Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang telah menciptakan makhluk yang luar
biasa yaitu manusia yang telah memberi ridho kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah kami ini.

Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjung nabi Muhammad SAW yang
nanti pada hari kiamat akan dinanti-nantikan syafaatnya. Selanjutnya kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah mengajar, melatih dan membantu hingga
menyelesaikan makalah kami ini, untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori perubahan
Sosial dengan judul
teori Tindakan sosiali max weber.
Didalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan dan kekeliruan, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dimasa yang
akan datang kami bisa menyempurnakan makalah yang kami buat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Daftar Isi

Kata pengantar ..............................................................................................1


Daftar isi .......................................................................................................2
Bab I pendahuluan ........................................................................................3
A. Latar belakang ..........................................................................................3
B. Rumusan masalah .....................................................................................4
Bab II PEMBAHASAN....................................................4

Konteks sosial dan politik yang melatarbelakangi teori

Realitas sosial yang mendasari teori

Aliran pemikiran yang memengaruhi teori

Fenomena sosial yang dipertanyakan

Teori tindakan sosial max weber

Teori tindakan sosial max weber

Bab IV Kesimpulan dan Saran ......................................................................9


A. Kesimpulan ...............................................................................................9
Daftar pustaka ................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Memang sangat banyak tokoh-tokoh paradikmah definisi sosial dan salah satu tokoh
yang sangat popular dalam paradikma definisi social adalah Max Weber. Dalam analisisnya
tentang tindakan sosial (social action), Weber memperkenalkan konsep tentang makna
suatu tindakan. Inti tesisnya adalah bahwa suatu tindakan manusia itu penuh dengan arti.
Oleh karena itu Weber di klasifikasikan sebagai salah satu tokoh yang menghasilkan teori
yang dapat di kategorikan ke dalam paradikma definisi sosial.

Sosiolog ini dilahirkan di jerman, tepatnya di kota Erfurt pada tanggal 21 april
1864. Max weber sangat banyak memberikan kontribusi dalam pengembangan teori sosial
modern, seperti:
1. Teori tindakan sosial (social action)
2. Teori interaksi
3. Teori konflik neo- Weberian
4. Teori etika protestan
Orang tua weber barasal dari kalangan menengah. Ayahnya bekerja sebagai birokrat
dan Ibunya sebagai penganut Calvinisme yang setia. Meskipun pada awalnya ia dekat pada
ayahnya tetapi akhirnya ia lebih dekat dengan ibunya, dan hal ini membawah pengaruh
pada keyakinan agama sebagaimana yang di yakini ibunya. Pada umur belasan tahun ia
sudah masuk Universitas Heidelberg hingga menjadi ahli hukum seperti ayahnya. Pada
umur 1884, seusai wajib militer ia kembali ke berlin dan kuliah di universitas berlin selama
delapan tahun hinggah merai gelar doctor. Meskipun ia seorang ahli hukum, tetapi weber
masih juga tertarik pada sosiologi, ekonomi, dan sejarah.

Jalan ibunya yang esketik: memiliki kedisiplinan, kerja keras, menabung. Pada
tahun 1896, ia memperoleh profesor di bidang ekonomi di universitas Heidelberg,
meskipun setahun kemudian prestasi akademisnya sangat merosot, akibat kematian
ayahnya, padahal ia belum selesai berdebat dengan ayahnya, akibatnya ia mengalami sulit
tidur dalam waktu yang sangat lama (selama enam hingga tujuh tahun). Banyak orang
kemudian mengatakan bahwa ia mengalami breakdown. pada tahun 1903 berulah ia
menyadari bhwa kehidupan adalah sebagai orang akademisi, kemudia ia dikirim ke amerika
serikat selama enam tengahan tahun menerbitkan buku yang berjudul The Protestan Ethic
And The Spirit Of Capital sebagai karya yang di ilhami oleh sikap ibunya yang sangat
asketik. Sejak saat itulah weber tertarik kepada studi-studi agama yang di hubungkan
dengan aspek kehidupan sosial dan kesejarahan.

Rumusan masalah
1.

