lahir plasenta kesan lengkap, ukuran 18 cm x 18 cm x 1,5cm.
bentuk cakram, insersi parasentralis
Pemberian misoprostol 4 x 25g perektal
Perdarahan kala I : 30 cc
Lama persalinan
Perdarahan kala II : 70 cc
Kala I: 17.00 23.00 = 6 jam
Perdarahan kala III: 30 cc
Kala II: 23.00 23.05 = 5 menit
Perdarahan kala IV: 5cc
Kala III: 23.05 23.20 = 15
menit
23.05
23.07
23.20
23.21
I.
12-11-12
11-12-11
FOLLOW UP
KU
Kesadaran
Tanda Vital
Mata
Thorax
Jantung
Pulmo
Abdomen
Genitalia
Ekstremitas
tambahan -/Kontraksi baik, supel, nyeri tekan Lochea rubra (+) dalam batas normal
- Akral dingin
- -
+ +
+ +
Diagnosis
Terapi
Sikap
Oedema
Reflex
BAB II
ANALISA KASUS
evaluasi setelah jam 20.00 adalah 2 jam, menurut kami hal tersebut kurang
benar. Berdasarkan tinjauan pustaka apabila pasien masih berada dalam
persalinan kala I fase laten, pemantauan pembukaan kembali seharusnya 4
jam kemudian. Lalu pukul 22.45 saat terjadi ketuban merembes merupakan
indikasi dilakukan vaginal touche, akan tetapi tidak dilakukan.
Pemberian Misoprostol ketika plasenta telah lahir pun sekilas menjadi
pertanyaan kami. Misoprostol dan Metergin mempunyai efek yang sama
dalam hal mengatasi perdarahan yaitu vasokonstriksi. Pada kasus ini tidak
menggunakan Metergin karena Metergin merupakan kontraindikasi pada
pasien preeklampsia (tekanan darah tinggi) karena dapat menyebabkan
pecahnya pembuluh darah. Hal itu adalah mengapa pada kasus ini
menggunakan Misoprostol tab 4 kali 25 mikrogram, sambil dilihat dan
dipantau secara ketat.
Edukasi pada pasien pun diperlukan ketika persalinan akan dilakukan
yaitu dengan informed consent kepada pasien mengenai keadaan pasien
sekarang dan komplikasi yang dapat timbul sesuai dengan penyakit.
Komplikasi dari penyakit tidak terlepas dari bayi, oleh karena itu perlu
dijelaskan juga mengenai resiko penyakit ibu terhadap bayi. Tidak terlepas
juga edukasi pada pasien setelah pasien pulang, yaitu tetap kontrol tekanan
darahnya ke puskesmas untuk mengetahui keadaan dari ibu sendiri, apakan
semakin memburuk atau membaik. Makanan pasien pun harus diperhatikan,
disarankan kepada pasien untuk mengurangi makanan yang mengandung
kolesterol tinggi dan garam yang berlebihan.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI
Hipertensi ialah timbulnya desakan darah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90
mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita istirahat.1
Klasifikasi
1. Hipertensi Gestasional
Didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg untuk pertama kalinya pada
kehamilan, tidak disertai dengan proteinuria dan desakan darah kembali
normal < 12 minggu pasca persalinan.
2. Preeklampsia
Kriteria minimum
Desakan darah 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu,
disertai dengan proteinuria 300 mg/24 jam atau dipstick 1+.
3. Eklampsia
Kejang-kejang pada preeklampsia disertai koma.
4. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
Timbulnya proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita hamil yang sudah
mengalami hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah
kehamilan 20 minggu.
5. Hipertensi kronik
Ditemukannya desakan darah 140/90 mmHg, sebelum kehamian atau
sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu
pasca persalinan.1,2
PREEKLAMPSIA
Definisi
Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi
yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di
dalam urin. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami
pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada
pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang
ditemukan pada awal masa kehamilan.
Etiologi
Meskipun sampai sekarang terjadinya preeklampsia belum jelas namun ada
beberapa teori yang dapat menjelaskan dasar terjadinya preeklampsia:
1. Teori genetik
Preeklampsia diduga merupakan penyakit yang dapat diturukan secara
resesif.
2. Teori imunologik
Preeklampsia terjadi karena kegagalan
3.
Patofisiologi
Patofisiologi preeklampsia adalah :
1.
Iskemia uteroplasenter
Hipoperfusi uterus
Gangguan uteroplasenter
Klasifikasi4
Preeklampsia dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :
A. Preeklampsia ringan
Definisi klinik
Preeklampsia ringan adalah sindroma spesifik kehamilan dengan
penurunan perfusi pada organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi
endotel.
Kriteria diagnostik:
1. Desakan darah: 140/90 mmHg - < 160/110 mmHg
Kenaikan desakan darah sistolik 30 mmHg dan kenaikan desakan
diastolik 15 mmHg, tidak dimasukkan dalam kriteria diagnostik
preeklampsia, tetapi perlu observasi yang cepat.
2. Proteinuria: 300 mg/24 jam jumlah urin atau dipstick : 1+.
3. Edema: lokal pada tungkai tidak dimasukkan dalam kriteria
c)
Vitamin prenatal
d)
e)
Tidak
perlu
pemberian
diuretik,
antihipertensi
dan
sedativum
f)
Gangguan visus
Nyeri epigastrium
3. Pemeriksaan laboratorium
1)
4)
B. Preeklampsia Berat
Definisi klinik
Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan salah satu atau lebih gejala
dan tanda di bawah ini:
1. Desakan darah: pasien dalam keadaan istirahat dengan desakan
sistolik 160 mmHg dan desakan diastolik 90 mmHg
2. Proteinuria: 5gr/ jumlah urin selama 24 jam. Atau dipstick: +4
3. Oligouria: produksi urin <400-500 cc/24 jam
4. Kenaikan kreatinin serum
5. Edema paru dan sianosis
6. Nyeri epigastrium dan nyeri atas kanan abdomen: disebabkan
teregangnya kapsula Glisone. Nyeri dapat sebagai gejala awal
ruptur hepar
7. Gangguan otak dan visus: perubahan kesadaran, nyeri kepala,
skotoma dan pandangan kabur
8. Gangguan fungsi hepar: peningkatan alantine atau aspartat amino
transferase
9. Hemolisis mikroangiopatik
10. Trombositopenia < 100.000 sel/ mm3
11. Sindroma HELLP
Pembagian preeklampsia berat
1. Preeklampsia berat tanpa impending eklampsia
2. Preeklampsia berat dengan impending eklampsia, dengan gejala-
Penjelasan
Peningkatan Hb dan Hct berarti:
Menggambarkan beratnya
hipovolemia
Morfologi eritrosit
hemolisis
Trombosit
anemia
Kreatinin,ureum
serum dan BUN
Trombositopenia menggambarkan
preeklampsia berat
Peningkatan menggambarkan preeklampsia
Transamine serum
berat
Menggambarkan preeklampsia berat dengan
Lactic acid
dehydrogenase
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
2004
4.
5.
6.
Cunningham FG, et al. Williams Obstetri 23ed Chapter 11. Appletion dan
Lange. 2005