Anda di halaman 1dari 15

JENIS-JENIS DIODA

Dioda mempunyai prinsip kerja dasar menghantarkan tegangan hanya ke satu arah
ketika diberi tegangan maju (forward voltage) dan semua dioda mempunyai sifat ini.
Akan

tetapi

dalam

memperkaya

perkembangannya
fungsi

beberapa

variasi
dari

diadakan

sehingga
dioda.

Dioda menjadi banyak jenis dengan fungsi yang bermacam-macam. Di antara jenisjenis dioda itu adalah :

Dioda Power Rectifier.


Dioda ini dibuat khusus untuk penyearahan AC menjadi DC dalam penyediaan
sumber tenaga (power-supply). Dioda ini adalah dioda yang paling umum dan paling
banyak terdapat di pasaran (toko-toko elektronik). Umumnya dioda ini mempunyai
kemampuan dilalui arus yang besar-besar, mulai dari satu Ampere hingga puluhan
Ampere.
Tentang dioda ini beserta fungsi dan cara kerjanya telah dibahas dalam : Mengenal
Dioda

Penyearah.

Di sini hanya akan ditambahkan sedikit poin saja. Termasuk ke dalam jenis dioda ini
adalah dioda CT +, dioda CT- dan dioda bridge.
Dioda CT + (Center Tap positif) adalah gabungan dua dioda dalam satu packing di
mana katoda dari keduanya digabungkan dan menjadi elektroda sambungan untuk
keluaran tegangan searah + (positif). Elektroda ini berada di tengah-tengah di
antara

tiga

elektroda,

karena

itu

disebut

CT

+.

Dioda CT (Center Tap negatif) adalah gabungan dua dioda dalam satu packing di
mana anoda dari keduanya digabungkan dan menjadi elektroda sambungan untuk
keluaran tegangan searah (negatif).
Dan dioda bridge adalah empat dioda yang disusun dalam susunan jembatan
sedemikian

rupa

dalam

satu

packing,

di

mana

terdapat

empat

elektroda

sambungan : Dua untuk sambungan input AC, satu untuk keluaran tegangan searah
+ (positif) dan satu lagi untuk keluaran tegangan searah (negatif). Contoh dioda
bridge : W005, SKB2, 04L5A dan lain-lain.

Dioda Zener.
Tidak semua dioda difungsikan dengan diberi tegangan maju, yaitu tegangan
dengan polaritas yang membuat dioda menjadi menghantar ke satu arah.
Contohnya

adalah

anoda

yang

diberi

tegangan

positif,

maka

dioda

akan

menghantarkan tegangan positif tersebut dan akan muncul di katoda. Atau katoda
yang diberi tegangan negatif.
Dioda zener justeru difungsikan dengan cara diberi tegangan terbalik. Katodanya
diberi tegangan positif. Efek dari pemberian tegangan terbalik ini adalah stabilnya
tegangan di antara katoda dan anodanya. Besarnya tegangan stabil yang dihasilkan
oleh diode zener bermacam-macam, tergantung karakteristik dari tipe diode zener

tersebut.
Dioda zener banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian stabilisasi tegangan DC.
Contoh diode zener : 1N748A (3,9V), 1N823 (6,2V), 1N963 (12V) dan lain-lain.

Dioda Veractor.
Dioda veractor atau dioda varicap adalah juga dioda yang difungsikan dengan diberi
tegangan terbalik sebagaimana dioda zener. Akan tetapi efek yang terjadi ketika
dioda veractor diberi tegangan terbalik adalah terbentuknya sebuah kapasitas kecil
di antara katoda dan anodanya seolah ia adalah sebuah kondensator.

Besar

kapasitas itu tergantung kepada tinggi tegangan terbalik yang diberikan kepadanya.
Semakin tinggi tegangan yang diberikan akan semakin besar kapasitas yang
terbentuk. Dioda veractor banyak digunakan sebagai pengganti varco (variablecondensator)

pada

rangkaian-rangkaian

tuning

radio

dan

TV

digital.

Contoh dioda veractor :


MV2109, BB122, ZC805, ITT210 dan lain-lain.

Dioda Photo.
Adalah dioda yang menghantarkan tegangan ke satu arah apabila pada badan
(body)

nya

terkena

Dioda photo dilengkapi sensor cahaya.

cahaya.

Seberapa kuat hantaran dioda ditentukan

oleh intensitas cahaya yang jatuh kepadanya.Dioda ini banyak digunakan pada
rangkaian-rangkaian yang berhubungan dengan cahaya, seperti pengatur cahaya
otomatis,

saklar

peka

cahaya

dan

lain-lain.

Contoh dioda photo : BPX41, C30802, OAP12, dan lain-lain.

Dioda poin kontak.


Dioda ini umumnya dibuat dari bahan germanium. Dioda poin kontak (point-contact
diode) biasa digunakan sebagai penyearah sinyal-sinyal kecil untuk frekwensi audio
ataupun

frekwensi

radio.

