Ca Rectum Bab 3
Ca Rectum Bab 3
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
3.1.1
Identitas
Pasien adalah Nn L jenis kelamin Perempuan yang berumur 24
tahun, beragama islam ,bersuku bangsa Jawa atau Indonesia, bahasa yang
digunakan komunikasi sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan jawa,
pendidikan terakhir SMA , dan alamat rumah Kediri , Pasien MRS 10
Maret 2016
3.1.2
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di daerah perut bagian kiri.
3.1.3
diagnostik
didapatkan
pasien
menderita
kanker
3.1.5
3.1.6
Susunan Keluarga
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
: hub keluarga
3.1.7
Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan
dan minuman.
3.1.8
Kebutuhan Dasar
1.
sakitnya)
Pasien mengatakan kesehatan sangatlah penting bagi dirinya dan
keluarganya, dan dirinya
Kebersihan diri
SMRS
pasien
mandi
2x/hari,gosok
gigi
2x/hari,keramas
Aktivitas sehari-hari
Selama sakit,sebagian besar aktivitaasnya hanya menjalani bed rest
di rumah.
5.
Rekreasi
Pasien mengatakan tidak ada jadwal rutin untuk rekreasi bersama
6.
Olahraga
Pasien mengatakan tidak pernah berolah raga karena sedang sakit
Pola Nutrisi
SMRS pasien makan 3x/hari dan mengahabiskan 1 porsi menu
: 36,5C
: 130/90 mmHg
d. Frekuensi nafas
: 22 x/menit
e. Tinggi badan
: 155 cm
f. Berat badan
Palpasi
Perkusi
Auskultasi :
Suara
nafas
vesikuler,tidak
ada
suara
nafas
tambahan(ronchi,wheezing,stridor).
3. Sistem kardiovaskuler ( blood )
Inspeksi
Palpasi
: kompos mentis
b. GCS
: 456
1) Eye : dapat membuka mata secara spontan = 4
2) Verbal
: Orientasi = 5
3) Motorik
: mematuhi perintah = 6
c. Nervus
1) N.I (olfaktorius)
2) N.II (optikus)
: visus +/+
3) N.III ( oculomotorius)
: respon pupil
mata
: fungsi sensori =
berkedip
+/+,
pasien
Fungsi
sensori=
pengecap
manis,asin,asam,pahit.
b)
Fungsi
motorik=
tersenyum,menggerutkan dahi
8) N.VIII (akustikus)
: pendengaran
+/+
9) N.IX (glossopharingeal)
10) N.X (vagus)
pergerakan
: pengecap (+)
uvula
Palpasi
Perkusi
: tidak terkaji
b. Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar, tidak asites, gerakan perut sesuai
aktivitas pernafasan ,terdapat luka operasi pada perut di
antara
kuadran
10cm,tertutup
dan
hipafix
kurang
dan
kasa
lebih
sepanjang
steril,tidak
ada
terdapat
stoma(standed)
yang
tertutup
colostomy
Palpasi
Palpasi
: kekuatan otot
5555
5555
5555
5555
8. Sistem integument
Inspeksi
Palpasi
9. Sistem penginderaan
a. Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupil
terhadap cahaya +/+, ukuran pupil 3 mm/3 mm
Palpasi : TIO (Tekanan Intra Okuler) tidak meninggi karena tidak
teraba keras saat pasien memejamkan mata pada posisi
duduk.
b. Hidung
Inspeksi : epistaksis, pembekakan, secret, tidak ada
Palpasi : nyeri tekan sinusitis tidak ada
c. Telinga
Inspeksi : kebersihan telinga luar dan tengah baik dan serumen atau
benda asing serta peradangan : tidak ada.
