Anda di halaman 1dari 26

Omfalokel

DERMATOMIOSITIS

MELANOMA MALIGNA
Posted on Mei 24, 2013 by gustiayuderly
LAPORAN KASUS KELOMPOK
SISTEM INTEGUMEN
MELANOMA MALIGNA
DISUSUN OLEH :
1. Fredrika Cory S

(1203015)

2. Ni Gusti Ayu Kadek

(1203026)

3. Paula Dianti M

(1203028)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK
2013
Melanoma Maligna

1. Konsep Medis
2. Pengertian
Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi dan
tumbuh secara normal. Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membela diri secara teratur
untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan menumbuhkan.
Melanoma maligna merupakan sejenis neoplasia yang malignan berasal daripada sel yang boleh
membentuk melanin di mana-mana bagian kulit ataupun mata. Juga berasal dari membran mucus
di kawasan kemaluan, lubur, rongga mulut. Penyakit ini biasanya berlaku pada dewasa secara de
novo ataupun nevus berpigmen, lentigo maligna.
Definisi lain dari melanoma maligna yaitu tumor ganas kulit yang berasal dari system
melanositik kulit (melanosit) dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit. Biasanya

menyebabkan metastasis yang luas dalam waktu singkat, tidak saja melalui aliran limfe ke
kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui aliran darah ke alat-alat dalam, serta dapat
menyebabkan kematian. Ini adalah jenis penyakit kanker kulit yang paling ganas dan berpotensi
mematikan.
1. Anatomi Fisiologi
1. Lapisan kulit
1)

Epidermis

a)

Stratum korneum

Berlapis lapis sel tanduk (keratin)

Sel gepeng kering tak berinti

Makin keluar makin tipis dan terlepas untuk digantikan lapisan dibawahnya

Hampir tidak mengandung air dan sangat efektif untuk pencegahan penguapan air

Protoplasmanya berubah menjadi keratin.

b)

Stratum lusidum

Langsung dibawah stratum korneum

Protoplasma berubah menjadi protein yang disebut eleidin.

Lapisan terdiri dari sel yang gepeng dan bening

Sel tak keliahatan karena bening sehingga membentuk satu kesatuan lapisan yang bening

Lihat pada telapak tangan dan kaki

c)

Stratum granulosum (keratohialin)

Terdiri 2 3 lapisan sel yang agak gepeng dengan inti ditengah

citoplasmanya berisi butiran (granula) KERATOHIALIN.

Lapisan ini berfungsi untuk menghalangi benda asing, kuman, dan bahan kimia masuk ke
dalam tubuh.


d)

Diniding mucosa tidak mempunyai lapisan ini


Stratum spinosum

Terdiri dari banyak lapisam sel yang berbentuk kubus dan poligonal yg besarnya berbedabeda karena proses mitosis, inti ditengah.

Diantara sel terdpt intreceluler bridges, brlekatan membentuk nodulus Bizzozero

Sitoplasmanya berisi berkas serat yang terpaut pada dermosom (jembatan sel)

Masing sel terikat kuat melalui serat-serat

Bentuknya tebal dan kuat terdapat pada bagian tubuh yang sering bersentuhan atau
menahan tekanan seperti tumit, telapak kaki.

Berfungsi untuk menahan gesekan dan tekanan

e)

Stratum basale

Terdiri dr sel berbentuk kubus (kolumner)

Tersusun vertikal pd berbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar.

Merupakan lapisan epidermis yg paling bawah yang reproduktif

Terdiri 2 lapis :

Sel dg protoplasma basofilik inti lonjong, dan besar.

Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clearcell, berwarna muda, dg cytoplasma


basofilik, berinti gelap dan mengandung PIGMEN (melanosomes).
2)

Dermis

Lapisan dermis ini menyatu dengan lapisan subkutis (hipodermis) dengan ketebalan 0,5 3 mm.
Lapisan dermis memiliki sifat ulet, elastis, berguna untuk melindungi bagian yang lebih dalam .
Terdiri dari serat-serat kalogen, serabut-serabut elastis , bersama pembuluh darah dan pembuluh
getah bening anyaman yang memberi perdarahan untuk kulit . Lapisan dermis terdiri dari :
a)

Dermis pars papilaris

Pars papilaris mengandung lekuk-lekuk dan membentuk lapisan spongiosum (bunga


karang)

Berperan dalam peremajaan dan penggandaan unsur kulit.

Menonjol kearah epidermis.

Berisi serabut syaraf dan pembuluh darah.

b)

Dermis pars retikularis

Pars retikularis mengandung jaringan ikat rapat.

Unsur sel dalam dermis adalah fibroblas, makrofag dan sel lemak berkelompok dan
jaringan berpigmen

Terdapat juga sel otot musculus erektor fili.

Menonjol kearah subcutan, terdiri serabut2 penunjang : kalogen,elastin dan retikulin.

3)

Subkutis

a)
Merupakan jaringan ikat longgar dengan komponen serat longgar, elastik dan jaringan
lemak .
b)

Terdiri dari sel2 lemak yang besar dan bulat dengan inti dipinggir.

c)

Mendukung mobilitas kulit diatasnya dengan adanya bantal lemak penikulus adiposa.

d)

Berfungsi sebagai cadangan makanan.

e)

Terdapat arteri, vena, dan anyaman syaraf, dan kelenjar getah bening
1. Adneks kulit

1)

Kelenjar

Glandula sudorifera (kelenjar keringat)


a)

Kelenjar ekrin

Terbentuksempurna pd 28 mgg kehamilan ttp baru berfungsi 40 mgg setelah lahir.

Berbentuk spiral dan bermuara langsung dipermukaan kulit.

Terdapat diseluruh permukaan kulit, terbanyak di telapak tangan & kaki, dahi dan aksila.