Konteks sosial dan politik apa yang melatar belakangi teori Max weber ?

2.

Realitas sosial apa yang mendasari teori Max weber?

3.

Aliran pemikiran apa saja yang mempengaruhi pemikiran Max weber ?

4.

Fenomena sosial apa saja yang dipertanyakan?

5.

Dan bagaimana teori atau tindakan max weber terhadap pengaruh sosial?

BAB II
PEMBAHASAN
Konteks sosial dan politik yang melatarbelakangi teori
Latar belakang politik yang berkembang di jerman pada waktu Weber menjadi
seorang pemikir sangatlah tegang dan penuh kontradiksi. Meskipun jerman mengalami
masa damai selama 43 tahun, namun setelah pecah perang dunia II, dan pemerintahan
Bismarck berakhir terlihat sekali pada kebijakan luar negeri jerman yang sangat buruk

karena condong ke kebijakan colonial ekspansi militer. Hal ini sebagai akibat emosi jerman
untuk menyaingi inggris yang telah menjadi Negara industri dan bersifat ekspansionis. Di
bidang ekinomi, terlihat jerman barat telah menjadi industri dan borjuasi yang sangat kuat,
meskipun di jerman timur masih di kuasai oleh aristrokasi dengan pola hidup feodal,
sehingga terjadi ketimpangan sosial sementara ada yang telah menjadi kelas borjuis yang
berhasil meskipun mereka tetap menginginkan hidup aristokrasi.
Dari berbagai kontradiksi tersebut, weber memiki pendirian yang moderat, terlihat
dalam tulisan-tulisannya. Meskipun pada akhirnya juga terlibat pada urusan politik,
terutama pada akhir hidupnya, yakni terlibat di dalam partai Demokrat jerman, yaitu partai
kaum borjuis liberal. Hal ini bukan berarti weber tidak sampai terhadap kaum pekerja,
karena ia tidak yakin kalau partainya berjuang untuk kaum proletar.
Realitas sosial yang mendasari teori
Max weber mengatakan, individu manusia dalam masyarakat merupakan aktor yang
kreatif dan realitas sosial bukan merupakan alat yang setatis dari pada paksaan fakta sosial.
Artinya, tindakan manusia tidak sepenuhnya di tentukan oleh norma, kebiasaan,nilai, dan
sebagainya yang mencakup di dalam konsep fakta sosial. Walaupun pada akhirnya weber
mengakui bahwa dalam masyarakat terdapat setruktural sosisal dan pranata sosial.
Dikatakan bahwa setruktur sosial dan pranta sosial merupakan dua konsep yang saling
berkaitan dalam membentuk tindakan sosial.
Aliran pemikiran yang memengaruhi teori
Fakta yang dianut oleh weber tampak ada kesamaan dengan paradigma yang di anut
oleh Emile Durkheim tentang paradigma fakta sosial, di mana studi historis studi
komperatif yang di lakukan weber terhadap pengaruh agama dan kehidupan ekonomi yang
telah menjadi model atau metode dalam mempelajari fakta sosial.
Fenomena sosial yang dipertanyakan

Fenomena sosial yang dipertanyakan oleh weber menyangkut apa yang dimaksud
dengan aksi sosial itu? Apa dan bagaimanakah konsep tindakan sosial itu? Factor-faktor
sosial apakah yang menyebabkan terjadinya tindakan sosial? Bagaimana cara membedakan
antara tindakan sosisal dan bukan tindakan sosial? Hal-hal itulah yang oleh weber
dirumuskan sebagai pijakan pengembangan ilmu-ilmu sosial.
Teori tindakan sosial max weber
Tindakan sosial terjadi ketika individu melekatkan makna subjektif pada tindakan
mereka. Hubungan sosial menurut Weber yaitu suatu tindakan dimana beberapa aktor yang
berbeda-beda, sejauh tindakan itu mengandung makna dihubungkan serta diarahkan kepada
tindakan orang lain. Masing-masing individu berinteraksi dan saling menanggapi .
Weber juga membicarakan bentuk-bentuk empiris tindakan sosial dan antarhubungan sosial tersebut. Weber membedakan dua jenis dasar dari pemahaman yang
bersifat tafsiran dari arti, dari tiap jenis pemahaman ini bisa dibagi sesuai dengan masingmasing pertaliannya, dengan menggunakan tindakan rasional ataupun emosional. Jenis
pertama adalah pemahaman langsung yaitu memahami suatu tindakan dengan pengamatan
langsung. Kedua, pemahaman bersifat penjelasan. Dalam tindakan ini tindakan khusus
aktor ditempatkan pada suatu urutan motivasi yang bisa dimengerti, dan pemahamannya
bisa dianggap sebagai suatu penjelasan dari kenyataan berlangsungnya perilaku.
Max Weber

dalam

(J

Dwi

Narwoko

dan

Bagong

Suyanto,

2006:18)

mengklasifikasikan empat jenis tindakan sosial yang mempengaruhi sistem dan struktur
sosial masyarakat yaitu;
a.

Rasionalitas instrumental

Yaitu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan
sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang
dipergunakan untuk mencapainya.
b. Rasionalitas yang berorientasi nilai
6

Alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara
tujuan-tujuannya sudah ada didalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat
absolut.
c.

Tindakan tradisional

Seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek
moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan.
d. Tindakan afektif
Tindakan ini didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan
sadar. Tindakan afektif bersifat spontan, tidak rasional dan merupakan refleksi emosional
dari individu.
Menurutnya bahwa keempat tindakan tersebut sulit diwujudkan dalam kenyataan,
namun apapun wujudnya hanya dapat dimengerti menurut arti subjektif dan pola-pola
motivasional yang berkaitan dengan itu. Sebuah interaksi sosial akan kacau bilamana antara
pihak-pihak yang berinteraksi tidak saling memahami motivasi dan makna tindakan sosial
yang mereka lakukan.
Posisi teori dalam perdebatan Body dan Mind
weber lebih tertuju pada mind atau ide. Hal itu tampak ketika max weber di
pengaruhi oleh neo-kantian. Menurut weber idelah yang menentukan tindakan individu,
meskipun ide itu merupakan sesuatu yang empiris simbolis, karena ide memiliki wujud
nyata dalam simbol-simbol yang berupa tindakan.
Posisi teori dalam paradigma ilmu sosial
Basis teori weber mengenai teori sosial ialah tindakan sosial, yaitu tindakan yang
terkait dan di tujukan kepada orang lain. Dalam contoh yang sedrhana dijelaskan, bahwa
jika seseorang melempar batu ke sungai dengan tujuan untuk mengagetkan orang di
7

dekatnya, maka ini disebut sebagai tindakan sosial. Akan tetapi, jika tidak dimaksudkan
seperti itu, maka aktivitas itu tidak disebut sebagai tindakan sosial. Inilah yang kemudian
dimaksud sebagai tindakan penuh arti dari individu.
Berdasarkan fenomena yang dikaji, maka dapat di nyatakan bahwa penjelasan yang
di inginkan ialah interpretatif atau makna, oleh karena itu, sesuai dengan definisi sosiologi
yang di kemukakan weber, maka ilmu itu bertujuan untuk menafsirkan dan memahami
(interpretif understanding) tindakan sosial serta antar hubungan sosial untuk sampai pada
penjelasan kausal.
Posisi teori dalam metodologi ilmu sosial
Di bandingkan dengan Durkheim, weber sangat berbeda dalam melihat sosiologi.
Weber mendefinisikan sosilogi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berusaha memperoleh
pemahaman interpretative mengenai arah dan akibat-akibat dari suatu tindakan. Adapun
durkheim mengartika sosiolgi sebagai ilmu mempelajari tentang fakta sosial yang bersifat
eksternal dan memiliki sifat memaksa kepada individu warga masyarakat, dan hal ini harus
di jelaskan oleh fakta sosial lainya.
Dalam konteks ini, weber melihat kenyataan sosial sebagai suatu yang di dasarkan
pada motivasi individu dan tindakan sosial, Sosiologi bagi weber merupakan ilmu yang
empiris yang berusaha memahami prilaku manusia dari perspektif pemahaman mereka
sendiri.
Bias yang terkandung dalam teori weber
Salah satu bias yang menonjol ialah mengenai tindakan instrumental, dimana
manusia hanya akan mengajar tindakan efektif dan efisien tanpa menghiraikan nilai-nilai
kemanusiaan. Tindakan rasional instrumental akhirnya mengajarkan kepada manusia
mengenai kapitalisme yang cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai
akumulasi modal. Rasio instrumental yang disadari sejak awal dianggapnya sebagai cirri
rasionalitas modern berubah menjadi idielogi yang menjajah orang atau kelompok lain,

