PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Gas Alam
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan
bakarfosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana (CH4). Ia dapat
ditemukan di lading minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global
ketikaterlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang
sumber energi yangberguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan
ozon, memproduksi karbondioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana
yang terlepas ke udara relatif hanyaberlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal
dari makhluk hidup kebanyakan berasal darirayap, ternak (mamalia) dan pertanian
(diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100juta ton.
Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat
jugaterkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah
kecil. Komposisigas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.
Campuran organosulfur danhidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama
dari gas yang harus dipisahkan . Gasdengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan
dinamakan sour gas dan sering disebut jugasebagai "acid gas (gas asam)".
Gas alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidakberasa dan tidak
berbau. Akan tetapi, sebelum gas
akhir,biasanya gas tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat
terdeteksi bila terjadikebocoran gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri
sebenarnya tidak berbahaya, akantetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan
tercekiknya pernafasan karena ia dapatmengurangi kandungan oksigen di udara pada
level yang dapat membahayakan.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar
danmenimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung
mudah tersebardi atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti
dalam rumah, konsentrasigas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak,
yang jika tersulut api, dapatmenyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan
bangunan (Tampubolon dan Hertina, 2011).
II.2
Gas Sintesis
Gas sintesis (synthetic gas / syngas) merupakan gas yang diperoleh dari suatu
proses, misalnya dari proses penyulingan minyak bumi atau dari proses gasifikasi
batubara. Gas sintesis yang diperoleh merupakan bahan antara atau intermediate
material pada pembuatanammonia dan karbondioksida merupakan hasil sampingnya
yang digunakan dalam prosespembutan pupuk. Gas sintesis terdiri dari beberapa
senyawa kimia, yakni Hidrogen (H2)56,4%, Nitrogen (N2) 33,1%, Metana (CH4)
7,1%, Uap air (H2O) 1,7%, Karbon monoksida(CO) 1,3% dan Karbon dioksida
(CO2) 0,4% (Subekti, 2005) dalam Sirait dan Erika (2005).Pembuatan gas sintesis
dapat juga berasal dari gas alam.
BAB III
DESKRIPSI PROSES
III.1
Bahan
Baku
Gas Alam
Udara
Komposisi
Wujud
: gas
Kenampakan : tidak berwarna
Bau
: tidak berbau
Total Sulfur : 6 ppm
Hg : 2,5 ppm
Densitas : 0,82 gr/cc
Flash Point : -187oC
Fire Point : 537oC
Wujud : gas
Kenampakan : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
- O2 : 78,04 %mol
- N2 :20,99 %mol
- Ar :0,94%mol
Air
Produk
Hydrogen
CO
III.2
Tekanan : 1 atm
Suhu : 30 oC
Humidity : 83%
Wujud : cair
Kenampakan : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
Cl = 0,2 ppm
TDS = 35 ppm
Fe = 0,4 ppm
Sifat fisis
Fasa (P, T ruang) : Gas
Titik Didih pada 1 atm (oC) : -252,7
Titik leleh (oC) : -259,1
Volume kritis (cm3/mol) : 64,2
Densitas kritis (gr/ml) : 0,031
Panas Spesifik (g/moloK) : 19,7
Panas Laten Peleburan (kal/mol) : 28
Berat molekul : 2,016
Temperatur kritis (oC) : -239,9
Tekanan kritis (atm) : 13,03
Densitas (gr/ml) : 0,0352
Viskositas (cp) : 0,013
Kelarutan pada 80oC (ml) : 0,85
(Kj/mol) : -110,525
Panas Laten Penguapan (Kal/mol) :
1444
Kelarutan pada 20oC, 1 atm (ml) :
2,32
Tekanan kritis (atm) : 34,99
Titik leleh (C) : -207
Temperatur kritis (C) : -140,08
Volume kritis (cm3/mol) : 93,1
- CO2 :0,03%mol
- pH = 8,4
- Klorat = 16000-21000 ppm
- T = 31,5oC
- Hardness = 5 ppm sebagai CaCO3
- Sulfat = 2,15 ppm
- Ca = 800 ppm
Sifat kimia
Seksi Desulfurisasi
Proses desulfurisasi bertujuan untuk mengubah sulfur organik yang
terkandung dalam gas alam menjadi sulfur anorganik serta menyerap sulfur
anorganik tersebut hingga jumlahnya kurang dari 0,1 ppm basis kering. Senyawa
sulfur yakni H2S, COS, dan RSH (Alkil-Merkaptan) dapat meracuni katalis pada
ammonia converter. Seksi desulfurisasi dilakukan dalam 2 buah vessel yang
disusun seri. Pada setiap vessel, di lapisan atas terdapat katalis Co-Mo (CobaltMolibdenum) yang berfungsi untuk mengubah sulfur organik menjadi sulfur
anorganik dengan reaksi sebagai berikut :
RSH + H2
RH + H2S
COS + H2
CO + H2S
Di bawah katalis Co-Mo terdapat adsorben ZnO yang berfungsi untuk
menyerap sulfur anorganik dengan reaksi sebagai berikut :
ZnO + H2S
ZnS + H2O
mengembalikan tekanan ke nilai set point dengan cara membuang sebagian gas
melalui vent ke atmosfer.