Sekresi dipengaruhi oleh saraf kolinergik, suhu dan stress emosional.

b)

Kelenjar apokrin

Terdpt di aksila, pubis, areola mame, labia minora, dan saluran telinga luar.

Berfungsi mulai pada masa pubertas.

Terletak lebih dalam dan lebih besar dari kelenjar ekrin dan sekretnya lebih kental.

Mengandung air, eletrolit, asam laktatdan glukosa. PH sekitar 4 -6.8

Kelenjar sebasea (kelenjar palit)

2)

Terdpt diseluruh permukaan kulit manusia kecuali telapak tangan dan kaki.

Termasuk kelenjar holokrin karena tidak berlumen.

Sekret merupakan dekomposisi dari sel2 kelenjar.

Terletak disamping akar rambut (folikel rambut)

Bermuara di folikel akar rambut.


Kuku

Kuku merupakan terminal lapisan tanduk yg menebal. Kuku tumbuh 1mm perminggu. Bagianbagian kuku terdiri dari :
a)

Nail root :akar kuku, bagian kuku yang tertanam di dlm kulit jari.

b)

Nail plate :bagian kuku yang menempel diatas kulit.

c)

Nail groove :lengkung alur kuku.

d)

Eponikium :kulit tipis yang menutup kuku bagian progsimal.

e)

Hiponikium: bg kulit yg tertutup oleh kuku.

3)

Rambut

a)

Lanugo adalah rambut halus tak berpigmen terdppt pada bayi.

b)
Rambut terminal pada orang dewasa banyak mengandung pigmen, kasar. Terdapat di
kepala, bulu mata, alis, kumis, pubis, janggut dan pertumbuhanya dipengaruhi oleh hormon
androgen ( hormon seks).

c)

Velus : rambut halus di dahi dan badan lain.

Siklus pertumbuhan rambut


a)

Fase anagen (fase pertumbuhan) :berlangsung 2-6 tahun. Tumbuh kira2 0,35 mm perhari.

b)

Fase katagen ( fase involusi temporer).

c)

Fase telogen fase istirahat ) beberapa bulan

FISIOLOGI KULIT
1. Fungsi proteksi

Proteksi fisis dan mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.ketebalan lapisan kulit dan lemak
subcutis.

Proteksi kimiawi : zat iritan stratum korneum impermeabel, dan lepas secara teratur.

Proteksi terhadap panas: ultra violet melanosit.

Proteksi terhadap infeksi keratin impermeabel, lepas secara teratur, pH 5-6,5.

1. Fungsi ekskresi

Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme berupa : NaCl, Urea,


asam urat, amonia.

Kulit mengeluarkan (kelenjar sebasea) mengeluarkan sebum yang berfungsi untuk


melicinkan kulit, menahan evaporasi, dan menciptakan keasaman kulit.

1. Fungsi pengatur suhu (termoregulasi)

Mengeluarkan keringat, evaporasi, radiasi.

Vasokonstriksi vasodilatasi perifer oleh sistem syaraf simpatis,

Fungsi pembentuk pigmen

Pada stratum basale ; jumlah dan besarnya melanosomes menentukan warna kulit.

Warna kulit juga ditentukan oleh kadar Hb, Oksi Hb, dan karoten.

Warna kulit juga dipengaruhi tebalnya kulit.

1. Fungsi keratinasi

Epidermis terdiri dari keratinosit, sel langerhans dan melanosit. Keratinosit terus
bergerak keatas dan berubah bentuknya menjadi spinosum granulosum keratin ; proses
ini berjalan terus seumur hidup.

1. Fungsi pembnetukan vitamin D

Mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari.

1. Fungsi persepsi sensori/ perabaan


Kulit mempunyai ujung-ujung serabut saraf pada dermis dan subkutis:

panas BADAN RUFFINI dermis dan subkutis.

Dingin BADAN KRAUSE dermis.

Taktil /rabaan BADAN MEISNER papila dermis dan BADAN MARKEL RANVIER
epidermis.

Tekanan BADAN VATER PACCINI epidermis.

Saraf tersebut diatas lebih banyak pada daerah erotis.


1. Fungsi absorbs

Kulit yang sehat tidak menyerap air, larutan atau benda padat, tapi hanya cairan yang
mudah diserap, mudah menguap dan yang larut dalam lemak.

Permeabilitas kulit terhadap O2 dan CO2 serta uap air memungkinkan kulit berperan
proses respirasi jaringan.

Absorbsi diserap lebih banyak dari sel-sel epidermis daripada saluran kelenjar.

1. Etiologi
Penyebabnya belum di ketahui secara pasti namun peran sinar ultraviolet matahari sangat
berperan dan diduga menjadi penyebab utama. Melanoma di temukan hampir pada semua usia
dan sering di temukan pada daerah tropik.
Faktor resiko melanoma maligna diantaranya yaitu:
1. Tahi lalat (Nevus)

2. Faktor Keluarga
3. Fenotip
4. Supresi Sistem Imun
5. Pajanan Terhadap Radiasi Sinar UV yang Berlebihan
6. Usia
7. Xeroderma Pigmentosum
8. Riwayat Terkena Melanoma
9. Corak kulit kuning langsat, mata biru, rambut pirang / merah
10. Bekerja diluar ruangan
11. Lansia dengan kulit rusak karena matahari
12. Riwayat tindakan sinar-x terjadi kordis kulit
13. Pemajanan pada agens kimia tertentu (arsenik, nitrat, tar dan ter, minyak dan parafin)
14. Jaringan parut luka bakar, kerusakan kulit pada area osteomielitis kronis, lubang fistula
15. Terapi imunosupresi jangka panjang
16. Kerentanan genetik
17. Infeksi terhadap patogen.
Melanoma maligna kutan primer dapat diklasifikasikan dalam 4 tipe mayor, yaitu
1. Melanoma Maligna Lentigo (LMM)
LMM disebut juga Hutchinsons melanotic freckle atau prakanker Dubreilh. LMM timbul dari
lesi lentigo maligna yang telah ada sebelumnya. LMM menduduki kira-kira 5% dari melanoma
kulit primer, terutama terjadi pada orang tua. Berlawanan dengan substipe melanoma lainnya,
LMM mengenai daerah tubuh yang terpapar sinar matahari, terutama wajah. Lesi pada lentigo
maligna biasanya berupa bercak makula kecil, berwarna coklat gelap, coklat, atau hitam. Pada
permukaannya dapat dijumpai adanya bercak-bercak pigmentasi, yang tersebar tidak teratur. Lesi
meluas secara perlahan dan ireguler. Dapat berkembang menjadi nodul biru kehitaman yang
invasif dan agak hiperkeratotik.
1. Melanoma Maligna Permukaan (SSM)

