Anda di halaman 1dari 4

January 2008

December 2007

November 2007

Kategori

Agroindustri Perikanan

Artikel

Bioenergi

Biotechnology Advance

Bioteknologi

Food Chemistry

Food Control

Food Engineering

Food Microbiology

Food Policy

Food Quality

Food Research

Innovative Food

Kegiatan

Kesehatan

Komoditas Pertanian

Manajemen Agroindustri

Opinion in Biotechnology

Rekayasa Teknologi

Teknologi Pangan

Trends in Biotechnology

Uncategorized

Efisiensi Kebutuhan Energi Selama Memproduksi Bioetanol Dengan Melakukan Integrasi


Proses
Pabrik Etanol Berbahan Baku Selulosa di Produksi Pertamakali di Amerika Serikat

Tembakau Memiliki Kandungan Polifenol dan Kaya Akan Antioksidan


Posted by admin on Feb 14, 2008

Semua orang akan setuju jika antioksidan merupakan salah satu senyawa yang bermanfaat untuk
tubuh, tahukah anda bahwa tembakau memiliki keistimewaan tersebut untuk dikembangkan
dalam bidang kesehatan.
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Haiyan Wang , Mouming Zhao, Bao Yang
, Yueming Jiang , Guohua Rao akhir-akhir ini, mereka telah menemukan bahwa didalam daun
tembakau ternyata kaya akan polifenol yang berfungsi untuk mengurangi penyebaran penyakit
dalam tubuh dan mengurangi strees. Polifenol yang dominan didalam daun tembakau adalah
Asam Klorogenik dan Rutin.

Informasi ini sangat menarik untuk dilakukan penelitian di Indonesia, karena selama ini
masyarakat terkooptasi oleh pemikiran bahwa tembakau hanya di gunakan untuk bahan baku
rokok yang notabene sangat mengganggu kesehatan perokok maupaun orang yang ada
disekitarnya

Informasi ini di kutip dari jurnal yang berjudul


Identification of polyphenols in tobacco leaf and their antioxidant and antimicrobial activities

Food Chemistry 107 (2008) 13991406

Anda dapat memperoleh jurnal tersebut dengan mengirimkan permintaan ke email kami di
pusatagroindustri@yahoo.com

Pusing biasanya keluhan pasien untuk menjelaskan keadaan yang dideritanya,


seperti kepala terasa berat, labil, pandangan kunang-kunang, terasa mau pingsan,
kepala muter-muter, dll.
Pusing jarang terjadi pada anak-anak dan lebih banyak pada wanita. Seperti kata
peregrin, penyebab pasti pusing jarang sekali ditemukan pada tiap kasus.
Tapi diagnosa pusing pada umumnya dapat dibagi tiga kategori :
1. Gangguan vestibuler perifer
Ini penyebab terbanyak pada kasus pusing. Contohnya neuronitis vestibular, vertigo
posisional benigna dan otitis media. Biasanya gangguan terjadi pada saraf
vestibularis (pada sepanjang perjalanannya) bukan pada asal saraf di batang otak.
Yang paling sering pada akhir saraf di telinga dalam (labirin) yaitu pada penderita
otitis media.
Gejala : vertigo (kepala muter-muter, pusing tujuh keliling gitu lah) terus mual,

muntah, dan gangguan keseimbangan (sempoyongan) biasanya mengindikasikan


gangguan vestibuler perifer. Mungkin juga ada gejala auditorik, tinitus atau sakit
pada telinga.
Pengobatan : untuk vertigo akut berbaring di ruangan yang gelap dan sebisa
mungkin jgn menggerakkan kepala. Terapi obat2an yang dapat diberikan
antihistamin (untuk vertigo) dan antiemetik (untuk mual dan muntah). Latihan
vestibular juga dianjurkan terutama untuk kasus vertigo posisional benigna.
2. Gangguan sistemik
Misalnya pada penyakit jantung, kelainan metabolik, infeksi, penggunaan obatobatan dan psikogenik (diduga penyebab terbesar). Hampir semua gangguan pada
sistem organ dapat menimbulkan pusing. Orientasi ruang bergantung pada interaksi
antara sensasi, integrasi sentral dan respon motorik yang bersesuaian.
Gejala : kepala berat, mau pingsan atau perasaan tidak enak lainnya pada kepala
biasanya terjadi pada gangguan ini. Anamnesis yang spesifik penting dilakukan utk
mengetahui secara pasti etiologinya seperti penyakit jantung, anemia, obat2an, dan
gangguan psikiatrik.
Pengobatan : tergantung etiologi yang ditemukan.

3. Gangguan pada sistem saraf pusat (SSP)


Contohnya pada stroke, iskemik atau sklerosis. Semua gangguan yang merusak SSP
dapat menimbulkan pusing.
Gejala : Vertigo juga dapat menggambarkan gangguan pada SSP namun hampir
selalu disertai gejala2 SSP lainnya seperti hemiparesi atau rasa baal/kebas pada
wajah.
Pengobatan : untuk vertigo dilakukan terapi yang sama dengan no (1). Diperlukan
pengobatan patologi SSP nya juga.
www.forumsains.com

Anda mungkin juga menyukai