PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama bagi setiap manusia
untuk hidup. Walaupun kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau
memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena suatu penyakit. Penyakit atau
kelainan pada sistem perkemihan diantaranya adalah batu nefrolitiasis atau batu
ginjal.
Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan
melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme tubuh. Aktivitas sistem
perkemihan dilakukan secara hati-hati untuk menjaga komposisi darah dalam
batas yang bisa diterima. Setiap adanya gangguan dari fisiologis di atas akan
memberikan dampak yang fatal.
Penyakit yang terjadi pada sistem perkemihan bervariasi, salah satunya
yaitu Nefrolitiasis. Nefrolitiasis adalah suatu keadaan terdapatnya batu dalam
saluran kemih baik dalam ginjal,ureter maupun buli-buli. Kondisi ini
memberikan gangguan pada sistem perkemihan dan memberikan masalah
keperawatan pada pasien.
Batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup signifikan, baik di
Indonesia maupun di dunia. Prevalensi penyakit ini diperkirakan 13% pada lakilaki dewasa dan 7% pada perempuan dewasa, dengan puncak usia dekade ketiga
dan keempat. Angka kejadian batu ginjal berdasarkan data yang dikumpulkan
dari rumah sakit di seluruh Indonesia tahun 2002 adalah sebesar 37.636 kasus
baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang. Selain itu jumlah pasien
yang dirawat mencapai 19.018 orang, dengan mortalitas 378 orang.
Batu ginjal menyebabkan obstruksi pada ginjal sehingga menjadi
hidronefrosis, lalu apabila hidronefrosis tidak ditangani maka akan terjadi
LBM 3. Kolik
|1
LBM 3. Kolik
|2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Skenario
KOLIK
Seorang pasien laki-laki bernama Pak Xio, usia 38 tahun dibawa ke
instalasi gawat darurat dengan keluhan sakit hebat yang mendadak pada
pinggang kiri yang disertai mual dan muntah sejak 3 hari ini. Keluhahan ini
sudah sering dirasakan pasien sejak 1 bulan yang lalu yang hilang timbul dan
sekarang semakin bertambah. Pasien juga mengeluh nyeri disertai rasa mual dan
juga muntah. Pada awalnya nyeri dirasakan pada perut kiri bagian bawah
menjalar ke selangkangan, kemudian beberapa hari ini memberat sampai nyeri
terasa hingga ujung kemaluan. Nyeri yang dirasakannya tersebut hanya sedikit
menghilang dengan obat anti nyeri dan kemudian timbul lagi. Tetapi sejak 1
minggu terakhir, nyeri pinggang yang dialami Pak Xio disertai dengan kencing
yang berwarna kemerahan. Selain itu pasien juga mengeluhkan demam, rasa
cepat lelah, dan badan terasa lemah.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,9C dan nyeri ketuk pada
daerah pinggang kiri. Dari anamnesis diketahui bahwa Pak Xio berprofesi
sebagai pegawai kantoran dengan aktivitas duduk lama lebih dominan. Dalam 1
hari ia dapat menghabiskan 10 jam dalam posisi duduk. Pasien dalam satu hari
hanya minum air kurang lebih 3-5 gelas ukuran kecil. Dengan beberapa
penemuan tersebut, maka dokter menyarankan untuk pemeriksaan laboratorium
USG dan Radiologi untuk membantu menegakkan diagnosis.
Kira-kira apa yang terjadi dengan Pak Xio ?
2.2
Teminologi
1) USG
LBM 3. Kolik
|3
USG itu adalah kepanjangan dari Ultrasonography yang artinya adalah alat
yang prinsip dasarnya menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang
tidak dapat didengar oleh telinga kita. Dengan alat USG ini sekarang
pemeriksaan organ-organ tubuh dapat dilakukan dengan aman (tidak ada
Efek radiasi).
2) Radiologi
Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian tubuh manusia
dengan menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang
elektromagnetik maupun gelombang mekanik, dengan hasil pemeriksaan
berupa foto/gambar/imaging yang dapat membantu dokter dalam merawat
pasien.
2.3
Permasalahan
1
2
3
4
5
6
hanya 3-5 gelas kecil perhari dengan penyakit yang dialami pasien ?
Interpretasi hasil pemeriksaan :
- Mengapa terdapat nyeri ketuk pada pinggang kiri pasien ?
Apa saja diagnosa banding yang mungkin diderita oleh pasien tersebut ?
Pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan pada kasus tersebut ?
Bagaimana penatalaksanaan pada pasien tersebut ?
2.4 Pembahasan
LBM 3. Kolik
|4
LBM 3. Kolik
|5
a.
Ginjal
LBM 3. Kolik
|6
Fungsi ginjal :
1) Pembentukan urine
Ginjal membentuk urine mengalir melalui ureter ke kandung
kemih untuk disimpan sebelum diekskresi. Komposisi urine
menunjukkan pertukaran zat antara nefron dan darah di kapiler
renal. Produk sisa metabolisme protein diekskresikan, kadar
elektrolit
dikontrol
dan
pH
(keseimbangan
asam-basa)
LBM 3. Kolik
|7
Tempat
Glomerulus
Hasil
Urin primer
Reabsorps
Pembuluh
proksimal
Lengkung Henle
Urin sekunder
organik, air
Diserap kembali: ion
Urin sekunder
natrium, air
Diserap kembali: ion
Urin sekunder
natrium, air
Diserap kembali: ion
Urin sekunder
Urin sekunder
Pembuluh distal
Pembuluh
Sekresi
pengumpul
Pembuluh
proksimal
Pembuluh distal
Urin sekunder
plasma
Diserap kembali: glukosa,
NH3
2) Filtrasi
Filtrasi terjadi di dinding semipermeabel glomerulus dan kapsul
Bowman. (Nurachmah dan Rida, 2011).
3) Mengatur keseimbangan keluaran air dan urine
Volume urine diatur terutama oleh hormon antidiuretik yang
dilepaskan di dalam darah oleh lobus posterior kelenjar hipofisis.
(Nurachmah dan Rida, 2011).
Saat volume darah menigkat, reseptor regangan di atrium
jantung melepaskan hormon ANP. Hormon ini menurunkan
reabsorpsi natrium dan air oleh tubulus kontortus proksimal dan
duktus kolektivus, yang berarti bahwa lebih banyak natrium dan
air yang diekskresi. (Nurachmah dan Rida, 2011).
4) Keseimbangan elektrolit
LBM 3. Kolik
|8
yang
diproduksi
oleh
hati,
menjadi
ke
vesica
urinaria.
Panjangnya
kira-kira
LBM 3. Kolik
25|9
30cm,..dengan..penampan
g
0,5
cm.
Ureter
abdomen
dan
pelvis.
mempunyai
mukosa
Ureter
membran
yang
dilapisi
LBM 3. Kolik
| 10
ejakulasi.
Uretrapada>laki-laki>merupakan>tuba..dengan
LBM 3. Kolik
| 11
LBM 3. Kolik
| 12
buah pelir. Jika batu turun ke saluran kemih bagian dalam atau ureter,
nyeri mungkin akan terpusat pada rongga perut atau abdomen, tetapi
tergantung juga pada letak batunya. Kolik renal atau ureter dirasakan
pasien sebagai keadaan yang sangat nyeri. Jika batu ureter mendekati
ureterovesikal junction, keluhannya dapat berupa nyeri pada seperempat
lingkaran bawah perut, sering kemih, kemih tidak tertahan, dan nyeri saat
kemih.
Nyeri yang berasal dari area renal menyebar secara anterior dan
pada wanita mendekati kandung kemih, sedangkan pria mendekati testis.
Batu yang terjebak di ureter menyebabkan gelombang nyeri yang luar
biasa, akut, dan kolik yang menyebar ke paha dan genitalia.
Apabila batu berasa di dalam pelvis ginjal, penyebab nyerinya
adalah hidronefrosis dan nyeri ini tidak tajam, tetap, dan dirasakan di area
sudut kostovertebra. Apabila batu turun ke dalam ureter, pasien akan
mengalami nyeri yang hebat, kolik, dan rasa seperti ditikam.
Mengapa nyeri yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu hilang timbul
dan sekarang semakin memberat ?
Nyeri yang hilang timbul pada pasien diakibatkan oleh aktivitas
peristaltik otot polos sistem calices ataupun ureter meningkatkan dalam
usaha mengeluarkan obstruksi pada saluran kemih. Dimana saat terjadi
gerakan peristaltik tekanan intraluminal disekitar obstruksi akan
mangakibatkan peregangan saraf terminal yang memberi saraf nyeri.
Sedangkan saat otot polos berelaksasi nyerinya akan berkurang bahkan
hilang karena tekanan intraluminalnya menurun. Sehingga nyeri yang
dirasakan pasien hilang timbul.
Adanya batu atau obstruksi pada saluran kemih dalam waktu
satu bulan akan memperberat rasa nyerinya, hal ini dikarenakan semakin
besarnya obstruksi dan menyumbat saluran kemih sehingga dapat
LBM 3. Kolik
| 13
kemudian
menjalar
ke
selangkangan
hingga
ujung
kemaluan ?
Perut kiri bawah di persarafi oleh saraf yang melekat pada T10 T12,
saat adanya rangsangan nyeri atau rasa nyeri pada bagian tersebut akan
mengirim impuls umpan balik ke T10 T12, dimana akibatnya impuls
tersebut akan menjalar dan di teruskan ke bagian yang di persarafi oleh
T10 T12, yaitu organ colon, ginjal, vesika urinaria, retum, dan organ
genitalia, yang merukan persarafan dari T12, kemudian setelah impulnya
berjalan ke organ tersebut, akan terjadi umpan balik kembali yaitu ke
bagian persarafan lain yang juga mempersarafi organ-organ tersebut yaitu
ke L1-L2 melalui n. splanica lumbalis, akibatnya daerah yang dipersarafi
oleh L1-L2 akan merasakan nyeri, seperti pada skenario dirasakan nyeri
menjalar pada bagian selangkangan karena bagian selangkangan tersebut
di persarafi oleh L1, sedangkan bisa dirasakan nyeri pada ujung kemalua
karena, organ-organ tadi seperti rectum, ginjal, vesica urinaria, dan organ
genitalianya, juga dipersarafi oleh persarafan dari S2-S4 melalui n. pelvic,
sehingga dapat terjadi umpuls umopan balik juga ke S2-S4, dimana pada
bagian ujung kemaluan tersebut di persarafi oleh S2 sehingga dapat
dirasakan nyeri pada bagian ujung kemaluan pada skenario.
Kenapa pasien mengeluhkan mual dan muntah ?
Batu yang tersimpan lama dalam ginjal dapat menyebabkan infeksi pada
saluran kemih. Semakin lama penyumbatan terjadi, maka urine akan
kembali mengalir ke dalam ginjal yang dapat menimbulkan penekanan
yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) yang menyebabkan
timbulnya
rasa
mual
ingin
muntah
dan
perut
bagian
bawah
LBM 3. Kolik
| 14
LBM 3. Kolik
| 15
LBM 3. Kolik
| 16
anggur. Batu
yang
berukuran
kecil
biasanya
tidak
LBM 3. Kolik
| 17
LBM 3. Kolik
| 18
dianggap
penyakit
mempunyai
urolithiasis.
peranan dalam
Walaupun
demikian,
Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari lingkungan luar
individu seperti geografi, iklim, serta gaya hidup seseorang.
1) Geografi
Prevalensi urolithiasis banyak diderita oleh masyarakat yang
tinggal di daerah pegunungan. Hal tersebut disebabkan oleh
sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat dimana
sumber air bersih tersebut banyak mengandung mineral seperti
phospor, kalsium, magnesium, dan sebagainya. Letak geografi
menyebabkan perbedaan insiden urolithiasis di suatu tempat
dengan tempat lainnya. Faktor geografi mewakili salah satu
aspek lingkungan dan sosial budaya seperti kebiasaan
makanannya, temperatur, dan kelembaban udara yang dapat
menjadi predoposisi kejadian urolithiasis.
