Anda di halaman 1dari 20

A.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teknologi informasi dan pendidikan di Indonesia
berkembang pesat dari waktu ke waktu. Di era sekarang
ini tidak jarang teknologi informasi dan pendidikan di
gabungkan guna mendapatkan pendidikan yang baik dan
modern, seiring berjalannya waktu pun kebutuhan
teknologi informasi di dunia pendidikan juga sangat
diperlukan guna menunjang kemampuan belajar siswa.
Kebutuhan pendidikan saat ini sangat bergantung pada
infrastruktur teknologi informasi terutama dalam
menjalankan oprasionalnya. Sementara itu, kebutuhan
teknologi informasi juga semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya kebutuhan sumber daya IT
pendidikan tersebut.
Salah satu kebutuhan tersebut adalah membangun
dan mengembangkan teknologi dibidang pendidikan.
Permasalahan yang ada di dunia pendidikan saat ini
adalah terbatasnya waktu guru untuk memberikan
pendidikan atau materi kepada siswa secara langsung
dan waktu tatap muka yang singkat selama berada di
sekolah. Beberapa solusi untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan teknologi dibidang pendidikan tersebut,
salah satunya dengan adanya fitur perekaman jejak pada
e-learning.
Perekaman jejak siswa adalah sebuah fitur baru yang
terdapat pada e-learning untuk memantau kegiatan
belajar siswa dalam jarak jauh selama siswa
menggunakan e-learning (mulai dari siswa log in hingga
log out) seperti membaca materi dan mengerjakan soal
ujian. Untuk guru akan mendapat data siswa yang
diampunya dalam bentuk laporan yang bisa diakses
melalui e-learning. Dengan adanya fitur ini guru dapat
memantau sejauh mana siswa itu dapat belajar dalam

keadaan jarak jauh (tidak tatap muka) dengan demikian


para siswa tidak perlu takut untuk tertinggal pelajaran,
dan guru pun tidak perlu membatasi memberi materi
kepada siswa walaupun tidak berada di sekolah.
Saat ini telah banyak aplikasi e-learning yang
mendukung format SCORM ini. Dengan demikian maka
antar lembaga pendidikan, sekolah ataupun kampus
dapat saling bertukar materi e-learning untuk saling
mendukung materi pembelajaran elektronik ini. Dosen
atau pengajar cukup membuat sebuah materi e-learning
dan menyimpannya dalam file dengan format SCORM dan
memberikan materi pembelajaran tersebut dimanapun
dosen atau pengajar itu bertugas, tetapi kelemahan dari
moodle adalah kurang dapat memenuhi kebutuhan
pengguna yang disebabkan oleh buruknya perancangan
aplikasi web learning sehingga tidak sesuai dengan
kebutuhan pengguna, misalnya tidak user friendly, tidak
reliabel dan proses yang tidak jelas serta para pengguna
tidak mengetahui dan mengenal secara baik sistem yang
digunakan yang disebabkan lemahnya sosialisasi dari
sistem (user guide).
Berdasarkan observasi yang dilakukan, penulis
memandang pentingnya untuk melakukan penelitian
yang terfokus pada perekaman jejak yang akan di
implementasikan pada e-learning SMKN pada surabaya
yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk tugas akhir
dengan judul Perancangan Dan Pembuatan Perangkat
Lunak Perekaman Jejak Siswa pada E-learning SMKN
Surabaya Dengan Menggunakan Framework Panada.
2. Permasalahan
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana merancang sebuah perangkat lunak untuk

pelacakan dan perekaman data siswa pada aplikasi web


e-learning SMKN Surabaya?
b. Bagaimana mengimplementasi pelacakan perekaman
jejak data siswa pada aplikasi web e-learning SMKN
Surabaya?
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan tugas akhir
ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat merancang sebuah perangkat lunak untuk
pelacakan serta perekaman data siswa pada aplikasi
website e-learning.
b. Dapat
mengimplementasikan
pelacakan
dan
perekaman data siswa pada aplikasi web e-learning
serta dapat menerapkan sistem belajar mengajar
virtual (jarak jauh ) dengan teknologi informasi
4. Manfaat
Untuk Akademis :
a. Untuk penulis berguna sebagai dasar dalam
penyusunan Tugas Akhir untuk mendapatkan data
yang akurat.
b. Menambah pengetahuan mengenai perancangan
dan pembuatan suatu sistem tracking atau
activity log dalam sebuah e-learning
Untuk Guru :
a. Untuk memberikan kemudahan bagi guru fisika
dalam proses pelacakan kegiatan siswa selama
berada di e-learning.
b. Dengan adanya sistem tracking atau activty log
siswa ini guru bisa memantau kemampuan setiap
siswa.
c. Dengan adanya sistem tracking atau activty log
siswa akan dapat mengurangi tingkat kemalasan

