No. dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
SPO
Puskesmas
Lubuk Basung
Halaman
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
REFERENSI
Gol. Darah
B/+
BAGAN ALIR
LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memakai jas lab /
sarung tangan dan masker
Cuci Tangan
4. Memberikan penjelasan
kepada pasien / keluarga
Melakukan pemeriksaan
darah dengan menggunakan
sistem ABO
Intrepetasi hasil
pemeriksaan dan
menetapkan golongan darah
sesuai nilai baku
Unit terkait
Dokumen terkait
Poli Umum
Poli KIA
UGD
Rawat Inap
Puskesmas Pembantu
No. Revisi
0
Tanggal Terbit
Puskesmas Sitiung i
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
PROSEDUR TETAP
Halaman
1/1
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Pasien
KEBIJAKAN
DOKUMEN TERKAIT
Persiapan
A. Alat :
- Wadah urine
B. Bahan :
- Urine
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Penatalaksanaan
1. Memakai jas lab / sarung tangan dan masker
2. Mempersiapkan alat reagen sesuai pemeriksaan
3. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
4. Cara kerja pemeriksaan
a. Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah).
b. Celupkan test kehaliman.
c. Tunggu 5 detik, perhatikan timbulnya garis.
d. Jika garis I menunjukkan hasil negatif.
e. Jika garis II menunjukkan hasil positif.
Poli KIA, Poli Umum
No. Revisi
0
Tanggal Terbit
Puskesmas Sitiung i
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
PROSEDUR TETAP
Halaman
1/2
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Pasien
KEBIJAKAN
DOKUMEN TERKAIT
PROSEDUR
Persiapan
A. Alat :
- Pot urine
- Centrifuga
- Tabung centrifuga
- Mikroskop
- Kaca objek dan penutupnya
- Tissue
B. Bahan :
- Urine
C. Reagen :
- Strip combu 10prm
Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.
UNIT TERKAIT
Poli Umum
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1/4
PROSEDUR TETAP
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
Luka
3.
TUJUAN
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
DOKUMEN
TERKAIT
Kepustakaan
Literature
Alamat web/ internet
PROSEDUR
Obat topikal
Silver sulfadiazin 1% cream . merupakan obat topikal
spektrum luas,bakteriostatik,tidak nyeri,dan biasanya
memberi rasa nyaman,anti jamur
Mafenide acetat cream at sol 5% . menembus eskar,bersifat
nyeri
Bacitrasin ointment
Luka bakar sirkumferensial pada ekstremitas
Buka semua perhiasan
Periksa sirkulasi distal,apakah ada
refiling,parestesi
sianosis,capillary
Perawatan luka
Luka bakar derajat 2 : atasi nyeri
Tutup luka dengan linen bersih
Jangan pecahkan bula
Jangan diberikan kompres dingin
menyebabkan hipotermi
Antibiotika hanya untuk terapi infeksi
Pencegahan tetanus
karena
dapat
UNIT TERKAIT
Trauma inhalasi
Luka bakar pada pasien yang sudah mempunyaipenyakit
sebelumnya yang dapat menyulitkan
pengelolaan,memperlambat penyembuhan & mempengaruhi
mortalitas
Setiap pasien luka bakar yang disertai trauma lain yang
mempunyai resiko morbiditas atau mortalitas yang
meningkat
Anak-anak dengan luka bakar yang di rawat di rumah sakit
tanpa personil ataualat yang tidak memadai
Luka bakar pada pasien yang memerlukan bantuan sosial
dan emosional khusus atau memerlukan rehabilitasi dalam
waktu yang lama,seperti kekerasan pada anak atau anak
yang di telantarkan
Kebijakan
UGD,Rawat inap
No. Revisi
Halaman
1/2
Puskesmas Sitiung i
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Dr. Dwinanda Emira
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
DOKUMEN
TERKAIT
a. Kepustakaan
b. Literature
c. Alamat web/ internet
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UGD
NEBULIZER
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Puskesmas Sitiung i
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
DOKUMEN
TERKAIT
PROSEDUR
Persiapan alat
1. Tabung O2
2. Obat
untuk
bronchodilator
Ventolin,NaCl,dexamethason
3. Masker oksigen
4. Nebulizer
antara
lain
Persiapan pasien
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
2. Pasien di atur sesuai kebutuhan
Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Mengisi ventolin pada nebulizer
3. Mengisi pada tempat humidifaier dengan bronchodilator
4. Memasang masker pada pasien
5. Nebulizer dinyalakan
6. Observasi pasien
7. Selesai dilakukan tindakan pasien di rapikan
8. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan
9. Perawat cuci tangan
10. Kebijakan
UNIT TERKAIT
UGD
No. Revisi
Halaman
1/2
Puskesmas Sitiung i
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Dr. Dwinanda Emira
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
Type syok
1. Syok hipovolemik
2. Syok obstruktif
3. Syok vasogenik
Gejala dan tanda syok
1. Ansietas
2. Penurunan kesadaran
3. Hipotensi
4. Oliguri
Syok hipovolemik
Ekstremitas dingin & pucat
Takikardi dan takipnu
capillary refill jelek
Tekanan nadi turun
Vena leher kolaps
Syok obstruktif
Yang bisa disebabkan oleh tamponade jantung,kontusio
jantung,dan tension pneumothorax
Tekanan nadi sempit
Diaforesis
Distensi v.jugularis
Ekstremitas dingin dan pucat
Rales
Syok vasogenik
Yang bisa disebabkan oleh karena proses infeksi yang berlanjut
Flushing
Tekanan nadi lebar
Sepsis
Syok anafilaktik
Neurogenik
TUJUAN
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
DOKUMEN
TERKAIT
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Kebijakan
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
PROSEDUR TETAP
Dr. Dwinanda Emira
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
pemasangan
kateter
urine
untuk
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
DOKUMEN
TERKAIT
PROSEDUR
Persiapan alat
1. slang kateter
2. aqua jelly
3. sarung tangan
4. aquadest dalam kom
5. spuit 5 cc
6. plester
7. gunting
8. kasa dalam tempatnya
9. betadine
10. urobag
11. urinal
12. pinset
13. bengkok
14. perlak
Penatalaksanaan ;
1. memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien
2. mendekatkan peralatan di samping pasien
3. memasang perlak dan petugas mencuci tangan
4. memakai sarung tangan
5. mengatur posisi pasien
6. Kebijakan
Pada laki-laki :
mengolesi slang kateter dengan aqua jelly
tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak 600
3. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara pelan-pelan sampai urine keluar
Pada wanita
1. jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
2. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong
secara pelan-pelan sampai urine keluar
3. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan
urine bak
4. kunci kateter dengan larutan aqua/NS 20-30 cc
5. mengobservasi respon pasien
6. menggantungkan urobag di sisi tempat tidur pasien
7. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
8. klien di rapihkan
9. alat-alat dibersihkan dan dibereskan
10. perawat cuci tangan
11. mencatat kegiatan respon pasien
UNIT TERKAIT
UGD,Rawat inap
PEMASANGAN NGT
No. Dokumen
Puskesmas Sitiung i
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
PROSEDUR TETAP
Dr. Dwinanda Emira
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
DOKUMEN
TERKAIT
PROSEDUR
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga pasien
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
3. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien
4. Memasang perlak dan pengalas pada daerah dada
5. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
6. Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan di
pasang lebih kurang 40-45 cm (diukur mulai dari dahi s/d
proc. Xypoideus)
7. Mengolesi NGT dengan aqua jelly sepanjang 15 cm dari
ujung NGT
8. Memasukkan NGT melalui lubang hidung dan pasien
dianjurkan untuk menelan ( jika pasien tidak sadar tekan
lidah pasien dengan spatel) masukkan NGT sampai pada
batas yang sudah ditentukan sambil perhatikan keadaan
umum pasien
9. Cek posisi NGT apakah masuk lambung atau paru-paru
dengan cara
- Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc,jika cairan
bercampur isi lambung berarti sudah masuk lambung
- Memasukkan ujung NGT yang di hidung ke dalam air
dalam kom bila ada gelembung berarti NGT dalam paruparu
- Petugas memasukkan gelembung udara melalui spuit
bersamaan dilakukan pengecekan perut dengan stetoskop
untuk mendengarkan gelembung udara di lambung
- Memasang corong ( yang sudah di bilas dengan air
hangat),kemudian masukkan obat-obatan atau makanan
- Melepas corong,menutup NGT dengan spuit 10 cc
- Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung tangan
di lepas
- Mendokumentasikan
10. Kebijakan
UNIT TERKAIT
UGD,Rawat inap
No. Revisi
Halaman
1/2
Puskesmas Sitiung i
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
Tanggal Terbit
PROSEDUR TETAP
Dr. Dwinanda Emira
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
DOKUMEN
TERKAIT
PROSEDUR
Persiapan alat
Steril
Bak instument,berisi spuit irigasi 50
anatomis,pinset cirurgis,arteri klem
THT set
Kassa dan depres dalam tromol
Handscoen
Neerbeken
Lampu kepala
Kom kecil/sedang
Tetes telinga
Cairan pencuci luka dan desinfektan (cairan NS)
cc,pinset
Non steril
Schort/gown
Perlak+ alas perlak
Handscoen
Tirai
Neerbeken
Penatalaksanaan
1. Perawat memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga
menandatangani informed concern
2. Perawat menyiapkan alat dan di dekatkan ke pasien.Perawat
memeriksa lokasi corpus alienum ditelinga baik langsung
atau memakai lampu kepala
3. Perawat menentukan tindakan yang akan dilakukan
berdasarkan letak dan jenis benda yang masuk antara lain :
Benda padat atau binatang
a) Perawat memakai alat sonde telinga/hidung
b) Perawat memasukkan sonde ke dalam
telinga/hidung
c) Setelah sonde masuk ke dalam telinga/hidung
posisi sonde sudah lebih dalam dari posisi benda
padat/binatang
d) Bila benda / binatang padat belum keluar dilakukan
pengulangan mulai dari awal
4. Kebijakan
UNIT TERKAIT
UGD
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1/3
PROSEDUR TETAP
Dr. Dwinanda Emira
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
DIAGNOSIS
1. Demam dengue
- Kasus probable
Demam akut disertai dua atau lebih hal berikut
Nyeri kepala,nyeri retroorbital,mialgia,nyeri
tulang,ruam,manifestasi perdarahan,lekopeni
(<5000/mm),trombositopenia (<150000/mm),kenaikan
hematokrit 5-10%
2. Demam Berdarah Dengue
Semua hal berikut ditemukan yaitu
- Demam akut selama 2-7 hari
- Manifestasi perdarahan,ditunjukkan oleh salah satu dari
uji torniqut positif,petekie,ekimosis,atau perdarahan
mukosa GIT
- Hitung trombosit <100.000/mm
- Bukti kebocoran plasma seperti kenaikan
hematokrit,efusi pleura,asites,hipoalbuminemia
3. Syndrome Syok Dengue (DSS)
Kriteria untuk DBD di atas terpenuhi disertai tanda syok
termasuk
- Takikardi,ekstremitas dingin,capillary refill
melambat,nadi lemh,letargi,lelah
- Tekanan nadi <20 mmHg dengan peningkatan tekanan
diastolik
- Hipotensi sesuai usia
TUJUAN
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
DOKUMEN
TERKAIT
PROSEDUR
Persiapan alat
Tensimeter
Termometer
Infus set,cairan kristaloid isotonik
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : pemeriksaan hematokrit serial
Penatalaksanaan
Terapi cairan intravena pada penderita DBD adalah :
Cairan kristaloid isotonik harus diberikan selama fase kritis
berlangsung kecuali pada bayi < 6 bulan dapat dipergunakan
NaCl 0,45%
Cairan koloid hiperonkotik
Cairan sebanyak kebutuhan rumatan ditambah jumlah cairan
Terapi cairan intravena pada penderita syok tidak lebih lama
dari24-48 jam.sedangkan pada yang tanpa syok dapat
sampai 60-72 jam
Pada penderita obesitas,pergunakan berat badan ideal untuk
perhitungan cairan.
Kebijakan
UNIT TERKAIT
UGD,Rawat inap
Puskesmas Sitiung I
Jorong KotoAgung Kiri, Nagari Sei Duo
Kecamatan Sitiung Dharmasraya
( 0754 ) 581150 Kode Pos. 27578
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
PROSEDUR TETAP
Dr. Dwinanda Emira
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat
besi pada ibu hamil dan anemia pada kehamilan
untuk mengatasi anemia sebelum persalinan
berlangsung.
RUANG LINGKUP
Semua Ibu hamil yang berkunjung ke unit pelayanan
Kesehatan Ibu dan Rumah Bersalin UPT Puskesmas
Sitiung I meliputi pasien baru, ibu hamil 28 minggu
dan pasien pasien yang anemis.
KEBIJAKAN
1. Bidan terlatih.
2. Dokter
DOKUMEN
TERKAIT
1. Kepustakaan
2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR
Alat dan Bahan
1 . Alat : Alat tulis, Form Pemeriksaan Laboratorium
2. Bahan: Tablet Zat besi, vitamin C
Instruksi Kerja
1. Periksa konjungtiva pasien, untuk menentukan
pasien anemis atau tidak.
2 .Catat hasil pemeriksaan dalam kartu status dan
KMS ibu hamil.
3 . Isi form pemeriksaan laboratorium.
4 . Jelaskan pada pasien tujuan dari pemeriksaan.
5 . Jelaskan pada pasiensetelah selesai pemeriksaan
membawa hasil pemeriksaan kembali ke poli KIA.
6. Rujuk ke unit pelayanan gizi, jika hasil pemeriksaan
Hb < 11 gr %
7. Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil,
sedikitnya 1 tablet / hari, selama 30 hari berturutturut untuk pasien hamil pada trimester I,
sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia
diberikan tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu
tablet perhari ( 3 X 1 ) , hal ini sangat tergantung
dengan persediaan obat yang ada
8 .Jika tablet zat besi persediaan habis, maka akan
diberikan resep luar
9 . Beri penyuluhan gizi pada semua ibu hamil disetiap
kunjungan ANC, tentang perlunya minum tablet zat
besi dan vitamin C, serta menghindari minum
teh /kopi / susu dalam 1 jam sebelum / sesudah
makan, karena dapat mengganggu penyerapan zat
besi.
UNIT TERKAIT
Poli KIA
No. Dokumen
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman
1/2
PROSEDUR TETAP
Dr. Dwinanda Emira
NIP. 197907242007012004
PENGERTIAN
TUJUAN
Sebagai acuan dalam pengisian kartu status anak secara
lengkap dan benar.
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN
1. Bidan
2. Petugas terlatih
DOKUMEN
TERKAIT
1. Kepustakaan
2. Literature
3. Alamat web/ internet
PROSEDUR
Alat
1. Ballpoint
2.
3.
Instruksi Kerja
1. Tulis dengan ballpoint warna hitam dengan rapih dan
jelas
2. Tulis nomor register pasien pada kolom bagian kanan
atas.
3.
Tulis nama Puskesmas/ Pustu tempat pelayanan
pada sudut kiri atas
4. Tulis identitas pasien di halaman depan pada kolom
yang tersedia
5.
Nama anak
Alamat anak
6.
Isi tanggal pemberian imunisasi pada kolom
pelayanan imunisasi bayi.Tanggal pemberian imunisasi
hepatitis B I/II/III, BCG, DPT I/II/III, Polio I/II/III/IV dan
Campak sesuai tanggal pemberian.
7. Isi pada kolom pelayanan Vit. A dosis tinggi . Tanggal
pemberian Vit. A dosis tinggi sesuai tanggal
8. Isi kolom Deteksi Dini Perkembangan anak. Tulis
hasil pemeriksaan aspek perkembangan motorik kasar,
motorik halus, gangguan bicara, gangguan sosialisasi dan
UNIT TERKAIT
Poli KIA
Nama Pekerjaan
Faktor Resti Untuk Ibu Hamil
1. Tujuan
Sebagai acuan dalam menentukan factor resiko dan resiko tinggi pada ibu
hamil
2. Ruang Lingkup
Semua ibu hamil yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Kendal Kerep
3. Ketrampilan Petugas
Dokter
Bidan
Tensi Meter
5.2 Bahan
Tidak ada
6. Instruksi Kerja
Faktor Resiko Ibu Hamil diantaranya
.Primi muda, hamil ke-1 umur kurang dari 16 tahun
. Primi tua, hamil ke-1 umur lebih dari 35 tahun, atau terlalu
lambat hamil ke-1 kawin lebih dari 4 tahun.
Terlalu lama hamil lagi, lebih dari 10 tahun.
Terlalu cepat hamil lagi, kurang dari 2 tahun
Terlalu banyak anak, Anak lebih dari 4
Terlalu tua, umur lebih dari 35 tahun
Tinggi badan kurang dari 145 cm
Pernah gagal kehamilan
Pernah melahirkan dengan tarikan tang / vakum
Pernah melahirkan dengan Uri dirogoh
Pernah melahirkan dengan diberi infuse/transfusi.
Pernah operasi seksio
Adanya penyakit pada ibu hamil : kurang darah, Malaria, TBC
paru, Payah jantung, kencing manis dan penyakit menular
seksual.
Adanya bengkak pada muka/tungkai dan tekanan darah tinggi.
Hamil kembar 2 atau lebih.
Hamil kembar air (Hydramnion)
Bayi mati dalam kandungan.
Kehamilan lebih bulan.
Hamil letak sungsang.
Hamil letak lintang.
Hamil dengan perdarahan.
Pre eklamsi berat (kejang)
Catatan mutu
Register KIA
Status Ibu
Buku KIA
Laporan AMP
Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care ( ANC ),
sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat
dan memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat menyusui
dengan baik dan benar.
3.
Ruang lingkup
Pemeriksaan Ibu hamil di unit pelayanan KIA dan RB
4.
Uraian Umum
4.1 ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan
selama kehamilannya.
4.2 Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan
selama hamil, bersalin dan nifas.
4.3 Mendeteksi dini faktor resiko dan menangani masalah tersebut secara
dini.
5.
Ketrampilan petugas
5.1 Bidan terlatih.
5.2 Dokter
6.
Leanec
6.1.2
6.1.3
6.1.4
6.1.5
Selimut
6.1.6
Reflex Hammer
6.1.7
6.1.8
Air hangat
6.1.9
6.1.10
6.1.11
Stetoscope
6.1.12
Bed Obstetric
6.1.13
Spekulum gynec
6.1.14
6.1.15
Kalender kehamilan
6.2 Bahan
6.2.1
Sarung tangan
6.2.2
Kapas steril
6.2.3
Kassa ste6.2.4
6.2.5
Jelly
Alkohol 70 %
7.
6.2.6
Sabun antiseptik
6.2.7
6.2.8
Vaksin TT
Instruksi Kerja
7.1 PERSIAPAN.
7.1.1.Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan.
7.1.2.Mempersiapkan Bumil mengosongkan kandung kemih.
7.1.3.Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan bilas dengan
air mengalir dan keringkan.
7.2 PELAKSANAAN:
7.2.1
Anamnesa:
7.2.1.1
7.2.1.2
7.2.1.3
7.2.1.4
7.2.1.5
7.2.1.6
Riwayat perkawinan.
Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
Status wayat Haid, HPHT.
Riwayat imunisasi Ibu saat ini
Kebiasaan ibu.
Riwayat persalinan terdahulu
Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan.
7.2.2
Pemeriksaan
a).
1.
Tinggi fundus
2.
3.
Striae.
b)
Palpasi.
1.
2.
Keadaan perut
c)
a).
Auskultasi.
1.
2.
3.
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral
kanan.
a. Leopold 1.
1.
Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak
fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar
jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan,
fiksasi uterus basah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi
atas simfisis)
b)
Palpasi.
1.
2.
Keadaan perut
c)
a).
Auskultasi.
1.
2.
3.
b). Palpasi.
Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral
kanan.
a. Leopold 1.
1. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri
untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut
tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus
basah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan
dibagian lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis)
- USG
7.2.3
Akhir pemeriksaan :
7.2.3.1 . Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
7.2.3.2 . Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
7.2.3.3 . Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
7.2.3.4 . Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi :
usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, Tafsiran
persalinan, Resiko yang ditemukan atau adanya penyakit
lain.
7.2.3.5 . Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.
7.2.3.6 Jelaskan rencananasuhan ANCberkaitan dengan hasil
pemeriksaan
7.2.3.7 . Jelaskan pentingnya imunisasi
7.2.3.8 . Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
7.2.3.9 . Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumash Sakit
8.
Indikator Kinerja
8.1 Kehamilan terutama kesehatan ibu dan janin dapat dipantau
9.
Catatan Mutu
9.1 Kartu status ibu hamil
9.2 Buku register kohort ibu hamil
9.3 Buku register ibu hamil
9.4 Buku KIA