Anda di halaman 1dari 24

SALINAN

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 59 TAHUN 2014
TENTANG
KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH
ATAS/MADRASAH ALIYAH

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM


SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua
dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai
2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.

tahun

ajaran

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013
sebagai berikut:

dikembangkan

berdasarkan

faktor-faktor

a Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi
pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang
mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan
yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan,


pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

standar

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan


penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif
(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anakanak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya
mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia
usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan
menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan
perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi
dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia
di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang
dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA
tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
c Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola
pikir sebagai berikut.

1 Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta


didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya
(learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
2 Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif gurupeserta
didik-masyarakat-lingkungan
alam,
sumber/media lainnya);
3 Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
4 Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa
aktif
mencari
semakin
diperkuat
dengan
pendekatan pembelajaran saintifik);
5 Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis
tim);
6 Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7 Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal
dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8 Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9 Penguatan pola pembelajaran kritis.
d Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai
berikut.
1 Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
2 Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan
kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan
3 Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan
manajemen dan proses pembelajaran.
e Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi
yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik.

B. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi
dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
C. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

II. KERANGKA DASAR KURIKULUM


A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi
dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik

menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam


tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang
dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi
sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan
ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar
bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung
makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi
tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum
2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan,
dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai
bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap
apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan
fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan
dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan


intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan
masyarakat
dan
bangsa
yang
lebih
baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi
peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk
membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai
dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
B. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka
memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa
ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan
demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).
C. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan
perwujudan
konsepsi
pendidikan
yang
bersumbu
pada

perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya


sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai
wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi
prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan
menengah khususnya SMA. Oleh karena itu implementasi
pendidikan di SMA yang selama ini lebih menekankan pada
pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang
mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran
tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari
kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan
melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan
pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai
bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses
pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
D. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan
standar (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas
minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum)
sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh
peserta didik menjadi hasil kurikulum.
E. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.

III.

STRUKTUR KURIKULUM
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik
SMA/MA pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk
setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal
berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang
sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang
berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat
pada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti SMA/MA

KOMPETENSI INTI
KELAS X

KOMPETENSI INTI
KELAS XI

KOMPETENSI INTI
KELAS XII

1. Menghayati dan

1. Menghayati dan

1. Menghayati dan

mengamalkan

mengamalkan

mengamalkan

ajaran agama yang

ajaran agama yang

ajaran agama yang

dianutnya

dianutnya

dianutnya
2.

2. Menghayati dan

2. Menghayati dan

3. Menghayati dan

mengamalkan

mengamalkan

mengamalkan

perilaku jujur,

perilaku jujur,

perilaku jujur,

disiplin,

disiplin,

disiplin,

tanggungjawab,

tanggungjawab,

tanggungjawab,

peduli (gotong

peduli (gotong

peduli (gotong

royong, kerjasama,

royong, kerjasama,

royong, kerjasama,

toleran, damai),

toleran, damai),

toleran, damai),

santun, responsif

santun, responsif

santun, responsif

dan pro-aktif dan

dan pro-aktif dan

dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap

menunjukkan sikap

menunjukkan sikap

sebagai bagian dari

sebagai bagian dari

sebagai bagian dari

solusi atas berbagai

solusi atas berbagai

solusi atas berbagai

permasalahan

permasalahan

permasalahan

dalam berinteraksi

dalam berinteraksi

dalam berinteraksi

secara efektif

secara efektif

secara efektif

dengan lingkungan

dengan lingkungan

dengan lingkungan

sosial dan alam

sosial dan alam

sosial dan alam

serta dalam

serta dalam

serta dalam

menempatkan diri

menempatkan diri

menempatkan diri

sebagai cerminan

sebagai cerminan

sebagai cerminan

bangsa dalam

bangsa dalam

bangsa dalam

pergaulan dunia.

