Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa
ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf
terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis
terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya
yang terkenal adalah Gen re de vie. Perbedaan kedua faham tersebut, kalau
fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga
hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang
manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk
menunjang hidupnya.
Di bawah ini duniabaca.com sajikan beberapa definisi geografi yang akan saling
melengkapi dan dengan demikian diharapkan dapat menyingkap inti masalah
atau pokok kajian geografi.
Definisi / Pengertian Geografi Menurut Para Ahli Tokoh Dunia
Erastothenes (abad ke-1)
Geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi.
Claudius Ptolomaeus (abad ke-2)
Geografi adalah suatu penyajian dengan peta dan sebagian pemukaan bumi
yang menunjukkan kenampakan umum yang terdapat padanya
Preston e James
Geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan
karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi
untuk beralih pada studinya masing-masing.
Lobeck (1939)
Gegografi adalah suatu studi tentang hubungan hubungan yang ada antara
kehidupan dengan lingkungan fisiknya.
Frank Debenham (1950)
Geografi adalah ilmu yang bertugas mengadakan penafsiran terhadap
persebaran fakta, menemukan hubungan antara kehidupan manusia dengan
lingkungan fisik, menjelaskan kekuatan interaksi antara manusia dan alam.
Ullman (1954)
Geografi adalah interaksi antar ruang
Maurice Le Lannou (1959)
Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.
James Fairgrive (1966)
Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir
kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan dunia. Ia juga
berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab pertanyaan di mana
dari berbagai aspek dan gejala geografi.
Strabo (1970)
Geografi erat kaitannya dengan faktor lokasi, karakterisitik tertentu dan
hubungan antar wilayah secara keseluruhan. Pendapat ini kemuadian di sebut
Konsep Natural Atrribut of Place.
Paul Claval (1976)
Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan.
Prof. Bintarto (1981)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik
yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta
permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional
untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
Hasil seminar dan lokakarya di Semarang (1988)
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks
keruangan.
Depdikbud (1989)
Geografi merupakan suatu ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora,
fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.
Herioso Setiyono (1996)
Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola persebaran horisontal
dipermukaan bumi.
Bisri Mustofa (2007)
Geografi merupakan ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim,
penduduk, flora, faquna serta basil-basil yang diperoleh dari bumi.
Harstone
Geografi adalah sebuah ilmu yang menampilkan relitas deferensiasi muka bumi
seperti apa adanya,tidak hanya dalam arti perbedaan perbedaan dalam hal
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjM
zN6En6nMAhUGHI4KHXrSAbQQFgg6MAY&url=http%3A%2F
%2Fsamarinda.lan.go.id%2Fjba%2Findex.php%2Fjba%2Farticle%2Fdownload
%2F153%2F148&usg=AFQjCNFnPBiZHiqmQdpJIrW9fOCedFvBLg&sig2=MszOLnE
n0UN9puqowQbyog&bvm=bv.119745492,d.c2E
http://repository.mb.ipb.ac.id/1559/5/2DM-05-Dadang-Pendahuluan.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21502/4/Chapter%20I.pdf
hanya dikelilingi oleh situasi sosiokultural semata tetapi pada hakikatnya tergantung pula
serta diliputi oleh situasi alamiah.
Frederich Ratzel (1844-1904). Perintis aliran geopolitik ialah Frederich Ratzel, yang
menyatakan dalam bukunya Political Geography (1897) bahwa negara merupakan
organism yang hidup dan supaya dapat hidup subur dan kuat maka memerlukan ruangan
untuk hidup, dalam bahasa Jerman disebut Lebensraum. Negara-negara besar, kata Ratzel
mempunyai semangat ekspansi, militerisme, dan optimisme.
Rudolp Kjellen (1864-1922). Geopolitik sebagai suatu istilah adalah singkatan dari
Geographical Politic, yang dicetuskan oleh seorang sarjana ilmu politik Swedia bernama
Rudolp Kjellen pada 1900, dalam rangka mengemukakan suatu system politik yang
menyeluruh, meliputi demopolitik, ekonomopolitik, sosiopolitik, kratopolitik, termasuk juga
geopolitik. Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen menegaskan
bahwa negara adalah suatu organism yang dianggap sebagai prinsip dasar.
Karl Haushofer (1869-1946). Geopolitik kemudian berubah artinya setelah dipopulerkan oleh
Karl Haushofer seorang perwira tentara di kota Munchen, dengan mengarah ke
ekspansionisme dan resialisme. Hal ini dapat dilihat dari rumusan Karl Haushofer :
Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan demi
kelangsungan hidup suatu organisasi negara untuk memperoleh ruang hidupnya
(lebensraum). Konsep geopolitik yang dikembangkan oleh Karl Haushofer mencakup
seluruh system politik pandangan Kjellen.
Ajaran Pancasila. Konsep Karl Haushofer tidak dapat diterima oleh bangsa Indonesia, karena
sangat bertentangan dengan filsafat hidup bangsa Indonesia. Sesuai dengan ajaran Pancasila,
bangsa Indonesia merumuskan geopolitik sebagai berikut :
Geopolitik adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi
geografis suatu negara dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis tersebut untuk
kepentingan penyelenggaraan pemerintahan nasional dan penentuan-penentuan kebijaksanaan
secara ilmiah berdasrkan realita yang ada dengan cita-cita bangsa.
C. Unsur Dasar Geopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia sebagai fenomena atau gejala sosial harus dilihat sebagai gejala
dinamis, yang selalu mengusahakan persatuan dan kesatuan. Persatuan merupakan suatu
proses, yaitu usaha ke arah berastu untuk menjadikan keseluruhan kea rah satu kesatuan yang
tidak terpisahkan, atau dengan istilah lain sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakikat
satu, yaitu mutlak tidak dapat terbagi dan terpisahkan dari yang lain. Dan sebagai gejala
sosial yang dinamis, geopolitik harus selalu berkembang terus yang konsisten dan relevan,
dengan berlandaskan konsepsi dasar dan konsepsi pelaksana geopolitik Indonesia.
D. Implementasi Geopolitik Indonesia
Pengaruh letak bumi pada posisi silang terhadap ketatanegaraan bagi bagsa Indonesia mula
pertama terasa penting dan mendesak dengan menyatukan nusa dan bangsanya dalam rangka
usaha mengembangkan konsepsi ketahanan nasional atau geostrategic Indonesia, mengingat
bangsa Indonesia yang terdiri atas beberapa suku bangsa dan beraneka budaya serta
bermacam-macam agama, maka konsep geopolitik di Indonesia perlu dilaksanakan untuk
mencapai tujuan bangsa dan negara.
Konsep geopolitik Indonesia mengingat uraian mengenai perkembangan wilayah Indonesia
dan unsur dasar geopolitik Indonesia, dapat diberi batasan yang sedikit berbeda dengan
semula, namun intinya sama, sebagai berikut :
Pengetahuan tentang segala sesuatu dengan memanfaatkan letak geografis negara kepulauan
untuk kepentingan-kepentingan penyelenggaraan pemerintahan nasional yang mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang menghormati ke-bhineka-an