Anda di halaman 1dari 11

Laporan Kasus Resusitasi

*Kepaniteraan klinik senior/G1A105053/7 September 2010

RESUSITASI CAIRAN PADA IBU POST PARTUM


DENGAN LASERASI PORTIO
Oleh :
Ayu Amalia

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ANESTHESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JAMBI
RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
2010
1

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
*Kepaniteraan klinik senior/G1A105053/7 September 2010

RESUSITASI CAIRAN PADA IBU POST PARTUM DENGAN


RETENSIO PLASENTA
Oleh :
Ayu Amalia

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ANASTESI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI
RSUD. RADEN MATTAHER PROV. JAMBI

Jambi, 3 September 2010


PEMBIMBING

BAB I
PENDAHULUAN

Seorang Penderita bernama Ny. N dengan usia 29 tahun datang ke


IGD (Instalansi Gawat Darurat) RSUD Raden Mattaher pada tanggal 5
september 2010. Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien baru saja
melahirkan dengan dukun, Kemudian terjadi perdarahan yang terus
menerus dan tidak berhenti. Kemudian oleh keluarga dipanggil seorang
bidan, kemudian bidan menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit.
Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan counjungtiva pasien yang
anemis dan tanda-tanda vital pasien seperti TD = 110/70, Nadi 92
x/menit, RR = 22 x/menit, dan suhu = 370C. Kemudian di dapatkan juga
luka robekan dan perdarahan pada jalan lahir. Setelah itu dilakukan
pemeriksaan

darah

rutin.

Dari

anamnesis

dan

pemeriksaan

fisik

ditegakkan diagnosa perdarahan post partum et causa laserasi portio.


Kemudian pasien di terapi di IGD.

BAB II
STATUS RESUSITASI UNTUK MAHASISWA PSPD UNJA
BAGIAN ANESTESIOLOGI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. S

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 29 tahun

Ruang

: IGD

Berat Badan

: 50 kg

ANAMNESIS
Keluhan Utama

: Perdarahan setelah melahirkan yang tidak berhenti,

Kronologis

:Sekitar 3 jam sebelum masuk rumah sakit penderita


melahirkan seorang bayi yang ditolong oleh dukun.
Kemudian terjadi perdarahan setelah melahirkan yang
tidak berhenti, darah terus keluar melalui jalan lahir.
Oleh bidan, penderita di suruh dibawa ke rumah sakit.

Riwayat Penyakit Dahulu

: Darah Tinggi dan kencing manis disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalisata
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
3. Tekanan Darah

:
:
:

Lemah
Composmentis (GCS 15)
110/70 mmhg

4.
5.
6.
7.

Nadi
RR
Suhu
BB

:
:
:
:

92 x/menit
22 x/menit
37C
53 kg

B. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Bentuk
Mata

: Mesosefal
: Conjungtiva Anemis +/+, Sklera Ikterik -/-, pupil
isokor, reflex cahaya +/+

Leher

: JVP(5-2) cmH20,pembesaran kelenjar getah bening


(-)

2. Thorax
Pulmo

:simetris kanan dan kiri, sonor disemua lapangan paru,

Cor

vesikuler disemua lapangan paru.


:Ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis teraba di ics V,
BJ I, II murni, reguler. Gallop (-), Murmur (-).

Abdomen

:Datar, supel, hepar dan lien tidak teraba,


bising usus (+) normal.

3. Extrimitas

:Acral hangat, edema pretibial (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah Rutin
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
PCT

: 9,2 gr/dl (11-16,5)


: 29,1 L % (35-50)
: 24,03 /mm3 (3,5-10)
: 225.103 /mm3 (150-390)
: 3,21.103/mm3 (3,8-5,8). 103/mm3
: .174

