Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Kesehatan Sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan
dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah. Sesuai Undang-undang nomor 4
tahun 1979 tentang kesejahteraan Anak yang dinyatakan anak adalah orang yang
berusia 0-21 tahun dan belum menikah.
Menurut permasalahan yang berbeda sesuai dengan kelompok usianya,
pembinaan kesehatan anak dibagi atas 2 bagian besar yaitu :
1. Pembinaan kesehatan bayi, balita serta anak prasekolah (kelompok umur 0-6 tahun).
2. Pembinaan kesehataari anak usia sekolah (kelompok umur 7-21 tahun).
Perbedaan kelompok sasaran ini aijakukan karena adanya permasalahan yang berbeda
yang memerlukan pola pembfnaan,kesehatan yang berbeda pula.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak untuk hidup sehat yang
memungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri dan mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi melalui :
1. Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya, keluarganya
serta lingku-ngannya;
2. Peningkatan cara berpikir yang berorientasi kepada masalah kesehatan yang
dihadapi;
3. Peningkatan kemampuan pengendalian diri sehingga dapat mengatur
perilaku dan menjalankan prinsip hidup sehat.
b. Meningkatnya kemampuan anggota keluarga, terutama ibu, dalam pengasuhan
anak yang mendorong terbentuknya perilaku hidup sehat.
C. POLA PEMBINAAN
1. Upaya pembinaan kesehatan anak usia sekolah dilakukan dalam berbagai bentuk
pelaksanaan, yang ditentukan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan kesehatan

sesuai tahapan proses tumbuh kembang anak usia sekolah.Berdasarkan tahapan


dalam proses tumbuh kembang anak usia sekolah dapat dibagi tiga kelompok :
1) Pra remaja (kelompok umur 7-12 tahun)
2) Remaja (kelompok umur 13-18 tahun)
3) Dewasa muda (kelompok umur 19-21 tahun)
2. Untuk menjangkau semua anak usia sekolah dengan upaya pembinaan kesehatan
maka dikem-bangkan program pembinaan kesehatan
a. Melalui sekolah, dikenal dengan Usaha kesehatan sekolah; dilaksanakamdi
sekolah, perguruan agama, pondok pesantren.
b. Di luar sekolah, melalui kelompok-kelompok khusus seperti kelompok 10keluarga/dasawisma, organisasi pemuda antara lain karang taruna, atau bentuk
lembaga swadaya masyarakat lainnya termasuk panti asuhan.
3. Program pembinaan kesehatan anak usia sekolah, baik yang melalui sekolah
maupun yang di luar sekolah, selain pembinaan langsung kepada anak usia sekolah
juga melaksanakan pembinaan peran serta ibu dan unsur potensial lainnya melalui
Komunikasi, Informasi dan Motivasi (KIM) serta pendekatan edukatif dalam rangka
alih kelola dan alih teknologi.

BAB II
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. PENGERTIAN

UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup


sehatdan selanji nya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya
menghasilkan derajat kesehatan yai optimal.
UKS mempunyai tiga kegiatan utama yang disebut TRIAS UKS, terdiri atas :
1.
2.
3.

Pendidikan kesehatan
Pelayanan kesehatan
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
Pada intinya TRIAS UKS merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan

upaya kesehatan:
a. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan yang dilaksanakan sesuai
ketentuan kirikulum;
b. Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan;
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat merupakan penggabungan antara
upaya pendidikan dan upaya kesehatan.
B. TUJUAN UKS
1. Tujuan umum.
Meningkatnya kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
serta mencitakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yan harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajs kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat sert, berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di
sekolah dan di perguruan agama
b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial.
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk pengaruh buruk
penyalah gunaan narkotika, obat-obat dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dan
sebagainya.
C. SASARAN
3

1. Sasaran pelayanan kesehatan


Sasaran pelayanan kesehatan adalah peserta didik di sekolah dasar sampai
dengan sekolar menengah, termasuk perguruan agama, sekolah kejuruan dan
sekolah luar biasa.
2. Sasaran pembinaan
a. Pelaksanaan kesehatan di Sekolah.
b. Lingkungan, khususnya:
1) Lingkungan fisik sekolah, bila merupakan masalah yang tidak mendukung
tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
2) Lingkungan rumah tangga, bila lingkungan fisiknya maupun pola
pengasuhan tidak mendukung tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
D. PETUNJUK PELAKSANAAN UKS DI PUSKESMAS
1. Fungsi Puskesmas
Puskesmas sebagai unit organisasi kesehatan mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan melalui keterpaduan berbagai
kegiaian pokok, termasuk penyelenggaraan berbagai intervensi untuk
mengatasi berbagai masalah kesehatan di sekolah;
b. Melaksanakan pembinaan baik pembinaan teknis medis, alih kelola
teknologi maupun peran serta masyarakat;
c. Melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan mencakup sinkronisasi,
integrasi dan motivasi termasuk mengatur pendelegasian wewenang dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.
Melaksanakan pelayanan kesehatan melalui satu kegiatan pokok Puskesmas
tidak berdiri sendiri tetapi terkait dan terpadu dengan berbagai kegiatan kegiatan
pokok lainnya.
Karena itu penyelenggaraan upaya kesehatan dalam rangka UKS merupakan
upaya terpadu antara kegiatan pokok kesehatan sekolah dengan berbagai kegiatan
pokok lainnya.
Dengan demikian pelayanan kesehatan dalam rangka UKS dilaksanakan
oleh Tim kesehatan dari Puskesmas dalam kerjasama dengan para guru.

Tim Kesehatan dari Pyskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dengan


tanggung jawab sesuai dengan kegiatan pokok yang terkait dalam pelayanan
kesehatan UKS.
Tenaga kesehatan yang diserahkarti tanggung jawab kegiatan pokok
intervensi untuk mengurangi atau menyelesaikan masalahimasalah perorangan dan
lingkungan yang tidak baik mendukung tercapainya derajat kesehatan optimal serta
intervensi untuk membentuk perilaku hidup setiap masyarakat sekolah.
Tenaga Kesehatan yang diserahkan itanggung jawab kegiatan pokok
kesehatan sekolah mempunyai fungsi robot pada manajemen pelayanan kesehatan
yang mencakup :
a.
b.
c.
d.
e.

Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data


Koordinasi penyusunan rencana kerja terpadu
Koordinasi pelaksanaan operational pelayanan kesehatan
Mengikuti dan memantau perkembangan pelaksanaan operasional.
Menyusun laporan
Mengingat bahwa pelayanan kesehatan dalam rangka UKS adalah upaya

terpadu antara berbagai kegiatan pokok Puskesmas maka berikut ini diuraikan
petunjuk untuk :
1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan standar minimal di sekolah dasar.
2) Penyaringan kesehaian.
Untuk informasi lainnya agar melihat petunjuk-petunjuk pada kegiatan
pokok yang bersangkutan.
Khususnya untuk pelayanan kesehatan di sekolah lanjutan dan sekolah
kejuruan maupun Sekolah Luar Biasa SLB) akan diterbitkan petunjuk tersendiri
melengkapi pedoman ini. Pelayanan Kesehatan standar minimal untuk Sekolah
Dasar.
a. Sifat dan bentuk kegiatan
Paket minimal mempunyai perangkat kegiatan sebagai berikut:
SIFAT KEGIATAN
1) Peningkatan (promotif)

BENTUK KEGIATAN
a. Membina sarana keteladanan di sekolah :
1) Sarana keteladanan gizi berupa kantin
(warung) sekolah yang memenuhi

persyaratan sanitasi, higiene dan gizi.


