Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN PRAKTIKUM

PENILAIAN STATUS GIZI


SECARA BIOKIMIA

OLEH :
ASKAR YUSUF
K211 14 017
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Status gizi adalah gambaran keadaan gizi seseorang yang merupakan
kondisi dimana berhubungan erat dengan riwayat konsumsi makanan dalam
jangka waktu tertentu. Gizi adalah semua unsur atau zat yang terdapat dalam
makanan atau semua zat yang terdapat dalam pangan yang berfungsi untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan derajat kesehatan
seseorang1.
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat
penilaian yaitu: antropometris, klinis, biokimia dan fisik. Di masyarakat cara
pengukuran status gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi.
Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari
berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi disebabkan
gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Dimensidimensi yang diukur dalam penilaian antropometri antara lain berat badan,
tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak bawah kulit

Pemeriksaan

biokimia dalam penilaian status gizi memberikan hasil yang lebih tepat dan
objektif

daripada

menilai

konsumsi

pangan

dan pemeriksaan

lain.

Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan adalah teknik pengukuran


kandungan berbagai zat gizi dan substansi lainnya yang terdapat dalam urin
dan darah. Hasil pengukurannya tersebut telah dibantu standar normal yang
telah ditetapkan. Adanya parasit dapat diketahui dengan pemeriksaan feses,
urin, dan darah karena kurang gizi sering berkaitan dengan pravelensi penyakit
karena parasit2.

1 Sirajuddin, Saifuddin dkk.. 2015. Penuntun Praktikum Penilaian Status Gizi Secara
Antropometri dan Biokimia

Kolesterol dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang


dikonsumsi. Semakin banyak makan makanan berlemak, semakin berpeluang
menaikkan kadar kolesterol. Makanan tersebut seperti gorengan, minyak
kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan, kacang
tanah dan sejenisnya. Di antara unsur-unsur lipid serum, kolesterol adalah
yang paling sering dianggap sebagai satusatunya lipid yang berkaitan dengan
insiden aterosklerosis dan jantung koroner. Meskipun demikian, parameter
lainnya seperti trigliserida serum memperlihatkan kaitan dengan insiden
aterosklerosis dan jantung koroner lebih kecil3.
Kadar kolesterol dalam darah manusia beragam dan megalami
peningkatan dengan bertambahnya umur. Penambahan kolesterol darah
berbeda menurut jenis kelamin. Pada wanita dimulai

umur dua puluhan,

sementara pada pria dapat lebih awal. Faktor makanan yang berpengaruh
terhadap kolesterol darah adalah low density lipoprotein (LDL), lemak total,
lemak jenuh, dan energi total. Untuk menghindari timbulnya penyakit jantung
koroner, kadar kolesterol darah dipertahankan kurang dari 200 mg/dl4.
Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyakit
seperti serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah. Kuning telur
puyuh memiliki kadar lemak dan kolesterol yang tinggi, hal ini dapat
menyebabkan ketakutan konsumen untuk mengkonsumsinya, sehingga
diperlukan suatu produk alternatif dari kuning telur puyuh yang rendah
kolesterol. Upaya untuk menurunkan kadar kolesterol dalam kuning telur
2Supariasa, I Nyoman Dewa dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

33Rosyid, Fahrun Nur. 2009. Peranan Lipoprotein Terhadap Terjadinya


Aterosklerosis pada Arterikoronaria. Jurnal Ilmu Kesehatan.volume 2 Nomor 4.
Surabaya: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya. 4Achadi,
Endang L.. 2011. Gizi dan Kesehatan Masyarakat
5
Pamungkas Ricky arie. 2013. Pengaruh Level Etanol Dan Lama Maserasi Kuning Telur Puyuh
Terhadap Kolesterol Total, HDL, Dan LDL. Volume 1 Nomor 3. Purwokerto: Fakultas Pternakan
Universitas Jenderal Soedirman.

antara lain dapat dilakukan dengan cara memanipulasi pakan ayam, ekstraksi
superkritikal menggunakan karbondioksida, dan ekstrasi menggunakan pelarut
organik5.
Menurut Sastroamidjojo (2000), perubahan pola hidup meliputi pola
makan. Aktifitas dan kebiasan hidup seperti merokok dan stress merupakan
faktor resiko untuk terjadinya penyakit pembuluh darah (2). Aterosklerosis,
sebagai gangguan pada pembuluh darah koroner merupakan akibat
penimbunan plaque lipida dalam dinding arteri. Beberapa faktor yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya Aterosklerosis adalah adanya peningkatan
kadar lipid darah seperti peningkatan kadar LDL (Low Density Lipoprotein)
darah, Kolesterol total dan Trigliserida darah serta penurunan HDL (High
Density Lipoprotein) darah6.
Sekitar tiga perempat bagian seng (Zn) yang terkandung dalam tubuh
terdpat dalam tulang rangka. Konsentrasi seng yang cukup tinggi juga terdapat
pada kulit dan rambut. Di dalam darah, seng terdapat dalam sel darah putih,
platetet, serta serum darah. Sekitar sepertiga bagian seng dalam tubuh terikat
kuat pada protein (makroglobulin), sedangkan sisanya terikat lemah pada
protein albumin atau asam amino histidin dan sistin7.
Menurut Formiga, penelitian terakhir menujukkan prevalensi
dislipidemia, dan faktor resiko prevalensi kardiovaskuler tidak lebih rendah di
antara orang-orang yang sudah lanjut usia. Semua itu terjadi karena sebuah
efek yang menyangkut perbedaan epidemiologi, sebuah studi menyatakan
bahwa pada populasi orang dewasa, rendahnya kadar serum HDL kolestrol
(high density lipoprotein) yang menyebebkan kuatnya faktor resiko penyakit
kardivaskuler pada orang-orang dewasa. Dan juga angka harapan hidup yang
lebih baik pada orang-orang dewasa terdapat pada yang memiliki kadar HDL
yang lebih tinggi dilaporkan hidup lebih sehat dan lebih penuh semangat
dibanding orang-orang dewasa yang memiliki kadar HDL yang lebih rendah8.
86 Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.7Tsalissavrina, Iva dkk.. 2006.
Pengaruh Pemberian Diet Tinggi Karbohidrat Dibandingkan Diet Tinggi Lemak Terhadap Kadar
Trigliserida Dan HDL Darah. Malang: Ilmu Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.

Berdasarkan penjelasan di atas, pemeriksaan biokimia dalam penilaian


status gizi memberikan hasil yang lebih tepat dan objektif daripada menilai
konsumsi pangan dan pemeriksaan lain. Maka dari

itu perlu dilakukan

pemeriksaan secara biokimia.


I.2 Tujuan Praktikum
I.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan praktikum ini adalah untuk menilai status
gizi individu secara biokimia.
I.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus kegiatan praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam serum darah.
2. Untuk mengetahui kadar HDL dalam serum darah.
3. Untuk mengetahui kadar LDL dalam serum darah.
4. Untuk mengetahui kadar trigliserida serum darah.
5. Untuk mengetahui kadar glukosa dalam serum darah.
6. Untuk mengetahui kadar protein total dalam serum darah.
7. Untuk mengetahui kadar albumin dalam serum darah.
8. Untuk mengetahui tingkat ketajaman rasa seseorang dalam
menentukan defisiensi seng atau tidak.
I.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari kegiatan praktikum ini adalah:
1. Agar dapat mengetahui kadar kolesterol dalam serum darah.
2. Agar dapat mengetahui kadar HDL dalam serum darah.
3. Agar dapat mengetahui kadar LDL dalam serum darah.
4. Agar dapat mengetahui kadar trigliserida serum darah.
5. Agar dapat mengetahui kadar glukosa dalam serum darah.
6. Agar dapat mengetahui kadar protein total dalam serum darah.
8

Formiga, F., A. Ferrer, D. Chivite, X. Pinto, T. Badia, G. Padros, R. Pujol. 2012. Serum HighDensity Lipoprotein Cholesterol Levels Correlate Well With Functional But Not With Cognitive
Statusin 85-Year-Old Subjects

7. Agar dapat mengetahui kadar albumin dalam serum darah.


8. Agar dapat mengetahui tingkat ketajaman rasa seseorang dalam
menentukan defisiensi seng atau tidak.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Umum tentang Kolesterol

Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama


kematian di seluruh dunia. Berdasarkan data The World
Health Organization (WHO) pada tahun 2002, sebanyak
16,7

juta

orang

meninggal

disebabkan

penyakit

kardiovaskuler, jumlah ini meningkat menjadi sekitar 17,3


juta orang pada tahun 2008, dan angka ini diperkirakan
akan terus meningkat mencapai 23,3 juta pada tahun
2030. Di Indonesia, 30% kematian yang ada disebabkan
penyakit

kardiovaskuler.

merupakan

salah

satu

Tingginya
faktor

kolesterol

resiko

plasma

terbesar

yang

berkontribusi pada prevalensi dan beratnya penyakit


kardiovaskuler. Semakin tinggi serum kolesterol, semakin
besar plak aterosklerosis yang terbentuk9.
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari
dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan)
untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk
dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan
dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan
ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Kolesterol tidak
larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu

dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein, yang


dapat dianggap sebagai pembawa (carrier) kolesterol dalam darah10.
Kolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit
jantung

koroner

(PJK).

Penyakit

jantung

dewasa

ini

merupakan penyebab paling utama keadaan sakit dan


kematian bangsa-bangsa industri maju. Secara normal,
kolesterol diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang tepat.
Akan tetapi pola makan yang cenderung berupa makanan
sumber

hewani

dengan

lemak

tinggi,

menyebabkan

kolesterol berada dalam jumlah berlebihan dalam darah.


Kelebihan

kolesterol

inilah

yang

dapat

memacu

aterosklerosis yang selanjutnya berpotensi menimbulkan


penyakit jantung koroner (PJK)11.
Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis di dalam
hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, Protein atau lemak. Jumlah
yang disintesis tergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah diperoleh dari
makanan. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber
utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging,
susu penuh dan keju serta udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit
sekali mengandung kolesterol12.
Kolesterol mungkin merupakan steroid yang paling banyak dikenal
karena keterkaitannya dengan aterosklerosis dan jantung. Namun, secara
biokimiawi senyawa ini juga penting karena merupakan precursor bagi
sejumlah penyakit besar steroid yang sama pentingnya serta mencakup asam
empedu, hormon adrenokorteks, hormon seks, vitamin D, glikosida jantung,
sitosterol tumbuhan, dan beberapa alkaloid13

109Berawi, Khairun nisa dan Nyimas Annissa Mutiara Andini.2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak
Etanol Kulit Pisang Ambon Dan Kulit Pisang Kepok Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih
Jantan Galur Sprague Dawley. Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.10 Almatsier.
Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.

Gambar II.1 Kolesterol, 3-hidroksi-5,6-kolesten


Kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kolesterol
yang tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk, tapi orang
yang kurus tidak berarti kolesterolnya rendah. Ini juga dapat menimpa
orang-orang yang masih muda. Berbagai kalangan umur, harus berusaha
menjalani pola hidup yang sehat agar dapat menjaga kolesterol dalam
darahnya

tetap

normal.

Tidak

banyak

yang

mengetahui

bahwa

hiperkolesterol merupakan faktor risiko penyebab kematian diusia muda.


Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat
sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari
jumlah total kematian di usia muda14
Tingginya kadar kolestrol dalam plasma darah tidak hanya menimbulkan
berbagai penyakit kardiovaskuler tapi juga berhubungan dengan timbulnya
penyakit lain seperti penyakit alzeimer. Menurut Tukiainen, pengidap
penyakit alzeimer akan meningkat berkali-kali lipat dalam beberapa dekade
yang akan datang. Oleh sebab itu perlu diperhatikan faktor resikonya dan
intervensi dini. Dislipidemia dan perubahan serum lipid diidentifikasi
sebagai faktor penurun resiko dan faktor demensia. Namun masih terdapat
ambiguitas terkait perubahan lipid dan perubahan serum kolesterol total15.

1311Ariantari Ni Putu dkk.. 2010. Uji Aktivitas Penurunan Kolesterol Produk Madu Herbal Yang
Beredar Di Pasaran Pada Tikus Putih Diet Lemak Tinggi. Volume 4. Nomor 1. Bali: Jurusan
Farmasi FMIPA Universitas Udayana12Sukeksi, Andri dan Herlisa Anggraini. 2010. Kadar
Kolesterol Darah Pada Penderita Obesitas Di Kelurahan Korpri Sambiroto Semarang. Semarang:
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.
13
Murray, Robert K., 2009. Biokimia Harper.

1414Buonacorso, Vivian, dkk.. 2007. Macrophage Cholesterol Efflux Elicited By Human


Total Plasma And By HDL Subfractions Is Not Affected By Different Types Of Dietary
Fatty Acids

Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa level kolestrol total


yang tinggi berhubungan dengan resiko kanker prostat agresif. Tetapi, bukti
tentang hubungan ini masih terbatas dan hanya beberapa penelian yang
menguji pecahannya. Namun, menurut Jacobs (2012), hasil penelitiannya
tidak mendukung adanya hubungan antara kolestrol total atau pecahannya
dan resiko kanker prostat agresif16.
Kolesterol mungkin merupakan steroid yang paling banyak dikenal
karena keterkaitannya dengan aterosklerosis dan penyakit jantung. Namun,
secara biokimiawi senyawa ini juga penting karena merupakan prekursor
bagi sejumlah besar steroid yang sama pentingnya serta mencakup asam
empedu, hormon adrenokorteks, hormon seks, vitamin D, glikosida jantung,
sitosterol tumbuhan, dan beberapa alkaloid. Semua steroid memiliki nukleus
sik-lik serupa yang menyerupai fenantren (cincin A, B, dan C) tempat
sebuah cincin siklopentana (D) melekat. Posisi-posisi karbon di nukleus
steroid. Perlu disadari bahwa dalam rumus struktur steroid, cincin
heksagonal sederhana menandai suatu cincin enam karbon jenuh dengan
semua valensi yang dipenuhi oleh ikatan hidrogen, kecuali jika diperlihatkan
lain yaitu cincin ini bukan cincin benzena13.
Hasil penelitian Silvia Bleda et al (2012) menunjukkan bahwa
peningkatan kadar nitrit plasma yang merupakan penanda fungsi endotel
memiliki keterkaitan dengan penurunan kolesterol total/nilai rasio HDL
(high density lipoprotein) pada pasien penderita penyakit pembuluh arteri
perifer yang diobati dengan atorvastatin. Pada tahap awal PAD (peripheral
artery disease), dampak rasio total kolesterol/kolesterol HDL mungkin
berhubungan dengan kerusakan endotel17.

1515Tukiainen, T., dkk.. 2012. Mild Cognitive Impairment Associates with Concurrent
Decreases in Serum Cholesterol and Cholesterol-Related Lipoprotein Subclasses. The
Journal of Nutrition, Health & Aging, Volume 16 Nomor 7 Page 631-635.
1616 Jacobs, Eric, dkk.. 2012 Plasma Total, LDL, And HDL Cholesterol And Risk Of
Aggressive Prostate Cancer In The Cancer Prevention Study II Nutrition Cohort

Dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas diet dalam menurunkan


kolesterol serum, The National Cholesterol Education Program (NCEP)
Adult Treatment Panel III dan American Heart Association baru-baru ini
merekomendasikan penggunaan makanan fungsional atau makanan tinggi
komponen yang mengurangi kolesterol sebagai pilihan dalam strategi diet.
Bahan-bahan fungsional termasuk serat kental, protein kedelai, sterol, dan
kacang-kacangan. Selain itu, makanan yang mengandung komponen ini
semua diizinkan oleh US Food and Drug Administration untuk membawa
klaim kesehatan yang mereka mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Individual, makanan ini telah ditunjukkan untuk kolesterol serum lebih
rendah 4-7%. Dalam kombinasi, pengurangan kolesterol mendekati mereka
diamati dengan menggunakan lovastatin, generasi pertama statin, telah
dilaporkan18.
II.2 Tinjauan Umum tentang HDL
Di Indonesia, khususnya daerah perkotaan telah mengalami perubahan
gaya hidup (life style) khususnya pola makan. Adanya perbaikan status
ekonomi dan intervensi budaya barat, komposisi makanan sehari-hari pun
berubah menjadi tinggi karbohidrat khususnya karbohidrat sederhana, tinggi
lemak terutama lemak hewani namun rendah kandungan seratnya selain
aktifitas yang menurun sehingga berperan besar dalam peningkatan
prevalensi penyakit vaskuler aterosklerotik khususnya penyakit jantung
koroner di Indonesia19.
Lipoprotein adalah protein-protein yang mengikat dan mengangkut
lemak, seperti lipid dan trigliserida dalam darah. Lipoprotein digolongkan
berdasarkan kandungan lipid dan protein, fungsi transpor, dan mekanisme
17\13Murray, Robert K., 2009. Biokimia Harper.17Bleda, Silvia. 2012. Improving TotalCholesterol/HDL-Cholesterol Ratio Results in An Endothelial Dysfunction Recovery in Peripheral
Artery Disease Patients. Volume 20 Number 1.

1818 David, Et Al. 2007. Direct Comparison Of A Dietary Portfolio Of CholesterolLowering Foods With A Statin In Hypercholesterolemic Participants

penghantaran lipid. Lipoprotein densitas tinggi (HDL) sering disebut sebagai


kolesterol baik sedangkan lipoprotein densitas rendah (LDL) dan sangat
rendah (VLDL) disebut sebagai kolesterol jahat20.
HDL adalah lipoprotein heterogen yang diproduksi dalam liver dan usus
halus. HDL terutama terdiri dari fosfolipid dan protein (70%), dengan
sedikit sekali trigliserida (5%) dan sejumlah kolesterol (25%), yang
mewakili hampir 25% kolesterol dalam darah. Salah satu fungsi HDL adalah
sebagai alat angkut utama kelebihan kolesterol dari jaringan ekstrahepatik
dan sel pembersih (scavenger cells), untuk kemudian dikeluarkan melalui
empedu. Selain itu HDL juga berfungsi untuk meningkatkan sintesis
reseptor LDL pada hepatosit sehingga gangguan atau penurunan kadar HDL
akan berakibat pada penurunan sintesis reseptor LDL, yang berakibat
terjadinya penumpukan remnant VLDL, remnant kilomikron dan LDL di
dalam plasma dan jaringan ekstraseluler lain. Peningkatan kadar ini akan
berpengaruh terhadap proses pembentukan plak (aterogenesis)21.
High Density Lipoprotein (HDL) mengambil kelebihan kolesterol dan
fosfolipid yang ada di dalam aliran darah, serta sebagai media transport
kolesterol bebas dari jaringan perifer ke hati untuk dikatabolisme dan
diekskresi. Kolesterol HDL berdiameter 7,5-10,5 nm dengan densitas 1,211,063 gram/cm3, inti lipidnya adalah kolesteril ester, serta memiliki
apolipoprotein seperti apoA-I, apoA-II, apoC, dan apoE. HDL terdiri dari
sebuah inti lemak sentral yang diselubungi lemak polar dan protein khusus
apoprotein. HDL mengandung 50% lemak dan 50% protein, dimana 90%
proteinnya adalah apoA-I20.

2119Witradharma, Tetes Wahyu dkk.. 2010. Pengaruh Konsumsi Berbagai Jenis Asam Lemak
Terhadap Indikator Kejadian Aterogenesis Pada Tikus Jantan Strain Wistar. Padang: Program Studi
Ilmu Biomedik Universitas Andalas. 20Rukmanasari, Refilia. 2010. Efek Ekstrak Kulit Terong Ungu
(Solanum Melongena L.) Terhadap Kadar Ldl Dan Hdl DarahTikus Putih. Surakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
21
Gardjito, Fajar Bagaskoro. 2009. Korelasi Kolesterol-HDL dengan IMT pada Penderita Penyakit
Jantung Koroner di RSUD Moewardi Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.

Secara umum makanan yang berasal dari hewani (daging berlemak,


keju, mentega, dan krim susu) selain mengandung asam lemak jenuh juga
mengandung kolesterol. Dengan demikian mengurngi asupan makanan
produk hewani akan lebih menguntungkan berupa pembatasan asupan
kolesterol. Asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol. Hasil
studi subklinik dan klinik menunjukkan bahwa penggantian asam lemak
jenuh dengan asam lemak tak jenuh dalam diet, berhasil menurunkan kadar
kolesterol total dan kolesterol LDL tanpa menurunkan kolesterol HDL,
sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner22.
Kolesterol HDL rendah merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk
penyakit jantung pada pasien obesitas dibandingkan merokok, total
kolesterol, tekanan darah, atau jenis kelamin.5 Kadar HDL harus meliputi
lebih dari 25% dari kadar kolesterol total yaitu tidak boleh kurang dari 40
mg/dL.6 Rendahnya kadar HDL dapat menyebabkan penyempitan dan
pengerasan pembuluh darah, yang dikenal sebagai aterosklerosis23.
Kolesterol HDL berperan dalam membalikkan transpor kolesterol, yang
memungkinkan organ hati untuk membuang kelebihan kolesterol dalam
jaringan perifer. Proses pembalikkan transport kolesterol terdiri dari
beberapa tahap, yaitu aliran kolesterol dari membran sel menuju partikel
penerima, esterifikasi dari kolesterol seluler oleh fosfatidilkolin-sterol Oasiltransferase (lesitin-kolesterol asiltransferase), transfer ester kolesterol ke
partikel LD (low dense) atau VLD (very low dense) dengan dukungan
protein transfer ester kolesterol, dan akhirnya mengantarkan ester kolesterol
ke hati24.

2220Rukmanasari, Refilia. 2010. Efek Ekstrak Kulit Terong Ungu (Solanum Melongena L.)
Terhadap Kadar Ldl Dan Hdl DarahTikus Putih. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret.22Sartika, Ratu Ayu Dewi. 2009. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan
Asam LemakTrans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 2 Nomor 4.
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
23
Syahrullah, Rizky R. dkk.. 2013. Gambaran Kadar High Density Lipoprotein Darah Pada LakiLaki Berusia 40-59 Tahun Dengan Indeks Massa Tubuh 23 Kg/M2. Manado: Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Sejumlah penelitian epidemiologi telah menunjukkan hubungan terbalik


antara kadar kolesterol HDL dan kejadian CVD.7 aterosklerotik Tinggi
Density Lipoprotein (HDL) telah baik anti-oksidatif dan kegiatan anti
inflamasi, di samping peran kardioprotektif HDL dikenal di transportasi
kolesterol balik. HDL dianggap penanda penting PJK risiko. Pasien dengan
rendahnya tingkat kolesterol HDL telah peningkatan risiko yang signifikan
dari

pengembangan

events.

peningkatan

HDL

kolesterol

koroner

aterosklerotik diidentifikasi sebagai prediktor yang paling penting dari hasil


yang menguntungkan sehubungan dengan penurunan tarif infark miokard
setelah terapi mengurangi kadar lipid. Asosiasi kadar kolesterol HDL yang
tinggi

dengan

menunjukkan

perlindungan
efisiensi

terhadap

transportasi

PJK

kolesterol

telah
balik

dikaitkan

untuk

terlibat

dalam

menghilangkan kolesterol dari ateroma tersebut25.


Ada bukti yang menunjukkan bahwa peningkatan high density
lipoprotein kolesterol (HDL-C) tingkat adalah terkait dengan umur terlalu
lama dan berbanding terbalik berhubungan dengan kejadian penyakit arteri
koroner (CAD). HDL diberikannya efek kardioprotektif yang di banyak
tingkat dengan pencegahan kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL-C)
oksidasi, peradangan dinding pembuluh darah, dan trombosis, dengan
pelestarian vasomotor endotel, proliferasi dan kelangsungan hidup fungsi,
oleh pencegahan mungkin makrofag apoptosis dan dengan meningkatkan
jumlah sel endothelial progenitor. HDL memiliki peran baik dalam
transportasi kolesterol balik (RCT) yang menghilangkan makrofag
kolesterol dari plak26.
Bukti epidemiologis menunjukkan bahwa peningkatan kadar kolesterol
HDL berarti juga memperkecil rasio kolesterol total: kolesterol HDL secara
2424Montoya MT, Porres A, Serrano S, Fruchart JC, Mata P, Gerique JAG. 2013.
Fatty Acid Saturation Of The Diet And Plasma Lipid Concentrations, Lipoprotein
Particle Concentrations And Cholesterol Efflux Capacity.25Al-Mamari, Ali. 2009.
Atherosclerosis and Physical Activity. Oman: Department of Internal Medicine, Sultan Qaboos
University Hospital, Muscat, Sultanate of Oman

bermakna. Setiap penurunan

satu unit rasio kolesterol total: kolesterol

HDL, berarti mengurangi risiko infark miokard sebesar 53 persen. Dari hasil
penelitian jantung Framingham, dilaporkan bahwa orang-orang dengan
konsentrasi triasilgliserol/trigliserida terutama kolesterol HDL rendah
(<1.03 mmol/L) mempunyai angka penyakit arteri koroner yang secara
bermakna lebih tinggi daripada orang-orang dengan konsentrasi kolesterol
HDL tinggi27.
Hormon tiroid memiliki efek signifikan pada sintesis, mobilisasi dan
metabolisme lipid. Hipotiroidisme jelas dikaitkan dengan peningkatan yang
signifikan dalam konsentrasi LDL-Kolesterol total yang mengarah ke
penyakit arteri koroner. Hiperkolesterolemia disukai karena defisit hormon
dan aktivitas penurunan lipoprotein lipase.4,5 Dislipidemia adalah
perkumpulan yang diakui dari hipotiroidisme dan biasanya terdiri dari
peningkatan kadar kolesterol total, apolipoprotein B, trigliserida, low
density lipoprotein (LDL) kolesterol, dan kadar high density lipoprotein
(HDL) kolesterol. Hypothyroidism terutama dikaitkan dengan dislipidemia
yang meningkatkan risiko hipertensi, disfungsi endotel, dan penyakit
kardiovaskular28.
Dewasa ini kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin tinggi.
Masyarakat membutuhkan bahan pangan asal hewani khususnya unggas
dengan kandungan rendah lemak seperti kolesterol. Sacher et al. (2004)
mengemukakan bahwa kolesterol terdapat di dalam darah bersama dengan
trigliserida, fosfolipid, dan apoprotein membentuk lipoprotein. Lipoprotein di
dalam darah, yaitu kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low

2726Das, Biswajit dan Trinath Mishra. 2012. Role of HDL-C in health and disease. Volume 13.
Nomor 03. Orissa: Department of Cardiology, Sriram Chandra Bhanj (SCB) Medical College
and Hospital, Cuttack-753 007, Orissa.27Tuminah, Sulistyowati. 2009. Peran Kolesterol HDL
Terhadap Penyakit Kardiovaskuler Dan Diabetes Mellitus.
28
Sushma, Maram dkk.. 2014. Lipid profile alterations and fasting blood glucose levels in primary
hypothyroidism. Volume 02. Nomor 04. India: Department of Biochemistry, Narayana Medical
College, Chintareddypalem, Nellore- 524003, Andhra Pradesh, India.

density lipoprotein (LDL), dan High density lipoprotein (HDL). Kadar


kolesterol dapat di pengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi dan genetik29.
Beberapa penelitian telah menunjukkan dampak makan makanan yang
lebih kaya serat nabati dalam mengurangi LDL tidak diinginkan dan untuk
meningkatkan kolesterol HDL sehat. Asupan harian 5-10 gram serat larut
dapat mengurangi kolesterol total 3-5%. Itu terkuat agen diet untuk
mengurangi kolesterol LDL adalah apel. Makan satu apel setiap hari selama
empat minggu mengurangi LDL kolesterol hingga 40% dan efek penurun
kolesterol 5-8% oleh Peter Ropas dalam studinya tentang Apples Their
Antioxidants and benefits to Human Health Mei 2010. Apel telah
menurunkan tingkat darah kolesterol karena memiliki pektin yang
meningkatkan kesehatan pencernaan menurut hara Estroff Marano dalam
bukunya Apples Are the New Fish (2010). Lemon juga ditemukan untuk
secara dramatis mengurangi jumlah kolesterol30.
Berbagai penelitian mengungkapkan, bawang putih bermanfaat dalam
mengendalikan kolesterol. Penelitian yang dilakukan Bordia dan dimuat
dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 1981,
mengungkapkan bawang putih mampu menurunkan kolesterol sampai 14%
dan meningkatkan HDL 40% setelah enam bulan.
Di antara berbagai manfaat positif kegiatan olahraga adalah turunnya kadar
kolesterol total dan kolesterol LDL (jahat) serta meningkatnya kolesterol
HDL (baik)31.
2912Formiga, F., dkk.. 2012. Serum High-Density Lipoprotein Cholesterol Levels
Correlate Well with Functional But not with Cognitive Status in 85-Year-Old Subjects.
The Journal of Nutrition, Health & Aging, Volume 16 Number 5 Page 449-453. 29Rosadi,
Imron, dkk., 2013. Kadar HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein)
Darah pada Berbagai Itik Lokal Betina yang Pakannya Disuplementasi dengan Probiotik. Jurnal
ilmiah Peternakan, Volume 1 Nomor 2 Halaman 596-605. Purwokerto: Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Soedriman.
30
H.N. Tajoda, dkk.. 2013. Reduction of Cholesterol and Triglycerides in Volunteers using Lemon
and Apple. Thailand: Department of Science Asia-Pacific International University

3131 Khomsan, Ali. 2010. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

II.3 Tinjauan Umum tentang LDL


Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) disebut juga kolesterol jahat
karena bila kadarnya berlebihan akan menyumbat dinding pembuluh darah
sehingga akhirnya timbullah penyakit jantung koroner. Secara alamiah, bila
konsumsi makanan kita seimbang, kolesterol LDL dan HDL berada dalam
kondisi keseimbangan yang dinamis. Di satu pihak LDL mempertebal
pengapuran dinding pembuluh darah, dan di pihak lain HDL memulihkannya.
Sedangkan VLDL (Very Low Density Lipoprotein) adalah jenis kolesterol
yang bersifat netral. Kolesterol yang diangkut dalam kompleks LDL dinamai
kolesterol jahat karena kolesterol diangkut ke sel, termasuk sel-sel yang
melapisi bagian dalam dinding pembuluh darah, oleh LDL. Kecenderung
membentuk aterosklerosis secara substansial meningkat jika kadar LDL
meningkat. Keberadaan LDL teroksidasi di dalam dinding arteri adalah
pemicu utama proses peradangan yang menyebabkan pembentukan plak
aterosklerotik31.
LDL dan HDL merupakan jenis lipoprotein. Pada keadaan setelah
penyerapan, setelah semua kilomikron dikeluarkan oleh darah, lebih dari 95%
seluruh lipid di dalam plasma berada dalam bentuk lipoprotein. LDL plasma
adalah kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester kolesterol ke banyak
jaringan. Kolesterol bebas dikeluarkan dari jaringan oleh HDL plasma dan
diangkut ke hati, tempat senyawa ini dieliminasi dari tubuh tanpa diubah atau
setelah diubah menjadi asam empedu dalam proses yang dikenal sebagai
transpor kolesterol terbalik. Peran utama kolesterol dalam proses patologis
adalah sebagai faktor pembentukan aterosklerosis arteri-arteri vital, yang
menimbulkan

penyakit

pembuluh

darah

perifer,

koroner

dan

serebrovaskular32.
3232 Sabrida, Oktalia, dkk.. 2014. Hubungan Kadar LDL dan HDL Serum Ibu Hamil Aterm
dengan Berat Lahir Bayi. Jurnal Kesehatan Andalas, Volume 3, Number 3. Padang: Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.2Supariasa, I Nyoman Dewa, dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi.
Jakarta: EGC.
33
Colpo, Anthony. 2005. LDL Cholesterol:.Bad. Cholesterol, or Bad Science?. Volume 10. Nomor
03. Journal of American Physicians and Surgeons

Pembentukan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan


kolesterol darah. Di samping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel
perusak yang dapat merusak LDL. Melalui jalur sel-sel perusak ini molekul
LDL dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk kembali ke dlam aliran darah.
Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel
perusak. Bila hal ini terjadi bertahun-tahun, kolesterol akan menumpuk
pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur
dengan protein dan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium 2.
Karena kolesterol tidak larut air, harus diangkut dalam lipoprotein.
Berbagai jenis lipoprotein ada, tetapi dua yang paling banyak adalah lowdensity lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). Fungsi utama
dari LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan yang
memasukkan ke dalam sel membran. HDL membawa kolesterol "lama" yang
telah dibuang oleh sel kembali ke hati untuk daur ulang atau ekskresi.
Menyadari kolesterol yang berfungsi sejumlah penting fungsi, pemasok dari
hipotesis kolesterol telah dimodifikasi teori mereka untuk menggabungkan
kolesterol baik dan kolesterol jahat, di mana bentuk kolesterol LDL simpanan
lemak di dinding arteri, yang menjadi plak yang tumbuh, pecah, dan
merangsang pembentukan bekuan darah arteri blocking. HDL kolesterol, di
sisi lain, adalah sahabat jantung lipoprotein bahwa counter aksi LDL dengan
menghapus kolesterol dari arteri dan membawanya kembali ke hati untuk
pembuangan yang aman33.
Penyakit jantung koroner (PJK) terutama disebabkan oleh aterosklerosis
serta kadar kolesterol tinggi yang memainkan peran penting dalam timbulnya
penyakit ini. Aterosklerosis dapat disebabkan karena retensi lipid, oksidasi
dan modifikasi yang memicu terjadinya peradangan kronis di lokasi rentan
dalam semua

saluran utama dinding arteri. Namun, disfungsi hati dan

miolisis sebagai efek dari statin menyebabkan beberapa pasein menarik diri
dari pengobatan ini35.

Obesitas disertai dengan peningkatan Body Mass Index (BMI) dan profil
lipid buruk. Sebuah interaksi dari dua faktor ini dapat mengakibatkan
peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler yang berasal dalam penurunan
Kualitas kesehatan terkait dengan kehidupan. Meskipun, obesitas tidak
mempengaruhi kapasitas aerobik maksimal, hal itu dapat menurunkan tingkat
kebugaran fisik dan pengaruh HRQOL. Telah terbukti bahwa aerobik dan
latihan kekuatan memiliki efek positif tidak hanya pada tingkat BMI dan WC,
tetapi juga pada serum TC, dan LDL-C kadar serta dapat menambah sebuah
tingkat kebugaran fungsional antara osteopenic wanita pascamenopause34.
Kolesterol LDL (low density lipoprotein) mempunyai kemampuan
menembus dinding arteri dan mulai menyumbat pembuluh darah bila telah
mengalami oksidasi. Salah satu hasil oksidasinya adalah radikal bebas.
Dengan sendirinya jika tidak terjadi oksidasi, LDL (low density lipoprotein)
tidak akan mampu membentuk plak dan sumbatan arteri. Maka oksidasi ini
harus dicegah. Untuk itu diperlukan antioksidan. Vitamin C, vitamin E dan
betakaroten merupakan zat-zat gizi yang memiliki kemampuan antioksidan31.
Hipothyroidisme didefinisikan sebagai defisiensi aktivitas tiroid, yang
hasilnya mengurangi sekresi baik T3 dan T4 terlepas dari penyebabnya.
kekurangan hormon yang paling umum patologis di antara gangguan
endokrin. Hipotiroidisme mungkin karena penyakit utama kelenjar tiroid itu
sendiri atau kurangnya hipofisis TSH. Hormon tiroid memiliki efek signifikan
pada sintesis, mobilisasi dan metabolisme lipid. Hipotiroidisme jelas
dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan dalam konsentrasi yang
beredar total LDL Kolesterol yang mengarah ke penyakit arteri koroner.
Hiperkolesterolemia disukai karena defisit hormon dan aktivitas penurunan
lipoprotein lipase.4,5 Dislipidemia adalah perkumpulan yang diakui dari
3535Xu Tao, dkk.. 2012. Antiatherogenic and Anti-Ischemic Properties of Traditional
ChineseMedicine Xinkeshu via Endothelial Protecting Function. Evidence-based
Complementary and Alternative Medicine. 34Trabka, Bartosz dkk.. 2014. Effect of a MAST
Exercise Program on Anthropometric Parameters, Physical Fitness, and Serum Lipid Levels in
Obese Postmenopausal Women. Polandia: Jdrzej niadecki Academy of Physical Education and
Sport, Gdask, Poland.
31
Khomsan, Ali. 2010. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

hipotiroidisme dan biasanya terdiri dari peningkatan kadar kolesterol total,


apolipoprotein B, trigliserida, low density lipoprotein (LDL) kolesterol, dan
kadar high density lipoprotein (HDL) kolesterol. Hypothyroidism terutama
dikaitkan dengan dislipidemia yang meningkatkan risiko hipertensi, disfungsi
endotel, dan penyakit kardiovaskular36.
Dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas diet dalam menurunkan
kolesterol darah, The National Cholesterol Education Program (NCEP) Adult
Treatment Panel III dan American Heart Association baru-baru ini
merekomendasikan penggunaan makanan fungsional atau makanan tinggi
komponen yang mengurangi kolesterol sebagai pilihan dalam strategi diet.
Bahan-bahan fungsional termasuk serat kental, protein kedelai, sterol, dan
kacang-kacangan. Selain itu, makanan yang mengandung komponen ini
semua dipercaya oleh US Food and Drug Administration sebagai bukti dapat
mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Secara khusus, makanan ini telah
ditunjukan untuk kolesterol darah lebih rendah dari 4-7%. Dalam kombinasi,
pengurangan kolesterol dengan menggunakan lovastatin, generasi pertama
statin, telah dilaporkan38.
II.4 Tinjauan Umum tentang Trigliserida
Makanan yang mengandung banyak lipid menyebabkan timbulnya
beberapa penyakit, seperti hipertensi dan hiperkolesterol yang dapat memicu
terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Hiperlipidemia merupakan
penyakit yang banyak terjadi saat ini. Ada hubungan erat antara
hiperlipidemia dengan peningkatan resiko jantung koroner. Berdasarkan
penelitian para ahli menegaskan bahwa peningkatan kadar kolesterol dan
trigliserida dalam darah meningkatkan resiko penyakit jantung koroner37.

3836Sushma, Maram dkk.. 2014. Lipid profile alterations and fasting blood glucose levels in
primary hypothyroidism. Volume 02. Nomor 04. India: Department of Biochemistry, Narayana
Medical College, Chintareddypalem, Nellore- 524003, Andhra Pradesh, India. 38 Jenkins, David
J.A., dkk.. 2005. Direct Comparison of A Dietary Portfolio of Cholesterol-Lowering Foods with
A Statin in Hypercholesterolemic Participants. The American Journal of Clinical Nutrition, Page
81-380.