siswa untuk belajar, karena pada sistem ini guru


memantau perkembangan belajar siswa walaupun
tidak berada di sekolah

5. Keluaran TA yang diharapkan


Pelacakan serta perekaman data siswa ini dapat
digunakan oleh guru untuk melihat laporan dari kegiatan
siswa
selama
menggunakan
e-learning.
Dengan
menggunakan sistem ini guru dapat lebih mudah
memantau kegiatan belajar siswa.
6. Batasan Masalah
Batasan masalah sangat penting untuk ditentukan
terlebih dahulu sebelum sampai pada tahap selanjutnya.
Sesuai dengan judul dan latar belakang masalah yang
dijelaskan maka penulis membatasi permasalahan yang
ada yaitu sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Log siswa hanya disimpan pada database


E-learning ini hanya menggunakan framework panada
Tidak membahas metode log activity yang lain
Hanya membahas tentang perekaman dan pelacakan
data siswa pada e-learning
e. Log activity hanya menggunakan PHP
f. Sistem ini hanya fokus pada kelas XI semester 1
g. Web akan diterapkan pada E-learning SMKN Surabaya
dengan mengambil sampel pada SMKN 5 Surabaya,
program keahlian Teknik Gambar Bangunan
h. User didaftarkan oleh admin
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Penelitian Yang Relevan
Pada bagian ini akan disajikan beberapa penelitian
terdahulu yang sejenis dengan penelitian ini. Ini
bertujuan agar terlihat persamaan dan perbedaan
penelitian yang saya lakukan dengan penelitian
sebelumnya, diantaranya dikemukakan Riccardo Mazza
dan Vania Dimitrova (2004) dengan judul Visualising
Student Tracking Data to Support Instructors in Web-

Based Distance Education. Penelitian ini membahas


mengenai pemanfaatan fitur tracking data untuk
mendukung web pendidikan jarak jauh. Kesimpulan yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah menyajikan
pendekatan baru menggunakan data log web dihasilkan
oleh sistem manajemen kursus untuk membantu
instruktur menyadari apa yang terjadi di kelas
pembelajaran jarak jauh. Secara khusus, teknik dari
visualisasi informasi telah digunakan untuk grafis
membuat kompleks, mahasiswa multidimensi data
pelacakan dikumpulkan oleh CMS. Sebuah sistem, yang
disebut CourseVis, menggambarkan pendekatan yang
diusulkan. CourseVis telah dikembangkan sebagai alat
generik untuk memvisualisasikan data pelacakan siswa
itu adalah diperlukan bahwa data dari CMS yang diubah
menjadi xml Format, yang kemudian diimpor ke dalam
grafis CourseVis membuat untuk menghasilkan berbagai
representasi data.
Pada Penelitian sebelumnya menggunakan CMS
sebagai web-based, dan data yang di simpan bersifat
sementara atau tidak bisa bertahan lama, serta
visualisasi yang menyulitkan instruktur membaca hasil
dari sistem tracking CourseVIS, serta instruktur belum
bisa mengetahui seberapa lama dan berapa kali
muridnya mengakses sebuah materi
2. E-learning
a. Pengertian E-Learning
E-Learning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya
bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media
Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain
(Hartley, 2001).

Selain itu, ada yang menjabarkan pengertian elearning lebih luas lagi. Sebenarnya materi e-learning
tidak harus di distribusikan secara on-line baik
melalui jaringan lokal maupun intemet. Interaksi
dengan menggunakan internetpun bisa dijalankan
secara on-line dan real-time ataupun recara off-line
atau
archieved.
Distribusi
secara
offline
menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola elearning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar di
kembangkan sesuai kebutuhan dan di distribusikan
melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat
memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat
dimana dia berada (Lukmana,2006).
b. Karakteristik E-learning
Karakteristik E-Learning menurut Nursalam (2008)
adalah:
1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital
media dan komputer networks)
3) Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri
(self learning materials) kemudian disimpan di
komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen
dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
4) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum,
hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan
dengan administrasi pendidikan dapat dilihat
setiap saat di komputer.
c. Manfaat E-Learning
Manfaat E-Learning adalah:
1) Fleksibel. E-Learning memberi fleksibilitas
dalam memilih waktu dan tempat untuk
mengakses perjalanan.
2) Belajar Mandiri.
E-Learning memberi
kesempatan
bagi
pembelajar
secara

