JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
LESTARI EKAWATI
RIFATI HANIFA
MAHATHIR N MUHAMMAD
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
RINGKASAN..................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1LatarBelakang.......................................................................................... 1
1.2RumusanMasalah..................................................................................... 1
1.3Tujuankhusus........................................................................................... 2
1.4Keutamaan Penelitian .............................................................................. 2
1.5Luaran yang diharapkan ........................................................................... 3
1.6Kegunaan Penelitian ................................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1Solar Selektif Absorber ............................................................................ 3
2.2Kobal Oksida ........................................................................................... 4
2.3Electrospinning........................................................................................ 5
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 6
3.1Bahan Penelitian ...................................................................................... 6
3.2Alat yang digunakan ................................................................................ 6
3.3Variabel Penelitian................................................................................... 6
3.4 Tahapan Penelitian.................................................................................. 6
3.5Analisa Hasil............................................................................................ 7
3.6Pengumpulan Data ................................................................................... 7
3.7Indikator Pencapaian................................................................................ 8
3.8 Tempat dan Pelaksanaan Penelitian......................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 8
4.1AnggaranBiaya ........................................................................................ 8
4.2JadwalKegiatan........................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9
Lampiran 1.Biodata Ketua Dan Anggota.......................................................... 10
Lampiran 2.Justifikasi AnggaranKegiatan........................................................ 15
Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Peneliti Dan PembagianTugas ................ 17
Lampiran 4.Surat PernyataanKetuaPeneliti ...................................................... 18
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Densitasdayaradiasi yang dipancarkanmatahari ............................... 3
Gambar2.2Susunan alat electrospinning ............................................................. 5
DAFTAR TABEL
Gambar4.1 RingkasanAnggaranBiaya PKM-Penelitian ...................................... 8
Gambar4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian............................................................... 8
iv
RINGKASAN
Perkembangan teknologi berbasis solar systemmemiliki prospek yang cemerlang.
Salah satu yang sedang digerakan saat ini adalah teknologi dalam pemanenan
panas matahari. Melaluikonversipanasmenggunakanteknologi solar thermal
kolektorpanas matahari dapat diubah menjadi tenaga listrik . Kunci utama dari
penggunaan teknologi solar thermal kolektor adalah lapisan tipis atau solar
selektif
absorber
(SSA)
padapermukaankolektor
yang
menyerapradiasimataharisecaramaksimaldanmengkonversinyamenjadienergipanas
padafluidakerja.. Pembuatan SSA pada umumnya menggunakan metode
vakum/sputtering ataumetodeelektro-platting. Amri, dkk (2013) mensintesis SSA
berbasis tembaga kobal oksida dengan teknik solgel dip-koating menggunakan
prekursor tembaga asetat dan kobal klorida. Namun prekursor ini mudah
mengendap sehingga proses kurang reproducible. Selain itu,metodeyang
digunakan
masihmenyisakankendalaterutamapadabiayaproduksi
yang
tinggi/hargaproduk
yang
mahal
(sputtering/vakum)
