I. IDENTIFIKASI SECARA
MAKROSKOPIS
Prosedur Kerja :
1. Larva yang diperoleh dari TPA dipindah
kedalam breaker
glass yg berisi air
2. Diamkan beberapa saat, dan amati posisi larva
waktu
istirahat, apabila :
a. Sebagian besar tubuh kontak/rata dgn
permukaan air
(Anopheles)
b. Sebagian kecil tubuh kontak permukaan
air/posisi larva
membentuk sudut & larva diperoleh dari TPA
yg jernih
(Aedes)
c. Sebagian kecil tubuh kontak permukaan
air/posisi larva
membentuk sudut & larva diperoleh dari TPA
yg kotor
I. IDENTIFIKASI SECARA
MIKROSKOPIS
Prosedur Kerja :
1. Pindahkan Larva ke obyek glass
tepat ditengah-tengah menggunakan
pipet
2. Letakkan larva dgn punggung
dibagian atas dan kepala menghadap
kebawah
3. Keringkan Larva dgn cara
mengambil sisa air disekitarnya
memakai pipet & kertas saring/kapas
4. Sentuhlah larva secara hati-hati dgn
ujung kertas saring/kapas (air terisap
& larva tdk rusak)
I. IDENTIFIKASI SECARA
MIKROSKOPIS
5. Apabila :
a. Larva Aedes
- Mempunyai terompet (sifon) pd
segmen
abdomen ke-VIII
- Ujung sifon tanpa katub penembus
- Sifon pendek warna gelap (hitam) >
gelap
dari badan
- Sifon tdp 1 tuff (berkas kumpulan
rambut)
b. Larva Culex
- Mempunyai terompet (sifon) pd
segmen
abdomen ke-VIII
- Ujung sifon tanpa katub penembus
- Sifon panjang warna gelap (hitam) >
I. IDENTIFIKASI SECARA
MIKROSKOPIS
5. Apabila :
c. Larva Mansonia
- Mempunyai terompet (sifon) pd
segmen
abdomen ke-VIII
- Ujung sifon dengan katub
penembus
b. Larva Anopheles
- Tidak mempunyai terompet (sifon)
pd
segmen abdomen ke-VIII
- Mempunyai bulu kipas
Larva
Anopheles
Larva Aedes
Larva Aedes
Insang anal
Sisir
Sifon
Larva Culex
Larva Mansonia
A
N
O
P
H
E
L
I
N
A
E
C
U
L
I
C
I
N
A
E
Larva Aedes
Langkah-Langkah :
1. MEMATIKAN LARVA
2. PENGAWETAN (MOUNTING)
LARVA
3. LABELLING
2. PENGAWETAN (MOUNTING)
LARVA
A. TUJUAN :
1. Mengetahui cara pemprosesan
pengawetan/mounting
Larva
2. Larva hasil pemprosesan tahan lama/awet
B. Alat dan Bahan :
1. Air panas
8. Alkohol
2. Breaker glass
9. Xylol
3. Obyek glass
10. Canada
balsem/Entelen
4. Kaca penutup
11. Kertas label
5. Autoclave
12. Rapido/Pen
6. Termometer
13. Map/kotak preparat
7. Preparat larva
14. Pipet tetes
15. Petridish
16. Kertas saring/kapas
1. MEMATIKAN LARVA
Prosedur :
1. Menggunakan air panas, suhu 60 70
0
C
Tujuan : - mencegah pengerutan larva
- mencegah perubahan warna
(warna
gelap)
2. Larva dimatikan 24 jam setelah
penangkapan &
disimpan di air bersih
Tujuan : supaya larva & kotoran pd
perut menjadi
2. PENGAWETAN (MOUNTING)
LARVA
Bahan : Canada Balsem / Entelen
1. Setelah larva dimatikan, dilakukan
dehidrasi dgn
menggunakan alkohol bertingkat (50%,
70%, 80%,
90% & 96%) masing-masing selama 10
menit. Atau
menggunakan campuran alkohol 96% dgn
Xylol :
- Alkohol 96% : Xylol = 9 : 1, selama 10
menit
- Alkohol 96% : Xylol = 5 : 5, selama 10
menit
2. PENGAWETAN (MOUNTING)
LARVA
Bahan : Canada Balsem / Entelen
3. Letakkan larva dgn punggung dibagian
atas & kepala
menghadap kebawah
4. Keringkan Larva dgn cara mengambil sisa air
disekitarnya memakai pipet & kertas
saring/kapas
5. Sentuhlah larva secara hati-hati dgn ujung
kertas saring / kapas (air terisap & larva tdk
rusak)
6. Tutup obyek glass dgn kaca penutup & olesi
dgn Canada Balsem/Entelen pada bagian sisisisinya
7. Rekatkan kaca penutup & obyek glass
3. LABELLING (PEMBERIAN
LABEL)
a. Alat & Bahan : - Kertas label
- Rapido pen
b. Label
- Setiap preparat larva diberi 2 label
(Label I dan
Label II)
- Label diletakkan disebelah kiri &
kanan larva
- Label I, berisi informasi :
1. Lokasi survei
2. Tgl penangkapan
3. Metode penangkapan
3. LABELLING (PEMBERIAN
LABEL)
- Label II, berisi informasi :
1. Spesimen larva
2. Nama pengidentifikasi
c. Penyimpanan Preparat Larva
- Disimpan pada map/kotak preparat
(Slide Trag /
Slide Box)
Yaitu : Suatu map/kotak yang diberi
sekat-sekat
utk menempatkan kaca benda
(Slide glass)
Mansonia sp