mandiri
memegang
kendali
atas
keberhasilan belajar.
3) Efisiensi
Biaya.
E-Learning
memberi
efisiensi
biaya
bagi
administrasi
penyelenggara,
efisiensi
penyediaan
sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan
efisiensi biaya bagi pembelajar adalah
biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat E-Learning menurut Pranoto, dkk (2009)
adalah:
1) Penggunaan E-learning untuk menunjang
pelaksanaan
proses belajar dapat
meningkatkan daya serap mahasiswa atas
materi yang diajarkan.
2) Meningkatkan
partisipasi
aktif
dari
mahasiswa.
3) Meningkatkan
partisipasi
aktif
dari
mahasiswa.
4) Meningkatkan kemampuan belajar mandiri
mahasiswa.
5) Meningkatkan kualitas materi pendidik dan
pelatihan.
6) Meningkatkan kemampuan menampilkan
informasi dengan perangkat teknologi
informasi, dimana dengan perangkat biasa
sulit dilakukan.
3. PHP
PHP (Hypertext Processor) adalah salah satu bahasa
pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver
dan
berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah server.
(Madcoms,
2012). Server-side scripting adalah sintaks dan perintahperintah
yang dijalankan pada server dan disertakan pada

dokumen
HTML. Ketika sebuah halaman web dinamis dibuka pada
web
browser, pertama kali yang terjadi adalah server
memproses
semua perintah PHP yang ada kemudian menampilkan
hasilnya
pada format HTML ke web browser, sehingga yang
ditampilkan
ke
web browser hanya tampilan desain dari HTML saja,
sedangkan
skrip PHP bekerja di belakang layar.

4. Framework
Framework adalah kumpulan fungsi (libraries).
Framework
menggunakan konsep yang sama dalam membangun
suatu
aplikasi, yaitu konsep MVC (Model View Controller).
Konsep
MVC
adalah konsep pemisahan antara logika, tampilan dan
database.
Framework juga menyediakan kumpulan fungsi, tentunya
cara
menggunakan fungsi-fungsi itu sudah ditentukan oleh
framework.
Beberapa contoh fungsi-fungsi standar yang telah
tersedia
dalam
suatu framework adalah fungsi paging, enkripsi, email,
SEO,
session,
security, kalender, bahasa, manipulasi gambar, validasi,
upload,
captcha, proteksi terhadap XSS(XSS filtering), dan lainlain.
(Sirenden dan Dachi, 2012).
5. Framework Panada
Framework Panada adalah high performance PHP
development framework namun tetap sederhana. Tidak
hanya sederhana dalam pengertian cara penggunaanya,
tetapi juga bagaimana core system-nya bekerja. Dari
awal dikembangkan, Panada secara khusus ditujukan
untuk membantu para PHP developer yang ingin
mengembangkan aplikasi web berperforma tinggi (high
performance web application). Namun demikian, prinsip
kesederhanaan KISS atau Keep it Simple Son! selalu
menjadi

10

prinsip utama dalam setiap pengembangan. Panada


adalah
framework sederhana dan simpel untuk pembuatan
website
berbasiskan PHP 5.3 ke atas.
Framework
ini
dikembangkan
dengan
tujuan
membantu para pengembang website untuk bekerja lebih
cepat, lebih mudah dan lebih alamiah dalam penulisan
kode. Setiap komponen didesign untuk bisa saling
memanfaatkan sumberdaya (resource) dari komponenkomponen lainnya secara otomatis. Hal ini memudahkan
pengembang dalam memanfaatkan sumberdaya secara
cepat dan efisien. (Soesman, 2013).
6. Aktivitas
Menurut Anton M. Mulyono (2001), Aktivitas artinya
kegiatan atau keaktifan. Jadi segala sesuatu yang
dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik
maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas.
Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang
dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas
siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah
satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.
(Rosalia, 2005)
Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang
terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan
kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah
pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan
pendapat, mengerjakan tugas tugas, dapat menjawab
pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa
lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
C. METODELOGI PENELITIAN
1. Analisa Sistem

