Anda di halaman 1dari 12

Daftar Isi

Ringkasan..................................................................................................................

Telaah Kritis Artikel................................................................................................

10

Kesesuaian Judul dengan Bahasan...............................................................

10

Kesesuaian Teori.............................................................................................

11

Metode penelitian............................................................................................

11

Kesimpulan......................................................................................................

11

Simpulan...................................................................................................................

11

A. Ringkasan
Identifikasi Artikel
A. Judul: Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik Corporate Governance Dan
Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Di P.T. Bursa Efek
Indonesia)
B. Penulis: Halima Shatila Palestin
Pendahuluan
Earnings management muncul karena adanya agency conflicts, yang muncul karena
terjadinya pemisahan antara kepemilikan dengan pengelolaan perusahaan (Sudewi, 2004).
Dengan pemisahan ini, pemilik perusahaan memberikan kewenangan pada pengelola untuk
mengurus jalannya perusahaan seperti mengelola dana dan mengambil keputusan perusahaan
lainnya atas nama pemilik. Dengan kewenangan yang dimiliki ini, mungkin saja pengelola
tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik, karena adanya perbedaan
kepentingan (conflict of interests). Keleluasaan dalam pengelolaan perusahaan dapat
menimbulkan penyalahgunaan wewenang, manajemen sebagai pengelola perusahaan akan
memaksimalkan laba perusahaan yang mengarah pada proses memaksimalkan
kepentingannya atas biaya pemilik perusahaan. Hal ini mungkin terjadi karena pengelola
mempunyai informasi yang tidak dimiliki oleh pemilik perusahaan (asymmetric information)
(Forum for Corporate Governance in Indonesia atau FCGI, 2001).
Dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan (corporate governance) yang baik,
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan peraturan tanggal 1 Juli 2001 yang mengatur
tentang pembentukan dewan komisaris independen dan komite audit. Beberapa penelitian
telah membuktikan adanya hubungan negatif antara dewan komisaris dengan manajemen
laba (Dechow et al., 1996; Beasley et al., 2000; Klein, 2002). Defonnd dan Jiambalvo (1991)
menemukan bahwa perusahaan yang melaporkan laba yang lebih tinggi dari seharusnya
adalah perusahaan tersebut tidak memiliki komite audit. Hasil penelitian Beasley (1996)
tidak menemukan hubungan statistik antara keberadaan komite audit dan kecenderungan
kecurangan pelaporan keuangan. Selain itu juga terdapat penelitian yang telah membuktikan
bahwa tuntutan terhadap auditor dan praktik manajemen laba diantaranya dipengaruhi oleh
ukuran KAP yang berkaitan (Becker et al.,1998), dan adanya keinginan dari manajer yang
memiliki kepemilikan dibawah 5% untuk melakukan manajemen laba agar mendapatkan
bonus yang besar oleh Kane, et al. (2005).
Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis bahwa struktur kepemilikan dapat
mempengaruhi manajemen laba di perusahaan publik, menganalisis penerapan praktik
corporate governance dapat mempengaruhi manajemen laba di perusahaan publik, dan untuk
menganalisis bahwa kompensasi bonus dapat mempengaruhi manajemen laba di perusahaan
publik.
Identifikasi Masalah
Chtourou et.al (2001) menemukan hubungan antara manajemen laba dan praktik
governance yang dilakukan oleh komite audit. Penelitian ini juga menemukan bahwa ukuran
dewan komisaris berhubungan negative dengan manajemen laba. Hal ini kontradiktif dengan
hasil penelitian Beasley (1996) yang menemukan bahwa semakin besar ukuran dewan
komisaris maka semakin besar kecurangan dalam pelaporan keuangan.
Klein (2002) menguji apakah karakteristik komite audit dan dewan komisaris
berhubungan dengan manajemen laba. Hasil studi ini pada akhirnya memberikan suatu
kesimpulan bahwa perilaku earnings manipulation yang dilakukan oleh manajemen

perusahaan sangat tergantung dengan karakteristik dewan direksi dan jumlah komite audit
yang dimiliki oleh perusahaan.
Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
H1: Struktur kepemilikan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
H2: Keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
H3: Proporsi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
H4: Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
H5: Kompensasi bonus berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Metode Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode dokumenter dengan
jumlah sampel sebanyak 47 perusahaan yang diambil dari total perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode 2003-2006, yaitu sebanyak 142 perusahaan
menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa
Efek Indonesia, Pojok BEI Universitas Diponegoro, Indonesian Capital Market Directory
(ICMD), dan www.idx.co.id.
Analisis Data dan Hasil
`
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang sudah dirumuskan adalah
koefisien determinasi (R2) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen, uji statistik F yang dilakukan untuk mengetahui
apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap nilai variabel dependen, dan uji statistik t yang dilakukan untuk
menguji tingkat signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
DAit = 0 + 1SKit + 2KAit + 3%KOMISit + 4AUDit + 5KBit + 6LEVit +
7SIZEit + it

