Anda di halaman 1dari 18

Nama:Anggry Morangky Yoan Mambait

NIM: 1161050202
Pembimbing: dr. Heryanto Syamsuddin
Sp.KK
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia
Periode 4 April 7 Mei 2016

MIKROBIOLOGI KULIT
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari

ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme


Kulit manusia tidak bebas mikroorganisme (steril).
Kulit steril hanya didapatkan pada waktu yang
sangat singkat setelah lahir.

Definisi Kulit
Kulit adalah barier/ pelindung yang membatasi

invasi dan pertumbuhan dari bakteri patogen


walaupun di kulit terdapat banyak sekali jenis
bakteri.

Tipe dan densitas dari bakteri ditentukan

dari :
lokasi anatomi,
kelembapan setempat;
jumlah kelenjar sebasea dan produksi
keringat,
status hormonal
usia host

Perbedaan Flora Residen dan Flora Transien

Pada tahun 1983, flora normal

kulit dibedakan menjadi flora


transien dan flora residen

Flora Transien
1.
2.

3.

4.

Patogen/ non patogen


Bukan organisme yang teratur di permukaan
kulit
Tidak dapat mempertahankan diri secara tetap
pada kulit normal, tidak dapat memperbanyak
diri
Mudah dihilangkan dari kulit normal dengan
disinfektan, susah dihilangkan dari kulit yang
sakit

Flora transien terdiri atas organisme aerobik yang


membentuk spora (Bacillus spp.), Streptococcus,
Neisseria, Basil negatif-Gram

Flora Residen
1.
2.

3.

4.

Non patogen
Sebagai organisme stabil di permukaan kulit,
hampir selalu teratur dan banyak pada orang
normal
Dapat mempertahankan diri dari tekanan
kompetisi oleh mikroorganisme lain, dapat
memperbanyak diri secara teratur
Tidak mudah dihilangkan

Flora residen yang tersering adalah


S. epidermidis, micrococcus, diphtheroid, propioniba
cteria dan sejumlah kecil bakteri coccus anaerob

Organisme aerobik terdapat di permukaan

lapisan terluar stratum korneum. Ada sekitar 103104 mikroorganisme/ cm2 yang kebanyakan
terletak pada stratum korneum. Juga banyak
ditemukan organisme pada infundibulum folikel
rambut
Organisme anaerobik terdapat dalam jumlah

besar pada sebum yang disekresikan dan


mungkin pada bagian dalam folikel pilosebaseus.
Kelenjar keringat, baik ekrin maupun apokrin
dan saluran keluarnya bebas dari bakteri

Penyebaran Flora Normal Kulit

Patogenesis dan Virulensi


Spesies bakteri yang mampu menimbulkan penyakit

dianggap sebagai PATOGEN


VIRULENSI dipakai untuk menggambarkan
perbedaan galur (strain) dalam suatu spesies
patogen yang dapat menyebarkan kuman atau
menimbulkan penyakit pada hospes yang baru.

Patogenesis Infeksi

Mekanisme Pertahanan Kulit


1. Keadaan kering
Lingkungan yang baik untuk replikasi bakteri.
Kulit mempunyai perlindungan yang kering
dan secara mekanik terhadap kontaminasi
organisme dengan jalan deskuamasi
Teori acid mantle
Derajat kekeringan kulit yang relatif dapat
membatasi pertumbuhan kuman gram negatif

2. Mekanisme Kimiawi
Asam-asam lemak berantai karbon yang tidak jenuh terbentuk di
permukaan kulit sebagai hasil pemecahan ester-ester sebum oleh
flora komensal.
Asam-asam lemak tidak jenuh yang mempunyai efek antibakteri,
ialah terutama asam oleat

Streptococcus pyogenes sangat sensitif terhadap asam-asam yang


tidak jenuh yang berantai karbon panjang.

Faktor kering dan bahan-bahan yang terdiri atas asam-asam lemak


berantai karbon tidak jenuh rupanya juga dapat mengeliminasi
Staphylococcus aureus.

3. Fenomena interferensi bakteri


pengaruh supresif bakteri atau galur bakteri
terhadap kolonisasi bakteri lainnya.

Daftar Pustaka
Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar. Ilmu Penyakit Kulit

dan Kelamin. Jakarta. UI Press. 2013. hal 19-22.


Wasiaatmaja, Syarif M. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik.
Jakarta.UI Press .1997. hal 16-21.
Chiller Katarina, Murakawa George. Skin Microflora and
Bacterial Infections of the Skin. Department of
Dermatology, University of California, U.S.A. San
Fransisco. 2001. Vol. 7: 199-209.
Weinberg, A.N. and Swartz, M.N.: Bacterial disease with
cutaneous involvements; in Fitzpatrick, 3 rd ed, pp. 20892180 (McGraw-Hill Book Company, New York 1987)

Feringold DS: Bacterial adherence, colonization, and

pathogenicity. Arch Dermatol 122:161163, 1986.


Marples, R.R. Fundamental Cutaneus Microbiology;
Textbook of Dermatology; 4th ed. pp. 725-733 (Blackwell
Scientific Publications, Oxford, 1986).
Fredricks, David. Microbial Ecology of Human Skin in Health
and Disease. Standford University of Medicine, U.S.A. South
Carolina. 2001. 6th Ed: 160-169.
Yeva Rosana. Bakteri dan jamur penyebab infeksi kulit dan
jaringan penunjang serta floranormal [Lecture Slides].
Microbiology Department Medical Faculty, Univeristy of
Indonesia; 2014.

Anda mungkin juga menyukai