Anda di halaman 1dari 5

HADIST TENTANG TOLONG MENOLONG

1. Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seumpama bangunan saling


mengokohkan satu dengan yang lain. (Kemudian Rasulullah Saw merapatkan
jari-jari tangan beliau). (Mutafaq'alaih)
2. Kaum muslimin ibarat satu tangan terhadap orang-orang yang di luar
mereka. (HR. Asysyihaab)
3. Kekuatan disertakan kepada jama'ah. Barangsiapa menyimpang (serong
dan memisahkan diri) maka dia menyimpang menuju neraka. (HR. Tirmidzi)
4. Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena
orang-orang yang lemah dari kalangan kamu. (HR. Bukhari)
5. Pertolonganmu terhadap orang lemah adalah sodaqoh yang paling afdol.
(HR. Ibnu Abi Ad-Dunia dan Asysyihaab)
6. Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong
saudaranya (semuslim). (HR. Ahmad)
7. Seorang menjadi kuat karena banyak kawannya. (HR. Ibnu Abi Ad-Dunia
dan Asysyihaab)

HADIST TENTANG TETANGGA


1. Malaikat Jibril Alaihissalam selalu berpesan kepadaku tentang tetangga sehingga aku
mengira dia akan menetapkan hak waris bagi tetangga. (HR. Bukhari)
2. Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang, di
sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Ath-Thahawi).
3. Tetangga adalah orang yang paling berhak membeli rumah tetangganya. (HR. Bukhari
dan Muslim)
4. Janganlah seorang melarang tetangganya menyandarkan kayunya (dijemur) pada dinding
rumahnya. (HR. Bukhari)
5. Hak tetangga ialah bila dia sakit kamu kunjungi dan bila wafat kamu menghantar
jenazahnya. Bila dia membutuhkan uang kamu pinjami dan bila dia mengalami kemiskinan
(kesukaran) kamu tutup-tutupi (rahasiakan). Bila dia memperoleh kebaikan kamu
mengucapkan selamat kepadanya dan bila dia mengalami musibah kamu datangi untuk
menyampaikan rasa duka. Janganlah meninggikan bangunan rumahmu melebihi bangunan
rumahnya yang dapat menutup kelancaran angin baginya dan jangan kamu

mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu menciduk sebagian untuk
diberikan kepadanya. (HR. Ath-Thabrani)
6. Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh, rumah
yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
7. Nabi Saw berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk di
tempat pemukiman. Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang Badui suka berpindahpindah." (HR. Ibnu 'Asakir)
8. Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara
tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar)
9. Barangsiapa ingin disenangi Allah dan rasulNya hendaklah berbicara jujur, menunaikan
amanah dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)

HADIST TENTANG ADAB


1. Robbku mengajarkan sebaik-baik adab kepadaku. [hadits ini tidak dituliskan siapa yang
meriwayatkannya, karena itu saya sertakan teks arabnya]
2. Sesungguhnya seorang mukmin mengambil (melaksanakan) adab dari Allah. Kalau Allah
meluaskan adab baginya maka akan luas adabnya dan menyempitkannya (menahan dan
tidak memberinya adab) maka sempitlah adabnya. (HR. Al Hakim)
3. Nabi Saw lebih malu daripada seorang gadis dalam pingitannya. (HR. Bukhari)
4. Berhati-hatilah dengan telanjang karena ada (makhluk) yang selalu menyertai kamu
(malaikat) yang tidak meninggalkan kamu kecuali kalau kamu buang hajat dan
bersenggama dengan keluarga (istri). Malulah terhadap mereka dan hormati mereka. (HR.
Tirmidzi).
5. Aurat mukmin terhadap mukmin yang lain haram (HR. Ath-Thahawi)
6. Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau budak wanita yang kamu miliki. Aku
bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau dia sedang sendirian?" Nabi Saw menjawab,
"Allah lebih berhak (patut) kamu malui." (HR. Bukhari) .
7. Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar untuk
menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)