2) Faktor Iklim dan Cuaca
LBM 3. Kolik
| 19
berlebihan
maka
akan
meningkatkan
risiko
kadar
kolesterol
dan
memicu
terjadinya
hipertensi.
5) Jenis Pekerjaan
Kejadian urolithiasis lebih banyak terjadi pada orang-orang
yang banyak duduk dalam melakukan pekerjaannya.
6) Kebiasaan Menahan Buang Air Kemih
Kebiasaan menahan buang air kemih akan menimbulakan statis
air kemih yang dapat berakibat timbulnya Infeksi Saluran
LBM 3. Kolik
| 20
LBM 3. Kolik
| 21
adalah
Proteus
spp,
Klebsiella,
Serratia,
asam.
Selain
karena
urine
yang
sangat
jenuh,
LBM 3. Kolik
| 22
diet
mungkin
menyebabkan
pembentukan
batu,
selanjutnya
sehingga
batu
ginjal
yang
LBM 3. Kolik
| 23
urin
berkurang.
Peningkatan
reabsorsi
sitrat
akibat
terhadap
pembentukan
kristal
kalsium
oksalat
LBM 3. Kolik
| 24
kemih
menyebabkan
retensi
urin
atau
bisa
LBM 3. Kolik
| 25
2. ISK
a. Definisi
ISK adalah suatu kondisi dimana satu atau lebih bagian traktus
urinarius terinfeksi oleh bakteri yang mampu melemahkan
pertahanan tubuh. Kriteria ISK yang disederhanakan menurut CDC
adalah bila kultur urin positif 10colony forming unit (cfu)/ml urin
dan ditemukan 1 atau 2 spesies mikroorganisme, dengan atau tanpa
disertai gejala klinis.
b. Epidemiologi
ISK tergantung banyak faktor; seperti usia, gender, prevalensi
bakteriuria, dan faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan
struktur saluran kemih termasuk ginjal. Selama periode usia
beberapa bulan dan lebih dari 65 tahun perempuan cenderung
menderita ISK dibandingkan laki-laki. ISK berulang pada laki-laki
jarang dilaporkan, kecuali disertai faktor predisposisi (pencetus).
Prevalensi bakteriuria asimtomatik lebih sering ditemukan pada
perempuan. Prevalensi selama periode sekolah (school girls) 1 %
meningkat menjadi 5% selama periode aktif secara seksual.
Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai 30%, baik lakilaki maupun perempuan bila disertai faktor predisposisi seperti
berikut litiasis, obstruksi saluran kemih, penyakit ginjal polikistik,
nekrosis papilar, diabetes mellitus pasca transplantasi ginjal,
LBM 3. Kolik
| 26
c. Etiologi
Pada keadaan normal urin adalah steril. Umumnya ISK
disebabkan oleh kuman gram negatif. Escherichia coli merupakan
penyebab terbanyak baik pada yang simtomatik maupun yang
asimtomatik yaitu 70 - 90%. Enterobakteria seperti Proteus
mirabilis (30 % dari infeksi saluran kemih pada anak laki-laki tetapi
kurang dari 5 % pada anak perempuan ), Klebsiella pneumonia dan
Pseudomonas aeruginosa dapat juga sebagai penyebab. Organisme
gram
positif
seperti
Streptococcus
faecalis
(enterokokus),
LBM 3. Kolik
| 27
d. Klasifikasi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Bawah
Presentasi klinis ISK bawah tergantung dari gender. Pada
perempuan, terdapat dua jenis ISK bawah pada perempuan yaitu
sistitis dan sindrom uretra akut. Sistitis adalah presentasi klinis
infeksi kandung kemih disertai bakteriuria bermakna. Sindrom
Uretra Akut (SUA) adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan
mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistitis bakterialis.
