id
digilib.uns.ac.id
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Gelar Magister Teknik
Disusun oleh:
ROSALINA
S 940809109
MAGISTER TEKNIK SIPIL
KONSENTRASI
TEKNIK REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2 0 11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Disusun oleh:
ROSALINA
S 940809109
Pembimbing I
Pembimbing II
Nama
Tanda Tangan
Tanggal
Mengetahui :
Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Disusun oleh:
ROSALINA
S 940809109
Dewan Penguji :
Jabatan
Ketua
Seketaris
Penguji I
Penguji II
Nama
Tanda Tangan
....
Mengetahui :
Direktur Program
Pascasarjana
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : Rosalina
NIM : S940908109
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul :
Rosalina
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan
mengucap
syukur
Alhamdulillah,
akhirnya
penulis
dapat
2.
3.
Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS. Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Dr. Ir. Ary Setyawan, M.Sc.(Eng). Sekertaris Program Studi Magister Teknik
Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Pembimbing Akademis.
5.
6.
7.
Segenap Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah banyak membantu penulis selama kuliah.
8.
9.
10. Ir. A. Ristiyanto, MT, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah
Daerah Kabupaten Cilacap yang telah mendukung dan memberikan ijin Tugas
Belajar bagi penulis.
11. Adi Prabowo, SH, ST, Kepala Bidang Perumahan dan Tata Bangunan Dinas
Cipta Karya Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap yang telah mendukung dan
memberikan ijin Tugas Belajar bagi penulis.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12. Kepala UPTD Rusunawa Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Daerah
Kabupaten Cilacap dan segenap Staf yang telah telah mendukung penulis dalam
memperoleh data mengenai Rusunawa Cilacap.
13. Suamiku tercinta, Lulu Mardiyanto, ST dan anakku tersayang Lilian Mutiara,
Kedua orangtuaku Imam Suyono dan Eny Nuryanti, yang terus memberikan
doa, semangat dan dukungan baik moril maupun materiil dalam menyelesaikan
pendidikan ini.
14. Rekan-rekan Mahasiswa Magister Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Bangunan Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang selama ini menjadi
teman seperjuangan.
15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga tesis ini dapat memberi sumbangan ilmiah bagi civitas akademika,
praktisi di bidang bangunan gedung, dan bermanfaat bagi masyarakat luas pada
umumnya. InsyaAllah, Amin.
Surakarta,
Januari 2011
Penulis,
Rosalina
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Sesuai dengan amanat PP 36 Tahun 2005, maka Pemerintah mensyaratkan
pemberlakuan sertifikat laik fungsi (SLF) pada tahun 2010 bagi setiap bangunan gedung
publik di kota metro dan besar. SLF juga harus diterapkan paling lambat pada tahun 2020
untuk semua kota sedang dan kecil. Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) sebagai
bangunan publik harus memenuhi SLF. Dalam memenuhi SLF untuk gedung Rusunawa
diperlukan suatu sistem pendukung. Sistem tersebut diharapkan dapat memberikan penilaian
serta memberikan sistem pemeliharaan dan perbaikan yang menunjang keandalan bangunan
gedung Rusunawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sistem pemeliharaan gedung
Rusunawa yang ditinjau dari keandalan bangunan gedung. Obyek yang menjadi studi kasus
adalah Gedung A dan D pada kompleks Rusunawa Cilacap.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode analisis diskriptif. Tahapan
penelitian dimulai dengan mencari kriteria sistem penilaian keandalan gedung. Acuan yang
digunakan adalah kriteria dalam SLF gedung yang disesuaikan dengan kondisi Rusunawa.
Setelah dibuat sistem penilaian keandalan kemudian disusun sistem pemeliharaan gedung.
Sistem pemeliharaan tersebut berfungsi untuk menunjang keandalan bangunan gedung
Rusunawa. Setelah Sistem tersebut tersusun, dibuat sebuah program yang menunjang
aplikasi sistem pada obyek studi kasus. Program Penilaian Keandalan dan Sistem
Pemeliharaan Gedung Rusunawa disebut dengan SLF Rusunawa. SLF Rusunawa kemudian
diaplikasikan pada obyek studi kasus untuk mengetahui apakah program tersebut sudah
dapat memberikan penilaian keandalan gedung dan sudah memberikan sistem pemeliharaan
yang sesuai.
Berdasar penelitian, telah berhasil disusun Sistem Penilaian Keandalan dan
Pemeliharaan Gedung Rusunawa. Sistem tersebut didukung dengan Program yang disebut
SLF Rusunawa. Berdasar aplikasi SLF Rusunawa pada obyek studi kasus menunjukkan
bahwa program tersebut sudah dapat memberikan penilaian dan sistem pemeliharaan
bangunan gedung Rusunawa. Hasil program SLF Rusunawa pada Gedung A Rusunawa
Cilacap menunjukkan bahwa nilai keandalan gedung termasuk kurang andal (76,91). Hal
tersebut disebabkan kurang andalnya komponen Utilitas dan Aksesibilitas. Untuk memenuhi
keandalan Rusunawa telah dibuat Sistem Pemeliharaan Gedung. Hasil program SLF
Rusunawa pada Gedung D Rusunawa Cilacap menunjukkan bahwa nilai keandalan gedung
termasuk tidak andal (70,99). Hal tersebut dikarenakan tidak andalnya komponen Utilitas
dan Aksesibilitas. Untuk memenuhi keandalan Rusunawa telah dibuat Sistem Pemeliharaan
Gedung.
Kata Kunci: keandalan bangunan gedung, pemeliharaan, rusunawa.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
In accordance with the mandate of PP 36 of 2005, the Government requires the
implementation of certificate-worthy function (SLF) in 2010 for every public building in
metro and large cities. SLF also be applied no later than 2020 for all medium and small
cities. Simple flats rental building (Rusunawa) as a public building must fulfill the criteria of
SLF. In fulfilling of the SLF of the Building, Rusunawa necessary needs for a building
support system. The system is expected to provide an assessment as well as providing
maintenance and repair systems that support the reliability of Rusunawa building. The
purpose of this research is to create a building maintenance system in terms of reliability of
Rusunawa building. The Object of the case study is Building A and D in the complex of
Rusunawa Cilacap.
Research conducted using descriptive analysis method. Stages of the research starts
from the search criteria for rating the reliability of building systems. The reference used is
the criteria in the SLF building and adapted to the conditions of Rusunawa building.After a
system of reliability of the building assessment is made, then researchers construct a
maintenance system of the building. Maintenance system of the building is functioning to
support the reliability of Rusunawa. After the system was ready then researchers create a
program that support the application of the system in the object of the case study.
Assessment Program Reliability and Maintenance of Building Systems Rusunawa called
SLF Rusunawa. SLF Rusunawa applied to the object of the case study. It aims to determine
whether the program can provide an assessment of the reliability of the building and already
provide an appropriate maintenance system.
Based on the study, researchers have successfully developed a System Reliability
Assessment and Maintenance of Rusunawa Building. The system is supported with a
program called SLF Rusunawa. The results of the SLF Rusunawa program on Building A of
Rusunawa Cilacap shows that the value of building reliability is less reliable (76.91). The
cause of the lack of reliability is due to the lack reliability of Utilities and Accessibility
components of the building. To fulfill of the reliability of Rusunawa, The Building
Maintenance System has been created.. The results of the SLF Rusunawa program on
Building D of Rusunawa Cilacap shows that the value of building reliability is not reliable
(70.99). The cause of the unreliability is due to the unreliability of Utilities and Accessibility
components of the building. To fulfill the reliability of the building, To fulfill of the
reliability of Rusunawa, The Building Maintenance System has been created.
Keywords: maintenance, reliability of the building, simple flats rental building.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul
Sistem Pemeliharaan Gedung Ditinjau Dari Keandalan Bangunan Gedung Studi
Kasus: Gedung Rumah Susun Sederhana Sewa di Kabupaten Cilacap. Tesis ini
sebagai salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan Program Pascasarjana
pada bidang keahlian Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tesis ini mengangkat permasalahan tentang Teknik Pemeliharaan Gedung,
khususnya mengenai Penilaian Keandalan Bangunan Gedung serta Sistem
Pemeliharaan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap bahwa tesis ini dapat bermanfaat dan
mampu menambah khasanah keilmuan.
Rosalina
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS.
iv
UCAPANTERIMA KASIH
ABSTRAK.
vii
KATA PENGANTAR....
ix
DAFTAR ISI..
DAFTAR TABEL..
xii
DAFTAR GAMBAR..
xv
DAFTAR LAMPIRAN..
xvii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..
STUDI PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka.....
BAB IV
22
24
27
30
36
59
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
123
131
138
158
5.2. Saran
159
Daftar Pustaka...
160
Lampiran...
LA-1
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
33
Tabel 4.2
34
Tabel 4.3
34
Tabel 4.4
34
Tabel 4.5
37
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
39
40
41
42
42
43
43
44
44
45
45
Tabel 4.18
46
47
Tabel 4.19
48
Tabel 4.20
Tabel 4.21
49
50
Tabel 4.22
53
Tabel 4.23
53
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.24
Tabel 4.25
Tabel 4.26
Tabel 4.27
Tabel 4.28
Tabel 4.29
Tabel 4.30
Tabel 4.31
Tabel 4.32
Tabel 4.33
Tabel 4.34
Tabel 4.35
Tabel 4.36
digilib.uns.ac.id
54
55
58
58
58
58
60
61
62
63
64
66
Tabel 4.39
Sistem
Pemeliharaan
Gedung
Rusunawa
Aspek
Aksesibilitas.
Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Aspek Kesesuaian
Dengan Dokumen Rencana Kota
Tindakan Pemeliharaan dan Perbaikan Bangunan Gedung
Rusunawa.
Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa
72
125
Tabel 4.40
139
Tabel 4.41
Tabel 4.37
Tabel 4.38
Tabel 4.42
Tabel 4.43
Tabel 4.44
Tabel 4.45
Tabel 4.46
Tabel 4.47
commit to user
xiii
68
70
146
147
147
148
149
149
154
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.48
Tabel 4.49
Tabel 4.50
Tabel 4.51
Tabel 4.52
digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
155
156
156
157
157
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar.2.1
Gambar 3.1
Skema
Perawatan
dan
Pemeliharaan
Gedung
(Juwana,2009)..
Tujuan Pengoperasian dan Pemeliharaan Gedung
(Juwana,2009)..
Peta Provinsi Jawa Tangah (www. google map. Com)
10
21
Gambar 3.2
22
Gambar 3.4
Gambar.2.2
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar. 4.6
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Gambar. 4.7
27
28
29
31
32
33
57
124
126
131
132
Rusunawa
133
Gambar 4.10
134
Gambar 4.11
135
Rusunawa.