2) Sarana keteladanan kebersihan
lingkungan berupa:
a. Keteladanan pengelolaan sampah,
saluran air kebersihan jamban dan
kamar mandi dsb
b. tidak ada tempat pembiakan
binatang penyebar penyakit
b. Membina kebersihan perorangan peserta
didik.
c. Mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk berperan serta aktif dalam pelayanan
kesehatan melalui kegiatan latihan kader
kesehatan sekolah (atau dokter kecil)
dengan fokus latihan pada
1) Ketrampilan mengamati dan
memelihara kebersihan perorangan
2) ketrampilan mengamati dan memelihara
kebersihan lingkungan
3) Ketrampilan mengamati status
kesehatan berupa :
Mengukur dan mencatat tinggi dan
berat badan
Mengukur dan mencatat ketajaman
penglihatan
4) Ketrampilan P3K
5) ketrampilan P3B, khususnya
penanganan diare
6) ketrampilan menginformasikan tentang
pentingnya dan ma'nfaat imunisasi serta
tentang materi yang dila-tihkan pada
2) Pencegahan (Preventi)

butir 1) s/d 5).


a) Penjaringan kesehatan pada peserta didik
baru kelas I
b) Pemeriksaan kesehatan periodik sekali
6

setahun :
1) untuk peserta didik bukan di kelas I,
berupa :
mengukur tinggi dan berat badan
mengukur ketajaman penglihatan
dan pendehgaran
periksa HB
2) untuk guru berupa pemeriksaan
kesehatan secara sederhana

3) Penyembuhan dan
pemulihan (kuratif dan
rehabilitatif)

c)
d)
a)
b)

Imunisasi peserta didik kelas I dan VI


Pengawasan terhadap keadaan air.
Pengobatan ringan dan pertolongan
rujukan medik untuk mengurangi derita
sakit, kasus kece-lakaan, keracunan atau
lain kondisi yang membahayakan nyawa,

4) Manajemen

dan kasus penyakit yang k'husus


c) penanganan kasus anemi gizi
a) Forum komunikasi terpadu antar kegiatan
pokok Puskesmas berupa:
1) pertemuan perencanaan dan
penyusunan program kerja pelayanan
kesehatan dalam rangka UKS.
2) pertemuan periodik tiap triwulan sekali
dalam rangka pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam
rangka UKS.
3) antar Puskesmas dan sekolah
b) Pembinaan teknis dan pengawasan ke
c) Pencatatan dan pelaporan.

b. Uraian kegiatan terpadu guru-tenaga Puskesmas.


Pelayanan kesehatan dalam rangka UKS dilaksanakan secara terpadu antara
guru dan tenaga-tenaga Puskesmas, uraian kegiatan untuk petugas
Puskesmas dan guru adalah sebagai berikut:

URAIAN KEGIATAN
1
1) Membina sarana keteladanan gizi
a) Pengorganisasian dan pemeliharaan
kantin (warung) sekolah
b) Pembinaan teknis dan pemantauan.
2) Membina sarana keteladanan kebersihan

DILAKSANAKAN OLEH
TENAGA
GURU
PUSKESMAS
2

++

++

++

++

++

++

lingku-ngan
a) Menggerakkan pemeliharaan dan
mengawasi kebersihan lingkungan di
sekolah :
Pengelolaan sampah
Saluran air limbah
kebersihan jamban dan kamar mandi
kebersihan kantin (warung) sekolah
ruang UKS, ruang kelas dsb
b) Mencegah terbentuknya tempat
pembiakan binatang penyebar penyakit,
di antaranya pembasmian sarang
nyamuk.
c) Pembinaan teknis dan pemantauan
3) Membina kebersihan perorangan perserta
didik.
a) Melakukan pemeriksaan rutin kebersihan
kuku, rambut, telinga, gigi dsb
b) mengadakan kegiatan menggosok gigi
rutin di sekolah sekali tiap bulan.
4) Mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk berperan serta aktif dalam pelayanan


kesehatan (kader kesehatan sekolah/Dokter
kecil)
a) kordinasi, mengatur dan membantu
latihan ke-trampilan.
b) Membimbing latihan teknis pelayanan
kesehatan dan pengawasan materi teknis
pelayanan kesehatan yang dilatihkan.
c) memantau peran serta didik yang sudah
dilatih ("kader kesehatan sekolah atau

++

++

++

dokter kecil")
5) Penjaringan Kesehatan pada peserta peserta
didik baru kelas I
6) Pemeriksaan kesehatan periodik
a) Peserta didik bukan di Kelas I berupa :
- Mengukurtinggi-dan berat badan
- Mengukur ketajaman penglihatan
dan pende-ngaran
- Periksa Hb
b) untuk guru
7) Imunisasi
a) Identifikasi peserta didik yang perlu
imunisasi
b) memberi Imunisasai
8) Pengawasan terhadap keadaan air
a) Menjaga keamanan sumber air
b) Memantau keadaan fisik air

++
++
++
++
++
-

9) Pengobatan ringan dan pertolongan pertama


di sekolah
10) Rujukan medik untuk mengurangi derita

++

++

++

sakit, kasus kecelakaan, keracunan atau lain


kondisi yang membahayakan nyawa, dan
untuk kasus penyakit yang khusus.
a) Pengenalan dini kondisi yang perlu
dirujuk
b) Pengobatan kasus dan rujukan

++
++
-

spesialistik bila diperlukan


11) Penanganan Kasus Anemi
a) Pengenalan dini dan merujuk
b) Tindakan teknis medis
12) Forum komunikasi terpadu
a) Antar kegiatan pokok Puskesmas
b) Antar Puskesmas dan sekolah
- kordinasi dan membantu pelaksanaan
- bimbingan dan pembinaan teknis.
13) Pencatatan dan laporan
a) Pencatatan sederhana data kesehatan

++

++

++

++

++

++

++

++

++

dan pela-yanan kesehatan oleh guru


b) Pencatatan dan pelaporan sesuai
dengan sistem yang berlaku

++
-

++

++

++

++

4. Uraian kegiatan tenaga Puskesmas dalam kaitan hubungan kerja fungsional

10

Uraian kegiatan masing-masing tenaga Puskesmas yang secara fungsional terkait


adalah sebagai berikut.
URAIAN KEGIATAN PUSKESMAS YANG
DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK:
KESEHATAN SEKOLAH
ASPEKYANG DIBINA
(1)
1. Keteladanan penjajaan makanan
dan minuman di Sekolah.

URAIAN KEGIATAN
(2)
a. Koordinasi kegiatan lintas program dalam
rangka pembinaan gizi, higiene dan sanitasi
penjajaan makanan dan minuman di sekolah.
b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
penjajaan makanan dan minuman di sekolah
sesuai persyaratan kesehatan serta untuk
menggerakkan peran serta guru dan orang tua
murid dalam pelaksanaan prinsip-prinsip
tersebut.
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
agar penjajaan makanan dan minuman di
sekolah meme-nuhi persyaratan kesehatan.
d. Menghimpun dan menganalisa data dan
informasi terkait dengan penjajaan makanan dan
minuman di sekolah, untuk evaluasi dan

2. Keteladanan kebersihan
lingkungan sekolah

pengambilan keputusan tindak lanjut.


e. Membuat laporan terpadu.
a. Koordinasi kegiatan lintas program dalam
rangka pembinaan sanitasi lingkungan sekolah.
b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
pemeliharaan kebersihan lingkungan sekolah

11

serta untuk menggerakkan peran serta guru dan


orang tua dalam pelaksanaan prinsip-prinsip
tersebut.
c. Melaksanakan pengawasan dan pengfendalian
agar pemeliharaan kebersihan lingkungan
sekolah meme-nuhi persyaratan kesehatan. /
d. Menghimpun dan menganalisa data dan
informasi terkait dengan kebersihan lingkungan
sekolah, untuk evaluasi dan pengambilan

3. Keteladanan peran serta murid


dalam mengatasi masalah
kesehatan

keputusan tindak lanjut.


e. Membuat laporan terpadu.
a. Koordinasi kegiatan lintas program dalam
rangka pembinaan peran serta murid dalam
mengatasi masalah kesehatan.
b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
perlunya peran serta murid dalam mengatasi
masalah kesehatan serta untuk menggerakkan
peran serta guru dan orang tua murid dalam
melaksanakan prinsip-prinsip tersebut.
c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan massal,
dengan materi sesuai kesepakatan.
d. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan
sekolah (dokter kecil) dengan materi sesuai
kesepakatan.
e. Menghimpun dan menganalisa data dan
informasi terkait dengan penyuluhan kesehatan
dan pelatihan kader kesehatan sekolah (dokter
kecil), untuk evaluasi dan pengambilan

4. Pemeliharaan kebersihan

keputusan tindak lanjut.


