Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

I.

Judul Praktikum
Hukum Ohm

II.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Hukum Ohm ini adalah menentukan besar R dan
mengetahui serta mempelajari hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan (V) yang
mengalir pada sebuah rangkaian listrik.

III. Landasan Teori


Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial. Satu
cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. George Simon Ohm
menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda
potensial V yang diberikan keujung-ujungnya (dalam Suardana, 2007):
I V
Besarnya aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi
juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron. Elektron-elektron
diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat. Semakin tinggi
hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Kita kemudian mendefinisikan
hambatan sehingga arus berbanding terbalik dengan hambatan. Ketika kita gabungkan
hal ini dan kesebandingan di atas kita dapatkan (dalam Suardana, 2007):
I

V
..(1)
R

Di mana R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda
potensial yang melintasi kawat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir padanya.
Hubungan ini sering dituliskan dengan dan dikenal sebagai Hukum Ohm. Satuan untuk
hambatan disebut Ohm yang dilambangkan dengan ().
Jika kita ingin menyebut sesuatu sebagai hukum Ohm hal tersebut akan berupa
pernyataan bahwa arus yang melalui konduktor logam sebanding dengan tegangan yang
diberikan, I V. Sehingga, R konstan, tidak bergantung pada V, untuk konduktor
logam. Tetapi hubungan ini tidak berlaku umum untuk bahan dan alat lain seperti
1 Hukum Ohm

dioda, tabung hampa udara, transistor dan sebagainya. Dengan demikian Hukum Ohm
bukan merupakan hukum dasar tetapi lebih merupakan deskripsi mengenai kelas bahan
tertentu (dalam Giancoli, 2001).
Hubungan antara kuat arus listrik (I), tegangan (V), dan hambatan (R) dapat
dilukuiskan pada grafik berikut ini.

Gambar 1. Grafik hubungan I dan V


IV. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Satu buah catu daya
2. Satu buah papan rangkaian
3. Lima buah kabel penghubung
4. Satu buah Amperemeter (Nst = 10 mA, dengan batas ukur 0 500 mA)
5. Satu buah Voltmeter (Nst = 0,5 volt, dengan batas ukur 0 15 volt)
6. Satu buah tahanan (hambatan) 100

V.

Langkah-langkah Praktikum
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan praktikum
Hukum Ohm.
2. Melakukan kalibrasi pada instrumen yang akan digunakan untuk melakukan
praktikum Hukum Ohm.
3. Menyusun alat dan bahan seperti gambar dibawah ini:
2 Hukum Ohm

Gambar 2. Set Up Percobaan


4. Menghidupkan catu daya.
5. Mengatur potensiometer hingga voltmeter menujukkan tegangan 2 volt.
6. Membaca kuat arus yang mengalir pada amperemeter, kemudian mencatatnya pada
tabel hasil pengamatan.
7. Mengatur kembali potensiometer hingga voltmeter menunjukkan tegangan yang
sedikit lebih tinggi dari 2 volt.
8. Membaca kuat arus pada amperemeter dan mencatat hasilnya ke dalam tabel hasil
pengamatan.
9. Mengulangi langkah (7) dan (8) sebanyak 8 kali, kemudian mencatat hasilnya ke
dalam tabel hasil pengamatan sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan


No.
1
2
3
...
N

3 Hukum Ohm

Tegangan V (volt)

Kuat Arus I (mA)

VI. Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data yang dilakukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Dalam percobaan ini dicari nilai hambatan dari penghantar yang digunakan dihitung
dengan persamaan (1),

kemudian dicari nilai rata-rata dan kesalahan mutlaknya

ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:


R

n 10

n 1

Rn
.(2)
n

( R R) 2
(3)

n 1
n 1

n 10

Untuk kesalahan relatif percobaan dapat menggunakan persamaan sebagai


berikut:

KR

R
100 % .(4)
R

Selain itu juga dilakukan analisis secara kualitatif. Untuk mengecek hubungan
antara tegangan dan kuat arus dilakukan perbandingan antara hasil yang diperoleh dari
analisis data menggunakan persamaan di atas dengan nilai R yang diperoleh dari grafik
V-I yang secara teori sesuai dengan hasil yang diperoleh pada Gambar 2
VII. Data Hasil Percobaan
Adapun data hasil percobaan yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Data Hasil Percobaan
No.