11

Sistem yang ada saat ini pada e-learning SMKN


Surabaya masih sama dengan kebanyakan e-learning
yang ada pada saat ini. E-learning SMKN Surabaya
terdapat 3 hak akses yaitu admin, guru, serta murid.
Tugas dari admin adalah memasukkan sekolah, data guru
serta data siswa. Tugas dari guru adalah mengunggah
soal ujian, materi pelajaran yang diampu serta video
animasi yang berhubungan dengan materi yang
berkaitan, sedangkan siswa hanya bisa membaca materi
yang sudah di unggah oleh guru, melihat video animasi,
berdiskusi di forum materi serta mengerjakan ujian yang
ada.
Dari sistem yang ada saat ini guru tidak dapat
memantau siswa yang berada dikelas, ataupun
melakukan kegiatan mengajar jarak jauh, gurupun tidak
mengetahui siapa yang aktif dalam kelas maupun tidak
ketika guru sedang sibuk ataupun ketika berhalangan
hadir untuk mengajar.
Gambar 1 menunjukan flowchart dari sistem yang
sudah ada pada E-learning SMKN Surabaya untuk siswa
dan gambar 2 menunjukan flowchart untuk guru pada ElearningSMKN Surabaya.

12

Gambar 1. Sistem lama pada E-learning SMKN Surabaya


untuk siswa

13

Gambar 2. Sistem lama pada E-learning SMKN Surabaya


untuk guru
2. Desain Sistem
Desain Sistem yang akan saya ajukan adalah
membuat sistem student tracking untuk e-learning SMKN
Surabaya dengan sampel SMKN 5 Surabaya, program
keahlian Teknik Gambar Bangunan, mata pelajaran Fisika.
Sistem student tracking yang ingin diajukan adalah setiap
kegiatan siswa pada e-learnig SMKN Surabaya akan
dicatat pada database, Ketika siswa login maka proses
login tersebut akan di catat di dalam database, ketika

14

siswa memilih materi yang akan dibaca proses tersebut


akan tercatat dalam database, yang tercatat pada
database ketika siswa membaca materi adalah username
atau NIS dari siswa itu sendiri, materi yang dipilih, hari
dan tanggal ketika siswa mengakses materi tersebut,
lama waktu siswa yang digunakan untuk membaca
materi, berapa kali siswa mengakses materi tersebut,
serta berapa sering siswa berdiskusi di materi tersebut.
Untuk guru akan mendapat laporan kegiatan siswa
ketika menggunakan e-learning, laporan yang akan
diterima oleh guru akan diurutkan berdasarkan waktu,
dan detail yang diterima guru adalah NIS siswa, event
atau aksi yang dilakukan oleh siswa, hari dan tanggal
ketika siswa mengakses materi atau ujian, berapa kali
siswa mengakses satu materi, serta berapa lama siswa
membaca suatu materi yang telah diberikan.
Dengan adanya sistem pelacakan siswa (student
tracking) ini dapat mempermudah guru menilai
partisipasi siswa yang diampunya, guru juga akan
mengetahui siapa saja siswa yang aktif dikelas maupun
tidak aktif.
Gambar 3 menunjukan flowchart dari sistem yang
akan diajukan untuk siswa dan gambar 4 menunjukan
flowchart dari sistem yang akan diajukan untuk guru

15

Gambar 3. Sistem baru yang akan diajukan untuk Elearning SMKN Surabaya untuk siswa

16

Gambar 4. Sistem baru yang akan diajukan untuk Elearning SMKN Surabaya untuk guru

17

JADWAL RENCANA PENYELESAIAN TUGAS AKHIR


Berikut ini adalah tabel 1 menunjukan jadwal
perencaan penyelesaian tugas akhir yang akan diajukan.
Tabel 1. Jadwal perencanaan penyelesaian tugas akhir
Kegiatan Februari
Maret
April
Mei
Mencari
judul
Pembuat
an
proposal
Pengum
pulan
data
Perenca
naan
sistem
Pembuat
an
sistem
Uji coba
sistem
Perbaika
n sistem
Pembuat
an
laporan

18

Juni

19

DAFTAR PUSTAKA
Kustiyahningsih, Yeni. dan Devie Rosa Anamisa.
2011.Pemrograman
Basis
Data
Berbasis
Web
menggunakan PHP &MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Madcom. 2012. Adobe dreamweaver CS6 dan PHPMYSQL untuk Pemula. Yogyakarta: Andi.
Mazza, Ricardo dan Vania Dimitrova. 2004.
Visualising Student Tracking Data to Support
Instructors in Web-Based Distance Education
Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Soesman, Iskandar. 2013. Tentang Panada (Online).
(http://panadaframework.com/documentation/id/
di
akses pada tanggal 2 Februari 2016).
http://digilib.uinsby.ac.id/9101/4/bab2.pdf di akses pada
tanggal 2 februari 2016.

20

Anda mungkin juga menyukai