Gambar 4.12
136
Gambar 4.13
138
Gambar 4.14
141
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.15
142
Gambar 4.16
143
Gambar 4.17
143
Gambar 4.18
144
Gambar 4.19
144
Gambar 4.20
144
Gambar 4.21
145
Gambar 4.22
150
Gambar 4.23
150
Gambar 4.24
151
Gambar 4.25
151
Gambar 4.26
152
Gambar 4.27
152
Gambar 4.28
152
Gambar 4.29
153
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
Lampiran C
Lampiran D
Lampiran E
commit to user
xvii
LA-1
LB-1
LC-1
LD-1
LE-1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada tahun 2005 pemerintah mencanangkan program 1000 tower untuk
memenuhi kebutuhan prasarana rumah tinggal bagi warga kurang mampu, Nelayan,
Buruh Migran, dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program 1000
Tower tersebut merupakan program pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa
atau Rusunawa. Rusunawa yang direncanakan dalam program tersebut memiliki
karakteristik struktur yang hampir sama dengan desain tipikal.
Rusunawa sebagai bangunan publik yang mengakomodir fungsi tempat
tinggal sudah selayaknya diperhatikan keandalan dan kelaikan bangunannya.
Keandalan bangunan diperlukan untuk menjamin keselamatan pengguna bangunan
sedangkan kelaikan bangunan akan menjamin kenyamanan pengguna bangunan.
Selain harus diperhatikan keandalan serta kelaikan bangunan,sebagai
bangunan publik maka pemeliharaan bangunan harus diperhatikan. Pemeliharaan
Bangunan Gedung bertujuan untuk menjaga supaya Bangunan Gedung tersebut bisa
mencapai umur layan yang sudah diperhitungkan.
Bangunan Gedung Rusunawa merupakan gedung bertingkat yang berfungsi
sebagai hunian. Gedung bertingkat
struktur, utilitas, aksesibilitas maupun tata ruang dan lingkungan. Untuk menjamin
terwujudnya bangunan gedung yang andal harus memenuhi persyaratan teknis
administratif bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. Diperlukan adanya suatu
pernyataan bahwa bangunan gedung tersebut memang sudak layak untuk digunakan
sesuai dengan fungsinya dalam bentuk Sertifikat Laik Fungsi bangunan gedung.
Pedoman tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung telah diterbitkan
sejak 9 Agustus 2007 lalu melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
25/PRT/M/2007 yang bertujuan untuk terwujudnya keandalan bangunan gedung
secara administratif dan teknis. Pedoman tersebut meliputi; kesesuaian Bangunan
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Gedung dengan fungsinya serta kesesuaian Bangunan Gedung dengan tata bangunan
dan lingkungan.
Sesuai dengan amanat PP 36 Tahun 2005, maka Pemerintah mensyaratkan
pemberlakuan Sertifikat Laik Fungsi Gedung (SLF Gedung) pada tahun 2010 bagi
setiap Bangunan Gedung Publik di kota metro dan besar. SLF Gedung juga harus
diterapkan paling lambat pada tahun 2020 di semua kota sedang dan kecil. Saat ini
hampir semua Bangunan Gedung (BG) belum sesuai dengan kaidah bangunan
konstruksi yang benar seperti yang diatur dalam UU No 20 tahun 2002. Untuk
memenuhi kriteria dalam SLF Gedung tersebut hendaknya Pengelola Bangunan
Gedung Publik harus sudah mempersiapkan diri.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah Sistem Penilaian dan
Pemeliharaan Gedung Rusunawa yang ditinjau dari Keandalan Bangunan Gedung.
Parameter yang digunakan adalah pemenuhan kriteria SLF Gedung. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat mempersiapkan Gedung Rusunawa dan pengelolanya
untuk lebih siap memenuhi kriteria keandalan gedung yang sesuai dengan SLF
Gedung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
2.
Manfaat praktis ; Hasil kajian diharapkan dapat memberi masukan bagi stake
holder yang terkait mengenai Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Bangunan
Gedung Rusunawa yang menunjang Keandalan Bangunan Gedung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1.Tinjauan Pustaka
Pemeliharaan gedung merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemilik
atau pengelola gedung untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna
gedung. Pemeliharaan gedung merupakan faktor yang penting guna menjaga
keberlanjutan gedung di kemudian hari. Dalam membuat sistem manajemen
pemeliharaan gedung adalah penting untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi
pada gedung tersebut terlebih dahulu. Dalam Penelitian terhadap Gedung Asrama
Kampus Teknik dan Kampus Kedokteran di sebuah universitas di Malaysia diketahui
bahwa pemeliharaan gedung yang ada belum maksimal dan kurang terencana..
(Hardiman, Zakaria, 2009).
Pekerjaan pemeliharaan bangunan gedung hampir selalu diabaikan walaupun
sudah jelas dinyatakan dalam kontrak. Terkadang kerusakan bangunan tidak segera
mendapat penanganan yang sesuai. Hal itu berpengaruh pada kegagalan bangunan
dan menyebabkan masalah yang lebih serius di kemudian hari. Desain dan pemilihan
material yang sesuai dengan fungsi gedung dan lingkungannya merupakan hal yang
sangat
penting.
Langkah-langkah
preventif
perlu
diambil
dalam
rangka
sebuah
peraturan
yang
penting
dalam
pemeliharaan
guna
komponen dan kerusakannya pada struktur juga menjadi bahan pembobotan evaluasi
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
numeric. Salah satu sistem yang digunakan untuk mengevaluasi kondisi struktur
beton yang rentan terhadap iklim tropis adalah metode Indeks Kondisi (Condition
Indeks/CI). Metode tersebut pertama kali dikembangkan oleh U.S Army corps of
Engineers. Penilaian didasarkan pada kerusakan fisik yang terukur. CI diwakili oleh
peringkat kuantitatif antara 0 dan 100. Indeks berfungsi sebagai pedoman untuk
tindakan perbaikan segera dan evaluasi lebih lanjut. Perhitungan nilai CI merupakan
metode yang cukup dekat dengan nilai pendapat pakar. Sistem penilaian kondisi
dengan metode CI akan memberikan penanganan yang efisien. Metode tersebut telah
digunakan untuk memantau keadaan struktur tepi pantai di Malaysia (Ayop, Zin,
Ismail, 2006).
Dua kota penting yaitu Ibadan dan Lagos diambil sebagai studi kasus dalam
penelitian mengenai penyebab dan solusi yang tepat untuk kerusakan gedung-gedung
yang lazim terjadi di Nigeria. Quesioner-quesioner dicatat untuk mengetahui arsitek
yang dipilih, perancang kota, ahli konstruksi, dan klien dalam area studi kasus dan
juga tinjauan lapangan bertujuan untuk memilih area-area guna melihat kerusakan
yang lazim terjadi pada gedung-gedung tersebut. Data sekunder didapatkan dari
Nigerian Institute of Building (NIOB), dan beberapa media properti. Penelitian
menghasilkan bahwa seluruh partisipan dalam industri konstruksi, meliputi; klien,
arsitek, ahli konstruksi, pejabat setempat (perencana kota), dan kontraktor
berkontribusi terhadap kerusakan gedung dalam dimensi yang berbeda. Selain itu,
negara akan kehilangan sumber daya manusia serta sumber daya material setiap kali
terjadi kegagalan bangunan. Kerusakan yang lazim terdapat pada gedung-gedung
tersebut diantaranya adalah; keretakan dinding, spalling pada dinding, penurunan
pondasi, bucling pada kolom, dll. Profesional yang kompeten dan pengawasan yang
sesuai terhadap kode etik dan standar-standar akan mengurangi dan meminimalkan
permasalahan-permasalahan yang telah d2dentifikasi (Ayininuola, Olalusi, 2004).
Pertambahan jumlah penduduk perkotaan yang cenderung meningkat
menimbulkan permintaan terhadap perumahan. Pemerintah sebagai penanggung
jawab pembangunan berupaya mengatasi, salah satunya dengan penyediaan rumah
susun. Akan tetapi rumah susun yang semula dimaksudkan untuk mengatasi
kekumuhan kawasan secara horizontal tanpa disadari telah mengubah wujud menjadi
kawasan kumuh vertikal. Rusunawa Cengkareng merupakan kawasan rumah susun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
sederhana sewa yang dikelola oleh dua lembaga yaitu Pemerintah (Perumnas) dan
lembaga non profit (Yayasan Budha Tzu Chi). Berdasarkan pengamatan, lingkungan
permukiman rumah susun swasta ini dianggap cukup baik. Keberhasilan pengelolaan
lingkungan fisik dan non fisik ini tentunya tidak terlepas dari peran pengelola dan
pelibatan masyarakat penghuni permukiman itu sendiri (Subkhan, 2008).
Berbagai jenis bangunan gedung banyak muncul di kota-kota besar dengan
beragam model berikut kelengkapan fasilitasnya. Tak kalah juga beragam material
juga menempel erat menghiasai seluruh sisi bangunan sehingga nampak indah.
Keindahan memang sangat berarti bagi para perancang bangunan, namun satu hal
yang tidak boleh dilupakan yaitu bagaimana merawat bangunan tersebut.
Berdasarkan meningkatnya keragaman bentuk dan jenis material tersebut kiranya
penting dipikirkan bagaimanakah cara merawatnya sehingga setelah habis umur
ekonomis
bangunan
tersebut
pemenuhan
spesifikasi
masih
dapat
dicapai
(Ervianto, 2007).
Sertifikat Laik Fungsi atau SLF merupakan standar keandalan gedung yang
dikeluarkan oleh pemerintah. SLF mulai tahun 2010 akan menjadi dokumen yang
wajib dimiliki setiap bangunan gedung, baik yang baru ataupun yang sudah lama
berdiri. Ketentuan tentang SLF yang diatur dalam UU No. 28 Tahun 2002 ini,
dikeluarkan pemerintah demi memastikan keselamatan pengguna bangunan.
Pedoman tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung sendiri, telah diterbitkan
sejak 9 Agustus 2007 lalu, melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
25/PRT/M/2007.
Sertifikat akan diberikan oleh tim ahli yang akan segera dibentuk oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN). "Sertifikat Laik Fungsi
ini wajib dimiliki oleh pengelola gedung baru. Gedung lama juga wajib memiliki
sertifikat pada saat memperbarui izin lima tahunan ke Pemda. Sertifikat ini
merupakan puncak dari semua perizinan yang ada di pemerintah pusat dan daerah.
