Biasanya dapat kita pilih ukuran kayu muka v sebesar 8 s/d 9 kali
dalamnya gigi tunggal d. Dalam perhitungan hanya boleh digunakan 60%
dari nilai yang diperkenankan (T max )
H
Oh = b .d
P . cos
b.d
tk //
H
v .b
P . cos
v.b
d = d +
d
= 8 kg/ cm2
Yang dicari : ukuran kayu muka v dan nilai gaya p/kekuatan sambungan
sebagai sambungan
gigi tunggal dan sebagai sambungan gigi rangkap.
Penyelesaian : a) sambungan gigi tunggal :
dalamnya gigi tunggal = d max = 1/6 . h = 20 : 6 = 3 cm
kayu muka vmin
= otkII : T .d
= 60 : 8 .3 = 22,5 cm
gaya pmax o tk II . b . d : cos
= 60 . 10 . 3 : 0,423 = 4259
kg
Kontrol terhadap gaya geser T :
gaya H yang diperbolehkan = T . v . b = 8 . 22,5 . 10 = 1800 kg
gaya H yang sebenarnya
= p . cos = 4259 . 0,423 = 1800 kg
Penyelesaian : b) sambungan gigi rangkap :
dalamnya gigi muka = d max = 1/6 . h = 20 : 6 = 3 cm
dalamnya gigi belakang = d max = . h = 20 : 4 = 5 cm
d + d = d
5 + 3 = 8 cm
kayu muka Vmin = o tk II : f . d = 60 : 8 . 8 = 60 cm
gaya P max = o tk II . b . d : cos = 60 . 10 . 8 : 0,423 = 11347 kg
kontrol terhadap gaya geser T :
gaya H yang diperbolehkan = f . v . b = 8 . 60 . 10 = 4800 kg
gaya H yang sebenarnya
= P . cos = 11347 . 0,423 = 4,800 kg
4.2. PAKU
I = panjang paku
d = garis tengah paku
Paku berdiameter kecil lebih baik dari pada yang besar, sebaliknya
kepadatan
paku
jangan
juga terlalu besar untuk menjaga jangan sampai kayu pecah.
min. 15 d untuk ujung papan yang dibebani (kayu muka) min. 12 d untuk
tepi
kayu
yang
dibebani L.
min 10 d jarak antara paku dalam satu barisan min. 5 d jarak antara paku
dan
tepi
kayu
min.
5 d antara dua barisan paku.
perhatian:
jikalau dipakai paku yang agak tebal jarak jarak diatas harus diperbesar.
Satu sambungan paku selalu terdiri dari paling sedikit 4 paku
Sebaiknya pada dua papan paku dipilih begitu panjang, sehingga
ujungnya pada bagian belakang keluar sedikitnya 3d (I). Jikalau dua papan
tidak sama tebalnya dan paku dapat masuk pada papan belakang (kedua)
sedikitnya 8d (II) boleh juga digunakan. Pada tiga papan, paku yang
masuk papan atau balok tengah lebih dari 8d tetapi sisanya masih lebih
dari 8d, maka paku boleh dipasang dari sebelah menyebelah sedekat
mungkin (III). Jikalau pada tiga papan sisa pada papan atau balok tengah
menjadi
kurang
dari
8d
maka
kita
harus
memperhatikan suatu jarak minimal sebesar 5d dalam arah gaya (IV).
pada tiga papan yang sama tebalnya kita dapat menghitung paku sebagai
tampang dua jikalau paku itu masuk paling sedikit 8d kedalam papan
ketiga. Jarak minimal antara dua paku dalam arah gaya menjadi 10d,
walaupun
paku
dipasang
dari
sebelah
menyebelah
(I).
jialau papan sisi atau papan pengapit menjadi agak tipis sebaliknya paku
tampang dua pada ujungnya keluar sedikitnya 3d (II).
Catatan : jarak paku dan beban yang diperkenankan per paku agak
berlainan dengan peraturan konstruksi kayu indonesia NI-5 PKKI 1961 atas
timbangan
penulis
yang
berdasarkan pada praktek dan menjadi:
1. Jikalau kita memperhatikan kelas kelas kayu dalam praktek dapat kita
tentukan : kayu kelas I tidak dapat dipaku karena terlalu keras serta
mudah
pecah
dan
biasanya
juga
mahal.
kayu kelas IV terlalu jelek untuk digunakan pada konstruksi kayu yang
diperhitungkan
secara
statis. Tinggalah kayu kelas II dan III.
