Anda di halaman 1dari 17

SUBJEK

TOPIK

: TESTING BAHAN
: PENENTUAN SUCTION RATE BATU BATA

I. REFERENSI
1. Technical paper no.39

II. TUJUAN UMUM


Setelah akhir pelajaran, trainee dapat mengetahui besarnya daya serap (suction rate)
dari batu bata yang diperiksa.

III.

TUJUAN KHUSUS

Setelah akhir pelajaran, trainee diharapkan dapat :


1. Menerangkan prosedur pemeriksaan suction rate (daya serap) batu bata.
2. Melaksanakan praktek pemeriksaan suction rate (daya serap) batu bata dengan
benar.
3. Menyimpulkan hasil pemeriksaan dari suction rate batu bata tersebut di dalam
pelaksanaan pembuatan pasangan batu bata.

IV.

PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan
No. Alat
--------------12.125
12.150

Nama Peralatan
Bak air
Kaki Penyangga
Timbangan
Oven

---------------

Stop watch
Kain lap

Keterangan
Ukuran 40x60x100cm
Terbuat dari baja siku
Kapasitas >2 kg
Yang suhunya dapat diatur
konstan (1105)C

2. Bahan
1. Air
2. Batu Bata

V. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Keringkan batu bata dalam oven yang suhunya tetap/konstan (1105)C hingga
berat tetap (A gr).
2. Masukan kaki penyangga dari baja siku ke dalam bak dan atur dari as ke as
panjang batu bata.
3. Tuangkan air kedalam bak, hingga air dalam bak mencapai ketinggian di atas
permukaan kaki penyangga.
4. Masukan bata ke dalam bak, dengan meletakannya pada kaki penyangga.

Perhatian !!
Pada waktu memasukan batu bata ke dalam air, bidang bawah permukaan batu
bata harus bersamaan ketika menyentuh air.
5. Biarkan batu bata terendam selama 1 menit.
6. Angkat batu bata perlahan-lahan.
Perhatian !!
Pada waktu memasukan batu bata ke dalam air, bidang bawah permukaan batu
bata harus bersamaan ketika menyentuh air.
7. Lap bidang permukaan batu bata dari kelebihan air.
8. Timbang berat batu bata tersebut (B gr)
9. Hitung suction rate (penghisapan batu bata).

VI.

PERHITUNGAN

Suction rate (penghisapan batu bata) = B-A (gr/dm/menit)


F
Keterangan :
A = Berat batu bata kering oven
B = Berat batu bata setelah perendaman selama 1 menit
F = Luas bidang dasar batu bata yang berhubungan dengan air.

VII. CATATAN
1. Banyak batu bata untuk pemeriksaan suction rate min 10 buah.
2. Besarnya suction rate batu bata dianjurkan 20 gr/dm/menit.
Jika batu bata mempunyai suction rate lebih besar dari pada angka ini, maka
batu bata perlu direndam dalam air.
3. Periksa pula besarnya suction rate batu bata, setelah dimasukan ke dalam air
selama periode 2,3,5, dan 10 menit.

SUBJEK
TOPIK

: PENGUJIAN GENTENG
: PENENTUAN KETAHANAN GENTENG TERHADAP
REMBESAN AIR

I. REFERENSI
SII.0022-81

II. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui/menetukan daya perembesan air pada genteng.
2. terampil dan memahami proses pengujian.

III.

PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan
1. Alat penggunting seng
2. Alat- alat talio
2. Bahan
1. Genteng kodok dan genteng S, masing-masing 1(satu) buah.
2. Plat seng
3. Bahan perekat kedap air dari Aspal atau lilin campur Coloponium.

IV.

CARA PENGUJIAN

1. Sediakan seluruh peralatan dan bahan yang diperlukan.


2. Buat bejana yang tidak beralas dari plat seng, dengan ukuran (20 x 12,5 x
10)cm.
Bagian bawah bejana dibentuk sehingga pas/ tepat pada permukaan genteng.
3. Cairkan dulu bahan perekatnya sampai cair (dapat dituang). Bila perekat dibuat
dari lilin + Coloponium, dibuat perbandingan berat campuran 1:1.
4. Rekatkan bejana pada permukaan genteng dengan perekat, juga permukaan
genteng yang berada di luar bejana ditutup dengan perekat (lihat gambar).
Biarkan sampai bahan perekat mengering.
5. Letakan genteng di atas dua buah landasan, supaya bagian bawahnya mudah
diamati.
6. Isi bejana dengan air sedalam 5 cm, dan dibiarkan beberapa waktu sampai
permukaan air tidak turun lagi. Bila permukaan air sudah tetap, maka air
ditambah lagi, sehingga tinggi air di dalam bejana tidak kurang dari 5cm, diukur
dari bagian terdalam dan tidak kurang dari 1cm diukur dari bagian tertinggi
permukaan genteng.
7. Amati bagian bawah genteng-genteng tadi selama 3 (tiga) jam dan perhatikan
apakah ada atau tidak ada penetesan dan rembesan air.