Pada umumnya timbul dari nevus atau pada kulit normal (de novo). Merupakan jenis yang sering
dijumpai, yaitu sekitar 70% dari seluuh melanoma maligna. Lebih sering dijumpai pada usia
yang lebih muda dibandingkan dengan LMM, yaitu berkisar antara 40-50 tahun. Lesi berupa
plak archiformis berukuran 0,5-3 cm dengan tepi meninggi dan ireguler. Pada permukaannya
terdapat campuran dari bermacam-macam warna seperti coklat, abu-abu, biru, hitam, dan sering
kemerahan. Meluas secara radial. Pada umumnya setelah lesi mencapai ukuran 1-2,5 cm, terjadi
fase pertumbuhan secara vertikal dan berkembang menjadi nodul biru kehitaman. Predileksinya
pada wanita dijumpai pada tungkai bawah dan punggung, sedangkan pada pria dibadan dan
leher.
1. Melanoma Maligna Bernodul (NM)
Dapat terjadi tanpa didahului fase pertumbuhan radial. Sehingga aturan ABCD tidak dapat
diterapkan pada subtipe ini. Kira-kira 10-30% kasus melanoma adalah tipe noduler. Tempat yang
sering terkena adalah kepala, leher dan badan. Lesi biasanya berupa nodul yang meninggi,
berpigmen seragam. Warnanya berkisar dari biru kehitaman sampai coklat gelap, atau kadangkadangamelanotik.
1. Melanoma Maligna Lentigo Akral (ALM)
Pada umumnya timbul pada kulit normal (de novo). Merupakan tipe yang paling jarang terjadi
(1%), tapi dapat sangat ganas karena keterlambatan diagnosis. Predileksinya pada telapak kaki
dan tangan, jari-jari tangan dan kaki, dasar kuku, dan membrana mukosa. Lesi berupa bercak
dengan pigmen yang tersebar dengan intensitas yang bervariasi. Pada permukaannya dapat
timbul papul, nodul, dan dapat mengalami ulserasi
1. Patofisiologi
Melanoma bisa berawal sebagai pertumbuhan kulit baru yang kecil dan berpigmen padakulit
yang normal. Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapihamperseparuh
kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Melanoma mudah menyebar kebagiantubuh yang
jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan menghancurkan jaringan.Semakinsedikit
pertumbuhan melanoma ke dalam kulit, maka semakin besar peluanguntukmenyembuhkannya.
Jika melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan lebihmungkinmenyebar melalui
pembuluh getah bening dapembuluh darah dan bisa menyebabkankematiandalam beberapa bulan
atau tahun. Perjalanan penyakit melanoma bervariasi dantampaknya dipengaruhi oleh kekuatan
pertahananoleh sistem kekebalan tubuh. Beberapapenderita yang keadaan kesehatannya baik,
bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipunmelanomanya telah menyebar.
Tanda-tanda peringatan akan terbentuknya melanoma

bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang
semakin membesar

Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit
sekelilingnya

Perubahan pada kulit diatas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan konsistensi atau
bentuk

Tanda- tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat

Melanoma berasal dari melanosit, yang timbul dari puncak saraf dan bermigrasi ke
epidermis,uvea, meninges, dan mukosa ectodermal. Melanosit, berada di kulit dan menghasilkan
melaninpelindung, yang terkandung dalam lapisan basal epidermis, di antara dermis dan
epidermis.Melanoma dapat berkembang di atau dekat lesi yang sudah ada sebelumnya atau di
kulityangtampak sehat. Sebuah melanoma ganas yang berkembang dalam kulit yang sehat dapat
dikatakantimbul de novo, tanpa bukti adanya lesi sebelumnya. Banyak dari melanoma yang
diinduksi oleh radiasi matahari. Risiko terbesar yang disebabkan paparan sinar matahari-yang
dapat menyebabkan melanoma dikaitkan dengan terbakar oleh sinar matahari secara akut, intens,
dan berselang. Risiko ini berbeda dibandingkan dengan kanker sel skuamosa dan basal kulit,
yangterkait dengan lama, paparan sinar matahari jangka panjang Melanoma juga dapat terjadi
didaerah tidak terbakar kulit, termasuk telapak tangan, telapak kaki, dan perineum.lesi tertentu
dianggap prekursor lesi melanoma, termasuk nevus diperoleh secara biasa, nevus
displastik,nevus kongenital, dan nevus biru selular. melanoma memiliki 2 fase pertumbuhan,
radial danvertikal. Selama fase pertumbuhan radial, sel-sel ganas tumbuh dalam mode radial
padaepidermis Dengan waktu berlangsung, sebagian besar melanoma ke fase pertumbuhan
vertikal,di mana sel-sel ganas menginvasi dermis dan mengembangkan kemampuan untuk
bermetastasis.
1. Manifestasi Klinis
Gejala atau tanda yang patut di curigai sebagai tanda keganasan suatu lesi adalah perubahan
warna seperti lebih terang atau lebih gelap, gatal, perubahan bentuk menjadi tidak teratur atau
nevus bertambah luas serta bertambah tebal, pertumbuhan horizontal dan vertikal, permukaan
tidak rata, dan akhirnya pembentukan tukak. Pendarahan menandakan proses sudah sangat lanjut.
Bentuk dini sangat sulit dibedakan dengan tumor lainnya. Karena melanoma maligna merupakan
penyakit yang fatal bila telah metastasis jauh, maka kemampuan untuk mengenali keganasan dini
perlu diperdalam. Lokalisasi dilaporkan terbanyak di ekstremitas bawah, kemudian didaerah
badan, kepala/leher, ektremitas atas, kuku. Kunci penyembuhan melanoma maligna adalah
penemuan dini, sehingga diagnosis melanoma harus ditingkatkan bila penderita melaporkan
adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat yang berubah, seperti: berpigmen, yaitu:
1. perubahan dalam warna
2. perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat)
3. timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar, atau rasa sakit)
4. terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar
5. perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen

6. berkembangnya lesi satelit


7. Akademi dermatologi Amerika menekankan pentingnya ABCD saat mengevaluasi setiap
lesi berpigmen, yaitu Asimetri, Border irregularity, Color variegation, Diameter yang
lebih dari 6 mm
1. Pemeriksaan Diagnostik
Selain biopsi dari dugaan lesi, laboratorium dan tes diagnostik digunakan menentukan keadaan
tumor apakah telah metastase. Karena malignan melanoma dapat metastase pada beberapa organ
atau jaringan dari tubuh, dilakukan macam-macam tes
Tes laboratorium termasuk seperti dibawah ini:
1. Tes fungsi liver untuk menentukan keadaan tumor yang telah metastasis pada liver.
Kombinasi dari elevasi LDH, alkaline phosphatase, dan SGOT mempengaruhi liver.
2. Menghitung jumlah darah yang dilakukan untuk menentukan abnormalitas hematologi
3. Tes serum darah dilakukan untuk mengindentifikasi elektrolit mineral yang abnormal).
4. Biopsi lesi adalah hanya metode definitif pada diagnosa malignan melanoma. Eksisi
biopsy adalah prosedur diagnostik dari pilihan karena dibawah ini lebih komplit
histologic evaluasi dan tingkat mikroskop. Biopsi tidak harus dilakukan jika terduga
melanoma, karena ketebalan dan dalamnya lesi tidak dapat di kaji, membuat keputusan
tentang prognosis dan pengobatan sangat sulit.
5. CTscan liver menentukan jika enzim hati abnormal dan menentukan luasnya metastasis
dari hati lebih akurat.
6. X-ray dada dilakukan jika klien sulit bernafas atau hemoptisis, dimana rangsangan paruparu menjadi metastasis.
7. Scan tulang dilakukan untuk menentukan metastatik karena tidak dapat menentukan
nyeri tulang.
8. CT scan atau MQI dari otak yaitu menentukan pengkajian dari metastasis jika klien sakit
kepala, seizure, atau defisit neurology.
9. Biopsi jaringan dari limpa tulang belakang atau lesi kulit lain dilakukan untuk
mengidentifikasi metastasis.
1. Penatalaksanaan
Tindakan yang dilakukan pada penderita kanker melanoma maligna ini adalah pengangkatan
secara komplit jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telahdiketahui terjadi
penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan disekitarnya. Untuk

pengobatan secara medikomentosa dengan kemoterapi (obat-obat antikanker) yang


dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu: alkylating agents,antimetabolit, alkaloid
tanaman, antibiotik antitumor, enzim, hormon dan pengubah respon biologis. Dan pengobatan
secara nonmedikomentosa meliputi radioterapi, pembedahan dan terapi fisik.
1. Komplikasi
Melanoma Maligna merupakan jenis kanker kulit yang paling ganas, dapat menyebar kebagian
tubuh lainnya seperti kelenjar limfa, menyebabkan hipertensi, hypercholesterolemia.
Metastasis dapat terjadi pada local (di dalam atau sekitar lesi primer), pada limfonodi, atau pada:
1. Kulit yang jauh dari lesi primer
2. Limfonodi yang jauh
3. Organ-organ dalam
4. Tulang
Metastasis dapat berlangsung cepat secara hematogen maupun limfogen.
ulkus mudah berdarah.
1. Prognosis
Prognosis melanoma maligna sangat bervariasi. Ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya:
1. Sifat tumor
Jenis tumor : untuk LMM mempunyai prognosis paling baik, kemudian SSM, sedangkan NM
dan ALM mempunyai prognosis yang paling buruk
lokasi tumor: lesi pada ekstremitas mempunyai prognosis lebih baik daripada dibadan.
tingkat invasi dan kedalaman (ketebalan): makin dalam invasi tumor, prognosis makin buruk
1. Stadium klinis
Angka ketahanan hidup 5 tahun pada melanoma berdasarkan stadium klinik yaitu:
Stadium I (penyakit terbatas pada kulit): 80-85%

Stadium II (mengenai limfonodi regional): 36%

Stadium III (penyakit disseminata): kurang dari 5%

1. Lokasi metastasis

Metastasis ke tulang dan hati mempunyai prognosis yang lebih buruk, dibanding bila terjadi
metastasis ke kelenjar limfe dan kulit. Jika terdapat melanogen di urine maka prognosisnya lebih
buruk.
1. Faktor penderita

Imunitas

Keadaan umum

Jenis kelamin, prognosis pada wanita lebih baik daripada pria

1. Epidemiologi
Melanoma maligna predileksi pada orang kulit putih,wilayah Queensland Australia merupakan
daerah insidentinggi yang terkenal. Pada tahun 1982 insidennya pada pria 18/100.000, pada
wanita 17,6/100.000, angka itu masih terus meningkat. Amerika Serikat dalam 60 tahun silam
memiliki pertumbuhan insiden melanoma malignayang tercepat, pada tahun 1935 dari 1500
orang Amerika Serikat ada 1 orang menderita melanoma maligna, tahun 1987 dari 135 orang ada
1 orang, pada tahun 2000 sudah berkembang menjadi dari 75 orang ada 1 menderita tumor ini.
Di kalangan kulit berwarna kejadian melanoma maligna lebih rendah. Kejadiannya berkaitan
dengan radiasi ultraviolet. Di kalangan penduduk sekitar Katulistiwa, angka kejadian dan
kematian penyakit ini secara jelas lebih tinggi dari penduduk yang jauh dari Katulistiwa.
Asia Tenggara termasuk kawasan Katulistiwa, insiden melanoma maligna belum terdatasecara
tepat, tapi penulis dalam beberapa kesempatanberbakti sosial sudah menemukan 6 kasus,
tampaknya penyakit ini tidak jarang terjadi di wilayah ini. Insiden diantara kulit pria kulit putih
meningkat 5,1% setiap tahun,93,3% secara keseluruhan, sedangkan pada wanita peningkatan
hanya sebesar 3,8% pertahun,6,7 secara keseluruhan.
Melanoma maligma lebih sering terjadi kulit putih. Tempat yang paling sering terkena pada kulit
gelap dalah telapak tangan,telapak kaki,jari tangan dan kaki,dan membare mukosa. Melanoma
dapat terjadi pada usia remaja dan awal dua puluh tahun dan tiga puluh tahun. Bukti
epidemiologis yang melibatkan pamparan matahari dalam menyebabkan melanoma didukung
oleh bukti biologis bahwa kerusakan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet khusunya
kerusakan DNA,memaikan peran inti dalam patogenesis tumor ini.
Di Amerika, didapatkan data enam dari tujuh penderita kanker ini meninggal dunia. Dan jumlah
orang yang terserang meningkat dari tahun ke tahun. Melanoma Maligna bisa berkembang dari
tahi lalat timbul yang sudah ada atau yang baru muncul.
1. Pencegahan
1. Penghindaran terhadap sinar matahari yang berlebihan,terutama usia 20, adalah
pencegahan yang paling efektif.
2. Tabir surya mungkin membantu, tetapi penelitian belum bias menyimpulkannya.

3. Pemeriksaan kulit meyuluh pada diri sendiri direkomendasikan dalam sebuah


penelitaian ternyata dapat mengurangi mortalitas melanoma sampai 65%.
4. Asuhan primer teratur atau penapisan dermatologi memungkinkan lesi
terdiagnosis pada stadium yang lebh awal.
1. Konsep Keperawatan
2. Pengkajian
1. Anamneses
2. Tanda-tanda Vital
3. Aktivitas Istirahat
Tanda : Keterbatasan mobilisasi/kehilangan pada bagian yang terkena (mungkin
segera karena nyeri, pembengkakkan setelah tindakan aksisi dan graft kulit).
4.

Sirkulasi
Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai rspon terhadap nyeri/ansietas),
takikardia (respon stress, hipovolemia), lesi cenderung sikuker dengan bagian luar
yang tidak teratur

5. Neurosensori
Nyeri dada daerah karsinoma.
6. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri berat saat tindakan eksisi dan grafh kulit (mungin terlokasi pada
area lesi yang di eksisi local yang luas dan pada grafh kulit)
7. Keamanan
Tanda : Lesi semakin menonjol, pendarahan lesi, perubahan local pada warna
nodul (biasanya relative licin serta berwarna biru hitam yang seragam, dapat
meningkat/berubah secara bertahap), serta nodul yang menebal, bersisik dan
berulselasi.
8. Penyuluhan /Pembelajaran
Gejala : Lingkungan trauma, aktivitas perwatan dini dan tugas
pemeliharaan/perwatan rumah
1. Diagnosa Keperawatan
1.

Nyeri berhubungan dengan pembedahan

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan

3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit


4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan kanker kulit seperti
pembedahan, radioterapi dan kemoterapi topical.
1. Rencana Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan pembedahan
NOC : Pain Level, Pain control, Comfort level
1)
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

3)

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

4)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

NIC :
Manajemen nyeri :
1)
Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi.
2)

Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan.

3)
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien
sebelumnya.
4)

Berikan lingkungan yang tenang

5)

Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri.

6)

Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri.

7)

Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri.

8)

Monitor penerimaan klien tentang manajemen nyeri.

Administrasi analgetik :
1)

Cek program pemberian analogetik; jenis, dosis, dan frekuensi.

2)

Cek riwayat alergi.

3)

Monitor tanda-tanda vital.

4)

Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul.

5)

Evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala efek samping.


1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan.

NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membrane


1) Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
2) Tidak ada luka/lesi pada kulit
3)

Perfusi jaringan baik

4) Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera
berulang
5)

Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami

NIC : Pressure Management


1)

Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar

2)

Hindari kerutan padaa tempat tidur

3)

Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

4)

Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali

5)

Monitor kulit akan adanya kemerahan

6)

Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan

7)

Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

8)

Monitor status nutrisi pasien


1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit

NOC :Citra tubuh

1)

Gambaran internal tubuh

2)

Keseimbangan antara realita, ideal dan penampilan tubuh

3)

Kepuasan penampilan tubuh

4)

Pengaturan penampilan fisik tubuh

5)

Pengaturan perubahan fungsi tubuh

NIC : Perbaikan Citra Tubuh


1)

Kaji dugaan citra tubuh pasien, sesuai dengan perkembangannya.

2)
Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang terjadi akibat penyakit dan
pembedahan.
3)

Bantu pasien memelihara perubahan tubuh

4)

Bantu pasien untuk membedakan penampilan fisik dari perasaan yang berharga

5)

Bantu pasien untuk menentukan akibat dari persepsi yang sama penampilan tubuh.