Penelitian terkini SUA disebabkan mikroorganisme anaerob. Pada
pria, presentasi klinis ISK bawah mungkin sistitis, prostatitis,
epidimidis, dan uretritis.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Atas
1. Pielonefritis akut (PNA). Pielonefritis akut adalah proses
inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan infeksi bakteri.
2. Pielonefritis kronik (PNK). Pielonefritis kronik mungkin akibat
lanjut dari infeksi bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak
masa kecil. Obstruksi saluran kemih dan refluks vesikoureter
dengan
atau
tanpa
bakteriuria
kronik
sering
diikuti
| 28
kuman
gram
negatif
terutama
Escherichia
coli,
akan
mengganggu
mekanisme
pertahanan
tersebut,
LBM 3. Kolik
| 29
adalah
infeksi
yang
diakibatkan
karena
invasi
LBM 3. Kolik
| 30
1) Identitas penderita
a) Meliputi nama, umur (penyakit urolithiasis paling sering
didapatkan pada usia 30 sampai 50 tahun),
b) Jenis kelamin (urolithiasis banyak ditemukan pada pria dengan
perbandingan 3 kali lebih banyak dari wanita),
c) Alamat, agama/kepercayaan, pendidikan, suku/bangsa (beberapa
daerah menunjukkan angka kejadian urolithiasis yang lebih
tinggi dari daerah lain),
d) Pekerjaan (urolithiasis sering dijumpai pada orang yang
pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktifitas) (Purnomo,
2000).
2) Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama yang sering terjadi pada pasien batu ginjal adalah
nyeri pinggang akibat adanya batu pada ginjal, berat ringannya nyeri
tergantung lokasi dan besarnya batu, dapat pula terjadi nyeri
kolik/kolik renal yang menjalar ke testis pada pria dan kandung
kemih pada wanita. Pasien dapat juga mengalami gangguan saluran
gastrointestinal dan perubahan dalam eliminasi urine.
3) Riwayat penyakit dahulu
Keadaan atau penyakit-penyakit yang pernah diderita oleh penderita
yang mungkin berhubungan dengan urolithiasis, antara lain infeksi
saaluran kemih, hiperparatiroidisme, penyakit inflamasi usus, gout,
keadaan-keadaan yang mengakibatkan hiperkalsemia, immobilisasi
lama dan dehidrasi.
4) Riwayat penyakit keluarga
Beberapa penyakit atau kelainan yang sifatnya herediter dapat
menjadi penyebab terjadinya batu ginjal antara lain riwayat keluarga
dengan renal tubular acidosis (RTA), cystinuria, Xanthinuria dan
dehidroxynadeninuria.
5) Riwayat psikososial
Pasien dapat mengalami masalah kecemasan tentang kondisi yang
dialami,
juga
berkenaan
dengan
rasa
nyeri,
dapat
juga
LBM 3. Kolik
| 31
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan berdasarkan data/informasi yang diperoleh
saat melakukan pengkajian tentang riwayat penyakit. Pemeriksaan
meliputi sistem urinari disertai review sistem yang lain dan status umum.
1) Keadaan umum
Meliputi tingkat kesadaran, ada tidaknya defisit konsentrasi, tingkat
kelemahan (keadaan penyakit) dan ada tidaknya perubahan berat
badan. Tanda vital dapat meningkat menyertai nyeri, suhu dan nadi
meningkat mungkin karena infeksi serta tekanan darah dapat turun
apabila nyeri sampai mengakibatkan shock.
2) Ginjal, ureter, buli-buli dan uretra
Pemeriksaan ini dilakukan bersama dengan pemeriksaan abdomen
yang lain dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
Inspeksi
Inspeksi dilakukan dengan posisi duduk atau supine dilihat adanya
pembesaran di daerah pinggang atau abdomen sebelah atas; asimetris
ataukah adanya perubahan warna kulit. Pembesaran pada daerah ini
dapat
disebabkan
karena
hidronefrosis
atau
tumor
pada
retroperitonium.