Hingga kini, baru 19 pemerintah kabupaten/kota yang sudah memberikan respons
mengenai rencana pemberlakuan sertifikat tersebut, sedangkan 16 Pemda lainnya
tengah membahas bersama legislatif. Pemda yang lebih siap memberlakukan
Sertifikat Laik Fungsi ini terutama daerah perkotaan yang memiliki banyak
bangunan bertingkat (LPJK, 2009 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
biaya pelaksanaan
kegiatan,
Pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
PENCEGAHAN
(preventive)
LANGSUNG
TAK LANGSUNG
PERBAIKAN
(corrective)
PENINGKATAN
DARURAT
tersebut
digambarkan
bahwa
dalam perawatan
dan
pemeliharaan bangunan terdiri dari dua tindakan, yaitu tindakan pencegahan dan
tindakan perbaikan. Dalam tindak pencegahan dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Dalam tindak perbaikan dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas
maupun tindakan darurat yang bersifat sementara.
Tujuan dari pengoperasian dan pemeliharaan gedung merupakan tujuan
bersama dari pemilik gedung dan pengguna gedung maupun pihak terkait. Pihak
terkait merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap kelaikan gedung yang
menjamin keselamatan pengguna,dalam hal ini Pemda (regulator). Tujuan
Pengoperasian dan Pemeliharaan Gedung ditunjukkan dalam Gambar 2.2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
IMAGE
ASET TERPELIHARA
R.O.I
BIAYA EKONOMIS
KEINGINAN
PEMAKAI
GEDUNG
KEINGINAN
PEMILIK
GEDUNG
AMAN
AVAILABILITY
NYAMAN
PRESTIGE
GOOD OPERATED&
MAINTAINED
SPAREPART &
MATERIAL
STANDARD
TUNTUTAN
FASILITAS
GEDUNG
KEINGINAN
PEMDA
AMAN
AVAILABILITY
diantaranya;
Atap
bocor,
Dinding
retak,
Dinding
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
b) Komponen Interior meliputi; Dinding & partisi, Penutup lantai, Langitlangit, Penutup dinding, Peralatan sanitair, Elemen dekorasi. Kerusakan
yang sering dijumpai pada bangunan diantaranya; Dinding retak, Cat
memudar,
Lantai
rusak,
Langit-langt
rusak,
Peralatan
sanitair
pemeliharaan
terdiri
dari;
Pemeliharaan
breakdown,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
Perawatan AC
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
pekerjaan
dalam
manajemen
tata
Graha
meliputi;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
keselamatan
bangunan
gedung
meliputi
persyaratan
kesehatan
bangunan
gedung
sebagaimana
meliputi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
tersebut
membahayakan
kepentingan
commit to user
umum,
pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
Penilaian dalam Laik Fungsi Gedung dibuat dalam suatu Form yang
dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum. Sedangkan masa berlaku SLF pada
bangunan gedung seperti tersebut di atas adalah:
1. Masa berlaku SLF untuk bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal
sederhana dan rumah deret sederhana tidak dibatasi (tidak ada ketentuan
untuk perpanjangan SLF).
2. Masa berlaku SLF bangunan gedung untuk bangunan gedung hunian rumah
tinggal tunggal, dan rumah deret sampai dengan 2 (dua) lantai ditetapkan
dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun.
3. Masa berlaku SLF bangunan gedung untuk bangunan gedung hunian rumah
tinggal tidak sederhana, bangunan gedung lainnya pada umumnya, dan
bangunan gedung tertentu ditetapkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
2.2.6. Rumah Susun Sewa
Undang-Undang No.16 tahun 1985 tentang Rumah Susun atau Rusun
menyebutkan bahwa Rumah Susun adalah: bangunan gedung bertingkat yang
dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan
merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara
terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian Bersama,
benda bersama, dan tanah bersama.
Rusun sebagai salah satu solusi pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak
bagi masyarakat berpenghasilan menengah-bawah. Memerlukan standar perencanaan
Rusun sebagai dasar pembangunannya. Standar perencanaan Rusun ini diperlukan
agar harga jual/sewa Rusun dapat terjangkau oleh kelompok sasaran yang dituju,
tanpa mengurangi asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, keserasian Rusun
dengan tata bangunan dan lingkungan kota.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
mengatur
kepadatan
(intensitas)
bangunan
diperlukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Usaha
Milik
Negara
(BUMN/
BUMD)
atau
perhimpunan
aset
rusunawa
untuk
melaksanakan
tugas
pengelolaan
operasional rusunawa dalam jangka waktu yang ditentukan dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Stuktur organisasi unit pengelola dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan lingkup pengelolaannya atau setidak-tidaknya
mempunyai bidang-bidang yang mengelola administrasi dan keuangan, teknis
serta persewaan, pemasaran dan pembinaan penghuni yang masing-masing
dipimpin oleh seorang asisten manajer.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
deskriptif
dan
merupakan
menginterpretasi
metode
objek
penelitian
sesuai
yang
dengan
berusaha
apa
adanya
variabel,
menguji
hipotesis,
mengembangkan
generalisasi,
dan
metode
penelitian
yang
hendak
digunakan
diantaranya;
mengorganisasikan,
dan
menganalisis
data
dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
Dalam
penelitian
self-report,
peneliti
juga
dianjurkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B
BAB III
MET
TODOLO
OGI PEN
NELITIA
AN
3.1
1. Obyek Penelitian
P
Obyek yang menjadi penelitiian adalah Kompleks Rusunawa Kabupaten
Cilaacap yang berada
b
di proovinsi Jawa Tengah. Ru
usunawa Cillacap meruppakan salah
satuu perwujudaan program
m 1000 tow
wer yang diccanangkan oleh
o
pemerinntah mulai
tahu
un 2005. Daalam program
m tersebut seluruh Rusuunawa direnccanakan denngan desain
dan
n spesifikasi yang tipikaal. Dengan m
mengambil Rusunawa
R
C
Cilacap
sebaagai Obyek
studdi kasus sud
dah cukup meemberi gambbaran teknis Rusunawa ppada umumnnya.
Pengam
mbilan Rusunnawa Cilacaap sebagai Obyek
O
Studii juga bertujjuan untuk
men
ngetahui apakah Sistem
m Pemeliharraan Gedungg Rusunawaa dapat di aplikasikan.
a
Apllikasi Sistem pada Obyek
O
penellitian diharaapkan dapaat memberi informasi
keaandalan Rusuunawa serta Sistem Pem
meliharaan yaang sesuai.
Lokasi dari
d obyek penelitian
p
dittunjukkan daalam gambarr 3.1. dan 3.2
2.
wa Tangah (www.
(
googlle map. Com
m)
Gambbar 3.1. Peta Provinsi Jaw
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
400FT
200M
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
B. Data sekunder.
1)
2)
3)
4)
5)
komponen
yang
dianalisis
merupakan
penyusun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
30
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan peruntukan Nelayan sebanyak 96 kamar dengan tingkat hunian sampai saat
ini sudah 100%, sedangkan Rusunawa unit II dengan peruntukan MBR jumlah
hunian 96 hunian dengan tingkat hunian 70 % dengan daftar tunggu sebanyak 35 %.
Gedung Rusunawa Cilacap dikelola oleh Unit pelaksana Teknis (UPT)
Rusunawa. UPT tersebut dibawah Dinas Cipta Karya Kabupaten Cilacap. UPT
bertanggungjawab untuk mengelola Kompleks Gedung Rusunawa Cilacap secara
administrasi dan bisa menangani pemeliharaan teknis ringan pada Gedung tersebut.
a. Photo Eksisting Kompleks gedung Rusunawa Cilacap
commit to user
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rusunawa.
commit to user
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Fungsi Ruang
Fungsi ruang dari masing-masing gedung ditunjukkan dalam Tabel 4.1.
sampai dengan Tabel 4.4.
Tabel 4.1. Fungsi Ruang Gedung A
No Fungsi Kegiatan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
1
48
1
3
4
6
-
Kantor Pengelola
Hunian
Parkir
Selasar
Tangga
Ruang bersama
Ruang usaha (toko)
Total luas
Luas
(m2)
40
960
280
162
80
120
1642
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
1
48
1
3
4
6
-
Kantor Pengelola
Hunian
Parkir
Selasar
Tangga
Ruang bersama
Ruang usaha (toko)
Total luas
Luas
(m2)
40
960
280
162
80
120
1642
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
48
1
3
4
6
8
Kantor Pengelola
Hunian
Parkir
Selasar
Tangga
Ruang bersama
Ruang usaha (toko)
Total luas
commit to user
Luas
(m2)
960
120
162
80
120
160
1642
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
48
1
3
4
6
8
Kantor Pengelola
Hunian
Parkir
Selasar
Tangga
Ruang bersama
Ruang usaha (toko)
Total luas
Luas
(m2)
960
120
162
80
120
160
1642
e. Data Umum
1) Nama Bangunan
2) Alamat / Lokasi
3) Fungsi
4) Luas Bangunan
5) Jumlah Bangunan
: 4 ( empat ) buah.
6) Jumlah Lantai
: 4 ( empat ) lantai
: 3.00 m
b. Tinggi lt.02
: 3.00 m
c. Tinggi lt.03
: 3.00 m
d. Tinggi lt.04
: 3.60 m
8) Struktur Bangunan ;
Merupakan struktur pracetak dengan sistem pemikul momen rangka kolom
dan balok, dengan spesifikasi sebagai berikut;
commit
user
a. Pondasi
: Tiangto
Pancang
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Dimensi kolom
: 30x40 cm2
c. Dimensi balok
: 30x40 cm2
d. Dimensi balok
: 30x50 cm2
: 14 cm
f. Dinding
: Batako
g. Atap
: kuda-kuda beton
h. Penutup atap
: 48 hunian.
: 192 hunian.
11) Pemilik
: Pemkab Cilacap
12) Th.Pembangunan
: Tahun 2006-2008
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang sudah ditetapkan oleh Kementrian P.U dan berlaku sama untuk rencana 1000
tower yang tersebar di seluruh Indonesia. Dartar uraian Pekerjaan tersebut
ditunjukkan dalam Tabel 4.5.