6)

Monitor pandangan diri secara berkala

7)

Monitor apakah pasien melihat perubahan pada bagian tubuh

8)
Monitor pernyataan tentang persepsi identitas diri sehubungan dengan bagian tubuh dan
berat badan
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan kanker kulit seperti pembedahan,
radioterapi dan kemoterapi topical.
NOC : Kowlwdge : disease process, Kowledge : health Behavior
1)
Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan
program pengobatan
2)
Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benarv Pasien
dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC : Teaching : disease Process
1)

Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik

2)
Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3)

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

4)

Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

5)

Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat

6)

Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

7)

Hindari harapan yang kosong

8)

Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

9)
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
10) Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11) Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
12) Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
13) Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat
1. Aspek Legal Etik
Dalam kasus ini, peran perawat sebagai advokat harus bertanggung jawab membantu klien dan
keluarga dalam hal inform concern atas tindakan keperawatan yang dilakukan. Selain itu juga
harus mempertahankan dan melindungi hak-hak klien serta memastikan kebutuhan klien
terpenuhi.
1. Otonomi
1)
Prinsip bahwa individu mempunyai hak menentuka diri sendiri, memperoleh kebebasan
dan kemandirian.
2)
Perawat yang mengikuti prinsip ini akan menghargai keluhan gejala subjektif (misal :
cemas), dan meminta persetujuan tindakan sebelum prosedur dilaksanakan.
1. Nonmaleficience

1)
Prinsip menghindari tindakan yang membahayakan. Bahaya dapat berarti dengan sengaja,
risiko atau tidak sengaja membahayakan.
2)
Contoh : kecerobohan perawat dalam memberikan pengobatan menyebabkan klien
mengalami cedera
1. Beneficience
1)
Prinsip bahwa seseorang harus melakukan kebaikan. Perawat melakukan kebaikan dengan
mengimplementasikan tindakan yang menguntungkan/ bermanfaat bagi klien.
2)
Dapat terjadi dilema bila klien menolak tindakan tersebut, atau ketika petugas kesehatan
berperan sebagai peneliti
1. Justice
1)

Prinsip bahwa individu memiliki hak diperlakukan setara.

2)
Cth : ketika perawat bertugas sendirian sementara ada beberapa pasien di sana maka
perawat perlu mempertimbangkan situasi dan kemudian melakukan tindakan secara adil.
1. Fidelity
1)
Prinsip bahwa individu wajib setia terhadap komitmen atau kesepakatan dan tanggung
jawab yang dimiliki.
2)
Kesetiaan juga melibatkan aspek kerahasiaan / privasi dan komitmen adanya kesesuaian
antara informasi dengan fakta.
1. Veracity
1)
Mengacu pada mengatakan kebenaran. Bok (1992) mengatakan bahwa bohong pada orang
yg sakit atau menjelang ajal jarang dibenarkan.
2)
Kehilangan kepercayaan terhadap perawat dan kecemasan karena tidak mengetahui
kebenaran biasanya lebih merugikan.
Fungsi Advokasi :
Perawat sebagai peran advokasi yaitu perawat memberikan bantuan serta memberikan informasi
kepada klien tentang segala sesuatu yang dibutuhkan oleh klien dengan memperhatikan nilainilai serta hak-hak klien.
1. Pendidikan kesehatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Tema

: Sistem Integumen

Subtema

: Pemberian Kemoterapi

Waktu

: 30 menit

Sasaran

: klien dan keluarga

Hari

: Selasa, 22 Mei 2013

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dapat mengerti
danmemahami tentang pentingnya kemoterapi bagi upaya penyembuhan penyakit.
1. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit diharapkan pasien dapat :
1. Mengetahui definisi kemoterapi
2. Mengetahui tujuan kemoterapi
3. Mengetahui jenis kemoterapi
4. Mengetahui prosedur kemoterapi
1. Pokok Materi
1. Definisi kemoterapi
2. Tujuan kemoterapi
3. Jenis kemoterapi
4. Prosedur kemoterapi
1. Metode
1. Tanya jawab
2. Ceramah
3. Kegiatan

No. Kegiatan

Penyuluh

Peserta

Waktu
(menit)

1.

Pembuka:

Memberikan salam

Menjawab salam

5 menit

Menyampaikan tujuan Mendengarkan


penyuluhan
2.

Isi:

Menjelaskan :

Mendengarkan dan
menyimak

20 menit

Menyimpulkan

Menyimak

5 menit

Evaluasi

Menyimak

Salam penutup

Menjawab salam

1. Definisi
kemoterapi
2. Tujuan
kemoterapi
3. Jenis
kemoterapi
4. Prosedur
kemoterapi
3

Penutup:

1. Evaluasi
1. Formatif:
a)

Klien dapat memahami tentang pengertian kemoterapi

b)

Klien dapat memahami tentang tujuan kemoterapi

c)

Klien dapat memahami tentang jenis kemoterapi

d)