3.1.10
Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium tanggal 10-03-2016
HB
: 10.3
g/dl
N. 11,0 16,0
Leuco
: 7.100
/vl
N.4000 10.000
Trombo
: 248.000
/vl
N.150.000 400.000
Na
: 129,9
N.135 145
: 3,63
N.3,5 5
Cl
: 101,7
N.95 108
Alb
: 2,87
N.3,5 5,00
9
BUN
:7
N. 10-24
Terapi obat
Ceftriaxone Inj.
Dosis
Indikasi
2x1 gr
2016
track)
Ketorolac Inj.
3x 30 mg
Ranitidin inj
3x30 mg
No
1
Penyebab
Data ( symptom)
Masalah
(etiologi)
(problem)
Agens injuri fisik Nyeri akut
Q : cekot-cekot
op kolostomi )
Rectum biopsi
Mucinous carcinoma
= 36,5 C
RR = 22 x/ menit
DS : Pasien mengatakan pusing,letih
kelemahan umum
aktivitas
dan
ancaman
pada
DO :
- Pasien gelisah khawatir terhadap
kanker yang sedang dideritanya.
- Pasien banyak bertanya tentang
penyakitnya dan pengobatannya.
- Pasien tampak tidak sabar ingin
segera sembuh dan dapat berjalan
11
kesehatan
status
No
1
Paraf
(nama)
Tanggal
Masalah
ditemukan
28-03-2016
Teratasi
Belum
teratasi
(deny)
kolostomi )
28-03-2016
Intoleransi aktivitas berhubungan
2
Belum
umum
teratasi
(deny)
28-03-2016
Belum
teratasi
(deny)
kesehatan
Tujuan/
Intervensi
Rasional
Kriteria Hasil
Tujuan : setelah 1. BHSP
(Bina 1. Meningkatkan
berhubungan
dilakukan
tindakan
Hubungan Saling
rasa
dengan agens
keperawatan selama
Percaya) dengan
percaya
1x24
pasien
pasien
jam
di
12
dan
saling
dengan
dan
post ops
harapkan
kolostomi )
berkurang
Kriteria hasil:
1. Pasien
nyeri
2. Kaji
keluhan
melaporkan nyeri
berkurang
2. Pasien
keluarganya
dan
intensitas
skala 0-10
tidak 3. Observasi TTV
keluarganya
2. Berguna
dalam
pengawasan
dan
kemajuan
penyembuhan,
perubahan
karakteristik
gelisah
4. Berikan aktifitas
3. Skala nyeri 0-2
nyeri.
hiburan
3. Deteksi
dini
atau terkontrol
5. Pertahankan
4. Pasien
dapat
terhadap
istirahat dengan
mengidentikfikasi
perkembangan
posisi semifowler
aktifitas
yang
kesehatan pasien
6. Ajarkan
teknik 4. Meningkatkan
meningkatkan
distraksi
relaksasi
dan
atau menurunkan
(pengalihan
kemampuan
nyeri
5. TTV dalam batas
perhatian)
koping
5. Menghilangkan
normal
7. Kolaborasi
tegangan
dengan tim medis
abdomen
untuk pemberian
bertambah
analgesik
6. Distraksi
menurunkan
stimulus
internal
yang
memblok
dapat
rasa
nyeri.
7. Pemberian
analgesik
mengurangi
nyeri.