Golongan Darah
Bleeding Time
Clotting Time

:O
: 3
: 4

DIAGNOSIS : Haemorhagic post partum ec Laserasi portio

timpani,

THERAPY

:
-

IVFD RL 2 line gtt 30


Oksigen kanul 2l/menit
Pemberian metergin 0,2 mg IM
Pemberian pitogin 20 IU IM
Pemberian As.Traneksamat 500mg
Pemberian antibiotik cefotaxime 1 gr
Pantau vital sign secara ketat
Jahit jalan lahir
Pasang tampon

Jam

Cairan (kolf)

T/D

Nadi

18..30

RL I (cor)+ RL II

110/80

90

18.50

RL III

120/90

98

Intake

Output

1500

Perdarahan di IGD 200 cc


Perdarahan saat persalinan 500 cc

MONITORING
1. Pantau keadaan umum pasien dan tanda- tanda vital seperti tekanan
darah, nadi, RR, dan suhu perlu di awasi.
2. Pantau balance cairan , dengan cara melihat jumlah cairan yang
masuk dan yang keluar.
PLANNING
Cek darah rutin, transfusi darah jika Hb < 8 L g/dl

BAB III
TEORI DAN PEMBAHASAN
Perdarahan post partum ( post partum hemorrhage) adalah
kehilangan lebih dari 500 cc darah setelah kelahiran pervaginam atau
1000 cc post operasi caesar (SC). Early post partum hemorrhage terjadi
dalam 24 jam pertama setelah kelahiran dan late post partum
hemorrhage terjadi antara 24 jam sampai dengan 6 minggu setelah
kelahiran1. Pada kasus ini, perdarahan pasien 600 cc setelah persalinan
pervaginam dan termasuk early post partum hemorrhage karena terjadi
setelah 1 jam setelah kelahiran.

Penyebab perdarahan post partum adalah atonia uteri, robekan


jalan lahir, retensio plasenta, tertinggalnya sebagian plasenta, inversio
uteri, endometritis2. Pada kasus ini, penyebabnya adalah robekan jalan
lahir (laserasi portio).
Pasien dengan perdarahan post partum harus ditangani dalam 2
komponen, yaitu: (1) resusitasi dan penanganan perdarahan obstetri
serta

kemungkinan

penanganan

syok

penyebab

hipovolemik
terjadinya

dan

(2)

perdarahan

identifikasi
post

dan

partum.

Pengangkatan kaki dapat meningkatkan aliran darah balik vena sehingga


dapat memberi waktu untuk menegakkan diagnosis dan menangani
penyebab perdarahan. Perlu dilakukan pemberian oksigen dan akses
intravena. Selama persalinan perlu dipasang paling tidak 1 jalur
intravena pada wanita dengan resiko perdarahan post partum, dan
dipertimbangkan jalur kedua pada pasien dengan resiko sangat tinggi. 3
Berikan resusitasi dengan cairan kristaloid dalam volume yang
besar, baik normal salin (NS/NaCl) atau cairan Ringer Laktat melalui
akses intravena perifer. NS merupakan cairan yang cocok pada saat
persalinan karena biaya yang ringan dan kompatibilitasnya dengan
sebagian besar obat dan transfusi darah. Resiko terjadinya asidosis
hiperkloremik sangat rendah dalam hubungan dengan perdarahan post
partum. Bila dibutuhkan cairan kristaloid dalam jumlah banyak (>10 L),
dapat dipertimbangkan pengunaan cairan Ringer Laktat. 3 Jenis cairan ini
mengisi intravaskuler dalam waktu singkat dan juga menstabilkan
kehilangan cairan berikutnya ke dalam ruang interstisial dan intraseluler. 4
Cairan yang mengandung dekstrosa, seperti D 5% tidak memiliki
peran pada penanganan perdarahan post partum. Perlu diingat bahwa
kehilangan I L darah perlu penggantian 4-5 L kristaloid, karena sebagian
besar cairan infus tidak tertahan di ruang intravasluler, tetapi terjadi
pergeseran ke ruang interstisial. 3 Berikan RL atau Nacl fisiologis
sebanyak 2-3 x darah yg keluar dgn tetesan cepat selama 20-30 menit.2
Perdarahan post partum lebih dari 1.500 mL pada wanita hamil yang
normal dapat ditangani cukup dengan infus kristaloid jika penyebab