Jenis Pekerjaan
Sub Pekerjaan
Pekerjaan Struktur
a) Pekerjaan pondasi
b) Pekerjaan lantai dasar
c) Pekerjaan lantai satu
d) Pekerjaan lantai dua
e) Pekerjaan lantai tiga
f) Pekerjaan ringbalk, enterance dan atap
g) Pekerjaan rooftank
h) Pekerjaan konstruksi atap
Pekerjaan Arsitektur;
penutup
lantai
watterprofing
c) Pekerjaan kusen, pintu dan jendela
d) Pekerjaan sanitair
commit to user
dan
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Pekerjaan plafond
f) Pekerjaan enutup atap
g) Pekerjaan pengecatan
4
Pekerjaan
Mekanikal
&
Elektrikal;
Berdasar komponen dalam Form SLF Gedung dan Tabel Daftar Uraian
Pekerjaan Gedung Rusunawa dapat diketahuai kesesuaian dari masing-masing
elemen yang dapat dinilai keandalanya.
Analisis dilakukan pada masing-masing sub komponen penilai yaitu ;
Analisis pada Komponen Arsitektural, Komponen Struktural, Komponen Utilitas dan
Proteksi Kabakaran, Komponen Utilitas serta Komponen Tata Bangunan dan
Lingkungan. Analisis dilakukan dengan membandingkan Komponen yang terdapat
pada Form SLF Gedung dengan komponen yang terdapat pada Bangunan Gedung
Rusunawa. Perbandingan tersebut akan menunjukkan komponen penilaian serta
pembobotan yang sesuai dengan kondisi Gedung Rusunawa.
Apabila komponen dalam Form SLF sesuai dengan kondisi Gedung
Rusunawa, maka tidak perlu dilakukan pembobotan ulang. Bobot yang digunakan
pada penilaian gedung Rusunawa dapat langsung menggunakan bobot yang telah ada
dalam Form SLF Gedung.
Apabila komponen dalam Form SLF tidak sesuai dengan kondisi Gedung
Rusunawa maka dilakukan pembobotan ulang. Pembobotan ulang dilakukan dengan
mendistribusikan bobot sub komponen secara proporsional.
4.2.1. Analisis Komponen Arsitektural
commit to user
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Komponen arsitektural dalam Form SLF meliputi Ruang Dalam dan Ruang
Luar. Ruang dalam memiliki bobot 80% sedangkan ruang luar 20 %.
Ruang Dalam pada bangunan gedung Rusunawa meliputi ruang-ruang
hunian/sewa. Sedangkan Ruang luar meliputi; selasar, zona publik.
a. Ruang Dalam (80%)
Gedung Rusunawa merupakan bangunan fungsi khusus, dimana fungsi utama
bangunan adalah sebagai tempat hunian dengan karakteristik utama adalah kamarkamar sewa. Penilaian pada Komponen ruang dalam khusus untuk Gedung
Rusunawa disesuaikan dengan komponen di dalam fungsi utama yang meliputi ruang
utama, ruang dapur dan toilet.
Pembobotan
Kesesuaian Komponen
Rusunawa
Sesuai
Tidak
sesuai
15
10
Plesteran lantai
10
10
Plesteran dinding
10
Pintu/Jendela
15
10
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
komponen yang terdapat dalam Gedung Rusunawa sehingga pembobotan ulang perlu
dilakukan.
Pembobotan Ulang
Bobot baru = Bobot lama +
pmp
e pmp
ne
pmp ee
epmp
7 7
7 7 7
= 15 + 5
= 20
7 7 7
7 7 7
=10 + 3,3
=13,3
3. Plesteran Lantai
=10 +
7 7 7
7 7 7
=10 + 3,3
=13,3
7 7 7
7 7 7
=10 + 3,4
=13,4
5. Pintu / Jendela
= 15 +
7 7
= 15 + 5
7 7 7
= 20
Jumlah total bobot baru = 20 + 13,3+ 13,3 +13,4 +20
= 80 commit to user
ne
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pembobotan (dalam %)
20
13,3
Plesteran lantai
13,3
13,4
Pintu/Jendela
20
jumlah 80
Penutup atap
Pembobotan Kesesuaian
Komponen Rusunawa
Sesuai
Tidak
sesuai
10
2.5
2.5
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang sudah dilakukan maka untuk Komponen Ruang Dalam keseluruhan komponen
belum sesuai dengan Form SLF sehingga perlu dilakukan pembobotan ulang.
Pembobotan Ulang :
1. Penutup atas
= 10 +
= 10 + 1,1
= 11,1
= 2,5 +
= 2,5 + 0,28
= 2,78
3. Plesteran muka lantai luar
= 3+
= 3 + 0,34
= 3,34
4. Plesteran lantai luar
= 2,5 +
,
7
= 2,5 + 0,28
= 2,78
Jumlah total bobot baru = 11,1 + 2,78 + 3,34 +2,78
= 20
Tabel 4.9. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen
Arsitektur Sub.Komponen Ruang Luar (20%).
No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa
Pembobotan (dalam %)
Penutup atap
11,1
2,78
commit to user
3,34
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2,78
jumlah 20
Pondasi,
Kepala
Pondasi,
Pembobotan Kesesuaian
Komponen Rusunawa
Sesuai
Tidak
sesuai
Balok 25
Pondasi
Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form
SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa . Berdasar analisis yang
sudah dilakukan maka untuk sub Komponen Struktur Bawah keseluruhan komponen
sesuai dengan Form SLF sehingga tidak perlu dilakukan pembobotan ulang.
Pembobotan (dalam %)
25
jumlah 25
b. Struktur Atas
Tabel 4.12. Analisis Kesesuaian Komponen Struktur Sub Komponen Struktur Atas.
No Form SLF Bangunan Gedung
Kolom/balok praktis
Pembobotan Kesesuaian
Komponen
Rusunawa
Sesuai
Tidak
sesuai
30
20
commit to user
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Slab lantai
4.5
Slab atap
0.5
= 30 +
7 7,
= 30 + 0,25
= 30,25
= 20 +
7 7,
= 20 + 0,17
= 20,17
3. Slab lantai
= 4,5 +
7, ,
7 7,
= 4,5 + 0,038
= 4,538
7,
7 7,
= 5 + 0,042
= 5,042
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pembobotan (dalam %)
30,25
Kolom/balok praktis
20,17
Slab lantai
4,538
5,042
jumlah 60
c. Struktur pelengkap
Tabel 4.14. Analisis Kesesuaian Komponen Struktur Sub Komponen Struktur
Pelengkap.
No Form SLF Bangunan Gedung
Rangka langit-langit
Pembobotan Kesesuaian
Komponen Rusunawa
Sesuai
Tidak
sesuai
3
Penutup langit-langit
tangga
Lantai bawah
Pembobotan (dalam %)
Rangka langit-langit
Penutup langit-langit
tangga
Lantai bawah
4
commit to user
jumlah 15
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pembobotan Kesesuaian
Komponen Rusunawa
Sesuai
Tidak
sesuai
20
Transportasi Vertikal
15
Plambing
15
Instalasi Listrik
20
Tata Udara/AC
15
Instalasi Komunikasi
10
77 7
= 20 + 13,4
= 33,4
2. Plumbing
= 15 +
7
77 7
= 15 + 10
= 25
3. Instalasi Listrik
= 20 +
77 7
commit to user
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
= 20 + 13,4
= 33,4
4. Instalasi Penangkal Petir
=5+
7
77 7
= 5 + 3,2
= 8,2
Pembobotan (dalam %)
33,4
Plambing
25
Instalasi Listrik
33,4
8,2
jumlah 100
Pembobotan (dalam %)
20
20
1.4
1.5
Tabung PAR .%
20
1.1
1.2
1.3
jumlah 100
commit to user
20
20
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
28
31
3.1
3.2
3.3
3.4
No
3.Instalasi Listrik
Kabel-kabel kondisi . %
Lampu-lampu TL kondisi baik . %
Bag. Komp. Lain baik/ kurang/tidak berfungsi
GENSET, kondisi . %
Bag. Pelengkap kondisi baik/kurang/tidak
berfungsi
jumlah 100
Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas
7
7
36
50
Pembobotan (dalam %)
50
4.2
50
jumlah 100
4.2.4. Analisis Aksesibilitas Bangunan
Tabel 4.19. Analisis Kesesuaian Komponen Aksesibilitas.
No Form SLF Bangunan Gedung
Pembobotan Kesesuaian
Komponen
Rusunawa
Sesuai
Tidak
sesuai
15
15
Area Parkir
15
commit to user
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
10
Toilet
20
Pintu
15
Lift Aksesibilitas
10
77 7
= 15 + 1,7
= 16,7
77 7
= 15 + 1,7
= 16,7
3. Area Parkir
= 15 +
77 7
= 15 + 1,7
= 16,7
7 7
77 7
= 10 + 1,1
= 11,1
5. Toilet
= 20 +
77 7
= 20 + 2,2
= 22,2
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
77 7
= 15 + 1,7
= 16,7
Pembobotan (dalam %)
16,7
16,7
Area Parkir
16,7
11,1
Toilet
22,2
Pintu
16,7
jumlah 100
Pembobotan
(dalam %)
20
2
2
2
2
2
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.3
2.4
2.5
2.6
2
2
2
2
5
1
1
1
5
2
5
2
2
20
2
Dalam bangunan, kemiringan tidak lebih dari 7 atau
perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:8
Pembobotan
(dalam %)
Jumlah
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
100
perpustakaan.uns.ac.id
51
digilib.uns.ac.id
3.Area Parkir
3.1 Fasilitas parkir kendaraan (Ada/Tidak)
Posisi tempat parkir tidak lebih dari 60 meter dari
bangunan/fasilitas yang dituju
Ditempatkan dekat jalur pedestrian
Area parkir mempunyai ruang bebas di sekitarnya
Diberi penandaan khusus
Area parkir duhubungkan dengan ram dan jalan menuju
fasilitas lainnya
Ruang parkir mempunyai lebar min 370 cm untuk parkir
tunggal dan 620 cm untuk parkir ganda
Jumlah 3.1. 52
3.Area Parkir
3.2 Daerah Menaik-Turunkan Penumpang (Ada/Tidak)
Kedalaman minimal daerah menaik-turunkan penumpang
darI jalan/jalur lalul-lintas sibuk adalah 360 cm dan panjang
minimal 600 cm
Dilengkapi ram, jalur pedestrian, dan rambu penyandang
cacat
Kemiringan maksimal adalah 1 : 11
Diberi penandaan khusus
Jumlah 3.2 48
Jumlah 3.1 + 3.2
40
2
2
2
2
2
2
40
2
2
2
2
100
Pembobotan
(dalam %)
40
5
5
40
1
5
4
60
5
5
5
5
perpustakaan.uns.ac.id
52
digilib.uns.ac.id
5
5
5
5
60
10
20
5
1
2
3
Pembobotan Kesesuaian
Komponen Rusunawa
Sesuai
Tidak
sesuai
Kesesuaian KDB
40
Kesesuaian KLB
40
Kesesuaian GSB
20
SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa . Berdasar analisis yang
sudah dilakukan maka untuk Komponen Tata Bangunan dan Lingkungan
keseluruhan komponen sesuai dengan Form SLF sehingga tidak perlu dilakukan
pembobotan ulang.