pergaulan dunia

pergaulan dunia

3. Memahami,menerap3. Memahami,

4. Memahami,

kan, menganalisis

menerapkan, dan

menerapkan,

pengetahuan

menganalisis

menganalisis dan

KOMPETENSI INTI
KELAS X

KOMPETENSI INTI
KELAS XI

KOMPETENSI INTI
KELAS XII

faktual, konseptual,

pengetahuan

mengevaluasi

prosedural

faktual, konseptual,

pengetahuan

berdasarkan rasa

prosedural, dan

faktual, konseptual,

ingintahunya

metakognitif

prosedural, dan

tentang ilmu

berdasarkan rasa

metakognitif

pengetahuan,

ingin tahunya

berdasarkan rasa

teknologi, seni,

tentang ilmu

ingin tahunya

budaya, dan

pengetahuan,

tentang ilmu

humaniora dengan

teknologi, seni,

pengetahuan,

wawasan

budaya, dan

teknologi, seni,

kemanusiaan,

humaniora dengan

budaya, dan

kebangsaan,

wawasan

humaniora dengan

kenegaraan, dan

kemanusiaan,

wawasan

peradaban terkait

kebangsaan,

kemanusiaan,

penyebab fenomena

kenegaraan, dan

kebangsaan,

dan kejadian, serta

peradaban terkait

kenegaraan, dan

menerapkan

penyebab fenomena

peradaban terkait

pengetahuan

dan kejadian, serta

penyebab fenomena

prosedural pada

menerapkan

dan kejadian, serta

bidang kajian yang

pengetahuan

menerapkan

spesifik sesuai

prosedural pada

pengetahuan

dengan bakat dan

bidang kajian yang

prosedural pada

minatnya untuk

spesifik sesuai

bidang kajian yang

memecahkan

dengan bakat dan

spesifik sesuai

masalah

minatnya untuk

dengan bakat dan

memecahkan

minatnya untuk

masalah

memecahkan
masalah

4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 5. Mengolah, menalar,


dan menyaji dalam

dan menyaji dalam

menyaji, dan

ranah konkret dan

ranah konkret dan

mencipta dalam

ranah abstrak

ranah abstrak

ranah konkret dan

terkait dengan

terkait dengan

ranah abstrak

KOMPETENSI INTI
KELAS X

KOMPETENSI INTI
KELAS XI

KOMPETENSI INTI
KELAS XII

pengembangan dari

pengembangan dari

terkait dengan

yang dipelajarinya

yang dipelajarinya

pengembangan dari

di sekolah secara

di sekolah secara

yang dipelajarinya

mandiri, dan

mandiri, bertindak

di sekolah secara

mampu

secara efektif dan

mandiri serta

menggunakan

kreatif, serta

bertindak secara

metoda sesuai

mampu

efektif dan kreatif,

kaidah keilmuan

menggunakan

dan mampu

metoda sesuai

menggunakan

kaidah keilmuan

metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran
peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan
akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan
Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan
mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Struktur kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut.
Tabel 2: Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARAN
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


X
XI
XII
3

4
4
2
2

4
4
2
2

4
4
2
2

.
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
. dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan
.
Jumlah jam pelajaran kelompok A
dan B per minggu
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata pelajaran peminatan akademik

24

24

24

9 atau 12

12 atau
16

12 atau
16

Mata pelajaran pilihan lintas minat


6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
dan/atau pendalaman minat
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B,
42
44
44
dan C per minggu
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata
pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran
muatan lokal yang berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri,
maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran
yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah
maksimal 2 (dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan
minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap
semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
i. Khusus untuk Madrasah Aliyah struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh
Kementerian Agama.
j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan
(wajib), usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja

(PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masingmasing satuan pendidikan.
1. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta
didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta
didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
2. Mata Pelajaran Peminatan Akademik
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan
program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan
peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.
Tabel 3: Mata Pelajaran Peminatan Akademik
KELAS
X
XI
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika
3
4
2 Biologi
3
4
3 Fisika
3
4
4 Kimia
3
4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi
3
4
2 Sejarah
3
4
3 Sosiologi
3
4
4 Ekonomi
3
4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
3
4
2 Bahasa dan Sastra Inggris
3
4
Bahasa dan Sastra Asing Lain
3 (Arab, Mandarin, Jepang, Korea,
3
4
Jerman, Perancis)
4 Antropologi
3
4
Mata pelajaran Pilihan
Pilihan lintas minat dan/atau
6 atau 9 4 atau 8
pendalaman minat
MATA PELAJARAN