danbersifattidakramahlingkungan (elektro-platting). untuk mengatasi hal tersebut
pada penelitian ini digunakan metode berbasis nanotechnology melalui
pemintalan elektrik dengan alat electrospinning.Penelitian ini menggunakan
prekursor kobaloksida hasil sintesis nitrathexahidrat (Co(No3), kemudian dengan
menggunakan alat elctrospinning proses koating aluminium dilakukan dengan
memvariasikan besarnya voltase 5 kV, 10 kV, 15 kV dan jarak jarum (syringe)10
cm, 15 cm, 20cm. Setelah proses koating, lapisan aluminium dari setiap sampel
dianalisis tingkat absortansi, emitansi, karakteristik mineralogi, adhesi dan
kekerasan menggunakan alat-alat penunjang.SSA yang dihasilkan diharapkan
dapat memilikikualitas tinggi, berbiaya murah dan aman bagi lingkungan
sehingga bisa menjadi dasar difusi teknologi ini di Indonesia semakin luas.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Matahari merupakan sumber energi tak terbatas, terbarukan serta bersifat
ramah lingkungan. Selain teknologi photovoltaic yang mengubah radiasi matahari
menjadi listrik secara langsung, radiasi matahari dapat juga diubah menjadi listrik
secara tidak langsung melalui konversi panas terlebih dahulu menggunakan
teknologi solar thermal kolektor. Tingkat efisiensi solar thermal kolektor secara
luas dikenal jauh lebih tinggi dibandingkan dengan photovoltaic(Chow 2010;
Mastai, Polarz, and Antonietti 2002).Selain untuk pembangkitan listrik, panas dari
solar thermal kolektor dapat juga secara langsung digunakan untuk kebutuhan
domestik seperti pemanas air tenaga matahari (solar water heater), sumber panas
untuk sistem pendingin tenaga matahari (solar AC) maupun hibrid dengan
photovoltaic (PV/T) (Chow 2010). Komponen kunci yang menentukan efisiensi
dari solar thermal kolektor adalah lapisan tipis pada permukaan kolektor yang
menyerap radiasi matahari secara maksimal dan mengkonversinya menjadi energi
panas pada fluida kerja. Lapisan ini biasa disebut sebagai solar selektif absorber
(SSA) yang menyerap hanya radiasi matahari dengan panjang gelombang < 2.5
m (UV-Vis-NIR) atau memiliki absorptansi () tinggi, namun menolak radiasi
dengan panjang gelombang >2.5 m (mid-far infrared, MFIR) untuk
meminimalisir panas hilang akibat re-radiasi dari permukaan kolektor (emitansi
() rendah) (Bayon, San Vicente, and Morales 2010; Bostrm et al. 2011).
SSA yang banyak beredar di pasaran saat ini disintesis menggunakan
beberapa metode seperti vakum/sputtering atau metode elektro-platting. Namun
penerapan metode-metode ini masih menyisakan kendala terutama pada biaya
produksi yang tinggi/harga produk yang mahal (sputtering/vakum) dan bersifat
tidak ramah lingkungan (elektro-platting). Penelitian yang diusulkan ini mencoba
merekayasa koating kobal oksida sebagai SSA melalui deposisi pemintalan
elektrik (electrospinning). Teknik elctrospinning menawarkan kemampuan yang
unik dalam menghasilkan serat dengan diameter yang sangat kecil hingga
beberapa puluh nanometer dan penampilan mekanik yang menarik serta struktur
pori dan permukaan yang dapat dikontrol (Munir dkk, 2009a; Munir dkk,
2008a)Selain itu, hal yang tidak kalah penting yaitu teknik electrospinning
menawarkan produk yang berkualitas, berbiaya murah dan aman bagi lingkungan
sehingga diharapkan difusi teknologi ini di Indonesia akan menjadi semakin luas.
1.2
Rumusan Masalah
Dewasa ini ada terdapat beberapa metode dalam mengembangkan SSA.
Terdapat tiga kategori utama bahan SSA yang disintesis dengan metode sol-gel
yaitu metal oksida, partikel logam dalam matriks dielektrik (cermet absorber) dan
metal spinel absorber. Metal oksida, baik sendiri atau dalam bentuk campuran
dengan metal lain telah disintesis sebagai bahan SSA (Avila dkk, 2004). Avila
dkk (2004) mensintesa oksida kobalt di atas stainless steel dan paduan nikelstainless menggunakan teknik spray pirolisis pada suhu 350-600oC selama 5 jam.
Nilai absorptansi optimum yang diperoleh sebesar =0,77 dengan emitansi =0,20
yang dicapai ketika substrat stainless steel digunakan. Spinel metal oksida diatas
substrat logam reflektif telah menarik minat yang cukup besar karena sifat mereka
yang menjanjikan sebagai SSA untuk kolektor panas matahari. Kaluza, dkk.
