Anda di halaman 1dari 3

TOPIK KHUSUS TEKNOLOGI INFORMASI

DNA BIOCHIP

Oleh:
Putu Marta Trisna Basudewa

1104505102

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

Review Jurnal
Penulis: Piotr Grodzinski, Robin Hui Liu and Abraham P. Lee
Tahun: 2007
Judul:

Integrated DNA Biochips: Past, Present and Future

Jurnal: Landes Bioscience and Springer Science+Business Media.

Latar Belakang
Dalam beberapa kasus ekstrim, jika seorang pasien didiagnosa akan menderita kanker
payudara dalam beberapa tahun ke depan, maka sang pasien akan menyetujui tindakan medis
untuk mengangkat payudara. Ini sebagai tindakan preventif sebelum kanker terjadi. Uji
genetis juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit keturunan lainnya, seperti sindrom
down, huntington, atau sicke cell.
Prinsip Uji genetis adalah mengkawinkan ilmu biosensor dan bioinformatika. Bioinformatika
bertugas untuk mencari kelainan genetis pada sekuens DNA atau protein yang umum ditemui
pada pasien.
Metode
Software yang digunakan pada umumnya adalah Bioedit dan Clustal. Jika pola/pattern sudah
ditemukan, maka pola tersebut akan dijadikan template untuk membentuk sistim biosensor
genetis. Proses pencarian pola dimulai dengan penjajaran sekuens DNA pada editor teks,
kemudian proses multiple sequence alignment di Clustal, dan pencarian conserve region di
Bioedit. Semua dilakukan dengan aplikasi komputer.
Pembentukan instrumen biosensor berbeda dengan biosensor konvensional, seperti pada
sensor diabetes. Pada biosensor untuk uji genetis, yang ditautkan ke sistim elektronik
bukanlah enzim, namun DNA template yang ditemukan secara komputasi. Sistim biosensor
ini disebut sebagai DNA Biochips.
Dokter akan menggunakan DNA biochips secara langsung untuk mendeteksi kelainan genetis
pada pasien. Sampel darah diambil dari pasien secara langsung, dan ditorehkan pada DNA
biochips. Lalu chips tersebut akan dimasukkan kedalam scanner yang terhubung dengan

komputer, untuk mendeteksi kelainan genetis yang terjadi. Ada aplikasi yang bertugas untuk
membaca DNA biochips yang telah tertoreh sampel darah. Jika conserve region dari DNA
sampel sama dengan DNA template, maka bisa dipastikan terjadi kelainan genetis. Prinsip
sederhana DNA biochips adalah seperti itu.
Kesimpulan
IT berperan sangat kuat dalam pencetakan DNA Biochips. Jika dalam praktik IT sehari-hari,
kita menggunakan program pengolah kata, seperti Open Office atau Neo Office, dan
kemudian dokumen hasil pengolahan tersebut di print, maka pencetakan DNA Biochips juga
serupa. Ada aplikasi yang bertugas untuk mendesain model DNA biochips secara komputasi,
dan ada printer khusus untuk mencetak DNA biochips.

Anda mungkin juga menyukai