2. Dalam praktek untuk konstruksi kayu biasanya digunakan kayu
kalimantan, yaitu kayu meranti atau lanan. Dari kayu kayu itu
dikalimantan tumbuh kira kira 300 macam/jenis antara kayu kelas II s/d
IV, kadang kadang hanya dapat dibedakan antara kelas II dan kelas III
menurut beratnya kering udara. Karena itu dipasang kayu kalimantan
sebetulnya dicampur dengan kayu kelas II dan kelas III
Kesimpulan : Atas dasar ketentuan dari praktek itu penulis buku ini pada
prinsipnya hanya menghitung kau kelas III pada alat sambungan paku,
akan tetapi pada penentuan panjangnya paku diperhatikan juga peraturan
peraturan
dari
jerman
dan
swiss
d
terlihat
pada gambar 4.7. dan 4.8. diatas.
Daftar beban yang diperkenankan per paku untuk kayu dengan
berat jenis rata-rata 0,5 gr/cm3 kering udara
Ukuran paku
2 bwg 3 bwg
31/2
41/2
41/2 bwg 5 bwg
paku garis
Mm
II
10
bwg8
bwg9
6
6
tengah
mm
3,05
3,40
3,76
4,19
5,20
5,20
panjangnya
63
76
89
102
114
130
paku
Kekuatan 1
paku
Kg
31
40
50
61
94
94
Tampang satu
kg
62
80
100
122
188
188
Tampang dua
Keperluan
ukuran
sambungan
Cm
6,2
8,0
10,0
12,2
18,8
18,8
per paku mm
2
Jumlah paku
kira-kira per kg ptg
280
185
130
93
53
47
paku
Kekuatan
terhadap
kg
12
15
20
30
50
60
pencabutan
Gambar 4.9.
penyelesaian :
banyaknya paku :
n=
p
n paku
2 ' 100
50
15d = 56,4
12d = 45,1
mm
jarak dalam arah gaya (dari muka dan dari belakang )
5d = 18,8 mm
4.3. Baut
4.3.1. Baut biasa
I = panjang baut
d = garis tengah baut
Sambungan dengan baut hanya boleh digunakan pada bangunan
bangunan sederhana. Untuk menerima atau menyalurkan beban - beban
besar pada bangunan tahan lama, baut tidak dapat digunakan.
Sambungan dengan baut dinilai sebagai lemah dan tidak boleh disamakan
dan digunakan bersama dengan sambungan jenis lain. Jangan
menggunakan
baut tanpa cincin yang cocok ( lihat daftar berikut).
untuk bangunan dengan kayu ulin/jati maka, nilai nilai pada tabel beban
yang
diperkenankan harus ditambah 15%.
besarnya cincin boleh dikurangi 4 nilai, yaitu 4 nilai atau 8 mm dari garis
tengah baut. Lubang baut harus dibuat secukupnya saja, speling tidak
boleh
lebih
dari
1,0
mm.
Gambar 4.10
Sambungan sambungan siku :
Gambar 4.11.