(Kaluza dkk. 2001) telah berhasil mensintesis film hitam spinel CuFeMnO4
menggunakan sol-gel dip-coating dengan perlakuan panas pada 500oC dan
menunjukkan absorptansi sekitar =0,6 dan emitansi =0,29-0,39.Amri, dkk
(2013) mensintesis SSA berbasis tembaga kobal oksida dengan teknik solgel dipkoating menggunakan prekursor tembaga asetat dan kobal klorida. Namun
prekursor ini mudah mengendap sehingga proses kurang reproducible. Penelitian
ini disamping menggunakan prekursor Cobal nitrat yang memiliki kelarutan tinggi
sehingga tidak mudah mengendap, juga hanya memakai satu komponen saja yaitu
hanya kobal saja tanpa tembaga. Selain itu teknik deposisi menggunakan
elektrospinning yang diharapkan akan menghasilkan permukaan koating yang
lebih homogen.
Dengan kondisi tersebut, dibutuhkan teknik lain untuk menghasilkan
material berpori minimum. Teknik elctrospinning menawarkan kemampuan yang
unik dalam menghasilkan serat dengan diameter yang sangat kecil hingga
beberapa puluh nanometer dan penampilan mekanik yang menarik serta struktur
pori dan permukaan yang dapat dikontrol (Munir dkk, 2009a; Munir dkk, 2008a).
Penelitian ini mencoba mensintesis solar selektif absorber dari kobalt oksida
dengan teknik deposisi elctrospinningsehingga diharapkan dapat menghasilkan
efisiensi tinggi.
1.3
Tujuan khusus
Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis lapisan tipis solar selektif
absorber kobal oksida berpori minimumdiatas substrat aluminium melalui metode
sol-gel menggunakan teknik deposisi pemintalan elektrik (electrospining).
berkinerja tinggi dengan proses yang berbiaya rendah dan bersifat ramah
lingkungan dalam hal pemanenan energi panas matahari yang potensinya
melimpah di Indonesia melalui kolektor solar thermal yang bermuara pada
pemenuhan kebutuhan energi nasional. Adapun variabel yang diteliti adalah
besarnya voltase dari sumber tegangan dan jarak jarum (syringe) terhadap substrat
aluminium.
1.4Keutamaan Penelitian
Keutamaan penelitian ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada
penggunaan sumber energi minyak bumi serta pemanfaatan energi matahari dalam
rangka pengembangan energi alternatifyang ramah lingkungan dengan
menggunakan solar thermal kolektor.
1.5
1.
2.
3.
1.6
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna dalam meningkatkan perkembangan industri solar
thermal di dunia dengan teknik electrospinning yang efektif. Selain itu penelitian
ini juga berguna dalam mewujudkan kemandirian energi sebagai salah satu solusi
alternatif pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia sehingga tidak lagi
bergantung pada sumber energi berbasis fosil.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Solar Selektif Absorber (SSA)
Spektra radiasi matahari yang mengandung densitas daya tinggi yang
sampai ke permukaan bumi setelah penyerapan oleh atmosfer, terbatas pada
kisaran antara 0,3 dan 2,5 m yaitu pada area radiasi ultraviolet-cahaya tampaknear infrared (UV/Vis/NIR) dengan intensitas maksimum terjadi pada panjang
gelombang sekitar 0,55 m. Disisi lain sifat optik dari real body dalam rentang
panjang gelombang inframerah dapat dicirikan oleh emisi termal (>2m) yang
mengacu pada emisi black body ideal yang pada 100, 200 dan 300 C terlihat
seperti pada Gambar 1 (Duffie and Beckman 2006).
