Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan
industri
di Indonesia
1.2
Kapasitas Produksi
Berdasarkan data konsumsi dan produksi pada tahun 2015 masih
terdapat kekurangan polietilena sebesar 648 Ribu Ton/Tahun. Dimana
pemasok polietilena di Indonesia rata-rata hanya sebesar 375 Ribu
Ton/Tahun. Sehingga dari data tersebut dapat dipilih kapasitas pabrik yang
akan dibagun sebesar 450 Ribu Ton/Tahun.
1.3
Pemilihan Lokasi
Tabel 1. Alternatif Lokasi Pembuatan Pabrik Polietilena Berdensitas
Tinggi
Catatan : Skor nilai 1-5 dimana: (1) Potensi bahan baku, (2)Tenaga kerja,
(3) Transportasi, (4) Utilitas
Tabel 2. Alternatif Lokasi Pembuatan Pabrik Polietilena Berdensitas
Tinggi
Berdasarkan tabel diatas lokasi yang dipilih adalah daerah Cilegon, karena
beberapa alasan yaitu:
1. Bahan Baku, ketersediaan bahan baku etilen yang dapat
dipenuhi dari PT. Chandra Asri yang terletak di Cilegon.
2. Tenaga Kerja, jumlah ketersediaan tenaga kerja didaerah ini
lebih rendah daripada Jakarta, namun ketersediaan bahan baku
dan faktor lain sangat mendukung.
3. Transportasi, dekatnya lokasi pabrik dengan pelabuhan serta
transportasi darat yang memadai.
4. Utilitas, lokasi yang dekat dengan Selat Sunda memudahkan
penyediaan sumber air yang dibutuhkan untuk system utilitas.
1.4
BAB II
URAIAN PROSES
.1
Parameter
Etilena
Rumus
Kimia
C2H4
Berat
Molekul
Fasa
28.05 g/mol
Gas
Titik Didh
-103.8C
Densitas
0.91 g/cm3
Nama Komponen
Hidroge
Monomer
n
Hexena
H2
84.16
g/mol
Cair
2 g/mol
Gas
53.86oC
0.668
g/cm3
-252,7oC
0.07
g/cm3
Ko-Katalis
Titanium
Polietilena
Tetrachloride
Al(C2H5)3
TiCl4
( CH2
CH2 )n
114.164839 189.7 g/mol
10.000
g/gmol
100.000
g/gmol
Cair
Padatan
Padatan
194oC
358oC
128137C
0.832
1.735 g/cm3
0.941
3
g/cm
g/cm3
Tabel 2.2 spesifikasi sifat kimia bahan baku, katalis, bahan penunjang dan produk
Sifat
kimia
Etilena
Hexena
Nama komponen
Polietile
TiCl4
na
Al(C2H5)3
Hidrogen
korosif
Tidak
Korosif
Tidak
pada kulit
Menyebabka
n
Mengendap
kanker,mengg
dalam tubuh
beracu
anggu
jika terhirup,
pernapasan
mengganggu
dan
sistem
menyebabkan
pernapasan
keracunan
Korosif pada
Tidak
Tidak
merusak mata
Mengendap
dalam tubuh
jika
terhirup,
Tidak
menggangg
mengganggu
mengganggu
sistem
sistem
pernapasan
pernapasan
u sistem
pernapasan
.2
Physical Properties
Test Method
Unit
Value
Densitas
ASTM D 1505
g/cm3
0.95
ASTM D 1238
g/10 min
0.05
ASTM D 1238
g/10 min
15
Flexural Modulus
ASTM D 790
Mpa
1100
ASTM D 746
127
Brittleness Temperatur
ASTM D 746
<-70
ESCR(F50)
ASTM D 1693
Hrs
>500
Uraian Proses
2.2.1 Pengolahan awal
Pada
proses
proses
densitas
polietilena
yang
dihasilkan,
hydrogen
Pemurnian Produk
Produk yang keluar dari reaktor masih berupa slurry pada
temperature 130 oC, slurry tersebut masih bahan-bahan sisa reaksi
yang terikut seperti H2,hexena, Etilena sisa, katalis dan Ko-katalis
sehingga perlu alat pemisah untuk memurnikan produk yang
dihasilkan. Setelah keluar reaktor slurry dialirkan ke dalam flash
tank yang berfungsi untuk memisahkan polietilena dari etilena sisa,
hexena serta H2, kemudian etilena sisa dipisahkan dari hexena dan
H2 menggunakan destilasi . Hasil destilasi etilena kemudian
direcycle dan hexena dan H2 dibuang di udara. Slurry yang keluar
dari dasar flash tank perlu dipurge dengan N2 panas untuk
menghilangkan katalis dan kokatalis yang masih terikut. Setelah itu
dilanjutkan ke tahap kristalisasi, tahap ini bertujuan untuk
mengubah fasa dari slurry menjadi padatan. Setelah produk
menjadi padatan, masih memerlukan alat size reduction untuk
mengecilkan ukuran kemudian digunakan alat screening untuk
menyeragamkan ukuran agar siap untuk dipasarkan. (Ulmanns.
2012)