Keterangan:
DACit
: nilai discretionary accrual yang dihitung menggunakan model Jo pada tahun t.
SKit
: persentase kepemilikan saham manajemen terhadap total saham perusahaan
pada tahun t
KAit
: jumlah anggota komite audit pada tahun t
%KOMISit : persentase komisaris independen terhadap total komisaris pada tahun t
AUDit
: auditor pada tahun t yang diukur dengan dummy, dimana:
1 = termasuk KAP BIG 4
0 = termasuk KAP non-BIG 4
KBit
: kompensasi bonus pada tahun t yang diukur
dengan dummy, dimana:
1 = terdapat pemberian kompensasi bonus kepada manajemen
0 = tidak terdapat pemberian kompensasi bonus kepada
manajemen
LEVit
: leverage pada tahun t
SIZEit
: size perusahaan pada tahun t
it
: error

Karena tidak memenuhi uji asumsi klasik, maka selanjutnya model diatas diubah menjadi:
Ln DACit = 0 + 1KAit + 2Ln%KOMISit + 3AUDit + 4KBit + 5SKit + 6LnLEVit +
7LnSIZEit + it

Sebelum dilakukan uji hipotesis, sampel diuji menggunakan uji normalitas data
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen, dan independen
mempunyai distribusi normal atau tidak. Selanjutnya dilakukan uji multikolinearitas yang
bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independent). Lalu uji heteroskedastisitas yang bertujuan untu mengetahui apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Dan yang terakhir uji autokorelasi yang bertujuan apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antarkesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1
(sebelumnya).
Statistik Deskriptif
Tabel 1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N

DA
SK
KI
KA
LEV
SIZE
Valid N (listwise)

Minimum

141
141
141
141
141
141
141

-1.61255
.01
16.67
1.00
.055
10.25

Maximum

2.42353
26.89
60.00
5.00
4.366
17.87

Mean

-.0000001
4.3526
35.7318
3.0496
.63159
13.3713

Std. Deviation

.33223362
6.63216
8.08042
.41963
.523195
1.45099

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa jumlah sampel (N) sebanyak 141, dari
141 sampel ini nilai DA (kualitas laba) terkecil adalah -1,61255 dan nilai DA terbesar
(maksimum) sebesar 2,42353. Rata-rata (mean) DA dari 141 sampel adalah -0,0000001,
dengan standar deviasi DA sebesar 0,33223362. Nilai minimum untuk variabel SK (struktur
kepemilikan) sebesar 0,01 sementara nilai terbesar dari variabel SK sebesar 26,89. Rata-rata
dari variabel SK adalah 4,3526, dengan standar deviasi variabel SK sebesar 6,63216. Nilai
minimum untuk variabel KI (komisaris independen) sebesar 16,67 sementara nilai terbesar
dari variabel KI sebesar 0,60. Rata-rata dari variabel KI adalah 35,7318, dengan standar
deviasi variabel KI sebesar 8,08042. Nilai minimum untuk variabel KA (Komite Audit)
sebesar 1 sementara nilai terbesar dari variabel KA sebesar 5. Rata-rata dari variabel KA
adalah 3,0496, dengan standar deviasi variabel KA sebesar 0,41963.

