Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1
Sistem Plumbing
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan gedung, oleh
karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari
kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari
peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam
gedung atau lingkungan sekitarnya.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air bersih
sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase), sehingga
tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami
gangguan. Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air
panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi
kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari lingkungan
sekitarnya.
1.1.2
Air bersih adalah air yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah tangga yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan apabila diminum harus dimasak terlebih dahulu. Air
yang diolah untuk menjadi air bersih berasal dari air permukaan, mata air, dan air tanah. Sistem
penyedian air bersih harus memenuhi beberapa persyarakat utama.Persyarakat tersebut meliputi
persyaratan kualitatif, persyaratan kuantitatif dan persyaratan kontinuitas. Kebutuhan air bersih
adalah banyaknya air yang diperlukan untuk melayani penduduk yang dibagi dalam dua
klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk keperluan domestik (rumah tangga) dan non domestik
1.1.3
Air kotor adalah air yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat padat atau cair
hasil pembuangan limbah seperti sampah, bangkai, air bekas mencuci, limbah rumah tangga, dll.
Air kotor ini tidak dapat digunakan secara langsung apalagi untuk dikonsumsi. Tetapi, bukan
berarti air kotor tidak dapat dimanfaatkan, air ini bisa digunakan setelah mengalami pengolahan.
Seperti di kota-kota besar di mana warga sulit mendapat air. Maka dengan pengolahan air sungai
akan diperoleh air yang layak digunakan dan juga dikonsumsi.
Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua) cara yaitu :
1.1.4
Sistem Tata Udara adalah suatu sistem yang mengondisikan lingkungan melalui
pengendalian suhu, kelembaban nisbi, arah pergerakan udara dan mutu udara termasuk
pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan yang ada di udara (seperti vapors dan
fumes).
Disebut sistem karena AHU terdiri dari beberapa mesin/alat yang masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda, yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistem tata
udara yang dapat mengontrol suhu, kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan, pola aliran
udara serta jumlah pergantian udara di ruang produksi sesuai dengan persyaratan ruangan yang
telah ditentukan.
Sistem Tata Udara (AHU/HVAC), biasanya terdiri dari :
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Plumbing
Plumbing : seni dan teknologi pemipaan serta peralatannya untuk menyediakan air bersih,
dan pembuang air bekas atau air kotor.
Sistem Plumbing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor
yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang memenuhi syarat; yang berupa
peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan, standar peralatan dan standar
instalasinya.
Untuk perlindungan kesehatan masyarakat terhadap bahaya yang timbul sebagai akibat
dari instalasi Plumbing yang tidak baik.
Deep Well
Sumber pengadaan air bersih berasal dari air sumur (deep well). sumur ini menyuplai seluruh
kebutuhan air bersih, baik untuk kebutuhan air sehari-hari maupun untuk sistem pemadam
kebakaran. Air dari kedua buah sumur tersebut disalurkan ke bak air Raw Water Tank
menggunakan pipa GIP (Galvanized Iron Pipe). Deep Well akan mengisi air secara otomatis jika
air pada Raw Water Tank kosong dan akan mati jika sudah penuh.
Transfer Pump
Transfer Pump atau pompa transfer berfungsi untuk memindahkan air dari Ground Water Tank
menuju ke roof water tank. Transfer Pump biasanya berjumlah dua unit dimana satu pompa
bekerja dan pompa yang lain sebagai cadangan.
Sand Filter
Sand Filter berfungsi untuk menyaring kotoran didalam air yang berasal dari bak air Raw Water
Tank. Peralatan ini berjumlah dua buah unit dan dipasang secara paralel, dimana jika satu Sand
Filter bekerja maka Sand Filter yang lain sebagai cadangan. dan untuk membersihkannya
dioperasikan secara manual (manual back wash). Sand Filter ini dilengkapi dengan pressure
gauge di bagian pipa masuk dan pipa keluar untuk mengukur tekanan air.
Berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari roof tank ke pengguna. Distribusi air bersih
pada dua lantai teratas menggunakan packaged booster pump, sedangkan untuk lantai-lantai
dibawahnya dialirkan secara gravitasi. Perlengkapan dan aksesoris di dalam ruang pompa antara
lain :
- Butterfly Valve : membuka atau menutup aliran air
- Gate Valve : membuka atau menutup aliran air
- Strainer : menyaring kotoran pada bagian hisap pompa (suction)
- Flexible Joint : menahan getaran pompa terhadap instalasi pipa
- Check Valve : menahan balik aliran air
- Pressure Tank : mengatur (setting) besarnya tekanan air
- WLC : Water Level Control, mengendalikan pengoperasian pompa berdasarkan pada tingkat
ketinggian air di dalam bak air
-Floating Valve : membuka atau menutup aliran air secara otomatis berdasarkan ketinggian air di
bak air
- Pressure Switch : mengontrol pengoperasian pompa berdasarkan pada besarnya tekanan air
- Pressure Gauge : alat untuk mengukur besarnya tekanan air
- Vent Cap : membuang udara yang terjebak di dalam bak/tangki
- AAV : membuang udara yang terjebak di dalam instalasi pipa secara otomatis
- Pressure Reducing Valve (PRV) PRV digunakan untuk menurunkan tekanan air didalam
instalasi air bersih supaya air yang keluar dari kran air bersih mempunyai tekanan yang cukup.
INSTALASI PLUMBING SISTEM PENYEDIAAN AIR KOTOR
Jenis perangkap
Jenis perangkap dapat di kelompokkan menjadi :
a. Perangkap yang di pasang pada alat plambing dan pipa pembuangan.
Penangkap (interceptor)
Persyaratan penangkap
Penangkap yang sesuai harus dipasang sedekat mungkin dengan alat plambing yang di
layaninya, dengan maksud agar pipa pembuangan yang mungkin mengalami gangguan sependek
mungkin.
Konstruksinya harus mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tutup yang mudah dibuka dan
letak dari penangkap dalam ruang sedemikian rupa sehingga sampah dari penangkap mudah
dibuang keluar ruang
Konstruksi penangkap harus mampu secara efektif memisahkanmin
yak, lemak dan sebagainya dari air buangan.Konstruksi penangkap umumnya juga merupakan
perangkap, karena itu bila telah dipasang penangkap dilarang memasang perangkap, sebab
dapat terjadi perangkap ganda.
Tangki septic dan rembesan
Tangki septic sebenarnya serupa saja dengan bak penampungan
air kotor, tetapi lebih ditujukan penggunannya untuk menampung air kotor buangan dari
bangunan ditempat yang tidak terjangkau oleh riol umum/kota. Prinsip kerja dari tangki septik
adalah mengolah dan memisahkan antara air dengan kotoran dengan
cara pengendapan. Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobic yang meru
bah kotoran baku menjadi Lumpur. Air hasil pemisahan (70% lebih bersih) dialirkan keluar
secara gravitasi dan
diresapkan ketanah, sedangkan hasil endapan (Lumpur) harus dibuang secara berkala
dengan bantuan layanan mobil tangki air kotor pemerintah setempat. Dengan demikian tangki
septic biasanya terletak diluar bangungan (mudah dicapai mobil tangki) dan tidak ada peralatan
pompa yang dipasangkan.
Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan di gedung sebagai
preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran
dan Fire Extinguisher. Dan pada tempat-tempat tertentu digunakan juga sistem fire gas.Tetapi
pada umumnya sistem yang digunakan terdiri dari: sistem sprinkler, hidran dan fire extinguisher.
Ada 3 pompa yang digunakan dalam sistem sprinkler dan Hydran, yaitu elektrik pump, diesel
pump dan jockey pump.
Jockey Pump
Jockey pump berfungsi untuk menstabilkan tekanan di instalasi, dan secara otomatis akan
bekerja apabila ada penurunan tekanan. Dan jika ada head sprinkler yang pecah atau hydran
digunakan, maka yang bekerja secara otomatis pompa elektrik bekerja, dan secara otomatis pula
jockey pump akan berhenti bekerja. Pompa elektrik pump (atau elektrik pump) merupakan
pompa utama yang bekerja bila head sprinkler atau hydran digunakan. Sedang pompa diesel
merupakan pompa cadangan, jika pompa elektrik gagal bekerja selama 10 detik, maka secara
otomatis pompa ini akan bekerja.
Sprinkler
Sistem ini menggunakan instalasi pipa sprinkler bertekanan dan head sprikler
sebagai alat utama untuk memadamkan kebakaran.
Sistem ada 2 macam, yaitu:
1) Wet Riser System: Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan
tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
2) Dry riser system : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisi air bertekanan, peralatan
penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi
fire alar
memerintahkannya.
Pada umumnya gedung bertingkat tinggi menggunakan sistem wet riser, seluruh
pipa sprinkler berisikan air bertekanan, dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan
yang relatif tetap.
Apabila tekanan dalam pompa menurun, maka secara otomatis jockey pump akan
bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. Jika tekanan terus menurun atau
ada glass bulb head sprinkler yang pecah maka pompa elektrik akan bekerja dan secara
otomatis pompa jockey akan berhenti. Dan apabila pompa elektrik gagal bekerja setelah
10 detik, maka pompa cadangan diesel secara otomatis akan bekerja.
Hydrant
Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan yang
berfungsi untuk membelokan arah aliran fluida. Elbow terdiri dari dua jenis yang paling
umum yaitu 45 dan 90.
Fitting Te
Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang memiliki
cabang. Biasanya cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya, disebut
dengan straight tee, Sedangkan kalau berbeda, disebut dengan reducing tee.
Reducer
Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi) aliran
fluida, mengurangi ukuran pipanya. Jadi reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan
dari diameter yang lebih besar ke yang kecil, atau sebaliknya.
Fitting Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini di las
langsung pada pipa utama. Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan
dilepas, namun biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.
Flange
Sambungan baut pada dua buah pipa, equipment, fitting atau valve untuk dapat
dihubungkan bersama-sama. Flange tersedia dalam berbagai bentuk, tekanan, rating dan
ukuran untuk memenuhi persyaratan desain.
Sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan
(gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian
dari jalan alirannya.
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara
mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment
air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan
kandungan kimia, fisika dan biologis.
Pengertian Air Persih:
a. Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
b. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
c. Secara Kimia:
- PH netral (bukan asam/basa)
- Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air
ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan.
B . MACAM MACAM SUMBER AIR
1. Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garan NaCL. Kadar garam NaCL dalam air laut
3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk di minum.
2. Air Hujan
Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai
turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif
terutama pada pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir sehingga hal ini akan
mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga memiliki sifat lunak sehingga
akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air permukaan
Air pemukaan adalah air yang mengalir dipermukaan bumi. Pada
umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh rumput,
batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya. Untuk meminumnya harus melewati
proses pembersihan yang sempurna.
4. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada dibawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan
hidrastatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer.
5. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan
hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan air dalam.
C. SISTEM JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH
Jaringan penyediaan air bersih yang banyak digunakan sebagai berikut :
a. Sistem Sambungan Langsung
Sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa
utama penyediaan air bersih misalnya PDAM.
Kelebihan dari sistem distribusi langsung ini adalah :
- Sistem perpipaan di luar bangunan lebih sederhana.
- Relatif lebih hemat dari sisi biaya apabila dari Meter air langsung didistribusi
menuju sistim instalasi dalam rumah.
Kelemahannya :
- Debit air yang keluar dari PDAM setelah meter air tidak konstan dan tekanan
-
relatif kecil.
Debit air yang keluar seringkali tidak memenuhi kebutuhan apabila beberapa
b.
PERALATAN PELENGKAP
Disamping berbagai peralatan utama saniter seperti tersbut di atas ada beberapa peralatan
yang sifatnya pelengkap yaitu yang dinamakan fiting saniter, meliputi :
1) Kran air
Kran untuk taman bentuknya berbeda dengan kran untuk sinkdapur dan kran
untuk kamar mandi. Kran untuk taman, belalainya tidak panjang tetapi bagian paruhnya
mengecil dan ber-drat. Ini untuk memasang slang agar tidak mudah lepas.
Kran untuk sink dapur, belalainya panjang. Agar air tidak terpercik kemana-mana
sehingga dapur tetap bersih, tidak becek. Kran untuk sink dapur biasanya memiliki dobel
kran. Ini gunanya untuk air dingin dan air panas. Kran untuk kamar mandi begitu juga,
ada yang dobel dan tunggal.Bedanya belalai untuk kamar mandi tidak panjang. Tetapi ada
juga yang memiliki belalai tinggi, seperti leher angsa. Bentuk pemutar kran juga ada yang
diputar tetapi ada juga yang digeser.