Tegangan V (Volt)

Kuat Arus I (mA)

1.

2,0

20

2.

3,0

30

3.

4,0

40

4.

5,0

50

5.

6,0

60

6.

7,0

70

4 Hukum Ohm

7.

8,0

80

8.

9,0

90

9.

10,0

100

10.

11,0

110

VIII. Analisis Data


Adapun analisis data yang dapat dilakukan sesuai dengan teknik analisis data
diatas adalah sebagai berikut:

Nilai hambatan (R)


Untuk menghitung nilai hambatan (R) persamaan yang digunakan adalah =

Tabel 3. Nilai Hambatan (R)

No.

Tegangan V (Volt)

Kuat Arus I (A)

Hambatan ()

1.

2,0

20 x 10-3

100,0

2.

3,0

30 x 10-3

100,0

3.

4,0

40 x 10-3

100,0

4.

5,0

50 x 10-3

100,0

5.

6,0

60 x 10-3

100,0

6.

7,0

70 x 10-3

100,0

7.

8,0

80 x 10-3

100,0

8.

9,0

90 x 10-3

100,0

9.

10,0

100 x 10-3

100,0

10.

11,0

110 x 10-3

100,0

65,0

650 x 10-3

1000,0

Nilai hambatan rata-rata ( )


Untuk menentukan nilai dari hambatan rata-rata ( ) persamaan yang digunakan
adalah sebagai berikut:
R

n 10

n 1

Rn
n

1000,0
10

= 100,0

5 Hukum Ohm

Nilai ketidakpastian hambatan ()


Untuk menentukan nilai ketidakpastian hambatan () persamaan yang diguakan
adalah sebagai berikut:

( R R) 2
R
n 1
n 1
n 10

Tabel 4. Data untuk menentukan nilai ketidakpastian Hambatan ()

R
R

R R

No.

R ()

R R ()

1.

100,0

0,0

0,0

2.

100,0

0,0

0,0

3.

100,0

0,0

0,0

4.

100,0

0,0

0,0

5.

100,0

0,0

0,0

6.

100,0

0,0

0,0

7.

100,0

0,0

0,0

8.

100,0

0,0

0,0

9.

100,0

0,0

0,0

10.

100,0

0,0

0,0

1000,0

0,0

0,0

(2)

( R R) 2

n 1
n 1

n 10

0,0 2
10 1

0,0 2
R
9
=

0,0 2

= 0,0

Maka, nilai hambatan (R) dari praktikum Hukum Ohm adalah sebagai berikut:

R R R
R 100,0 0,0
6 Hukum Ohm

Dengan kesalahan relatif (KR) sebesar:

R
100 %
R
0,0
KR
100 %
100,0
KR 0,0 100 %
KR 0,0%
KR

Jadi, keakuratan dari data yang diperoleh sebesar 100% - 0,0% = 100%

IX. Hasil dan Pembahasan


9.1

Hasil
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh hasil
sebagai berikut:

Besarnya nilai hambatan (R) yang diperoleh pada percobaan hukum ohm
adalah sebesar R 100,0 dengan ketidakpastian sebesar R 0,0
sehingga besar nilai hambatan (R) pada percobaan hukum ohm adalah

R 100,0 0,0 dengan kesalahan relatif (KR) = 0,0%. Sehingga


keakuratan hasil percobaan adalah 100%. Jadi, percobaan yang dilakukan
dapat diterima.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat diketahui
besarnya R tetap untuk setiap perubahan dari nilai V dan I. Hal ini dapat dilihat
dari grafik dibawah ini:
12

V (Tegangan)

10
8
6
4
2
0
20

30

40

50

60

70

I (Kuat Arus)
7 Hukum Ohm

80

90

100

110

9.2

Pembahasan
Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat melakukan praktikum
ini adalah sebagai berikut:
1.

Kesalahan umum yaitu kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan


manusia dalam melakukan pembacaan, pemakaian instrumen, pencatatan
hasil, serta dalam penafsiran hasil-hasil pengukuran. Pada praktikum ini
kesalahan terjadi pada saat pembacaan skala yang ditunjukkan oleh
voltmeter dan amperemeter.

2.

Kesalahan sistematis adalah kesalahan-kesalahan yang berasal dari


instrumen

dan

keadaan

luar

(lingkungan)

yang

mempengaruhi

pengukuran. Pada percobaan ini alat seperti voltmeter dan amperemeter


sangat sensitif bila terkena getaran sehingga mempengaruhi hasil
percobaan.
3.