Tabel 4.23. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen
commit to user
Tata Bangunan dan Lingkungan (100%).
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pembobotan (dalam %)
Kesesuaian KDB
40
Kesesuaian KLB
40
Kesesuaian GSB
20
jumlah 100
Sub Komponen
Kesesuaian penggunaan fungsi
Pelapis muka lantai
Plesteran lantai
Pelapis muka dinding (cat)
Plesteran dinding
Pintu/Jendela
commit
to user
Pelapis muka
langit-langit
Pembobotan (%)
1,5
1
1
1
1
1,5
1
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ruang luar 1
2
3
4
5
Struktur (30%)
Struktur bawah 1
Penutup atap
Pelapis muka dinding luar
Plesteran muka lantai luar
Plesteran lantai luar
Pelapis muka langit-langit luar
1
0,25
0,3
0,25
0,2
7,5
9
6
1,35
0,15
1,5
0,9
0,6
1,8
1,2
Struktur atas 1
2
3
4
5
Struktur pelengkap 1
2
3
4
Utilitas (50%)
1
Instalasi Pencegahan Kebakaran
2
Transportasi Vertikal
3
Plambing
4
Instalasi Listrik
5
Tata Udara/AC
6
Instalasi Penangkal Petir
7
Instalasi Komunikasi
Tabel 4.24.Pembobotan Total Nilai Keandalan SLF Gedung (Lanjutan).
Komponen
No
Aksesibilitas (5%)
1
2
3
4
5
6
7
Tata Bangunan &
Lingkungan (5%)
1
2
3
Sub Komponen
10
7,5
7,5
10
7,5
2,5
5
Pembobotan (%)
0,75
0,75
0,75
0,5
1
0,75
0,5
Kesesuaian KDB
Kesesuaian KLB
Kesesuaian GSB
2
2
1
100
jumlah
Tabel 4.25. Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa.
Komponen
Arsitektur (10%)
No
Sub Komponen
commit to user
Pembobotan (%)
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ruang dalam 1
2
3
4
5
Ruang luar 1
2
3
4
Struktur (30%)
Struktur bawah 1
2
1,33
1,33
1,34
2
1,11
0,278
0,334
0,278
7,5
Sub Komponen
Pembobotan (%)
0,835
0,835
0,835
0,555
1,11
0,835
Struktur atas 1
9,075
2
6,05
3
1,36
4
1,515
Struktur pelengkap 1
0,9
2
0,6
3
1,8
4
1,2
Utilitas (50%)
1
Instalasi Pencegahan Kebakaran
16,7
2
Plambing
12,5
3
Instalasi Listrik
16,7
4
Instalasi Penangkal Petir
4,1
Tabel 4.25. Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa (Lanjutan).
Komponen
No
Aksesibilitas (5%)
1
2
3
4
5
6
Tata Bangunan &
Lingkungan (5%)
1
2
3
Kesesuaian KDB
Kesesuaian KLB
Kesesuaian GSB
2
2
1
jumlah 100
Dari tabel 4.24 dan Tabel 4.25 diketahui perbedaan sub komponen meliputi
sub komponen yang berada di dalamcommit
komponen;
Arsitektural, Struktural dan Utilitas.
to user
56
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sub komponen yang berada di dalam Komponen Aksesibilitas maupun Tata Ruang
dan Bangunan antara SLF Gedung dengan SLF Rusunawa tidak mengalami
perubahan.Perbedaan sub komponen penyusun gedung tersebut dikarenakan
perbedaan spesifikasi teknis rencana Rusunawa dengan SLF Gedung.
Dari Tabel Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa
dibuat grafik ditunjukkan dalam Gambar 4.4. Grafik menggambarkan nilai bobot
masing-masing sub komponen terhadap bobot total. Dari grafik ditunjukkan bahwa
nilai tertinggi dipengaruhi faktor Utilitas. Sub Komponen Utilitas yang paling
berpengaruh dalam penilaian adalah Instalasi Listrik ( 16,7 %), Instalasi Pencegahan
Kebakaran (16,7%) dan Plumbing (12,5 %).
commit to user
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bobot (%)
Rangka langit-langit
Rangka atap,ikatan angin, gording
Slab lantai
Kolom/balok praktis
Dinding Pasangan Bata/Batako
Pondasi, Kepala Pondasi, Balok
Plesteran lantai luar
Plesteran muka lantai luar
Pelapis muka dinding luar
Penutup atap
Pintu/Jendela
Pelapis muka dinding (cat)
Plesteran lantai
Pelapis muka lantai
Kesesuaian penggunaan fungsi
0
10
15
20
commit to user
58
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
90<99
<90
75<95
<75
75<95
<75
pada
Komponen
Aksesibilitas
Total
(File
SLF
Gedung)
75<95
commit to user
<75
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
: RUANG DALAM
Keterangan :
A : Andal, kondisi (85%-100%)
KA: Kurang Andal, kondisi (75%-<85%)
TA: Tidak Andal, kondisi (<75%)
commit to user
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kode
1.1.1.a
KA
Penyesuaian ringan
1.1.1.b
TA
Penyesuaian berat
1.1.1.c
1.1.2.a
KA
Retak rambut
TA
Belah, pecah
1.1.3.a
KA
Retak rambut
Perbaikan ringan
1.1.3.b
TA
Perbaikan berat
1.1.3.c
1.1.4.a
KA
Perbaikan ringan
1.1.4.b
TA
Perbaikan berat
1.1.4.c
1.1.5.a
KA
Masih berfungsi
1.1.5.b
TA
Tidak berfungsi
Dilakukan
perbaikan/penggantian
pd elemen yg rusak.
1.1.5.c
Penggantian
Pintu/Jendela yg tdk
berfungsi.
commit to user
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
: RUANG LUAR
Keterangan :
A : Andal, kondisi (85%-100%)
KA: Kurang Andal, kondisi (75%-<85%)
TA: Tidak Andal, kondisi (<75%)
Tabel 4.31. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur
Sub.Komponen Ruang Luar (20%).
Tingkat
Identifikasi Keandalan
Keandalan
Kode
Pemeliharaan rutin
1.2.1.a
KA
Berlubang
TA
Berlubang, hancur
1.2.2.a
KA
Buram <50%
TA
Buram 50%
1.2.3.a
KA
Aus, bergelombang,kasar
1.2.3.b
TA
Terbelah,pecah,lepas
Perbaikan berat
commit to user
Perbaikan ringan
1.2.3.c
62
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kode
1.2.4.a
KA
Retak,terkelupas,berlubang<
5%
Perbaikan ringan
1.2.4.b
TA
Terbelah,pecah,terkelupas
Perbaikan berat
1.2.4.c
: STRUKTUR BAWAH
Keterangan :
A : Andal, kondisi (95%-100%)
KA: Kurang Andal, kondisi (85%-<95%)
TA: Tidak Andal, kondisi (<85%)
Tabel 4.32. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur
Sub.Komponen Struktur Bawah (25%).
Tingkat
Identifikasi Keandalan
Keandalan
Kode
Perkuatan pondasi
2.1.1.b
TA
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.KOMPONEN
: STRUKTUR ATAS
Keterangan :
A : Andal, kondisi (95%-100%)
KA: Kurang Andal, kondisi (85%-<95%)
TA: Tidak Andal, kondisi (<85%)
Tabel 4.33. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur
Sub.Komponen Struktur Atas (60%).
Tingkat
Identifikasi Keandalan
Keandalan
Kode
2.2.1.a
KA
TA
Kurang
kuat,
diagonal/ melintang
2.2.2.a
KA
TA
dan 2.2.2.c
kolom,
2.2.3.a
KA
TA
64
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kode
2.3.KOMPONEN
: STRUKTUR PELENGKAP
Keterangan :
A : Andal, kondisi (95%-100%)
KA: Kurang Andal, kondisi (85%-<95%)
TA: Tidak Andal, kondisi (<85%)
Tabel 4.34. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur
Sub.Komponen Struktur Pelengkap (15%).
Tingkat
Identifikasi Keandalan
Keandalan
Kode
2.3.1.a
KA
2.3.1.b
Perbaikan ringan
TA
2.3.1.c
KA
2.3.2.b
TA
2.3.2.a
2.3.2.c
65
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kode
Pemeliharaan rutin
2.3.3.a
KA
TA
kekakuan 2.3.3.b
Pemeliharaan rutin
KA
2.3.3.b
TA
2.3.3.c
commit to user
2.3.3.a
66
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kode
Kurang
baik,
kurang Perbaikan dan reparasi 3.1.c
berfungsi, kondisi<95%
berat pada Instalasi
Pencegah kebakaran,
penggantian elemen yg
rusak sehingga bisa
berfungsi normal
Kurang
baik,
kurang Perbaikan dan reparasi, 3.2.c
berfungsi, kondisi<95%
penggantian
pada
elemen
yang
rusak
sehingga bisa berfungsi
normal
commit to user
67
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kode
Kurang
baik,
kurang Perbaikan dan reparasi, 3.3.c
berfungsi, kondisi<95%
penggantian
pada
elemen yang rusak
sehingga bisa berfungsi
normal
Kurang
baik,
kurang Perbaikan dan reparasi, 3.4.c
berfungsi, kondisi<95%
penggantian
pada
elemen yang rusak
sehingga bisa berfungsi
normal
commit to user
68
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sistem
Pemeliharaan
Tingkat
Identifikasi Keandalan
Keandalan
Gedung
Rusunawa
Komponen
Kode
Memenuhi
Tidak ada
KA
Kurang Memenuhi
Perbaikan
fasilitas 4.1.b
penunjang,sehingga
fungsi bisa tercapai.
TA
Tidak Memenuhi
Perbaikan
fasilitas 4.1.c
penunjang,sehingga
fungsi bisa tercapai.