2) Pancuran (Shower)
Mandi menggunakan pancuran seakan telah menjadi bagian dari gaya hidup
masyarakat masa kini. Padahal, jika mau jujur, sebagian besar orang memilih mandi
dengan pancuran karena kepraktisan dan keefisienan semata-mandi dengan pancuran
terbukti bisa menghemat konsumsi air, dengan skala 1:5 dibanding-kan mandi dengan air
dalam bak. Aktivitas mandi dengan pancuran juga bisa menghemat waktu mandi Anda.
Menggunakan pancuran dalam kamar mandi juga dapat menghemat luas area kamar
mandi, terutama jika dibandingkan dengan kamar mandi yang menggunakan bak mandi
konvensional. Selain itu, sebagian besar orang cenderung menganggap mandi dengan
pancuran lebih higienis dibandingkan dengan air dari bak mandi, sebab airnya terus
mengalir dan sisa-sisa sabun bisa dibersihkan secara lebih merata.
Anda bisa memilih salah satu dari dua teknologi pancuran yang tersedia saat ini.
Yang pertama, pancuran campuran (mixer shower). Kedua, pancuran campuran untuk bak
mandi (bath mixer shower). Kedua jenis teknologi ini bekerja dengan jalan menyimpan air
panas dan air dingin dalam dua tempat berbeda, baru kemudian mencampurnya saat Anda
membutuhkan suhu air tertentu.
kotor yang berasal dari lavatory, urinoir, bak mandi, dll. Air buangan dapat dibagi dalam
empat golongan:
1. Air tinja, yaitu air sisa buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air
buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat plumbing lainnya.
2. Air bekas pakai / air sabun, yaitu air buangan yang berasal dari bak mandi, wastafel,
bak dapur, dan sebagainya.
3. Air hujan, yaitu air dari atap dan halaman yang berasal dari hujan. 4. Air buangan
khusus, yaitu air buangan yang mengandung bahan kimia atau bahanbahan
berbahaya lainnya. Air buangan tersebut biasanya berasal dari pabrik, laboratorium,
tempat pengobatan, rumah pemotongan hewan, dll.
a.
Warna
Bau
Suhu
Kekeruhan
Karakteristik Kimia
Zat Organik merupakan zat yang dapat terurai atau mudah terurai menjadi zat yang stabil
oleh manusia secara alamiah. Umumnya terdiri dari senyawa C.H.N.O.P.S (protein dan
Karbohidrat).
Zat Anorganik tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Contoh nya adalah: Besi (Fe), Mangan
(Mg), Air Raksa (Hg), Timah Hitam (Pb), Logam berat lainnya, Pestisida dan Deterjen.
b. Karakteristik Biologi
Bakteri Aerob adalah jenis bakteri yang dapat hidup bila tersedia O2.
Bakteri Anaerob adalah bakteri yang dapat hidup tanpa adanya O2.
Bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa O2.
4. Klasifikasi sistem buangan air
1. Menurut jenis buangan
a) Sistem Pembuangan Air Tinja, adalah sistem pembuangan dari kloset/ peturasan, dll.
yang berasal dari datam gedung, yang dikumpulkan dan dialirkan dalam bangunan
bersama-sama.
b) Sistem Pembuangan air bekas pakai / air sabun, adalah sistem pembuangan air dimana air
bekas pakai dalam gedung dikumputkan dan dialirkan ke luar bangunan.
c) Sistem Pembuangan Air Hujan adalah sistem pembuangan dimana hanya air hujan dari
atap gedung dan tempat lainnya dikumpulkan dan diatirkan ke tuar bangunan.
d) Sistem Pembuangan Air Khusus adalah sistem buangan yang dikhususkan bagi air
buangan yang apabila ditinjau dari segi pencemaran tingkungan adalah sangat berbahaya,
terutama jika air buangan tersebut langsung disaturkan datam riot kota tanpa proses
pengamanan/pengolahan lebih dahulu. Oleh karena itu perlu disediakan peratatan khusus
untuk mengolahnya sesuai persyaratan, sebelum dibuang ke riot kota.
e) Sistem Pembuangan dari Air Berlemak dari Dapur sistem pembuangan dari dapur secara
umum sebenarnya dapat dimasukkan datam riot kota tanpa proses pengamanan terlebih
dahulu.
2. menurut cara pembuangan air kotor
a) Sistem pembuangan campuran, yaitu sistem pembuangan dimana segala jenis air
buangan dikumpulkan ke dalam satu saluran dan dialirkan ke luar gedung, tanpa
memperhatikan jenis air buangannya.
b) Sistem pembuangan terpisah, yaitu sistem pembuangan dimana segata jenis air buangan
dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara terpisah.
c) Sistem pembuangan air secara tak langsung, yaitu sistem pembuangan air dimana air
buangan dari beberapa lantai gedung bertingkat digabungkan datam satu kelompok.
