Genetika Tumbuhan
Genetika Tumbuhan
DAFTAR ISI
Judul.............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
Daftar gambar..............................................................................................iv
Daftar tabel...................................................................................................v
Pendahuluan.................................................................................................1
Pembahasan..................................................................................................8
Penutup.........................................................................................................17
Daftar Pustaka ............................................................................................. 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Konsep Rekayasa Genetika................................................9
Gambar 2. Alur replikasi gen.......................................................................10
Gambar 3. Skema Replikasi Gen pada E.Coli.............................................10
Gambar 4. Beberapa tanaman hasil transgenic............................................12
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Organisme Hasil Rekayasa Genetika di Indonesia.......................11
Tabel 2.2 Classification of Pesticides According to Target Pest or Function........14
Tabel 2.3 Klasifikasi Pestisida berdasarkan struktur kimianya.............................14
Tabel 2.4 Toksitas Pestisida dan dosis penggunaannya.........................................15
BAB I
PENDAHULUAN
antara lain tikus, serangga dan lain-lain. Hama dan penyakit merupakan
kendala serius dalam pertanian, sehingga menggaggu kestabilan
pangan, berbagai usaha telah dilakukan oleh para petani untuk
mengatasi masalah hama. Pemerintah pun telah melakukan beberapa
upaya, diantaranya dengan menggunakan pestisida dan pupuk kimia
untuk meningkatkan hasil panen. Namun ternyata hal ini menimbulkan
permasalahan baru, diantaranya merusak kesuburan tanah akan
berdampak pada penurunan produksi pangan ke depannya. Selain itu
hama mulai beradaptasi dengan pestisida yang digunakan oleh para
petani, sehingga tahan terhadap pestisida tersebut.
Sedangkan untuk permasalahan penyakit tanaman yang
disebabkan oleh virus ataupun mikroba, tidak dapat diberantas dengan
menggunakan pestisida. Oleh karena itu perlu dilakukan
penanggulangan dengan cara lain, diantaranya ialah dengan
memanfaatkan bioteknologi. Perkembangan bioteknologi saat ini coba
diterapkan pada tanaman khususnya tanaman pangan, yang dikenal
dengan tanaman transgenik. Tanaman transgenik ini tidak perlu atau
tidak membutuhkan pestisida, dapat dikatakan bahwa tanaman
transgenik merupakan tanaman yang tahan terhadap hama. Sebagai
contoh dengan dikeluarkannya tanaman padi yang tahan wereng yang
dikenal padi varietas unggul tahan wereng (VUTW).
10
11
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tanaman Transgenik
Rekayasa genetika ialah proses modern dimana sifat-sifat dari
suatu makhluk hidup diubah dengan cara memindahkan gen-gen dari
satu spesies makhluk hidup ke spesies lain, ataupun memodivikasi gengen dalam satu spesies. Rekayasa Genetika (IDEP Foundation, 2001)
adalah proses bioteknologi modern dimana sifat-sifat dari suatu mahluk
hidup dirubah dengan cara memindahkan gen-gen dari satu spesies
mahluk hidup ke spesies yang lain, ataupun memodifikasi gen-gen
dalam satu spesies. Rekayasa genetika ini menguji pada gen tunggal
sehingga memiliki ketepatan yang tinggi, namun pada rekayasa
genetika ini meniadakan batas taksonomi yang ada. Melalui rekayasa
genetika manusia dapat menciptakan tanaman, hewan dan
mikroorganisme baru. Para ilmuwan telah berhasil mengungkap kode
genetis yang menentukan sifat-sfat khusus semua makhluk hidup dan
kini telah mampu mengkombinasikan gen-gen yang apabila secara
alami, tidak akan pernah berkombinasi.
Perlengkapan yang diperlukan untuk rekayasa genetika adalah:
(1) enzim pemotong gen yaitu Endonuklease retriksi, (2) enzim
penyambung gen yang dikehendaki yaitu Ligase, (3) vektor yang
membawa gen yang akan disisipi/dititipkan dapat berupa plasmid
12
bakteri (gen diluar kromosom bakteri) atau virus, dan (4) inang. Adapun
tahap-tahap rekayasa genetika adalah sebagai berikut: (1)
mendapatkan gen yang diinginkan (gen yang diinginkan dari suatu
indifidu dipotong dengan enzim endonuklease restriksi), (2) gen dengan
enzim ligase, (3) vektor yang sudah membawa gen titipan dimasukkan
ke dalam inang, (4) vektor dalam sel inang ditumbuhkan, (5) isolasi
produk dari inang, (6) penyempurnaan produk.