4.1.a
4.2.a
KA
Kurang Memenuhi
TA
Tidak Memenuhi
Pemeliharaan rutin
4.3.a
KA
Kurang Memenuhi
TA
Tidak Memenuhi
commit to user
69
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kode
4.4.a
KA
Kurang Memenuhi
Perbaikan
fasilitas 4.4.b
Perlengkapan
dan
Peralatan Kontrol
TA
Tidak Memenuhi
Perbaikan
fasilitas 4.4.c
Perlengkapan
dan
Peralatan Kontrol
Pemeliharaan rutin
4.5.a
KA
Kurang Memenuhi
Perbaikan
fasilitas 4.5.b
Toilet Aksesibilitas
TA
Tidak Memenuhi
Perbaikan
fasilitas 4.5.c
Toilet Aksesibilitas
Pemeliharaan rutin
4.6.a
KA
Kurang Memenuhi
Perbaikan
fasilitas 4.6.b
Pintu Aksesibilitas
TA
Tidak Memenuhi
Perbaikan
fasilitas 4.6.c
Pintu Aksesibilitas
commit to user
70
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Identifikasi Keandalan
Tindakan
Keandalan
5.1.SUB KOMPONEN : Kesesuaian Koefisien Dasar Bangunan
A
TA
Tidak Ada
Tidak sesuai
TA
Tidak Ada
Tidak sesuai
TA
Tidak Ada
Tidak sesuai
Keterangan:
1) *) Pemeriksaan dokumen lanjutan diperlukan sebagai langkah
pengambilan kebijakan pada bangunan yang sudah berdiri, tetapi tidak
memenuhi Komponen legalitas.
2) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah koefisien perbandingan
antara luas lantai dasar bangunan terhadap luas persil/ kaveling/ blok
peruntukan.
3) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah koefisien perbandingan
antara luas keseluruhan lantai bangunan terhadap luas persil/ kaveling/
blok peruntukan.
commit to user
71
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
72
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.1.1.a
1.1.1.b
1.1.1.c
1.1.2.a
73
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.1.2.b.
1.1.2.c.
1.1.3.a
74
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Cek mesin-mesin harus siap laik pakai, bila ada kabel yang
terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena sangat berbahaya bagi
keselamatan.
3.
4.
kotoran,
vacuum
cairan
kotoran
dengan
6.
7.
Bilas lantai yang sudah disikat dengan air bersih berulangkali, minimal 3
(tiga) kali, kemudian keringkan.
1.1.3.b
75
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.1.3.c
Jika terjadi Retak, belah , pecah, hendaknya dilakukan Uji Lapangan dan
Uji Laboratorium dengan Teknisi khusus untuk melakukan tindakan
berikutnya.
Pelapis muka dinding.
1.1.4.a
pekerjaan
dimulai,
siapkanlah
peralatan
kerja
commit to user
76
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.1.4.b
1.1.4.c
1.1.5.a
2.
3.
77
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.1.5.b
1.1.5.c
1.2.1.a
78
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.2.1.b
1.2.1.c
1.2.2.a
79
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
80
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kertas ampelas, bersihkan dan dicat dengan cara pengecatan yang benar
dan dicat ulang dengan cat yang kekentalannya cukup.
g. Daya tutup berkurang (Poor opacity) penyebabnya adalah:
1) Cat yang terlalu encer
2) Pengadukan kurang baik
3) Permukaan bahan yang akan dicat terlampau porous
Cara perbaikannya: Encerkan cat sesuai anjuran, aduk cat sehingga
merata
h. Lapisan cat menurun pada beberapa tempat (Sagging).
Penyebabnya adalah Pengecatan dilakukan tidak merata.
Cara perbaikannya:
1) Biarkan cat mengering dengan baik
2) Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan kertas ampelas,
kemudian lakukan pengecatan ulang.
i. Kurang mengkilap daripada seharusnya (Loss of Gloss)
penyebabnya adalah:
1)
commit to user
81
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.2.2.b
1.2.2.c
1.2.3.a
commit to user
82
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.2.3.b
1.2.3.c
83
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.2.4.a
1.2.4.b
1.2.4.c
commit to user
84
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.1.1.a
85
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.1.1.b
2.1.1.c
2.
Dinding Pasangan
2.2.1.a
2.2.1.b
Jika dinding kuat, kaku, tetapi terdapat retak dan lentur kecil maka;
1) Bila dinding retak :diperiksa terlebih dahulu, apakah keretakan
disebabkan oleh faktor muai susut plesteran dinding atau akibat
dampak kegagalan struktur bangunan gedung
Bila keretakan diakibatkan oleh muai susut plesteran dinding, maka:
a) Buat celah dengan pahat sepanjang retakan
b) Isi celah dengan spesi atau mortar kedap air (1 PC : 3 Pasir)
c) Kemudian rapikan dan setelah mengering plamur serta cat dengan
bahan yang serupa
d) Bila dinding basah karena saluran air bocor: (Perbaiki saluran
terlebih dahulu)
commit to user
86
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.1.c
2.2.2.a
commit to user
87
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.2.b
Patching
dilakukan
pada
bagian
yang
mengalami
commit to user
88
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.2.c
5.
Dll
Slab Lantai
2.2.3.a
Jika kuat, kaku, bebas retak, rata, maka pemeliharaan yang perlu
dilakukan adalah;
1. Tidak memberikan beban berlebih pada plat lantai, diluar batas
beban yang dianjurkan, sehingga keretakan plat lantai akibat
beban dapat dihindarkan.
commit to user
89
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.3.b
ii.
iii.
iv.
b. Dll
commit to user
90
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2.4.a
Jika rangka dan tumpuan kuat, kaku, stabil maka dilakukan pemeliharaan;
1. Pengecekan sambungan-sambungan pada rangka baja, menjelang
musim hujan.
2. Pengecekan rangka atap, ikatan angin, gording setelah terjadi
angin besar, hujan lebat ataupun gempa bumi.
2.2.4.b
2.2.4.c
commit to user
91
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.3.1.a
Jika bahan/ dimensi OK, kuat, kaku, rata, maka tidak perlu dilakukan
tindakan.
2.3.1.b
Jika rangka langit-langit kuat, kaku, namun kurang rata, maka dilakukan
perbaikan dengan langkah sebagai berikut;
1. Lepas penutup langit-langit yang rangka langit-langitnya kurang
rata.
2. Cek penyebab kurang ratanya rangka langit-langit
3. Jika dikarenakan ada bagian rangka langit-langit yang lepas, maka
diperbaiki lagi sambungannya.
4. Jika dikarenakan terdapat bagian rangka langit-langit yang lendut,
namun masih bisa diperbaiki maka lepas bagian yang lendut,
ratakan, kemudian pasang/ sambung kembali dengan bagian
lainnya.
5. Jika terdapat bagian yang pecah ataupun lapuk pada rangka
langit-langit yang menyebabkan langit-langit kurang rata, maka
bagian yang pecah ataupun lapuk tersebut diganti kemudian
pasang kembali dengan bagian lain.
6. Setelah rangka langit-langit semuanya sudah terpasang dan rata,
pasang kembali penutup langit-langit.
2.3.1.c
Jika kondisi rangka langit-langit lendut, lapuk, pecah, dan tidak rata;
maka perlu dilakukan perbaikan berat dengan mengganti seluruh
komponen yang mengalami lendut, lapuk dan pecah demi keselamatan
pengguna gedung. Langkah perbaikan;
1. Lepas seluruh penutup langit-langit.
2. Lepas seluruh bagian rangka langit-langit yang lendut, lapuk,
pecah dan tidak rata.
commit to user
92
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.3.2.a
2.3.2.b
2.3.2.c
93
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.3.3.a
Kuat, kaku, berfungsi baik; pemeliharaan rutin pada lapisan lantai tangga
meliputi pembersihan harian pada lantai seperti pada kode. 1.1.3.a
2.3.3.b
2.3.3.c
2.3.4.a
Kuat, rata, padat, kedap air, maka pemeliharaan dilakukan pada pelapis
lantai seperti pada kode.1.1.3.a
2.3.4.b
2.3.4.c
94
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.1.a
Sistem
Pemeliharaan
pemeliharaan
Instalasi
seluruh
Pencegah
Komponen
Kebakaran
Instalasi
Pencegahan
mencakup
Bahaya
commit to user
95
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kebakaran.
Tabel Frekwensi inspeksi visuil sistem deteksi dan alarm kebakaran.
no peralatan
1
2
3
4
5
6
Alat-alat
deteksi
Titik Panggil
manual
Panel control
Kebakaran
Catu daya
Alarm
Kebakaran
Kabel
Instalasi
Serahterima Bulanan
ke 1/ dites
kembali
v
kwartal
Setengah
tahunan
tahunan
v
v
v
v
commit to user
v
v
v
96
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1
2
3
4
5
6
Serahterima Bulanan
ke 1/ dites
kembali
kwartal Setengah
tahunan
tahunan
Alat-alat
deteksi
Titik Panggil
manual
Panel control
Kebakaran
Catu daya
Batere sistem
Fire Alarm:
Jenis NickleCadmium *)
1. Charger Test
(ganti
batere
bila perlu)
2. Discharged
Test (30 menit)
3.
Load
Voltage Test X
X
*)sesuai
spesifikasi
Rusunawa.
Alarm
Kebakaran
Kabel Instalasi
B. Sprinkler otomatis
1. Pompa Air.
97
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Start
otomatis
dengan
memelihara
98
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tanki.
d) Mengecek kapasitas air.
e) Air dalam tangki harus selalu diusahakan bersih dan bebas dari
bahan-bahan yang mengendap, tangki harus dibersihkan tiap 3
tahun sekali.
5. Pipa Instalasi.
a) Sistem jenis pipa kering harus dijaga kering setiap saat.
b) Pengering udara dan kompresor udara yang digunakan
bersama dengan sistem jenis pipa kering harus dipelihara
sesuai dengan instruksi manufaktur.
D. Hidran
a) Frekwensi inspeksi/pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan
berkala
harus
menggunakan
inspeksi/pemeriksaan berkala.
commit to user
Tabel
Frekuensi
99
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
aktifitas
frekuensi
1. Pompa Air
inspeksi
Setiap minggu
2. Pipa Instalasi
inspeksi
Setiap tahun
Setiap minggu
Kontrol
4. Hidran Kotak
inspeksi
3 bulanan
5. Hidran Pilar
inspeksi
3 bulanan
6. Sumber Air
inspeksi
bulanan
inspeksi
bulanan
tempatnya,
bagian
dalam
sambungan
pemadam
menjamin
bahwa
semua
slang
kebakaran
dan
100
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.1.b
Jika kondisi baik, berfungsi tapi terkadang kurang normal (kondisi 95%<100%), maka perlu dilakukan ;
1. Pengecekan seluruh komponen Instalasi Pencegahan Kebakaran
dan elemen pendukungny (kode.3.1.a).
2. Normalisasi kefungsian Instalasi Pencegahan Kebakaran dan
elemen pendukungnya berdasar investigasi yang dilakukan.