CATATAN
1. Genteng-genteng dianggap rapat air, apabila dalam waktu minimal 2 (dua) jam
dari bagian bawah 4 buah genteng tidak ada air yang menetes.
2. Apabila dari 5 buah genteng ternyata 2 buah diantaranya meneteskan air, maka
pengujan harus diulangi dengan 10 buah contoh genteng baru.
Apabila dalam pengujian ulangan hal tersebut terjadi lagi (2 buah diantaranya
meneteskan air) maka genteng dinyatakan tidak rapat air.

SUBJEK
TOPIK

: PENGUJIAN GENTENG
: KUAT LENTUR GENTENG

I. REFERENSI
SII. 0022-81

II. TUJUAN
1. Dapat menentukan cara pemeriksaan kuat lentur genteng.
2. Dapat menentukan beban lentur maximum suatu genteng.

III.

PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.

Mesin penekan
Kayu penumpu
Kayu pembeban yang mempunyai sisi dan sisi beban beradius 5mm
Bingkai kayu dengan tebal antara 20-30 mm
Pisau aduk /spatula dan bejana untuk mengaduk semen dank was 1

2. Bahan
1. Semen Portland
2. Genteng S (local) dan genteng kodok
3. Air

IV.

CARA PENGUJIAN
1. Siapkan minimal 6 buah genteng untuk benda uji.
2. Kayu-kayu penumpu dipasang dengan jarak 20 cm dan kayu pembeban
dipasang di tengah-tengah antara kedua kayu penumpu, sehingga bentuk
kayu yang menempel ke genteng- dengan bentuk permukaan genteng.
3. Siapkan semen Portland sebagai perekat, bingkai kayu direkatkan pada
genteng di tempat-tempat penumpuan dan pembebanan sehingga gaya-gaya
yang bekerja pada genteng tepat melalui bingkai-bingkai kayu tadi dan
terbagi merata pada seluruh lebar genteng.
4. Benda-benda uji yang telah direkat dengan semen kemudian dibiarkan
minimum 3 hari, agar perekat semennya mengeras.
5. Lakukan pembebanan perlahan-lahan dengan penambahan 2 kg/detik.
Baca penunjukan jarum beban pada mesin uji, pada saat beban maksimum
yaitu pada saat gentengnya patah.
6. Yang disebut beban lentur dari genteng adalah hasil rata-rata beban
maksimum dari 6 (enam) buah benda uji, yang dibulatkan sampai 1 kg.

7. bila dari 6 buah genteng yang di uji ada sebuah yang mempunyai beban
lentur kurang dari harga minimal (25 kg/cm), maka pengujian harus
diulangi dengan 6 (enam) buah genteng yang lain.
8. Apabila dalam pengujian ulangan hal tersebut di atas terjadi lagi, maka mutu
genteng dinyatakan satu tingkat lebih rendah dari syarat kuat lentur rata-rata
yang bersangkutan.

Subjek
Topik

: Testing Bahan
: Pemeriksaan Bahan dan Tampak Luar Batu Bata

I.

Referensi
1. SII 0021 78
2. NI 10 65

II.

Tujuan Umum
Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat menentukan mutu dari
batu bata bila berdasarkan ukuran dan tampak luar dari batu bata.

III.

Tujuan Khusus :
Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menerangkan prosedur pelaksanaan pemeriksaan ukuran dan tampak luar
dari batu bata.
2. Mempraktekan pemeriksaan ukuran batu bata.
3. Mempraktekan pemeriksaan tampak luar batu bata berdasarkan bentuk,
warna dan beratnya.

IV.

Peralatan dan Bahan :


1. Peralatan
No.Alat
Nama Peralatan
12.278
Jangka sorong / Mistar
12.125
-

Gergaji
Timbangan
Penyiku

Keterangan
Panjang 30 cm, dengan
ketelitian mm
Untuk pemotong besi
Kapasitas >2 kg
Dibuat dari baja

2. Bahan
Batu bata untuk pemeriksaan tampak luar dan ukuran, sebanyak 10 buah
batu utuh yang diambil secara acak dari jumlah contoh yang disediakan.
V.

