Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAN LATIHAN
By : Emi Pebriani, S.Kep
DEFINISI
Mobilitas atau mobilisasi merupakan
kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya (Aziz AA,
2006)
Mobilitas fisik yaitu keadaan keika
tseseorang mengalami atau bahkan beresiko
mengalami keterbatasan fisik dan bukan
merupakan immobile (Doenges, M.E, 2000)
Body Aligement
Susunan geometrik bagian-bagian tubuh
dalam hubunganya dengan bagian tubuh
yang lain.
2. Balance
Keseimbangan tergantung pada interaksi
antara pusat line gravity.
3. Koordinated Body Movement
Dimana body mekanik berintraksi dalam
fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.
1.
Status Kesehatan
Nutrisi
Emosi
Situasi dan kebiasaan
Gaya hidup
Pengetahuan
1. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat
mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan
sistem saraf berupa penurunan koordinasi.
Perubahan tersebut disebabkan oleh penyakit,
berkurangnya kemampuan untuk melakukan
aktivitas sehari hari sehingga dapat
mempengaruhi mekanik tubuh
2. Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah
membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh
dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadinya penyakit.
3. Emosi
Kondisi seseorang yang mengalami
perasaan tidak aman, tidak bersemangat,
dan harga diri rendah, akan mudah
mengalami perubahan dalam mekanika tubuh
dan ambulasi.
4. Situasi dan Kebiasaan
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan
seseoarang misalnya, sering mengangkat
benda-benda berat, akan menyebabkan
perubahan mekanik tubuh.
5. Gaya Hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat
menyebabkan stress dan kemungkinan besar akan
menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas
yang dapat menganggu koordinasi.
6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan
mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk
mempergunakannya dengan benar, sehingga
mengurangi tenaga yang dikeluarkan. Sebaliknya,
pengetahuan yang kurang memadai dalam
penggunaan mekanika tubuh akan menjadikan
seseorang beresiko mengalami gangguan
koordinasi sistem neurologi dan muskulusletal.
MACAM - MACAMPOSISI
1. Posisi fowler
Adalah posisi setengah duduk atau duduk,
dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi atau di naikkan. Fungsinya untuk
mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan
Untuk membantu mengatasi masalah
kesulitan pernafasan dan cardiovaskuler
Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan,
membaca, menonton televisi)
2. Posisi sims
Adalah Posisi miring kekanan atau kekiri. Posisi
ini dilakukan untuk memeberi kenyamanan dan
untuk memberikan obat melalui anus.
Tujuan :
Untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien
yang tidak sadar.
Mengurangi penekanan pada sacrum dan
trochanter besar pada klien yang mengalami
paralisis.
Untuk mempermudahkan pemeriksaan dan
perwatan pada area parineal.
Untuk tindakan pemberian enema.
3. Posisi trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian
kepla lebih rendah daripada bagian kaki.
Tujuan :
Posisi ini digunakan untuk melancarkan peredaran darah
ke otak
4. Posisi dorsal recumbent
Adalah Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut
fleksi ( ditarik atau direnggangkan) diatas tempat tidur.
Tujuan :
Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa
genetalia serta proses persalinan.
5. Posisi litotomi
Adalah posisi berbaring terlentang dengan
mengangkat kedua kaki dan menariknya
keatas bagian perut.
Tujuan :
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
genetalia dan memasang alat kontrasepsi.
6. Posisi genu pectural
kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
bagian alas tempat tidur.
Tujuan :
Posisi ini digunakan untuk memeriksa daerah
rectum dan sigmoid.
8. Posisi Orthopneu
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari
posisi fowler tinggi dimana klien duduk di
bed atau pada tepi bed dengan meja yang
menyilang diatas bed.
Tujuan :
a. Untuk membantu mengatasi masalah
pernafasan dengan memberikan ekspansi
dada yang maksimal
b. Membantu klien yang mengalami masalah
ekhalasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Alimul,Aziz.2006.Pengantar Kebutuhan
Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika
2. Potter and Perry Volume 2 .
2006.Fundamental Keperawatan ( Mobilisasi
dan Imobilisasi Bab 37).Jakarta:EGC