3. Memperbaiki elemen-elemen yang kurang berfungsi normal.
3.1.c
101
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.2.a
102
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
103
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
104
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan
ampelas/sand
paper
untuk
105
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
106
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.2.b
107
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.2.c
*)KOMPONEN PLUMBING:
AIR BERSIH
1.Sumber air dari PAM *) dan Meter Air
2. Sumber Air dari sumur dala, pompa air, alat control, Meter Air *)
3.Tangki Penampung Air
4. Tangki Air Atas : Menara
5. Pompa Penampung air dan alat kontrol
6. Pompa Distribusi dan Tangki Hidrofor dan alat control
7. Listrik untuk Panel Pompa
8. Pompa Instalasi
9. Kran
AIR KOTOR
1. Kloset/ bidet/ Urinoir
2. saluran ke Tangki Septik
3. Kran Air gelontor
4. Tangki Septik
5. Bak cuci, tempat cuci tangan
6. saluran dari Bak cuci ke saluran terbuka
7. Lobang/ saluran pengurasan lantai
8. Pipa Air Hujan
Jikakondisi Plumbing kurang baik, kurang berfungsi maka;
1. Dicek keseluruhan Komponen Plumbing
2. Dilakukan Uji keberfungsian seluruh Komponen Plumbing
3. Dilakukan inventarisasi kerusakan elemen dalam Komponen
Plumbing
4. Dilakukan perbaikan pada elemen yang masih bisa diperbaiki
5. Dilakukan penggantian elemen yang sudah tidak mungkin
diperbaiki lagi
6. Normalisasi fungsi keseluruhan kondisi plumbing
Daftar Komponen Plumbing = Kode 3.2.b *)KOMPONEN PLUMBING
commit to user
108
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.3.a
109
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SUB SISTEM
2
POWER
SUPPLY
A.
Transformator
(trafo kering)
KEGIATAN
3
1. Inspection
RINCIAN KEGIATAN
4
Relay pengaman
Bushing
Terminal
Dudukan transformator
Kondisi
fisik
transformator
f. Temperatur
transformator
g. Peralatan pengamanan
dan pengukuran
h. Temperatur dan kondisi
udara
ruangan
transformator
i. Koneksi kabel pada
terminal bushing dan
sistem pentanahan
2. Service
a. Pembersihan
bagian
luar trafo
b. Penyesuaian
temperature dan kondisi
udara
ruangan
transformator
3.
Penggantian Penggantian peralatan dan
peralatan
spare part bila terjadi
dan spare part
Kerusakan
commit to user
a.
b.
c.
d.
e.
110
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2
3
SISTEM
DISTRIBUSI
A.
Panel 1. Inspection
Tegangan
Menengah
2. Service
a. Pengukuran
tahanan
pentanahan
b. Pembersihan elektroda
pentanahan
c. Pengukuran
dan
pembersihan
tahanan
kontak
LBS
dan
Earthing Switch
d. Pengujian interlocking
secara elektrikal dan
mekanik pada panel TM
3. Penggantian Penggantian peralatan dan
peralatan
spare part bila terjadi
dan spare part
Kerusakan
B.
Panel
Distribusi
Utama Tegangan
Menengah
(LVMDP)
a. Rumah Panel
1. Inspection
2. Service
commit to user
111
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
4
Penggantian peralatan dan
spare
part
bila
terjadi
kerusakan
1. Inspection
Pemeriksaan
komponen
peralatan proteksi
a. Pembersihan
air,
kelembaban, debu, dan
kotoran
b. Pengujian trip MCCB,&
MCB
dengan
menggunakan
Current
Injector
Penggantian peralatan dan
spare
part
bila
terjadi
kerusakan
b. Komponen
Peralatan
Proteksi
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
c. Busbar
1. Inspection
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
a. Pemeriksaan panel-panel
busbar
b. Pemeriksaan
terminal
kabel dan circuit breaker
a. Pembersihan panel-panel
busbar
dari
air,
kelembaban, debu dan
kotoran
b. Pengencangan
terminal
kabel dan circuit breaker
Penggantian peralatan dan
spare
part
bila
terjadi
kerusakan
d.Alat pengukur
1. Inspection
commit to user
a. Pencatatan
penunjukan
semua alat ukur setiap jam
b. Pencatatan dan pembukuan
kurva beban listrik dari
output travo
c. Evaluasi
dan
penanggulangannya
dari
hasil pencatatan
d. Pemeriksaan
terminal
kabel ke meteran
112
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
4
a. Pengencangan
terminal
kabel ke meteran
b. Kalibrasi
semua
alat
pengukur pada panel
Penggantian peralatan dan
spare
part
bila
terjadi
kerusakan
2.
Penggantian
peralatan
dan spare part
f. Kabel Feeder
Tegangan
Menengah
1. Inspection
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
h. Busduct
1. Inspection
2. Service
commit to user
113
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
III
BEBAN LISTRIK
A. Panel-Panel
Beban
a.
MCB
dan
MCCB
3
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
4
Penggantian peralatan dan
spare
part
bila
terjadi
kerusakan
1. Inspection
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
1. Inspection
b. Busbar
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
c. Alat pengukur
(Metering)
1. Inspection
commit to user
a. Pencatatan
penunjukan
semua alat ukur (Vmeter,
A-Meter, Kwh-meter)
b. Evaluasi hasil pencatatan
c. Pemeriksaan
terminasi
kabel ke meteran
114
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Pilot
dan Fuse
3
2. Service
4
a. Pengencangan terminasi
kabel, mur dan baut
b. Kalibrasi semua alat
ukur
3. Penggantian Penggantian peralatan dan
peralatan
spare part bila terjadi
dan spare part
Kerusakan
Lamp
1. Inspection
2. Service
a. Pemeriksaan
dan
pengamatan seluruh titik
lampu
115
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
4
b. Kondisi sistim control
secara
keseluruhan
(Transmission, terminal,
Transformer,
Relay,
Contact Output Terminal,
instalasi dan peralatan
bantunya).
Pembersihan seluruh sistem
control
Penggantian peralatan dan
spare
part
bila
terjadi
Kerusakan
D. Stop Kontak
dan Saklar
1. Inspection
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
E. Under Floor
Duct
dan/atau Reised
Floor System
1. Inspection
2. Service
commit to user
a. Pemeriksaan
dan
pengamatan
seluruh
Service Box dan Junction
Box termasuk seluruh
Outletnya
b. Pemeriksaan
tahanan
isolasi stop kontak dalam
floor duct/raised floor
dengan Megger
a. Pembersihan
seluruh
service box dan junction
box
116
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
4
b. Pengujian tahanan isolasi
stop kontak dalam floor
duct/raised floor dengan
megger
a. Penggantian Service Box
dan Junction Box serta
peralatan lainnya bila
terjadi kerusakan
b. Penggantian conduit/kabel
bila rusak atau tidak sesuai
standar nilai tahanannya
F.Sistem
Pertanahan
1. Inspection
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
G.Sistem
Penangkal Petir
1. Inspection
2. Service
3.
Penggantian
peralatan
dan spare part
commit to user
117
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.3.c
Jika kondisi kurang baik, kurang berfungsi (kondisi <95), maka perlu
dilakukan ;
1. Pengecekan seluruh komponen kelistrikan (kode.3.3.a).
2. Normalisasi kefungsian kelistrikan berdasar investigasi yang
dilakukan.
3. Memperbaiki elemen-elemen yang kurang berfungsi normal.
4. Mengganti elemen yang rusak.
5. Mengecek kembali seluruh kefungsian elemen setelah reparasi.
Instalasi Penangkal Petir
3.4.a
118
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.4.b
3.4.c
41.a
4.1.b
4.1.c
4.2.a
119
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
120
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.2.b
4.2.c
4.3.a
4.3.b
4.3.c
4.4.a
121
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.4.c
4.5.a
4.5.b
4.5.c
4.6.a
4.6.b
4.6.c
122
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keandalan
Bangunan
Gedung
Rusunawa.
Keseluruhan
diharapkan
selalu
sesuai
dengan
perkembangan
ilmu
Perbaikan Gedung Rusunawa yang disusun perlu direview setiap beberapa tahun
sekali. Review tersebut bertujuan agar Sistem yang dibuat sesuai dengan
perkembangan peraturan tentang bangunan gedung dan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
commit to user
123
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sistem
Pemeliharaan
Gedung
Rusunawa
bertujuan
untuk
5 Komponen tersebut,
commit to user
124
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
125
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.39
commit to user
126
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
127
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dokumen
128
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dokumen
129
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
19) Pada Sheet 1 dalam File UTILITAS, buat dokumen Utilitas Total yang berisi
total nilai keandalan Utilitas dan nilai tiap-tiap sub.komponen dalam
komponen Utilitas.
20) Pada Sheet selanjutnya dalam File UTILITAS, buat dokumen
tiap sub
dokumen
Sistem
Pemeliharaan
Gedung
Rusunawa
Komponen
130
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
28) Pada Sheet selanjutnya dalam File AKSESIBILITAS, buat dokumen berisi
Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas.
29) Hyperlink
dokumen
Penilaian
dan
Pemeliharaan
Gedung
Rusunawa
Komponen
Aksesibilitas selesai.
33) Pada Sheet 1 dalam File TATA RUANG & BANGUNAN, buat dokumen
Tata Ruang dan Bangunan Total yang berisi total nilai keandalan Tata Ruang
& Bangunan serta nilai tiap-tiap sub.komponen dalam komponen Tata uang
& Bangunan. Dokumen Tata Ruang & Bangunan berisi:
a) Keandalan masing-masing elemen dalam sub komponen Tata Ruang
& Bangunan.
b) Penilaian keandalan sub.komponen Tata Ruang & Bangunan.
c) Tabel Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Tata
Ruang & Bangunan.
d) Hyperlink dokumen Tata Ruang & Bangunan.
34) Total pada File AKSESIBILITAS ke dalam dokumen Form Keandalan dan
Sistem Pemeliharaan Gedung Total pada File SLF Gedung Rusunawa.
35) Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Tata
Ruang & Bangunan selesai.
36) Setelah seluruh File Komponen dalam Sistem Pemeliharaan Gedung
Rusunawa,
yaitu
File
ARSITEKTUR,
STRUKTUR,
UTILITAS,
perpustakaan.uns.ac.id
4.5.
131
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
132
digilib.uns.ac.id
KLIK
Gambar 4.8. Form Data
Umum
SLF Rusunawa
commit
to Program
user
133
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Setelah Klik icon SLF RUSUNAWA maka akan muncul Sheet Form
Keandalan Gedung dan Sistem Pemeliharaan seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 4.9. (Contoh Form pada kondisi penilaian gedung = ANDAL).
