Kali ini sipendik akan mengulas Rahasia Sukses Bisnis Ternak Ayam Kampung.
Sebetulnya banyak sekali jenis peluang usaha di bidang peternakan yang bisa
dikembangkan, namun Anda juga perlu memikirkan bagaimana prospek serta
permintaan pasar dari usaha yang kita jalani untuk jangka panjang.
Dari sudut kacamata bisnis, ternak ayam kampung menjadi salah satu bisnis yang
sangat menarik untuk kita tekuni. Alasannya adalah membudidayakan ayam
kampung dirasa cukup mudah dibandingkan dengan ternak ayam broiler. Apalagi
yang perlu kita perhatikan yaitu harga dari ayam kampung sendiri saat ini
cenderung naik berbanding terbalik dengan harga ayam broiler yang lebih fluktuatif.
Jika anda ingin memulai usaha di bidang peternakan khususnya usaha ternak ayam
kampung perlu memperhatikan beberapa hal seperti berikut ini:
efisien untuk dijalankan di masa sekarang karena pemeliharaan yang ala kadarnya
serta pertumbuhan bobot ayam dan produksi telur nya masih cukup rendah.
pedaging, Anda bisa memulai menambah segmen usaha seperti pembibitan ayam
pedaging maupun ternak ayam petelur.
Untuk Anda yang mau memulai bisnis ayam kampung petelur, bisa memulai usaha
dengan membeli dara ayam petelur berusia 4 hingga 5 bulan. Pelihara ayam
tersebut sampai siap untuk menghasilkan telur pada usia 6 bulan. Cara ini terbilang
cukup singkat dan efektif daripada membeli DOC yang membutuhkan waktu
pemeliharaan lebih lama dan untuk mengurangi resiko selama masa pemeliharaan.
Namun demikian, Anda juga bisa membeli DOC petelur dengan mempertimbangkan
memudahkan adaptasi ayam terhadap lingkungan baru sehingga lebih mudah
dalam menghasilkan telur. Yang menjadi catatan penting adalah Anda perlu
didampingi oleh orang yang sudah pengalaman di bidang ternak ayam kampung
sehingga memudahkan dalam berkonsultasi serta bisa memastikan bahwa usaha
ternak yang kita rintis bisa berjalan dengan baik.
Demikianlah artikel sipendik tentang Rahasia Sukses Bisnis Ternak Ayam Kampung,
semoga bisa memberikan manfaat buat pembaca. Salam sukses.. !!!!!!
==================================================
===================================
Agar dalam usaha budidaya ayam kampung super secara intensif ini bisa berhasil,
diperlukan manajemen dan tata kelola yang baik dan benar. Ada beberapa faktor
yang menjadi penentu keberhasilan usahabudidaya ayam kampung secara intensif.
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam usaha budidaya ayam kampung
secara intensif antara lain :
pertumbuhan yang cepat diprioritaskan. Selain itu waktu penetasan bibit ayam
kampung (DOC) harus tepat waktu(21 hari) tidak terlalu cepat atau terlalu lama.
Ciri-ciri DOC yang memiliki kualitas bagus antara lain berdiri tegap, sehat dan tidak
cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap. Jangan
lupa memberikan vaksinasi sesuai usia DOC.
Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal
pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.
C. Perkandangan
Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak
lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya
memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain
agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha
biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan
bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh
berbagai produsen pembuatan obat.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada
anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih
dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas
kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung
sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan
bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi
litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal 15 cm.
Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang
sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4
minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan
kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang
diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32C. Pada fase
finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam
broiler.
D. Manajemen Pemeliharaan
Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam
keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta
pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha
apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem
pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol
pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan
dengan ketat
Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang
lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi
manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat
menguraikannya di sini.
E. Pengendalian Penyakit
Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan
setuju dengan statement mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan
penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :
-
Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam
kampung :
a. Tetelo (ND)
Penyebab : paramyxivirus
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan
pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang
terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada
b. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu,
lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada
G. Pengelolaan Produksi
Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar
produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas
produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita
dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan
dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen,
karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya
sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan
produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan
DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.
2.
3.
4.
5.
6.
Bila ada serangan penyakit ayam ngorok atau cekreh, tidak perlu khawatir lagi
karena saat ini telah tersedia sebuah formula ampuh untuk mengatasi ayam
ngorok. Obat ayam ngorok ini bernama Prontech.
Dengan pemeliharaan ayam kampung secara intensif dapat meningkatkan
pemenuhan kebutuhan daging ayam kampung yang semakin meningkat.
Salah satu kunci keberhasilan beternak ayam kampung adalah mencatat
setiap kegiatan yang dilakukan, termasuk membuat catatan mengenai pengeluaran
dan pemasukan yang diperoleh setiap harinya. Hal ini penting untuk mengetahui
secara pasti modal dan keuntungan yang diperoleh, sehingga pada periode
berikutnya peternak dapat mengalokasian anggaran dengan jelas.
Pencatatan juga dilakukan terhadap perkembangan jumlah populasi ayam di
peternakan hingga setiap kejadian lain yang berlangsung, seperti program vaksinasi
dan pemberian vitamin, kejadian jangkitan penyakit, banyaknya ayam yang
terjangkit penyakit, hingga pola penanganannya. Termasuk catatan yang dibuat
pada proses penetasan telur. Semua catatan kejadian di peternakan digunakan
sebagai bahan evaluasi jika hasil budi daya yang didapatkan kurang optimal. Selain
itu, dapat digunakan sebagai data untuk perkembangan dan kemajuan peternakan
pada masa yang akan datang.