Prosedur Pelaksanaan :
1. Pemeriksaan Ukuran Batu Bata
- Ukuran panjang, lebar dan tebal batu bata, dilakukan paling
sedikit 3 kali pada tempat-tempat yang terlihat pada gambar A,
B&C
- Tentukan pula penyimpangan maksimalnya dan dinyatakan
dalam mm.
2. Pemerikasaan Tampak Luar
a. Bentuk :
- Periksa keadaan permukaan batu bata yaitu :
Bidang datar
Kesikuan rusuk-rusuknya
Kekuatan rusuk-rusuknya
Keretakan

Hitung presentase batu bata yang tidak sempurna dari jumlah


yang diperiksa.
b. Berat :
Timbang berat batu bata utuh dengan ketelitian 10 gr.
Hitung berat rata-rata batu bata dan nyatakan besar batu bata
dalam kg.
c. warna :
Ukur sisi panjang batu bata
Beri tanda pada panjang batu bata
Potong batu bata tepat pada tanda tersebut (1/2 panjang)
sehingga diperoleh 2 potong batu bata yang sama panjang
Periksa warna dari penampang batu bata pada bekas potongan.
Perhatian !
Warna dinyatakan dengan merah tua, merah muda,
kekuning-kuningan, kemerah-merahan, keabu-abuan dan
sebagainya. Warna pada penampang belahan (patahan)
serata atau tidak merata. Mengandung butir-butir kasar
atau tidak, serta rongga-rongga di dalamnya.

VI.

Catatan :
1. Data-data dari hasil pemeriksaan ukuran dan tampak luar batu bata
terdapat pada halaman berikutnya.
2. Tempat-tempat pengukuran dalam pemeriksaan ukuran batu bata adalah
sebagai berikut :

Keterangan :
1. Gambar A, menunjukkan pengukuran panjang.
2. Gambar B, menunjukkan pengukuran lebar.
3. Gambar C, menunjukkan pengukuran tebal.

Lebar
52.7
52.59
52.19
52.9
53.2
52.7
52.2
52.42
53.6
52

Tinggi

1.3920
1.8069
1.8299
1.8615
1.8998
1.8830
1.8040
1.8936
1.7628
1.8338

Berat
(Kg)

Tanggal
Dikerjakan
Diperiksa

:
:
:

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Rata

Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak

Retak

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Siku

Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Tajam

Bentuk

PEMERIKSAAN TAMPAK LUAR BATU BATA PEJAL KAMPUNG

Panjang
95.52
99.33
99.73
99.63
100.2
99.3
98.15
99.68
95.53
99

Ukuran (cm)

194.95
198.8
180.44
199.08
200.24
199.28
200.89
197.52
197.07
199.59

Laporan No. :
No. Contoh :
Pekerjaan
:

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Warna

Lebar
54.46
56.5
60.15
54.82
53.42
54.12
50.27
54.13
54.88
53.9

Tinggi

Tanggal
Dikerjakan
Diperiksa

2.6584
2.7575
2.8145
2.6357
2.6830
2.7180
2.4705
2.5835
2.7600
2.6274

Berat
(Kg)

:
:
:

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Rata

Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak

Retak

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Siku

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Tajam

Bentuk

PEMERIKSAAN TAMPAK LUAR BATU BATA PEJAL PRES

Panjang
116.95
115.85
116.73
116.05
117
117.915
114.06
112.65
114.15
115.25

Ukuran (cm)

240.1
239.85
241.7
239.07
239.49
240.9
234.43
235.22
238.21
237.57

Laporan No. :
No. Contoh :
Pekerjaan
:

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Warna

Laporan No. :
No. Contoh :
Pekerjaan
:

Jenis
bata

Kode
bata

panjang
11,52
11,66
11,255
11,200
9,844
9,982
9,800
10,600
11,72
10,570
11,630
11,374

Lebar
13,590
14,690
14,470
13,440
14,300
14,900
14,000
14,818
14,310
12,296
14,780
13,000

tinggi

Luas Bidang
Tekan (cm2)

19300
12400
13900
15200
4300 kg
5100 kg
1400 kg
4900 kg
23000
25300
18300
17400

Bobot
Hancur
(KN)