Kesalahan acak yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh penyebabpenyebab yang tidak diketahui dan terjadi secara rambang tetapi tetap
berpengaruh terhadap hasil percobaan yang diperoleh.

Adapun kendala-kendala yang dialami oleh praktikan selama melakukan


praktikum rangkaian hambatan seri adalah sebagai berikut:
1.

Kurangnya pemahaman praktikan dalam menyusun set up percobaan.

2.

Kesulitan saat membaca skala yang ditunjukkan oleh voltmeter dan


amperemeter karena alat sangat sensitif sehingga skala yang ditunjukkan
berubah-ubah.

X.

Jawaban Pertanyaan
1.

Tentukan nilai R berdasarkan data yang anda peroleh. Nyatakan dalam bentuk
R R R dan KR percobaan.

Jawab: Besarnya nilai hambatan (R) yang diperoleh pada percobaan hukum ohm
adalah sebesar R 100,0 0,0 dengan kesalahan relatif (KR) = 0,0%.
2.

Buatlah grafik V-I dan berdasarkan grafik tersebut tentukan nilai R.


Jawab:

8 Hukum Ohm

12

V (Tegangan)

10
8
6
4
2
0
20

30

40

50

60

70

80

90

100

110

I (Kuat Arus)
3.

Bandingkan nilai R yang anda peroleh dari (1) dan (2), dan lakukan analisi
sederhana terhadap hasil ini.
Jawab: nilai R (1) dan (2) yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan
adalah R1 = 100,0 dan R2 = 100,0 berdasarkan nilai tersebut terlihat nilai
untuk R besarnya adalah sama hal ini disebabkan karena perbedaan tegangan yang
kami gunakan pada saat praktikum adalah sebesar 1,0 volt. Hal ini sesuai dengan
teori dimana nilai hambatan berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding
terbalik dengan kuat arus yang mengalir.

4.

Sebutkan kendala-kendala yang anda temukan selama proses pengambilan data dan
tunjukkan cara mengatasinya.
Jawab: adapun kendala-kendala yang dialami selama melakukan praktikum adalah
sebagai berikut:
1) Kurangnya pemahaman praktikan dalam menyusun set up percobaan. Cara
mengatasi kendala ini adalah dengan berdiskusi dengan anggota kelompok serta
menanyakannya kepada laboran maupun dosen pengampu.
2) Kesulitan saat membaca skala yang ditunjukkan oleh voltmeter dan
amperemeter karena alat sangat sensitif sehingga skala yang ditunjukkan
berubah-ubah. Cara mengatasinya adalah menjaga keadaan sekitar meja tempat
melakukan praktikum agar tidak menimbulkan getaran sehingga jarum
penunjuk skala dapat berfungsi dengan optimal.

5.

Simpulkan hasil percobaan anda.


Jawab: Besarnya nilai hambatan (R) yang diperoleh pada percobaan hukum ohm
adalah sebesar R 100,0 dengan ketidakpastian sebesar R 0,0 sehingga

9 Hukum Ohm

besar nilai hambatan (R) pada percobaan hukum ohm adalah R 100,0 0,0
dengan kesalahan relatif (KR) = 0,0%. Serta hubungan antara hambatan, tegangan,
dan kuat arus adalah hambatan pada suatu pengantar berbanding lurus dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan kuat arus yang mengalir.

XI. Simpulan dan Saran


11.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Besarnya nilai hambatan (R) yang diperoleh pada percobaan hukum ohm
adalah sebesar R 100,0 dengan ketidakpastian sebesar R 0,0
sehingga besar nilai hambatan (R) pada percobaan hukum ohm adalah

R 100,0 0,0 dengan kesalahan relatif (KR) = 0,0%.


2. Hubungan antara hambatan, tegangan, dan kuat arus adalah hambatan pada
suatu pengantar berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik
dengan kuat arus yang mengalir.
11.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu:
1. Untuk praktikan agar lebih teliti lagi saat melakukan praktikum agar nantinya
data yang diambil mendapatkan nilai yang lebih akurat.
2. Untuk laboran agar mengecek kembali alat-alat yang akan digunakan saat
praktikum, sehingga nantinya alat-alat layak untuk digunakan.

10 Hukum Ohm

Anda mungkin juga menyukai