Learnin
g
Aktiviti
es
Evaluasi
pengembangan
kurikulum.
Zais
(1976:297)
menegaskan
Meskipun
istilah-istilah
ini
dalam
bahasa
umum
seperti:
Aims
yang
menunjukkan
arah
umum
filsafat
hidup
bangsa
Indonesia
yang
bernama
dapat
dicapai
setelah
anak
menyelesaikan
beberapa
ini,
kita
berbicara
tentang
kemungkinan
pemakaian
berkaitan.
Pertama,
tujuan
pendidikan
diarahkan
pada
(1)sosialisasi,
(2)pencapaian,
(3)
pertumbuhan,
dan
Pertumbuhan
personal
anak
bermula
pada
masa
pendidikan
muncul
dalam
beberapa
versi,
nama
seperti
pada
suatu
tujuan,
proses
berbuat
melalui
berbagai
mempunyai
arti
cara
mengajar
atau
mengajarkan.
demikian
dapat
diketahui
bahwa
kegiatan
pembelajaran
diinginkan
terjadi
pada
siswa
setelah
mengikuti
kegiatan
pembelajaran.
4. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
5. Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
6. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk
menyajikan informasi kepada siswa.
7. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
adalah
dengan
memeperoleh
pemahaman
mengaktifkan
sedangkan
indera
pengaktifan
siswa
indera
agar
dapat
penyampaian
pengajaran
dengan
berbagai
variasi
artinya
mengingat
(retention),
reproduksi
(reproduction),
dan
10
Implikasi
daripada
kaedah
ini
berpendapat
pembelajaran
dan
yang tinggi.
11
Motivasi
dapat
dikatakan
sebagai
serangkaina
usaha
untuk
kegiatan
belajar,
yang
menjalin
kelangsungan
dan
informasi,
maka
perlu
diusahakan
isi
pengajaran
dapat
sumber
lain)
kepada
penerima
(siswa).
Inforamsi
yang
foto,
grafik,
dan
sebagainya,
dan
siswa
diberi
12
4. Suasana belajar
Suasana yang dapat menimbulkan aktivitas atau gairah pada siswa
adalah apabila terjadi :
a. Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa maupun sebaliknya)
yang intim dan hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang secara
hakiki setara dan dapat berbuat bersama.
b. Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Hal ini dapat terjadi
apabila
isi
pelajaran
yang
disediakan
berkesusaian
dengan
karakteristik siswa.
Kegairahan dan kegembiraan belajar juga dapat ditimbulkan dari
media, selain isi pelajaran yang disesuaiakan dengan karakteristik
siswa, juga didukung oleh faktor intern siswa yang belajar yaitu sehat
jasmani, ada minat, perhatian, motivasi, dan lain sebagainya.
5. Kondisi siswa yang belajar
Mengenai kondisi siswa, adapat dikemukakan di sini sebagai berikut :
a. Siswa memilki sifat yang unik, artinya anatara anak yang satu dengan
yang lainnya berbeda.
b. Kesamaan siwa, yaitu memiliki langkah-langkah perkenbangan, dan
memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran.
Kondisi siswa sendiri sangat dipengaruhi oleh faktor intern dan juga
factor luar, yaitu segala sesuatau yang ada di luar diri siswa, termasuk
situasi pembelajaran yang diciptakan guru. Oleh Karena itu kegiatan
pembelajaran lebih menekankan pada peranan dan partisipasi siswa,
bukan peran guru yang dominant, tetapi lebih berperan sebagai
fasilitaor, motivator, dan pembimbing.
13
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
C.1. RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Salah satu sumbangan terbesar dari aliran psikologi behaviorisme
terhadap pembelajaran bahwa pembelajaran seyogyanya memiliki
tujuan. Gagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali
dikemukakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh
Robert Mager pada tahun 1962 yang dituangkan dalam bukunya yang
berjudul Preparing Instruction Objective. Sejak pada tahun 1970 hingga
sekarang penerapannya semakin meluas hampir di seluruh lembaga
pendidikan di dunia, termasuk di Indonesia.
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan
beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager
(1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku
yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi
dan tingkat kompetensi tertentu.
14
kegiatan
belajar
dan
media
pembelajaran;
(4)
15
atau
konsep-konsep
yang
akan
dibahas
selama
lebih
memusatkan
pada
penguasaan
bahan,
selanjutnya
lebih
mengemuka
sejalan
dengan
munculnya
gagasan
seorang
guru
profesional
harus
merumuskan
tujuan
16
2005)
sebagai
tujuan
pembelajaran.
Bloom
(analysis),
memadukan
(synthesis),
dan
penilaian
(evaluation); (2) kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspekaspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap
moral
dan
sebagainya,
(receiving/attending),
di
dalamnya
sambutan
mencakup:
(responding),
penerimaan
penilaian
(valuing),
merupakan
kriteria
yang
dapat
digunakan
oleh
guru
untuk
17
(1) preferensi
nilai
guruyaitu
cara
pandang
dan
keyakinan
guru
dikemukakan
oleh
Bloom
di
atas.
Dengan
bentuk
dan
jenis
pembelajaran
yang
akan
seharusnya
dapat
dikerjakan
siswa
selama
belajar
dan
kemampuan apa yang harus dikuasainya pada akhir pelajaran; (2) perlu
dinyatakan
kondisi
dan
hambatan
yang
ada
pada
saat
18
Telah
dikemukakan
di
atas
bahwa
tujuan
pembelajaran
harus
tujuan
pembelajaran
dalam
yang
dapat
format ABCD.
dan sasaran didik
diamati
sebagai
hasil
KESIMPULAN
19
1.
2.
terjadi pergeseran
mencakup
20