Daftar beban yang diperkenankan per baut untuk kayu dengan berat jenis
rata-rata 0,5 gr/cm3 kering udara:
Baut garis tengah
Garis tengah
didalam drat/snail
Cincin minimum
mm
12
14
16
18
5/8
20
22
25
1
mm
10,5
12,5
14
16
18
20,5
mm
mm
mm
58
50/5
0
5
63
55/5
5
5,5
68
60/6
0
6
74
65/6
5
7
80
70/7
0
8
92
80/8
0
8
105
95/9
5
8
cm
cm
3.6/8 4.5/1
8/8
0
10/1
5/10
10/1
0
6/12
12/1
2
6/12
12/1
2
6/14
14/1
4
6/16
16/1
6
tengah
Kekuatan 1 baut
tampang satu
Kekuatan 1 baut
tampang dua =
00
=
kg
308
384
463
kg
kg
kg
615
538
461
768
672
576
925
809
694
kg
625
850
544
626
711
858
450
= 900
Kekuatan 1 baut
untuk gaya tarik :
Daftar berat untuk baut bersama mur per 100 ptg. Dalam kg
Panjangnya baut
mm
mm
12
14
16
5/8
18
20
22
25
1
200
230
250
270
300
330
350
380
400
420
450
480
500
23,1
25,8
27,5
29,3
32,0
34,6
36,4
39,1
40,9
28,
9
32,
6
35,
0
37,
4
41,
0
44,
6
47,
1
50,
7
53,
1
55,
5
59,
1
62,
8
65,
2
41,
0
45,
7
48,
9
52,
0
56,
8
61,
5
64,
7
69,
4
72,
5
75,
7
80,
4
85,
2
88,
3
56,6
62,6
66,6
70,6
76,6
82,6
86,6
92,5
96,5
100
106
112
116
64,
7
72,
1
77,
0
82,
0
89,
4
96,
8
101
109
114
119
126
133
138
93,1
99,0
105
114
123
129
138
144
150
159
168
174
157
176
193
217
237
2 baut 22m
cincin 80/80/8 mm
Gammbar 4.12
Penyelesaian:
menurut daftar beban yang diperkenankan per baut dapat kita memilih 2
baut
22
mm
2
x
1422 = 2844 kg, dengan cincin segiempat 80/80/8 mm.
jarak baut yang perlu diperhatikan :
ujung dan jarak baut masing-masing 7d = 154 mm 16 cm
contoh 2 : pada suatu konstruksi rangka batang ada suatu sambungan
antara batang tepi bawah dan diagonal dengan 1 baut 14 mm
menurut
gambar
4.13.
tentukan gaya tekan yang diperbolehkan pada diagonal itu.
Gambar 4.13
berikut.
Penyelesaian:
menurut daftar beban yang diperkenankan per baut
suatu baut 14 mm dibawah gaya tekan dengan sudut
dapat
( pada sudut
menerima
= 600
640
kg.
I = Panjangnya Baut
d = garis tengah
baut
Baut Kunci (baut berkepala bundar pipih)
Daftar berat untuk baut kunci dengan mur per 100 ptg.
Dalam kg
Baut garis tengah
d=
mm
kepala garis tengah D = mm
17
8
22
10
3/8
28
12
32
14
35
16
5/8
38
Panjangnya mm
40
50
60
70
80
100
120
140
160
180
200
240
300
1,40
1,62
1,84
2,06
2,28
2,72
3,16
2,6
5
3,0
4
3,4
4
3,8
3
4,2
3
5,0
2
5,7
7
6,5
6
7,3
6
4,56
5,18
5,79
6,41
7,03
8,26
9,43
10,6
11,9
13,3
14,7
17,5
21,7
7,66
8,54
9,43
10,3
11,2
13,0
14,7
16,4
18,2
20,0
21,7
24,9
29,7
12,7
13,9
16,3
18,6
21,0
23,5
25,9
28,3
33,1
40,3
19,8
22,9
25,9
29,1
32,3
35,4
38,6
45,0
54,6
bagian
luar mm
lobang
mm
18
25
30
35
40
45
50
55
60
7,4
9,5
11,5
13
14
16
18
20
22
Tebalnya
mm
Beratnya
kg/100 ptg
1,5
2
2,5
3
3
3
3
4
4
0,248
0,659
1,19
1,95
2,59
3,24
4,03
6,54
7,68
Dipergunakan
untuk baut
kunci + secrup
kunci
6 mm/1/4/
8 mm
10 mm/3/8
12 mm
14 mm
16
mm/5/8
18 mm
20
mm/3/4
Lobang
mm
Tebalnya
mm
Beratnya
kg/100 ptg
Dipergunak
an untuk
baut
40/40
50/50
60/60
70/70
70/70
80/80
95/95
13
15
17
19
22
24
27
4
5
6
7
7
8
8
4,5
9,0
15,5
25,5
24,2
37,2
52,2
12 mm
14 mm
16 mm
18 mm
20
mm/3/4
22 mm
25 mm/1
s = panjangnya uliran
I = panjangnya baut
d=
mm
panjangnya mm
40
50
60
70
1,67
1,93
2,20
2,47
10
3/8
14
16
5/8
19
3,00
3,41 4,82
3,85 5,46
4,26 6,05
Daftar berat untuk sekrup kunci per 100 ptg. Dalam kg.
Baut garis tengah
d=
10
3/8
12
14
2,76
3,31
3,83
4,72
5,60
6,44
7,29
8,15
9,01
9,87
6,74
7,99
9,22
10,4
11,7
13,0
14,2
17,0
11,
7
13,
6
15,
5
17,
4
19,
3
21,
2
23,
1
mm
80
100
120
140
160
180
200
240
300
16
5/8
19
14,7
16,9
19,2
21,3
23,8
26,1
30,9
38,1
32,2
35,4
38,6
41,8
48,2
57,8
27,
2
L = panjangnya kunci
d = garis tengah baut
B = lebarnya kunci
Pada daftar beban yang diperkenankan untuk baut perentang yang berikut
harus diperhatikan, bahwa nilai-nilai tersebut hanya berlaku untuk baut
perentang dengan dua baut bermata dan bukan pada baut perentang
dengan baut berkaitan, yang menjadi jauh lebih lemah dan kurang kuat.
Ukuran
drat
d
Beban
yang
dipecahka
n
kg
Beban
yang
diperboleh
kan
kg
panjangn
ya
L = mm
Lebarnya
3/8
5/8
1
11/8
11/4
11/2
13/4
2
1500
2600
4500
6600
12000
15000
19000
28000
38000
50000
500
860
1500
2200
4000
5000
6300
9300
12600
16600
120
180
205
230
260
290
290
320
360
400
25
35
42
52
68
80
80
86
100
118
Beratnya
kg/ptg
B = mm
0,25
0,70
1,35
2,35
4,00
6,50
7,50
10,50
15,00
23,00
Karena baut perentang sering digunakan bersama kabel kawat baja, maka
kita juga memperhatikan pengikatan kabel kawat baja yang baik.
Banyaknya sengkang (klem) kabel kawat baja minimal dapat ditentukan
menurut
garis
tengah
kabel
sebagai
berikut
:
pada garis tengah kabel sampai 15 mm diperlukan 3 sengkang kabel
pada garis tengah kabel 16 s/d 30 diperlukan 5 sengkang kabel
pada garis tengah kabel 31 s/d 40 mm diperlukan 7 sengkang kabel
Pemasangan dan jarak minimal dapat diperhatikan pada gambar berikut :
a = selongsong kabel
b = sengkang kabel
d = garis tengah kabel
Panjang baut pasak khusus disesuaikan dengan jumlah tebal kayu yang
disambung. dengan cara begitu dapat digunakan satu baut pasak khusus
untuk penyambungan beberapa bagian (tampang). Sebaiknya digunakan
baut pasak khusus bergaris tengah (d =) 8 24 mm. Setiap sambungan
hendaknya menggunakan paling sedikit empat baut pasak khusus.
Daya tahan baut pasak khusus ini 35% lebih besar dari baut biasa dengan
ukuran sama. Besarnya daya tahan paling baik bisa dicapai pada
sambungan tampang satu dengan tebal kayu 5,75 d, dan pada
sambungan tampang dua dengan tebal kayu 6,0 d. Pada tebal kayu
yang lebih besar tidak lagi diperhitungkan kenaikan daya tahanya.
jarak pada sambungan dengan baut pasak khusus dapat lebih kecil
daripada sambungan dengan baut biasa, lihat gambar 4.15. beberapa
baut pasak khusus yang dipasang berbaris harus ditempatkan dengan
jarak d melawan urat kayu, seperti juga diperlukan pada sambungan
dengan baut biasa. Untuk menghindarkan momen tambahan, maka
hendaknya
baut-baut pasak khusus ini dipasang simetris.
meskipun baut pasak khusus ini cukup kokoh, tetapi oleh karena
berbatang licin hendaknya digunakan baut klem dengan mur ( satu per
empat baut pasak khusus). Lebih lebih kalau baut pasang khusus itu
menanggung beban arah batangnya. Dalam melaksanakan sambungan
dengan baut pasak khusus, hendaknya pembuatan lubang dilakukan
setelah bagian-bagian yang akan disambung disetel dengan baut klem itu.
sambungan siku :
Gambar
4.16.