Klien dapat memahami tentang prosedur kemoterapi


1. Somatif:

Klien dapat mengetahui dan memahami tentang kemoterapi

Yogyakarta, 5 Mei 2013


Pembimbing
(

Penyuluh
(

1. Journal
Cyclin D1 ekspresi protein dalam Melanoma ganas dan Melanocytic Nevi
Willy Sandhika , Tulus Panuwun, Lusiani Tjandra
Departemen patologi anatomi fakultas kedokteran universitas airlangga
Departemen Farmasi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Abstrak
Latar Belakang: Melanoma adalah bentuk kanker kulit yang memiliki perilaku agresif dan
resistensi terhadap terapi konvensional. Ini perilaku yang tidak biasa mencerminkan proses
karsinogenesis unik yang melibatkan beberapa mutasi pada kromosom dan genom yang
mengatur proliferasi dan proses apoptosis. Mutasi gen yang paling umum dalam tumor ganas
cyclin D1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan memainkan peran penting dalam
karsinogenesis melanoma dari ekspresi gen ini.
Metode: blok parafin pasien melanoma dari Departemen patologis dikumpulkan dari periode Juli
2007 sampai Juni 2008. Lima kasus melanocytic Nevi ditambahkan sebagai kelompok kontrol.
Blok kemudian dipotong dengan menggunakan mikrotom, ditempatkan pada slide mikroskopik
yang diwarnai dengan antibodi monoklonal terhadap cyclin D1 masing-masing.
Hasil: melanoma spesimen menunjukkan 80% kasus positif cyclin D1. Data kemudian dianalisis
secara statistik Mann Whitney dan hasilnya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
dalam ekspresi cyclin D1 (p = 0,013, p <0,05) di melanoma ganas dibandingkan dengan nevus
melanocytic.
Kesimpulan: cyclin D1 memainkan peran penting dalam karsinogenesis melanoma menunjukkan
bahwa ada lain gen supresor tumor yang bermutasi dalam sel melanoma.
1. Daftar Pustaka
Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen. Jakarta : EGC
Saputra, Lyndon dr. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Batam: Binarupa Aksara. Hal 164165.
Sjamsuhidayat, R, Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah-Ed.2.Jakarta: EGC. Hal 695
Stephen J. Marx, M.D. Hyperparathyroid And Hypoparathyroid Disorders. The New England
Journal of Medicine. Volume 343:1863-1875. December 21, 2000

Tentang iklan-iklan ini

Obat Alami Melanoma


By purnamadea38 on June 21, 2014 | Leave a comment

Obat Alami Melanoma >> Melanoma adalah penyakit kanker kulit yang sering di tandai dengan
tahi lalat, jangan biarkan masalah ini terjadi begitu saja, karena penyakit ini akan menyebabkan
kerusakan pada kulit.
Melanoma

Melanoma adalah kanker yang terjadi pada melanosit, sel


pigmen yang ada di kulit yang menghasilkan melanin. Kanker ini merupakan jenis kanker kulit
yang paling berbahaya dan merupakan penyebab utama kematian karena penyakit kulit.
Melanoma dapat muncul pada kulit yang normal, atau dapat berawal sebagai tahi lalat atau
daerah lain pada kulit yang mengalami perubahan wujud. Beberapa tahi lalat yang timbul saat
lahir dapat berkembang menjadi melanoma. Ada empat tipe utama dari melanoma: Melanoma
lentiginosa akral, melanoma maligna lentigo, melanoma noduler, dan melanoma yang menyebar
di permukaan. Masing-masing dibedakan menurut penampilan dan tempat terjadinya. Melanoma
yang menyebar di permukaan adalah tipe melanoma yang paling umum. Melanoma ini biasanya
rata dan bentuk serta warnanya tidak beraturan, dengan berbagai corak yang berwarna hitam dan
coklat. Hal ini biasa terjadi pada semua usia atau di bagian tubuh mana saja, dan paling sering
pada ras Kaukasia. Melanoma noduler biasanya dimulai dengan daerah yang meninggi dari
sekitar yang berwarna biru gelap-kehitaman atau merah-kebiruan, dan biasanya lebih sering
menyebar. Melanoma maligna lentigo biasanya terjadi pada orang tua dan cenderung terjadi pada
kulit yang rusak akibat sinar matahari baik di wajah, leher, maupun lengan. Mereka berkembang
lebih lambat. Melanoma lentiginosa akral adalah bentuk melanoma yang paling jarang. Hal ini

biasa terjadi pada telapak tangan, telapak kaki, atau di bawah kuku dan lebih sering terjadi pada
ras Amerika Afrika.
Obat Alami Melanoma dengan Jelly Gamat Gold-G

Obat Alami Melanoma dengan menggunakan obat herbal alami yang terbuat dari extrac
teripang emas laut yang di olah secara tradisional tanpa menggunakan bahan campuran kimia
berbahaya dan kini dapat menyembuhkan penyakit melanoma secara cepat tanpa efek samping
apapun.
Berdasarkan hasil penelitian di berbagai Universitas di seluruh dunia, ditemukan bahwa teripang
emas sangat berkhasiat sebagai obat serba guna dan sebagai antiseptik tradisional. Dari
penelitian tersebut terbukti bahwa Jelly Gamat memiliki kandungan Cell Growth Factor
(faktor regenerasi sel) sehingga mampu merangsang regenerasi / pemulihan sel dan jaringan
tubuh manusia yang telah rusak/sakit bahkan membusuk, sehingga menjadi sehat / pulih kembali.
Contoh yang mudah misalnya pada kasus penderita diabetes melitus. Selain diminum, gamat
juga dioleskan pada luka yang sudah membusuk, bahkan hampir diamputasi. Ternyata, Cell
Growth Factor mampu bekerja dengan baik sehingga luka menjadi pulih dengan cepat.
Menurut Dr.Ir.M. Ahkam Subroto, M.App.Sc., Periset Bioteknolog LIPI, kandungan protein
tinggi pada teripang yang mencapai 82%, baik diberikan kepada penderita diabetes. Protein
tinggi berperan meregenerasi sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Hasilnya, produksi
insulin meningkat. (Trubus 441, Agustus 2006, halaman 109). Diambil dari Species Teripang
Terbaik Dunia Gold-G Sea Cucumber dalam istilah sehari-hari disebut Timun Laut atau
Teripang emas adalah bahan makanan yang berasal dari laut di Asia (Pulau Langkawi,
Malaysia).
Cara Pemesanan Via SMS
JO : Nama : Jml Pesanan : Alamat : no Hp
Kirim Ke 085793596954

