PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
By : Dra. Ambarsundari. MM., Apt

Data pribadi :
Nama : Ambarsundari
Tempat & Tgl.Lahir:

Bandung,20 Maret58
Status : istri dari
Drs.Bambang
Sugyanto,Apt dan ibu
dari Sasti Rizjani (1992)
dan Regi Dwi Septio
(1993)
No.kontak :
085659345656

RIWAYAT KERJA
JULI 1985
DESEMBER 1985

JAN86-MEI88

KF
MEI88 OKT88

dr.Mintoharjo
Nop88 Jan90
Jan90 AGUST99

: LULUS APOTEKER UNPAD

:MULAI BEKERJA DI PT KIMIA
FARMA (Persero)
:APOTEKER PEN.JAWAB
NARKOTIKA
Ap annex PBF
46 Tj.PRIOK JKT
:Apt.Pendamping di
Ap.Plngkp RSAL

: Apt.PENDAMPING KF B.Aceh
: Kepala Apotek di Ap.Pel.RSU
dr.Zainoel Abidin B.Aceh
Agust99 Maret02 : Kepala Apotek KF 11 Bandung
April02 Feb03
: Kepala Apotek KF 14 Bandung
Maret03 Juni06 : Kepala Apotek Administrator
mrngkp Kepala Apotek
KF 10
Juli06 Maret07
: Manajer Apotek Pelayanan
KF 11
Maret07 Maret 2012 : Manajer Apotek Pelayanan KF
43 Buah Batu.
April 2012 April 2013 : Manajer Apotek Pelayanan
Apotek Kimia Farma No.51- Jl.Dago-Sulanjana
1 April 2013 30 Juni 2013 : Tenaga Kontrak Profesi di
Apotek Kimia Farma n0.51 Bandung
1 Oktober 2013 : dosen SPKA di UNJANI

Topik/Pokok bahasan
Pendahuluan Praktek Kefarmasian:

1.DEVELOPING PHARMACY PRACTICE

COMPOUNDER & DISPENSER DRUG THERAPY MANAGER
Paradigma baru tentang praktek kefarmasian
i.Latar belakang
ii.Paradigma sehat
iii.Dimensi baru dari praktek kefarmasian/profesi
iv.Apoteker sbg health care team
v.Komitmen atas perubahan
2.A Practical giude to Pharmaceutical care
i.Practise Skills
ii.Profesisional Practise Development
iii.Practise Site Development
iv.Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
3.Good Dispensing Practise
4.Interpersonal skill communication
5.Diskusi kelompok

COMPOUNDING IS THE PRACTICE OF

PREPARING DRUGS IN NEW FORMS.
e.g :
1.DRUG MANUFACTURER
ONLY PROVIDES TABLET,
A COMPOUNDING
PHARMACIST MIGHT
MAKE A MEDICATED
PULVIS THAT CONTAINS
THE DRUGS.
PEOPLE WHO HAVE
DIFFICULTY SWALLOWING
THE TABLET MAY PREFER
THE PULVIS

2.MIXING
DIFFERENT
STRENGTH
(g,mg,mcg) OF
CAPSULES OR
TABLET TO YIELD
DESIRED AMOUNT
OF MEDICATION
INDICATED BY
THE DOCTOR

THE FORM OF COMPOUNDING IS FOUND AT

COMMUNITY OR HOSPITAL PHARMACIES OR INHOME
ADMINISTRATION THERAPY.

DISPENSING OBAT ?
DISPENSING BERASAL DARI
KATA BAHASA INGGRIS, yaitu
TO DISPENSE YANG SECARA
HARAFIAH BERARTI
MEMBAGIKAN/
MENYERAHKAN
APABILA DOKTER DISPENSING
OBAT ARTINYA DOKTER
MEMBAGIKAN/MENERAHKAN
OBAT KEPADA PASIEN.
KENYATAANNYA DOKTER
TIDAK HANYA MEMBAGIKAN
OBAT, JUGA MENYIMPAN
SEJUMLAH OBAT DI TEMPAT
PRAKTEK PRIBADINYA.

SEPARATION OF PRESCRIBING FROM

DISPENSING
PHARMACIST ARE REGULATED SEPARATELY FROM PHYSCIANS:
SUCH AS DISPENSING PHYCSIANS :
THE AMA (American Medical Association) CODE ETHICS :
PHYCSIANS MAY DISPENSE DRUGS WITHIN THEIR OFFICE
PRACTICES AS LONG AS THERE IS NO PATIENT EXPLOITATION
AND PATIENT HAVE THE RIGHT THAT WRITTEN PRESCRIPTION
CAN BE FILLED ELSEWHERE.
ASIAN COUNTRIES SUCH AS CHINA,MALAYSIA AND SPORE :
DOCTORS ARE ALLOWED TO DISPENSE DRUGS THEMSELVES
AND THE PRACTICE OF PHARMACY IS SOMETIMES
INTEGRATED WITH THAT OF PHYCSIANS, PARTICULARLY IN
TRADITIONAL CHINESE MEDICINE.
CANADA :
IT IS COMMON FOR MEDICAL CLINIC AND A PHARMACY TO BE
LOCATED TOGETHER AND FOR THE OWNWERSHIP IN BOTH
ENTERPRISES TO BE COMMON ,BUT LICENSED SEPARATELY

www.themegallery.com

NEW PARADIGM FOR PHARMACY PRACTICE

Paradigma baru

1.Developing Pharmacy
Practice
PARADIGMA BARU TENTANG PRAKTEK
KEFARMASIAN

Compounder

Dispenser

COMPOUNDER and DISPENSER DRUG

THERAPY MANAGER

Apoteker sebagai tim kesehatan (health care team) dan

penyambung kesenjangan komunikasi antara pasien
dengan dokter dalam sasaran pengobatan pasien (gap
filler)

LANDASAN HUKUM :
1.Praktik kefarmasian yg meliputi pembuatan
tmsk
pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
atau
penyaluran obat ,pengelolaan obat,pelayanan
obat atas
resep dokter,pelayanan informasi obat,serta
pengembangan obat,bahan obat dan obat
tradisional

Suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang

dimaksudkan untuk digunakan dalam

menetapkan
diagnosa,mencegah,mengurangkan,
menghilangkan,menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit,luka atau kelainan badaniah
dan rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah badan
atau bagian badan manusia.
(Kep.MenKes no.125/Kab/B VII/thn 1971)
OBAT HARUS DIPERGUNAKAN

sebagaimana mestinya karena dapat

menimbulkan efek negatif

PHARMACIST ARE EXPECTED TO BECOME MORE INTEGRAL WITHIN

HEALTH CARE SYSTEM
NOT JUST
DISPENSING
MEDICATION,BUT
PHARMACIST
WILL BE PAID FOR
THEIR PATIENT
CARE SKILLS

DRUG
THERAPY
MANAGER

Aspek Legal di INDONESIA : PP 51/2009 ttg Pekerjaan Kefarmasian

SK MENKES no.1027/2004 ttg Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek dan SK MENKES 028/2010
ttg Klinik

MEDICATION THERAPY
MANAGEMENT (MTM):
PELAYANAN KLINIS
(FARMASI KLINIS)YG
DIBERIKAN OLEH
SEORANG APOTEKER
MISAL :
1.ANALISA PENGOBATAN BAIK RESEP MAUPUN NON RESEP
DAN HERBAL YANG DIBUTUHKAN PASIEN.
2.REKONSILIASI PENGOBATAN PASIEN DAN EDUKASI
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DAN
MENURUNKAN BIAYA KESEHATAN

LATAR BELAKANG PERUBAHAN PERAN APOTEKER

Jumlah obat dan promosi sangat aktif

Penggunaan obat tidak sesuai dgn anjuran
Obat yang diberikan tidak rasional
Meningkatnya biaya pengobatan,terutama
masy.miskin tanpa assuransi
> resep yang ditulis tidak lengkap shg
lebih dari nya masy gagal meminum obat dengan baik dan
benar.
WHO report:
90% resisten thdp 1st line antibitioka spt Ampisilin & Co-trimox
thdp shigellosis,70% resisten thdp penisillin utk Pneumonia dan
meningitis,98% resisten thdp penicillin utk peny GO,70% resisten
thdp Penicillin dan cephalosporin utk infeksi staphylococcus
aereus
Jumlah apotek semakin banyak
Tuntutan masyarakat akan informasi obat
Kesadaran sebagai tenaga kesehatan

What is health?
WHO 1946:
health is a state of complete
physical,mental and social well
being,not merely the absence or
desease or infirmity

UU Kesehatan No.36/2009 :
Kesehatan adalah :
Keadaan sehat,baik secara
Fisik,mental,spiritual
maupun
Sosial yang memungkinkan
setiap
Orang untuk hidup
produktif secara
Sosial dan ekonomis

WHO 1984:
Health is the extent to which
individual or group is able,on the
hand,to realise aspirations and
satisfy needs:and on the other
hand,to change or cope with the
enviroment.
Health is therefore,seen as a
resources for everyday life,not an
object of living;
UU RI No.23/1992 ttg KESEHATAN :

Kesehatan :
Keadaan sejahtera dari badan,jiwa

PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT

Wellness

Wellness

Preventing
Disease

Managing
Health

Treating
Disease

Managing
Disease

Illness

Preventing
Disease

Treating
Disease

Managing
Health

Individual

Managing
Disease

Illness
Acute

Chronic

Konsep
Bisinis
Konsep
Bisnis
KAEF saatSaat
ini ini
Farmasi

Chronic

Acute

KonsepBisinis
Bisnis
Konsep
Farmasi
ke
KAEF
ke depan
Depan

2 basic
goals

TOTAL QUALITY MANAGEMENT IN

PHARMACEUTICAL INDUSTRY
[5-GPs Principles in Quality
Assurance of Pharmaceutical
Products]
Quality Assurance of Pharmaceutical Products

GMP

GLP

GSP

GDP

GPP

Good

Good
Laborator
y
Practices

Good
Storage
Practices

Good
Distributi
on
Practices

Good
Pharmac
y
Practice
s

Manufacturin
g

Practices

Quality Assurance of
Clinical Therapy

GCP

GPP.p

Good Clinical
Practices

Good Prescribing
Practices

GPP.a
Good Pharmacovigilance
Practices

 Suatu Pedoman yang dipakai untuk

menjamin bahwa layanan yang diberikan

farmasis kepada setiap pasien telah
memenuhi Kualitas yang tepat dan terjamin
Pedoman GPP dibuat berdasarkan layanan kefarmasian

yang diberikan Oleh Farmasis

Dapat Dikatakan bahwa GPP merupakan cara untuk
menerapkan layanan kefarmasian (Pharmaceutical Care)

Diperlukan suatu standar nasional

terkait dgn proses pelaksanaannya
serta fasilitas yg diperlukan,

Substansi Utama GPP

Patien
t

Pharmaceutical Care
Practice & SOP
Identifying,
Resolving
Preventing
DRP - ME

Q
U
A
L
I
T
Y
O
f

APOTEKER

L
I
F
E

GPP atau The Good

Pharmacy Practice
adalah standard dari
kualitas
pelayanan
Pedoman pelaksanaan GPP
berdasarkan pada pelaksanaan
farmasi
Pharmaceutical Care melalui
peran Apoteker

Pharmaceutical Care :
Bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung
profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien

Pharmaceutical Care
Is a Practice
Patient focused
Interaksi langsung dengan pasien
Terapi obat rasional: tepat, efektif, aman,

nyaman, biaya
Quality of life
Definite outcome
Terdokumentasi
DRP (Drug Related Problem)

PARADIGMA TERKINI
PELAYANAN KEFARMASIAN

Drug oriented

Patient Oriented
(Good Pharmacy Practice w/
Pharmaceutical Care )

1. Sebagai pedoman praktek apoteker

dalam menjalankan profesi.

2. Untuk melindungi masyarakat dari

pelayanan yang tidak

profesional, medication errors
3. Melindungi profesi dalam

menjalankan praktek kefarmasian.

Kompetensi
Tinggi
Standar
Apotek
GPP

Kualitas
SDM
Standar
Pelayanan
Pharm Care

Komitmen,Kontribusi
, Konsistensi

Kepuasan,
Jaminan,efisien,efektif

Perusahaan yg tumbuh
berkesinambungan

Standar pelayanan Kefarmasian di

apotek
SK MenKes RI
No.1027/MENKES/SK/IX/2004
1. Pendahuluan
2. Pengelolaan sumber daya:
2.1.SDM
2.2.Sarana dan prasarana
2.3.Pengelolaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya
2.4.Administrasi
3. Pelayanan:
3.1.pelayanan resep
3.2.promosi dan edukasi
3.3.pelayanan residensial (Home care)

3.1.1.PELAYANAN
RESEP

3.1.1.1.skrining resep:
Syarat administratif
Kesesuaian farmasetik
Pertimbangan klinis:alergi.ES dan interaksi
obat.
3.1.1.2.Penyiapan obat:
1.Peracikan
2.Etiket
3.Kemasan obat
4.Penyerahan obat

COMPOUNDING

&
GOOD DISPENSING
PRACTICE

5.Informasi obat
6.Konseling
7.Monitoring penggunaan obat

Skrining Resep
Administrative Errors
Pharmaceutical Error

DRUG RELATED
PROBLEM

Clinical Error
DAFTAR PUSTAKA :
British National Formulary (BNF)
Drug Information Handbook
AHFS

RANTAI PELAYANAN OBAT

Pabrik

Penulisan
resep

Pemesanan
apotik

Penerimaan
resep

Identifikasi
DRP

Penerimaan
Penyimpanan
di gudang

Screening
resep

Distribusi

MEDICATION ERROR

COUNSELING

Penyimpanan
di Apotik

Penyiapan
Obat (Compounding)

Etiket

Pemanggilan pasien
Penyerahan obat
(Dispensing
Informasi/Counseling
Pemahaman

Monitoring

Status &
data pasien

Ketaatan

Outcome

Keterangan
Screening resep :
Administrasi error
Pharmaceutical
error
Clinical error
HK 2002

Retail Pharmacy

Health care

team tdd:
Pasien dan
seluruh tenaga
profesional
kesehatan
lainnya yang
bertanggung
thdp
keselamatan
pasien.

Farmasis punya peran yang

penting karena farmasis
dengan
pengetahuan,keahlian dan
perilaku yang terintegrasi
antara pengetahuan
kefarmasian tradisional dgn
aspek kinik pasien,disertai
pengelolaan dan kemampuan
berkomunikasi,aktif
berkolaborasi dgn tenaga
kesehatan lainnya untuk
memberikan solusi thdp

masalah
keterkaitan
obat (DRP)

1.Kebijakan dari masing2 negara terhadap good practise

guidelines thdp Praktek profesi sesuai WHO document :
GPP
FIP : Professional standard for continuing professional
development,good pharmacy education practise and
pharmaceutical care.
2.Perubahan di pendidikan farmasi dan new learning
approach:
1999 : EAFP proposed a shift during the pharmacy
study programme from laboratory based
sciences to practise and clinical sciences
>2000: UK,Australia,Netherlands and South Africa
competencies as CPD (Continuing
Professional Development)

SK MENKES no.1027/MENKES/SK/IX/2004 ttg

Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

PP 51/2009 ttg Pekerjaan Kefarmasian
UU Kesehatan no.36/2009