6
18
16
10
12
14
128
147
147
147
147
147
147
147
10
160
230
230
230
230
230
230
230
12
192
288
331
331
331
331
331
331
14
224
338
448
480
450
450
450
450
16
256
384
512
589
589
589
589
589
18
288
432
576
720
745
745
745
745
20
320
480
640
800
920
920
920
920
22
352
528
704
880
1056
1113
1113
1113
24
384
576
768
960
1152
1325
1325
1325
26
416
624
832
1040
1248
1456
1555
1555
28
448
672
896
1120
1344
1568
1792
1803
30
480
720
960
1200
1440
1680
1920
2070
= 00 . jikalau
( 1= 360
d
mm
4
16
6
18
12
14
272
326
326
326
326
326
326
326
10
340
510
510
510
510
510
510
510
12
408
612
734
734
734
734
734
734
14
476
714
952
1000
1000
1000
1000
1000
16
544
816
1088
1306
1306
1306
1306
1306
18
612
918
1224
1530
1652
1652
1652
1652
20
680
1020
1360
1700
2040
2040
2040
2040
22
748
1122
1496
1870
2244
2468
2468
2468
24
816
1224
1632
2040
2448
2856
2938
2938
26
884
1326
1768
2210
2652
3094
3448
3448
28
952
1428
1904
2380
2856
3332
3808
3808
30
1020
1530
2040
2550
3060
3570
4080
4080
d
mm
4
16
6
18
10
12
14
176
211
211
211
211
211
211
211
10
220
330
330
330
330
330
330
330
12
264
396
475
475
475
475
475
475
14
308
462
616
647
647
647
647
647
16
352
528
704
845
845
845
845
845
18
396
594
792
990
1069
1069
1069
1069
20
440
660
880
1100
1320
1320
1320
1320
22
484
726
968
1210
1452
1597
1597
1597
24
528
792
1056
1320
1584
1848
1901
1901
26
572
858
1144
1430
1716
2002
2231
2231
28
616
924
1232
1540
1848
2158
2464
2587
30
660
990
1320
1650
1980
2310
2640
2970
Untuk sambungan dengan baut pasak khusus pada kayu ulin (lauraceae
Eusideroxylon zwageri), maka dari EMPA ( lembaga penelitian konstruksi
swis).
ditetapkan nilai dan jarak minimal berikut :
Sambungan siku :
Daftar beban yang diperkenankan per baut pasak khusus untuk kayu
ulin ( lauraceae eusideroxlyon zwageri) :
Pasak garis tengah
mm
16
20
Mm
mm
mm
20
60
4
22
65
4
cincin tebalnya
cm
kg
kg
kg
2400
2100
1800
3000
2625
2250
kg
kg
88009200
60008800
belahnya terletak pada garis bagi sudut kedua kayu yang disambung.
Nilai nilai
rumus berikut :
Beban yang diperkenankan per pasak cincin atau billdog connector pada
sudut
= 00 dari daftar (N) berikut ( dalam kg) dikalikan dengan
1=
180
Daftar beban yang diperkenankan pada pasak cincin untuk kayu dengan berat
jenis rata-rata o,5 gr/cm3 kering udara :
Pasak garis
tengah
luar DI
dalam
Dd
pasak lebarnya b
Baut pegang
tengah
cincin segiempat
cincin tebalnya
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
60
52
18
80
70
22
100
88
26
120
108
30
140
126
36
160
144
40
180
164
46
200
184
50
12
50/5
0
5
14
60/6
0
6
14
60/6
0
7
16
70/7
0
7
16
70/7
0
7
18
70/7
0
7
18
70/7
0
7
20
80/80
8
Ukuran kayu
minimal :
papan pengapit
= s/d 300
6/14
6/12
6/18
6/14
6/20
6/16
8/22
8/18
8/24
6/20
cm 8/12
cm 8/10
8/14
8/12
8/18
8/14
8/20
8/16
10/2
2
8/18
10/2
4
8/20
= lebih dari
300
kayu tengah
= s/d 300
cm 6/12
cm 6/10
= lebih dari
10/3
0
8/24
10/3
0
10/2
4
10/32
8/26
10/32
10/26
300
Jarak antara baut
dan ujung kayu v
(kayu muka)
jarak antara dua
baut (tengah
pasak)
jarak antara
pinggir
pasak dan tepi
kayu
yang dibebani a
yang tidak
dibebani b
Diperkecilnya luas
kayu tanpa baut
cm
12
15
18
21
24
27
30
cm
12
16
20
24
28
32
36
40
cm
3
2
3
2
4
2
4
2
4
2
4
2
6
3
6
3
cm
4,3
7,1
11,2
15,6
22,3
28,4
37,3
45,0
420
315
210
780
585
390
114
0
855
570
162
0
121
5
810
226
0
169
5
113
0
2880
2160
1440
378
0
283
5
189
0
4600
3450
2300
Kekuatan 1 pasak
= 00
= 450
= 900
kg
kg
kg
Pelat kotok bulldog dari baja ini yang berbentuk bulat, oval atau
segiempat pelaksanaan penggunaanya sama seperti pasak cincin bergigi
tetapi
mempunyai
perbedaan
seperti
berikut:
pelatnya menjamin penetrasi yang rata kedalam bidang-bidang kayu yang
disambung.
