Anda di halaman 1dari 1

Di Negara industri hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama.

Di I
ndonesia Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu diperbaikan oleh dokt
er yang bekerja pada kesehatan primer, karena angka prevalensinya yang tinggi da
n akibat jangka panjang yang di timbulkannya. Berdasrkan penyebabnya hipertensi
dibagi menjadi 2 yaitu : Hipertensi primer, yang tidak di ketahui penyebabnya at
au diopatik, Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit
lain.
(Suyono, 2001, h 453)
Di Indonesia banyak penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang,
tetapi hanya 4%, yang merupaka hipertensi terkontrol. Privalensi 6-15% pada ora
ng dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan ti
dak mengetahui faktor resikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Hasil pe
neltian dari MONICA (multinational monitoring kardiovascular diseases), angka ke
jadian di Indonesia berkisar 2-18% diberbagai daerah, jadi di Indonesia saat ini
kira-kira terdapat 20 juta orang penderita hipertensi.
(Weblog, ririns)
Perjalanan penyakit hipertensi sangatlah perlahan. Penderita hipertensi mungkin
tidak menunjukan gejala selama bertahun-tahun, masa laten ini menyelubungi perke
mbangan penyakit, sampai terjadi kerusakan organ yang penting. Bila terdapat gej
ala maka biasanya bersifat non-spesifik. Misalnya sakit kepala atau pusing, apab
ila hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dirawat mengakibatkan kelemahan k
arena stroke atau gagal ginjal mekanis.
(Sylvia Anderson, 2006 : h 583)
Penyakit jantung hipertensi ditegakan bila dapat dideteksi hipertrofi ventrikel
kiri sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh ferifer
dan beban aktif ventrikel kiri. Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri
adalah derajat dan lamanya peningkatan diastolik. Pengaruh faktor genetik disin
i lebih jelas.
(Mansjoer, 2001 : h 441)
Hipertensi biasanya dimulai diam-diam umumnya setelah usia 30 tahun at
au 40 tahun. Dalam kasus-kasus pencegahan, penyakit ini bisa dimulai lebih awal.
Pada tahap awal, tekanannya mungkin naik secara berkala, misalnya pada situasi
stress biasanya, ketika mengendarai mobil jarak jauh, dan kembali ke normal lebi
h lama dari biasanya. Atau tekanannya mungkin hanya naik saat bekerja, tidak pad
a istirahat atau berlibur. Pada kasus-kasus seperti ini kita membicarakan hiperte
nsi labil . Atau jika angkanya terletak diatas kesasaran normal, kita menyebutnya h
ipertensi perbatasan namun, jika angkanya diatas normal secara konsisten, penyaki
tnya telah berkembang ketahap stabil hipertensi kronis bisa memiliki berbagai bent
uk. Contohnya sangat banyak, bahkan setiap rumah sakit mengetahui orang-orang mu
da dengan tekanan darah yang sangat tinggi, dari 200/120 samapi 250-140.
(Hans p. wolf. 2006 : h 63)

Anda mungkin juga menyukai