XII
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 atau 8

3. Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat


dan/atau Pendalaman Minat
Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan
pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata
pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat.
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar
pada SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat,
nilai ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat, rekomendasi
guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs atau yang
sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika
mendaftar di SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog.
Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat
pada awal semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung
peminatan baru masih tersedia, berdasarkan hasil pembelajaran
berjalan pada semester pertama dan rekomendasi guru
bimbingan dan konseling, Peserta didik yang pindah peminatan
wajib mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang
belum dipelajari sebelum pembelajaran pada peminatan baru
dimulai.
Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4
mata pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata
pelajaran yang tidak diambil beban belajarnya dialihkan ke mata
pelajaran lintas minat. Selain mengikuti mata pelajaran di
peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti
mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau
pendalaman minat. Bila peserta didik mengambil 3 mata
pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik
tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak
9 jam pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 8
jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII. Sedangkan
bila peserta didik mengambil 4 mata pelajaran dari peminatan
yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil
mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata
pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata
pelajaran) di Kelas XI dan XII.
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial,
lintas minatnya harus diluar peminatan yang dipilihnya.
Sedangkan peserta didik yang mengambil Peminatan Bahasa dan
Budaya, dapat mengambil mata pelajaran lintas minat: (1) di

luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian di


luar, peminatan yang dipilihnya. Mata pelajaran lintas minat
yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.
Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih Peminatan
Bahasa dan Budaya, dapat mengambil 3 mata pelajaran yaitu
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan
Antropologi. Lintas minatnya dapat mengambil mata pelajaran:
(1) Biologi, Fisika, dan Kimia; (2) Geografi, Sejarah, dan Ekonomi;
(3) Matematika, Sosiologi, dan Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa
Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang. Alternatif (1), (2),
dan (3) merupakan contoh lintas minat di luar peminatan yang
dipilihnya, sedangkan alternatif (4) merupakan contoh lintas
minat di dalam peminatan yang dipilihnya. Peserta didik dapat
menentukan pilihannya masing-masing, sesuai dengan sumber
daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA/MA.
SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya,
dapat menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Antropologi atau salah
satu mata pelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain sebagai
pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat diambil peserta
didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, sesuai
dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar)
yang dimilikinya.
Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai
satu mata pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu,
dianjurkan untuk memilih mata pelajaran yang sama sejak
Kelas X sampai Kelas XII.
Dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga peminatan. Peserta
didik di SMA/MA Kelas XII dapat mengambil mata kuliah pilihan
di perguruan tinggi yang akan diakui sebagai kredit dalam
kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan. Pilihan ini
tersedia bagi peserta didik SMA/MA yang memiliki kerjasama
dengan perguruan tinggi terkait.
Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam peminatan
dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui
kerjasama dengan perguruan tinggi di kelas XII.
C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.

1. Beban belajar di SMA/MA dinyatakan dalam jam pelajaran per


minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas X adalah minimal 42 jam
pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah minimal
44 jam pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18
minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18
minggu
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14
minggu.
Beban belajar bagi SMA/MA yang menyelengarakan Sistem Kredit
Semester (SKS), diatur dalam pedoman SKS.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran. Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok
sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
Pengelompokan Kompetensi Dasar seperti tersebut di atas adalah
sebagai berikut.
A.

Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan

KELAS: X
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR
1.1Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan
kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
1.2Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat
(2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

2.1Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
mengamalkan perilaku 2.2Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
jujur, disiplin,
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
tanggungjawab, peduli
berbangsa dan bernegara.
(gotong royong,
2.3Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
kerjasama, toleran,
pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara
damai), santun,
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai
responsif dan pro-aktif
aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan, serta hukum.
dan menunjukkan sikap
2.4Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama
sebagai bagian dari
dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat,
solusi atas berbagai
berbangsa, dan bernegara..
permasalahan dalam
2.5Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni
berinteraksi secara
keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat,
efektif dengan
berbangsa, dan bernegara Indonesia.
2.6Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi dengan
lingkungan sosial dan
mengutamakan prinsip musyawarah mufakat
alam serta dalam
dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks
menempatkan diri
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
sebagai cerminan

2. Menghayati dan

bangsa dalam pergaulan


dunia.