Dalam Sheet ini tidak ada data yang diisi sendiri oleh user. Sheet ini berisi
keandalan total Gedung Rusunawa yang dinilai. Untuk melakukan penilaian
Gedung Rusunawa, klik salah satu icon dalam komponen gedung, misalnya
berurutan dari icon ARSITEKTUR.
134
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Setelah Klik icon ARSITEKTUR maka akan muncul Sheet Arsitektur Total
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.10. Dalam Sheet ini tidak ada data
yang diisi sendiri oleh user. Sheet ini berisi keandalan total Komponen
Arsitektur Gedung Rusunawa yang dinilai. Untuk melakukan penilaian,
klik salah satu icon dalam sub komponen ARSITEKTUR misalnya
berurutan dari icon Kesesuaian Penggunaan Fungsi.
commit toSLF
userRusunawa
4.10. Form Arsitektur
135
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Setelah Klik icon Kesesuaian Penggunaan Fungsi maka akan muncul Sheet
Kesesuaian Penggunaan Fungsi
4.11. Dalam Sheet ini hanya kolom (2) dan kolom (3) saja yang diisi. Isi
berdasar survey lapangan. Kolom lain tidak perlu diisi karena sudah
merupakan formula dari program. Setelah selesai mengisi kolom (2) dan
kolom (3), maka akan diketahui hasil penilaian keandalan sub komponen
Kesesuaian Penggunaan fungsi. Pada Tabel tingkat keandalan bangunan
terdapat Tindakan /Sistem pemeliharaan Bangunan yang ditunjukkan dalam
KODE. Klik kode yang sesuai dengan kondisi untuk mengetahui Sistem
Pemeliharaan Gedung Rusunawa yang direkomendasikan seperti dalam
Gambar 4.12.
commit to user
136
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tindakan
pemeliharaan
Gedung
Rusunawa
Komponen
Arsitektur.
7. Setelah Klik icon ARSITEKTUR maka akan muncul Sheet Arsitektur Total
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 3. Dalam Sheet ini tidak ada data
yang diisi sendiri oleh user. Sheet ini berisi keandalan total Komponen
Arsitektur Gedung Rusunawa yang dinilai. Untuk melakukan penilaian
lanjutan, klik sub komponen ARSITEKTUR selanjutnya dengan cara yang
sama dengen sub komponen Kesesuaian Penggunaan Fungsi.
8. Setelah seluruh sub komponen dalam komponen Arsitektur terisi, maka akan
diperoleh nilai Arsitektur Total. Setelah diperoleh nilai Arsitektur Total, klik
icon SLF RUSUNAWA, maka Sheet akan kembali ke Sheet Form Keandalan
Gedung dan Sistem Pemeliharaan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.
Nilai dari keandalan Arsitektur Total akan terakumulasi secara otomatis
dalam Sheet Form Keandalan Gedung dan Sistem Pemeliharaan.
commit to user
137
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
no.8)
kemudian
lanjutkan
lagi
ke
icon
UTILITAS,
icon
yang
direkomendasikan.
11. Selesai.
12. Contoh lengkap pengisian Program SLF Rusunawa ditunjukkan dengan studi
kasus Gedung Rusunawa Cilacap dalam Lampiran B dan Lampiran C.
commit to user
138
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pekerjaan
Pekerjaan Struktur
1.1
Pondasi
Detai Pekerjaan
1.3
Tangga
Tangga Beton pra cetak
commit to user
139
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.4
Atap
Atap tritisan Lt.02/03:
Pekerjaan Arsitektur
2.1.
Dinding
Lantai
Pekerjaan
2.3
Kusen,Pintu,jendela
Detai Pekerjaan
Kusen alumunium
Pintu panil alumunium
Jendela rangka alumunium panil kaca
2.4
Sanitair
Sanitair hunian closet jongkok, shower
Meja dapur beton
termasuk kitchen zink
2.5
dilapis
keramik
140
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pekerjaan Mekanikal
dan Elektrikal
Pekerjaan air kotor dan
bekas :
Pemipaan air kotor bahan pvc
Pemipaan air bekas bahan pvc
Septictank Kap 10 m3 dan peresapan
3.2
3.3
Pekerjaan Hidrant
Pengadaan pompa elektrik
Pengadaan dan pemasangan Box Hydrant
Pengadaan dan pemasangan Hydrant Pilar
Pekerjaan
Detai Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan Pompa Jocky
Pipa air bersih bahan GIP Medium A
Pressure Tank
Pondasi pompa dan Pressure tank
3.4
3.5
3.6
commit to user
Pemasangan MDP PLN
141
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pekerjaan
Luar
Bangunan
Pekerjaan
Pematangan
tanah
Pekerjaan
saluran
keliling bangunan
Saluran terbuka U 20 cm pada areal
keliling bangunan
Pasangan bak control uk 30x30cm, t=35
cm
4.3
Pekerjaan Groundtank
4.4
4.5
commit to user
142
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
143
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
144
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
145
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
form
dalam
komponen
Arsitektur,
Struktur,
Utilitas
dan
commit to user
146
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
147
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2
3
4
5
Nilai Keandalan
Tingkat Keandalan
Rekomendasi Tindakan
KODE Tindakan
Komponen
ANDAL(95%>-100%),
KURANG ANDAL(85%> -95%),
TIDAK ANDAL (<85%)
99,77 %
ANDAL
Pemeliharaan dan Perbaikan ringan
2.2.1.a, 2.2.2.a, 2.2.3.b, 2.2.4.a, 2.3.1.a,
2.3.2.a, 2.3.3.a, 2.3.4.a
commit to user
148
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dari program
SLF
Rusunawa
149
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nilai Keandalan
3
4
Tingkat Keandalan
Rekomendasi Tindakan
Komponen
ANDAL(95%>-100%),
KURANG ANDAL(75%> -95%),
TIDAK ANDAL (<75%)
Total : 76,91 %
1) Arsitektur (9,70) :Andal
2) Struktur (29,93)
3) Utilitas (29,38)
4) Aksesibilitas (2,90)
5) Tata Bangunan&Lingkungan (5)
KURANG ANDAL
Sesuai
KODE
pada
masing-masing
komponen dan sub komponen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
150
digilib.uns.ac.id
151
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
form
dalam
komponen
Arsitektur,
Struktur,
Utilitas
dan
152
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2
3
4
5
Nilai Keandalan
Tingkat Keandalan
Rekomendasi Tindakan
KODE Tindakan
Komponen
ANDAL(95%>-100%),
KURANG ANDAL(75%> -95%),
TIDAK ANDAL (<75%)
90,66 %
ANDAL
Pemeliharaan dan Perbaikan ringan
1.1.1.b,
1.1.2.b, 1.1.3.b, 1.1.4.b, 1.1.5.a,
commit
to user
1.2.1.a, 1.2.2.c, 1.2.3.a, 1.2.4.a,
153
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sistem
komponen pada tiap sub komponen Struktur. Kesimpulan dari program SLF
Rusunawa komponen Struktur ditunjukkan dalam Tabel 4.48.
Tabel 4.48. Tabel Hasil Program SLF Rusunawa Gedung D di Kompleks
Rusunawa Cilacap Komponen Struktur.
NO Komponen Struktur
1
Batas keandalan
2
3
4
5
Nilai Keandalan
Tingkat Keandalan
Rekomendasi Tindakan
KODE Tindakan
Komponen
ANDAL(95%>-100%),
KURANG ANDAL(85%> -95%),
TIDAK ANDAL (<85%)
99,50 %
ANDAL
Pemeliharaan dan Perbaikan ringan
2.2.1.a, 2.2.2.a, 2.2.3.b, 2.2.4.a, 2.3.1.a,
2.3.2.a, 2.3.3.a, 2.3.4.a
154
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2
3
4
5
Komponen
ANDAL(100%),
KURANG ANDAL(85%-99%),
TIDAK ANDAL (<85%)
61,15 %
TIDAK ANDAL
Perbaikan Berat
3.1.c, 3.2.c, 3.3.c, 3.4.c
Nilai Keandalan
Tingkat Keandalan
Rekomendasi Tindakan
KODE Tindakan
Komponen
ANDAL(95%>-100%),
commit to user
KURANG ANDAL(75%> -95%), T
155
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2
3
4
5
Nilai Keandalan
Tingkat Keandalan
Rekomendasi Tindakan
KODE Tindakan
dinyatakan ANDAL.
Kondisi kesesuaian komponen Tata Bangunan dan Lingkungan lebih
terkait dengan langkah pengambilan kebijakan, sehingga untuk gedung
dengan tingkat keandalan 100%, tidak perlu dilakukan tindakan. Kesimpulan
dari program SLF Rusunawa komponen Tata Bangunan dan Lingkungan
ditunjukkan dalam Tabel 4.51.
Tabel 4.51. Tabel Hasil Program SLF Rusunawa Gedung D di Kompleks
Rusunawa Cilacap Komponen Tata Bangunan dan Lingkungan.
NO Komponen
Tata Komponen
Bangunan&Lingkungan
1
Batas keandalan
ANDAL(95%>-100%),
KURANG
ANDAL(75%> -95%), TIDAK ANDAL
(<75%)
2
Nilai Keandalan
100 %
3
Tingkat Keandalan
ANDAL
4
Rekomendasi Tindakan
Tidak Ada
6.
156
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nilai Keandalan
3
4
Tingkat Keandalan
Rekomendasi Tindakan
Komponen
ANDAL(95%>-100%),
KURANG ANDAL(75%> -95%),
TIDAK ANDAL (<75%)
Total : 70,99 %
Arsitektur (9, 07)
Struktur (29,85)
Utilitas (24,61)
Aksesibilitas (2,46)
Tata Bangunan&Lingkungan (5)
TIDAK ANDAL
Sesuai
KODE
pada
masing-masing
komponen dan sub komponen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.
1. Telah diperoleh Sistem Penilaian Gedung Rusunawa yang menunjang
keandalan bangunan gedung. Sistem dibuat dengan mengevaluasi kriteria
SLF Gedung (Arsitektur, Struktur, Utilitas, Aksesibilitas, Tata Ruang dan
Bangunan) dengan komponen penyusun Gedung Rusunawa. Berdasar analisis
yang telah dilakukan diketahui terdapat perbedaan sub komponen pada
kriteria Arsitektur, Struktur dan Utilitas sehingga dilakukan pembobotan
ulang.
2. Telah disusun Sistem Pemeliharaan Gedung yang menunjang Sistem
Penilaian Keandalan Bangunan Gedung Rusunawa. Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa disusun berdasar SNI dan Pedoman
tentang Bangunan Gedung.
3. Telah diperoleh
158
159
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5.2.
Saran
Beberapa hal yang belum dilakukan dalam penelitian ini bisa dilanjutkan
commit to user