Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS OBGYN

PERSALINAN

A. Identitas
No rekam medik

: 131200633

Nama

: Nn. NLR

Umur

: 24 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

:-

Alamat

: Jl.Tangkerang timur, Pekanbaru

Agama

: Islam

Status perkawinan

: Sudah menikah

Masuk

: 27 Januari 2013, 01.50 WIB

B. Anamnesis:
Keluhan Utama

: Nyeri pada pinggang

Keluhan Tambahan

:-

RPS

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang maju ke ari-ari (+) sejak 1 hari yang
lalu, keluar cairan dari jalan lahir (+).
-

HPHT

: pasien lupa

Riwayat Persalinan : -

Riwayat perkawinan: -

Riwayat kontrasepsi :-

RPD

: Mengalami sakit DM

RPK

:-

RSE

:-

C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum

:-

Kesadaran

: CM

Vital sigh

: Temperatur (-), TD 110/84mmHg, Nadi 128x/mnt, Nafas(-)

Status generalisata
Kepala

: DBN

Mata

: DBN

Hidung

: DBN

Telinga

: DBN

Mulut

: DBN

Tenggorokan

: DBN

Leher

: DBN

Thorax
Paru-paru ; DBN
Jantung : DBN
Ekstremitas atas

: DBN

Ekstremitas bawah

: DBN

D. Status Obstetri :
-

Abdomen:

Leopold I: 3 jari bawah prosesus xipoideus

Leopold II: teraba masa kiri

Leopold III : masa kalus

Leopold IV : kosong

TFU (Tinggi Fundus Uteri) : 3 jari dibawah prosesus xipodeus

TBU (Taksiran berat janin) : -

DJJ

:-

HIS

: 20/30detik

Pemeriksaan dalam Vagina : Pembukaan 3-4 cm, portio tebal. Letak kepala H1,
Asetat (+)

E. Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan

Hasil

Normal & satuan

HB

8,7

13,5-16,5 g/dl

Leukosit

5,74

3,5-10,9/mm3

Eritrosit

3,40

4,37-5,63%

Thrombosit

213

145-355/mm6

Hematokrit

26,2

37 %

CT/Pembukaan

8 mnit

BT/perdarahan

3 mnt

Glukosa sewaktu

156

<140 mg/dl

Negatif

Negatif

SEROLOGI
Hbs-Ag

F. Diagnosa kerja

: G1P0A0H0 Aterm +obs inpitu kiri

G. Diagnosa banding

:-

H. Penatalaksanaan
Medikamentosa

1.UGD
-Clindamycin 3x1
- AS Muf 3x1
- Presnamia 2x1
Edukatif
I. Prognosis

::-

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan persentasi belakang kepala tanpa
memakai alat-alat pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya
berlangsung dalam waktu kurang 24 jam.
Etiologi
Sebab terjadinya persalinan merupakan teori-teori yang kompleks. Faktor-faktor
humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan
nutrisi. Perubahan perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak
mengungkapkan mulai dan berlangsungnya persalinan yaitu :
a) penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang dapat mengakibatkan
peregangan dari otot-otot uterus.
b) meningkatnya kadar prostaglandin, c). keadaan uterus yang terus membesar dan
menjadi tegang mengakibatkan iskemika otot-otot uterus, d). berkurangnya nutrisi
pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan, e). tekanan pada
ganglion servikale yang terletak di belakang serviks yang tertekan yang merupakan
penyebab peningkatan kontraksi uterus.
Mekanisme
a) Kala I : Dinamakan kala pembukaan, pada kala ini serviks membuka sampai terjadi
pembukaan 10 cm. Proses membukanya serviks dibagi atas 2 fase :
1. Fase laten berlangsung selama 7-8 jam pembukaan terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3 cm.
2. Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam, pembukaan 3
cm tadi menjadi 4 cm dan fase dilatasi maximal dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat dari 4 menjadi 9 cm dan fase deselerasi pembukaan menjadi
lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap 10 cm.
Kala I ini selesai apabila pembukaan serviks uteri telah lengkap. Pada primigravida
kala I berlangsung kira-kira 12 jam sedang pada multigravida 8 jam. Pembukaan
primigravida 1 cm tiap jam dan multigravida 2 cm tiap jam.
b) Kala II : Kala pengeluaran karena berkat kekuatan his dan kekuatan mengedan janin
didorong keluar sampai lahir. Kala ini berlangsung 1,5 jam pada primigravida dan 0,5
jam pada multipara. Batasan persalinan kala II yaitu dimulai saat pembukaan serviks
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh janin. Kontraksi pada
kala II ini biasanya sangat kuat sehingga kemampuan ibu untuk menggunakan otototot abdomen dan posisi presentasi mempengaruhi durasi kala II. Kala II persalinana
dirasakan oleh ibu bersalin sebagai hal yang lebih berat beban penderitaannya
dibandingkan dengan kala I. Transisi kala II ini biasanya berlangsung singkat dan

umumnya terjadi hanya dalam tempo beberapa menit saja. Periode ini dapat
menakutkan karena onsetnya yang begitu cepat. Sehingga pada saat ini banyak ibu
mengatakan saya mau pulang ibu akan kehilangan kendali atas dirinya dan akan
merasa tertekan sehingga pengendalian saat ini sangat penting bagi ibu.
c) Kala III : Kala uri/plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Prosesnya 6-15
menit setelah bayi lahir.
d) Kala IV : Observasi dilakukan mulai lahirnya plasenta selama 1 jam, hal ini dilakukan
untuk menghindari terjadinya perdarahan postpartum. Observasi yang dilakukan
melihat tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah,
nadi dan pernapasan), kontraksi uterus dan terjadinya pendarahan.
Manifestasi klinis
a) Tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut kala pendahuluan
(preparatory stage of labor). Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu terlihat, karena
kepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.
2. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun.
3. Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
4. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari
uterus (false labor pains).
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show).
b) Tanda in-partu
1) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2) Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada
serviks.
3) Dapat disertai ketuban pecah dini.
4) Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan terjadi pembukaan serviks.

Referensi
1) Price SA dan Wilson LM. 2002. Pathophysiology: Clinical concepts of disease
processes (6nd ed). Pendit BU, Hartanto H, Wulansari P, Mahanani DA 2003 (Alih
bahasa). Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta.
2) Kumar V, Cotran RS, Robins SL. 2003. Robbins Basic Pathology (7nd ed) Pendit
BU 2004 (Alih bahasa). Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta.
3) Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. 2009. Buku ajar ilmu
penyakit dalam (5nd ed). Interna publishing.
4) Markum HMS. 2007. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan fisis (1nd ed). Penerbit
Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta.
5) Kristina T dan Nawangsih CH. 2012. Buku Panduan Skill Lab Modul Chast

Complaint. Penerbit PSPD Universitas Abdurrab.

Anda mungkin juga menyukai