perdarahan dapat tertangani. Kehilangan darah yang banyak, biasanya


membutuhkan penambahan transfusi sel darah merah. 3
Cairan koloid dalam jumlah besar (1.000 1.500 mL/hari) dapat
menyebabkan efek yang buruk pada hemostasis. Tidak ada cairan koloid
yang terbukti lebih baik dibandingkan NS, dan karena harga serta resiko
terjadinya efek yang tidak diharapkan pada pemberian koloid, maka
cairan kristaloid tetap direkomendasikan.3
Transfusi darah perlu diberikan bila perdarahan masih terus
berlanjut dan diperkirakan akan melebihi 2.000 mL atau keadaan klinis
pasien

menunjukkan

tanda-tanda

syok

walaupun

telah

dilakukan

resusitasi cepat. PRC digunakan dengan komponen darah lain dan


diberikan jika terdapat indikasi. Para klinisi harus memperhatikan darah
transfusi, berkaitan dengan waktu, tipe dan jumlah produk darah yang
tersedia dalam keadaan gawat.3
Tujuan transfusi adalah memasukkan 2 4 unit PRC untuk
menggantikan pembawa oksigen yang hilang dan untuk mengembalikan
volume sirkulasi. PRC bersifat sangat kental yang dapat menurunkan
jumlah tetesan infus. Masalah ini dapat diatasi dengan menambahkan
100 mL NS pada masing-masing unit. Jangan menggunakan cairan Ringer
Laktat untuk tujuan ini karena kalsium yang dikandungnya dapat
menyebabkan penjenda.3

Jenis uteronika dan cara pemberian

Jenis dan
Cara
Dosis dan
cara
pemberian
awal

Oksitosin

Ergometrin

IV: 20 U dalam 1

IM atau IV
(lambat): 0,2 mg

Oral atau rektal


400 mg

Ulangi 0,2 mg IM
setelah 15 menit

400 mg 2-4 jam


setelah dosis
awal

L larutan
garam

Misoprostol

fisiologis
dengan
tetesan cepat
IM: 10 U

Dosis
lanjutan

IV: 20 U dalam 1
L larutan
garam
fisiologis
dengan
40
tetes/menit

Bila masih
diperlukan, beri
IM/IV setiap 2-4
jam

Dosis
maksimal
per hari

Tidak lebih dari 3 Total 1 mg (5


L larutan
dosis)
fisiologis

Total 1200 mg
atau 3 dosis

Kontraindika
si atau hatihati

Pemberian IV
secara cepat
atau bolus

Nyeri kontraksi

Preeklampsia,
vitium kordis,
hipertensi

Asma

Dalam batas tertentu, produksi urine dapat digunakan sebagai


pemantauan aliran darah ginjal. Penggantian volume yang memadai
seharusnya menghasilkan keluaran urin sekitar 0,5 ml/kg/jam pada orang
dewasa.5

10

DAFTAR PUSTAKA

1. Wardoyo H. Perdarahan Post Partum dan Preeklampsia. Diunduh


dari

URL:

http://clinicalupdates2010.files.wordpress.com/2010/03/drhasto2.pdf.

2. Irmansyah F. Perdarahan Post Partum dan Syok. Diunduh dari URL :


http://ikextx.weebly.com/uploads/4/6/9/3/469349/perdarahan_post
_partumdansyok.ppt.

3. Perdarahan

post

partum.

2009.