Palpasi
Palpasi pada ginjal dilakukan secara bimanual yaitu dengan memakai
dua tangan, tangan kiri diletakkan di sudut kosta-vertebra untuk
mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan kanan meraba dari
depan dengan sedikit menekan ke bawah (pada ginjal kanan), bagian
bawah dapat teraba pada orang yang kurus. Adanya pembesaran pada
ginjal seperti tumor, kista atau hidronefrosis biasa teraba dan terasa
nyeri. Ureter tidak dapat dipalpasi, tetapi bila terjadi spasme pada
otot-ototnya akan menghasilkan nyeri pada pinggang atau perut
bagian bawah, menjalar ke skrotum atau labia. Adanya distensi buli-
LBM 3. Kolik
| 32
buli akan teraba pada area di atas simphisis atau setinggi umbilikus,
yang disebabkan adanya obstruksi pada leher buli-buli.
Perkusi
Perkusi dilakukan dengan memberikan ketokan pada sudut
kostavertebra, adanya pembesaran ginjal karena hidronefrosis atau
tumor ginjal akan terasa nyeri ketok. Pada buli-buli diketahui adanya
distensi karena retensi urine dan terdengar redup, dapat diketahui
batas atas buli-buli serta adanya tumor/massa.
Auskultasi
Auscultasi dilakukan dengan menggunakan belt dari stetoskop di atas
aorta atau arteri renal untuk memeriksa adanya bruit. Adanya bruit
di atas arteri renal dapat disebabkan oleh gangguan aliran pada
pembuluh darah seperti stenosis atau aneurisma arteri renal.
Pemeriksaan Lab
1) Urinalisa : warna mungkin kuning, coklat gelap, berdarah; secara
umum menunjukkan SDM, SDP, kristal (sistin, asam urat, kalsium
oksalat), serpihan, mineral, bakteri, pus; pH mungkin asam
(meningkatkan magnesium, fosfat amonium atau batu kalsium
fosfat).
2) Urine (24 jam) : kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau
sistin mungkin meningkat.
3) Kultur urine : mungkin menunjukkan ISK (Staphilococcus aureus,
proteus, klebseila, pseudomonas).
4) Survei biokimia : peningkatan kadar magnesium, kalsium, asam urat,
fosfat, protein, elektrolit.
5) BUN/kreatinin serum dan urine : abnormal (tinggi pada serum/rendah
pada urine) sekunder tingginya batu obstruktif pada ginjal
menyebabkan iskemia/nekrosis.
LBM 3. Kolik
| 33
Abdomen
bertujuan
untuk
melihat
LBM 3. Kolik
| 34
LBM 3. Kolik
| 35
dapat
diberikan
untuk
meredakan
nyeri
dan
LBM 3. Kolik
| 36
Dormia
adalah
mengeluarkan
batu
ureter
dengan
LBM 3. Kolik
| 37
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Pak Xio menderita Batu Ginjal atau
Nefrolithiasis yang disertai infeksi dan hidronefrosis. Hal ini ditandai oleh
keluhan nyeri yang awalnya terasa di pinggang kiri, adanya nyeri ketuk pada
daerah pinggang kiri, demam dan sebagainya yang mendukung diagnosa. Adapun
penanganan yang dapat dilakukan meliputi terapi non medikamentosa,
medikamentosa, ESWL, endourologi dan bedah.
LBM 3. Kolik
| 38
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2007. Buku ajar patologi. Edisi 7 , Vol. 1. Jakarta :
EGC.
Lumbanbatu, S.M.. 2003. Bakteriuria Asimtomatik pada Anak Sekolah Dasar Usia 912 Tahun. Bagian Ilmu Kesehatan Anak : FK USU.
Nurachmah, elly, dan Rida angriani. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: Salemba Medika.
Purnomo, Basuki B. 2000. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : CV Sagung Seto.
Sjamsuhidajat, dan Wim de jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC.
Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi V. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI.
Sukandar, E., 2004, Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid I. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
LBM 3. Kolik
| 39