3. Menurut cara pengalirannya.
a) Sistem gravitasi, yaitu air buangan mengatir dari tempat yang lebih tinggi secara grafitasi
ke saluran umum yang letaknya lebih rendah.
b) b. Sistem bertekanan yaitu bita saluran umum atau riot kota letaknya lebih tinggi dari
atat-atat plumbing, sehingga air buangan dikumpulkan tertebih dahulu dalam suatu bak
penampung kemudian dipompakan ke riot kota.
4. Menurut letaknya
a) Sistem pembuangan dalam bangunan, yaitu sistem pembuangan yang tertetak di
datam gedung, sampai jarak satu meter dari dinding tuar bangunan tersebut.
b) Sistem pembuangan di luar bangunan atau riot bangunan, yaitu sistem pembuangan
di luar bangunan, di halaman, mulai satu meter dari dinding paling luar dari
bangunan sampai ke riot kota.
jarak sekelilingnya minimal 30 cm, dan untuk ukuran pipa 75 mm atau lebih jarak
sekelilingnya minimal 45 cm. Lubang pembersih harus dipasang pada lokasi sebagai
berikut :
Awal cabang mendatar atau pipa pembuangan gedung.
Pada pipa mendatar yang panjang.
Pada tempat dimana pipa pembuangan membelok dengan sudut lebih dari 45 derajat.
Bagian bawah dari pipa tegak dan di dekatnya.
Di pasaran terdapat beberapa ukuran pipa jenis PVC, antara lain dengan diameter: 2 inci,
benturan.
Temperatur air buangan yang diijinkan masuk ke dalam PVC maksimal 60 derajat
Celcius, karena koefisien muai PVC sebesar 0,06/mm/0 derajat. Hal tersebut dapat diatasi
dengan menurunkan suhu air atau menetrallisir air buangan yang mengandung unsur-
ketebalan.
Galvanized pipe mempunyai sifat tahan terhadap benturan, tidak bersifat getas, tahan
panas, tahan terhadap zat-zat kimia, dan bebas karat dalam keadaan normal.
Dalam pemasangannya galvanized pipe memerlukan alat bantu berupa besi penggantung
dan pengikat pipa.
unit akan membaca perbedaan tekanan pada sistem dan kelembaban refrigerant pada sistem
sehingga akan mengaktifkan purging unit tersebut.
Saat purging unit bekerja, Chiller tetap beroperasi sebagaimana mestinya tanpa
terganggu. Udara yang terhisap masuk kedalam sistem akan di tekan keluar oleh purging unit,
sehingga tekanan pada sistim mengalami kondisi stabil barulah unit Chiller dapat di perbaiki.
Untuk media pendingin yang digunakan oleh unit Chiller yaitu refrigerant jenis R 123 dan untuk
Purging unit berjenis R 134 A, kedua sudah ramah lingkungan.
Unit Cooling Tower sendiri terdiri dari : satu unit casing Cooling Tower, Motor Blower, Basin
dan Water Filler atau jika diartikan menjadi sirip sirip pendingin air.
Kesulitan dalam mengatur temperatur dan kelembaban dari ruangan yang sedang
dikondisikan, karena beban kalor dari ruangan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya sistem pengaturan untuk sistem saluran tunggal menyangkut
pengaturan temperatur udara melalui bagian-bagian utama dari saluran. Dalam hal
tersebut, laju aliran air dingin, laju aliran air panas atau uap ke koil udara, diatur
sedemikian rupa sehingga temperatur udara dapat diubah. Sistem ini dinamakan sistem
volume konstan temperature variable, yang sudah banyak dipergunakan dalam sistem
penghantar udara.
Dalam keadaan dimana beban kalor dari beberapa ruangan yang akan dilayani ini
berbeda-beda, boleh dikatakan tidak mungkin mempertahankan udara ruangan pada suatu
temperatur tertentu, kecuali bagi beberapa ruangan utama saja. Jadi masalah tersebut
dapat dipecahkan dengan melayani ruangan dengan beban kalor yang sama oleh satu
pengolah udara secara sentral.