13
dapat
rasa
Intoleransi
Tujuan : Setelah di
aktivitas
berikan
berhubungan
tindakan
1. Diskusikan
dengan
1. Untuk
pasien
mengkomunikasik
keperawatan selama
tentang perlunya
an kepada pasien
dengan tirah
beraktivitas
bahwa
baring dan
dapat melaksanakan
akan meningkatan
kelemahan umum
aktivitas
kesejahteraan
sesuai
kebutuhan
Kriteria hasil:
1. Pasien
fisik
keinginanya
untuk
aktivitas
aktivitas
pasien
yang diinginkan
meningkatkan
dan
aktivitas
2. Pasien
3. Beri
dorongan
mengerti tentang
dan
dukungan
kebutuhannya
pada
tingkat
untuk
aktivitas
pasien
meningkatkan
yang
aktivitas
ditoleransi
secara
bertahap
3. Pasien
mendemonstrasik
keterampilan
dalam
energi
ketika
4. Ajarkan
kepada
pasien
latihan
yang
dapat
meningkatan
lebih aktif
3. Untuk membantu
pasien
membangun
aktivitas
4. Untuk
kesehatan
pernafasan
meningkatkan
aktivitas
5. Untuk
dan
mempercepat
proses
5. Kolaborasi
dengan
dalam
motivasinya agar
meningkatkan
ketahanan,
melakukan
aktivitas
dapat
kekuatan
menghemat
meningkatkan
sangat
berarti baginya
menyatakan
penyembuhan
tim
lain,
Ansietas
untuk fisioterapi
ditoleransi
Tujuan ; Setelah 1. Kurangi streesor 1. Untuk
berhubungan
dilakukan
asuhan
14
dan
psikososial
2. Untuk
2. Identifikasi
menyatakan
an
aktivitas
pada pasien
menciptakan
dan
dengan
status kesehatan
berkurang / hilang
kepada
dan
dan
dukugan
perasaannya
mengidentifikasi
dengan
penyebab-
lain
penyebabnya
2. Pasien
keraguan
meningkatkan
mendiskusikan
ansietas
orang
yang
memiliki
masalah
menggambarkan
yang
menurunkan
3. Untuk
kesehatan
kecemasan
3. Pasien
yang
sama
pasien
dan
keluarga
teknik
relaksasi
sekurang
mempraktikan
relaksasi
dua
memperbaiki
keseimbangan
3. Ajarkan
perilaku
progresisf
pasien
untuk
melaporkan
teknik
menghilangkan
kesemptan
Kriteria hasil :
1. Pasien
aktivitas
dan terapeutik
2. Untuk
kurangnya 4 jam
rileks
selama
periode
ansietas berat
dengan
tim
kesehatan
lain
pemberian
obat
tidur / penenang
3.6
Tgl/
No
jam
Dx
29/03/2016
14.15
1,2,3
TT
Prwt
Implementasi
Membina hubungan saling
percaya
dengan
15
memperkenalkan
diri
mendengarkan
14.30
1
1
P : luka kolostomi
keluhan
Q : cekot-cekot
pasien.
Mengkaji
15.00
dan
nyeri
10)
(PQRST)
T : hilang timbul 5 10
15.15
Mengatur
posisi
pasien
supaya nyaman
15.30
Memberikan
aktivitas
hiburan menonton tv
Mengajarkan
teknik
dikstraksi
16.00
dengan
membayangkan suasana di
pegunungan yang sejuk dan
nyaman.
Observasi TTV
TD: 130/90 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36,5 C
RR : 22 x/menit
Memberikan
injeksi
ceftriaxone 1 gr i.v
29/03/2016
17.00
2
mengidentifikasi aktivitas
aktivitas
pasien
yang
baginya
hasil: pasien ingin segera
jalan seperti biasa,bisa segera
ke
kamar
mandi
secara
rest
Makan minum di bantu
keluarga
A : masalah belum teratasi
P : intervensi 1-5 di lanjutkan
mandiri.
29/03/2016
18.00
3
3
Berdiskusi
dengan
tanya
jawab
pasien
tentang
HE
tentang penyakitnya
Pasien
takut
jika
penyakitnya
kambuh
diskusi
sesuai
dengan kemampuannya.
Melakukan
Inj
ketorolac
30mg i.v
30/03/2016
14.15
1
Mengatur
posisi
pasien
dengan
membayangkan suasana di
pegunungan yang sejuk dan
16.00
nyaman.
130/90
mmHg
b. N : 90 x/menit
c. S : 36,5 C
d. RR : 22 x/menit
Memberikan
injeksi
ceftriaxone 1 gr i.v
10)
T : hilang timbul 5 10
menit,terutama pagi hari
O:
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak berusaha
menahan sakit.
- Raut muka tampak lebih
riles
- Pasien tindak sering
memegang area abdomen
yang sakit
- TTV :
17
mempercepat
penyembuhan
dan
tirah baring
hasil : pasien kooperatif
ibunya
Pasie
sudah
dapat
dorongan
untuk
pada
melakukan
latiahan
sesuai
ibunya
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi 1-5 di lanjutkan
kemampuannya,dengan cara
miring kanan dan kiri ,duduk
dengan posisi semifowler.
30/03/2016
18.00
3
pasien
18.30
3
megurangi streesor pada pasien
dengan
19.00
menutup
menganjurkan
horden
saat
dan kooperatif
- Pasien tampak tenang
untuk
dan
ingin
penyakitnya.
Pasien masih takut jika
beristirahat.
dapat
penyakitnya
kambuh
motivasi
dilanjutkan
19.35
menerima
dalam
agar
tetap
menjalani
semngat
pengobatan
18
serta tabah .
Hasil : pasien mengatakan sudah
lebih tenang dan semangat dalam
menjalani pengobatan.
mengajarkan pasien dan keluarga
teknik
relaksasi
saat
merasa
Mengkaji
keluhan
(PQRST)
Hasil
:Pasien
nyeri
lebih
rileks
saat
mandiri,pasien
juga
dr
Eka
diperbolehkan
Sp.B.Onk
pulang
dan
Observasi TTV
a. TD: 110/80 mmHg
b. N : 82 x/menit
c. S : 36 C
d. RR : 21 x/menit
Konjungtiva tidak anemis
ceria
TTV :
TD: 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36 C
RR : 21 x/menit
- Luka opersi kering dan
tidak ada tanda-tanda
infeksi.
Luka pada dubur masih
tertutup kasa steril dan
pampers,rembesan
gr i.v
Melakukan
nyeri 2 (1-10)
O:
- Pasien tampak rileks dan
besok
pagi.
16.00
diskusi
dengan
Hasil
pasien
mengataan
sakit
mandiri
bersandar
dengan
di
bed
Makan
minumdapat
dilakukan
saat
secara
mandiri.
A : masalah sebagian.
P : intervensi 1-5 di lanjutkan
tempat
Memberikan
makan
kepada
pasien.
Hasil : pasien makan habis 1
19.00
porsi.
Melakukan pengkajian tentang
perasaan pasien dan mengajarkan
pasien
dan
keluarga
teknik
kankernya.
A : masalah teratasi
P
:
intervensi
dipertahankan.
tidak depresi.
Koping
terhadap
20
medis
penyakit
1,2,3,4
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker rektum adalah salah satu dari keganasan rektum yang khusus
menyerang bagian Recti yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang
tidak terkendali.
Salah satu penyebab kanker rectum adalah pola makan yang rendah serat. Karena makanan
yang rendah serat tidak melancarkan BAB,sehingga klien dengan kanker rectum bisa
obstipasi Adapun tanda dan gejala klien dengan kanker rectum,diantaranya :
adanya darah pada feses, konstipasi , perubahan dalampenampilan feses, anemia,
perdarahan rectal, diare, nyeri kejang, dan kembung.
Pada pemeriksaan abdomen biasanya nyeri tekan, distensi, dan ada massa padat
apabila di palpasi , terdengar bising usus bila di auskultasi dan adanya darah pada
feses bila di inspeksi.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien denganCa Rektum,
diantaranya:
1. Nyeri berhubungan dengan penyakit destruksi.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan distress
emosional, kontrol nyeri buruk.
3. Diare
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker)
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca
agar dapat menelaah dan memahami serta menanggapi apa yang telah penulis
susun untuk kemajuan penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-padaklien-karsinoma.html
Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Ed.6,
EGC, Jakarta
Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, EGC, Jakarta
Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4,
EGC, Jakarta
Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, Jld.II, BP FKUI, Jakarta.
22