SEMESTER
Oleh:
Nama : Santi Nur Aini
NRP : 14131000048
Kelas : SKMA (B)
Dosen : Drs. Djoko Hartanto
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016
proses
sintesis
material
anorganik.
Pada
penggunaan
Isopropa
nol
Asam
Sitrat
Dengan Microwave
Hidrotermal
Pada sintesis dengan microwave menghasilkan produk yang lebih bagus ditandai dengan
bentuk yang lebih bagus dan detail. Pada sintesis cara konvensional hasilnya kurang
sempurna.
3. Bagaimana Identifikasi mineral hasil sintesis dari :
a) XRD (X-RAY DIFFRACTION)
Dasar dari prinsip pendifraksian sinar X yaitu difraksi sinar-X
terjadi pada hamburan elastis foton-foton sinar-X oleh atom dalam
sebuah kisi periodik. Hamburan monokromatis sinar-X dalam fasa
tersebut memberikan interferensi yang konstruktif. Dasar dari
penggunaan difraksi sinar-X untuk mempelajari kisi kristal adalah
berdasarkan persamaan Bragg:
n. = 2.d.sin ; n = 1,2,...
Berdasarkan persamaan Bragg, jika seberkas sinar-X di
jatuhkan
pada
sampel
kristal,maka
bidang
kristal
itu
akan
sampel,
makin
kuat
intensitas
pembiasan
yang
yang
menghasilkan
berisi
elektron.
katoda
memanaskan
Perbedaan
tegangan
filamen,
4
sehingga
menyebabkan
percepatan
elektron
akan
menembaki
objek.
Ketika
elektron
berguna
untuk
analisis
yang
baik.
Selain
itu,
medan
elektrostatik
dapat
resolusi
yang
tinggi
dari
suatu
menghasilkan gambar
permukaan
sampel,
bermuatan
negatif
dapat
dibelokkan
oleh
medan
magnet.
Sistem vakum, karena elektron sangat kecil dan ringan maka
jika ada molekul udara yang lain elektron yang berjalan
menuju sasaran akan terpencar oleh tumbukan sebelum
mengenai sasaran sehingga menghilangkan molekul udara
menjadi sangat penting.
Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut:
Sebuah pistol elektron memproduksi sinar elektron dan
dipercepat dengan anoda.
Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju ke sampel.
Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan
sampel dengan diarahkan oleh koil pemindai.
Ketika elektron mengenai sampel maka
mengeluarkan
elektron
baru
yang
akan
sampel
akan
diterima
oleh
digunakan
karakteristik
penurunan
riset
material
dan
seperti
temperatur,
pengujian
polymer,
kandungan
untuk
untuk
material
menentukan
menentukan
yang
diserap,
permukaan
dari
sampel
untuk
TGA
oleh
ditempatkan
terdiri
sebuah
dalam
dari
sebuah sample
precision
balance.
pan yang
Pan tersebut
dipanaskan
atau
analisis
DTA
adalah
pengukuran
perbedaan
intensitas
puncak
memberikan
suatu
spektrum
NMR.
13
C dan
29
12
C,
16
O atau
magnetik akan terbagi dua, apakah spin inti paralel atau tidak
dengan medan magnetik yang diberikan. Selisih kedua jenis kecil
~0,01 j mol-1 untuk medan magnetik 104G (1 T). Studi structural
telah menerapkan teknik MAS pada NMR untuk membedakan SiO 4
tetrahedra terisolasi dan SiO4 tetrahedra terhubung ke pojok
bersama (atom oksigen).Nilai Q mewakili jumlah SiO4 tetrahedra
bersebelahan yang terikat secara langsung. Range nilai Q dari nol
(seperti pada Mg2SiO4) hingga empat (seperti pada SiO2 struktur 3
dimensi dengan semua empat pojoknya berbagi). Posisi puncak
NMR
29
29
Si NMR
29
Si sebagai
Author
Prosedur Penelitian
Dua kombinasi prekusor yang digunakan yaitu Bi2O3/TiO2 dan
Bi(OH)3/TiO2 digunakan untuk mensintesis Bi4Ti3O12. Kedua kombinasi
prekusor tersebut dicampurkan dengan perbandingan Bi/Ti:4/3 kemudian
ditambahi larutan NaOH hingga mencapai 60% ( 25 mL). Campuran
kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf (Parr Inst.). Autoklaf berupa
suatu wadah terbuat dari baja yang tahan pada suhu dan tekanan tinggi.
Pada praktiknya, metode hidrotermal ini melibatkan pemanasan reaktan
dalam wadah tertutup (autoclave) menggunakan air. Autoklaf tersebut
kemudian dipanaskan pada suhu tertentu, sehingga terbentuk tekanan
autogenous dalam autoklaf. Serbuk yang diperoleh dicuci dengan air
bebas mineral untuk menghilangkan ion Na+ dan dikeringkan pada suhu
ruang.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa variasi kondisi reaksi seperti tercantum pada
Tabel 1.
Tabel 1. Berbagai kombinasi pereaksi, konsentrasi NaOH dan suhu reaksi
Karakterisasi Material
Karakterisasi serbuk yang diperoleh dilakukan dengan teknik Difraksi Sinar-X (XRD)
dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Analisis FTIR juga digunakan dalam penelitian ini
untuk melihat puncak serapan TiO6 yang terdapat pada struktur Bi4Ti3O12.
Pola
difraksi
sinar-X
serbuk
direkam
dengan
menggunakan
(a)
(c)
(b)
Gambar 3. Pola difraksi Bi4Ti3O12 hasil reaksi Bi2O3/TiO2, pada berbagai suhu (a), pada
suhu 240 oC selama 72 jam pada variasi konsentrasi NaOH (b), dan pola difraksi
Bi4Ti3O12 standar (PDF No. 35-0795) (c).
Gambar 5. Pola difraksi senyawa dari kombinasi reaksi Bi(OH)3/ TiO2, suhu 240 C selama 72 jam, pada
berbagai variasi konsentrasi NaOH. () puncak terkuat pengotor Bi12TiO20.
o
Gambar 6. Spektrum IR Bi4Ti3O12 hasil reaksi Bi(OH)3/TiO2, pada suhu reaksi 240oC selama 72
jam.