Sistem saluran udara tunggal yang lain adalah sistem pemanasan ulang, dimana
udara segar yang mengalir didalam saluran utama tersebut dapat dipertahankan konstan,
pada temperatur yang rendah. Kemudian udara tersebut masuk kedalam ruangan melalui
alat pemanas yang dipasang pada saluran- saluran cabang masing-masing. Pemanas
tersebut memanaskan udara dan diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh temperatur
udara yang sesuai dengan temperatur udara ruangan yang di inginkan. Sistem ini
dinamakan sistem pemanasaan ulang terminal dan banyak digunakan untuk melayani
beberapa ruangan pribadi yang ada didalam gedung perkantoran umum.
Ada pula sistem saluran tunggal yang bekerja dengan volume variable dimana
jumlah aliran udara dapat diubah sesuai dengan beban kalornya, jadi, volume aliran udara
akan berkurang dengan turunnya beban kalor dari ruangan yang harus dilayani.
Pengaturan volume aliran udara dilakukan dengan mengatur posisi damper atau dengan
unit volume variable damper. Ada beberapa macam unit volume variable damper. Salah
satu diantaranya seperti gambar dibawah ini
Pada hal tersebut terakhir terdapat dua saluran; satu saluran menyalurkan jumlah
udara yang minimal diperlukan, sedangkan saluran lainnya menyalurkan jumlah udara
sesuai dengan pembukaan katup udara yang diatur oleh thermostat. Pemasukan udara
diatur oleh tekanan udara yang bekerja pada tirai dari alat pengatur volume konstan dan
gaya pegas. Pemasukan udara minimum harus diatur supaya distribusi udara di dalam
ruangan dapat berlangsung sebaik-baiknya, dengan jumlah ventilasi udara yang minimal.
Jumlah udara masuk akan berkurang dengan turunnya beban kalor, sehingga apabila
jumlah udara masuk menjadi lebih kecil daripada jumlah udara masuk yang minimal,
maka temperatur udara masuk akan berubah.
Dalam sistem volume variable, putaran atau sudu isap dari kipas udara dapat
diatur sesuai dengan perubahan pemasukan udara yang diinginkan. Sistem pengaturan
kipas udara tersebut di atas memungkinkan penghematan daya listrik yang diperlukan
untuk menggerakan kipas udara pada beban parsial.
Selain sistem saluran tunggal, terdapat pula sistem dua saluran yang dapat menutupi
kekurangan dari sistem saluran tunggal. Sistem ini kebanyakan digunakan di gedung-gedung
besar, dalam hal tersebut udara panas dan udara dingin dihasilkan secara terpisah oleh mesin
penyegar udara yang bersangkutan. Kedua jenis udara itu pun disalurkan melalui saluran yang
terpisah satu sama lain. Tetapi kemudian dicampur sedemikian rupa sehingga tercapai tingkat
keadaan yang sesuai dengan beban kalor dari ruangan yang akan disegarkan. Sesudah itu
disalurkan ke dalam ruangan yang bersangkutan. Sistem ini dinamakan sistem dua saluran.
Dalam sistem ini, alat yang diperlukan untuk mencampur udara panas dan udara dingin dalam
perbandingan jumlah aliran yang ditetapkan untuk memperoleh kondisi akhir yang diinginkan,
dinamakan alat pencampur. Sistem dua saluran dapat memberikan hasil pengaturan yang lebih
teliti. Tetapi memerlukan lebih banyak energi kalor dan lebih tinggi harga awalnya. Ada dua jenis
sistem dua saluran, yaitu sistem volume konstan dan sistem volume variabel.
Sistem Air Udara
Ciri-ciri Sistem Air Udara
Dalam sistem air udara, unit koil kipas udara atau unit induksi dipasang di dalam ruagan yang
akan dikondisikan. Air dingin dialirkan ke dalam unit tersebut, sedangkan udara ruangan
dialirkan melalui unit tersebut sehingga menjadi dingin. Selanjutnya udara tersebut bersirkulasi
di dalam ruangan. Demikian pula untuk keperluan ventilasi, udara luar yang telah didinginkan
dan dikeringkan atau udara luar yang telah dipanaskan dan dilembabkan dialirkan dari mesin
pengolah udara jenis sentral ke ruangan yang akan dikondisikan.