Seksi Reforming
Reforming merupakan proses untuk menghasilkan H2 dan N2 dengan cara
mereaksikan gas alam dengan steam di dalam unit Primary Reformer dan
Secondary Reformer. N2 diperoleh dari udara dengan cara mereaksikan H2 yang
terbentuk dengan O2 dari udara. Seksi reforming berlangsung dalam dua tahapan
yakni Primary Reformer dan Secondary Reformer. Peralatan utama seksi
reforming adalah :
1. Primary Reformer(1-H-101)
Fungsi
Tipe
: TopsoeType
2. Secondary Reformer(1-R-102)
Fungsi
: menurunkan
kandungan
CH4
hingga
0,26%
dan untuk
PrimaryReformer
Sebelum masuk Primary Reformer, gas alam proses dari desulfurizer
dicampur dengan steam lalu dipanasi dengan flue gas hingga temperatur
527C. Kebutuhan panas pada Primary Reformer disuplai dari pembakaran
fuel gas di burner yang berasal dari natural gas atau campuran natural gas
dengan purge/flash gas dari loop sintesis atau campuran natural gas dan fuel
off gas dari Hydrogen Recovery Unit (Unit 300). Process gas ini terlebih
dahulu dipanaskan
o
sampai temperatur 90 C pada preheater(1-E-101).
Proses
dari
Sulfur
Absorber
sebesar
27.300
3
Nm /jam
CO2 + H2
CO2 + H2
fan
(1-K-101-
A/B).
Keduafluegasfaniniberkapasitasmasing-
Secondary Reformer(1-R-102)
Secondary Reformer berguna untuk menyempurnakan reaksi steam
katalistypeRKS-
2berbasis NiO dengan tinggi bed 2,8m. Reaksi yang terjadi pada Secondary
Reformer adalah:
CH4 + 2 H2O
H2 +
1
2
O2
CO2 + 4 H2
H2O
2
C (tekanan 32 kg/cm G). Reaksi antara H2 dan
udara ini berlangsung pada ruang kosong bagian atas dari Secondary
Reformer(1-R-102).
Secondary
Reformer
(1-R-102),
dimana
reaksi
reforming
tekanan
31,5
2
kg/cm G
dengankandunganmethan0,26%mol(basiskering).Selainitujuga,gasoutlet dari
seksi reforming ini mengandung sekitar 14 % mol CO dan 8 % mol CO 2.
Outlet Secondary Reformer dimanfaatkan untuk membangkitkan HP steam.
Gas outlet dari Secondary Reformer didinginkan di No. 1 HP WHB (1-E-108)
o
sampai temperatur sekitar 530 C. Pendinginan gas dilanjutkan di HP Steam
o
Presuperheater (1-E-109) sampai temperatur 360 C. Setelah keluar dari seksi
reforming, Gas Proses selanjutnya masuk ke Seksi Pemurnian Gas (konversi
CO, CO2 removal, danMethanasi).
Gambar II.2Unit CatalyticReforming
III.2.2.3
SEKSI SHIFTCONVERTER
CO2 + H2
H = -9,775 kkal/mol
3
jumlah 55 m . Reaksi yang terjadi pada reaktor ini berlangsung pada
temperatur tinggi dengan konversi rendah, tetapi kecepatan reaksinya tinggi.
o
o
Kondisi operasi temperatur 360 C 400 C, namun karena adanya reaksi
o
menyebabkan kenaikan temperatur sekitar 63 C. Temperatur outlet sekitar
o
463 C.
Setelah gas proses keluar HTS didinginkan hingga temperatur
o
210 C sebelum masuk ke seksi Low TemperaturShift. Gas outlet HTS
didinginkan di methanator trim heater (1-E-203), sebagai preheater HP BFW
(1-E-201), dan di 1-E-202.
III.2.2.5
o
Low Temperatur Shift beroperasi pada temperatur rendah 200 C untuk
mendapatkan konversi lebih tinggi tetapi kecepatan reaksi yang terjadi lebih
rendah.
Konverter LTS terdiri dari dua bagian, bagian atas berisi 6 m
katalisLSKdengan berbasis CuO, ZnO, dan Cr2O3 dengan tinggi bed 395 mm dan
3
69 m katalis berbasis CuO dan ZnO tipe LK-801 dan terdiri dari 2 bed dengan
tinggi bed 4.540 mm. tujuan dibuat dua bed pada bagian bawah LTS ini adalah
untuk memudahkan penggantianbed. Gas keluar LTS didinginkan pada feed BFW
preheater (1-E-209).
SEKSI CO2REMOVAL
CO2 Removal adalah unit pemurnian gas sintesis yang berfungsi untuk
menyerap gas CO2 dalam gas proses sehingga gas sintesis (H2 dan N2) bebas
dari CO2. Selanjutnya gas CO2 dikirim ke unit pembuatan urea. Gas ini
diambil dengan cara diserap oleh larutan HPC (Hot PotassiumCarbonate).
Reaksi yang terjadi:
1.
Reaksiabsorbsi
K2CO3 + CO2 + H2O
2 KHCO3
2. Reaksi desorbsi
2 KHCO3
K2CO3 + CO2 + H2O
Peralatan utama yang digunakan dalam unit CO2 removaladalah:
1. Kolom Absorber (Split typeabsorber)
Tempat terjadinya penyerapan (absorbsi) CO2 oleh larutanpenyerap
2. Kolom Stripper (Single StageRegenerator)
Melepas kembali CO2 yang terserap oleh larutan di kolomabsorber.
3. PompaSirkulasi
Mensirkulasikan larutan dari kolom absorber ke kolomstripper.
paling
2
rendah yaitu 0,46 kg/cm . Flashsteam dari tiap
ruangan dihisap oleh ejektor 1-J-301/2/3/4 dan dikembalikan ke bawah 1-C302 bersamaan dengan exhauststeam sebagai pemanas regenerasi.
yang
telah
diregenerasi
dan
Larutan
LAMPIRAN