Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam teknik pengawetan tanah dan air, erosi merupakan satu hal yang
tidak bisa dipisahkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi erosi adalah
topografi lahan.
Pada topografi lahan ada 2 karakter yang mempengaruhi suatu daerah
aliran sungai yaitu kemiringan lereng dan panjang lereng. Kemiringan lereng
adalah sudut yang dibentuk oleh perbedaan tinggi permukaan lahan (relief),
yaitu antara bidang datar tanah dengan bidang hoeizontal dan pada umumnya
dihitung dalam persen (%) atau derajat (o).
Untuk mengetahui atau menentukan besar kemiringan data diukur dengan
beberapa alat pengukur sudut dengan cara perhitungan yang sesuaikan dengan
alat pengukur sudut yang digunakan.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui cara menentukan titik sebagai acuan pengukuran
kemiringan lahan yang menggunakan alat pengukur sudut.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara pengunaan alat pengukur
sudut yang telah disediakan.
3. Mahasiswa dapat melakukan penghitungan dengan data yang didapat dari
alat pengukur sudut untuk mendapatkan hasil pengukuran kemiringan
lahan.
1.3 Metodologi Pengamatan dan Pengukuran
1.3.1 Alat dan Bahan
1. Suunto
2. Haga
3. Abey
4. Meteran
5. Teodolit
6. Rambu Ukur
7. Patok
8. Kertas
9. Pulpen
10. Kalkulator

1.3.2

Prosedur
1. Memasang 3 patok pada tempat yang sudah ditentukan sebagai titik
awal pengukuran.
2. Mendirikan rambu ukur diatas 3 titik pengukuran, kemudian mengatur
sampai siap dibidikkan.
3. Mengunakan alat pengukur sudut secara bergantian, lalu mencatat data
yang didapat dibuku yang dibawa.
4. Menghitung seluruh data yang didapat menggunakan alat pengukur

sudut dengan rumus-rumus yang disesuaikan dengan alat pengukur


sudut tersebut.

Anda mungkin juga menyukai