Oleh karena berat jenis dan kalor spesifik air lebih besar dari pada udara, maka baik daya yang
diperlukan untuk mengalirkan maupun ukuran pipa yang diperlukan untuk memindahkan kalor
yang sama adalah lebih kecil. Dengan demikian, untuk mengatasi beban kalor dari ruangan yang
akan dikondisikan, banyaknya udara yang mengalir dari mesin pengolah udara jenis sentral
adalah lebih kecil. Di samping itu, ukuran mesin pengolah udara maupun daya yang diperlukan
adalah lebih kecil jika dibandingkan dengan yang diperlukan oleh sistem udara penuh.
Unit Koil Kipas Udara dan Unit Induksi
Unit ini dinamakan unit terminal dan dipasang di dalam ruangan. Semua unit tersebut merupakan
bagian dari sistem penghantar udara yang berfungsi sama. Di dalam unit tersebut Koil udara
ditempatkan di dalam kabinet kecil, dimana dialirkan air dingin. Pada unit koil kipas udara,
udara dialirkan oleh kipas udara yang dipasang di dalam unit tersebut. Pada unit induksi, udara
primer berkecepatan tinggi dialirkan melalui beberapa nosel. Selanjutnya dengan efek induksi
secara primer, udara ruangan terhisap masuk ke dalam unit dan didinginkan oleh koil udara,
kemudian disirkulasikan kembali ke dalam ruangan.
-
menguap, maka agar dapat dia dikondensasikan haruslah dibuat bertekanan tinggi.
Maka, kondenser adalah bagian di mana refrigeran bertekanan tinggi (Pkd = high
pressure HP).
2. Piranti ekspansi (expansion device EXD
Piranti ini berfungsi seperti sebuah gerbang yang mengatur banyaknya
refrigeran cair yang boleh mengalir dari kondenser ke evaporator. Oleh sebab itu
piranti ini sering juga dinamakan refrigerant flow controller. Dalam berbagai
buku teks Termodinamika, proses yang berlangsung dalam piranti ini biasanya
disebut throttling process. Besarnya laju aliran refrigeran merupakan salah satu
faktor yang menentukan besarnya kapasitas refrigerasi. Untuk sistem refrigerasi
yang kecil, maka laju aliran refrigeran yang diperlukan juga kecil saja. Sebaliknya
unit atau sistem refrigerasi yang besar akan mempunyai laju aliran refrigeran yang
besar pula. Terdapat beberapa jenis piranti ekspansi. Di bawah ini diterakan
beberapa di antaranya
Adalah pengatur aliran yang berupa katup atau keran biasa, yang
dioperasikan untuk mengatur bukaannya secara manual.
c. Katup ekspansi termostatik (thermostatic expansion valve TEV).
Pada piranti ini terdapat bagian yang dapat bekerja secara termostatik,
yaitu mempunyai sensor suhu yang dilekatkan pada bagian keluaran evaporator.
Perubahan suhu yang terjadi pada keluaran evaporator itu menjadi indikator
besar-kecilnya beban refrigerasi. Variasi suhu itu dimanfaatkan untuk mengatur
bukaan TEV, sehingga besarnya laju aliran melintasinya juga menjadi terkontrol.
d. Katup pelampung (float valve FV).
Piranti ekspansi jenis ini biasanya dirangkaikan dengan evaporator jenis
genangan (flooded evaporator, wet evaporator). Ketinggian muka (level) cairan
dalam tandon (reservoir) cairan evaporator menjadi pendorong pelampung yang
menjadi pengatur besarnya bukaan katup.
3. Evaporator (evaporator EV)
Evaporator adalah komponen di mana cairan refrigeran yang masuk ke dalamnya
akan menguap. Proses penguapan (evaporation) itu terjadi karena cairan refrigeran
menyerap kalor, yaitu yang merupakan beban refrigerasi sistem. Terdapat dua jenis
evaporator yaitu:
a. Evaporator ekspansi langsung (direct/dry expansion type - DX).
Pada evaporator ini terdapat bagian, yaitu di bagian keluarannya, yang dirancang
selalu terjaga kering, artinya di bagian itu refrigeran yang berfasa cair telah habis
menguap sebelum terhisap keluar ke saluran masuk kompresor.
b. Evaporator genangan (flooded/wet expansion type).