141,979
94,615
108,300
115,012
44,7
52,923
14,773
46,309
168,596
216,417
128,977
139,453

Kuat Tekan
(kg/cm2)

2,890
3,113
3,191
2,947
2,2334
2,5137
2,3539
2,328
3,743
2,6217
38650
2,7778

Berat (kg)

:
:
:

135,936
131,0580
128,347
132,160
96,195568
96,366228
94,766
105,788
136,421
116,9042
141,886
124,773

Tanggal
Dikerjakan
Diperiksa

11,8
11,24
11,4
11,8
9,772
9,654
9,670
9,980
11,64
11,060
12,200
10,970

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN BATU BATA


Penampang siding tekan
(cm)

Bata
pejal
press
(kota)

A
B
C
D
1A
1B
1C
1D
1
2
3
4

Keterangan

Laporan No. :
No. Contoh :
Pekerjaan
:

Tanggal
Dikerjakan
Diperiksa

:
:
:

SUBJEK
TOPIK

I.

: TESTING BAHAN
: PENENTUAN KUAT TEKAN BATU BATA

REFERENSI
1. SII-0021-78
2. NI-10-65

II.

TUJUAN UMUM:

Setelah akhir pelajaran, trainer diharapkan dapat menetukan klasifikasi dari batu
bata berdasarkan kuat tekannnya.
III

TUJUAN KHUSUS
Setelah akhir pelajaran, traince diharapkan dapat:
1. menerangkan prosedur pemeriksaan kuat tekan batu bata
2. melaksanakan praktek pemeriksaan kuat tekan batu bata dengan cara yang

benar
IV

PERALATAN DAN BAHAN


1. peralatan
No. alat

Nama Peralatan

------------

Cetakan benda uji

12.222

Spatula

Dibuat dari baja putih

------------

Cawan

Dibuat dari baja putih

12.292

Kotak plastic

Berisi air

12.505

Tangki pematang

Diisi air

2. bahan
1. pasir

Keterangan
Lihat pada gambar1
dilampiran

2. semen Portland
3. batu bata
V

PROSEDUR PELAKSANAAN
1. ambil batu bata yang telah dipotong-potong pada sisi panjang menjadi 2
bagian yang sama besar, dari hasil pemeriksaan tampak luar batu bata
(pemeriksaan berdasarkan warnanya)
2. letakan kedua potongan tersebut kedalam cetakan. Jarak antara bidang
cetakan dengan bidang batu bata lainnya diberi jarak bebas (ruang antara)
setebal 6 mm. lihat pada gambar 1 lampiran.
Perhatian!
Untuk menjaga agar jarak bebas (ruang antara) tersebut tetap, maka dipasang
sekat- sekat sementara dalam bentuk potongan-potongan setebal 6 mm
3. isilah ruang antara tersebut dengan aduk spesi 1 pc: 3 pasir, hingga aduk
spesi itu padat dan menutupi seluruh bidang batu bata yang vertical. Sebelum
ruang antara diisi aduk spesi, terlebih dahulu sekat- sekat tersebut diangkat
keluar.
4. diamkan selama 1 hari, kemudian benda uji dilepas dari cetakan
5. rendam benda uji dalam air bersih pada tangki pematang (curing tank)
selama 24 jam ( 1 hari)
6. angkat benda uji dari tangki pematang dan seka bidang- bidang dengan kain
lembab untuk menghilangkan air yang berlebihan.
7. tekan benda uji dengan mein penekan hingga di capai kekuatan
maksimumnya.
Kecepatan penekanan diatur dengan kg/cm2/detik

VI

PERHITUNGAN
Kuat tekan benda uji = P (kg)
A (cm2)
Keterangan : P = beben maksimum (kg)
A = luas bidang tekan (cm2)

VII

CATATAN
1. banyak batu bata yang dipergunakan untuk pemeriksaan kuat tekan
maksimal 10 buah.
2. kuat tekan batu bata diambil dari harga rata- rata yaitu jumlah kuat tekan
semua benda uji dibagi deengan banyaknya benda uji.
3. pasir yang digunakan adalah pasir standar (tetapi dapat juga dipakai pasir
biasa) yang mempunyai gradasi 0,3- 0,15 mm
adukan yang terdiri dari pasir kwarsa (pasir biasa) dan bahan perekat dapat
dibuat sebagai berikut:
1 bagian berat semen Portland= 3 bagian berat pasir + air seberat 60-70%
berat semen diaduk hingga merupakan campuran yang merata.