Melanoma merupakan penyakit kanker yang menyerang kulit di mana sel-sel kanker
berkembang pada sel melanosit yang menghasilkan melanin, pigmen yang
memberi warna pada kulit. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya tahi lalat yang
memiliki karakteristik yang berbeda dari yang biasanya. Namun, kadangkala, tahi
lalat normal pun juga bisa jadi pertanda dari penyakit ini.
Melanoma merupakan penyakit kanker yang menyerang kulit di mana sel-sel kanker
berkembang pada sel melanosit yang menghasilkan melanin, pigmen yang
memberi warna pada kulit. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya tahi lalat yang
memiliki karakteristik yang berbeda dari yang biasanya. Namun, kadangkala, tahi
lalat normal pun juga bisa jadi pertanda dari penyakit ini.Tahi lalat yang normal
berwarna cokelat atau hitam dengan perbatasan halus yang memisahkan tahi lalat
dari kulit di sekitarnya. Bentuknya oval atau bulat dan biasanya berukuran lebih
kecil dari 1/4 ini atau sekitar 6 mm. Namun, apabila Anda memiliki tahi lalat yang
memiliki karakteristik yang berbeda dari biasanya, mungkin itu mengindikasikan
melanoma. See more at: http://health.liputan6.com/read/646672/melanomakanker-kulit-yang-ditandai-dengan-tahi-lalat#sthash.vhegcYzr.dpuf
Melanoma merupakan penyakit kanker yang menyerang kulit di mana sel-sel kanker
berkembang pada sel melanosit yang menghasilkan melanin, pigmen yang
memberi warna pada kulit. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya tahi lalat yang
memiliki karakteristik yang berbeda dari yang biasanya. Namun, kadangkala, tahi
lalat normal pun juga bisa jadi pertanda dari penyakit ini.Tahi lalat yang normal
berwarna cokelat atau hitam dengan perbatasan halus yang memisahkan tahi lalat
dari kulit di sekitarnya. Bentuknya oval atau bulat dan biasanya berukuran lebih
kecil dari 1/4 ini atau sekitar 6 mm. Namun, apabila Anda memiliki tahi lalat yang
memiliki karakteristik yang berbeda dari biasanya, mungkin itu mengindikasikan
melanoma. See more at: http://health.liputan6.com/read/646672/melanomakanker-kulit-yang-ditandai-dengan-tahi-lalat#sthash.vhegcYzr.dpuf
Melanoma merupakan penyakit kanker yang menyerang kulit di mana sel-sel kanker
berkembang pada sel melanosit yang menghasilkan melanin, pigmen yang
memberi warna pada kulit. Hal ini biasanya ditandai dengan adanya tahi lalat yang
memiliki karakteristik yang berbeda dari yang biasanya. Namun, kadangkala, tahi
lalat normal pun juga bisa jadi pertanda dari penyakit ini.Tahi lalat yang normal
berwarna cokelat atau hitam dengan perbatasan halus yang memisahkan tahi lalat
dari kulit di sekitarnya. Bentuknya oval atau bulat dan biasanya berukuran lebih
kecil dari 1/4 ini atau sekitar 6 mm. Namun, apabila Anda memiliki tahi lalat yang
memiliki karakteristik yang berbeda dari biasanya, mungkin itu mengindikasikan
melanoma. See more at: http://health.liputan6.com/read/646672/melanomakanker-kulit-yang-ditandai-dengan-tahi-lalat#sthash.vhegcYzr.dpuf
Posted in: Uncategorized | Tagged: cara alami mengatasi Melanoma, cara alternatif
mengobati Melanoma, cara aman mengobati penyakit Melanoma, cara aman
menyembuhkan Melanoma, cara ampuh mengobati Melanoma, cara cepat

mengatasi Melanoma secara alami, cara cepat mengobati Melanoma, cara


mengatasi Melanoma, cara mengatasi Melanoma secara alami, cara mengatasi
Melanoma secara cepat, cara mengatasi Melanoma secara herbal, cara mengatasi
Melanoma secara tradisional, cara mengatasi Melanoma tanpa efek samping, cara
menghilangkan Melanoma, cara menghilangkan Melanoma secara alami, cara
menghilangkan Melanoma secara alternatif, cara menghilangkan Melanoma secara
cepat, cara menghilangkan Melanoma secara herbal, cara menghilangkan
Melanoma secara tradisional, cara mengobati Melanoma secara alami, cara
mengobati Melanoma secara cepat, cara mengobati Melanoma secara herbal, cara
mengobati Melanoma tanpa efek samping, cara menurunkan Infeksi Telinga secara
cepat, cara menurunkan Infeksi Telinga secara herbal, cara menurunkan Infeksi
Telinga secara tradisional, cara menurunkan Melanoma secara alami, cara
menurunkan Melanoma secara alternatif, cara menurunkan Melanoma secara
herbal, cara menurunkan Melanoma secara tradisional, cara menyembuhkan
Melanoma secara alternatif, cara menyembuhkan Melanoma secara aman, cara
menyembuhkan Melanoma secara cepat, cara menyembuhkan Melanoma secara
tradisional, cara menyembuhkan penyakit Melanoma, cara menyembuhkan
penyakit Melanoma secara alami, cara tradisional mengobati Melanoma, makanan
sehat untuk penyakit Melanoma, makanan yang dianjurkan untuk penyakit
Melanoma, makanan yang dilarang penyakit Melanoma, makanan yang
diperbolehkan untuk penyakit Melanoma, Melanoma adalah, obat alami Melanoma,
obat alami penurun Melanoma, obat alternatif Melanoma, obat herbal Melanoma,
obat Melanoma, obat penurun Melanoma, obat tradisional Melanoma, pantangan
makanan penyakit Melanoma, pantangan Melanoma, pengertian Melanoma,
penyakit Melanoma, penyembuhan herbal Melanoma, penyembuhan Melanoma,
penyembuhan penyakit Melanoma secara alami, sayuran yang baik untuk penyakit
Melanoma, tanaman untuk penyakit Melanoma

Anda mungkin juga menyukai