yang
dipancarkan
Pada dasarnya tidak ada tumpang tindih yang signifikan antara densitas
daya matahari dalam rentang panjang gelombang 0,3-2,5 um dengan radiasi
termal yang dipancarkan oleh suatu permukaan pada panjang gelombang di atas 2
m terutama untuk suhu di bawah 200 C. Jika suhu permukaan meningkat,
jumlah energi yang dipancarkan juga meningkat, dan lokasi puncak dari emisi
thermal bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih pendek. Profil ini
menunjukkan kemungkinan merancang bahan lapisan tipis yang menyerap secara
maksimum radiasi matahari berdensitas daya tinggi (absorptansi tingi) sekaligus
memiliki emitansi yang rendah pada area MFIR (emitansi rendah). Lapisan ini
biasa disebut sebagai solar selektif absorber (SSA), yang dapat mendekati
penyerap selektif ideal (Gambar 1).
Absorptansi () secara luas didefinisikan sebagai fraksi tertimbang antara
radiasi yang diserap benda dan radiasi matahari yang masuk (Isol), sedangkan
emitansi () didefinisikan sebagai fraksi tertimbang antara radiasi yang
dipancarkan benda dan distribusi Planck black body (Ip), dan keduanya biasanya
ditulis dalam term reflektasi permukaan (R()) seperti terlihat pada persamaan (1)
dan (2) (Duffie and Beckman 2006):
2.5
2. 5
I sol ( )(1 R ( )) d
0.3
0. 3
20
(T ) =
sol
( ) d
(1)
20
I p ( )(1 R ( )) d
2.5
2.5
( ) d
(2)
Kobal Oksida
Kobal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Co dan nomor atom 27 dengan berat atom sebesar 58.933200. Cobalt
merupakan unsur transisi yang terletak pada golongan 9 pada periode keempat.
Menurut
aturan
Aufbau
Cobalt
mempunyai
konfigurasi
2
2
6
2
6
2
7
7
2
1s 2s sp 3s 3p 4s 3d atau bisa disingkat
[Ar] 3d 4s sedangkan jika
menurut aturan bilangan kuantum maka konfigurasi Cobalt dapat
ditulis 1s2 2s2 sp6 3s2 3p6 3d7 4s2. Cobalt merupakan logam metalik yang
berwarna sedikit berkilauan dan keabu-abuan
A. SifatSifat Logam Cobalt
1. Sifat Fisika logam Cobalt :
(1) Logam berwarna abuabu, sedikit berkilauan dan metalik.
(2) Sedikit magnetis.
(3) Cobalt memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi.
(4) Melebur pada suhu 14900C dan mendidih pada suhu 35200C.
1. Sifat Kimia logam Cobalt :
(1) Bereaksi lambat dengan asam encer menghasilkan ion dengan biloks +2
(2) Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan pembentukan nitrogen oksida,
reaksi yang terjadi adalah :
Co + 2H+ Co2+ + H2
3Co + 2HNO3 + 6H+ 3Co2+ + 2NO+ 4H2O
(3) Kurang reaktif
(4) Dapat membentuk senyawa kompleks
(5) Senyawanya umumnya berwarna
3.2
Electrospinning
Teknologi elektrospinning (electrospinning) adalah salah satu bidang
nanoteknologi yang berkembang pesat dan elektrospinning digunakan untuk
memproduksi serat nano (nanofiber) dan partikel nano (nano particle) dari bahan
organik, anorganik dan komposit (2). Secara sederhana proses elektrospining
dibangun dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi dan kemudian larutan
di charging dengan tegangan tinggi tersebut. Kemudian apabila daya dorong
mekanik dan listrik mampu mengalahkan gaya tegangan permukaan maka
terbentuk polimer jet. Polimer jet ini bergerak kearah kolektor. Dalam perjalan
menuju kolektor terjadi pengurangan diameter jet dan pada saat sampai dikolektor
polimer sudah hampir kering dan diameter serat sudah dalam ukuran nano.
Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan adalah kobal nitrat hexahidrat (Co(No3)2) 6
H2O 0.1 M, 0.25 M, 0.4 M, etanol, asam propionate (CH3CH2COOH), NaOH dan
HNO3
3.2
Variabel Penelitian
Variable yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:
1. Pengaruh besarnya tegangan(voltase) dengan variasi tegangan yang
diberikan5kv, 10kv, 15 kv
2. Pengaruh jarak jarum (syringe) 10 cm, 15 cm, 20cm terhadap substrat
aluminium.
3.4Tahapan Penelitian
Penelitian akan dilakukan dalam beberapa tahapan selama 4 bulan
kegiatan. Berikut adalah tahapan penelitian dan uraiannya:
1. Tahap Persiapan Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini, alat penunjang akan dibeli dan disewa sedangkan
untuk bahan yang dibutuhkan akan dibeli.
2. Tahap Pembersihan Aluminium
Proses pembersihan aluminium bertujuan untuk menghilangkan zat
pengotor yang menempel pada aluminium. Proses ini meliputi langkah-langkah
sebagai berikut
a. Larutan NaOH 10% dan HNO3 10% dibuat
b. Aluminium dicelupkan kedalam larutan NaOH 10% pada suhu 70oC
selama 3menit
c. Setelah waktu tercapai, aluminium dicelupkan kedalam aquades
d. Aluminium kemudian dicelupkan kedalam larutan HNO310% selama 3
menit
e. Aluminium dicuci kembali dengan aquades dan didikeringkan pada suhu
kamar.
3. Tahap Pembuatan Lapisan Koating
Analisa Hasil
Absorptansi dihitung berdasarkan ISO standar 9845-1 (1992)
menggunakan hemispherical reflektansi pada rentang 0.3<<2.7 m (Duffie and
Beckman, 2006) yang direkam dengan UV-Vis-NIR Jasco V-670 yang dilengkapi
dengan sphereintegration. Lampu deuterium dan halogen digunakan sebagai
sumber cahaya. Template data reflektansi terhadap distribusi spektral yang
dihasilkan dibuat dengan menggunakan lembar kerja Excel berdasarkan metode
Duffie-Beckman. Emitansi pada rentang 2,7<<15,4 mdihitung menggunakan
FTIR Perkin Elmer Spectrum 100 yang dilengkapi bola integrasi dalam rentang
500-4000 cm-1. Spektrum reflektansi diperoleh setelah empat scan dengan
resolusi 2 cm-1. Koreksi background dilakukan setiap sebelum pengambilan data.
Karakteristik mineralogi dari film tipis dianalisis menggunakan
difraktometer sinar-X (Bruker Muka D8 X-ray difraktometer) yang dilengkapi
dengan detektor Lynx-Eye dan dioperasikan pada 40 kV dan 40 mA. Morfologi
permukaan sampel lapisan film tipis dianalisis menggunakan SEM/FESEM (Zeiss
Neon 40EsB). Tingkat kekerasan permukaan koating diuji dengan teknik
kekerasan pensil (Wolf-Wilborn test) menggunakan Elcometer 501 (ASTM D
3363). Alat ini didesain untuk memastikan bahwa ujung silindrikal pensil pada
posisi 45o dan tekanan tetap 7.5N. Pensil yang sudah dipersiapkan lalu diletakkan
pada posisi yang sudah disediakan dalam Elcometer, dan kemudian Elcometer
didorong diatas flat koating dan dilihat interaksi antara ujung pensil dengan
permukaan koating. Kekuatan koating dikuantifikasi berdasarkan pensil yang
berhasil menggores koating, dimana urutan kekuatan pensil dari yang terlemah
sampai yang terkuat distandarisasi menggunakan kode dari 6B, 5B, 4B, 3B, 2B,
B, HB, F, H, 2H, 3H, 4H, 5H, 6H (ASTM D 3363).