Tabel 2
Statistik Deskriptif Variabel Ukuran KAP
Frequenc
y
Valid

0
1
Total

67
74
141

Cumulative
Percent

Valid
Percent

Percent
47.
5

47.5

47.
5

52.5

52.
5

100.
0

100.
0

100.
0

Berdasarkan tabel 2, variabel ukuran KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy.
Nilai 1 menunjukkan terdapat 74 sampel atau 52.5 persen dari sampel yang menggunakan
jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP luar negeri (KAP Big 4), sedangkan nilai 0
menunjukkan sebanyak 67 sampel atau 47.5 persen yang menggunakan jasa KAP dalam
negeri.
Tabel 3
Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi Bonus
KB

Valid

Frequency
58

0
1
Total

Percent
41.1

Valid Percent
41.1

83

58.9

58.9

141

100.0

100.0

Cumulative
Percent
41.1
100.0

Berdasarkan tabel 3, variabel kompensasi bonus diukur dengan menggunakan variabel


dummy. Nilai 1 menunjukkan terdapat 83 sampel atau 58,9 persen dari sampel yang
memberikan kompensasi bonus kepada pihak manajemennya, sedangkan nilai 0
menunjukkan sebanyak 58 sampel atau 41,1 persen yang tidak memberikan kompensasi
bonus kepada pihak manajemennya.
Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
Dari hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov, terlihat bahwa besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,526 dan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,945 berada jauh
diatas = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data resisual terdistribusi secara normal
Tabel 4
Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual

N
Normal Parameters
Most
Differences

a,b

Extreme

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

73
.
000000
0
1.063998
25
.
06
2
.
03
9
-.0
62

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

.526
.945
a.

Test distribution is Normal.

b.

Calculated from data.

B. Uji Multikolinieritas
Dari tabel 5 dapat diketahui hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada
variabel independen yang mempunyai nilai tolerance kurang dari 10 persen yang berarti tidak
terdapat korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95 persen. Dari hasil
perhitungan VIF juga terlihat bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai
VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
Tabel 5
Hasil Perhitungan Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients

Mode
l
1

B
(Consta
nt)
LnSK
LnKI
LnKA
AUD
KB
LnLEV
LnSIZE

Std.
Error
4.2
71
-.1
42 .
264
-.2
76
-.2
30
-.6
51

.279
-2.562

3.959 .
071
.
63
3
.
68
8
.
29
6
.
27
9
.
19
3
1.3
35

Standardize
d
Coefficient
s
Beta
t

-.2
48 .
225
-.0
49
-.097
-.2
68 .
237
-.2
21

Collinearity
Statistics
Toleranc
VIF
e

Sig.
1.0
79
-2.1
48
2.02
4
-.40
1
-.7
77
-2.3
34
2.10
4
2.01
9

.
28
5
.
04
1
.
04
8
.
69
0
.
44
0
.
02
3
.
04
3
.
04
9

.
79
4
.
89
6
.
83
6
.
78
8
.
93
2
.
89
1
.
83
1

1.25
9
1.11
5
1.19
6
1.26
9
1.07
2
1.12
2
1.20
3

a. Dependent Variable: LnDA

Dari hasil besaran korelasi antar variabel independen pada tabel 6, tidak tampak adanya
variabel yang memiliki korelasi cukup tinggi. Semua korelasi antar variabel independen

masih di bawah 95 persen, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel
independen.
Tabel 6
Korelasi Antar Variabel Independen
Coefficient Correlationsa
8

a. Dependent Variable: LnDA

C. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 7 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen secara signifikan
mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas
signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model
regresi tidak mengandung heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homokedastisitas.
Tabel 7
Uji Glejser
Coefficients(a)
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients

Mode
l

Std.
Error

Standardize
d
Coefficient
s

Collinearity Statistics

Beta
t

Sig.

Toleran
ce

VIF

(Consta
nt)
LnSK
LnKI
LnKA
AUD
KB
LnLEV
LnSIZE

-1.307
-.004
-.2
06
.
27
3
.
24
1
.
32
7
.
05
9
.
88
8

2.1
40
.
03
9
.
34
2
.
37
2
.
16
0
.
15
1
.
10
4
.
72
1

-.6
11
-.1
06
-.6
01
.
73
3
1.5
07
1.9
69
.
57
0
1.2
32

-.014
-.0
72
.
09
1
.193
.215
.069
.153

.
54
4
.
91
6
.
55
0
.
46
6
.
13
7
.
05
4
.
57
1
.
22
3

.
79
4
.
89
6
.
83
6
.
78
8
.
93
2
.
89
1
.
83
1

1.2
59
1.1
15
1.1
96
1.2
69
1.0
72
1.1
22
1.2
03

a. Dependent Variable: AbsDA

D. Uji Autokorelasi
Dari pengujian dengan menggunakan Durbin-Watson, didapatkan hasil berikut:
Tabel 8
Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Model

R Square

Adjusted
R Square

Std. Error of Durbinthe Estimate Watson

a.