8. Apabila kamu memelihara rambut hendaklah dimuliakan. (HR. Abu Dawud dan AthThahawi)
Penjelasan:
Rambut itu hendaklah disisir, dirapikan dan tidak acak-acakan.
9. Seorang bertanya kepada Nabi Saw, "Islam yang bagaimana yang baik?" Nabi Saw
menjawab, "Membagi makanan (kepada fakir-miskin) dan memberi salam kepada yang dia
kenal dan yang tidak dikenalnya." (HR. Bukhari)
10. Yang muda mendahului memberi salam kepada yang tua, yang lewat kepada yang
duduk dan yang berjumlah sedikit kepada yang banyak. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw melarang orang kencing di air yang tidak mengalir. (HR. Muslim)
12. Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah,
bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami tinggalkan. Dalam berkumpul (majelis) itu kami
berbincang-bincang." Nabi Saw menjawab, "Kalau memang suatu keharusan maka berilah
jalanan itu haknya." Mereka bertanya lagi, "Apa yang dimaksud haknya itu, ya Rasulullah?"
Nabi Saw menjawab, "Palingkan pandanganmu (dari memandang kaum wanita) dan jangan
menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan salam dan beramar ma'ruf nahi mungkar."
(HR. Bukhari dan Muslim)
13. Nabi Saw mendatangi serombongan orang yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan
lalu beliau berkata, "Kalau memang harus kamu lakukan maka balaslah ucapan salam dan
tolonglah orang yang dizhalimi. Tunjuki jalan bagi orang yang bertanya. (HR. Abu Dawud)
14. Janganlah kamu kencing ke dalam lobang (tanah). (HR. An-Nasaa'i)
Keterangan:
Karena bisa jadi lubang tersebut merupakan sarang serangga atau binatang lainnya, selain
itu lubang tidak dapat mengalirkan air kencing sehingga bisa menjadi sumber penyakit.
15. Sesungguhnya pria yang berpakaian sutera tidak akan memperoleh bagiannya di
akhirat. (HR. Bukhari)
Keterangan:
Pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat suteranya)
diharamkan untuk kaum pria (muslimin), namun diperbolehkan untuk kaum wanita
(muslimah). Khusus untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakitexim)
yang umumnya sering menggaruk-garuk kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan

pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh Zubair dan
Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.

16. Segala urusan yang tidak didahului dengan memuji Allah kurang (tidak ada)
kebaikannya. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
17. Rasulullah Saw melarang kami memaksa (menyiksa) diri. (HR. Abu Hanifah)

HADIST PEMBICARAAN DAN UCAPAN


1. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik
atau diam. (HR. Bukhari)
2. Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya (mulut)
dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya surga. (HR.
Bukhari)
3. Barangsiapa akhir ucapannya "Laa ilaaha illallah" 'Tiada Tuhan selain Allah' niscaya dia
masuk surga.( HR. Abu Dawud)
4. Sesungguhnya di antara ungkapan kata dan keterangan adalah sihir. (HR. Bukhari)
5. Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Bicara saat emosi (marah) dapat menyesatkan.
6. Diam (tidak bicara) adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya.
(HR. Ibnu Hibban)
7. Sesungguhnya Allah melarang kamu banyak omong, yang diomongkan, dan menyianyiakan harta serta banyak bertanya. (HR. Asysyihaab)
8. Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu,
janganlah kamu mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada dirinya karena
pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia. (HR. Ad-Dailami)
9. Barangsiapa banyak bicara maka banyak pula salahnya dan barangsiapa banyak salah
maka banyak pula dosanya, dan barangsiapa banyak dosanya maka api neraka lebih utama
baginya. (HR. Ath-Thabrani)

10. Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
11. Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah
penyembelihan. (HR. Bukhari)
12. Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata kepadanya,
"Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu
telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)". (HR. Ahmad)
13. Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan menyanjung-nyanjung.
(HR. Muslim)
14. Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya lebih
mengetahui." Beliau bersabda, "Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang
dia tidak sukai."(HR. Muslim)
15. Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk. (HR.
Bukhari dan Al Hakim)
16. Semua umatku diampuni kecuali yang berbuat (keji) terang-terangan yaitu yang
melakukannya pada malam hari lalu ditutup-tutupi oleh Allah, tetapi esok paginya dia
membeberkan sendiri dengan berkata, "Hai Fulan, tadi malam aku berbuat begini...begini."
Dia membuka tabir yang telah disekat oleh Allah Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)
17. Yang paling aku takutkan bagi umatku adalah orang munafik yang pandai bersilat lidah.
(HR. Abu Ya'la)

Anda mungkin juga menyukai