SUBJEK
TOPIK

I.

: PENGUJIAN GENTENG
: UKURAN, BERAT, TAMPAK, PANJANG DAN LEBAR DARI
GENTANG KERAMIK

REFERENSI
SII.0023-31

II

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menghitung jumlah genteng dalam 1 m2 atap
2. dengan melihat permukaan genteng dan kelengkungannya, dapat
menentukan genteng yang baik dan yang tidak.
3. mahasiswa dapat menentukan berat genteng/m2 atap
4. mahasiswa terampil dalam melakukan pengujian

III

PERALATAN DAN BAHAN


Peralatan:
1. timbangan dengan kapasitas lebih besar dari 2 kg, ketelitian 10 gr
2. susunan rebg dengan jarak: 200mm, 250 mm atau 333 mm ( sesuai dengan
panjang dan lebar berguna)
3. baji pengukur dengan ketelitian 10 mm
4. pita ukur, dengan panjang mimimum 3 m
5. kaliper dengan ketelitian 0,1 mm

IV

CARA PENGUJUAN
A. Penentuan Ukuran Genteng
1. siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan. Genteng yang diperlukan
paling sedikit 10 buah
2. masing- masing genteng diukur panjang dan lebarnya, tebal dan ukuran
kaitan pada tempat- tempat seperti dapat dilihat pada gambar 1 dan 2
dengan huruf- huruf abjad
Masing- masing ukuran panjang, lebar, tebal dan ukuran kaitan adalah hasil
rata- rata dari paling sedikit 2 tempat pengukuran. Dari hasil pengukuran 10
buah gentangtadi, catat panjang dan lebar terbesar dan terkecil.
B. Berat
1. siapkan benda uji sebanyak 10 buah genteng dan peralatan lainnya

2. masing- masing genteng ditimbang dengan ketelitian sampai 10 gram


di dalam keadaan kering suhu ruangan uji
3. hitung berat genteng yaitu berat rata- rata dari 10 penimbangan
dinyatakan dengan kilogram

C. Pandangan Luar
Pengujian dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut:
1. permukaan genteng
Periksa permukaan genteng, apakah dapat dinyatakan licin, tidak licin,
berlapis/ tidak, berlapis glasir/engabe serta cacat permukaan lainnya
(berlobang- lobang, berbintik- bintik, dll)
2. retak- retak
Periksa pakah genteng tersebut retak- retak besar, kecil atau tidak.
D. Susunan Genteng di Atas Atap
1. susun genteng sebanyak 30 buah di atas susunan reng, jaraknya
tergantung pada ukuran standard genteng yang bersangkutan (200
mm, 250 mm atau 333 mm)
2. susunan genteng memanjang (menurut arah turunnya air) terdiri dari
3 jajar, tiap jajar terdiri dari 10 buah genteng
3. ukur ujung dari 2 buah genteng sampai ketelitian 1mm, kemudian
hsil ukuran di bagi 9, maka didapat harga panjang berguna genteng.
4. susun genteng melebar, tediri dari 3 jajar dan tiap jajar terdiri dari 10
buah gentang (gambar 4a dan 4b )
5. ukur sisi melebar dari 9 buah genteng sampai ketelitian 1 mm,
kemudian hasil pengukuran dibagi 9, maka didapat harga lebar
berguna
6. periksa susunan genteng sampai dimana kerapatan sambungansambungannya. Dinyatakan baik, tidak baik; susunan rapat/tidak
rapat
E.

Penentuan Jarak Tumpang


1. menhitung jarak tumpang kearah memanjang, yaitu selisih antara
panjang rata- rata genteng yang diukur menurut A (lihat gambar 3)
dengan panjang berguna rata- rata yang diukur menurut D2 dan D3
2. jarak tumpang kearah melebar adalah selisih antara lebar rata- rata
genteng yang diukur menurut A (lihat gambar 3) dengan leber berguna
yang diukur menurt D4 dan D5 ( lihat gambar 4a)

F.

Bunyi
1. siapkan benda uji sebanyak 10 buah genteng
2. pegang genteng pada kaitannya dengan satu tangan, dan tangan lainnya
memukul genteng dengan ringan dengan satu benda keras.
Perkatikan menurut pendengaran, apakah bunyinya nyaring?
Genteng yang dinyatakn baik adaah genteng yang bunyinya nyaring.

Anda mungkin juga menyukai