f. Membuat laporan terpadu
a. Koordinasi lintas program dalam rangka

12

perorangan murid

pembinaan pemeliharaan kebersihan perorangan


murid.
b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
pemeliharaan kebersihan perorangan murid
serta menggerakkan peran serta murid dalam
pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut.
c. Menghimpun dan menganalisa data dan
informasi terkait dengan kebersihan perorangan
murid, untuk evaluasi dan pengambilan

5. Penjaringan Kesehatan murid


kelas I

keputusan tindak lanjut.


d. Membuat laporan terpadu.
a. Koordinasi lintas program dalam rangka
penjaringan kesehatan murid kelas I.
b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
penjaringan kesehatan serta untuk
menggerakkan peran serta guru dan orang tua
murid dalam pelaksanaan prinsip-prinsip
tersebut.
c. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan
jenis pemeriksaan sesuai kesepakatan.
d. Menghimpun dan menganalisa data terkait
dengan penjaringan kesehatan periodik murid
bukan kelas I, untuk evaluasi dan pengambilan

6. Pemeriksaan kesehatan periodik


murid bukan kelas I.

keputusan tindak lanjut.


e. Membuat laporan terpadu.
a. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
pemeriksaan kesehatan periodik bukan kelas I
13

serta untuk menggerakkan peran serta guru dan


orang tua murid dalam pelak-sanaan prinsipprinsip tersebut.
b. Memantau pelaksanaan pemeriksaan kesehatan
periodik oleh guru dan melaksanakan tindakan
korektif bila diperlukan.
c. Menghimpun dan menganalisa data dan
informasi terkait dengan pemeriksaan kesehatan
periodik murid bukan kelas I, untuk evaluasi

7. Penjaringan kesehatan guru.

dan pengambilan ke-putusan tindak lanjut.


d. Membuat laporan terpadu.
a. Koordinasi pelaksanaan penjaringan kesehatan
guru.
b. Menghimpun dan menganalisa data dan
informasi terkait dengan pelaksanaan
penjaringan kesehatan guru, untuk evaluasi dan

8. Imunisasi murid Kelas I dan


murid wanita Kelas VI

pengambilan keputusan tindak lanjut.


c. Membuat laporan terpadu.
a. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
imunisasi serta untuk menggerakkan peran serta
orang tua murid dalam pelaksanaan prinsipprinsip tersebut.
b. Menghimpun dan menganalisa data dan
informasi terkait dengan pelaksanaan imunisasi
di sekolah, untuk evaluasi dan pengambilan

9. Pemberantasan sumber
penularan penyakit.

keputusan tindak lanjut.


c. Melaksanakan imunisasi
d. Membuat laporan terpadu.
a. Koordinasi lintas program dalam rangka
pemberantasan sumber penularan penyakit.
b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
14

murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip


imunisasi serta untuk menggerakkan peran serta
orang tua murid, pemberantasan penularan
penyakit serta untuk menggerakkan peran serta
guru dan murid dalam pelaksanaan prinsipprinsip tersebut.
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
agar pemberantasan sumber penularan penyakit
dilak-sanakan dengan baik dan benar.
10. Pengobatan, pemulihan dan
rujuk-annya

a. Koordinasi lintas program dalam rangka


pengobatan, pemulihan dan rujukannya murid
dan guru yang sakit atau cedera.
b. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
pengobatan, pemulihan dan rujukan murid dan
guru yang sakit atau cedera.
c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian
ter-hadap pelaksanaan pengobatan dan
pemulihan di sekolah yang didelegasikan
kepada guru dan kader kesehatan sekolah
(dokter-kecil).
d. Menghimpun dan menganalisa data dan
informasi terkait dengan pengobatan, pemulihan
dan rujukan murid serta guru yang sakit atau
cedera, untuk eva-luasi dan pengambilan
keputusan tindak lanjut.
e. Membuat laporan terpadu.

15

URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS YANG


DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK:
PERBAIKAN GIZI

1.

ASPEK YANG DIBINA


URAIAN KEGIATAN
(1)
(2)
Keteladanan penjajaan makanan a. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi
dan minuman

date dan informasi tentang gizi makanan dan


minuman yang dijaja di Sekolah.
b. Meneniukan materi bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
masalah gizi makanan dan minuman yang dijaja
di sekolah.
c. Menyusun jadwal bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
masalah gizi makanan dan minuman yang dijaja
di sekolah, yang dibahas dengan tenaga
Puskesmas terkait untuk kesepakatan
pelaksanaannya.
d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
16

dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua


murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
persyaratan gizi makanan dan minuman yang
dijaja di sekolah serta untuk menggerakkan
peran serta guru dan orang tua murid dalam

2.

Keteladanan peran serta murid


dalam mengatasi masalah
kesehatan.

pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut.


e. Membuat laporan.
a. Menentukan materi yang ada hubungannya
dengan masalah kesehatan bersumber gizi, yang
dapat di-atasi dengan peran serta murid.
b. Menyusun jadwal pembinaan peran serta murid
da-lam mengatasi masalah kesehatan bersumber
gizi, yang dibahas dengan tenaga Puskesmas
terkait untuk kesepakatan pelaksanaannya.
c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada
murid di kelas atau secara masal dengan materi
gizi atau tambah dengan materi lain sesuai
kesepakatan.
d. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan
sekolah (dokter kecil) dengan materi gizi atau

3.

Penjaringan kesehatan murid


kelas I

ditambah meteri lain sesuai kesepakatan;


e. Membuat laporan.
a. Melaksanakan pemeriksaan berkaitan dengan
status gizi murid atau ditambah jenis
pemeriksaan lain sesuai kesepakatan.
b. Mengolah dan menginterprestasi data
penjaringan kesehatan, khususnya berkaitan
dengan status gizi, serta menentukan tindak
lanjut.
c. Membuat laporan.

17

URAIAN KEGIATAN PETUGAS KESEHATAN YANG


DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN :
KESEHATAN LINGKUNGAN
ASPEK YANG DIBINA
(1)
1. Keteladanan kebersihan
lingkungan sekolah

URAIAN KEGIATAN
(2)
a. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi
data dan informasi tentang kebersihan
lingkungan sekolah, khususnya lokasi penjajaan
makanan dan minuman, pengolahan sampan,
pengolahan air limbah, jamban atau kamar
mandi sekolah.
b. Menentukan mated bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
kebersihan lingkungan sekolah.
c. Menyusun jadwal bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
pembinaan kebersihan lingkungan sekolah,
yang dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait
untuk kesepakatan pelaksanaannya.
d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip
keteladanan kebersihan lingkungan sekolah
serta untuk menggerakkan peran serta guru dan
orang tua murid dalam pelaksanaan prinsipprinsip tersebut.

18

e. Membuat laporan.
2. Pemberantasan sumber
penularan penyakit

a. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi


data dan informasi tentang sarang pembiakan
binatang penular penyakit, kondisi fisik sumber
air dan kualitas fisik air sekolah.
b. Menentukan materi bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
masalah sarang pembiakan binatang penular
penyakit, kondisi fisik sumber air dan kualitas
fisik air di sekolah.
c. Menyusun jadwal bimbingan teknis dari
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
masalah sarang pembiakan binatang penular
penyakit. kondisi sumber air dan kualitas fisik
air, yang dibahas dengan tenaga Puskesmas
lainnya untuk kesepakatan pelaksanaannya.
d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
pemberantasan sumber penular penyakit di
sekolah serta untuk menggerakkan peran serta
guru dan orang tua murid dalam pelaksanaan

3. Keteladanan peran serta murid

prinsip-prinsip tersebut.
e. Membuat laporan.
a. Menentukan materi yang ada hubungannya

dalam mengatasi masalah

dengan masalah kesehatan bersumber

kesehatan

kebersihan lingkungan serta masalah kesehatan


berkaitan dengan tempat pembiakan binatang
penular penyakit, kondisi fisik sumber air dan
kualitas fisik air, yang dapat diatasi dengan
peran serta murid.

19

b. Menyusun jadwal pembinaan murid dalam


mengatasi masalah kesehatan bersumber
kebersihan lingkung-an, tempat pembiakan
binatang penular penyakit, kondisi fisik sumber
air dan kualitas fisik air, yang dibahas dengan
petugas Puskesmas terkait untuk kesepakatan
bersama.
c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada
murid di kelas atau secara masal, dengan materi
kebersihan lingkungan dan pemberantasan
penyakit bersumber tempat pembiakan binatang
penular penyakit, kondisi fisik sumber air dan
kualitas fisik sumber air atau ditambah dengan
materi lain sesuai kesepakatan.
d. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan olah
raga (dokter kecil) dengan materi kebersihan
lingkungan, pemberantasan penyakit bersumber
tempat pembiakan binatang penular penyakit,
kondisi fisik sumber air dan kualitas fisik air
atau ditambah dengan meteri lain sesuai
kesepakatan.
e. Membuat laporan.

URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS YANG


DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK:
PENGARAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
20

ASPEK YANG DIBINA


(1)
1. Keteladanan penjajaan makanan

a.

ddn minuman di sekolah

URAIAN KEGIATAN
(2)
Mengumpulkan, mengolah, menginterprestasi
data dan informasi tentang ttigiene makanan

b.

dan minuman yang dijaja di sekolah.


Menentukan materi bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
higiene makanan dan minuman yang dijaja di
sekolah, yang dibahas dengan tenaga
Puskesmas terkait utuk kesepakatan pelak-

c.

sanaannya.
Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kepada orang tua murid, untuk
menyatupa-dukan prinsip-prinsip higiene
makanan dan minuman yang dijaja di sekolah
serta untuk menggerakkan peran serta guru dan
orang tua murid dalam pelak-sanaan prinsip-

2. Keteladanan peran serta murid

d.
a.

dalam mengatasi masalah

prinsip tersebut.
Membuat laporan.
Menentukan materi yang berkaitan dengan
pence-gahan dan pemberantasan penyakit,

kesehatan
b.

yang dapat di atasi dengan peran serta murid.


Menyusun jadwal pembinaan peran serta murid
dalam mengatasi masalah kesehatan berupa
pence-gahan dan pemberantasan penyakit,
yang dibahas dengan petugas Puskesmas

c.

terkait untuk kesepakatan pelaksanaannya.


Melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada
murid, di kelas atau secara masal, dengan
materi pemberantasan dan pencegahan
penyakit atau ditambah materi lain sesuai

21

d.

dengan kesepakatan.
Melaksanakan pelatiahan kader kesehatan
sekolah (dokter kecil) dengan materi
pencegahan dan pemberantasan penyakit atau

3. Imunisasi murid kelas wanita


Kelas VI

ditambah materi lain sesuai kesepakatan.


e. Membuat laporan.
a. Menyiapkan logistik.......
b. Menyusun jadwal pelaksanaan imunisasi yang
dibahas dengan tenaga Puskesmas terkait untuk
kesepakatan pelaksanaannya.
c. Membuat laporan.

NB.
Lihat uraian kegiatan pada kegiatan pokok kesehatan lingkungan

URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS YANG


DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN:
PENGOBATAN
ASPEK YANG DIBINA
(1)
1. Penjaringan kesehatan murid kelas I

URAIAN KEGIATAN
(2)
a. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan
jenis pemeriksaan sesuai kesepakatan.
b. Membantu mengolah data hasil perijaringan
kesehatan.

22

2. Penjaringan kesehatan

a.

Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dengan


jenis pemeriksaan sesuai kesepakatan,
terutama ditujukan untuk memutus rantai

b.
3. Pengobatan, pemulihan dan
rujuk-annya.

penularan penyakit.
Mengolah data hasil penjaringan kesehatan

serta menentukan tindak lanjut.


a. Mengumpulkan, mengolah dan menginterprestasi data dan informasi tentang
kebutuhan pengobatan, pemulihan dan rujukan
dari guru dan murid.
b. Menerima rujukan khusus dari sekolah.
c. Menentukan dukungan logistik untuk keperluan
pengobatan guru
d. Melaksanakan pelatihan pengobatan sederhana
untuk guru dalam rangka penyelenggaraan
pertolongan pertama pada sakit dan kecelakaan

4. Keteladanan peran serta murid

di sekolah.
e. Membuat laporan.
a. Menentukan materi yang ada hubungannya

dalam mengatasi masalah

dengan pertolongan pertama pada sakit dan

kesehatan.

kecelakaan yang dapat dilakukan peran serta


murid.
b. Menyusun jadwal pembinaan peran.serta .murid
da-lam pertolongan pertama pada sakit dan
kecelakaan di sekolah, yang dibahas dengan
tenaga Puskesmas terkait untuk kesepakatan
pelaksanaannya.
c. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan
sekolah ("dokter kecil") dengan materi
pertolongan pertama pada sakit dan kecelakaan
di sekolah atau ditambah materi lain sesuai
kesepakatan.
d. Membuat laporan.

23

URAIAN KEGIATAN TENAGA PUSKESMAS YANG


DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK:
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
ASPEK YANG DIBINA
(1)
1. Pemeliharaan kebersihan pribadi
murid.

URAIAN KEGIATAN
(2)
a. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi
data dan informasi tentang higiene mulut
murid.
b. Menentukan materi bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehalan berkaitan dengan higiene
mulu murid
c. Menyusun jadwal bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
masalah higiene mulut murid, yang dibahas

24

dengan tenaga Puskesmas terkait untuk


kesepakatan pelaksanaannya.
d. Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid, untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
pemeliharaan higiene mulut murid serta
menggerakkan peran serta guru dan orang tua
murid dalam pelaksanakan prinsip-prinsip
tersebut.
e. Melakukan tindakan untuk meningkatkan

2. Penjaringan kesehatan murid

higiene mulut murid.


f. Membuat laporan.
a. Melaksanakan pemeriksaan berkaitan dengan

kelas I

status kesehatan gigi dan mulut murid atau


ditambah jenis pemeriksaan lain sesuai
b.

kesepakatan.
Mengolah dan menginterpretasi data
penjaringan kesehatan, khusunya berkaitan
dengan status kesehatan gigi dan mulut, serta

3. Pengobatan pemulihan dan

c.
a.

rujuk-annya

menentukan tindak lanjut.


Membuat laporan.
Mengumpulkan, mengolah, menginterpretrasi
data dan informasi tentang kebutuhan murid
akan upaya untuk mengatasi rasa sakit di

b.

dalam mulut.
Menentukan materi bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
kebutuhan murid akan upaya untuk mengatasi

c.

rasa sakit di dalam mulut.


Menyusun jadwal bimbingan teknis dan
penyuluhan kesehatan berkaitan dengan
kebutuhan murid akan upaya untuk mengatasi
rasa sakit di dalam mulut yang dibahas dengan
25

tenaga Puskesmas terkait untuk kesepakatan


d.

pelaksanaannya.
Melaksanakan bimbingan teknis kepada guru
dan penyuluhan kesehatan kepada orang tua
murid untuk menyatupadukan prinsip-prinsip
pelaksanaan tindakan untuk mengatasi rasa
sakit di dalam mulut serta untuk
menggerakkan peran serta guru dan orang tua
murid dalam pelaksanaan prinsip-prinsip

e.
4. Keteladanan peran serta murid

tersebut.
Membuat laporan.

a. Menentukan materi yang ada hubungannya

dalam mengatasi masalah

dengan masalah kesehatan yang berkaitan

kesehatan

dengan masalah kesehatan gigi dan mulut yang


dapat diatasi dengan peran serta murid.
b. Menyusun jadwal pembinaan peran serta murid
da-lam mengatasi masalah kesehatan berkaitan
dengan kesehatan gigi dan mulut yang dibahas
dengan tenaga Puskesmas terkait untuk
kesepakatan pelaksanaanya.
c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada
murid didalam kelas atau masal, dengan mateti
kesehatan gigi dan mulut atau ditambah dengan
materi lain sesuai kesepakatan.
d. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan
(dokter kecil) dengan materi kesehatan gigi dan
mulut atau ditambah materi lain sesuai
kesepakatan.
e. Membuat laporan.

26

URAIAN TUGAS TENAGA PUSKESMAS YANG


DITUGASKAN MENGURUS KEGIATAN POKOK:
LABORATORIUM SEDERHANA

1.

ASPEKYANGDIBINA

URAIAN KEGIATAN

(1)

(2)

Penjaringan kesehatan murid ke-a. Melakukan pemeriksaan spesimen sesuai


las I

2.

Penjaringan Kesehatan guru

3.

Pemeriksaan periodik murid

keperluan.
b. Untuk keperluan pemeriksean spesimen
c. Membuat laporan
- Sesuai uraian kegiatan pada butir I
-

Sesuai uraian kegiatan pada butit I

Sesuai uraian kegiatan pada butir I

kelas I
4.

Pengobatan, pemulihan dan


rujukannya

3. Penjaringan Kesehatan
a. Sifat dan bentuk kegiatan
27

Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan


kesehatan (upaya preventif) dan upaya pencegahan penyakit (upaya preventif).
Dalam rangka upaya preventif antara lain dilaksanakan kegiatan penjaringan
kesehatan (skrining kesehatan) anak sekolah Penjaringan kesehatan adalah
sejumlah prosedur pemeriksaan kesehatan yang tidak membuat diagnosa tetapi
tujuannya memisahkan anak yang tidak sehat.
Pengertian " tidak sehat" adalah lebih luas dari sakit, sebab juga mencakup
kondisi lain yang menyebabkan menurunnya produktivitas belajar dari anak
tersebut.
b. Sasaran
Sasaran penjaringan kesehatan sekolah adalah peserta didik di kelas I sekolah
tingkat dasar dan sekolah tingkat lanjutan.
c. Pelaksanaan
Langkah pelaksanaan pejaringan kesehatan anak sekolah meliputi:
1. Persipan penjaringan kesehatan
a) Dinas Kesehatan Dati II mengadakan pertemuan lintas sektoral dengan
Tim Pembins UKS Dati Huntak-menghasilkan:
(1) Pernyataan dan kesepakatan tentang penjaringan kesehatan anak
sekolah.
(2) Inventarisasi tenaga, sarana termasuk dana yang ada untuk
kebutuhan pelaksanaar penjaringan kesehatan anak sekolah
(3) Identifikasi masalah operasional dalam kegiatan penjaringan
kesehatan anak sekolah dan mencari serta menentukan upaya
pemecahannya untuk memperlancar pelaksanaan penjaringan
kesehatan anak sekolah.
(4) Persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan penjaringan kesehatan
anak sekolah, termasuk menentukan Puskesmas Pelaksana, jumlati
sekolah per Puskesmas per-siapan administratif, dan sebagainya.
b) Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan :
(1) Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan maupun unsur lain yang
dipandang perlu untuk menghasilkan :
(a) Penyatuan pengertian dan kesepakatan tentang penjaringan kesehatan
anak sekolah.

28

(b) Inventarisasi data tentang jumlah sekolah, penyebaran sekolah serta


jumlah peserta didik di kelas I.
(c) Rencana kerja penjaringan kesehatan, yang mencakup :
Penetapan jumlah dan lokasi sekolah sasaran penjaringan kesehatan;
pada prinsipnya semua sekolah dalam wilayah kerja Puskesmas
harus dicakup, namun bila kondisi Puskesmas tidak memungkinkan
hal ini maka perlu ditentukan jumlah sekolah sasaran dan perlu
diperhitungkan kemampuan Puskesmas menjangkau sekolah
tersebut.
Jadwal kerja, mencakup kegiatan persiapan dan pelaksanaan
penjaringan kesehatan menurut sekolah sasaran.
(2) Sekolah yang bersangkutan (Kepala Sekolah, guru pembina UKS, Wakil
POMG) dengan tujuan :
(a) Adanya penyatuan pengertian dan kesepakatan tentang penjaringan
kesehatan anak sekolah.
(b) Adanya kesepakatan bersama tentang rencana pelaksanaan
penjaringan kesehatan anakdi masing-masing sekolah.
(c) Adanya kejelasan tentang prosedur penjaringan kesehatan serta tugas
masing-masing anggota tim, dan bila diperlukan ada latihan
keterampilan.
2. Pelaksanaan penjaringan kesehatan
a) Pelaksanaan
Tim penjaringan kesehatan minimal terdiri atas :
(1) Satu dokter
(2) Tiga tenaga paramedik: (1) perawat umum, (2) tenaga laborat, (3) tenaga
paramedik lain, misalnya perawat gigi.
(3) Dua guru : (1) guru kelas/wali kelas, (2) guru pembina UKS (guru bidang
studi Olah raga Kesehatan).

29

b) Prosedur
Penjaringan kesehatan dilakukan secara bertahap :
(1) Pada tahap awal penjaringan kesehatan akan dilakukan di sekolah oleh guru,
meliputi pengenalan gejala sederhana, baik melalui pengamatan maupun
dengan, cara wawancara dengan peserta didik dan atau orang tua mereka.
(2) Pada tahap selanjutnya penjaringan kesehatan dilakukan bleh tenaga medik
dengan prosedur pemeriksaan fisik yang sederhana maupun dengan cara
pengamatan.
(3) Pada tahap ketiga, penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter, dan akan
jelas memisahkan kasus yang telah dideteksi pada tahap pertama dan kedua,
untuk kemudian menetapkan tindak lanjut pengamatan kasus tersebut. Selain
itu pada tahap pemeriksaan dokter juga diidentrfikasi apakah peserta didik
boleh mengikuti tahap selanjutnya, yaitu tahap tes kesegaran jasmani.
(4) Tahap keempat: tes kesegaran jamani, dilakukan oleh guru yang sudah
terlatih.
c) Pencatatan
(1) Yang dicatat adalah parameter yang sifatnya member! petunjuk tentang
kelainan yang mempunyai indikasi
(a) Prevelensi tinggi,
(b) Langsung mengganggu proses belajar,
(c) Menyebabkan cacat fisik, mental dan sosial serta kematian.
Selain itu juga perlu diperhatikan kelainan atau penyakit yang menjadi
kekhususan suat daerah.
(2) Dengan telah ditetapkan paket pelayanan kesehatan minimal sebagai standar
dasg pelayanan kesehatan dari UKS maka untuk penjaringan kesehatan, juga
ditentukan jeni data minimal perlu dicatat sebagai dasar untuk menetapkan
kondisi anak didik sert tindak lanjutnya.
(3) Masing-masing anggota tim penjaringan kesehatan mencatat data sebagai
berikut:

Pelaksanaan
Guru kelas/Wali kelas

Komponen
1. keadaan umum

Data yang dicatat


a. Berat Badan
b. Tinggi badan

30

2. penglihatan

a. Tidak dapat melihat


b. tidak mengenal orang pada jarak 6
meter
c. Sering meraba-raba, kesandung waktu
berjalan, mendapat kesulitan waktu
jalan, mendapat kesulitan waktu

3. Pendengaran

d.
e.
a.
b.

mengambil benda di dekatnya


Mata bergoyang terus
Kerusakan nyata pada bola mata
Tidak mendengar
Sering menggunakan isyarat dalam

berkomunikasi
c. Tidak atau kurang tanggap ter-hadap
suara atau bila diajak bicara
d. Sering memiringkan kepala dalam
4. Penampilan

usaha untuk mendengar


a. Penampilan fisik yang tidak seimbang
b. Kordinasi gerakan kurang atau tak
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.

1. Keadaan Umum

terkendali.
Gerakan hiperatif, tak dapat tenang,
Gangguan bicara/gugup
Ada cacat pada alat gerak
Kebersihan umum kurang atau buruk
Rambut warna kusam
Rambut mudah dicabut
Bibir kering, pecah-pecah mudah

berdarah
e. Sudut mulut luka, pecah-pecah, mudah
berdarah.
a. Ketajaman penglihatan tidak normal
b. Radang pada mata
c. Juling
Ketajaman pendengaran

2. Mata
3. Telinga
4. Mulut

a.
b.
c.
d.
e.

Gigi berlubang
Gigi tertutup kotoran/karang
Gusi bengkak, luka, berdarah
Lidah kotor
Bibir terbelah (sumbing) dan atau

31

langit-langit terbelah
a

Paramedik

5. Kardio Vaskuler
6. Laborat

Denyut nadi

b. Tekanan darah
a. Keadaan Hb, urine, tinja
b. Khusus isputum dan atau lain hal atas
permintaan dokter
Lihat petunjuk lebih lanjut pada lampiran

- idem -

Kesegaran jasmani

Dokter
Guru Orkes

32

d) Pengolahan data dan laporan


1. Pengolahan data dilakukan secara bertahap:
(a) Puskesmas mengumpulkan dan mengolah data dari semua sekolah dengan
penja-ringan kesehatan, untuk mendapat gambaran tentang kondisi kesehatan
anak yang baru masuk sekolah ; Puskesmas meneruskan data yang telah diolah
tersebut ke Dinas Kesehatan Dati II.
(b) Dinas Kesehatan Dati II mengkompilasi dan menganalisa data dari Puskesmas,
untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi kesehatan anak baru masuk
sekolah per propinsi, Dinas Kesehatan Dati I meneruskan informasi tentang
penjaringan kesehatan tersebut kepada Dit.Jen. Pembinaan Kesehatan
Masyarakat Dep Kesehatan, cq Direktorat Bina Kesehatan Keluarga melalui
Kantor Wilayah Departemen Kesehatan.
2. Data yang dilaporkan oleh Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Dati II adalah :
(a) Data umum
Jumlah sekolah tingkat dasar dan tingkat lanjutan (termasuk madrasah), dan
jumlah peserta didik kelas I dalam wilayah kerja Puskesmas. Jumlah sekolah
yang menjadi sasaran penjaringan kesehatan, dan jumlah peserta didik yang
menjalani penjaringan kesehatan, terbagi menurut jenis kelamin. Umur peserta
didik yang menjalani penjaringan kesehatan menurut jenis kelamin :
- rentang ('range') umur;
- umur rata-rata.
(b) Data khusus
Jumlah perserta didik menurut jenis kelamin dengan kondisi:
-

gizi kurang

33

gizi baik
gizi lebih

Untuk menentukan kelompok gizi peserta didik dipakai model standar berat
badan terhadap tinggi badan menurut jenis kelamin kurva, sesuai petunjuk pada
kegiatan pokok" Perbaikan gizi".
Jumlah peserta didik menurut jenis kelamin, dengan klasifikasi :
-

normal
perlu observasi
perlu pengobatan
perlu pelayanan spesialistik
perlu rehabilitasi

dengan menjelaskan jenis tindak lanjut yang di perlukan : tindak lanjut medik,
psikologik, atau medik dan psikologik.
Untuk peserta dididk wanita di sekolah tingkat lanjutan rentang ('range') umur
mendapat haid.
Catatan :
Yang diartikan dengan perlu pengobatan adalah peserta didik dengan masalah
kesehatan/kelainan yang sepenuhnya dapat diselesaikan dengan pengobatan
dasar di Puskesmas dan selanjutnya perlu rujukan medik, atau yang sepenuhnya
memerlukan rujukan medik.
Yang diartikan dengan perlu rehabilitasi adalah peserta didik dengan kecacatan
menetap yang belum direhabilitasi.
Klasifiasi tersebut diatas dilaksanakan atas dasar kelainan terberat.
Data kepenyakitan/kelainan menurut urutan prevalensi. Data penyakit tersebut
didasarkan pada hasil pemeriksaan tahap V (oleh dokter).
Data kesegaran jasmani berupa jumlah peserta didik menurut jenis kelamin dan
kelompok umur, dengan klasifikasi sebagai berikut:
-

tidak boleh mengikuti tes kesegaran jasmani.


yang mengikuti tes kesegaran jasmani dan yang berdasarkan hasil tes

dikategorikan menjadi: sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk.


(c) Informasi tentang pelaksanaan operasional

34

Laporan singkat tentang pelaksanaan penjaringan kesehatan, termasuk waktu


yanc diperlukan, beban beban kerja per hari, tenaga yang diikutsertakan, dan
sebagainya. Hambatan yang ditemui dengan pelaksanaan penjaringan kesehatan
anak sekolafr dan upaya jalan keluar yang telah diambil.
Pelaksanaan tindak lanjutterhadap hasil penjaringan kesehatan anak sekolah,
antare lain mencakup:
-

yang dapat diselesaikan oleh Puskesmas


keperluan rujukan kesehatan untuk meningkatkan fungsi Puskesmas dalarr

menangani tindak lanjut penjaringan kesehatan


(d) Kesimpulan dan saran.
4. Format yang dipakai
Format yang dipakai untuk mencatatdata penjaringan kesehatan terdiri dari atas
komponer sebagai berikut:
I.

Identitas murid
Nama :.......................... Jenis kelamin :
Orang tua/Wali:............. [ ]

P=1

....................................... W = 2
Alamat:......................... Tanggal lahir:
....................................... hari/bulan/tahun
II.

Pendataan oleh GURU


1. Keadaan umum
Berat badan ..............kg/Tinggi badan ............
2. Penglihatan
[ ] tidak dapat melihat / [ ] tidak dapat mengenal orang pada jarak 6
meter / Sering meraba-raba, kesandung waktu jalan, mendapat kesulitan
waktu mengamb benda di dekatnya. [ ] Mata bergoyang terus / [ ]
Kerusakan nyata pada bola mata
3. Pendengaran
[ ] Tidak mendengar / [ ] Sering menggunkan isyarat kalau
berkomunikasi / Tidak atau kurang tanggap terhadap suara atau bila

35

diajak bicara / [ ] Sering memiringkan kepala dalam usaha untuk


mendengar / [ ] Keluar nanah dari telinga.
4. Penampilan
[ ] Penampilan fisik yang tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil
-terlalu besar, mongoloid / [ ] koordinasi gerakan kurang, tak terkendali /
[ ] Kesulitan dalam bergerak, kaku, tak lentur, tak terkendati / [ ]
Gerakan hiperaktif, tidak dapat tenand; /[ ]Gangguan-gagap/[ J Ada cacat
pada alat gerak.
5. Tingkahlaku
[ ] Sika'p pembangkang / [ ] Mudah terangsang emosinya, [ ] Sering
melakukan tindakan yang agresip / [ ) tidak ada atau kurang sekali
perhatian terhadap lingkungannya.
III.

Pencatatan dan PERAWATAN


1. Keadaan umum
[ ] Kebersihan umum kurang, buruk/[ ] Rambut warna kusam [ ] Rambut
mudah dicabut / [ ] Bibir kering, pecah-pecah, mudah berdarah / [ ]
Sudut mulut luka, pecah-pecah, mudah berdarah.
2. Mata
Ketajaman penglihatan tanpa kacamata tidak normal [ ] mata
kanan ...........[ ] mata kiri............./ [ ] / [ ] Radang pada [ ] mata
kanan [ ] mata kiri / [ ] juling [ ] mata kanan [ ] mata kiri.
3. Telinga
Ketajaman pendengaran tidak nomral [ ] telinga kanan [ ] telinga kiri.
4. Mulut
Gigi [ ] berlubang (karies), [ ] tertutup kotoran - karang gigi/gusi [ ]
bengkak [ ] dan [ ] atau [ ] luka, [ ] berdarah/ [ ] lidah kotor / [ ]
Bibir terbelah (sumbing) [ ] dan [ ] atau langit-langit terbelah.
5. Kardio vaskuler

36

Denyut nadi .......per menit, [ ] tidak teratur


Tekanan darah...............
6. Khusus peserta didik wanita 12 tahun ke atas Haid pertama pada
IV.

usia........... tahun
Pencatatan oleh petugas LABORATORIUM
Darah : Hb ............/urine [ ] Rerun, warna .........
Tinja : [ ] telur cacing.
Khusus (sesuai permintaan dokter): [ ] Sputum
[ ] Lain-lain (jelaskan).........................................

V.

Pencatatan oleh DOKTER


1. Keadaan Umum
[ ] Sclera ictris /[ ] Cyonosis /[ ] Conjunctive pucat'/ [ ] Dyspnoe
2. Telinga
[ ] Kelainan pada liang telinga / [ ] Serumen / [ ] Kelainan pada
gendang telirv [ ] kanan [ ] kiri.
3. Mulut dan tenggorokan
[ ] Tonsil membesar, [ ] radang [ ] kelainan pada kelenjar gondok.
[

] Kelenjar submandibulerteraba, membesar.

4. Kardiovaskuler
[

] Gangguan irama jantung :..........................

] Kelainan jantung :..........................

5. Pernafasan
[ ] Asthma bronchiale [ ] Bronchitis kronis
6. Perut
[ ] Hepar teraba / [ ] Lien teraba
7. Alat kelamin
[ ] Hernia / [ ] Hidrocele testicorum / [ ] Lain-lain :
8. Kulit
[ ] Scabies/[ ]Borok/[ ]Mikosis/[ ] Bercak putih indikasi Morbus
Hansen / [ ] lain-lain : ..............
9. Sistem syarat dan anggota gerak
37

[ ] Cerebral palsy / [ ] Epilepsi / [ ] Parkinson / [ ] Lumpuh.


VI.

Kesegaran Jasmani
[ ] istimewa/[ ] Sangatbaik/[ ]Baik/[ ]Sedang/[ ]Buruk/[ ]Sangatbur

VII.

Kesimpulan
1. Medik
[ ] Normal / [ j Perlu Observasi / [ ] Perlu pengobatan / [ ] Perlu
pelayan; spesialistik / [ ] Perlu rehabilitasi
2.

Psikologik
[ ] Normal /[ ] Perlu observasi / [ ] Perlu pengobatan / [ ] Perlu
pelayanan spesialistik / [ ] Perlu rehabilitasi

3. Saran dan tindak lanjut.

tanggal:

dr.
Puskesmas. ..
.

38

7. Cara pengisian format


a) Dengan memberi tanda V dalam kotak yang tersedia di depan kata atau kalimat
yanc cocok dengan hasil pemeriksaan.
Contoh :
a. [V] Bibir terbelah (sumbing) [ ] atau langrt-langit terbelah. Artinya : Bibir
terbelat (sumbing)
b. [V] Bibir terbelah (sumbing) [V] atau langit-langit terbelah. Artinya : Bibir
terbelat (sumbing) dan langit-langit terbelah.
c. [ ] Bibir terbelah (sumbing) [V] atau langit-langit terbelah. Artinya langitlangit terbelah.
b) Kotak yang tidak terisi tanda tersebut berarti tidak ada kondisi seperti tercantum
c belakang kotak.
c) Titik-titik yang ada di belakang suatu kata atau kalimat disediakan untuk
menulis/men jelaskan hasil pemeriksaan.
d) Beberapa petunjuk pelaksanaan pendataan.
2) Pendataan oleh guru
Ada jumlah gejala/ tanda /keadaan yang mudah diamati, dan ada pula
gejala/tanda keadaan yang baru akan dapat dilihat bila subyek diberi tes tertentu.
Berikut ini akai diberikan beberapa petunjuk untuk mempermudah guru dalam
mengadakan obsei vasi terhadap gejala/tanda/keadaan pada diri subyek.
1) Menimbang beratbadan
Timbangan yang dipakai dapat berupa : Timbangan dewasa, timbangan
kama mandi ('spring bathroom scale'), timbangan barang Cara menimbang:
a) Timbangan diletakkan di tempat yang terang dan datar, dan tempat berdi;
diberi alas berpijak ( misalnya sehelai kertas ) agar tempat berdiri tidak
cepe kotor.
b) Jarum timbangan menunjukkan pada angka 0 (nol) sebelum penimbanga
dimulai.
c) Sepatu, sandal, topi, peci, dilepas dulu, pada anak laki juga baju atasnya.
d) Anak disuruh naik ke atas timbangan dan berdiri tegak tanpa
berpegangar misalnya pada dinding.
e) Bacalah dan catatlah angka yang ditunjuk oleh jarum
2) Mengukurtinggi badan

39

Alat yang dipakai dapat berupa :


a) Alat pengukur tinggi badan yang sudah menjadi bagian dari timbangan pad
timbangan dewasa
b) Microtoir
c) Pita pengukur (sentimeter) yang ditempel pada dinding yang rata, atau ukura
sentimeter yang bergambar pada dinding yang rata. Sebagai alat bantu adala
lempengan kayu atau karton, dapat juga buku yang agaktebal. Sudut siku-sik
dari alat bantu ini adalah untuk menentukan batas di atas kepala.
Cara mengukur:
a) Sepatu, sandal, peci, topi dilepas, dan anak disuruh berdiri tegak denga
punggungnya serta belakang kepala menempel ke tiang pengukur atau
dindin yang ada alat pengukurnya.
b) Letakkan sisi siku-siku dari alat bantu tepat pada bagian tertinggi dari kepala
anak dengan sisi siku-siku satu menefnpel pita pengukur. Pada alat pengukur
yang menyatu dengan timbangan hal ini tidak dilakukan sebab sudah ada
alatnya tersendiri menempel pada alat pengukur tersebut.
c) Bacalah dan bacalah tinggi badan anak.
Catatan : Lakukan pengukuran tinggi badan anak pada pagi hari sebelum pelajaran dimulai. Karena anak masih segardan bila dilakukan sesudah jam pelajaran
kemungkinan anak sudah lelah, ototnya kendor dan.ia tidak berdiri tegap,
sehingga ukuran tinggi badan lebih rendah dari tinggi sebenarnya.
3) Penglihatan
Selain gejalaAanda/kelainan yang langsung dapat dilihat. Terdapat pula gejala/
tanda / kelainan yang dilaksanakan dengan pengamatan. Lakukan pengamatan
dengan cara :
(1) Tidak dapat melihat: Subyek diminta menyebut benda yang ada pada jarak
6 meter dari subyek, lalu guru bertanya 'Siapa berdiri disana?' Bila subyek
gagal maka beri tanda V.
(2) Tidak dapat mengenal orang pada jarak 6 meter:
Tanpa pengetahuan Subyek, guru minta bantuan anggota keluarga/kenalan
subyek untuk berdiri pada jarak 6 meter dari subyek, lalu guru bertanya
'Siapa berdiri disana' Bila subyek gagal maka diberi tanda V

40

(3) Sering meraba-raba, kesandung waktu berjalan mendapat kesulitan mengambil benda di dekatnya :
- Subyek diberi perintah untuk berjalan dari tempat ke tempat lain.
-

Perhatikan apa gejala tersebut tampak.


Subyek diminta mengambil benda yang ada di atas meja, misalnya
pensil, buku dan sebagainya. Perhatikan apakah gejala tersebut tampak.

Bila gejala ada maka beri tanda V


4) Pendengaran
Untuk mengamati ada tidaknya gejala kepada subyek diberi tugas :
a) Tidak mendengar: Minta pertolongan orang lain untuk berada pada jarak
15 meter di belakang subyek. Orang tersefaut-diminta untuk bertepuk
tangan, memanggil nama subyek atau membunyikan bunyi-bunyian lainnya.
Perhatikan reaksi subyek, bila tidak memperlihatkan reaksi maka beri tanda
V.
b) Sering menggunakan isyarat dalam berkomupikasi:
(1) Adakan tanya jawab sederhana dengan subyek, misalnya tanya namanya,
umurnya dan sebagainya.
Selanjutnya tanyakan juga benda yang ada di lingkungan subyek atau
suruh subyek menunjuk benda yang disebutkan guru.
Jika sebagai reaksi subyek hanya berisyarat, misalnya dengan gerakan
tangan, beri tanda.
(2) Untuk menguatkan hasil observasi, guru melakukan tanya jawab dengan
orang tua/keluarga subyek.
c) Tidak atau kurang tanggap terhadap suara atau bila diajak bicara : Sama dengan
pada gejala b).
d) Sering memiringkan kepala dalam usaha untuk mendengar: Sama dengan pada
gejala b)
5. Penampilan
Ada beberapa gejala yang langsung dapat diamati, seperti penampilan fisik yam
tidak seimbang. Beberapa gejala perlu observasi yang lebih cermat:
a) Kordinasi gerakan kurang, tidak terkendali : Observasi sikap subyek wakti
berjalan, melompat, memegang benda. Subyek diberi tugas seperti
melompal benda, mengambil barang yang besar (misalnya buku),
Mengambil barang yang kecil (seperti batu Hecil, pinsil).
41

Perhatikan cara mengambilnya ; pada anak tergolong anak dengan Keter


belakangan mental biasanya gerakannya kaku dan tidak ada perbedaan antar:
cara mengambil benda besar dengan cara mengambil benda kecil caranya
sama, seolah-olah menggenggam. Bila gejala kordinasi gerakan kurang/ tak
terkendali, beri tanda.
b) Gerakan hiperaktif, tidak dapat tenang: Dapat diamati segera sewaktu gun
mengadakan wawancara dengan orang tua/keluarga subyek. Berilah tanda
kalau subyek tak dapat duduk dengan tenang, terus meneru memegang
benda di sekitarnya secara gelisah dan perhatiannya sangat mu dart
teralihkan.
c) Ada cacat pada alat gerak: Secara umum gejala ini lebih nyata dapat diama
dengan hanya memperhatikan subyek, misalnya sewaktu guru mengadaka
wawancara dengan orang tua/keluarga subyek, sewaktu subyek berdiri, bei
jalan atau duduk.
6. Tingkah laku
a) Sikap pembangkang/mudah terangsang emosinya/sering melakukan tindaka
yang agresip: Tanyakan pada orang tua/keluarga subyek. Gejala ini kadanc
kadang dapat juga diamati di kelas atau di waktu bermain.
b) Tidak ada atau kurang sekali perhatian terhadap lingkungannya :
Perawat, perawatgigi melakukan pendataan atas dasar hasil observasi, anamnesa
dan atau pemeriksaan tisik sederhana.
Berikut ini diberikan beberapa petunjuk untuk mempermudah pendataan.
1) Keadaanumum
Mencakup dua aspek, (1) kebersihan perorangan dan (2) gejala yan
memberikan indikasi kelainan gizi yang mengarah kepada kurang kalori da
protein (KKP).
2) Mata
a) Ketajaman penglihatan
(1) Melalui observasi dan anamnesa tentukan ada tidaknya gejala
(a) Memicingkan kelopak mata untuk melihat jauh dan mendekatka
obyek untuk melihat dekat.
(b) Mengeluh cepat lelah untuk membaca dekat.
(c) Kesulitan melihat jauh maupun dekat
42

(d) Dapat disertai gerakan mata yang tidak terkoordinir (nistagmus


(2) Lakukan pengukuran ketajaman penglihatan dengan optotip Snellen
b) Radang mata
Beri tanda V bila ditemukan
(1) Mata merah dengan kotoran mata yang tak kunjung sembuh
(Trakoma)
(a) folikel selaput lendir kelompak mata atas
(b) terdapat parut pada selaput lendir kelopak mata atas
(c) kelopak mata atas mengarah kedalam
(d) bulu mata mengarah ke dalam
(e) pada kornea di bagian atas ada infiltraf seperti jarum pentul dan
dikelilingi dengan pembuluh darah berbentuk seperti sisir yang
disebut panustrakomatosa.
(f) ada jaringan parut pada kornea
(2) Gejala berkaitan dengan konjungtivitis akuta
(a) udema dan hiperemis pada kelopak mata
(b) radang pada kunjungtiva
(c) ada sekret serous, seromukous, mukapurulen, purulen
(3) Gejala berkaitan dengan konjungtivitis gonorrhoika
(a) udema dan hiperia berat pada kelopak mata, bila ditekan keluar
sekret purulen
(b) hipermia konjungtis, udema berat pada konjungtiva
(c) dapat disertai ulkus kornea, terutama di bagian bawah kornea
(4) Gejala berkaitan dengan konjungtis fliktenularis
- terdapat flikten di konjungviva bulbi, kornea
(5) Mata merah dengan kemunduran virus
- konjungtivitis dan siller disertai gangguan pada penglihatan
c) Juling
(1) Kedudukan bola mata mengarah keluar (temporal)
(2) Kedudukan bola mata mengarah ke tengah (nasal)
(3) Telinga
Tes ketajaman pendengaran djlakukan dengan Garpu Tala (500 cps)
menggunakan metdde Weber
Teknik/metode Weber dilakukan sebagai berikut:
(a) Garpu Tala diketokkan pada meja, kursi atau benda lain, lalu
ujung tungkainya diletakkan di tengah-tengah dahi
(b) Bandingkan kekuatan bunyi di telinga kiri dan telinga kanan.
Bila ada gangguan pada sistem penghantar atau pada syaraf

43

pendengaran maka bunyi Garpu Tala kurang atau tidak dapat


didengar.
Pemeriksaan ketajaman pendengaran harus dilakukan di ruangan
atau tempat yang tenang dan tidak berisik.
(4) Mulut
a) Gigi berlubang
Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut, dan kalau perlu
dengan eksavator.
Gejala yang diperhatikan adalah kerusakan pada bentuk anatomi
gigi, baik berupa lubang pada dataran kunyah (oklusal)
geraham,maupun dapat berupa lubang disela gigi (geraham atau
g depan), ataupun keadaan dimana mahkota gigi sesudah hanc
dan tertinggal akar gigi.
b) Gigi tertutup kotoran - karang gigi
Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut dan sonde.
(1) Permukaan gigi tertutup dengan endapan lunak seperti me
tega,
(2) Pada umumnya ada endapan keras yang menempel pa bagian
gigi yang menghadap ke lidah (untuk gigi raha bawah), dan
bagian geraham yang menghadap ke pipi (unt geraham di
rahang atas).
Adakalanya endapan yang keras dapat juga ditemukan bagian
labial gigi front bawah. Warna endapan dapat b variasi dari
putih kekuning-kuningan sampai hijau kecoklat
c) Gusi
Pemeriksaan lisik dengan alat bantu kaca mulut atau penek lidah:
(1) Gusi bengkak
(a) Pembengkakan pada gusi terlihat seperti kedelai berwar
putih kekuning-kuningan, pada umumnya tidak sakit.

44

(b) Pembengkakan pada gusi agak difus dan sakit kalau di


kan, dapat disertai pembengkakan pada rahang atau pada
(sehingga muka menjadi asimetris) pada umumnya adalah
riwayat gejala infeksi.
(2) Gusi luka
(a) Dapat berupa gejala tersebut pada butir (1) (a) dima
benjolan seperti kedelai telah pecan.
(b) Dapat berupa luka yang letaknya pada bagian gusi ya
dapat digerakkan, lukanya mempunyai batas yang je yang
berwarna merah, bagian tengah luka tertutup kotoi yang
berwarna abu kekuning-kuningan, umumnya dirt
pembengkakan kelejar submandibuler dan rasa sakit.
(c) Gusi berdarah
Gusi berdarah spontan atau bila disentuh, perhatikan I
gian gusi yang berbatasan dengan gigi yang menggele
bung/membengkak. Ada gejala fetor ex ore
d) Lidah kotor
Lidah kotor ('coated tongue') merupakan indikasi adar
kemungkinan peradangan gastro Intestinal.
e) Kelainan pertumbuhan oro-fasial yang menyolok
(1) Bibir atas terbelah (labioschizis)
(2) Langit-langiUerbelah (palatoschizis)
(3) cheilo-palatoschizis.
Umur mendapat haid hanya dicatat untuk putri di SLIP
dan SLTA. Data ini diperlukan untuk memonitor
perubahan.
b. Pencatatan oleh petugas laboratorium
1) Pemeriksaan rutin dilakukan sebagai tahap lanjut dari penjaringan kesehatan oleh perawat/perawat gigi, mencakup:
(a) Darah : Hb (Sahli)
(b) Urine : Keadaan fisik
(c) Tinja : Telur cacing
2) Pemeriksaan khusus atas permintaan dokter
c. Pencatatan oleh dokter

45

Pemeriksaan dokter merupakan pemeriksaan yang lebih men-dalam


terhadap keadaan yang diidentifikasi pada tahap penjaring-an oleh guru
dan paramedik, dan juga mengidentifikasi kelainan atau penyakit yang
tidak dapat dijaring pada tahap sebelumnya.
Petunjuk pelaksanaan penjaringan kesehatan oleh dokter meliputi :
1)
2)
3)
4)

Jenis kelainan
Perincian kelainan
Gejala / tanda khusus yang perlu diperhatikan
Metode (bahan, cara dan peralatan untuk mendapatkan tanda khusus

tersebut)
5) Identifikasi tindak lanjut sesuai dengan kelainan yang ditemu-kan
sebagaimana diuraikan berikut ini

DAFTAR ISI

46

Hal
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN .......................................................................................
B. TUJUAN .................................................................................................
C. POLA PEMBINAAN...............................................................................

1
1
2

BAB II USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


A.
B.
C.
D.

PENGERTIAN.........................................................................................
TUJUAN UKS.........................................................................................
SASARAN...............................................................................................
PETUNJUK PELAKSANAAN UKS Dl PUSKESMAS ....................

3
3
4
4

47

Kesehatan
Sekolah

48

Anda mungkin juga menyukai