3.6
Pengumpulan Data
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang PKM
Bahan Habis Pakai
Perjalanan
Lain- lain
Total Anggaran
Biaya (Rp)
3.667.000
3.788.000
2.655.000
1.620.000
11.730.000
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Amun, Zhong-Tao Jiang, Trevor Pryor, Chun-Yang Yin, Zonghan Xie, and
Nick Mondinos. 2012. "Optical and mechanical characterization of novel
cobalt-based metal oxide thin films synthesized using solgel dip-coating
method." Surface and Coatings Technology no. 207 (0):367-374. doi:
10.1016/j.surfcoat.2012.07.028.
Amri, Amun, Zhong-Tao Jiang, Parisa A. Bahri, Chun-Yang Yin, Xiaoli Zhao,
Zonghan Xie, Xiaofei Duan, Hantarto Widjaja, M. Mahbubur Rahman,
and Trevor Pryor. 2013b. "Surface Electronic Structure and Mechanical
Characteristics of CopperCobalt Oxide Thin Film Coatings: Soft X-ray
Synchrotron Radiation Spectroscopic Analyses and Modeling." The
Journal of Physical Chemistry C no. 117:1645716467. doi:
dx.doi.org/10.1021/jp404841m.
Bayon, R., G. San Vicente, and A. Morales. 2010. "Durability tests and up-scaling
of selective absorbers based on copper-manganese oxide deposited by dipcoating." Solar Energy Materials and Solar Cells no. 94 (6):998-1004.
doi: 10.1016/j.solmat.2010.02.006.
Bayn, Roco, Gema San Vicente, Csar Maffiotte, and ngel Morales. 2008.
"Preparation of selective absorbers based on CuMn spinels by dip-coating
method." Renewable Energy no. 33 (2):348-353. doi: DOI:
10.1016/j.renene.2007.05.017.
Bostrm, T., S. Valizadeh, J. Lu, J. Jensen, G. Westin, and E. Wckelgrd. 2011.
"Structure and morphology of nickel-alumina/silica solar thermal selective
absorbers." Journal of Non-Crystalline Solids no. 357 (5):1370-1375. doi:
10.1016/j.jnoncrysol.2010.09.023.
Bostrom, T., E. Wackelgard, and G. Westin. 2003. "Solution-chemical derived
nickel-alumina coatings for thermal solar absorbers." Solar Energy no. 74
(6):497-503. doi: 10.1016/s0038-092x(03)00199-3
Chow, T. T. 2010. "A review on photovoltaic/thermal hybrid solar technology."
Applied Energy no. 87 (2):365-379. doi:
http://dx.doi.org/10.1016/j.apenergy.2009.06.037.
Duffie, John A., and William A. Beckman. 2006. Solar Engineering of Thermal
Processes. third ed. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
Katumba, G., J. Lu, L. Olumekor, G. Westin, and E. Wckelgrd. 2005. "Low
cost selective solar absorber coatings: characteristics of carbon-in-silica
synthesized with sol-gel technique." Journal of Sol-Gel Science and
Technology no. 36 (1):33-43. doi: 10.1007/s10971-005-4793-4.
Kennedy, C. E. 2002. Review of mid- to high-temperature solar selective absorber
materials. In Tech. Rep. TP-520-31267. Golden, Colorado, USA: National
Renewable Energy Laboratory.
Mastai, Y., S. Polarz, and M. Antonietti. 2002. "Silicacarbon nanocomposites A new concept for the design of solar absorbers." Advanced Functional
Materials no. 12 (3):197-202. doi: 10.1002/16163028(200203)12:3<197::aid-adfm197>3.0.co;2-a.
Wahyudi, T.,Rismayani, S., Aplikasi Nanoteknologi pada Bidang Tekstil,
Bandung: Balai Besar Tekstil. Arena Tekstil 23-2, (52-109) .2008
10
10
11
12
13
14
15
16
17
18