Diunduh

dari

URL:

http://www.medlinux.blogspot.com

4. Advanced Trauma Life Support for Doctors. 7th ed. IKABI;2004.

11

Anda mungkin juga menyukai

  • PAP SMEAR
    PAP SMEAR
    Dokumen47 halaman
    PAP SMEAR
    Nucky Vera Arnaz
    Belum ada peringkat
  • MEDIA PENYULUHAN
    MEDIA PENYULUHAN
    Dokumen10 halaman
    MEDIA PENYULUHAN
    Ayu Wahyu
    Belum ada peringkat
  • Css Mtaa
    Css Mtaa
    Dokumen56 halaman
    Css Mtaa
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • PACTH TEST (Uji Tempel) : Oleh:M.Ramdani
    PACTH TEST (Uji Tempel) : Oleh:M.Ramdani
    Dokumen16 halaman
    PACTH TEST (Uji Tempel) : Oleh:M.Ramdani
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • 10 13 1 SM
    10 13 1 SM
    Dokumen16 halaman
    10 13 1 SM
    Fikriatul Fadhilah Marala
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen10 halaman
    Artikel
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Bab I, Ii
    Bab I, Ii
    Dokumen7 halaman
    Bab I, Ii
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Pedoman PWS KIA PDF
    Pedoman PWS KIA PDF
    Dokumen76 halaman
    Pedoman PWS KIA PDF
    Eddy Surya
    83% (24)
  • Herpez
    Herpez
    Dokumen19 halaman
    Herpez
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Jtptunimus GDL Kurniawati 7065 2 Bab2
    Jtptunimus GDL Kurniawati 7065 2 Bab2
    Dokumen19 halaman
    Jtptunimus GDL Kurniawati 7065 2 Bab2
    riena456
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • 254 505 1 SM
    254 505 1 SM
    Dokumen5 halaman
    254 505 1 SM
    sintia
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen6 halaman
    Bab 4
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Prof
    Prof
    Dokumen1 halaman
    Prof
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Nefritis
    Nefritis
    Dokumen23 halaman
    Nefritis
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • BAB I Kasus Anastesi Dr. Alkrisno Zubaidah
    BAB I Kasus Anastesi Dr. Alkrisno Zubaidah
    Dokumen18 halaman
    BAB I Kasus Anastesi Dr. Alkrisno Zubaidah
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Iufd
    Lapsus Iufd
    Dokumen31 halaman
    Lapsus Iufd
    Resa_G1A110068
    Belum ada peringkat
  • Rekomendasi IDAI - Bencana Kabut Asap
    Rekomendasi IDAI - Bencana Kabut Asap
    Dokumen5 halaman
    Rekomendasi IDAI - Bencana Kabut Asap
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Dan Fisiologi Respirasi
    Anatomi Dan Fisiologi Respirasi
    Dokumen12 halaman
    Anatomi Dan Fisiologi Respirasi
    ariwie
    100% (12)
  • ORTALA
    ORTALA
    Dokumen18 halaman
    ORTALA
    Budi Iman Santoso
    Belum ada peringkat
  • 1258 1371 1 PB
    1258 1371 1 PB
    Dokumen5 halaman
    1258 1371 1 PB
    Novi Sri Utami
    Belum ada peringkat
  • Rekomendasi IDAI - Bencana Kabut Asap
    Rekomendasi IDAI - Bencana Kabut Asap
    Dokumen5 halaman
    Rekomendasi IDAI - Bencana Kabut Asap
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Referat Tinea Unguinum - Nova
    Referat Tinea Unguinum - Nova
    Dokumen18 halaman
    Referat Tinea Unguinum - Nova
    novachristifani
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Iufd
    Lapsus Iufd
    Dokumen31 halaman
    Lapsus Iufd
    Resa_G1A110068
    Belum ada peringkat
  • Pneumonia
    Pneumonia
    Dokumen26 halaman
    Pneumonia
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Pneumonia
    Pneumonia
    Dokumen38 halaman
    Pneumonia
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Referat Pneumonia
    Referat Pneumonia
    Dokumen23 halaman
    Referat Pneumonia
    SusHie LoVe SasHimie
    Belum ada peringkat
  • KB
    KB
    Dokumen60 halaman
    KB
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Detty Malaria Dalam Kehamilan
    Detty Malaria Dalam Kehamilan
    Dokumen41 halaman
    Detty Malaria Dalam Kehamilan
    Rama Dhani Nerazzurri
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat