Anda di halaman 1dari 4

Dasar Regulasi Piping

Untuk merancang sistem pipa dengan benar, enjiniir harus memahami perilaku
sistem pipa akibat pembebanan dan regulasi (kode standard desain) yang mengatur
perancangan sistem pipa. Perilaku sistem pipa ini antara lain digambarkan oleh
parameter-parameter fisis, seperti perpindahan, percepatan, tegangan, gaya,
momen dan besaran lainnya. Kegiatan enjiniring untuk memperoleh perilalcu sistem
pipa ini dikenal sebagai analisa tegangan pipa atau dahulu disebut juga analisa
fleksibilitas. Kode standard desain dikembangkan di negam-negara industri sebagai
jawaban dari berbagai kecelakaanikegagalan pada sistem pipa di pabrik-pabrik yang
tidak dirancang dengan arum. Karena itu tujuan utama dari kode stan.dar desain
adalah keamanan (safety). ..Analisa fleksibilitas yang diharuskan oleh kode
standar juga dimaksud untuk kepentingan keamanan. Secara urnum tujuan dari
analisa flexibilitas (analisa tegangan pipa) antara lain adalah:

menghitung tegangan pada pipa agar tetap masuk dalam harga tegangan yang
diperbolehkan berdasarkan kode standar desain pipa yang dipakai;

menghitung gaya yang bekerja pada nozzle dari peralatan seperti bejana tekan,
tanki dan lainnya, untuk kemudian dibandingkan dengan kekuatan (strength) dari
nozzle tersebut;
menghitung beban perancangan pada turnpuan pipa (piping support) agar tetap
berada dalam batas beban yang diizinkan ;

menghitung perpindahan pipa terbesar untuk rnengantisipasi kemungldnan


interferensi antar pipa atau pipa dengan struktur;

mencari solusi untuk masalah dinamis seperti getaran rnekanis dari peralatan,
fluid hammer, transient flow dan sebagainya;

mengoptimasikan perancangan tata letak pipa.dan turnpuan pipa.

Analisa tegangan pipa ini pada umumnya menuntut perhitungan yang rumit dan
diperlukan spesialis analis untuk melakukan perhitungan manual dengan tangan

seperti. Dalam tiga dasa warsa terakhir ini, beberapa peranti lunak komputer untuk
analisa tegangan pipa telah dikembangkan dan memungldnkan generalis enjinir
dengan latar belakang sistem pipa yang memadai dapat melalcukan analisa
tegangan pipa dengan mudah. Tujuan dari buku ini untuk memberikan pengetahuan
sistern pipa yang cukup agar dapat melalcukan analisa tegangan pipa dengan
menggunakan piranti lunalc komputer seperti CAESAR II.

Kode standard desain dibuat sebagai kompilasi dari pengalaman, kornpromi clan
simplifikasi selama lebih sepuluh dasa warsa di negara industri maju terutama
Amerika Serikat. Alchir 1800-an dan awal 1900-an, terjadi ledakan pada pipa dan
bejana tekanan secara berturut-turut. Pipa pemanas meledak di kapal uap Sultana
ketika sedang berlayar di sungai Mississippi pada tanggal 27 April 1865,
mengakibatkan kapal tenggelam dalam 20 menit dan 1500 tentara meninggal
dalam tujuan pulang sehabis perang. Janis bencana ini berlanjut sampai awal 1900an. Dalam 1905, terjadi ledalcan pfpa pemanas di pabrik sepatu di Brockton,
Massachusetts, membunuh 58 orang, luka-luka 117, dan kerugian sebesar
$400,000. Tahun 1906, ledakan lainnya terjadi di pabrik sepatu di Lynn,
Massachusetts, mengakibatkan kematian, luka-luka dan kerusakan bangunan.
Sesudah kejadian ini, pemerintah Massachusetts rnembentuk Board of Boiler Rules.
Undang-undang pertama kali dibuat untuk rancangan dan konstruksi pipa (bejana
tekan) di keluarkan di Massachusetts pada 30 Agustus, 1907. Perundangan ini
terdiri dari 3 halaman. Tahun 1911, Kolonel E.D. Meier, Presiden American Society of
Mechanical Engineers, mendirikan suatu komite untuk membuat rancangan
perundangan untuk rancangan dan konstruksi pipa dan bejana tekanan. Pada 13
Februari, 1915, ASME Boiler Code (perandangan pipa) dikeluarkan.

Di beri nama Boiler Construction Code, 1914 Edition. Ini rnerupakan permulaan
dari beberapa bagian ASME Boiler dan Pressure Vessel Code, yang diubah mcnjadi
Section I, Power Boiler. Pada tahun 1926, ASA (American Standards Association),
atas permintaan ASME (The American Society of Mechanical Engineers) memulai
project B31 untulc mengembangkan Kode standar desain pemipaan bertekana.n.
ANSI/ASME Boiler dan Pressure Vessel Code di keluarkan oleh American Society or
Mechanical Engineers dengan persetujuan oleh American National Standards
Institute (ANSI) sebag-ai dolcurnen resmi ANSI/ASME. Pada tahun 1978, American
Standard Coniitte B31 resmi diperkenalkan sebagai ASME Code yang terakreditasi
oleh ANSI. Di Amerika Serikat hampir semua sistem pemipaan di bangun sesuai
ANSI/ASME Code B31 untuk Pemipaan Bertekanan. T

erdapat beberapa perbedaan dari seksi perundangan pemipaan untuk sistem


dengan tipe yang berbeda. Seksi pemipaan yang digunakan untuk pipa (boiler)

yang dikombinasikan dengan Section 1 ASME Boiler and Pressure Vessel Code
merupakan Power Piping Code, B31.1. Seksi pemipaan yang seringkali digunakan
dengan Section VIII, Division 1 untuk bejana tekan, merupakan Chemical Plant and
Petroleum Refinery Piping Code,- B31.3, yang sejak 1996 diganti namanya menjadi
Process Piping B31.3. Pada saat ini ada beberapa buah kode standard dari komite
B31 ini yang sering dipalcai sebagai acuan di Indonesia sesuai dengan kebutuhan
bidang industri, yaitu:

ASME/ANSI B31.1 untuk sistem perpipaan di industri pembangkit listrik;

ASME/ANSI B31.3 untuk sistem perpipaan di industri proses clan petrokimia;

ASME/ANSI B31.4 untuk pipa transport minyak clan zat cair lainnya; 9 ASME/ANSI
B31.5 untuk sistem perpipaan pendingin;

ASME/ANSI B31.8 untuk pipa transport gas.

Selain ASME Code B31 ada beberapa Kode standard pipa Amerika maupun negara
lain seperti:

ASME Boiler and Pressure Vessel, Section III, subsection sistern perpipaan di
indusri pembangkit listrik tenaga nuklir;

API kode seri untuk industri dibidang migas.

Stoomwezen dari Belanda;

SNCT kode dari Perancis untuk petrokima;

Canadian Z662 dari Kanada;

BS7159 dari Inggris

NORWEGIAN dan DNV dari Nonvegia Pemilihan kode yang akan digunakan pada
perancangan sistem pipa pada prinsipnya tergantung pada pernilik pabrik,
terkecuali pada beberapa negara seperti Canada.

Ada kemungkinan sebuah sistem pipa dapat dirancang berdasarkan dua buah kode
yang berbeda, sebagai contoh Cogeneration Plants pada pabrik penyulingan dapat
dirancang berdasarkan Kode B31.1 ataupun B31.3. Perbedaan kode yang dipilih
antara lain berpengaruh pada usia pabrik. Pabrik yang dirancang berdasarkan Kode
B31.3 umurnnya memiliki usia 20 sarnpai dengan 30 tahun, sedangkan dengan
B31.1 pabrik dapat diharapkan beroperasi sampai umur 40 tahun. Perbedaan ini
terletak pada Faktor Keamanan (Safety Factor) yang berbeda, yaitu Kode B31.3
menggunakan Falctor Keamanan yang lebih rendah (SF=3:1) dibanding B31.1
(SF=4:1). Dampak dari perbedaan ini antara lain adalah perbedaan harga pabrik.
Kode standard pipa biasa mengacu pada kode standard khususnya untuk
komponen-komponen pipa. Sebagai contoh dalam kode standard pipa B31.3
terdapat lebih dari 80 tabel standard seperti antara lain:

ANSI B16.5 yang meliput pemacangan flanges

ANSI B16.9 yang meliput butt-welded fitting

ANSI B16.11 yang rneliput socket-weld dan threaded fitting

Tabel material yang mengacu kepada standard ASTM Yang perlu diperhatikan
disini adalah kode standar desain bukanlah buku petunjuk perancangan yang
memberikan instruksi bagaimana caranya merancang sistem pipa.

Kode standard hanyalah sebuah alat untuk mengkaji sebuah rancangan sistem
perpipaan dengan memberikan persamaan-persamaan yang disederhanakan untuk
menentukan besarnya tegangan dan menjamin keamanan pada sistem pipa

Anda mungkin juga menyukai