Disebut poin kontak karena badan dioda ini terbuat dari kaca yang tembus pandang
sehingga titik sambungan di dalamnya bisa terlihat.

Dioda poin kontak banyak digunakan pada bagian detektor di dalam rangkaian
penerima

AM.

Di dalam rangkaian-rangkaian penerima FM dioda ini juga digunakan pada bagian


diskriminator fasa (detektor FM).
Di dalam rangkaian-rangkaian audio, dioda ini sering digunakan pada rangkaian
kompresor

dinamika.

Contoh dioda poin kontak : 1N60, AA119, AAY11, OA91 dan lain-lain.

Dioda Tunnel.
Disebut juga dioda terobosan atau dioda terowongan. Dioda ini hanya menghantar
tegangan satu arah pada tinggi tegangan tertentu.

Dioda tunnel mempunyai

karakteristik menghantarkan tegangan pada tinggi tegangan yang bermacammacam,

tergantung

tipenya.

Ia digunakan pada rangkaian-rangkaian proteksi tegangan lebih, switch peka


tegangan

dan

lain-lain.

Dioda ini adalah dioda yang paling langka dan paling sulit didapatkan di pasaran
umum.
Dioda Schottky.
Sebenarnya dioda schottky adalah dioda penyearah sebagaimana diode power
rectifier. Namun ia mempunyai kelebihan karena mempunyai tegangan jatuh maju
(VFD)

yang

sangat

kecil.

Umumnya dioda power rectifier silikon mempunyai VFD antara 0,65 sampai 1,2V.
Dioda schottky mempunyai VFD yang sangat kecil bahkan nyaris nol. Karena itu ia
sangat ideal diterapkan pada rangkaian-rangkaian dengan suplai tegangan rendah (3
sampai 5V) karena tegangan hilang yang menjadi VFD dioda sangat diminimalisir.
Pada rangkaian dengan suplai tegangan rendah (misalnya 3V) kehilangan tegangan
sebesar 1V saja sudah sangat berarti dan bisa sangat mempengaruhi kinerja
rangkaian.
Contoh dioda schottky : 18TQ045, 1N5818, 20L15T dan lain-lain.

LED.
LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. Ketika LED diberi tegangan maju,

arus

yang

mengalir

padanya

menyebabkan

terjadinya

emisi

cahaya.

LED masih termasuk keluarga dioda, karena itu ia juga bisa digunakan sebagai
penyearah dari AC ke DC (dalam taraf rendah). Tetapi LED lebih difungsikan sebagai
penghasil cahaya daripada sebagai dioda penyearah.
Cahaya yang dihasilkan LED bisa bermacam-macam warna, tergantung bahan
pembuatannya dan intensitas cahaya yang dihasilkan LED tergantung seberapa
besar

tegangan

yang

diberikan

kepadanya.

Setiap LED mempunyai tegangan jatuh maju yang bervariasi dan tidak boleh
dilampaui. LED untuk indikator (warna merah, kuning, hijau) mempunyai tegangan
jatuh

maju

antara

1,2

sampai

1,7V.

LED yang mengeluarkan cahaya infra merah (LED untuk remote-control) mempunyai
tegangan jatuh maju sekitar 3V.
Sedangkan LED untuk penerangan (lampu) mempunyai tegangan jatuh maju antara
3

sampai

4V.

LED lampu tertentu bahkan mempunyai tegangan jatuh maju hingga 12V atau lebih.
Contoh LED : CQY26 (LED merah), CQY28 (LED hijau), CQY29 (LED kuning), CQY50,
GAL10 (LED infra merah).

SCR.
SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier.
SCR atau sering disebut juga dengan thyristor adalah penyearah dari bahan silikon
yang

mempunyai

pintu

kontrol

yang

disebut

dengan

gate

(G).

Meskipun (misalnya) anodanya diberi tegangan maju, tegangan itu tidak akan
dihantarkan oleh SCR sehingga muncul di katodanya, kecuali jika pada gate-nya
diberikan

tegangan.

Seberapa besar tegangan yang dihantarkan oleh SCR tergantung level tegangan
yang diberikan kepada gate.
SCR sering digunakan pada rangkaian-rangkaian konversi daya (inverter daya
tinggi), pengisi baterai otomatis, bagian akhir output vertikal pada rangkaian TV
lama

dan

Contoh SCR : BT109, FOR3G, TIC106, 2N1595 dan lain-lain.

Jenis Jenis Dioda

lain-lain.

Jenis-Jenis Dioda terbagi menjadi beberapa bagian, mulai dari Light Emiting Diode
(Dioda Emisi Cahaya) yang biasa disingkat LED, Diode Photo (Dioda Cahaya), Diode
Varactor (Dioda Kapasitas), Diode Rectifier (Dioda Penyearah) dan yang terakhir adalah
Diode Zener yang biasa disebut juga sebagai Voltage Regulation Diode. Semua jenis
dioda ini memiliki fungsi yang berbeda-beda yang sesuai dengan nama dioda itu sendiri.
Dioda disempurnakan oleh William Henry Eccles pada tahun 1919 dan mulai
memperkenalkan istilah diode yang artinya dua jalur tersebut, walaupun sebelumnya
sudah ada dioda kristal (semikonduktor) yang dikembangkan oleh peneliti asal Jerman
yaitu Karl Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda termionik pada tahun 1873 yang
dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh Frederic Gutherie.
Gambar Jenis-Jenis Dioda

Berikut ini adalah pengertian dari Jenis-Jenis Dioda :

Light Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya)


Dioda yang sering disingkat LED ini merupakan salah satu piranti elektronik yang
menggabungkan dua unsur yaitu optik dan elektronik yang disebut juga sebagai
Opteolotronic.dengan masing-masing elektrodanya berupa anoda (+) dan katroda (-),

dioda jenis ini dikategorikan berdasarkan arah bias dan diameter cahaya yang dihasilkan,
dan warna nya.

Diode Photo (Dioda Cahaya)


Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang bekerja pada pada
daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu saja yang dapat
melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan dasar silikon dan
geranium. Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm, pita data berlubang
yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux Meter).

Diode Varactor (Dioda Kapasitas)


Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, karena dioda ini memiliki kapasitas yang
dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang diberikan kepada
dioda ini, contohnya jika tegangan yang diberikan besar, maka kapasitasnya akan
menurun,berbanding terbalik jika diberikan tegangan yang rendah akan semakin besar
kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara reverse. Dioda jenis ini banyak digunakan
sebagai pengaturan suara pada televisi, dan pesawat penerima radio.

Diode Rectifier (Dioda Penyearah)


Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang diberikan,
contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga menghasilkan arus searah
(DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas
tegangan yang dimiliki.

Diode Zener
Dioda jenis ini merupakan dioda yang memiliki kegunaan sebagai penyelaras tegangan
baik yang diterima maupun yang dikeluarkan, sesuai dengan kapasitas dari dioda
tersebut, contohnya jika dioda tersebut memiliki kapasitas 5,A
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik
serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier),dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner,
dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor.

1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)


Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi
sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah
arus ac menjadi dc. Secara umum dioda ini disimbolnya.

Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

Gambar 1. dioda penyearah

2. DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon.
Dioda

ini

dikenal

juga

sebagai

Voltage

Regulation

Diode

yang

bekerja

pada

daerah

reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi
daya dari hingga 50 watt.
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen elektronika
kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda.
Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan
breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada
tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet
ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya. Fungsi dari
komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan Zener.

Gambar 2. dioda zener

Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke rangkaian lain dan
beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan dibawah 5.6V, dioda tidak
menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke rangkaian lain dan beban. Jika input
tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan
mengalir melalui dioda, bukan ke rangkaian atau beban.
3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp
yang

merupakan

piranti

elektronik

gabungan

antara

elektronik

dengan

optik,

sehingga

dikategorikan pada keluarga Optoelectronic. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti


dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-).Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol,
bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau
Galium

Arsenida

Phospida (GaAsP) atau

juga

Galium

Phospida (GaP), bahan-bahan

ini

memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya inframerah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP
memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan
majunya dibedakan atas jenis warna
TABEL LED DAN TEGANGANYA

Warna

Tegangan Maju

Merah

1.8 volt

Orange

2.0 volt

Kuning

2.1 volt

Hijau

2.2 volt

Gambar 3. dioda LED


Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat mengeluarkan
cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan
dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna
sebagai berikut:
* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) merah dan inframerah
* Gallium Aluminium Phosphide hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) biru
* Diamond (C) ultraviolet
* Silicon (Si) biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) biru
LED biru dan putih
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini
ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir diNichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED
merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
4. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang
melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan
bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat cahaya dan temperature keliling dapat
menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat
cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda
cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch
Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika
setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan
diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik. Sedangkan penggunaan lainnya

adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi
dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga
dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security)misal dalam penggunaan
alarm.

Gambar 4. dioda foto.


5. DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas
yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener.
Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya
tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik,
kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan
televisi di bagian pengaturan suara (Audio).

Gambar 5. dioda varactor


6. DIODA SCHOTTKY (SCR)
DIODA SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi
sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik
yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate(G).SCR sering disebut

Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif
Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.

Gambar 6. dioda schottky.


Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang gate pada kaki
yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang.

Daftar Pustaka
http://www.elektronikaspot.com/2014/11/jenisjenis-dioda.html
2:14 08/04/2016
http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-diodadan-fungsinya.html
2:17 08/04/2016
http://duniaelektonika.blogspot.co.id/2013/01/jen
is-jenis-dioda-beserta-fungsinya.html
2:21 08/04/2016

Anda mungkin juga menyukai