Lipid adalah sekelompok besar senyawa alam yang tak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik non polar seperti n-heksana, kloroform, dan
dietil eter. Struktur molekul lipid sangat beragam, sehingga kita harus
meninjau banyak gugus fungsi yang beragam. Senyawa yang termasuk
kelompok lipid ini adalah trigliserida. Trigliserida adalah triester dari asam
lemak dan gliserol. Asam lemak adalah karboksilat berantai panjang, yang
umumnya memiliki jumlah atom karbon genap, jarak yang bercabang, dan
dapat memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua (tidak jenuh). Sifat fisik
maupun sifat kimia dari trigliserida sangat ditentukan oleh jenis asam lemak
pembentuknya. Tingkat kejenuhan dan ketidakjenuhan dari asam lemak
menentukan titik leleh dari trigliserida yang dibentuknya39.
Sebagian besar lemak dan minyak dalam alam terdiri atas 98-99%
trigliserida. Berat jenis lemak lebih rendah daripada air, oleh karena itu
mengapung ke atas dalam campuran airdan minyak atau cuka dan minyak.
Sifat fisik trigliserida ditentukan oleh proporsi dan struktur kimia asam lemak
yang membentuknya. Titik cair, dengan demikian tingkat kepadatannya
meningkat dengan bertambah panjangnya rantai assam lemak dan tingkat
kejenuhannya. Semakin banyak mengandung asam lemak rantai pendek dan
ikatan tidak jenuh, semakin lunak dan cair lemak tersebut. sifat trigliserida
juga ditentukan oleh omega dan posisi asam lemak pada molekul gliserol2.
Trigliserida atau lemak netral atau lazim kuda disbut lipida yang tersusun dari
bahan-bahan lemak, diketahui juga adanya senyawa lipida-lipida atau
compount lipids, yang merupakan ester asam lemak, alkohol, dan lain-lain
bahan radikal, serta bahan-bahan yang termasuk derivat lipida. Triasilgliserol
adalah gliserolipid netral yang juga dikenal sebagai trigliserida. Dalam
triasilgliserol, ada tiga gugus hidroksil dari gliserol yang telah teresterifikasi
3937Widyaningsih, Wahyu. 2011. Efek Ekstrak Etanol Rimpang Temugiring (Curcuma Heyneana
Val) Terhadap Kadar Trigliserida. Volume 01. Nomor 01. Yogyakarta: Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta39Usman, Hanapi, dkk.. 2013. Kimia Organik. Makassar:
Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum Universitas Hasanuddin.

biasanya oleh asam-asam lemak yang berbeda. Fungsi-fungsi trigliserida


adalah sebagai berikut40:
1. Sumber energi
Lemak berguna sebagai sumber energi. Dalam keadaan normal bahan
makanan dan lemak menyiapkan 60% untuk tubuh dalam keadaan
istirahat, seperti karbo-hidrat, lemak dan protein sebagai penyang-ga.
Lemak diurai sebagai energi, penyang-ga utama protein untuk menjaga
peran dari otot, enzim, energi dan fungsi lain. Jari-ngan sel yang lain
menggunakan penyim-panan kalori yang berbeda. Glukosa sebetulnya
bahan energi otak kecuali saat kela-paran dan lemak digunakan sebagai
bahan energi saat otot istirahat. Selama aktifitas fisik, glukosa dan
glikogen bersama lemak digunakan sebagai energi. Makanan lemak tinggi
mengandung kalori tinggi dibandingkan protein tinggi atau karbohidrat
tinggi. 1 gram lemak mengan-dung 9 kalori, sama dengan 4 kilokalori
dalam gram karbohidrat atau protein, atau 7 kilokalori per gram alkohol.
2. Energi cadangan
Kelebihan makanan berlemak yang dikon-sumsi tubuh, akan
disimpan sebagai lemak tubuh untuk digunakan jika kalori berku-rang
dalam jangka waktu lama. Kapasitas lemak kalori berguna jika kalori
glukosa telah habis terpakai.
Lemak tersimpan di dalam jaringan lemak yang disebut adipocytes,
sedangkan bentuk jaringan lemak tubuh berada dimanakan adipose. Sel
tubuh akan melepaskan trigliserida dan asam lemak dan mengirim
melalui aliran darah ke sel yang membutuhkan energi. Pemecahan lemak
menjadi energi membutuhkan ikatan kimia.
Trigliserida merupakan komponen utama lemak dalam makanan,
yang dibentuk oleh reaksi katalisa gliserol dengan tiga molekul asam
lemak. Trigliserida merupakan suatu ester alkohol dengan asam lemak.
4040Munawwarah Muthiah. 2011. Penambahan Pelatihan Kekuatan Otot Pada Pelatihan Interval
Menurunkan Trigliserida Mahasiswi Gemuk Universitas Esa Unggul.2 Supariasa, I Nyoman
Dewa, dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Alkoholnya gliserol dan asam lemaknya asam karboksilat dengan


kerangka hidrokarbon yang panjang. Trigliserida banyak didapatkan
dalam sel-sel lemak yang merupakan 99% dari volume sel. Beberapa
trigliserida juga berada dalam bentuk butir-butir lipida yang kecil dalam
jaringan nonlemak (nonadipose) seperti hati dan urat daging, yang dapat
segera digunakan untuk metabolisme energi. Triasilgliserol memegang
peranan yang sangat penting dalam menghasilkan energi pada hewan.
Senyawa ini mengandung energi tertinggi diantara nutrien utama (lebih
dari 9 kkal/g), dan disimpan di dalam sel sebagai butir-butir lemak yang
hampir-hampir murni serta dapat disimpan dalam jumlah sangat besar di
dalam jaringan adiposa. Rata-rata 40% atau lebih kebutuhan energi
harian manusia di negara-negara modern dipenuhi oleh triasilgliserol
pada makanan41.
Jangka menengah rantai trigliserida mengacu pada bercampurnya
trigliserida dari asam lemak jenuh dengan panjang rantai dari 6-10
karbon, yaitu, asam hexanoic (C6: 0, nama umum asam capronic), asam
oktanoat (C8: 0, nama umum kaprilat asam), dan asam dekanoat (C10: 0,
nama umum kaprat acid). Kadang-kadang, asam dodecanoic (C12: 0,
nama umum asam laurat). Pada tahun 1950, media-rantai trigliserida
(MCT) diperkenalkan sebagai energi khusus sumber dalam berbagai
pengaturan gizi klinis, termasuk insufisiensi pankreas, malabsorpsi
lemak,

gangguan

transportasi

chylomicron

limfatik,

hyperchylomicronemia parah,dan nutrisi parenteral total. MCT adalah


juga digunakan dalam formula bayi prematur. Sejak tahun 1994,
Penggunaan MCT dalam produk makanan umumnya diakui sebagai
aman (status GRAS) US Food and Drug Administration42.
Asam-asam lemak digabung atau diesterifikasi dengan molekul
gliserol untuk membentuk trigliserida-trigliserida, asam-asam lemak
4141 Wulandari, Rohmah Retno.2008. Profil Kolesterol dan Trigliserida Darah Serta
Respon Fisiologis Tikus yang Diberi Ransum Mengandung Sate Daging Sapi. Skripsi.
Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

tersebut kemungkinan asam-asam lemak yang baru saja disintesa atau


merupakan hasil pemecahan hidrolisis trigliserida. Tiga molekul asam
lemak yang bereaksi dengan gliserol akan membentuk satu molekul
trigliserida, sedangkan dua molekul asam lemak dan satu komponen
cholinfosfat

yang

bereaksi

dengan

gliserol

akan

menghasilkan

fosfolipida. Trigliserida secara prinsip diangkut oleh VLDL yang


tergantung pada aktivitas lipoprotein lipase dan reseptor membran
selular43.
Istilah trigliserida rantai menengah mengacu pada triasilgliserol
campuran asam lemak jenuh dengan panjang rantai karbon 6-10, yaitu,
asam hexanoic), asam oktanoat dan asam dekanoat. Kadang-kadang,
asam dodecanoic

disertakan. Pada tahun 1950, trigliserida rantai

menengah (MCT) diperkenalkan sebagai sumber energi khusus dalam


berbagai pengaturan gizi klinis, termasuk insufisiensi pankreas,
malabsorpsi lemak, gangguan transportasi chylomicron limfatik,
hyperchylomicronemia parah, dan nutrisi parenteral total30.
Trigliserida tergolong sebagai lipid sederhana, dan merupakan
bentuk cadangan lemak dalam tubuh manusia. Persamaan umum
pembentukan gliserida adalah gliserol, 3 molekul asam lemak, dan
trigliserida. Bila ketiga asam lemak yang menyusun trigliserida semua
jenisnya, hasilnya disebut trigliserida sederhana. Misalnya gliserol dan
tiga molekul asam strearat akan diperoleh trigliserida sederhana yang
disebut gliseril tristearat atau tristearin39.

4342Marten, Berit dkk.. 2006. Medium-chain triglycerides. Jerman: Institute of Physiology and
Biochemistry of Nutrition, Federal Research Centre of Nutrition and Food 43Madani, Sihem,
dkk.. 2003. VLDL Metabolism in Rats Is Affected by the Concentration and Source of Dietary
Protein. The Journal of Nutrition.volume 133, Page 4102-4106.

3030N.H. Tajoda dkk.. 2013. Reduction of Cholesterol and Triglycerides in Volunteers


using Lemon and Apple. Volume 03. Nomor 18. Thailand: Asia-Pacific International
University.

Trigliserida berperan dalam pengangkutan serta penyimpanan lipid.


Selama pencernaan, dua molekul asam lemak dipisahkan, meninggalkan
sebuah monogliserol, satu molekul gliserol dengan satu molekul asam
lemak melekat padanya. Hasil cerna tersebut merupakan satuan lemak
yang dapat diserap oleh tubuh. Peningkatan trigliserida dapat dilihat
setelah makan makanan yang berlemak dan bisa meningkat atau menurun
setelah mencerna karbohidrat. Kadar trigliserida harus diukur dalam
keadaan puasa kurang lebih 12 jam. Rata-rata serum trigliserida 65
mg/100 ml pada seseorang dibawah 20 tahun yang meningkat secara
bertahap hingga 95 mg/100 ml pada dekade ke-6. Nilai diatas 160 sampai
200 mg/100 ml dianggap tidak normal44.
Lemak makanan mengandung asam lemak terutama dengan rantai
panjang 14 karbon dan lebih. Namun, ada beberapa sumber alami asam
lemak rantai Menengah (MCFAs). Dikelapa dan minyak inti sawit, ada
jumlah tinggi MCFAs (> 50% berat asam lemak). Dalam susu sapi C6: 0C10: 0 membuat 4-12% dari semua asam lemak, dan C12: 0 membuat 25%, bervariasi dengan genetika, tahap laktasi, dan rejimen makan.
Minyak MCT adalah diproduksi oleh hidrolisis kelapa atau minyak inti
sawit, penyaringan MCFAs, dan selanjutnya kembali esterifikasi. Minyak
MCT ini berisi hampir sepenuhnya butanoic dan asam dekanoat, pada
rasio dari 50:50 ke 80:20. Dibandingkan dengan trigliserida yang
mengandung terutama asam lemak jenuh rantai panjang, MCT memiliki
titik lebur yang lebih rendah, ukuran molekul yang lebih kecil, yang cair
pada suhu kamar, dan kurang padat energi (8,4 vs 9.2 kkal g-1). Kimia
dan fisik sifat yang berbeda ini mempengaruhi cara MCFAs diserap dan
dimetabolisme45.

4444Idapola, Sara Sofia Jennifer. 2009. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keadaan Biokimia
Darah pada Karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya, Jakarta. Skripsi. Jakarta: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 39Usman, Hanapi, dkk.. 2013. Kimia Organik.
Makassar: Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum Universitas Hasanuddin.

Kelebihan makanan berlemak yang dikonsumsi tubuh, akan disimpan


sebagai lemak tubuh untuk digunakan jika kalori berkurang dalam jangka
waktu lama. Kapasitas lemak kalori berguna jika kalori glukosa telah
habis terpakai. Lemak tersimpan di dalam jaringan lemak yang disebut
adipocytes, sedangkan bentuk jaringan lemak tubuh berada dimanakan
adipose. Sel tubuh akan melepaskan trigliserida dan asam lemak dan
mengirim melalui aliran darah ke sel yang membutuhkan energi.
Pemecahan lemak menjadi energi membutuhkan ikatan kimia46.
American Dietetic Association and Dietitians of Canada (2003)
menyatakan bahwa diet vegan dapat mencegah terjadinya obesitas,
diabetes mellitus type 2, penyakit kardiovaskular, serta beberapa kanker.
Selain itu diet vegan juga meningkatkan intake nutrisi dan senyawa
fitokimia yang bersifat protektif untuk mencegah terjadinya penyakit
kronis. Frasser (2003) menyatakan bahwa kelompok orang yang vegan
mempunyai total kolesterol dan LDL-kolesterol yang rendah, serta
tekanan darah yang juga lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
orang vegetarian lainnya45.
Madu merupakan cairan kental yang dihasilkan oleh lebah dari
saripati berbagai produk tanaman. Ini menduduki tempat yang menonjol
dalam pengobatan tradisional lebih dari 4000 tahun yang lalu. Madu
terdiri dari gula sederhana, asam amino, enzim, elektrolit, vitamin,
antioksidan, trace elemen dan mineral dengan pH antara 3 dan 4. Mode
administrasi termasuk lisan, topikal, dan parenteral rute. Sementara efek
menguntungkan dari madu telah banyak dilaporkan, laporan tentang
4645Raharjo, Loo Hariyanto. 2010. Pengaruh Diet Vegan Terhadap Kadar LDL-Kolesterol Darah.
Surabaya: Departemen Biokimia Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. 46 Nirmagustina, Dwi
Eva. 2009. Pengaruh Minuman Fungsional Mengandung Tepung Kedelai Kaya Isoflavon Dan
Serat Pangan Larut Terhadap Kadar Total Kolesterol Dan Trigliserida Serum Tikus Percobaan.
47
Alagwu, E. A. dkk.. 2011. Effect of honey intake on serum cholesterol, triglycerides and
lipoprotein levels in albino rats and potential benefits on risks of coronary heart disease.
Nigeria:
Department of Physiology College of Medicine and Health Sciences, Imo State University.

efeknya pada profil lipid kedua dalam uji klinis dan eksperimental yang
kurang. Penelitian ini karena itu bertujuan untuk memeriksa kadar serum
trigliserida, HDL, VLDL, LDL dan kolesterol pada tikus albino
mengikuti asupan madu untuk 22weeks dan implikasinya dalam
kardiovaskular47
II.5 Tinjauan Umum tentang Glukosa
Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya
dengan penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua
jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang
dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati.
Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi
pembentukan energi di dalam tubuh. Berdasarkan bentuknya, molekul
glukosa dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu molekul D-Glukosa dan LGlukosa. Faktor yang menjadi penentu dari bentuk glukosa ini adalah posisi
gugus hidrogen (-H) dan alkohol (OH) dalam struktur molekulnya. Glukosa
yang berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa dapat dimanfaatkan oleh
sistim tumbuh-tumbuhan, sedangkan sistim tubuh manusia hanya dapat
memanfaatkan D-Glukosa48.
Karbohidrat (dalam hal ini pati dan gula atau glikogen) merupakan zat
gizi sumber energi paling penting bagi makhluk hidup karena molekulnya
menyediakan unsur karbon yang siap digunakan oleh sel. Secara kimia,
karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehid atau keton dari
alkohol polihidrik (karena mengandung gugus hidroksi lebih dari satu, atau
sebagai senyawa yang menghasilkan turunan tersebut apabila dihidrolisis6.
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa
bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa
memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu
hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta
sebagian besar otak dan sistem saraf. Salah satu fungsi utama hati adalah
4848 Irawan, Anwari. 2007. Glukosa Dan Metabolisme Energi6 Muchtadi, Deddy. 2009.
Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.

menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan


glukosa akan disimpan di dalam hati dalam bentuk glikogen. Bila persediaan
glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian dari glikogen menjadi
glukosa dan mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Sel-sel otot dan sel-sel
lain di samping glukosa menggunakan lemak sebagai sumber energi. Sel-sel
otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen (sebanyak 2/3 bagian).
Glikogen ini hanya digunakan sebagai energi untuk keperluan otot saja dan
tidak dapat dikembalikan sebagai glukosa ke dalam aliran darah2.
Fungsi utama karbohidrat (pati, gula) adalah sebagai sumber energi.
Karbohidrat juga sumber energi yang paling murah. Glukosa adalah sumber
energi utama bagi jaringan syaraf dan paru-paru. Selain berasal dari pangan
yang dikonsumsi, tubuh dapat memproduksi glukosa dari bagian molekul
protein atau lemak melalui proses yang dikenal sebagai glukoneogenesis
(pembentukan glukosa baru). Karena itu jaringan-jaringan tersebut dapat
memperoleh sumber energi tanpa adanya karbohidrat untuk waktu yang
singkat. Glukosa merupakan sumber energi yang lebih disukai oleh otot,
meskipun dapat menggunakan asam lemak walaupun tidak efesien6.
Glukosa darah dapat dibaca dengan bermacam-macam cara mulai dari
cara titrasi yang klasik, o-Toiludin, sampai dengan cara enzimatik. Cara yang
paling banyak dipakai di Indonesia sampai saat beberapa tahun yang lalu
adalah cara o-Toluidine yang kurang spesifik, ini karena reagensianya dapat
dicampur sendiri. Tetapi reagensia tersebut sangat korosif dan berbau asam
karena pelarutnya adalah asam asetat glacial. Cara yang paling spesifik yaitu
cara enzimatik karenha tidak mengganggu kesehatan49.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai
492 Supariasa, I Nyoman Dewa, dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.6 Muchtadi,
Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.
49
Niyati, Parekh, dkk. 2010. Longitudinal Associations of Blood Markers of Insulin and Glucose
metabolism and Cances Mortality in The Third National Health and Nutrition Examination
Survey. Cancer Causes Control, Volume 21 Page 631-642.

glikogen (pati hewan) dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak
simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak
secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Glukosa bila diperlukan dapat
dibentuk kembali dari piruvat10.
Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya
berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari
120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
mengandung gula maupun karbohidrat lainnya. Kadar gula darah yang
normal akan cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (secara
bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif
bergerak. Peningkatan kadar gula darah pada orang-orang tersebut setelah
makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin
sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan
menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan50.
Glukosa dan galaktosa diserap ke dalam sel-sel mukosa oleh transpor
aktif, proses yang membutuhkan energi dan keterlibatan reseptor tertentu.
Glukosa-galaktosa pembawa telah ditetapkan transporter glukosa 1-natrium
(SGLT1). Ini adalah kompleks protein tergantung pada Na+/ Pompa K+ATPase, yang, dengan mengorbankan ATP, melengkapi energi untuk
pengangkutan gula melalui sel mukosa. Glukosa atau galaktosa tidak dapat
melampirkan ke operator sampai pembawa telah dimuat dengan Na +. Satu
molekul glukosa dan dua ion natrium diangkut ke mukosa sel pada waktu
yang sama. Mutasi pada gen SGLT1 dikaitkan dengan malabsorpsi galaktosaglukosa. Energi tersebut

disediakan oleh ATP. Angka ini menunjukkan

protein pembawa (SGLT1) pemuatan pada sisi lumen usus sel mukosa dan
melepaskannya di dalam sel. Glukosa meninggalkan sel mukosa di
basolateral permukaan dengan tiga rute. Sekitar 15% bocor kembali melintasi
5010 Almatsier. Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.50 Sediaoetama. Achmad Djaeni. 2010.
Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat.

perbatasan brush border ke dalam lumen usus, sekitar 25% berdifusi melalui
membran basolateral ke dalam sirkulasi, dan bagian utama (~ 60%) diangkut
dari sel ke dalam sirkulasi oleh carrier, GLUT2 (dibahas pada bagian
selanjutnya dalam bab ini), di selaput serosa. Sebagian kecil dari glukosa
yang tersedia mungkin digunakan oleh sel mukosa untuk kebutuhan energi51.
Selain sebagai sumber energi bagi tubuh, tingginya kadar glukosa dalam
tubuh dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Termasuk obesitas dan
diabetes. Menurut Charlotte Heppenstall dalam penelitiannya mengatakan,
obesitas pada umumnya bersamaan dalam diabetes tipe dua dan merupakan
kontributor utama dalam peningkatan menurunnya angka harapan hidup dan
tingginya

angka

kematian.

Obesitas

merupakan

hasil

dari

ketidakseimbangnya antara asupan dan pengeluaran energi sehingga banyak


cara yang harus dilakukan dalam mengurangi berat badan, yang tergantung
pada pengurangan asupan energi dan peningkatan pengeluaran energi ataupun
kedua hal tersebut52.
Glukosa secara efektif digunakan oleh berbagai jenis sel dalam kondisi
normal, dan konsentrasi dalam darah harus dikendalikan dengan tepat.
Glukosa memainkan sentral peran dalam metabolisme dan homeostasis
seluler. Kebanyakan sel di tubuh tergantung pada kelangsungan penyediaan
glukosa untuk memasok energi dalam bentuk ATP. Gejala dikaitkan dengan
diabetes mellitus adalah contoh grafis konsekuensi dari gangguan dalam
homeostasis glukosa. Penyerapan seluler glukosa diperlukan bahwa itu lintas
plasma membran sel. Molekul glukosa yang sangat polar tidak bisa bergerak
melintasi membran sel dengan difusi sederhana karena molekul yang sangat
polar tidak dapat melewati matriks nonpolar dari bilayer lipid. Untuk glukosa
ke digunakan oleh sel-sel, sistem transportasi yang efisien untuk
memindahkan molekul ke dalam dan keluar dari sel sangat penting. Tertentu
sel absorbtif, seperti sel-sel epitel usus kecil dan tubulus ginjal, glukosa
5251Gropper, Sareen S, dkk.. 2009. Advanced Nutrition and Human Metabolism,Fifth Edition.
USA: Pre- Press PMG52Heppenstal., Charlote, dkk.. 2012. Relationships Between Glucose,
Energy Intake and Dietary Composition in Obese Adults with Type 2 Diabetes Receiving the
Cannabinoid 1 (CB1) Receptor Antagonist, Rimonabant. Nutirition Journal, Volume 11.

melintasi membran plasma (aktif) terhadap gradien konsentrasi, dipompa oleh


Na+/K+-ATPase symport sistem (SGLT). Namun, glukosa pasif mengaku
hampir semua sel dalam tubuh oleh transportasi pembawa-dimediasi
mekanisme yang tidak memerlukan energi. Keluarga pembawa protein yang
terlibat dalam proses ini disebut glukosa transporter, disingkat GLUT51.
Tingkat pengetahuan yang rendah akan dapat mempengaruhi pola makan
yang salah sehingga menyebabkan kegemukan, yang akhirnya mengakibatkan
Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 10, No. 2, 2009: 130-138 132
kenaikan kadar glukosa darah. Diperkirakan sebesar 80-85% penderita DM
tipe 2 mengidap kegemukan. Hal ini terjadi karena tingginya asupan
karbohidrat dan rendahnya asupan serat. Salah satu upaya pencegahan DM
adalah dengan perbaikan pola makan melalui pemilihan makanan yang tepat.
Semakin rendah penyerapan karbohidrat, semakin rendah kadar glukosa
darah. Kandungan serat yang tinggi dalam makanan akan mempunyai indeks
glikemik yang rendah sehingga dapat memperpanjang pengosongan lambung
yang dapat menurunkan sekresi insulin dan kolesterol total dalam tubuh53.
Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik didefinisikan oleh nilai
ambang

glikemia,

meskipun

penyakit

ini

memiliki

etiopathogeny

plurifactorial dan implikasi yang melibatkan perubahan glukosa, lipid dan


metabolisme protein yang hasil dari defisiensi insulin, resistensi insulin atau
keduanya. Adapun tiga tahap sehingga terjadinya diabetes mellitus yaitu,
tahap pertama Normoglycemic di diakui pada orang dengan bukti dari proses
patogenik yang sedang berlangsung. Toleransi glukosa normal didefinisikan
sebagai puasa glikemia <110 mg / dL dan <140 mg / dL pada 2 jam selama
tes toleransi glukosa melalui mulut (OGTT) dengan 75 g glukosa. Kedua
Perubahan dalam peraturan glikemik gangguan glukosa puasa atau terganggu
tes toleransi glukosa adalah tahap peralihan dalam mengembangkan diabetes
5351Gropper, Sareen S, dkk.. 2009. Advanced Nutrition and Human Metabolism,Fifth Edition.
USA: Pre- Press PMG53Witasari, Ucik, dkk.. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Asupan
Karbohidrat dan Serat dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes
Melitus Tipe 2. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, Volume 10, Nomor 2, Halaman 130-138.
Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta.

mellitus. Puasa glikemia lebih dari 110 mg / dL, tetapi lebih rendah dari 126
mg / dL mendefinisikan gangguan glukosa puasa; puasa glikemia <126 mg /
dL bersama-sama dengan tingkat glukosa darah dari 140-199 mg / dL pada 2
jam selama TTGO mendefinisikan gangguan toleransi glukosa. Ketiga
diabetes mellitus didefinisikan baik dengan berpuasa glikemia lebih dari 126
mg / dL, atau dengan glikemia lebih dari 200 mg / dL pada 2 jam selama
TTGO. Klasifikasi klinis tahap ini meliputi: diabetes tergantung insulin
mellitus, kebutuhan insulin untuk kontrol klinis yang baik dari penyakit, atau
insulin diabetes mellitus independen54.
Diabetes dan obesitas berhubungan erat dalam peningkatan prevalensi
dan berpengaruh pada kualitas kesehatan di negara-negara maju maupun di
negara-negara berkembang. Budaya makan dan gaya hidup diasumsikan
sebagai alasan utama pada endemik ini. Badan-badan resmi kesehatan
merekomendasikan melakukan diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat
meskipun hal ini tidak efektif dalam mencegah penyakit kardiovaskuler yang
kemudian mempengaruhi angka harapan hidup dan angka kematian55.
Rekomendasi nasional mengenai penurunan berat badan secara sehat,
berfokus pada strategi yang di dalamnya terdapat restriksi kalori dan
peningkatan aktiitas fisik. Selanjutnya, beberapa orang sebenarnya

telah

mengikuti aturan dalam penurunan berat badan ini. Melihat banyaknya akibat
yang ditimbulkan oleh kadar glukosa yang tidak sesuai dengan kebutuhan,
maka banyak pula penelitian yang dilakukan terkait penyakit-penyakit
tersebut. Salah satu di antaranya adalah penelitian yang di lakukan oleh Ririn
Chairunnisa mengenai pengaruh jumlah pasta tomat terhadap penurunan
kadar gula darah56.
5654Miulescu, Rucsandra Dnciulescu dkk.. 2009. Optimizing Lifestyle Improves Glycemic Profile
In Patients At Risk For Diabetes Mellitus. Volume 24. Nomor 03. Journal of Physical Education
an Sport.55 Mller, Jrgen E, Dagmar Strater-Muller, Hans-Joachim Marks. 2011. Carbohydrate
Restricted Diet In Conjunction With Metformin And Liraglutide Is An Effective Treatment In
Patients With Deteriorated Type 2 Diabetes Mellitus: Proof-Of-Concept Study
56
Lowndes, Joshua. 2012. The Effects of Four Hypocaloric Diets Containing Different Levels of
Sucrose or High Fructose Corn Syrup on Weight Loss and Related Parameter. Volume 11.
Nutritional Journal.

II.6 Tinjauan Umum tentang Seng (Zn)


Seng (Zn) adalah mineral penting yang terdapat pada hampir setiap sel.
Seng menstimulasi aktifitas kurang lebih 100 enzim, yaitu substansi yang
mendukung reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh. Seng diperlukan juga
untuk mendukung sistem pertahanan tubuh yang baik, untuk penyembuhan
luka, membantu kemampuan indera perasa dan penciuman, dan diperlukan
untuk sintesis DNA. Seng juga berguna untuk pertumbuhan tubuh yang
normal dan perkembangan manusia mulai dari masa kehamilan, anak-anak,
dan dewasa.Seng dapat ditemukan di berbagai macam makanan6.
Zink adalah metaloenzim yang bekerja sebagai koenzim pada berbagai
sistem enzim. Lebih dari 80 enzim dan protein yang mengandung zink telah
ditemukan.Tubuh mengandung 1-2 gr zink. Tulang,gigi, rambut, kulit dan
testis mengandung banyak zink. Dalam darah seng terdapat di plasma terikat
pada albumin dan globulin. Sumber utama seng terdapat pada makanan
bersumber dari hewan. Kebutuhan yang dianjurkan untuk zink bagi bayi 3-5
mg, dan bagi pertumbuhan yang terlambat, dermatosis, hypogonadisme,
oligisipermi, adaptasi gelap yang menurun, gangguan imunitas, rambut
rontok dan nafsu makan berkurang2.
Seng merupakan mineral penting yang terlibat dalam aktivitas katalisis
hampir 100 enzim dan memegang peranan penting dalam imunitas tubuh.
Pada sejumlah penelitian yang melibatkan manusia dan hewan percobaan
dilaporkan defisiensi Seng akan menekan fungsi imun dan menimbulkan
resistensi terhadap penyakit infeksi. Studi yang lebih spesifik menemukan
pemberian suplemen Seng secara bermakna mengurangi insidensi dan lama
rawat dari anak dengan diare. Penelitian lain yang dilakukan di Jakarta
dimana ditemukan kadar Seng yang rendah secara bermakna pada 34 dari 44
pasien dengue yang pada semua derajat menujukkan peningkatan limfosit57.
576 Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.2 Supariasa, I Nyoman
Dewa, dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
57
Panggabean, Imelda. 2011. Hubungan Pemberian Seng dengan Hitung Limfosit dan Lama Rawat
Inap pada Anak dengan Infeksi Virus Dengue di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal
Kedokteran Indonesia, Volume 2, Nomor 1. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret.

Zinc memiliki beragam fungsi fisiologis penting. zinc memiliki peran


katalisator dalam masing-masing dari enam kelas enzim. The Transkriptome
manusia memiliki 2 500 protein zinc finger, yang memiliki distribusi
intraseluler yang luas dan kegiatan yang meliputi mengikat molekul RNA dan
keterlibatan dalam interaksi protein-protein. Dengan demikian, peran biologis
mereka termasuk kontrol transkripsi dan translasi atau modulasi dan
transduksi sinyal. Mayoritas seng makanan diserap di usus kecil bagian atas.
Isi luminal duodenum dan jejunum, terutama fitat, dapat memiliki dampak
besar pada persentase seng yang tersedia untuk penyerapan. Penyerapan zinc
oleh enterocyte diatur dalam menanggapi kuantitas seng bioavailable dicerna.
Albumin adalah transporter utama seng di kedua sirkulasi portal dan sistemik.
Hampir tidak ada seng beredar dalam bentuk terionisasi Bebas, dan sebagian
dari jumlah zinc tubuh di otot dan tulang, seng tidak memiliki situs
penyimpanan utama dikenalpasti. Kuantitas seng disekresikan ke dalam dan
dikeluarkan dari saluran usus tergantung pada konsentrasi seng tubuh, dan
jumlah seng endogen dalam tinja dan seng eksogen diserap pada orang
dewasa normal terkait. Ginjal dan integumen adalah rute kecil kehilangan
seng endogen58.
Sebagai salah satu komponen dalam jaringan tubuh, seng termasuk zat
gizi mikro yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara kehidupan yang
optimal, meski dalam jumlah yang sangat kecil. Dari segi fisiologis, seng
berperan

untuk

pertumbuhan

dan

pembelahan

sel,

anti-oksidan,

perkembangan seksual, kekebalan seluler, adaptasi gelap, pengecapan, serta


nafsu makan dari segi biokimia, seng sebagai komponen dari 200 macam
enzim berperan dalam pembentukan dan konformasi polisome, sebagai
stabilisasi membran sel, sebagai ion-bebas ultra-seluler, dan berperan dalam
jalur metabolisme tubuh51.
5151Gropper, Sareen S, dkk.. 2009. Advanced Nutrition and Human Metabolism Fifth Edition.
USA: Pre- Press PMG58Agostoni, Carlo dkk.. 2014. Scientific Opinion on Dietary Reference
Values for Zinc. Volume 12. Nomor 10. Italia: European Food Safety Authority (EFSA).

Plasma / konsentrasi seng serum dan biomarker diduga lainnya


kecukupan seng, kekurangan dan kelebihan yang tidak berguna untuk
memperkirakan DRVs untuk seng. Persyaratan seng telah diperkirakan oleh
pendekatan faktorial yang melibatkan dua tahap. Yang pertama adalah
estimasi kebutuhan fisiologis, didefinisikan sebagai jumlah minimum diserap
seng diperlukan untuk mencocokkan kerugian seng endogen dan untuk
memenuhi persyaratan tambahan untuk diserap seng yang mungkin
diperlukan untuk pertumbuhan pada bayi bergizi baik dan anak-anak yang
sehat, dan dalam kehamilan dan menyusui. Tahap kedua adalah penentuan
kuantitas seng makanan yang tersedia untuk penyerapan yang diperlukan
untuk memenuhi persyaratan fisiologis tersebut58.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nicola M Lowe, dkk tentang metode
pemeriksaan status Seng, konsentrasi seng Plasma menunjukkan adanya
hubungan dengan makanan pada orang dewasa, wanita, pria, dan wanita
hamil menyusui serta orang tua. Ekskresi seng kemih juga muncul untuk
menunjukkan adanya perubahan dalam status seng untuk semua kelompok
tersebut. Konsentrasi seng pada rambut juga menanggapi suplementasi seng,
adalah sebagai penanda yang efektif. Untuk trombosit, sel PMNC,
mononuklear, dan konsentrasi Seng eritrosit dan aktivitas fosfatase alkali,
kemungkinan tidak efektif sebagai biomarker status seng59.
Asupan phytate yang tersedia untuk beberapa studi termasuk, nilai-nilai
studi baik sebagai rata-rata atau sebagai data individu. Kisaran asupan phytate
diet dalam data yang tersedia adalah 0-2 080 mg / hari. Analisis regresi
berganda digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan hubungan antara
kebutuhan fisiologis dan Jenis Kelamin, keseimbangan seng (perbedaan
antara diserap seng dan jumlah kerugian seng endogen) dan ukuran tubuh.
Koefisien determinasi (R2) nilai untuk model dengan berat badan, tinggi
5958Agostoni, Carlo dkk.. 2014. Scientific Opinion on Dietary Reference Values for Zinc. Volume
12. Nomor 10. Italia: European Food Safety Authority (EFSA).59 Lowe, Nicola M., dkk.. 2009.
Methods of Assessment of Seng Status in Humans: A Systematic Review. American Journal of
Clinical Nutrition, volume 89 Page 1S-12S.

badan, indeks massa tubuh dan variabel luas permukaan tubuh yang 0,46,
0,42, 0,37 dan 0,47, masing-masing. Perkiraan ARS dan Populasi Referensi
Intakes (PRI) untuk seng yang disediakan untuk tingkat asupan phytate dari
300, 600, 900 dan 1 200 mg / hari, yang mencakup rentang rata-rata atau
asupan phytate median diamati pada populasi Eropa. ARS sebagai acuan
berkisar 6,2-10,2 mg / hari untuk wanita dengan berat badan referensi dari
58,5 kg dan 7,5-12,7 mg/hari untuk pria dengan berat badan 68,1 kg. PRI
untuk orang dewasa diperkirakan sebagai persyaratan seng individu dengan
berat badan di persentil 97,5 untuk acuan berat badan untuk pria dan wanita,
masing-masing, dan jangkauan 7,5-12,7 mg / hari untuk wanita dan 9,4-16,3
mg / hari untuk pria58.
Penelitian tentang penatalaksanaan diare yang menggunakan preparat
Seng maupun penelitian yang menggunakan preparat probiotik secara
terpisah telah banyak dilakukan di berbagai negara, dan dari penelitianpenelitian tersebut membuktikan bahwa baik preparat Seng maupun probiotik
secara terpisah mampu menurunkan lama diare. Tetapi penelitian tentang
penatalaksanaan diare yang diterapi dengan kombinasi Seng dan probiotik
belum banyak dilakukan60.
Penyebab defisiensi zinc disebakan oleh dua kategori utama yaitu
penyebab gizi seperti konsumsi makanan dengan kadar seng rendah atau
bentuk tidak tersedia seng, dan defisiensi, kedua berhubungan

dengan

penyakit dan kerusakan genetik yang terganggu penyerapan usus dan / atau
meningkatkan kehilangan seng di usus. Berbagai faktor yang dapat
berkontribusi terhadap kekurangan seng. Bagi kebanyakan orang terutama di

6060 Meneng, Putri. 2009. Bukti Baru dari Indonesia: Perbedaan Lama Diare Pada Penderita
Diare Akut yang Diterapi dengan Seng dan Probiotik Dibanding Probiotik di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Volume 1. Nomor 1. Surakarta: Jurnal Kedokteran Indonesia. 61Nriagu,
Jerome. 2007. Zinc Deficiency in Human Health. School of Public Health, University of
Michigan.
63
Bhandari, Nita dkk.. 2002. Effect of routine zinc supplementation on pneumonia in children aged
6 months to 3 years: randomised controlled trial in an urban slum. Volume 324. India:
Department of Paediatrics, All India Institute of Medical Sciences,

negara-negara, kacang-kacangan dan sereal berkembang merupakan sumber


utama dari seng61.
Kelompok yang paling rentan terhadap defisiensi seng adalah anak dalam
masa pertumbuhan, masa produktif dan masa penyembuhan. Gambaran klinis
defisiensi seng pada manusia sangat bervariasi, tergantung pada beberapa
hal.Usia mulai terjadi defisiensi, derajat dan lamanya defisiensi, penyakit dan
kelainan yang merupakan latar belakang penyebab primer defisiensi, besarnya
masukan seng dan interaksi dengan nutrien atau faktor-faktor lain dalam
makanan62.
Kekurangan zinc adalah umum pada anak-anak dalam negara
berkembang karena asupan makanan yang rendah, terutama dari sumber
hewan. Seng bioavailabilitas yang terbatas dari lokal pola makan, dan
kehilangan dari seng selama penyakit diare berulang. Kekurangan zinc
menyebabkan

penurunan

imunologi

dan

pertahanan

lainnya

yang

meningkatkan tingkat infeksi serius.


II.9 Tinjauan Umum tentang Hemoglobin
Sel darah merah (eritrosit) merupakan sel yang paling banyak
dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam keadaan normal mencapai hampir
separuh dari volume darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin , yang
memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen dipakai untuk
membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa karbon dioksida,
yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke paruparu10.
Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luar untuk
menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen
pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/
100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen
6210 Almatsier. Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.62 Linder, Maria C. 2006. Biokimia Nutrisi
Dan Metabolisme

pada darah. Nilai normal yang paling sering dinyatakan adalah 14-18 gm/ml
untuk pria dan 12-16 gm/dl untuk wanita. Gram/100 ml sering disingkat
dengan gm % atau gm/dl. Beberapa literatur lain menunjukkan nilai yang
lebih rendah, terutama pada wanita, sehingga mungkin pasien tidak dianggap
menderita anemia sampai

Hb kurang dari 13 gm/100 ml pada pria dan 11

gm/100 ml untuk wanita. Untuk menentukan anemiadan anemia gizi besi


digunakan nilai Hb (hemoglobin) dan Ht (hematokrit)1.
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan
prevalensi anemia. Garby et.al. menyatakan bahwa penentuan status anemia
yang hanya menggunakan kadar Hb ternyata kurang lengkap, sehingga perlu
ditambah dengan pemeriksaan yang lain. Hemoglobin merupakan senyawa
pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara
kimia dan umlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas
pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan
demikian mengindikasikan anemia. Bergantung pada metode yang digunakan
, nilai hemoglobin menjadi akurat 2-3%87.
Hemoglobin terbuat dari empat molekul protein (globulin chain) yang
terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA) terdiri
dari 2 alpha-globulin chains dan 2 beta-globulin chains, sedangkan pada bayi
yang masih dalam perut atau yang sudah lahir terdiri dari beberapa rantai beta
dan molekul hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gama,
makanya dinamakan sebagai HbF13.
Jenis hemoglobin juga dapat ditentukan. Kira-kira telah diidentifikasi 300
jenis hemoglobin yang berbeda dalam kode genetik dan urutan asam amino.
Walaupun sebagian besar jenis hemoglobin tidak mempunyai makna klinik
dan dapat berfungsi normal, namun beberapa jenis hemoglobin dapat
menyebabkan mirbiditas dan mortalitas yang bermakna.Elektroforesis
87 2Supariasa, I Nyoman Dewa, dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi
13
Murray, Robert, dkk.. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: EGC
87
Price, SA. Dan LM. Wilson. 2005. Patofisiologi

Muchtadi,

hemoglobin dapat mengidentifikasi hemoglobin yang abnormal. Berbagai


jenis hemoglobin bergerak dengan kecepatan yang berbeda melintasi kertas
atau jelli pati, berdasarkan muatan listriknya. Hemoglobin diidentifikasi
dengan huruf atau letak atau tempat ditemukannya87:
Hb A : hemoglobin dewasa normal
Hb F

: hemoglobin fetus

Hb S

: hemoglobin pada penyakit sel sabit

Hb

: Memphis.
Nilai normal yang paling sering dinyatakan adalah 14-18 gm/100ml

untuk pria dan 12-16 gm/100ml untuk wanita (gram/100 ml sering disingkat
gm% atau gm/dl). Beberapa literature menunjukkan nilai yang lebih rendah,
terutama pada wanita, sehingga mungkin pasien tidak dianggap menderita
anemia sampai Hb kurang dari 13 gm/100 ml pada pria dan 11 gm/100 ml
pada wanita2.
Ahmed, dkk (2005) dalam studinya mengatakan bahwa lebih dari satu
milyar orang di seluruh dunia mendarita anemia. Penyebab lain anemia selain
defesiensi zat besi adalah adanya malaria, cacingan, chronicinfection, dan
diefesiensi mikronutrien seperti asam folat, riboflavin, vitamin A, vitamin C,
dan B1288.
Kekurangan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil merupakan salah satu
permasalahan kesehatan yang rentan terjadi selama kehamilan. Kadar Hb yang
kurang dari 11 g/dl mengindikasikan ibu hamil menderita anemia. Anemia
pada ibu hamil meningkat-kan resiko mendapatkan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), risiko perdarahan sebelum dan saat persalin-an, bahkan dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayinya jika ibu hamil tersebut menderita
anemia berat. Hal ini tentunya dapat memberikan sumbangan besar terhadap
8888 2Supariasa, I Nyoman Dewa, dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.88Ahmed,
Faruk, dkk.. 2005. Effecacy of Twice-Weekly Multiple Micronutrient Supplementation for
Improving thr Hemoglobin and Micronutrient Status of Anemic Adolescent Schoolgirls in
Bangladesh. American Journal of Clinical Nutrition, Volume 82, Page 829-35.
89
Setiawan, Anggi dkk.. 2013. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Dengan
Berat Bayi Lahir di Kota Pariaman. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

angka kematian ibu bersalin maupun angka kematian bayi, dimana


berdasarkan SDKI tahun 2007 angka tersebut masih cukup tinggi, yaitu angka
kematian ibu (AKI) 228 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi
(AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup89.
Penurunan kadar Hb yang dapat menyebabkan terjadinya anemia
merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian ibu ;
diperkirakan AKI dengan anemia 3,5 kali dibandingkan dengan ibu yang
tidak anemia.2 Sekitar 40% wanita dewasa dan 70% ibu hamil menderita
anemia.3 Hampir dua pertiga dari seluruh wanita Indonesia menderita
anemia.4 Penurunan kadar Hb pada ibu hamil dapat mengakibatkan
terjadinya atonia uteri, partus lama, sebagai akibat inersia uteri, abortus,
partus prematurus dan infeksi.5 Perdarahan pos partum utamanya karena
atonia uteri, merupakan penyebab terbesar dari penyebab kematian ibu akibat
perdarahan90.
Penilaian hemoglobin adalah salah satu indikator yang dapat diandalkan
untuk anemia, dan secara luas digunakan untuk anemia, dan untuk
mengevaluasi respon terhadap intervensi. Konsentrasi hemoglobin secara
rutin diukur dengan menggunakan analisis hematologi otomatis. Meskipun,
cara ini sangat akurat dan dapat diandalkan, namun cara ini mahal dan
Masalah transportasi sampel ke laboratorium dapat menunda pengobatan
mengakibatkan kematian91.
Pada penelitian yang dilakukan Chavers, dkk (2004) menjelaskan bahwa
anemia merupakan konsekuensi utama penyakit ginjal kronis. Ketika parah,
hal ini dapat berakibat pada disfungsi kardiovaskular, kardiomiopati, dan
kematian. Dan penyebab utama anemia pada pasien gagal ginjal kronis dan
penyakit ginjal stadium akhira (ESRD) merupakan akibat dari defisensi
eritropoeitin yang dihasilkan dari penurunan produksi ginjal. Pada tahun
1989, rekombinan eritropoetin manusi (rHuEPO) menjadi tersedia di
Amerika Serikat untuk pengobatan anemia akibat ESRD. Koreksi anemia

pada anak ESRD dapat meningkatkan disfungsi jantung dan toleransi latihan
dan mengurangi hipertrofi ventrikel kiri92.
Terdapat korelasi yang erat antara anemia pada saat kehamilan dengan
kematian janin, abortus, cacat bawaan, berat bayi lahir rendah, cadangan zat
besi yang berkurang pada anak atau anak lahir dalam keadaan anemia gizi.
Kondisi ini menyebabkan angka kematian perinatal masih tinggi, demikian
pula dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu. Selain itu, dapat
mengakibatkan perdarahan pada saat persalinan yang merupakan penyebab
utama (28%) kematian ibu hamil/bersalin di Indonesia93.

9290K. Yekti Wirawanni. 2014. Perbedaan Kadar Hemoglobin Berdasarkan Status Obstetrikus
Ibu. Volume 02. Nomor 02. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.91Adam, Ishag, Samah Ahmed, Mahmoud H Mahmoud, dkk.. 2012. Comparison Of
Hemocue Hemoglobin-Meter And Automated Hematology Analyzer Meansurement Of
Hemaglobin Level In Prgnant Women At Khartoum Hospital. Diagnostic Pathology
92
Chavers, Blanche M., dkk.. 2004. Prevalence of Anemia in Erythropoietin-treated Pediatric as
Compared to Adult Chronic Dialysis Patient. Kidney Internasional, Volume 65, Pp: 266-273.
93
Fatimah, St. 2013. Pola Konsumsi Dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Kabupaten
Maros, Sulawesi Selatan. Volume 15. Nomor 02. Makassar: Bagian Gizi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanudin.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Biofisik FKM
Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 Desember 2015 jam 13.00-17.00.
III.2 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Tabung reaksi,
Mikropipet 10 L , Makropipet/Dispenser 1,0 ml, Penangas 370C, Semi
Chemistry Photometer Analyzer 492-546 nm Centrifuge, Spoit tanpa jarum
5 ml, beaker gelas, alkohol 70%, hemocue, tisu dan sabun.
III.3 Responden
Adapun responden adalah kelompok 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu
Gizi FKM Universitas Hasanuddin.
III.4 Prosedur Kerja
A. Prosedur Pemeriksaan Kolesterol
Adapun langkah-langkah pemeriksaan kolesterol, yaitu:
1) Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Dilakukan pemeriksaan kolesterol menggunakan metode enzimatik
trinder.
3) Dimasukkan 10 l serum atau plasma ke dalam tabung tes.
4) Dimasukkan 10 l larutan standar ke dalam tabung standar.
5) Dimasukkan masing-masing 1 mL larutan kerja ke dalam tabung
blanko, standar dan tes.

6) Dicampur sampai merata dan dibiarkan pada suhu kamar selama 10


menit atau pada suhu 37C selama 10 menit.
7) Dibaca absorbansi test dan absorbansi standar terhadap blanko pada
panjang

gelombang

505-546

nm

dengan

menggunakan

alat

spektofometer.
B. Prosedur Pemeriksaan HDL
Adapun langkah-langkah pemeriksaan HDL, yaitu:
1) Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Dilakukan pemeriksaan HDL menggunakan metode triender PEG.
3) Dipipet serum darah 300 l dalam tabung.
4) Ditambahkan 1 tetes HDL pereaksi reagen kolesterol.
5) Didiamkan selama 5 menit.
6) Dimasukkan kedalam sentrifus dengan kecepatan 1500-3000 rpm
selama 5 menit
7) Setelah di sentrifus diamkan selama 2 menit.
8) Dipipet supernatan sebanyak 10 l.
9) Didiamkan supernatan dan reagen kolesterol selama 5-10 menit dan
lihat perubahan warnanya.
10) Dihomogenkan dan dibiarkan pada suhu 37C selama 10 menit.
11) Dibaca absorbansi test dan absorbansi standar terhadap blanko pada
panjang

gelombang

505-546

nm

dengan

menggunakan

alat

spektofometer.
C. Prosedur Pemeriksaan LDL
Adapun langkah-langkah pemeriksaan LDL, yaitu:
1) Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Dilakukan pemeriksaan LDL menggunakan metode triender PEG.
3) Dipipet serum darah 200 l dalam tabung.
4) Ditambahkan 3 tetes LDL pereaksi reagen kolesterol.
5) Didiamkan selama 2 menit.
6) Dimasukkan kedalam sentrifus dengan kecepatan 1500-3000 rpm
selama 5 menit

7) Setelah di sentrifus diamkan selama 2 menit.


8) Dipipet supernatan sebanyak 10 l.
9) Didiamkan supernatan dan reagen kolesterol selama 5 menit dan lihat
warna.
10) Dihomogenkan dan dibiarkan pada suhu 37C selama 5-10 menit.
11) Dibaca absorbansi test dan absorbansi standar terhadap blanko pada
panjang

gelombang

505-546

nm

dengan

menggunakan

alat

spektofometer.
D. Prosedur Pemeriksaan Trigliserida
Adapun langkah-langkah pemeriksaan trigliserida, yaitu:
1) Dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Dilakukan pemeriksaan trigliserida menggunakan metode GPO dan
enzimatik.
3) Dimasukkan 10 l serum atau plasma ke dalam tabung tes.
4) Dimasukkan 10 l larutan standar ke dalam tabung standar.
5) Dimasukkan masing-masing 1 mL larutan kerja ke dalam tabung
blanko, standar dan tes.
6) Dicampur sampai merata dan dibiarkan pada suhu kamar selama 10
menit atau pada suhu 37C selama 10 menit.
7) Dibaca absorbansi tes dan absorbansi standar terhadap blanko pada
panjang

gelombang

505-546

nm

dengan

menggunakan

alat

spektofometer.
E. Prosedur Pemeriksaan Glukosa Darah
Adapun langkah-langkah pemeriksaan glukosa darah, yaitu:
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Pemeriksaan kadar albumin menggunakan metode enzimatik trinder.
3) Dimasukkan serum atau plasma dengan tes 10 l.
4) Dimasukkan reagent masing-masing 1 mL pada tabung reaksi.
5) Dicampur atau dihomogenkan dan diinkubasi selama 5-10 menit.

6)

Dibaca absorbansi tes dan absorbansi standar terhadap blanko pada


panjang

gelombang

505-546

nm

dengan

menggunakan

alat

spektofometer.
F. Prosedur Pemeriksaan Seng
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah:
1) 2,5 ml ZnSO4 disemprotkan ke dalam mulut responden dengan
menggunakan alat suntik tanpa jarum.
2) Cairan dibiarkan dalam mulut selama beberapa saat, kemudian
dibuang.
3) Ditanyakan apa yang dirasakan oleh responden.
Responden dibagi ke dalam 4 kategori :
1) Tidak merasakan apa-apa/seperti merasakan air biasa walaupun telah
ditunggu 10 detik.
2) Mula-mula tidak merasakan sesuatu dengan pasti, tetapi dalam
beberapa detik kemudian terasa kering, kesat atau manis.
3) Segera merasakan sesuatu dengan pasti tetapi tidak sampai
menyakitkan atau mengganggu rasa tersebut makin lama makin
kuat.
4) Segera timbul rasa yang kuat dan mengganggu sehingga responden
langsung meringis.
Responden yang termasuk kategori 1 dan 2 adalah yang
menderita defisiensi seng. Sedangkan yang termasuk kategori 3 dan 4
adalah normal.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Hasil
A. Kolesterol
Pada pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah yang dilakukan oleh
kelompok 2 pada tanggal 10 Desember 2015 di Laboratorium Kimia
Biofisik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
ditunjukkan pada tabel IV.2 di bawah ini:
Tabel IV.1 Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol Pada Kelompok 2
Tahun 2015
Sampel

Warna
awal

Warna
akhir

Merah
muda
Sumber: Data Primer, 2015.
Kolesterol

Bening

Nilai
Hasil

Normal

118
mg/dl

140-250
mg/dl

Ket.
Tidak
Normal

Adapun kadar kolesterol salah satu anggota kelompok 2 yang


bernama Trikurniya M yaitu 118 mg/dl. Jika dibandingkan dengan nilai
normalnya yaitu 140-250 mg/dl maka kadar kolesterolnya tergolong
tidak normal.
B. HDL

Pada pemeriksaan kadar HDL dalam darah yang dilakukan oleh


kelompok 2 pada tanggal 10 Desember 2015 di Laboratorium Kimia
Biofisik

Fakultas

Kesehatan

Masyarakat

Universitas

Hasanuddin

ditunjukkan pada tabel IV.4 di bawah ini:

Tabel IV.2 Hasil Pemeriksaan Kadar HDL Pada Kelompok 2 Tahun


2015
Sampel

Warna
awal

Warna
akhir

Bening
Merah
HDL
kekuninga
muda
n
Sumber: Data Primer, 2015.

Nilai
Hasil

Normal

242
mg/dl

<50
mg/dl

Ket.
Tidak
Normal

Adapun kadar HDL salah satu anggota kelompok 2 yang bernama


Trikurniya M yaitu 242 mg/dl. Jika dibandingkan dengan nilai
normalnya yaitu <50 mg/dl maka kadar HDLnya tergolong tidak normal.
C. LDL
Pada pemeriksaan kadar LDL dalam darah yang dilakukan oleh
kelompok 2 pada tanggal 10 Desember 2015 di Laboratorium Kimia
Biofisik

Fakultas

Kesehatan

Masyarakat

Universitas

Hasanuddin

ditunjukkan pada tabel IV.5 di bawah ini:


Tabel IV.3 Hasil Pemeriksaan Kadar LDL Pada Kelompok 2 Tahun
2015
Sampel

Warna
awal

Warna
akhir

Bening
Merah
LDL
kekuninga
oranye
n
Sumber: Data Primer, 2015.

Nilai
Hasil
561
mg/dl

Normal
<150
mg/dl

Ket.
Tidak
Normal

Adapun kadar LDL salah satu anggota kelompok 2 yang bernama


Trikurniya M yaitu 561 mg/dl. Jika dibandingkan dengan nilai
normalnya yaitu <150 mg/dl maka kadar LDLnya tergolong tidak
normal.
D. Trigliserida
Pada pemeriksaan kadar trigliserida dalam darah yang dilakukan
oleh kelompok 2 pada tanggal 10 Desember 2015 di Laboratorium
Kimia Biofisik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
ditunjukkan pada tabel IV.3 di bawah ini:
Tabel IV.4 Hasil Pemeriksaan Kadar Trigliserida Pada Kelompok 2
Tahun 2015
Nilai

Warna
awal

Warna
akhir

Hasil

Normal

Trigliserida Bening

Oranye

122 mg/dl

30-200
mg/dl

Sampel

Ket.
Normal

Sumber: Data Primer, 2015.


Adapun kadar trigliserida salah satu anggota kelompok 2 yang
bernama Trikurniya M yaitu 122 mg/dl. Jika dibandingkan dengan nilai
normalnya yaitu 30-200 mg/dl maka kadar trigliseridanya tergolong
normal.
E. Glukosa
Pada pemeriksaan glukosa dalam darah yang dilakukan oleh
kelompok 2 pada tanggal 10 Desember 2015 di Laboratorium Kimia
Biofisik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
ditunjukkan pada tabel IV.1 di bawah ini:
Tabel IV.5 Hasil Pemeriksaan Kadar Trigliserida Pada Kelompok 2
Tahun 2015
Sampel

Warna
awal

Warna
akhir

Glukosa

Bening

Merah
muda

Nilai
Hasil

Normal

167 mg/dl

<180
mg/dl

Ket.
Norma
l

Sumber: Data Primer, 2015.


Adapun kadar glukosa salah satu anggota kelompok 2 yang bernama
Trikurniya M yaitu 167 mg/dl. Jika dibandingkan dengan nilai
normalnya yaitu <180 mg/dl maka kadar glukosanya tergolong normal.
F. Analisis Status Zn
Pada pemeriksaan status Zn dalam darah yang dilakukan oleh
kelompok 2 pada tanggal 10 Desember 2015 di Laboratorium Kimia
Biofisik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
ditunjukkan pada tabel IV.6 di bawah ini:
Tabel IV.6 Hasil Pemeriksaan Status Zn Pada Kelompok 2
Tahun 2015
Nama Peserta Praktikum
Askar Yusuf
Monika Bedy
Hardiyanti
Asseriani Timah
NurhikmahAhmad
Maryulni Grace
Zulfitrawati
Rezki Fitriani Hamzah
Silvana Herman
Muthmainnah
Nurhikmah Moh. Rom
Trikurniya M
Warda Ibrahim
Nur Aisyah Maharani
Sumber: Data Primer, 2015.

Kategori Status Zn
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
3
1
3
1

Keterangan
Defisiensi
Defisiensi
Defisiensi
Defisiensi
Defisiensi
Defisiensi
Defisiensi
Defisiensi
Defisiensi
Defisiensi
Normal
Defisiensi
Normal
Defisiensi

Adapun kategori status Zn semua anggota kelompok 2 yaitu 9


responden berkategori 1, 2 responden berkategori 3, dan 3 responden
berkategori 2. Hal tersebut menunjukkan 12 responden mengalami
defisiensi dan 2 lainnya normal.

G. Hemoglobin (Hb)
Adapun hasil praktikum pemeriksaan Hemoglobin yang dilakukan
oleh kelompok 2 pada tanggal 10 Desember 2015 di laboratorium
ditunjukkan pada tabel IV.9 di bawah ini:
Tabel IV.7 Hasil Pemeriksaan Hemoglobin pada Praktikan kelompok
2 pada Tahun 2015
Nama Responden

Kadar Hb
(g/dl)

Keterangan

Askar Yusuf

14,1

Normal

Asseriani Timah

11,4

Anemia

Maryulni Grace

13,2

Normal

Muthmainnah

11,4

Anemia

Zulfitrawati

12,8

Normal

Rezky Fitriani Hamzah

11,6

Anemia

Monica Bedy

13,7

Normal

Hardiyanti

12,8

Normal

Nurhikmah Ahmad

11,5

Anemia

Silvana Herman

12,6

Normal

Sumber: Data Pr
imer, 2015.
Adapun keadaan Hemoglobin semua anggota kelompok 2 yaitu 6
responden berkeadaan normal, dan 4 responden berkeadaan anemia. Hal
tersebut menunjukkan dari 10 responden rata-rata memiliki kadar
Hemoglobin yang normal.

IV.2 Pembahasan
A. Kolesterol
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar kolesterol yang
terdapat dalam darah. Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu
serum dari darah salah satu mahasiswa yang bernama Trikurrniya M.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu kadar
kolesterol dalam serum darah sebesar 118 mg/dl, hasil tersebut berada di
bawah batas normal dimana nilai normal dari kolesterol yaitu 140-250
mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol dalam darah
praktikan tidak normal.
Salah satu cara pemeriksaan biokimia adalah dengan mengukur
kadar kolesterol. Menurut Joki, dkk (2003) kolesterol adalah molekul
lemak penting bagi sel manusia karena merupakan prekursor hormon
steroid, vitamin D metabolit, dan asam empedu dan juga penting bagi
myelinization saraf dan pertumbuhan otak. Karena itu kolesterol sangat
penting bagi anak yang sedang tumbuh. Kolesterol endogen yang
disintesis dalam hati dari asetil-CoA melalui jalur enzimatik kompleks
Pada bayi, kegiatan enzim hati yang diperlukan untuk sintesis kolesterol
mungkin belum matang64.
Kadar kolesterol dalam darah selalu berubah-ubah di setiap waktu,
meskipun perubahan ini tidak seberapa bedanya. Banyak faktor yang
mempengaruhinya terutama faktor genetik, umur, seks dan lingkungan.
Kadar kolesterol cenderung meningkat terutama pada orang-orang
gemuk kurang berolahraga, stress dan perokok berat. Pola makan seharihari tidak bisa diabaikan begitu saja sebab diet merupakan salah satu
lingkungan yang mempengaruhi proses aterosklerosis. Kolesterol
6413 Murray, Robert, dkk.. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: EGC.
Cholesterol Precursors and Plant Sterols in Children with Food Allergy.

64

Joki, dkk. 2003.

berlebih akan menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah


jantung dan otak. Darah mengandung 80 % kolesterol yang di produksi
oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan13.
Kolesterol merupakan komponen lipid penting dari membran
seluler, dan rasio kolesterol bebas pada phospholipid merupakan faktor
penting dalam mengatur fluiditas membran (Needham dan Nunn 1990,
Xu et al 2001). Perubahan sifat biofisik seluler dapat terjadi untuk
mempengaruhi fungsi membran protein. Selain itu, kolesterol dapat
berinteraksi dengan sphingolipid untuk membentuk kolesterol yang
dikenal sebagai lipid65.
Keadaan kolesterol yang melebihi batas normal dapat menjadi
faktor resiko penyakit kardiovaskular. Seperti yang dikatakan Suhadi
(2010) dalam penelitiannya tentang perbandingan kadar kolesterol total
subyek karena perbedaan durasi edukasi hidup sehat bahwa penyakit
kardiovaskular termasuk serangan jantung dan stroke merupakan
penyakit dengan prevalensi terbesar di dunia. Strategiprimer terapi
penyakit

kardiovaskular

kardiovaskular

terutama

harus

dapat

hipertensi,

mengobati

faktor

intoleransi

risiko
glukosa,

danhiperlipidemia serta penanganan penyakit kardiovaskular tersebut.


Peningkatan kadar kolesterol (hiperlipidemia) darah merupakan faktor
risiko penting penyakit tersebut. Usaha untuk mengontrol kadar
kolesterol dapat dengan strategi farmakologi dan non farmakologi66.
Kandungan kolesterol membran bervariasi sesuai dengan jaringan
dan fungsi spesifik membran. Rasio kolesterol lipid polar mempengaruhi
stabilitas, permeabilitas, dan mobilitas protein dari membran. Membran
6565 Tse, Amy, Andy K. Lee, Lei Yan, dan Frederick W. 2012. TseInfluence of
Cholesterol on Cellular Signaling and Fusion Pore Kinetics.
6666 Suhadi, dkk. 2010. Perbandingan Kadar Kolesterol Total Subyek Karena
Perbedaan Durasi Edukasi Hidup Sehat. Jurnal Penelitian, Volume 14 Nomor 1.

dengan rasio tinggi memiliki tinggi stabilitas dan permeabilitas relatif


rendah, terutama membran yang berfungsi sebagai pelindung. Membran
intraseluler organel seperti mitokondria memiliki rasio kolesterol rendah
akibatnya cairan dan permeabelnya. Membran Intraseluler terutama
dalam sintetis dan degradatif reaksi dan dalam produksi energi. Membran
luar sebagian besar sel memiliki rasio lipid kolesterol polar menengah67.
Aterosklerosis adalah suatu kondisi dimana kolesterol bertumpuk
pada dinding pembuluh darah arteri, aterosklerosis merupakan penyebab
utama terjadinya penyakit jantung koroner. Kadar kolesterol LDL
berpengaruh sangat besar terhadap risiko terkena serangan jantung dan
stroke. Semakin rendah kadar kolesterol LDL, semakin rendah pada
resiko terkena serangan jantung. Sedangkan kadar kolesterol HDL yang
tinggi berhubungan dengan menurunnya resiko terhadap PJK68.
Kolesterol di dalam tubuh menurut Almatsier (2009) terutama
diperoleh dari hasil sintesis di dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari
karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang disintesis bergantung pada
kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol
hanya terdapat di dalam makanan asal hewan. Sumber utama kolesterol
adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu penuh dan
keju serta udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali
mengandung kolesterol. Oleh karena itu, dianjurkan dalam diet rendah
kolesterol. Faktor makanan yang paling berpengaruh terhadap kadar
kolesterol darah, dalam hal ini Low Density Lipoprotein (LDL), adalah
lemak total, lemak jenuh dan energi total. Dengan mengurangi lemak
total dalam makanan, jumlah energi total akan ikut berkurang. Jenis
lemak yang dikurangi ini hendaknya lemak jenuh. Kolesterol makanan
6767 Tayfun Karata dkk.. 2014. The Comparison of Total Cholesterol and Cholesterol Types of
Cultured Rainbow (Oncorhynchus Mykiss, Walbaum, 1972) and Brook Trouts (Salvelinus
Fontinalis, Mitchill, 1815) Cultivated Under The Same Water Conditions. 68Masrufi,
Mochammad Achid. 2010. Pemeriksaan HDL Dan LDL Kolesterol Sebagai Parameter
Penaksiran Resiko Penyakit Jantung Koroner.

sebetulnya hanya sedikit meningkatkan kolesterol darah, tergantung


jumlah kolesterol yang dimakan dan kemampuan tubuh untuk
mengimbanginya

dengan

mensintesis

lebih

sedikit.

Urut-urutan

perubahan makanan untuk menurunkan kolesterol darah menurut


prioritas adalah jumlah lemak, lemak jenuh dan kolesterol10.
Kolesterol homeostasis yang sangat dipengaruhi oleh protein yang
mengkatalisis pertukaran kolesterol dan lipid lainnya antara beredar kelas
lipoprotein. Mutasi pada protein mentransfer lipid merupakan sumber
yang sangat penting dari variasi lipoprotein fenotip, karena gen yang
jelas polimorfik. Dalam plasma, ada dua protein transfer lipid penting,
yaitu protein transfer ester kolesterol (CETP), dan protein mentransfer
fosfolipid (PLTP). CETP mengkatalisis pertukaran ester kolesterol HDL
dalam untuk trigliserida LDL dan VLDL. PLTP mengatur ukuran dan
komposisi high density lipoprotein (HDL) baik oleh pertukaran lipid dan
renovasi partikel69.
Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi kolesterol mengkristal
dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak terasa, tidak berbau, dan
mempunyai titik

lebur 150-151 C. Endapan kolesterol apabila

terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan


pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi tebal. Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kelenturan pembuluh darah sehingga
aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus
memompa darah lebih keras. Tingginya kadar kolestrol dalam plasma
darah tidak hanya menimbulkan berbagai penyakit kardiovaskuler tapi
juga berhubungan dengan timbulnya penyakit lain seperti penyakit
alzeimer. Menurut Tukiainen, pengidap penyakit alzeimer akan
meningkat berkali-kali lipat dalam beberapa dekade yang akan datang.
6910Almatsier. Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.69Daniels, Tyler F. 2009. Lipoproteins,
Cholesterol Homeostasis and Cardiac Health.

Oleh sebab itu perlu diperhatikan faktor resikonya dan intervensi dini.
Dislipidemia dan perubahan serum lipid diidentifikasi sebagai faktor
penurun resiko dan faktor demensia. Namun masih terdapat ambiguitas
terkait perubahan lipid dan perubahan serum kolestrol total70.
Pedoman dari Program Pendidikan Kolesterol Nasional
menunjukkan penurunan berat badan dan manajemen diet sebagai
alternatif pilihan untuk menurunkan kolesterol dan mengelola penyakit
jantung. Pembatasan perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan
seperti obat-obatan statin merupakan cara yang efektif, meskipun
beberapa orang mengalami gejala negatif akibat kontraindikasi dari
penggunaannya. Dengan demikian, penyelidikan terus-menerus untuk
solusi alternatif dibenarkan71.
Oleh karena itu, untuk tetap menjaga kolesterol agar tetap normal
yaitu mengkonsumsi makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan,
makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari 60% kalori berasal
dari karbohidrat, 15% kalori berasal dari protein, 25% kalori berasal dari
lemak, kalori dari lemak jenuh tidak boleh lebih dari 10%. Menurunkan
asupan lemak jenuh dan menurunkan asupan kolesterol. Kolesterol
terutama banyak ditemukan pada lemak dari hewan, jeroan, kuning telur,
serta seafood (kecuali ikan). Sebaiknya mengkonsumsi lebih banyak
serat dalam menu makanan sehari-hari. Serat banyak ditemukan pada
buah-buahan (misalnya apel, pir yang dimakan dengan kulitnya) dan
sayur-sayuran. Serat yang dianjurkan adalah sebesar 25-40 gr/hari.
Kadar kolestrol per 10 gram makanan pada jeroan sapi= 380 mg,
kuning telur ayam= 2000 mg, seafood (udang dan kerang = 160 mg,
7070 Muharrami, Laila Khamsatul. 2011. Penentuan Kadar Kolesterol dengan Metode
Kromatografi Gas.

7171 Conrad, P Earnest. 2005. Cholesterol-Lowering Effects of Bovine Serum


Immunoglobulin in Participants with Mild Hypercholesterolemia. American Journal of
Clinical Nutrition, Volume 59 Page 929-34.

kepiting= 150 mg). makanan yang mengandung serat banyak pada sayursayuran dan buah-buahan.
Jika dihubungkan dengan teori di atas, maka sesuai hasil yang
diperoleh, praktikan tersebut tidak beresiko terkena penyakit defisiensi
maupun kelebihan kolesterol.
B. HDL
Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh hasil yaitu kadar
HDL dalam serum responden adalah 242 mg/dL. Dari hasil tersebut
dikatakan bahwa kadar HDL berada pada keadaan tinggi, dengan kadar
standar normal kolesterol adalah > 50 mg/dL.
HDL adalah lipoprotein heterogen yang diproduksi dalam liver dan
usus halus. HDL terutama terdiri dari fosfolipid dan protein (70%),
dengan sedikit sekali trigliserida (5%) dan sejumlah kolesterol (25%),
yang mewakili hampir 25% kolesterol dalam darah. Salah satu fungsi
HDL adalah sebagai alat angkut utama kelebihan kolesterol dari jaringan
ekstrahepatik dan sel pembersih (scavenger cells), untuk kemudian
dikeluarkan melalui empedu. Selain itu HDL juga berfungsi untuk
meningkatkan sintesis reseptor LDL pada hepatosit sehingga gangguan
atau penurunan kadar HDL akan berakibat pada penurunan sintesis
reseptor LDL, yang berakibat terjadinya penumpukan remnant VLDL,
remnant kilomikron dan LDL di dalam plasma dan jaringan ekstraseluler
lain. Peningkatan kadar ini akan berpengaruh terhadap proses
pembentukan plak (aterogenesis)21.
Bukti epidemiologis menunjukkan bahwa peningkatan kadar
kolesterol HDL berarti juga memperkecil rasio kolesterol total: kolesterol
HDL secara bermakna. Setiap penurunan satu unit rasio kolesterol total:
kolesterol HDL, berarti mengurangi risiko infark miokard sebesar 53
2121Gardjito, Fajar Bagaskoro. 2009. Korelasi Kolesterol-HDL dengan IMT pada
Penderita Penyakit Jantung Koroner di RSUD Moewardi Surakarta. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

persen. Dari hasil penelitian jantung Framingham, dilaporkan bahwa


orang-orang dengan konsentrasi triasilgliserol/trigliserida terutama
kolesterol HDL rendah (<1.03 mmol/L) mempunyai angka penyakit
arteri koroner yang secara bermakna lebih tinggi daripada orang-orang
dengan konsentrasi kolesterol HDL tinggi27.
Berdasarkan laporan penelitian akhir- akhir ini menyatakan bahwa
aterosklerosis

berkorelasi

dengan

inflamasi

periodontal.

Infeksi

periodontal menyebabkan respon inflamasi dan meningkatkan jumlah sel


makrofag dalam aliran darah diakibatkan adanya kondisi bakterimia
akibat menyebarnya bakteri periodontitis dalam aliran darah sehingga
memicu makrofag memfagosit bakteri periodontitis dan menginduksi
terjadinya inflamasi vaskuler [6]. Pada saat makrofag memfagosit bakter
periodontitis terjadi suatu mekanisme pencernaan bakteri di dalam
organel makrofag yang disebut lisosom, pada saat bakteri dicerna terjadi
peningkatan konsumsi oksigen dan produksi metabolit oksigen yang
merangsang suatu pembakaran oksidatif. Pembentukan metabolit oksigen
dikatalisasi oleh enzim NADPH oksidase yang mengubah oksigen
menjadi ion superoksida. Ion superoksida diubah menjadi hidrogen
peroksida melalui dismutase spontan. Hidrogen peroksida digunakan
sebagai pembunuh bakteri, namun jumlah hidrogen peroksida yang
dihasilkan tidak cukup efektif untuk membunuh bakteri sehingga granula
azurofilik mengubah hidrogen peroksida menjadi radikal hipoklorat
(HOCl) [3]. Jadi respon inflamasi terhadap infeksi bakteri menyebabkan
pembentukan radikal dalam jumlah besar. Pembentukan radikal diikuti
oleh banyaknya radikal bebas yang menyebar ke aliran darah,radikal
bebas yang sejatinya berfungsi membunuh bakteri juga dapat berikatan
dengan sisa metabolisme lipoprotein yang beredar di dalam darah.
Lipoprotein yang berikatan dengan radikal bebas akan termodifikasi, dan
2772 Miller, Michael. 2003. Raising an isolated low HDL-C level: Why, how, and when?
27
Tuminah, Sulistyowati. 2009. Peran Kolesterol HDL Terhadap Penyakit Kardiovaskuler Dan
Diabetes Mellitus.

akan ikut difagosit oleh makrofag sehingga menghasilkan sel busa (foam
cell) yang menjadi awal pembentukan lesi ateroma. Penelitian terdahulu
menyatakan bahwa inokulasi per oral bakteri periodontitis dalam jangka
waktu lama dapat menjadikan kadar LDL meningkat sehingga bersifat
proaterogenik. Produk dari bakteri berupa lipopoli sakarida (LPS) dapat
berpengaruh pada endotel dan akan menyebabkan kerusakan pembuluh
darah secara langsung. Hal ini juga berpengaruh pada metabolisme lipid,
monosit

dan

makrofag

[7].

Meskipun

beberapa

penelitian

menghubungkan periodontitis dengan aterosklerosis, tetapi apakah peran


periodontitis pada aterosklerosis terkait dengan mekanisme perubahan
kadar LDL dan HDL, hal ini belum diketaui dengan jelas. Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh periodontitis pada
kadar LDL dan HDL72.
Secara umum makanan yang berasal dari hewani (daging berlemak,
keju, mentega, dan krim susu) selain mengandung asam lemak jenuh juga
mengandung kolesterol. Dengan demikian mengurangi asupan makanan
produk hewani akan lebih menguntungkan berupa pembatasan asupan
kolesterol. Hasil studi subklinik dan klinik menunjukkan bahwa
penggantian asam lemak jenuh dengan asam lemak tak jenuh dalam diet,
berhasil menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL tanpa
menurunkan kolesterol HDL, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit
jantung koroner22.
Jika dihubungkan dengan teori di atas, maka tidak sesuai hasil yang
diperoleh, ini bisa saja dikarenakan pada saat pengambilan sampel dan
larutan supranatan yang tidak sesuai konsentrasi yang diinginkan.
C. LDL
2272Nugraha, Marda Agung dkk.. 2014. (Kadar LDL Dan HDL Dalam Darah Model Tikus
Periodontitis (Blood Level Of Ldl And HDL In Periodontitis Rat Model). Volume 02. Nomor 01.
Surabaya: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.22Sartika, Ratu Ayu Dewi. 2009.
Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Volume 2 Nomor 4. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.

Dari hasil percobaan yang dilakukan di dapatkan hasil pemeriksaan


trigliserida pada salah satu praktikan yaitu 561 mg/dl.

Hal ini

menunjukkan bahwa LDL di kategorikan tidak normal. Kadar normal


LDL yaitu <150 mg/dl.
Perkembangan pola hidup masyarakat akhir-akhir ini yang
cenderung banyak mengkonsumsi makanan berlemak, terutama yang
menjadi asam lemak jenuh mengakibatkan tingkat asupan kolesterol
menjadi lebih tinggi dari tingkat kebutuhannya. Asupan makanan dengan
kandungan kolesterol tinggi yang berlangsung secara terus-menerus
berakibat pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah, dan hal ini
akan

mengakibatkan

suatu

keadaan

yang

disebut

dengan

hiperkolesterolemia. Kolesterol LDL merupakan penyebab langsung


terjadinya aterosklerosis. Penurunan kadar kolesterol LDL akan
mengurangi risiko terjadinya aterosklerosis dan secara otomatis akan
mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke73.
Pembentukan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam
pengontrolan kolesterol darah. Di samping itu dalam pembuluh darah
terdapat sel-sel perusak yang dapat merusak LDL. Melalui jalur sel-sel
perusak ini molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk
kembali ke dalam aliran darah. Kolesterol yang banyak terdapat dalam
LDL akan menumpuk dalam sel-sel

perusak. Bila hal ini terjadi

bertahun-tahun, kolesterol akan menumpuk pada dinding pembuluh


darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium 10.
Ekstrak H. sabdariffa dan Lovastatin juga menunjukkan penurunan
yang signifikan pada Indeks Aterogenik dan rasio dari LDL-C/HDL-C
7310Almatsier. Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.73Julyasih, Sri Marhaerani. 2013. Tepung
Rumput Laut Menurunkan Kadar LDL (Low Dencity Lipoprotein) Plasma Tikus Wistar
Hiperkolesterolemia. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Volume 1 Nomor 2 Halaman 8-11.
74
Chairunnisa, Nurul Hidayah. 2015. Effectivity Of Roselle Extract (Hibiscus Sabdariffa L.) As A
Treatment For Hyperlipidemia. Volume 04. Nomor 04. Lampung: Faculty of Medicine,
Lampung University.

Sebagai tambahan, ekstrak tersebut juga dapat mengurangi pembentukan


sel busa (foam cell), menghambat migrasi sel otot polos, dan mencegah
kalsifikasi pembuluh darah. Penjelasan yang paling mungkin mengenai
kemampuan menurunkan kadar LDL-C adalah dengan menghambat
sintesis triasilgliserol atau dengan efek hipolipidemik lainnya melalui
aktivitas antioksidan melawan oksidasi LDL-C. Beberapa senyawa yang
diperkirakan memiliki efek ini adalah antosianin dan turunan flavonoid74.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya
atherosklerosis adalah adanya peningkatan kadar lipid darah seperti
peningkatan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) darah, kolesterol
total, dan trigliserida darah serta penurunan HDL (High Density
Lipoprotein) darah.1 Dengan demikian apabila dilakukan usaha
menurunkan kadar kolesterol total darah diharapkan dapat menurunkan
insidensi PJK dan atherosklerosis75.
Penyakit jantung koroner (PJK) terutama disebabkan oleh
aterosklerosis serta kadar kolesterol tinggi yang memainkan peran
penting dalam timbulnya penyakit ini. Aterosklerosis dapat disebabkan
karena retensi lipid, oksidasi dan modifikasi yang memicu terjadinya
peradangan kronis di lokasi rentan dalam semua saluran utama dinding
arteri. Meskipun telah banyak kemajuan telah dibuat dalam mengurangi
angka kematian dari PJK, kondisi ini tetap menjadi penyebab utama
kematian di seluruh dunia. Statin adalah obat yang paling ampuh dalam
mengobati penyakit ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa statin tidak
hanya menurunkan LDL (low density lipoprotein), tetapi juga
meningkatkan HDL (high density lipoprotein) dan funsi endotel vaskular.
Namun, disfungsi hati dan miolisis sebagai efek dari statin menyebabkan
beberapa pasein menarik diri dari pengobatan ini35.

3535Xu Tao, dkk.. 2012. Antiatherogenic and Anti-Ischemic Properties of Traditional


ChineseMedicine Xinkeshu via Endothelial Protecting Function. Evidence-based
Complementary and Alternative Medicine.

Secara umum makanan yang berasal dari hewani (daging berlemak,


keju, mentega, dan krim susu) selain mengandung asam lemak jenuh juga
mengandung kolesterol. Dengan demikian mengurangi asupan makanan
produk hewani akan lebih menguntungkan berupa pembatasan asupan
kolesterol. Hasil studi subklinik dan klinik menunjukkan bahwa
penggantian asam lemak jenuh dengan asam lemak tak jenuh dalam diet,
berhasil menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL tanpa
menurunkan kolesterol HDL, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit
jantung koroner22.
Jika dihubungkan dengan teori di atas, maka tidak sesuai hasil yang
diperoleh, ini bisa saja dikarenakan pada saat pengambilan sampel dan
larutan supranatan yang tidak sesuai konsentrasi yang diinginkan,
sehingga hasil yang diperoleh sangat melebihi batas normal.
D. Trigliserida
Dari hasil percobaan yang dilakukan di dapatkan hasil pemeriksaan
trigliserida pada salah satu praktikan yaitu 122 mg/dl.

Hal ini

menunjukkan bahwa trigliserida di kategorikan normal. Kadar normal


trigliserida yaitu 30-200 mg/dl.
Lemak utama dalam makanan adalah trigliserida, sehingga terjadi
peningkatan kadar trigliserida dalam darah (trigliseridemia). Selain dari
asupan lemak, karbohidrat dan protein juga dapat menyebabkan
terjadinya trigliseridimia. Kadar trigliserida yang melebihi ambang batas
normal akan meningkatkan konsentrasi very low density lipoprotein
(VLDL) yang kemudian akan meningkatkan resiko terbentuknya plak

2222Sartika, Ratu Ayu Dewi. 2009. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan
Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 2
Nomor 4. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 75Nurchaeni,
Ati. 2008. Pengaruh Pemberian Jus Buah Pare ( Momordica Charantia ) Dosis Bertingkat
Terhadap Kenaikan Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diberi Pakan
Tinggi Lemak. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

deposit pada arteri, peningkatan tekanan darah dan gangguan pada


jantung76.
Trigliserid, kolesterol dan fosfolipid merupakan tiga kelas utama dari
lipid kompleks. Trigliserid terdiri dari tiga molekul asam lemak yang
mengalami esterifikasi menjadi satu molekul gliserol. Lipid kompleks
yang paling banyak terdapat di dalam tubuh ini bertindak sebagai bentuk
simpanan utama asam lemak. Kolesterol merupakan senyawa steroid
yang sangat penting secara biologis. Senyawa ini mempunyai makna
penting karena menjadi prekursor sejumlah besar senyawa steroid, seperti
asam empedu, hormon-hormon seks, vitamin D, dan merupakan
konstituen penting membran sel dan lipoprotein plasma. Fosfolipid
merupakan modifikasi dari trigliserida, tetapi memiliki basa nitrogen dan
fosfat pada residu asam lemaknya. Fosfolipid bersifat amfipatik yang
terutama berperan sebagai penyelubung permukaan lipoprotein plasma
dan juga sebagai komponen utama membrane sel. Karena bersifat tidak
larut dalam air, lipid memerlukan sistem pengangkutan spesifik agar bisa
bersirkulasi di dalam darah yaitu Lipoprotein21.
Trigliserida adalah bentuk lemak yang paling

efisien untuk

menyimpan kalor yang penting untuk proses- proses yang membutuhkan


energi dalam tubuh. Tigliserida paling banyak di temukan dalam sel-sel
lemak.

Selain

digunakan sebagai sumber energi, trigliserida dapat

dikonversi menjadi kolesterol, fosfolipid dan bentuk lipid lain kalau41.

7676 Situmorang, Rimbun. 2013. Perbedaan Perubahan Kadar Trigliserida Setelah Pemberian
Ekstrak Dan Rebusan Daun Salam (Eugenia Polyantha) Pada Tikus Sprague Dawley Yang Diberi
Pakan Tinggi Lemak. Semarang: Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.

4141Wulandari, Rohmah Retno. 2008. Profil Kolesterol dan Trigliserida Darah Serta Respon
Fisiologis Tikus yang Diberi Ransum Mengandung Sate Daging Sapi. Skripsi. Bogor: Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor. 21Gardjito, Fajar Bagaskoro. 2009. Korelasi Kolesterol-HDL
dengan IMT pada Penderita Penyakit Jantung Koroner di RSUD Moewardi Surakarta. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
77
Nishino, Naonabu, Yoshikazu Tamori, dan Masato Kasuga. Insulin Efficiently Stores
Triglycerides in Adipocytes by Inhibiting Lipolysis and Repressing PGC-1 Induction.

Obesitas ditandai dengan penyimpanan trigliserida yang berlebih


dalam jaringan adiposa yang kompleks dan gangguan kronisnya telah
menjadi epidemi global. Terutama obesitas visceral dengan akumulasi
lemak di perut. Hal tersebut sering dikaitkan dengan resistensi insulin,
dislipidemia, dan hipertensi dan dengan di risiko dipercepatnya
aterosklerosis atau biasa disebut sindrom metabolik77.
Peningkatan trigliserida darah atau hipertrigliserida dipengaruhi oleh
faktor gen dan konsumsi makanan

seperti Karbohidrat, lemak, dan

alkohol. Karena itu untuk menurunkan kadar trigliserida darah selain


lemak makanan, karbohidrat juga diperhitungkan. Selain itu, kadar
trigliserida

darah

juga

dipengaruhi

oleh

aktivitas enzim LPL

(Lipoprotein Lipase) yang berfungsi untuk menghidralisis trigliserida


menjadi asam lemak dan gliserol. Rendahnya aktifitas LPL ini akan
dapat meningkatkan kadar trigliserida darah7.
Stephen (2003), dalam penelitian terhadap pengaruh pemberian diet
tinggi karbohidrat dan lemak jenuh ternyata dapat meningkatkan kadar
trigliserida dalam tubuh dan bisa menyebabkan beberapa kondisi medis
seperti Diabetes Mellitus, Hipotiroid dan gangguan ginjal. Beberapa
studi menunjukan hubungan trigliserida dengan penyakit jantung.
Kenaikan kadar trigliserida ini akan mempengaruhi vikositas dari sel
darah merah dan kondisi ini akan berakibat terjadinya penyakit jantung
koroner. Rasio antara Trigliserida dan HDL merupakan parameter yang
lebih baik untuk mengetahui kemungkinan serangan penyakit jantung
daripada perbandingan antara LDL dengan HDL7.

Tsalissavrina, Iva, dkk.. 2006. Pengaruh Pemberian Diet Tinggi Karbohidrat Dibandingkan Diet
Tinggi Lemak Terhadap Kadar Trigliserida Dan Hdl Darah Pada Rattus Novergicus Galur
Wistar. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 22. No. 2.

77Tsalissavrina, Iva, dkk.. 2006. Pengaruh Pemberian Diet Tinggi Karbohidrat Dibandingkan
Diet Tinggi Lemak Terhadap Kadar Trigliserida Dan Hdl Darah Pada Rattus Novergicus Galur
Wistar. Volume 22. Nomor 2. Malang: Jurnal Kedokteran Brawijaya.

Trigliserida berperan dalam pengangkutan serta penyimpanan lipid.


Selama pencernaan, dua molekul asam lemak dipisahkan, meninggalkan
sebuah monogliserol, satu molekul gliserol dengan satu molekul asam
lemak melekat padanya. Hasil cerna tersebut merupakan satuan lemak
yang dapat diserap oleh tubuh. Peningkatan trigliserida dapat dilihat
setelah makan makanan yang berlemak dan bisa meningkat atau
menurun setelah mencerna karbohidrat. Kadar trigliserida harus diukur
dalam keadaan puasa kurang lebih 12 jam. Rata-rata serum trigliserida
65 mg/100 ml pada seseorang dibawah 20 tahun yang meningkat secara
bertahap hingga 95 mg/100 ml pada dekade ke-6. Nilai diatas 160
sampai 200 mg/100 ml dianggap tidak normal44.
Trigliserida dibentuk di hati dari gliserol dan asam lemak dalam
makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan berlebihan. Trigliserida
dalam tubuh terutama dipakai untuk menyediakan energi berbagai proses
metabolik. Kelebihan trigliserida akan disimpan di jaringan adiposa
sebagai cadangan energi.7 The National Cholesterol Education Program
Adult Treatment Panels third report (ATP III) menegaskan bahwa
peningkatan trigliserida terutama berhubungan dengan penurunan kadar
kolesterol HDL. Kondisi ini merupakan bagian dari sindroma
metabolik78.
Penurunan kadar trigliserida darah disebabkan oleh produksi enzim
lipase dari aktivitas bakteri probiotik sehingga enzim ini mampu
4444Idapola, Sara Sofia Jennifer. 2009. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keadaan
Biokimia Darah pada Karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya, Jakarta. Skripsi. Jakarta:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

7878 Rachmat, Chytra dkk.. 2015. Pengaruh Senam Poco-Poco Terhadap Kadar
Trigliserida Darah. Volume 03. Nomor 01. Manado: Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi.79Wijaya, Vian Graha, Ismoyowati, dan Dadang Mulyadi Saleh. 2013. Kajian
Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Berbagai Jenis Itik Lokal yang Pakannya
Disuplementasi Dengan Probiotik. Jurnal Ilmiah Petrenakan. Halaman 661-668.
80
Julyasih, Sri Marhaerani. 2013. Tepung Rumput Laut Menurunkan Kadar LDL (Low Dencity
Lipoprotein) Plasma Tikus Wistar Hiperkolesterolemia. Volume 01. Nomor 02. Surabaya:
Jurusan Agrotekologi Fakultas Pertanian UPN.

memecah lemak bermolekul besar menjadi substrat yang lebih kecil dan
mudah dicerna. Bakteri probiotik juga mempunyai kemampuan dalam
mensintesis enzim esterase bersamaan dengan enzim lipase yang
merubah asam lemak bebas menjadi bentuk ester yang berbeda dari
trigliserida pada saluran pencernaan. Selain itu probiotik bisa
menurunkan trigliserida karena kemampuannya memfermentasikan
karbohidrat dan menghasilkan asam lemak rantai pendek dalam saluran
pencernaan79.
Sedangkan peningkatan trigliserida darah atau hipertrigliserida
dipengaruhi oleh faktor gen dan konsumsi makanan seperti Karbohidrat,
lemak, dan alkohol. Karena itu untuk menurunkan kadar trigliserida
darah selain lemak makanan, karbohidrat juga diperhitungkan. Selain itu,
kadar trigliserida darah juga dipengaruhi oleh aktivitas enzim LPL
(Lipoprotein Lipase) yang berfungsi untuk menghidralisis trigliserida
menjadi asam lemak dan gliserol. Rendahnya aktifitas LPL ini akan dapat
meningkatkan kadar trigliserida darah80.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka hasil pemeriksaan darah salah
satu peserta praktikum yang tergolong normal jika dibandingkan dengan
kadar normalnya tidak beresiko terkena penyakit akibat kekurangan
maupun kelebihan kadar trigliserida dalam darah. Akan tetapi, kadar
normal tersebut bisa saja berubah apabila gaya hidup dan pola makannya
tidak dijaga.
E. Glukosa
Pada pemeriksaan glukosa dalam darah salah satu peserta praktikum
diperoleh hasil sebesar 167 mg/dl. Jika dibandingkan dengan nilai
normalnya yaitu <180 mg/dl maka kadar glukosanya tergolong normal.
Kadar glukosa di dalam darah diatur secara otomatis oleh sel-sel
hati. Kalau kadar glukosa meningkat, maka sel hati akan mengubahnya
sebagian menjadi glikogen dan disimpan di dalam sel-sel tersebut,
sehingga kadar glukosa darah menurun kembali mencapai kadar normal
80-100 mg%. Sebaliknya bila kadar glukosa darah menurun, sebagian

glikogen hati diubah kembali menjadi glukosa dan dikeluarkan ke dalam


sirkulasi darah. Juga sel-sel otot ikut memegang peranan dengan
menimbun sebagian glikogen di dalam sel-sel otot tersebut, dan bila otot
memelukan energi, glikogen otot ini dipecah menjadi glukosa dan diolah
lebih lanjut menjadi energi dalam bentuk ATP di siklus krebs50.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana
dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan
monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa
dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan
mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting
bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan
dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara
nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini glikosilasi
mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju
glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam
isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti
diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (peripheral
neuropathy), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein81.
Bila level gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah
kondisi yang bisa fatal yang disebut hipoglikemia. Gejala-gejalanya
adalah perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah
tersinggung, dan kehilangan kesadaran. Bila levelnya tetap tinggi, yang
disebut hiperglikemia, nafsu makan akan tertekan untuk waktu yang
singkat. Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan
masalah-masalah kesehatan yang berkepanjangan pula yang berkaitan
dengan diabetes, termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf. Jika
glukosa tinggi dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit,
seperti penyakit jantung, peripheral vaskular, stroke, tekanan darah
5050 Sediaoetama. Achmad Djaeni. 2010. Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat.81Anna
Poedjiadi. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia: Jakarta.

tinggi, kanker, kegemukan dan masih banyak penyakit lainnya seperti


DM. Untuk itu, sangat penting perawatan sedini mungkin karena
rangkaian penyakit yang menyertainya. Pengendalian yang baik pada
glukosa setelah makan dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
dan kematian akibat penyakit kardiovaskular. Hiperglikemia dapat
diatasi dengan diet sesuai yang dianjurkan, yang mendapat pengobatan
anti diuretik atau insulin, harus mentaati diet terus menerus baik dalam
jumlah kalori, komposisi dan waktu makan harus diatur dan juga latihan
jasmani. Hipoglikemia bisa disebabkan oleh, pelepasan insulin yang
berlebihan oleh pankreas, dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu
tinggi, yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan
kadar gula darahnya, kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar
adrenal, kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan
glukosa di hati81.
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk
mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam
darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun,
karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas
melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati).
Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini
disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah,
hingga meningkatkan level gula darah75.
Selain mengakibatkan penyakit, kadar glukosa juga mempengaruhi
penyakit lain yang diderita pasien, seperti pada pasien gagal ginjal
kronik. Berdasarkan penelitian Esthi Andayani, penyakit ginjal kronik
ditandai oleh beberpa jenis gangguan biokima seperti asidosis metabolik,
azotemia, hiperurisemia, dan ketidakseimbangan
hiponatremia,

hipermagnesia,

hiperpostamia,

elektrolit seperti
dan

hiperkalemi.

Hiperkalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasikalium dalam


serum lebih besar dari standar. Hiperkalemia sering terjadi pada pasien di
8181 Anna Poedjiadi. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia: Jakarta.

rumah sakit dengan angka kematian 1,0 sampai 10 pasien untuk 100
pasien yang menjalani rawat inap. Diperkirakan 1 sampai 15% pasien
penyakit ginjal kronik yang di rumah sakit mengalami komplikasi
hiperkalemia. Selanjutnya dua puluh delapan persen dari pasien yang
memiliki kadar kalium di atas 7 mEq/L meninggal82.
Sejumlah mekanisme berfungsi mempertahankan kadar glukosa
darah dalam jumlah konstan 70-100 mg/100 ml dalam keadaan puasa.
Pada saat glukosa dalam darah masuk ke jaringan, glikogen hati terus
menerus diubah ke glukos (glikoneogenesis) dan dialirkan ke dalam
darah. Glikogen otot hanya digunkaan untuk kebutuhan energi oleh otot
dan tidak dapat dikembalikan ke dalam darah sebagai glukosa; akan
tetapi, asam laktat yang diproduksi dari oksidasi glikogen otot diangkut
ke hepar, dimana dapat diubah ke glukosa dan glikogen (Siklus Cori).
Apabila glukosa tidak mencukupi, seperti pada puasa atau penggunaan
energi tinggi dalam waktu lama, asam amino diubah ke glukosa melalui
proses glukoneogenesis7.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Heidi et al (2007) para
peneliti melaporkan bahwa pelatihan ketahanan meningkatkan toleransi
glukosa dan insulin pada orang tua. Pelatihan ketahanan mengurangi
massa lemak dan meningkatkan massa lemak bebas, keduanya terkait
dengan perubahan positif dalam kontrol glukosa darah. Meskipun
pelatihan resistensi kronis sering meningkatkan baik komposisi tubuh
dan kontrol glukosa, suatu pertarungan akut pelatihan resistensi juga
meningkatkan kontrol glukosa. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor
lain selain komposisi tubuh mempengaruhi resistensi pelatihan-diinduksi
peningkatan toleransi glukosa. Otot reseptor insulin rangka dan isi Akt
meningkat dengan resistensi leg pelatihan tunggal pada pria yang lebih
8282Karamanlis, Angela, dkk. 2007. Effects of Protein on Glycemic and Incretin Responses and
Gastric Emptying After Oral Glucose in Healthy Subjects. American Journal of Clinical Nutrition,
Volume 86 Page 13648. 7Tsalissavrina, Iva, dkk.. 2006. Pengaruh Pemberian Diet Tinggi
Karbohidrat Dibandingkan Diet Tinggi Lemak Terhadap Kadar Trigliserida Dan Hdl Darah
Pada Rattus Novergicus Galur Wistar. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 22. No. 2.

tua baik sehat dan diabetes, menunjukkan bahwa pelatihan ketahanan


positif mengubah insulin jalur sinyal otot rangka. Untuk pengetahuan
kita, pengaruh seluruh tubuh latihan ketahanan pada variabel-variabel
belum dinilai pada pria yang lebih tua dan wanita sehat83.
Jika dihubungkan dengan teori di atas, maka sesuai hasil yang
diperoleh, praktikan tersebut tidak beresiko terkena penyakit akibat
defisiensi maupun kelebihan glukosa darah. Akan tetapi, kadar normal
tersebut bisa saja berubah apabila gaya hidup dan pola makannya tidak
dijaga.
F. Analisis Status Zn
Pada pengamatan analisis zinc, yaitu dengan menggunakan metode
Kecap Smith, ingin diketahui kepekaan dan ketajaman indera pengecap
responden yang tergolong atas 4 kategori. Hasil percobaan menunjukkan
dari 14 responden, diperoleh bahwa semua responden masuk dalam
kategori menderita defisiensi Seng/Zinc (Zn). Hal ini didasarkan pada
prinsip yang digunakan dalam pemeriksaan metode Kecap Smith. Seng
(Zn) berperan pada molekul penerima rasa pada lidah. Tingkat
ketajaman rasa dapat menggambarkan apakah seseorang mengalami
defisiensi seng atau tidak.
Metode Kecap Smith, digunakan untuk mengetahui kepekaan dan
ketajaman indera pengecap responden yang tergolong atas 4 kategori
sebagai1:
1. Tidak merasakan apa-apa atau seperti merasakan air biasa walaupun
telah ditunggui 10 detik
2. Mula-mula tidak merasakan sesuatu dengan pasti, tetapi dalam
beberapa detik kemudian terasa kering, kesat, atau manis.
8383 Heidi, dkk.. 2007. Resistance training and dietary protein: effects on glucose
tolerance and contents of skeletal muscle insulin signaling proteins in older persons.
11 Sirajuddin, Saifuddin dkk.. 2015. Penuntun Praktikum Penilaian Status Gizi Secara
Antropometri dan Biokimia

3. Segera merasakan sesuatu dengan pasti tetapi tidak sampai


menyakitkan atau mengganggu, rasa tersebut makin lama makin kuat.
4. Segera timbul rasa yang kuat dan mengganggu sehingga responden
langsung meringis.
Responden yang termasuk kategori 1 dan 2 adalah yang menderita
defisiensi Seng, sedangkan yang termasuk kategori 3 dan 4 adalah
normal.
Seng merupakan mineral penting yang terlibat dalam aktivitas katalisis
hampir 100 enzim dan memegang peranan penting dalam imunitas tubuh.
Pada sejumlah penelitian yang melibatkan manusia dan hewan percobaan
dilaporkan defisiensi Seng akan menekan fungsi imun dan menimbulkan
resistensi terhadap penyakit infeksi. Studi yang lebih spesifik
menemukan pemberian suplemen Seng secara bermakna mengurangi
insidensi dan lama rawat dari anak dengan diare. Penelitian lain yang
dilakukan di Jakarta dimana ditemukan kadar Seng yang rendah secara
bermakna pada 34 dari 44 pasien dengue yang pada semua derajat
menujukkan peningkatan limfosit57.
Defisiensi Zn didefinisikan sebagai kadar plasma Zn dibawah normal,
dibawah 70g/dL. Responden yang tergolong defisiensi Zn, diduga
terjadi karena kurangnya asupan Zn. Gambaran klinis defisiensi seng
pada manusia sangat bervariasi, tergantung pada beberapa hal. Usia
mulai terjadi defisiensi, derajat dan lamanya defisiensi, penyakit dan
kelainan yang merupakan latar belakang penyebab primer defisiensi,
besarnya masukan seng dan interaksi dengan nutrien atau faktor-faktor
lain dalam makanan. Tanda-tanda kekurangan seng adalah gangguan
pertumbuhan dan kematangan seksual, fungsi pencernaan terganggu

5757Panggabean, Imelda. 2011. Hubungan Pemberian Seng dengan Hitung Limfosit dan Lama
Rawat Inap pada Anak dengan Infeksi Virus Dengue di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal
Kedokteran Indonesia, Volume 2, Nomor 1. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret.

karena gangguan fungsi pankreas, gangguan pembentukan kilomikron,


dan kerusakan permukaan saluran cerna84.
Defisiensi seng sering terjadi pada lansia, dan biasanya disertai
dengan penurunan aktivitas thymulin dan produksi IL-2 yang rendah
yang mengindikasikan adanya atrofi kelenjar timus. Pada beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kadar seng mempengaruhi jumlah CD4
dan pemberian suplemen seng bisa meningkatkan imunitas, sehingga
mengurangi frekuensi kejadian dan durasi infeksi saluran pernafasan dan
diare. Seng juga berperan dalam imunitas innate (tidak spesifik) dan
adaptive (spesifik). Seng berperan untuk menjaga supaya sel imun
innate seperti neutrofil, monosit, makrofag, sel natural killer serta sel
imun adaptive seperti sel limfosit T dan B bisa berfungsi normal85.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nicola M Lowe, dkk tentang
metode pemeriksaan status Seng, konsentrasi seng Plasma menunjukkan
adanya hubungan dengan makanan pada orang dewasa, wanita, pria, dan
wanita hamil menyusui serta orang tua. Ekskresi seng kemih juga
muncul untuk menunjukkan adanya perubahan dalam status seng untuk
semua kelompok tersebut. Konsentrasi seng pada rambut juga
menanggapi suplementasi seng, adalah sebagai penanda yang efektif.
Untuk trombosit, sel PMNC, mononuklear, dan konsentrasi Seng eritrosit
dan aktivitas fosfatase alkali, kemungkinan tidak efektif sebagai
biomarker status seng59.

8484 Huwae, Frans Johanins. 2006. Hubungan Antara Kadar Seng (Zn) Dengan
Memori Jangka Pendek Pada Anak Sekolah Dasar.85Sugeng Maria Widijanti dkk..2013.
Hubungan Serum Seng Dengan Jumlah CD4 Pada Lansia Di Panti Jompo. Volume 02. Nomor 01.
Jurnal Gizi Indonesia. Surabaya: Universitas Airlangga.

5959 Lowe, Nicola M., dkk.. 2009. Methods of Assessment of Seng Status in Humans: A
Systematic Review. American Journal of Clinical Nutrition, volume 89 Page 1S-12S. 61Nriagu,
Jerome. 2007. Zinc Deficiency in Human Health. School of Public Health, University of
Michigan

Penyebab defisiensi zinc disebakan oleh dua kategori utama yaitu


penyebab gizi seperti konsumsi makanan dengan kadar seng rendah atau
bentuk tidak tersedia seng, dan defisiensi, kedua berhubungan dengan
penyakit dan kerusakan genetik yang terganggu penyerapan usus dan /
atau meningkatkan kehilangan seng di usus. Berbagai faktor yang dapat
berkontribusi terhadap kekurangan seng. Bagi kebanyakan orang
terutama di negara-negara, kacang-kacangan dan sereal berkembang
merupakan sumber utama dari seng61.
Tanda-tanda kekurangan seng adalah gangguan pertubuhan dan
kematangan seksual, fungsi pencernaan terganggu karena gangguan
fungsi pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron, dan kerusakan
permukaan aluran cerna. Kekurangan seng kronis mengganggu pusat
system syaraf dan fungsi otak, karena kekurangan seng mengganggu
metabolism vitamin A, sering terlihat gejala yang terdapat pada
kekurangan vitamin A. kekurangan vitamin A juga mengganggu fungsi
kelenjar thyroid dan laju metabolism, gangguan nafsu makan, penurunan
ketajaman indra rasa, serta memperlambat penyembuhan luka62.
Akibat kelebihan seng hingga dua tiga kali AKG menurunkan absorsi
tembaga. Padahal ini menyebabkan degenerasi otot jantung. Kelebihan
sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol.
Mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat
timbulnya aterosklerosis. Dosis yang berlebihn dapat menyebabkan
muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan
reproduksi51.
Kadar seng tubuh dapat diketahui dengan mengunakan Biomarker
kadar

seng

rambut.

Analisis

kadar

seng

rambut

lebih

tepat

menggambarkan kadar seng kronis pada masa lampau sehingga tepat


untuk mengukur kadar seng pada kondisi stunting yang merupakan
6251Gropper, Sareen S, dkk.. 2009. Advanced Nutrition and Human Metabolism Fifth Edition.
USA: Pre- Press PMG62 Linder, Maria C. 2006. Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme

kondisi malnutrisi yang sudah berlangsung lama. Kadar seng serum tidak
selalu menggambarkan secara tepat kadar seng tubuh karena tergantung
pada kadar albumin. Selain itu, pengambilan sampel seng rambut akan
menghindari risiko invasif yang mungkin terjadi pada pengambilan
serum seng. Penelitian seng rambut pada balita masih terbatas dan jarang
dilakukan. Sementara itu penelitian kadar seng rambut pernah dilakukan
pada anak sekolah dasar usia 6-9 tahun oleh Arindha 2012 yang
menyatakan ada hubungan kadar seng rambut dengan derajat stunting
yang ditentukan berdasarkan z-score TB/U. Z-score TB/U meningkat
dengan meningkatnya kadar seng rambut86.
Kelompok yang paling rentan terhadap defisiensi seng adalah anak
dalam masa pertumbuhan, masa produktif dan masa penyembuhan.
Gambaran klinis defisiensi seng pada manusia sangat bervariasi,
tergantung pada beberapa hal.Usia mulai terjadi defisiensi, derajat dan
lamanya defisiensi, penyakit dan kelainan yang merupakan latar
belakang penyebab primer defisiensi, besarnya masukan seng dan
interaksi dengan nutrien atau faktor-faktor lain dalam makanan62.
G. Hemoglobin
Berdasarkan hasil percobaan, diketahui dari delapan responden ada 3
responden yang rendah adar hemoglobinnya, sedangkan 4 responden
lainnya memiliki kadar hemoglobin yang normal. Responden ke 5,
dengan kadar hemoglobin 12,5 adalah tergolong normal, dimana rentang
normal kadar hemoglobin untuk wanita adalah 12-14 g/dl.
Responden yang memiliki kadar hemoglobin normal artinya resiko
untuk penyakit anemia dan penyakit lainnya akibat rendahnya kadar
hemoglobin adalah beresiko rendah. Hal ini dikarenakan konsumsi zat
besi yang cukup, dimana zat besi merupakan salah satu komponen
6286Susilo, Mursid Tri. 2013. Hubungan Kadar Seng (Zn) Rambut Dengan Z-Score Panjang
Badan Menurut Umur (Pb/U) Balita Usia 12-24 Bulan. Semarang: Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.62 Linder, Maria C. 2006. Biokimia Nutrisi Dan
Metabolisme

penyusun hemoglobin. Jika tubuh kekurangan zat besi (defisiensi zat


besi), maka akan menghambat pembentukan hemoglobin yang berakibat
pada terhambatnya pembentukan sel darah merah.
Nilai normal yang paling sering dinyatakan adalah 14-18 gm/100 ml
untuk pria dan 12-16 gm/100 ml untuk wanita (gram/100 ml sering
disingkat dengan gm% atau gm/dl). Beberapa literatur lain menunjukkan
nilai yang lebih rendah, terutama pada wanita, sehingga mungkin pasien
tidak dianggap anemia sampai Hb kurang dari 13 gm/100ml pada pria
dan 11 gm/100ml untuk wanita2.
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk
menetapkan prevalensi anemia. Garby et.al. menyatakan bahwa
penentuan status anemia yang hanya menggunakan kadar Hb ternyata
kurang lengkap, sehingga perlu ditambah dengan pemeriksaan yang lain.
Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah
merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan umlah Hb/100 ml
darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada
darah.

Kandungan

hemoglobin

yang

rendah

dengan

demikian

mengindikasikan anemia. Bergantung pada metode yang digunakan ,


nilai hemoglobin menjadi akurat 2-3%87.
Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luar untuk
menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa
oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia
dan jumlah Hb/ 100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas
pembawa oksigen pada darah. Nilai normal yang paling sering
dinyatakan adalah 14-18 gm/ml untuk pria dan 12-16 gm/dl untuk
wanita. Gram/100 ml sering disingkat dengan gm % atau gm/dl.
2 2Supariasa, I Nyoman Dewa, dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
87

Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi13Murray, Robert, dkk.. 2009. Biokimia

Harper Edisi 27. Jakarta: EGC


87
Price, SA. Dan LM. Wilson. 2005. Patofisiologi

Beberapa literatur lain menunjukkan nilai yang lebih rendah, terutama


pada wanita, sehingga mungkin pasien tidak dianggap menderita anemia
sampai

Hb kurang dari 13 gm/100 ml pada pria dan 11 gm/100 ml

untuk wanita. Untuk menentukan anemiadan anemia gizi besi digunakan


nilai Hb (hemoglobin) dan Ht (hematokrit)42.
Hemoglobin terbuat dari empat molekul protein (globulin chain)
yang terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA)
terdiri dari 2 alpha-globulin chains dan 2 beta-globulin chains, sedangkan
pada bayi yang masih dalam perut atau yang sudah lahir terdiri dari
beberapa rantai beta dan molekul hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai
alfa dan 2 rantai gama, makanya dinamakan sebagai HbF13.
Kekurangan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil merupakan salah satu
permasalahan kesehatan yang rentan terjadi selama kehamilan. Kadar Hb
yang kurang dari 11 g/dl mengindikasikan ibu hamil menderita anemia.
Anemia pada ibu hamil meningkat-kan resiko mendapatkan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR), risiko perdarahan sebelum dan saat persalin-an,
bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya jika ibu hamil
tersebut menderita anemia berat. Hal ini tentunya dapat memberikan
sumbangan besar terhadap angka kematian ibu bersalin maupun angka
kematian bayi, dimana berdasarkan SDKI tahun 2007 angka tersebut
masih cukup tinggi, yaitu angka kematian ibu (AKI) 228 per 100.000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran
hidup89.
Penurunan kadar Hb yang dapat menyebabkan terjadinya anemia
merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian ibu ;
diperkirakan AKI dengan anemia 3,5 kali dibandingkan dengan ibu yang
tidak anemia.2 Sekitar 40% wanita dewasa dan 70% ibu hamil menderita
42Supariasa, I Nyoman Dewa, dkk.. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.13Murray,
Robert, dkk.. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: EGC
89
Setiawan, Anggi dkk.. 2013. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Dengan
Berat Bayi Lahir di Kota Pariaman. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

anemia.3 Hampir dua pertiga dari seluruh wanita Indonesia menderita


anemia.4 Penurunan kadar Hb pada ibu hamil dapat mengakibatkan
terjadinya atonia uteri, partus lama, sebagai akibat inersia uteri, abortus,
partus prematurus dan infeksi.5 Perdarahan pos partum utamanya karena
atonia uteri, merupakan penyebab terbesar dari penyebab kematian ibu
akibat perdarahan90.
Penilaian hemoglobin adalah salah satu indikator yang dapat
diandalkan untuk anemia, dan secara luas digunakan untuk anemia, dan
untuk mengevaluasi respon terhadap intervensi. Konsentrasi hemoglobin
secara rutin diukur dengan menggunakan analisis hematologi otomatis.
Meskipun, cara ini sangat akurat dan dapat diandalkan, namun cara
ini mahal dan Masalah transportasi sampel ke laboratorium dapat
menunda pengobatan mengakibatkan kematian591.
Pada penelitian yang dilakukan Chavers, dkk (2004) menjelaskan
bahwa anemia merupakan konsekuensi utama penyakit ginjal kronis.
Ketika parah, hal ini dapat berakibat pada disfungsi kardiovaskular,
kardiomiopati, dan kematian. Dan penyebab utama anemia pada pasien
gagal ginjal kronis dan penyakit ginjal stadium akhira (ESRD)
merupakan akibat dari defisensi eritropoeitin yang dihasilkan dari
penurunan produksi ginjal. Pada tahun 1989, rekombinan eritropoetin
manusi (rHuEPO) menjadi tersedia di Amerika Serikat untuk pengobatan
anemia akibat ESRD. Koreksi anemia pada anak ESRD dapat
meningkatkan disfungsi jantung dan toleransi latihan dan mengurangi
hipertrofi ventrikel kiri92.

5 90K. Yekti Wirawanni. 2014. Perbedaan Kadar Hemoglobin Berdasarkan Status Obstetrikus
Ibu. Volume 02. Nomor 02. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro91Adam, Ishag, Samah Ahmed, Mahmoud H Mahmoud, dkk.. 2012. Comparison Of
Hemocue Hemoglobin-Meter And Automated Hematology Analyzer Meansurement Of
Hemaglobin Level In Prgnant Women At Khartoum Hospital. Diagnostic Pathology.
92
Chavers, Blanche M., dkk.. 2004. Prevalence of Anemia in Erythropoietin-treated Pediatric as
Compared to Adult Chronic Dialysis Patient. Kidney Internasional, Volume 65, Pp: 266-273.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Kadar kolesterol responden adalah 118 mg/dl atau berada pada keadaan
yang rendah atau tidak mencukupi batas normal yakni 140-250 mg/dl.
2. Kadar HDL responden adalah 242 mg/dL atau berada pada keadaan yang
tinggi atau melebihi batas normal yakni 50 mg/dl.
3. Kadar LDL responden adalah 561 mg/dl atau berada pada keadaan yang
tinggi atau melebihi batas normal yakni <150 mg/dl.
4. Kadar trigliserida responden adalah 122 mg/dl atau berada pada keadaan
yang normal dengan batas normal yakni 30-200 mg/dl.
5. Kadar glukosa responden adalah 167 mg/dl atau berada pada keadaan
yang normal dengan batas normal yakni <180 mg/dl.
6. Semua responden tergolong kategori mengalami defisiensi zinc (Zn).
V.2 Saran
1. Untuk Dosen
Sebaiknya dosen mata kuliah PSG mengawasi proses praktikum yang
sedang berlangsung.
2. Untuk Asisten
Sebaiknya asisten menguasai hal-hal yang akan dipraktekan, serta
memperhatikan praktikan dalam setiap praktikum, agar menghindari halhal yang tidak diinginkan seperti tumpahnya reagen.
3. Untuk Laboratorium
Sebaiknya alat praktikum yang digunakan saat praktikum dilengkapi
untuk melancarkan kegiatan praktikum.

4. Untuk Kegiatan Praktikum


Suasana saat melakukan praktikum hendaknya tidak ribut agar lebih
tenang saat melakukan praktikum dan praktikan harus memperhatikan halhal sekecil apapun agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.

Anda mungkin juga menyukai