Anda di halaman 1dari 11

3/2/2016

BABIII

KEBUTUHANAIRIRIGASI

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang


diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi,
kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan
memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam
melalui hujan dan kontribusi air tanah.

a.
b.
c.
d.
e.

Kebutuhan air sawah ditentukan oleh faktorfaktor berikut :


penyiapan lahan
penggunaan konsumtif
perkolasi dan rembesan
pergantian lapisan air
curah hujan efektif
Kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam mm/hari atau
lt/dt/ha.
Kebutuhan air belum termasuk efisiensi di jaringan tersier
dan utama. Efisiensi dihitung dalam kebutuhan
pengambilan air irigasi.

3/2/2016

3.1.FaktorfaktoryangMempengaruhiKebutuhanAirTanaman

1.
2.
3.
4.

Topografi
Hidrologi
Klimatologi
Teksturtanah

3.2.KebutuhanAirTanaman
Kebutuhan air tanaman dipengaruhi oleh
faktorfaktor evaporasi, transpirasi yang
kemudian
dihitung
sebagai
evapotranspirasi.
Evaporasi, yaitu peristiwa perubahan air
menjadi uap karena adanya energi panas
matahari.
Laju evaporasi dipengaruhi oleh faktor
lamanya penyinaran matahari, angin,
kelembaban udara dan lainlain

3/2/2016

Besarnyaevaporasidapatdihitungdengan
metodePenman:
Eo=0,35(Pa Pu)(1+U2 /100)
dengan:
Eo=pengupandalammm/hr
Pa=Tekananuapjenuhpadasuhurataharian
dalammmHg
Pu=TekananuapsebenarnyadalammmHg
U2 =Kecepatananginpadaketinggian2m
dalammile/hari,sehinggabentukU2dalam
m/dtharusdikalikandengan24x60x60/
1600

Transpirasi, merupakan suatu proses pada


peristiwa uap air meninggalkan tubuh
tanaman dan memasuki atmosfir.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh penyinaran
matahari, tekanan uap air di udara, suhu dan
kecepatan angin.
Evapotranspirasi,
sering disebut sebagai
kebutuhan
konsumtif
tanaman
yang
merupakan jumlah air untuk evaporasi dari
permukaan areal tanaman dengan air untuk
transpirasi dari tubuh tanaman.

3/2/2016

3.3.EfisiensiIrigasi
EfisiensiPengaliran
EPNG=(Asa/Adb)x100%
dengan:
EPNG =
Efisiensipengairan
Asa
=
Airyangsampaidiirigasi
Adb
=
Airyangdiambildaribangunan
sadap

EfisiensiPemakaian
EPMK=(Adzp/Asa)x100%
dengan:
EPMK
=
Efisiensipemakaian
Adzp
=
Airyangdapat ditahan pada
zonaperakaran
Asa
=
Airyangdiberikan diareal
irigasi
Efisiensi Penyimpanan
EPNY=(Adk/Asp)x100%
dengan:
EPNY
=
Efisiensipenyimpanan
Asp
=
Airyangtersimpan
Adk
=
Airyangdiberikan

3/2/2016

Masih banyak lagi efisiensi yang terjadi pada


saluran irigasi karena efisiensi dapat pula
terjadi pada saluran premier, bangunan bagi,
saluran sekunder dan sebagainya. Secara
prinsip nilai efisiensi adalah :
EF=[(Adbk Ahl)/Adbk]x100%
dengan:
EF
=
Efisiensi
Adbk
=
Airyangdiberikan
Ahl
=
Airyanghilang

3.4.PolaTataTanamdanSistemGolongan
Pola tanam; untuk memenuhi kebutuhan air
bagi tanaman, penentuan pola tanam
merupakan hal yang perlu dipertimbangkan.
Berikut merupakan contoh pola tanam yang
dapat dipakai :
Ketersediaanairuntukjaringanirigasi

Polatanamdalam satutahun

1.Tersediaaircukupbanyak

Padi Padi Palawija

2.Tersediaairdalamjumlahcukup

Padi Padi Bera


Padi Palawija Palawija

3.Daerahyang cenderungkekuranganair

Padi Palawija Bera


Palawija Padi Bera

3/2/2016

Sistem golongan ; untuk memperoleh


pertumbuhan yang optimal guna mencapai
produktivitas yang tinggi, maka penanaman harus
memperhatikan pembagian air secara merata ke
semua petak tersier dalam jaringan irigasi
Dikarenakan sumber air tidak selalu dapat
menyediakan air yang dibutuhkan maka harus
dibuat rencana pembagian air yang baik
Kebutuhan air tertinggi pada suatu petak tersier
yang
diperoleh
sewaktu
adalah
Qmax,
merencanakan seluruh sistem irigasi.
Besarnya debit Q yangntersedia tidak tetap,
bergantung pada sumber dan luas tanaman yang
harus diairi.

Pada saat dimana air tidak cukup untuk


memenuhi kebutuhan air tanaman, maka
pemberian air dilakukan secara bergilir
Keuntungankeuntungan yang diperoleh dari
sistem bergilir ini adalah :
1. berkurangnya
kebutuhan
pengambilan
puncak
2. kebutuhan pengambilan bertambah secara
berangsurangsur
pada
awal
waktu
pemberian air irigasi

3/2/2016

Sedangkan halhal yang tidak menguntungkan


adalah :
1. timbulnya komplikasi sosial
2. eksploitasi lebih rumit
3. kehilangan air akibat eksploitasi lebih tinggi
4. jangka waktu irigasi untuk tanaman pertama
lebih lama, akibatnya lebih sedikit waktu
tersedia untuk tanaman kedua
5. daur/siklus gangguan serangga, pemakaian
insektisida

3.5.KebutuhanAir
1. Penyiapan Lahan
Faktorfaktor penting yang menentukan besarnya
kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah :
a. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan penyiapan lahan
b. Jumlah air yang dibutuhkan untuk penyiapan
lahan
Faktorfaktor penting yang menentukan lamanya
jangka waktu penyiapan lahan adalah :
a. tersedianya tenaga kerja dan prasarana untuk
menggarap tanah.
b. Perlunya memperpendek jangka waktu
penggarapan tanah agar tersedia cukup
waktu untuk menanam tanaman.