3. Memahami

3.1Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM

,menerapkan,

dalam rangka pelindungan dan pemajuan HAM

menganalisis

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam

pengetahuan faktual,

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

konseptual, prosedural

bernegara.

berdasarkan rasa
ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan

3.2Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam


Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
3.3Memahami bentuk dan kedaulatan Negara sesuai
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3.4Memahami hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik

KOMPETENSI INTI
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI DASAR
Indonesia Tahun 1945.
3.5Memahami sistem hukum dan peradilan nasional
dalam lingkup NKRI.
3.6Menganalisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
3.7Menganalisis indikator ancaman terhadap negara
dalam membangun integrasi nasional dengan
bingkai BhinnekaTunggal Ika.
3.8Memahamipentingnya kesadaran berbangsa dan
bernegara dilihat dari konteks sejarah dan
geopolitik Indonesia.

4. Mengolah, menalar, dan

4.1Menyaji kasuskasus pelanggaran HAM

menyaji dalam ranah

dalam rangka perlindungan dan pemajuan

konkret dan ranah

HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

abstrak terkait dengan

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

pengembangan dari yang

dan bernegara.

dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan
mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah
keilmuan

4.2Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran


Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3Menyaji hasil telaah bentuk dan kedaulatan
negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.4Menyaji hasil telaah hubungan struktural
dan fungsional pemerintahan pusat dan
daerah menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.5Menyaji hasil telaah sistem hukum dan
peradilan nasional dalam lingkup NKRI
4.6Menyaji analisis penanganan kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
kewajiban sebagai warga negara
4.7Menyaji hasil analisis tentang indikator
ancaman terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional dengan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.8Menyaji analisis tentang pentingnya
kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat
dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
4.9.1 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman suku, agama,
ras, budaya, dan gender
4.9.2 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan
yang mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional

KELAS: XI
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya

2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli

KOMPETENSI DASAR
1.1Menghayati perilaku yang sesuai dengan prinsipprinsip solidaritas yang dilandasi ajaran agama
dan kepercayaan yang dianutnya
1.2Mengamalkan isi pasal 28E dan 29 ayat 2
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
1.3Menghayati persamaan kedudukan warga negara
tanpa membedakan ras, agama dan
kepercayaan, gender, golongan, budaya, dan
suku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
2.1Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2.2Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan

KOMPETENSI INTI
(gotong royong,
kerjasama, toleran,
damai), santun,
responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan

KOMPETENSI DASAR
berbangsa dan bernegara.
2.3Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai
aspek kehidupan (ipoleksosbudhankam dan
hukum).
2.4Menghayati berbagai dampak dan bentuk
ancaman terhadap negara dalam
mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika.
2.5Menghayati budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat
dan kesadaran bernegara kesatuan dalam
konteks NKRI.

alam serta dalam


menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan
dunia

3. Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan

3.1Menganalisis kasus pelanggaran HAM dalam


rangka perlindungan, pemajuan, dan pemenuhan
HAM
3.2Menganalisis pasal-pasal yang mengatur tentang
wilayah negara, warga negara dan penduduk,
agama dan kepercayaan, pertahanan dan
keamanan
3.3Menganalisis perkembangan demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
3.4Menganalisis sistem pembagian kekuasaan
pemerintahan negara, kementerian negara, dan
pemerintahan daerah menurut Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.5Menganalisis praktik perlindungan dan penegakan
hukum dalam masyarakat untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
3.6Menganalisis kasus pelanggaraan hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
3.7Menganalisisstrategi yang telah diterapkan oleh
negara dalam mengatasi ancaman untuk
membangun integrasi nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
3.8Menganalisis dinamika kehidupan bernegara
sesuai konsep NKRI dan bernegara sesuai konsep

KOMPETENSI INTI
bakat dan minatnya
untuk memecahkan

KOMPETENSI DASAR
federal dilihat dari konteks geopolitik
3.9Menganalisis macam-macam budaya politik di
Indonesia