sehingga ada tuduan bahwa melalui imperialisme yang mendunia dalam bentuk penguasaan
sumber-sumber kehidupan dan memperoleh pembenaran.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Max Weber lahir di Erfurt, Jerman, pada tanggal 21 April 1864, dari keluarga kelas
menengah. Perbedaan antara orang tuanya membawa dampak besar pada orientasi
intelektual dan perkembangan psikologinya. Ayahnya adalah seorang birokrat yang
menduduki posisi politik yang relative penting. Ia jelas merupakan bagian dari kemapanan
politik dan akibatnya ia abstain dari aktivitas dan idealisme yang memerlukan pengorbanan
pribadi atau mengancam posisinya dari dalam system. Selain itu, weber senior adalah
seseorang yang menikmati dunia, dan dalam banyak hal ia sangat berlawanan dengan
istrinya. Ibu Max Weber adalah seorang calvinis yang sangat religious, seorang perempuan
yang berusaha menjalani kehidupan asketis.
Banyak perteorian sosiologi pada abad keduapuluhan dapat di anggap memilki akar
dalam pemikiran Durkhem, Marx dan Weber sebagai mana kita bcarakan terdahulu , hingga
1960-an (dan khususnya di Amerika Serikat melalui dominasi analisis fungsionalis dalam
konteks persons pengikutnya), pengaruh Durkheim menyebar jauh keluar dari negerinya
sendiri, Jerman. Namun, 1960-an pengaruhnya menyurut, khususnya di Inggris, dan karya
penganut Marx dan Weber (neo-Marxis dan neo-Weber) menjadi lebih signifikan.
Akan tetapi meskipun sosiologi neo-Marxis Inggri semenjak itu tetap penting
melalui karya-karya seperti Stuart Hall (1932) dan Alex Callinicos (1950-) cukup adil untuk
mengatakan bahwa analisis neo-Weber member pengaruh lebih besar terhadap karakter
sosiologi Inggris pada masa kini. Selama 1960-an dan 1970-an tokoh-tokoh neo-weberian
lseperti david lockwood (1929-), jhon goldthrope (1935-), jhon rex (1925-) dan ralph
dahrendorft (1928-) semua pendapat, mengikuti weber.

DAFTAR PUSTAKA
http://nicofergiyono.blogspot.com/2013/09/teori-max-weber.html
http://yoonhyewon.blogspot.com/2013/08/teori-tindakan-sosial-max-weber.html
jones, pip, 2010, pengantar teori-teori sosial, dari teori fungsionalisme hingga postmodernisme, Jakarta, achmad fedyani saifuddin.
Beilharz, peter, 2003, teori-teori sosial, Yogyakarta, allan & unwin pty ltd
Andreski, stanislev, 1989, max weber, kapitalisme, birokrasi dan agama, Yogyakarta,
hartono.
Bagus wirawan, ida, 2012, teori-teori sosial dalam tiga paradigma, (fakta sosial, definisi
sosial, dan perilaku sosial), Jakarta, kencana.
Scott, jhon, 2012, teori-teori sosial masalah-masalah pokok dalam sosiologi.

10

MAKALAH
PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN
TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX-WEBER

Oleh
NUR KHUTORTI KARTIKA DEWI ( 2130910033)
ICHLASUL AMAL ( 2130910039 )
M. RIYADHI ASSAGAF ( 2130910041)

ADMINISTRASI NEGARA
ILMU ADMINISTRASI

11

UNISVERSITAS ISLAM MALANG


2016

12

Anda mungkin juga menyukai