89 260 1 PB
89 260 1 PB
1. PENDAHULUAN
Campuran beton merupakan perpaduan dari
komposit material penyusunnya. Karakteristik
dan sifat bahan akan mempengaruhi hasil
rancangan
campuran
beton
tersebut.
Rancangan campuran beton dilakukan untuk
mengetahui komposisi bahan-bahan penyusun
beton. Pada dasarnya rancangan campuran
beton dimaksudkan untuk menghasilkan suatu
komposisi penggunaan bahan yang minimum
dengan kekuatan yang maksimal dengan tetap
mempertimbangkan kriteria standar mutu
Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian
Mutu (MPa)
fb' (Kg/cm2)
fcr' (Kg/cm2)
Tujuan
I
(Rendah)
Bo
BI
fc' 12,5
fc' 17,5
125
175
Non
Struktural
Struktural
Struktural
II
(Sedang)
fc' 22,5
fc' 30
fc' 35
225
300
350
Struktural
Struktural
Struktural
III
(Tinggi)
fc' 40
fc' > 40
400
> 400
Struktural
Struktural
2. METODE PENELITIAN
Bahan Penelitian
Bahan-bahan
yang
digunakan
penelitian ini adalah:
Page 44
dalam
Perbandingan Job Mix Design Beton Antara Metode DoE dan ACI
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.150
100
90
100
90
75
59
30
55
35
10 8
0.15
0.3
0.6
1.2
2.4
4.8
9.6
19
38
Page 45
1. Analisa saringan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
8
5
23
0
0.150
100
100
100
23
17
15
10
0.3
0.6
1.2
2.4
55
50
40
35
25
23
21
16
13
11
10
7
55
46
40
37
31
30
24
77
67
60
52
4.8
9.6
19
38
76
Uraian
Kuat tekan yang disyaratkan
Devisiasi standar
Nilai tambah (margin)
Kekuatan rata-rata yang di targetkan
Jenis semen
Jenis agregat kasar dan agregat halus
Faktor air semen bebas
Faktor air semen maksimum
Slump
Ukuranagregatmaksimum
Kadar air bebas
Nilai
fc' 22.5 MPa
4.2 N/mm2
12 MPa
34.5 MPa
Semen Padang type I
Quary Tanjung Belit-Rokan Hulu
0.4
0.6
60 100 mm
40 mm
175
JURNAL APTEK Vol. 6 No. 1 Januari 2014
Perbandingan Job Mix Design Beton Antara Metode DoE dan ACI
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kadar semen
Jumlah semen minimum
Susunanbesarbutiragregathalus
Persentaseagregathalus
Beratjenisrelatifagregatkeringpermuka
an
Beratjenisbeton
Kadar agregatgabungan
Kadar agregathalus
Kadar agregatkasar
Banyaknyabahan
Semen
(teoritis)
(kg)
3
Tiap m campuran
437.5
437.5 kg/m3
275 kg/m3
Daerah gradasisusunanbutir 2
30.00%
2.58
2350
1737.5 kg/m3
521.25 kg/m3
1216.25 kg/m3
Agregathalus
Agregatkasar
(kg)
(kg)
521.25
1216.25
Uraian
Kuattekan yang disyaratkan
Slump
Ukuranagregatmaksimum
Kadar air
Faktor air semen
Faktor air semen maksimum
Kebutuhan semen
Kebutuhanagregatkasar
Kebutuhanagregathalus
Banyaknyabahan
Semen
(teoritis)
(kg)
3
Tiap m campuran
425.74
Nilai
fc' 22.5 MPa
80 100 mm
40 mm
215 kg/m3
0.51
0.6
425.74 kg/m3
1085.58 kg/m3
539.42 kg/m3
Agregathalus
Agregatkasar
(kg)
(kg)
215
539.42
Tabel 6. Perbandingan rancangan campuran beton antara metode DoE dan ACI
Proporsicampuran (kg/m3)
fc' rencana
Metode
Agregathal Agregatkas
(MPa)
Semen
Air
us
ar
DoE
22.5
437.5
521.25
1216.25
175
ACI
22.5
425.74
539.42
1085.58
215
Page 47
Tabel 7. Hasil kuat tekan beton metode DoE dan ACI fc' 22,5 Mpa
Benda uji
Umur (hari)
1
2
7 hari
3
Kuattekan rata-rata
1
2
14 hari
3
Kuattekan rata-rata
1
2
28 hari
3
Kuattekan rata-rata
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
dapat
disimpulkan
bahwa
rancangan
campuran
beton
dari
metode
ACI
menghasilkan nilai kuat tekan beton yang
lebih besar dibandingkan metode DoE.
Artinya bahwa rancangan campuran beton fc'
22,5 MPa metode ACI lebih ekonomis dan
lebih kuat dari metode DoE.
Page 48
Kuattekan (MPa)
metode DoE
17,14
18,27
16,58
17,33
19,61
18,47
18,65
18,91
24,13
22,44
23,47
23,35
Kuattekan (MPa)
metode ACI
19,60
20,13
19,23
19,65
23,42
24,18
24,35
23,98
27,02
26,13
27,46
26,87
5. DAFTAR PUSTAKA
Mulyono,
Teknologi
Beton,
Andi,
Yogyakarta, 2004.
Murdock & Brook., Bahan dan Praktek
Beton, Erlangga, Jakarta, 1991.
SK SNI S-04-1989-F., Spesifikasi Bahan
Bangunan Bagian A, Dep. PU,
Bandung.
SK SNI T-15-1990-03., Tata Cara
Pembuatan Rencana Campuran
Beton Normal, Dep. PU, Bandung.
Subakti. A, Teknologi Beton Dalam
Praktek, FTSP-ITS, Surabaya, 1995.
Tjokodimulyo. K, Teknologi Beton, Teknik
Sipil UGM, Yogyakarta, 1996.