masalah
4.1Menyaji hasil anlisis tentang kasus pelanggaran
HAM dalam pelindungan, pemajuan, dan
pemenuhan HAM
menyaji dalam ranah
4.2Menyaji hasil kajian pasal-pasal yang mengatur
konkret dan ranah
tentang wilayah negara, warga negara dan
abstrak terkait dengan
penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan
pengembangan dari yang
dan keamanan
dipelajarinya di sekolah 4.3Menyaji hasil anlisis tentang perkembangan
secara mandiri,
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
bertindak secara efektif
berbangsa, dan bernegara
4.4Menyaji hasil analiasis tentang sistem pembagian
dan kreatif, serta
kekuasaan pemerintahan negara, kementerian
mampu menggunakan
negara dan pemerintahan daerah menurut
metoda sesuai kaidah
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
keilmuan
Tahun 1945
4.5Menyaji hasil analisis praktik perlindungan dan
penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan
kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
4.6Menyaji hasil analisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
4.7Menyaji hasil anlisis tentang strategi untuk
mengatasi ancaman terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional dengan bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.8Menyaji hasil anlisis tentang dinamika kehidupan
bernegara sesuai konsep NKRI dan bernegara
sesuai konsep federal dilihat dari konteks geopolitik
4.9Menyaji hasil analisis tentang budaya politik di
Indonesia
4.10 Menyaji hasil anlisis tentang perkembangan
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
4.10.1 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
berdasarkan prinsip saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman suku, agama,
ras, budaya, dan gender
4.10.2 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan
yang mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional

4. Mengolah, menalar, dan

KELAS: XII
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya

2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong,
kerjasama, toleran,
damai), santun,
responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan

KOMPETENSI DASAR
1.1Mengamalkan ketaatan terhadap agama dan
kepercayaan yang dianut dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
1.2Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pasal 28E dan 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1.3Menghayati jiwa toleransi antarumat beragama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.4Menghargai karakter berakhlak mulia dalam
memperkuat komitmen negara kesatuan.
2.1Mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai
pandangan hidup dan ideologi nasional dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2.2Mengamalkan kesadaran berkonstitusi
berdasarkan pemahaman latar belakang, proses
perumusan dan pengesahan, serta
perkembangan aktualisasi Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2.3Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
2.4Mengamalkan tanggungjawab warga negara
untuk mengatasi ancaman terhadap negara
2.5Mengamalkan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat,
dan integrasi nasional dalam konteks NKRI.

alam serta dalam


menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan
dunia

3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis dan
mengevaluasi
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,

3.1Menganalisis berbagai kasus pelanggaran HAM


secara argumentatif dan saling keterhubungan
antara aspek ideal, instrumental dan praksis
sila-sila Pancasila
3.2Memahami pelaksanaan pasal-pasal yang
mengatur tentang keuangan, BPK, dan
kekuasaan kehakiman
3.3Menganalisis dinamika pengelolaan kekuasaan

KOMPETENSI INTI
dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan

KOMPETENSI DASAR
negara di pusat dan daerah berdasarkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945dalam mewujudkan
tujuan negara
3.4Menganalisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara
3.5Mengevaluasi peran Indonesia dalam hubungan
Internasional
3.6Menganalisis strategi yang diterapkan negara
Indonesia dalam menyelesaikan ancaman
terhadap negara dalam memperkokoh
persatuan dengan bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
3.7Menganalisis dinamika penyelenggaraan negara
dalam konsep NKRI dan konsep negara federal

pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
4.1Menyaji pembahasan kasus pelanggaran HAM
secara argumentatif dan saling keterhubungan
antara aspek ideal, instrumental dan praksis silamenyaji, dan mencipta
sila Pancasila
dalam ranah konkret
4.2Menyaji pelaksanaan pasal-pasal yang mengatur
dan ranah abstrak
tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan
terkait dengan
kehakiman
pengembangan dari yang 4.3Menyaji hasil analisis dinamika pengelolaan
dipelajarinya di sekolah
kekuasaan negara di pusat dan daerah
secara mandiri serta
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
bertindak secara efektif
mewujudkan tujuan negara
dan kreatif, dan mampu
4.4Menyaji analisis penanganan kasus pelanggaran
menggunakan metoda
hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga
sesuai kaidah keilmuan
negara
4.5Menyaji hasil evaluasi dari berbagai media massa
tentang peran Indonesia dalam hubungan
internasional.
4.6Menyaji hasil analisis strategi yang diterapkan
negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman
terhadap negara dalam memperkokoh persatuan
bangsa.

4. Mengolah, menalar,

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
4.7Menyaji hasil analisis dinamika penyelenggaraan
negara dalam konsep NKRI dan konsep negara
federal
4.8.1 Berinteraksi dengan teman dan orang
lain berdasarkan prinsip saling
menghormati, dan menghargai dalam
keberagaman suku, agama, ras,
budaya, dan gender.
4.8.2 Menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan yang mencerminkan
komitmen terhadap keutuhan nasional.

Anda mungkin juga menyukai