Secara ringkas konsep tentang rekayasa genetika, digambarkan
sebagai berikut :
Heredity
dibawa
Species Transgenik
Gene dikombinasi
Insertion gene
terdiri
dikembangkan
memakai
seperti
dimanipulasi
Rekayasa genetika
PCR
DNA
dikembangkan
polimer
menggunakan
Diagnosa Genetika
Nukleotida
tersusun
Double Helix
Terdiri dari
Rantai Utama
Bakteri
Basa Nitrogen
tersusun
terdiri
Adenin
Gula Deoxiribosa
Gugus Phospat
Timin
Guanin
Replikasi Gen
mendasari
Citosin
pasangan
pasangan
13
14
15
GMO &
Produse
n
Jagung
Enzim EPSPS,
Sifat
baru
turunan
I
Tahan
Produk
Tutunan II
Maizena
Produk
- Biskuit
16
(Monsant Agrobacterium
o)
herbisidaglufosina
t
-
2
.
Jagung
(Aventis)
Enzim PAT,
Bacillus
amvloliquefaciens
Tahan
herbisida
glufosina
t
Tahan
herbisida
glufosina
t
Tahan
herbisida
glufosina
t
3
.
Padi
(Aventis)
Enzim PAT,
Streptomyces
hygroscopicus
4
.
Kedelai
Enzim PAT,
(Monsant Viridochromagenes
o)
5
.
Tahan
Kumbang
(Colorad
o)
6
.
Tomat
Enzim antisense
(Calgene) PG, Tomat
7
.
Penunda
an
pelunaka
n buah
tomat
Tahan
herbisida
imidazoli
non
- Tepung beras
- Bihun
- Isolate Soy
Protein (ISP)
- Lesitin
- Tepung
kedelai
-Susu
kedelai,
susu
rendah
laktosa,
susu
bubuk,
biscuit
Biskut,
mie
- Potato
starch
- Modified
starch
- Snack food
- Pasta tomat
- Tepung
gandum
-Pasta
tomat
- Roti,
biscuit
17
18
Target pest
Remarks
Insecticide
Insects
Fungicide
Fungi, mold
Herbicide
Weeds, plants
Rodenticide
Rats, mice
weeds
Plant growth
None
Control rodents
regulator
19
Mites
Acaricide
Insects
Pheromone
Insects
Repellent
Nematodes,
controls mating
Nematicide
worms
Struktur
Carbamate
NH
Dithiocarbamate
R'
R'
Organophosphate
NH
R
S
O
R
R
P
O
Organochlorine
Cl
Cl
Cl
Cl
C
H
Pyrethroids
O
R
O
Sulfonylurea
SO2
NH
Triazole
NH
R'
R
N
20
Pestisida
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pyeretrins
Malathion
Arsenate
Diazinon
Carbaryl
Nicotine
DDT
Lindane
Mathyl Parathion
Parathion
Carbofuran
Aldicarb
1200
1000
825
250 285
250
230
113 118
88 91
14 24
3.6 13
2
1
Tingkat Toksitas
Sedikit Toksid
Sangat Toksid
21
perubahan baik secara sifat maupun bentuk, hal ini dapat berpengaruh
terhadap hama yang biasa menyerang tanaman tersebut. Pengaruh yang
ditimbulkan dapat berupa hama tersebut tidak menyerang dikarenakan
ada perubahan komponen protein dalam tanaman transgenic sehingga
hama merasakan sesuatu yang tidak biasa, sehingga hal ini dapat
menyebabkan hama tidak lagi menyerang tanaman tersebut.
Factor gen yang merubah tanaman transgenic memiliki peranan
besar terhadap resistensi hama khususnya serangga, namun hal ini
harus terus diperhatikan oleh para peneliti. Hama yang menyerang
tanaman transgenic juga mampu beradaptasi, sehingga apabila hama
tersebut lama kelamaan akan kebal terhadap sesuatu yang asing atau
racun dari tanaman transgenic tersebut. Kondisi hama yang mampu
bertahan dalam tanaman transgenic ini sulit untuk ditangani, salah satu
caranya ialah meningkatkan dosis dari pestisida karena bila tidak dapat
maka akan menyebabkan seluruh jenis tanaman transgenic tersebut
akan mati.
Sebagai contoh padi tahan hama wereng, apabila wereng mampu
beradaptasi dengan tanaman padi transgenic tersebut maka akan
menyebabkan kegagalan panen yang cukup besar. Kegagalan panen
tersbut karena hama wereng sudah tahan terhadap pestisida yang
sering digunakan, apabila dosis pestisida ditingkatkan maka akan dapat
mengganggu kualitas tanaman padi transgenic tersebut.
