Anda di halaman 1dari 4

Intan Mutiasari

20141112032

Multi Finance
A.

Pengertian Lembaga Pembiayaan

Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal.
Menurut kepres No.61 TAHUN 1988 dijelaskan bahwa lembaga pembiayaan adalah badan usaha
yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal dengan tidak
menarik dana secara langsung dari masyarakat.
Dari pengertian tersebut di atas terdapat beberapa unsur-unsur :
1) Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan
yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
2) Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan kegiatan atau aktivitas dengan cara membiayai pada
pihak-pihak atau sektor usaha yang membutuhkan.
3) Penyediaan dana, yaitu perbuatan menyediakan dana untuk suatu keperluan.
4) Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu.
5) Tidak menarik dana secara langsung.
6) Masyarakat, Yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat.
Selain itu juga Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan,
Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal.
Pengaturan, perizinan, pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Bank Indonesia (UU No. 10
Tahun 1998), selanjutnya dialihkan kepada lembaga pengawas jasa keuangan sesuai UU No. 23
Tahun 1999.

B.

Peranan Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan mempunyai peranan yang lebih penting, yaitu sebagi salah satu lembaga
sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian
nasional disamping peran tersebut diatas, lembaga pembiayaan juga mempunyai peran penting
dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat,
1

berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau
pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor yang umum dialami yaitu faktor permodalan.

C.

Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan

Menurut Perpres No. 84/PMK.012/2006, perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di luar
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan
yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan.
Perusahaan Pembiayaan atau Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha dalam kelompok
Lembaga Jasa Keuangan Non Bank (LJK Non Bank) yang didirikan untuk melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang-undangan mengenai lembaga pembiayaan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) adalah lembaga yang
melaksanakan kegiatan di sektor sektor:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perbankan yang meliputi perbankan konvensional maupun syariah.


Pasar Modal
Perasuransian
Dana Pensiun
Lembaga Pembiayaan
Lembaga Lembaga Jasa Keuangan Lainnya yang meliputi: pegadaian, lembaga
penjaminan, lembaga pembiayaan ekspor Indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder
perumahan, dan lembaga yang menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat yang
bersifat wajib.

Perusahaan Pembiayaan memiliki peran & fungsi yang sangat penting dalam mendukung
perekonomian nasional yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan alternatif bagi masyarakat
dalam hal pemenuhan kebutuhan permodalan dan atau untuk membeli barang (asset).
Kegiatan usaha perusahaan pembiayaan meliputi :
1. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang
Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing), leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Lessee selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Sedangkan Barang modal adalah setiap
aktiva tetap berwujud, termasuk tanah sepanjang di atas tanah tersebut melekat aktiva tetap
berupa bangunan (plant), dan tanah serta aktiva dimaksud merupakan satu kesatuan kepemilikan,
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dan digunakan secara langsung untuk
menghasilkan atau meningkatkan, atau memperlancar produksi dan distribusi barang atau jasa
oleh Lessee. Barang modal pada hal ini berdasarkan pada pasal 11 UU PPh Nomor 36 Tahun
2008 tentang Pajak Penghasilan.

2. Anjak Piutang (Factoring)


Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah Anjak kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan atas
piutang tersebut. Menurut Kasmir dalam "Bank dan Lembaga Keuangan lainnya" (2002)
menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring adalah perusahaan
yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau pengambilalihan atau pengelolaan
hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan
(klien). Kemudian pengertian anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor
125/KM.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
Dari definisi diatas, setidaknya dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Dalam kegiatan factoring ada tiga pihak yang terkait, yaitu:
Perusahaan Factoring (factoring company), atau disebut dengan factor sebagai suatu
badan usaha yang melakukan kegiatan lembaga pembiayaan dengan bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
perusahaan;
Perusahaan penjual piutang atau disebut klien (client), adalah perusahaan yang
menjual atau mengalihkan piutang atau tagihannya kepada factor;
Nasabah (customer), sebagai pihak yang berutang (debitur) kepada klien, dan piutang
tersebut oleh klien dijual atau dialihkan kepada factoring. Istilah klien (client) dan
nasabah (customer) dalam mekanisme anjak piutang memiliki pengertian yang sangat
berbeda. Lain halnya dengan bank yang memiliki nasabah atau customer, sedangkan
perusahaan anjak piutang hanya memiliki klien dalam hal ini supplier. Selanjutnya,
klien yang memiliki nasabah atau customer. Mekanisme anjak piutang ini sebenamya
diawali dari adanya transaksi jual beli barang atau jasa yang pembayarannya secara
kredit.
b. Kegiatan factoring hanya berupa suatu kegiatan jual beli atau pengurusan piutang.
c. Piutang atau tagihan itu merupakan tagihan jangka pendek dan berasal dari transaksi
perdagangan, dan umumnya mempunyai ciri-ciri di antaranya:
Piutang yang terdiri dari seluruh tagihan berdasarkan faktur-faktur dari perusahaan
yang belum jatuh tempo;
Piutang yang timbul dari surat-surat berharga yang belum jatuh tempo;
Piutang yang timbul dari suatu proses pengiriman barang.
3. Usaha Kartu Kredit (Credit Card)
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Usaha Kartu Kredit adalah kegiatan
pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit.
Sedangkan pengertian kartu kredit sendiri menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/52/PBI/2005, Kartu Kredit adalah Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang dapat
digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai dimana
3

kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit,
dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut pada
waktu yang disepakati baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara angsuran.

4. Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance)


Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Pembiayaan Konsumen (Consumers
Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan
konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Selain itu pengertian lainnya Pembiayaan
konsumen adalah suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada
debitur untuk pembelian barang dan jasa yang akan langsung dikonsumsikan oleh konsumen,
dan bukan untuk tujuan produksi atau distribusi. Perusahaan yang memberikan pembiayaan
diatas, disebut perusahaan pembiayaan konsumen (Customer Finance Company).
Kebutuhan konsumen meliputi:

Pembiayaan kendaraan bermotor


Pembiayaan alat-alat rumah tangga
Pembiayaan barang-barang elektronik
Pembiayaan perumahan

Pembiayaan konsumen:
Sumber dana
: modal, pinjamin, dan tidak diperkenankan dana masyarakat
Pemanfaatan dana : membiayai barang-barang konsumtif

Anda mungkin juga menyukai

  • Geografi
    Geografi
    Dokumen31 halaman
    Geografi
    Intan Mutiasari
    Belum ada peringkat
  • Modal Ventura
    Modal Ventura
    Dokumen1 halaman
    Modal Ventura
    Intan Mutiasari
    Belum ada peringkat
  • Tgs Pengamen
    Tgs Pengamen
    Dokumen3 halaman
    Tgs Pengamen
    Intan Mutiasari
    Belum ada peringkat
  • OJK
    OJK
    Dokumen3 halaman
    OJK
    Intan Mutiasari
    Belum ada peringkat
  • Biopori
    Biopori
    Dokumen10 halaman
    Biopori
    Intan Mutiasari
    Belum ada peringkat
  • Contoh Penyimpangan Sosial
    Contoh Penyimpangan Sosial
    Dokumen6 halaman
    Contoh Penyimpangan Sosial
    Intan Mutiasari
    Belum ada peringkat