.446a
.199
.212
1.11983 2.049
Predictors: (Constant), LnSIZE, KB, LnKI, LnLEV, LnSK, LnKA, AUD

b.

Dependent Variable: LnDA

Dari tabel 8 dapat diketahui nilai durbin-watson sebesar 2.049. Nilai ini kemudian
dibandingkan dengan nilai tabel dengan = 0,05 dengan jumlah sampel (n) sebanyak 139
perusahaan dan jumlah variabel independen (k) sebanyak 7, maka didapat nilai du = 1,826
dan dl = 1,528. Nilai d (2,049) lebih besar dari nilai du (1,826) dan lebih kecil dari 4-du
(2,174), sehingga keputusannya adalah tidak terdapat autokorelasi postif atau negatif.
Uji Hipotesis
A. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini melihat seberapa besar model
regresi variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen. Dari tabel di atas, besarnya
Adjusted R Square sebesar 0,212. Hal ini berarti sebesar 21,1 persen variasi manajemen laba
dapat dijelaskan oleh variasi lain dari ketujuh variabel independen, yaitu struktur
kepemilikan, dewan komisaris, komite audit, ukuran KAP, kompensasi bonus, leverage serta
size perusahaan, sedangkan sebesar 78,9 persen dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar
model.

Tabel 9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model

Adjusted
R Square

R Square

Std. Error of
the Estimate

a.

.446a
.199
.212
1.11983
Predictors: (Constant), LnSIZE, KB, LnKI, LnLEV,
LnSK, LnKA, AUD

b.

Dependent Variable: LnDA

B. Uji Statistik F
Pengujian ini akan melihat apakah variabel independen secara bersama-sama
(simultan) akan mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui hasil
uji ANOVA atau F test di dapat nilai F hitung sebesar 2.302 dengan probabilitas sebesar
0,037. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi manajemen laba atau dapat dikatakan bahwa variabel keberadaan komite audit,
proporsi dewan komisaris, ukuran KAP, kompensasi bonus, struktur kepemilikan, leverage
dan size perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba.
Tabel 9
Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Sum of
Squares

Model
1

Regression
Residual
Total

20.20
7
81.511
101.717

Mean
Square

df
7
6
5

2.887
1.254

Sig.
2.30
2

a.

72
Predictors: (Constant), LnSIZE, KB, LnKI, LnLEV, LnSK, LnKA, AUD

b.

Dependent Variable: LnDA

.037a

C. Uji Statistik t
Dari hasil uji statistik t pada tabel 10 variabel struktur kepemilikan memiliki
probabilitas signifikansi sebesar 0,041, variabel dewan komisaris independen memiliki
probabilitas sebesar 0,048, variabel komite audit memiliki probabilitas signifikansi sebesar
0,690, variabel ukuran KAP memiliki probabilitas sebesar 0,440, variabel kompensasi bonus
memiliki probabilitas sebesar 0,023, variabel leverage memiliki probabilitas sebesar 0,043
dan variabel size perusahaan memiliki probabilitas sebesar 0,049. Dari pengujian tersebut,
maka dapat dilihat bahwa terdapat 5 variabel independen, yaitu struktur kepemilikan,
komisaris independen, kompensasi bonus, leverage dan size perusahaan yang memiliki
tingkat signifikansi di bawah 0,05. Sedangkan 2 variabel lainnya, yaitu komite audit dan
ukuran KAP memiliki tingkat signifikansi diatas 0,05.

Tabel 10
Hasil Uji Statistik t
Coefficientas
Unstandardized
Coefficients
Mode
l
1