Pada evaporator jenis ini seluruh permukaan bagian dalam evaporator selalu
dibanjiri, atau bersentuhan, dengan refrigeran yang berbentuk cair. Terdapat sebuah
tandon (reservoir, low pressure receiver), di mana cairan refrigeran terkumpul, dan dari
bagian atas tandon tersebut uap refrigeran yang terbentuk dalam evaporator tersebut
dihisap masuk ke kompresor.
4. Kompresor (compressor CP)
Kompresor adalah komponen yang merupakan jantung dari sistem refrigerasi.
Kompresor bekerja menghisap uap refrigeran dari evaporator dan mendorongnya dengan
cara kompresi agar mengalir masuk ke kondenser. Karena kompresor mengalirkan
refrigeran sementara piranti ekspansi membatasi alirannya, maka di antara kedua
komponen itu terbangkitkan perbedaan tekanan, yaitu: di kondenser tekanan refrigeran
menjadi tinggi (high pressure HP), sedangkan di evaporator tekanan refrigeran menjadi
rendah (low pressure LP).
Transportasi vertikal
Dewasa ini, terdapat dua jenis lift yang umum digunakan, yaitu jenis dengan motor
penggerak (traction lift) dan jenis dengan dongkrak hidrolik (hydraulic lift).
Kecepatan lift hidrolik antara 0,30 sampai 0,90 meter/detik dan kapasitas angkat
maksimumnya 10 ton (dengan tuas tunggal) dan dapat mengangkut sampai dengan beban 50 ton
(dengan dua tugas ganda).
Kecepatan lift dengan penggerak motor di atas adalah antara 2,5 sampai 9 meter/detik. Lantai
kereta lif mempunyai perbedaan sekitar 6 mm dengan permukaan lantai bangunan.
Pergerakkanlif tipe ini sangat halus dan sangat efisien dalam penggunaan energi listrik, namun
harganya termasuk yang termahal dibandingkan sistem lift lainnya.
Lif dengan motor di bawah hanya dapat digunakan untuk melayani paling banyak delapan
lantai dan biayanya sekitar 50% lebih mahal dibandingkan yang bermesin di atas. Di samping
itu, kecepatannya juga terbatas (sekitar 1 meter/detik).
Pada bangunan yang tinggi dan luas, jumlah lif yang diperlukan meningkat sebanding
dengan jumlah lantai yang dilayani. Dengan demikian, jika mencapai suatu ketinggian tertentu,
maka areal luas yang digunakan untuk menempatkan lif menjadi meningkat dan melebihi
ketentuan ekonomis (di atas 20% luas lantai). Jadi, pada umumnya sebuah lif hanya melayani
sekitar 12-15 lantai, agar tidak melampaui batas tunggu dan jumlah waktu perjalanan yang
disyaratkan.
Perancangan lif
Rancangan, instalasi dan pemeliharaan untuk berbagai jenis peralatan lif sangat
tergantung pada peraturan dan ketentuan daerah setempat.
Ketentuan rancangan juga berkaitan dengan dimensi ruang mesin, akses yang diperlukan,
pencahayaan dan ventilasi. Kapasitas atau daya angkut suatu sistem lif harus cocok dengan
kebutuhan transportasi vertikal pada bangunan tertentu yang secara konsisten mengacu pada
kriteria rancangan kualitas bangunan. Rancangan yang tepat dapat dilakukan berdasarkan jumlah
mesin, ukuran dan kecepatannya. Meskipun demikian perhitungan perjalanan penumpang
dilakukan berdasarkan anggapan yang diperoleh dari pengalaman atau pengamatan terdahulu.
Dumbwaiter
Dumbwaiter adalah sejenis lif yang berfungsi untuk memindahkan barang-barang yang
relatif kecil dan ringan dari lantai yang satu ke lantai yang lain. Dipusat perbelanjaan, misalnya,
unit ini biasa digunakan untuk memindahkan persediaan barang dari gudang ke kios (counter)
penjualan, atau di rumah sakit untuk mengantarkan pesanan makanan dari dapur dan
memindahkan peralatan bekas pakai/kotor ke tempat cuci. Ruang luncur yang dibutuhkan oleh
dumbwaiter relatif kecil, sekitar 1,00 m2 dengan tinggi maksimum 1,25 meter. Kecepatannya
antara 0,20 sampai 0,75 m/det. Kapasitas daya angkut maksimumnya adalah 250 kg. Seperti
halnya lif, dumbwaiter mempunyai motor penggerak yang letaknya di atas (motor traksi) atau di
bawah (motor silinder)