Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
5)
Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan yang tidak diketahui atau
6)
hipoglikemia,
hipokalsemia,
hipomagnesia,
gangguan
elektrolit (Na dan K) misalnya pada pasien dengan riwayat diare sebelumnya.
Toksik : intoksikasi, anastesi lokal, sindroma putus obat.
Congenital: gangguan metabolisme asam basa atau ketergantungan dan
kekurangan piridoksin.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
D. Klasifikasi
Menurut Prichard dan Mc Greal membagi kejang demam atas dua golongan yaitu:
1. Kejang demam sederhana, kejang ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Na-K ATP-ase yang terdapat pada permukaan sel. Keseimbangan potensial membran ini
dapat diubah oleh :
F. Pathway
Etiologi
10-15%
Perubahan difusi K+ & Na+
Kejang
Resiko Trauma
Singkat (<15
mnt)
Hipoksem
ia
> 15 mnt
hiperkapni
a
Kontraksi
otot
Demam
hyperterm
ia
Thermoregulasi
tdk efektif
Asidosis
laktat
Metabolisme otak
Denyut
jantung
Kerusakan neuron
otak
hipoglike
mi
hiperten
si
evaporesi
s
hipotensi
takikard
i
Gangg. saraf
otonom
syok
1. Kejang berulang
2. Retardasi mental
3. Palsi cerebralis
4. Epilepsi
5. Hemiparese
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Anamnesis: riwayat penyakit keluarga, penyakit ibu dan obat yang dipakai selama
kehamilan, problem persalinan (asfiksia, trauma, infeksi persalinan).
2. Pemeriksaan fisik: bentuk kejang, iritabel, hipotoni, gangguan pola nafas, perdarahan
kulit, sianosis, ikterus, ubun-ubun besar cembung.
3. Pemeriksaan laboratorium: darah rutin, gula darah, elektrolit, analisa gas darah,
punksi lumbal, kultur darah, bilirubin, pemeriksaan urine.
4. Pemeriksaan radiologi: USG dan CT Scan kepala
5. Pemeriksaan EEG
I.
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan kejang dibagi menjadi 3 hal, yaitu:
1. Pengobatan Fase Akut
a. Memberantas kejang
Kejang
Masih kejang
Masih kejang
Masih kejang:
Fenitoin 5 8 mg/Kg
Dormikum iv dosis
anti
konvulsan
rumatan
yaitu
fenitoin/difenilhidation
5-8
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Rambut
c. Muka/wajah
d. Mata
Saat serangan kejang terjadi dilatasi pupil, untuk itu periksa pupil dan
ketajaman penglihatan.
e. Telinga
f. Hidung
g. Mulut
Adakah cynosis.
Adakah stomatitis.
h. Tenggorokan
i. Leher
j. Thorax
k. Jantung
l. Abdomen
m. Kulit
n. Ekstremitas
o. Genetalia
K. Diagnosa
Diagnosa yang mungkin muncul pada kejang demam menurut Nanda (2005),
yaitu:
1. PK: Kejang berulang b.d hipertermi
2. Risiko trauma fisik b.d kurangnya koordinasi otot
3. Hipertermia b.d proses infeksi
4. Kurangnya pengetahuan keluarga b.d keterbatasan informasi
No.
1.
Diagnosa
NOC
PK: Kejang berulang b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan
hipertermi
3x24
jam
diharapkan
klien
1.
tidak
NIC
Longgarkan pakaian, berikan pakaian tipis
yang mudah menyerap keringat.
dengan hiperthermi.
Kriteria hasil
keringat.
1.
2.
2.
3.
4.
Respirasi 30 40 x/menit
5.
Kesadaran composmentis
tubuh meningkat.
4.
yang
teratur
dapat
meningkatkan
advis.
Rasional : Menurunkan
2.
1.
panas
pada
pusat
Kriteria Hasil
1.
2.
2.
Mempertahankan
tindakan
yang
Mengidentifikasi
harus
diberikan
tindakan
yang
ketika
terjadi
mulut.
4.
kejang.
5.
3.
Hipertermia
infeksi
b.d
jam
diharapkan
tidak
terjadi
yang abnormal
Fever treatment
1.
Kriteria Hasil :
hiperthermi
suhu tubuh.
2.
karena
penambahan
3.
mempengaruhi
dinginnya tubuh.
panas
atau
4.
5.
Proses
hilangnya
panas
akan
7.
8.
Aktivitas
meningkatkan
4.
Kurangnya
jam
diharapkan
1.
pengetahuan
Mengetahui
pengetahuan
bayi nya.
Kriteria hasil :
1.
2.
Keluarga
2.
tidak
sering
bertanya
dimiliki
keluarga
mana
dan
Keluarga
mampu
diikutsertakan
yang
sejauh
keluarga
3.
keperawatan.
4.
Berikan
Health
Education
tentang
cara
d. Pasang
gagang
dibungkus
kain
sendok
yang
telah
yang
basah,
lalu
dimasukkan ke mulut.
e. Setelah kejang berhenti dan pasien sadar
segera minumkan obat tunggu sampai
keadaan tenang.
f. Jika suhu tinggi saat kejang lakukan
kompres dingin dan beri banyak minum
g. Segera bawa ke rumah sakit bila kejang
lama.
Rasional : sebagai upaya alih informasi dan
mendidik
keluarga
agar
mandiri
dalam
6.
Beritahukan
keluarga
jika
anak
akan
DAFTAR PUSTAKA
Nanda. 2001. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2005-2006.
Philadelphia.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
Price & Wilson. 1995. Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC.
Sumijati. 2000. Asuhan Keperawatan Pada Kasus Penyakit Yang Lazim Terjadi
Pada Anak. Surabaya: PERKANI.
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Wahidiyat. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 2. Jakarta: Info Medika.
Wilkinson. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, NIC dan NOC. Jakarta: