Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MULUT OLEH
KARENA INFEKSI
VIRUS
Herlambang
Prehananto, drg.,
Sp.PM
Bagian Ilmu Penyakit
Pendahuluan
Virus adalah salah satu mikroorganisme yang
Nama
Penyakit
Gingivostomatitis, herpes
labialis
Genital herpes
Varicella-zoster-virus
Epstein-Barr virus
Glandular fever
Cytomegali virus
Hairy leukoplakia
Kaposis sarcoma
(Greenberg et al,
2008)
Entero Virus
Entero virus :
PENYEBARAN VIRUS
Virus Herpes
Entero virus
Penularan virus
Airbone (melalui
(Human Herpes
Virus 1 s/d 8)
sebagian besar dari
saliva
Droplet
Kontak langsung
dengan lesi
inhalasi)
Kontak dengan
saliva yang
mengandung virus
(coxsackie)
Herpes Simplex
Definisi
Patogenesis HSV
Awal stadium infeksi terjadi pada
13
Penyebaran :
Kontak langsung dengan penderita
Melalui saliva
Lokasi/sasaran HSV
Herpes orolabialis (mukosa mulut)
Herpes genital
Herpes encepalitis
Herpes whitlow (pada jari)
Herpes keratitis/conjungtivitis
Neonatus
Herpes pada immunocompromised
15
Epidemiologi :
Prevalensi pada mukosa mulut dan genital
meningkat
USA (2005) : 70-90% Ab HSV-1, 22% Ab HSV2 (40-50% STD)
16
ASPEK ORAL
Ada 2 jenis infeksi HSV :
kelompok sosioekonomi
rendah: 70-80% memiliki antibodi HSV pada
dekade kedua kehidupan
menengah: 20-40% pada kelompok umur
yang
sama
18
Penyebab:
HSV virus DNA rantai ganda
Terdiri dari 2 bentuk: HSV-1 & HSV-2
Mayoritas infeksi HSV oral HSV-1, tapi
19
Gambaran Klinis:
Pada usia > 6 bulan. Inkubasi 2 minggu
Prodromal: demam, malaise, kelelahan, sakit
otot & sakit tenggorokan 1-2 hari
Diikuti lesi oral & kadang sirkumoral: vesikel kecil
1-5mm, berdinding tipis, dasar eritematus,
berkelompok
Vesikel cepat pecah ulser bulat dangkal
Simptom: demam, malaise, anoreksia,
limfadenopati & sakit kepala
20
Patogenesa:
Virus berkontak dengan mukosa/kulit host
yang rusak HSV masuk dalam sel epitel host
replikasi virus HSV yang baru dibentuk
berkontak dengan ujung saraf sensoris
dibawa ke ganglion trigeminal
Distribusi lesi daerah oral/labial yang
Diagnosa:
- Riwayat (tidak ada episode sebelumnya)
- Demam tinggi Akut
- Tanda & simptom
- Konfirmasi etiologi virus
DD:
22
Pemeriksaan Penunjang:
Tes Tzanck: teknik sitologi sel giant
multinukleus
Kultur virus
Imunofluoresens direk
Serologis: titer Ag / Ab ELISA
(Greenberg et al, 2008)
23
Terapi:
Diet cair TKTP, multivit.+ mineral, bed-rest
Tx rehidrasi: mempertahankan keseimbangan
elektrolit & cairan
Antiseptik: obat kumur mis.klorheksidin
glukonat
Tetrasiklin: topikal
Analgesik: topikal mengurangi rasa tidak
nyaman, terutama ketika makan
Antipiretika: sistemik
Antivirus pada 72 jam pertama (std vesikula)
24
Prognosa:
sangat baik pada host imunokompeten
25
26
Gambaran Klinis:
HLR didahului prodromal: tingling sensation/ rasa terbakar,
demam subfebris, disertai edema pada tempat lesi
pembentukan kelompok vesikel kecil 1-3mm & ukuran kelompok
1-2 cm
Pada mucocutaneous junction, sudut mulut, dibawah hidung
Limfadenopati, simtom seperti flu
Vesikel ruptur krusta dalam 2 hari
Penyembuhan: 7-10 hari, tanpa sikatrik
27
Gambaran Klinis:
HIR vesikel 1-3 mm cepat pecah kelompok
vesikula dasar eritematus yang bersatu & sedikit
membesar epitel yang rusak, terlepas
ulserasi
Terdapat demam sub febris
Penyembuhan: 7-10 hari
Lesi mukosa yang berkeratinisasi (gingiva,
palatum & ridge alveolar, kadang melibatkan
mukosa lain)
28
Perbedaan:
30
DD:
Eritema multiforme, Herpes zoster
Pemeriksaan Penunjang:
31
Terapi:
- Simptomatik
- Kebanyakan HSR sembuh cepat proteksi
antibodi
- Jika diidentifikasi dalam 3 hari (std vesikel)
antivirus
topikal/sistemik dapat membantu :
Asiklovir aman & efektif
tapi tidak mengeliValasiklovir bioavailabilitas > minasi HSV laten
Famsiklovir
Prognosa : - Sangat baik
33
Varisela
penyakit infeksi akut karena virus varisela zoster
(VVZ)
Varisela: infeksi VVZ primer
Negara beriklim tropis & semitropis insiden
34
Gambaran Klinis:
Demam, sakit kepala, malaise & faringitis 2
minggu masa inkubasi
Simptom: malaise, faringitis, rhinitis, sakit
kepala, mialgia, nausea, anorksia
Distribusi lesi khas: erupsi pruritik di seluruh
tubuh & tidak berkelompok
35
36
Patogenesa:
37
Diagnosa:
- Riwayat (tidak ada episode sebelumnya)
- Demam
- Tanda & simptom
- Konfirmasi etiologi virus
DD:
38
Pemeriksaan Penunjang:
Sitologi : Hapusan Tzanck giant sel
39
Terapi:
- Simptomatik
- Antivirus (terutama asiklovir) pasien
imunokompromis/pasien dengan penyakit lain
agar efektif dimulai pada 72 jam pertama
(std vesikel)
Prognosa:
40
Herpes Zoster
Reaktifasi VZV kumpulan vesikula pada
area dermatom, terasa sangat sakit
AS: HZ terjadi pada 10-20% populasi>> usia
paruh baya (70% > 50 tahun), tapi dapat juga
terjadi pada pasien yang lebih muda
Tingkat insiden pada anak < 10 thn 70
kasus/ 100.000 orang/thn, bertambah 550
kasus/100.000 orang/thn antara usia 50-59 thn
41
42
43
Patogenesa:
setelah sembuh dari varisela, tubuh
mengeliminasi virus virus dorman pada
ganglion selama sistem imun baik, akan
menekan reaktifasi virus.
saat sistem imun buruk virus mulai
bereplikasi pada sel saraf & virus baru
terbentuk area yang disarafi ganglion
(dermatom) inflamasi lokal vesikel
44
Diagnosa:
- Riwayat sebelumnya
- Demam tinggi Akut
- Tanda & simptom: distribusi lesi unilateral &
segmental
- Konfirmasi etiologi virus
DD:
Pemeriksaan Penunjang:
- Sitologi digunakan pada kasus diagnosa
meragukan
- Hapusan pewarnaan antibodi fluoresens
menggunakan antibodi monoklonal konjugasi
fluoresin lebih dapat diandalkan daripada sitologi
rutin & (+) > 80% kasus
- Metode paling akurat: isolasi virus dalam kultur
jaringan, tapi lebih mahal & hasilnya beberapa
hari
- Serologi: titer Ab pada awal penyakit sudah tinggi
46
Terapi:
- Tujuan utama: pemendekan masa penyakit &
mencegah post herpetic neuralgia
- Antivirus: mempercepat penyembuhan &
mengurangi rasa sakit akut tidak
mengurangi insiden post herpetic neuralgia
- Kortikosteroid sistemik untuk mencegah post
herpetic neuralgia harus dikompensasi
dengan terapi suportif dan obesrvasi yang
ketat
47
Prognosa: - Baik
- Post herpetic neuralgia dari tidak
nyaman
sampai mengganggu
48
HERPANGINA
penyakit demam akut dengan lesi vesikel/ulser
kecil pada bagian posterior orofaring
Penyebab: virus coxsackie A 1-10, 16 atau 22
Enterovirus terdapat diseluruh dunia
AS: infeksi enterovirus pada pada iklim sedang:
musim panas & gugur; pada iklim tropis:
sepanjang tahun
terjadi pada anak usia 3-10 tahun
Penyebab lain : virus coxsackie B 1-5, echovirus
3, 6, 9, 11, 16, 17, 22, 25, & 30, & enterovirus
71.13
49
subklinis
Lesi oral jumlah 2-6 pada area posterior
palatum lunak & pilar tonsil, jarang disebelah
anterior palatum lunak
Makula merah vesikel mudah pecah
ulserasi 2-4mm
Simptom menghilang dalam beberapa hari &
ulserasi sembuh 7-10 hari
50
51
- Anamnesis
- Tanda & simptom
- Konfirmasi etiologi virus
DD:
52
Terapi:
53
Hand-Foot-And-Mouth
Disease
penyakit yang disebabkan: coxsackievirus
A16 atau enterovirus 71. Selain itu: kasus
sporadik coxsackievirus tipe A4-A7, A9,
A10, B1-B3 & B5.17
HFMD: terjadi pada endemik kecil pada
anak-anak
AS: epidemik cenderung terjadi setiap 3 tahun
Pada daerah 4 musim, insiden tertinggi pada
akhir musim panas & awal musim gugur
54
Karakteristik:
- Demam subfebris
- Vesikel & ulser oral
- Makula, papula & vesikel
nonpruritik permukaan
extensor tangan & kaki
Lesi spt herpangina (1-30
vesikula) tidak terbatas
pada posterior oral
mukosa bukal, mukosa labial
& lidah, tapi area lain dapat
terkena
Vesikel ulserasi 210mm sembuh 1 mgg
55
Patogenesa:
Pada epidemik, virus menyebar transmisi anak ke
DD:
57
Terapi
Suportif: - Rebah baring (bed rest)
- TKTP cair/padat
- Multivitamin & mineral
Terapi rehidrasi: - Banyak minum : gula + garam
- Oralit
- Infus
Simptomatik: antipiretik
Paliatif: Analgesik/anastesi topikal/oral, sanitasi
lesi, penigkatan OH
Antivirus
58
Prognosa:
Baik imunitas seumur hidup tetapi
spesifik untuk jenis virus ini
59
MEASLES
(Morbili/Ruboela/Campak)
Penyebab : paramyxo RNA Virus
Spesifikasi :
Sering pada anak-anak
Masa inkubasi 8-14 hari
Penularan droplet infection / Highy
contangious
Masa Prodromal : 5-7 hari dengan infeksi
60
Faktor predisposisi
Infeksi saluran pencernaan
Perubahan cuaca
kelelahan
Keadaan umum
Demam
Lymphadenitis
Infeksi saluran pencernaan
Hepatomegali dan spenomegali
Anoreksia
61
Gambaran Klinis
Ekstra oral : rash pada kulit seluruh tubuh
62
Diagnosis
Berdasarkan gambaran klinis
Tes serologi : titer antibodi tinggi (max dalam
63
Prognosis
Penyembuhan dalam waktu 10-14 hari
64
Cytomegalovirus
HHV-5 (Human Herpes Virus 5)
Penyebaran :
kontak dengan cairan tubuh, seperti :
darah,
air liur,
urin,
mani, dan
air susu ibu.
65
66
Gambaran klinis
Oral ulser pada CMV : tdk bisa dibedakan dgn
recurrent apthae
Oral ulser : besar, dangkal, singel (mukosa
masticatory atau bukan mukosa masticatory)
67
68
Diagnosis
Gambaran Klinis
Serologi : antibodi virus
Immunocytochemistry
immunocompromised
69
71