3/2/2016

KebutuhanAirUntukPenyiapanLahan
Jumlahairyangdibutuhkanuntukpenyiapanlahandapatditentukan
berdasarkankedalamansertaporositastanahdisawah.
Rumusberikut dapatdipakaiuntukmemperkirakankebutuhanairuntuk
lahan:
(Sa Sb)N. d
PWR= +Pd+Fl
1000
dengan:
PWR = Kebutuhanairuntukpenyiapanlahan(mm)
Sa = Derajatkejenuhantanahsetelahpenyiapanlahandimulai(%)
Sb = Derajatkejenuhantanahsebelumpenyiapanlahandimulai(%)
N
=Porositastanah(%)padahargarataratauntukkedalamantanah
d
= Asumsikedalamantanahsetelahpekerjaanpenyiapanlahan(mm)
Pd = Kedalamangenangansetelahpekerjaanpenyiapanlahan(mm)
Fl
= Kehilanganairdisawahselama1hari(mm)
Untuktanahberteksturberattanparetakretak,kebutuhanairuntuk
penyiapanlahandiambil200mm,sedangkanuntuktanahyangsudahlama
dibiarkanbera diambil250mm,initermasukairuntukpenjenuhandan
pengolahantanah.

KebutuhanAirSelamaPenyiapanLahan
Untuk menghitung kebutuhan air irigasi selama persiapan lahan
digunakan metode Van de Goor dan Zijlstra (1968)
IR = Mek / (ek 1)
dengan :
IR = Kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan (mm/hr)
M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat
evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan
M = Eo + P (mm/hari)
Eo = Evaporasi air terbuka yang diambil 1.1Eto selama penyiapan
lahan (mm/hari)
P
= Perkolasi
e
= Bilangan eksponen = 2.71828182846 = 2.72
k
= MT / S
T
= Jangka waktu penyiapan lahan (hari)
S
= Kebutuhan air untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan
air 50mm. Untuk tanah bertekstur berat tanpa retakretak
S = 250mm, sedangkan untuk tanah yang sudah lama
dibiarkan bera ( lebih dari 2.5 bulan) S = 300 mm

3/2/2016

2. PenggunaanKonsumtif
Penggunaankonsumtifadalahjumlahairyang
dipakaiolehtanamanuntukproses
evapotranspirasi.
Penggunaankonsumtifdihitungdenganrumus
sebagaiberikut:
Etc =Kc . Eto
dengan:
Etc = evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
Eto = evapotranspirasi tanaman acuan (mm/hari)
Kc = koefisien tanaman

3. Perkolasi

Perkolasi merupakan pergerakan air dalam tanah dengan


arah vertikal ke bawah. Laju perkolasi sangat tergantung
pada sifatsifat tanah
Pada tanah lempung berat laju perkolasi relatif rendah
sedangkan pada tanahtanah yang lebih ringan laju perkolasi
lebih tinggi.
Besar laju perkolasi
Tanah

mm/hari

Sandy Loam

3 6

Loam

2 3

ClayLoam

1 2

3/2/2016

4. PenggantianLapisanAir
Penggantian lapisan air dilakukan setelah
pemupukan
Dimaksudkan untuk membilas tanah dengan
tujuan mengurangi reaksi kimia yang
berlebihan akibat pemberian pupuk.
Jika tidak dilakukan setelah pemupukan maka
penggantian lapisan air dilakukan sebanyak 2
kali, masingmasing 50 mm ( atau 3.3
mm/hari selama 1/2bulan) selama 12 bulan
setelah transplantasi.

5. CurahHujanEfektif
Untuk irigasi padi,curah hujan efektif
bulanan diambil 70%dari curah hujan
minimum tengah bulanan dengan periode
ulang 5tahun.
Re=0,7xRs (setengah bulanan dengan
T=5tahun)
dengan :
Re =
curah hujan efektif (mm/hari)
Rs =
curah hujan minimum dengan
periode ulang 5tahun (mm)

10

3/2/2016

6. KebutuhanAirdiSawahUntukPetakTersier
Banyaknya air untuk irigasi pada petak sawah
dapat dirumuskan sebagai berikut :
NFR=S+Et+P Re
dengan :
NFR= Kebutuhan airuntuk irigasi /NFR(NetField
WaterRequirement)(mm/hari)
S = Kebutuhan airuntuk pengolahan tanah atau
penggenangan (mm/hari)
Et = Evapotranspirasi /CropConsumtive Use
(mm/hari)
Re = Curah hujan efektif (mm/hari)
P =Perkolasi

Sedangkan kebutuhan air irigasi pada intake


saluran premier diperoleh dengan persamaan
sebagai berikut :
Q = DR . A
dengan :
Q = Debit dipintu saluran ( lt/dt)
A = Luas lahan tanaman ( ha)
DR = Diversin Requirement ( lt/ dt.ha)
DR = NFR / (e x 8.64)
NFR = Kebutuhan air bersih di sawah
e = efisiensi irigasi

11

Anda mungkin juga menyukai