22
23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tanaman transgenik berpengaruh pada resistensi hama serangga
tanaman pangan. Dengan adaptasi dari serangga kepada tanaman
transgenik maka serangga punya kemampuan kebal terhadap pestisida.
Tanaman transgenik menimbulkan hama super yang berakibat sulit
untuk ditangani, salah satu carany menanganinya dengan
memperbanyak penggunaan pestisida pada pertanian. Penambahan
pestisida berpengaruh pada perusakan lingkungan.
N
GMO &
Sifat
Produk
Produse
&
baru
Tutunan II
asal gen
turunan
Produk
Jagung
Enzim EPSPS,
(Monsant Agrobacterium
o)
Tahan
herbisida
glufosina t
-
Maizena
- Biskuit
kue
Jagung
Enzim PAT,
Tahan
(Aventis)
Bacillus
herbisida
amvloliquefaciens
glufosina
Padi
Enzim PAT,
t
Tahan
(Aventis)
Streptomyces
herbisida
hygroscopicus
glufosina
S.d.a
- Tepung beras
g
- S.d.a
- Bihun
24
t
Tahan
- Isolate Soy
-Susu
(Monsant Viridochromagenes
herbisida
Protein (ISP)
kedelai,
o)
glufosina
- Lesitin
susu
- Tepung
rendah
kedelai
laktosa,
Kedelai
Enzim PAT,
susu
bubuk,
5
Kentang
(Monsant replikase, B.
Thuringiensis
o)
Tomat
Enzim antisense
Tahan
- Potato
biscuit
Biskut,
Kumbang
starch
mie
(Colorad
- Modified
o)
starch
Penunda
- Snack food
- Pasta tomat
an
-Pasta
tomat
pelunaka
n buah
7
Gandum
Modified AHAS
tomat
Tahan
- Tepung
- Roti,
herbisida
gandum
biscuit
imidazoli
non
Saran
Dalam pemanfaatan tanaman transgenik, sangat perlu
diperhatikan karakteristik genetiknya agar diperoleh tanaman yang
memiliki kualitas tahan hama dan kualitas untuk konsumsi yang baik.
Penggunaan insektisida secara bergantian dalam jangka waktu yang
ideal untuk menghindari resistansi hama serangga terhadap insektisida.
25
DAFTAR PUSTAKA
Amin Sadeghi, Guy Smagghe, Esmeralda Jurado-Jcome, Willy J.
Peumans,And Els J.M. Van Damme. 2009. Laboratory study of
the effects of leek lectin (APA) in transgenic tobacco plants
on the development of cotton leafworm Spodoptera littoralis
(Lepidoptera:Noctuidae). Eur. J. Entomol. 106: 2128
Didownload http://www.eje.cz/scripts/viewabstract.php?
abstract=1421. ISSN 1210-5759 (print), 1802-8829 (online)
Anonym. 2008. Bioteknologi dan Aplikasinya. Didownload
http://tokobukuantikdanbekas.com tanggal 23 Mei 2010
A.Truman Schwartz, Diane M.Bunce, Robert G. Silberman, Conrad L.
stanistski. Wilmer J. Straton, Arden P.Zipp. 1997. Chemistry in
Context Applying Chemistry to Society. Mc Graw Companies.
United States of America
Franz Engelmann. 2002. Ecdysteroids, Juvenile Hormone and
Vitellogenesis in the Cockcroach Leucophae maderae .
Journal of Insects Science, 2:20
Hyoun Sub Lim, Tae Seok Ko, etc. 2006. Soybean mosaic virus Helper
Component-protease Alters Leaf Morphology and Reduces
Seed Production in Transgenic Soybean Plants .
Phytopathology 97:366-372
John W.Hill.Doris K.Kolb. 2004. Chemistry For Changing Times .
Pearson Education Inc. United States of America
Lisa A. Bergin. Latina Feminist Metaphysics and Genetically
Engineered Foods. Jounal Agriculture Environment Ethics
(2009) 22:257271 DOI 10.1007/s10806-008-9144-3. Accepted: 23
December 2008 / Published online: 10 January 2009
Jane K Osbourn, Plaskitt KA, Watts JW, Wilson TMA. 1989 . Tobacco
Mosaic Virus Coat Protein and Reporter Gene Transcripts
Containing the TMV Origin-of-Asembly Sequence Do Not
Interact in Double- Transgenic Tobacco plants : Implication
for Coat Protein- Mediated Protection . Journal of The
American Phytopathological Society.
26
27