B
(Constan
t)
LnSK
LnKI
LnKA
AUD
KB
LnLEV
LnSIZE

Std.
Error
4.2
71
-.1
42
-.2
64
-.2
76
-.2
30
-.6
51
.
27
9
2.5
62

3.9
59
.
07
1
.
63
3
.
68
8
.
29
6
.
27
9
.
19
3
1.3
35

Standardized
Coefficients

Collinearity
Statistics

Beta
t

-.2
48
-.225
-.0
49
-.0
97
-.2
68
.
23
7
-.2
21

Toleran
ce

Sig.
1.0
79
-2.148
-2.024
-.4
01
-.7
77
2.3
34
2.1
04
2.0
19

.
28
5
.
04
1
.
04
8
.
69
0
.
44
0
.
02
3
.
04
3
.
04
9

.
79
4
.
89
6
.
83
6
.
78
8
.
93
2
.
89
1
.
83
1

VIF

1.25
9
1.11
5
1.19
6
1.26
9
1.07
2
1.12
2
1.20
3

a. Dependent Variable: LnDA

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktur
kepemilikan, komisaris independen, kompensasi bonus, leverage dan size perusahaan
mempengaruhi manajemen laba atau menerima hipotesis yang diajukan, sedangkan variabel
komite audit dan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap manajemen laba atau menolak
hipotesis yang diajukan.
Telaah Kritis Artikel
1. Kesesuaian Judul dengan Bahasan
Judul: Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik Corporate Governance Dan
Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Di P.T. Bursa
Efek Indonesia).Menurut kelompok kami judul yang digunakan sudah sesuai dengan
bahasan penelitian, pada bahasan penelitian mejelaskan mengenai manajemen laba
dan dan juga bagaimana pengaruh struktur kepemilikan, praktik CG dan kompensasi
bonus terhadap manajemen laba . Manajemen laba di jelaskan pada latar blakang
masalah pada artikel sedangkan pengaruh struktur kepemilikan praktik CG serta
kompensasi bonus terhadap manajemen laba dijelaskan pada kerangka pemikiran ,
objek dan hasil sample.
2. Kesesuaian Teori

10

Artikel ini mengunakan Teori keagenan (agency theory ) mengemukakan jika antar pihak
principal (pemilik) dan agent (manajer) memiliki kepentingan yang berbeda, muncul
konflik yang dinamakan konflik keagenan. Dari teori tersebut dapat di jelaskan mengenai
bagaimana pengaruh dari struktur kepemilikan dan pengaruhnya terhadap manajemen
laba. Dilihat dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa artikel ini sudah sesuai dalam
pemilihan teori yang digunakan untuk meneliti mengenai manajemen laba.
3. Metode penelitian
Artikel tersebut menggunakan metode dokumenter dalam pengumpulan data dan
teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Dengan
menggunakan purposive sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benarbenar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Sampel yang dipilih adalah
individu yang menurut pertimbangan penelitian dapat didekati sehingga relevan
dengan desain penelitian. Jumlah sampel sebanyak 47 dari total populasi sebanyak
142 perusahaan sudah termasuk sampel yang cukup representatif.
4. Kesimpulan
Kesimpulan artikel tersebut sudah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
dengan mengacu pada bukti empirisnya dan sudah disebutkan keterbatasan dan ideide untuk penelitian selanjutnya.
Simpulan
Kami sependapat dengan artikel yang berjudul Analisis Pengaruh Struktur
Kepemilikan, Praktik Corporate Governance Dan Kompensasi Bonus Terhadap
Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Di P.T. Bursa Efek Indonesia) ini. Penulis
artikel ini menemukan bahwa struktur kepemilikan, proporsi dewan komisaris
independen dan kompensai bonus mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
manajemen laba. Artikel ini menambah pengetahuan tentang manajemen laba (income
increasing dan decreasing) terutama mengenai faktor-faktor atau motivasi manajer
melakukan income increasing dan/atau decreasing.
Dari latar belakang, metode penelitian, sampai dengan kesimpulan sudah disampaikan
dengan baik dan sangat baik. Jumlah sampel sebanyak 47 dari total populasi sebanyak
142 perusahaan sudah termasuk sampel yang representatif. Uji statistik yang
digunakan juga sudah sangat lengkap dari uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik,
dan uji hipotesis. Model regrei yang digunakan juga sudah tepat karena sudah
ditambah dengan perbaikan model karena tidak memenuhi uji asumsi klasik.

SEMINAR AKUNTANSI PERTEMUAN 1


11

ARTIKEL MENGENAI MANAJEMEN LABA (INCOME INCREASING &


DECREASING)

OLEH:
KELOMPOK I
Made Cahyadi Wiranata Kusuma

1206305068

Nyoman Sujanaya

1306305059

Ni Kadek Kartika Yogiswari

1306305160

Ida Bagus Pt Rudy Hartana

1306305163

PROGRAM REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA

12

Anda mungkin juga menyukai