Anda di halaman 1dari 3

Tugas & Fungsi

Tugas
Melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan komunikasi publik melalui media massa dan
opini publik, pelayanan informasi publik serta hubungan antar lembaga.
Fungsi

Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang komunikasi publik

Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan tugas di bidang komunikasi publik


melalui media massa
dan opini publik, pelayanan informasi publik dan hubungan antar lembaga

Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang komunikasi


publik, dan

Pelaksanaan administrasi Pusat

Tujuan

Meningkatnya citra positif Kementerian Kesehatan,

Meningkatnya pemahaman publik terhadap kebijakan dan hasil pembangunan


kesehatan,

Meningkatnya hubungan kondusif antara Kemkes dengan publik,

Terdokumentasikannya kebijakan dan hasil pembangunan kesehatan,

Terselenggaranya dukungan administrasi dan operasional komunikasi publik.

Program Indonesia Sehat terdiri atas 1) Paradigma Sehat; 2) Penguatan


Pelayanan Kesehatan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Ketiganya

akan dilakukan dengan menerapkan pendekatan continuum of care dan


intervensi berbasis risiko (health risk).
- See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/15020400002/programindonesia-sehat-untuk-atasi-masalah-kesehatan.html#sthash.3gr1rS86.dpuf

Paradigma sehat menyasar pada 1) penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk
memperhatikan dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil baik di hulu
maupun di hilir, 2) Tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat
tetap sehat atau tidak menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang sakit
tidak menjadi lebih sakit; 3) Institusi Kesehatan, yang diharapkan penerapan
standar mutu dan standar tarif dalam pelayanan kepada masyarakat, serta 4)
Masyarakat, yang merasa kesehatan adalah harta berharga yang harus dijaga.
Kementerian Kesehatan akan melakukan penguatan pelayanan kesehatan untuk
tahun 2015-2019. Penguatan dilakukan meliputi 1) Kesiapan 6.000 Puskesmas
di 6 regional; 2) Terbentuknya 14 RS Rujukan Nasional; serta Terbentuknya 184
RS Rujukan regional.
- See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/15020400002/programindonesia-sehat-untuk-atasi-masalah-kesehatan.html#sthash.3gr1rS86.dpuf\

Sebagai bagian dari penguatan pelayanan kesehatan primer untuk mewujudkan


Indonesia Sehat Kemenkes membentuk program Nusantara Sehat (NS). Di
dalam program ini dilakukan peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu
Nakes berbasis pada tim yang memiliki latar belakang berbeda mulai dari dokter,
perawat dan Nakes lainnya (pendekatan Team Based). Program NS tidak hanya
berfokus pada kegiatan kuratif tetapi juga pada promitif dan prefentif untuk
mengamankan kesehatan masyarakatdan daerah yang paling membutuhkan
sesuai dengan Nawa Cita membangun dari pinggiran.
See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/15020400002/programindonesia-sehat-untuk-atasi-masalah-kesehatan.html#sthash.3gr1rS86.dpuf
Fokus kebijakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk periode 2015
2019 adalah penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer. Prioritas ini

didasari oleh permasalahan kesehatan yang mendesak seperti angka


kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk, serta angka
harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer.
Penguatan yankes primer mencakup tiga hal: Fisik (pembenahan
infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan Sumber Daya Manusia
(penguatan tenaga kesehatan).
Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
dicanangkan oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan
tersebut.
Program ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diutamakan
oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan.
Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer adalah garda terdepan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat yang berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan dan melakukan upaya preventif melalui pendidikan kesehatan,
konseling serta skrining (penapisan).

Peserta Tim Nusantara Sehat melalui proses seleksi administrasi dan seleksi
psikologi (test psikologi, FGD, dan wawancara). Peserta yang lolos seleksi adalah
peserta yang memperlihatkan kemampuan sosialisasi dan berkomunikasi yang baik,
memperlihatkan inisiatif dan pengambilan keputusan yang baik, serta berkomitmen
terhadap tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

Anda mungkin juga menyukai