Bulldog Connector tidak memerlukan alat alat khusus seperti mata bor
khusus
yang
diperlukan untuk pasak cincin.
sebagai contoh diberikan dibawah ini satu daftar kekuatan bulldog
connector yang bundar.
Daftar beban yang diperkenankan per Bulldog Connector untuk kayu dengan
berat jenis rata rata 0,5 gr/cm3 kering udara :
Bulldog Connector
Garis tengah D
Tingginya
b
Tebalnya seng s
m
m
m
m
m
m
50
10
1,3
62
17
1,3
75
19
1,3
95
25
1,3
117
30
1,5
140
31
1,5
165
33
1,8
m
m
m
m
12
50/5
0
16
60/6
0
16
70/7
0
16
70/7
0
20
80/8
0
20
90/9
0
25
100/1
00
cm
6/10
6/8
6/12
6/10
6/12
6/10
6/14
6/12
8/18
8/16
10/2
0
8/18
10/24
8/20
cm
12
12
14
14
17
20
23
kg
kg
kg
350
300
250
550
475
400
750
650
550
100
0
875
750
135
0
117
5
100
0
175
0
152
5
130
0
2400
2100
1800
Kekuatan 1 Bulldog
= 00
=450
=900
40
2 x 3780 . ( 1 180 ) = 5880 kg > 5600 kg
Contoh 2 : Suatu batang tarik dengan gaya P = + 3900 kg harus
disambung menurut gambar 4.22. berikut dengan Bulldog Connector.
Penyelesaian
:
Menurut daftar beban yang diperkenankan per Bulldog Connector dapat
kita pilih 4 Bulldog Connector 95 mm = 4 x 1000 = 4000 kg dengan
2
baut
pegang
16
mm
dan
cincin
jarak yang perlu diperhatikan pada ujung dan antara bulldog connector
menjadi 14 cm.
4.7. Perekat
Yang dimaksudkan dengan istilah perekat, dan penggunaan perekat
untuk pembuatan konstruksi berlapis majemuk dengan perekat, ialah
konstruksi kayu yang menggunakan papan papan tipis, yang direkatkan
dengan seratnya sejajar dengan perekat, sehingga merupakan balok yang
berukuran besar.
Yang termasuk balok berlapis majemuk dengan perekat ini antara lain,
balok segiempat (hetzer ) dan balok berbentuk 1 dari kayu berlapis
majemuk. Semua balok berlapis majemuk dengan perekat ini hendaknya
dibuat oleh perusahaan, yang sudah mengkususkan diri dalam hal itu.
Tebal lapisan papan masing-masing biasanya 20 mm s/d 30 mm. (Tidak
boleh melebihi 40 mm.) Balok hetzer yang bentuknya segiempat
membutuhkan lebih banyak bahan, tetapi pembuatanya membutuhkan
kerja kurang sedikit setiap m3 kayunya dibandingkan dengan balok
berlapis majemuk dengan perekat berbentuk I. Memang yang terakhir
lebih hemat dalam hal bahannya. Ada baiknya ditentukan menurut
keadaanya, mana yang digunakan, balok segiempat (Hetzer) atau balok
Perekat sintetis
PVA resinoid dispersion :
asetat).
kayu
dan
bahwa
dicampur
kaleng
Perekat kondensasi
jika
menjadi
dimana
cuaca
formaldehyde
Digunakan
terlindung
diperindustrian
terhadap
resin
walaupun
Epoxy Resin :
menghubungkan
Perekat Kontak :
dalam
yang
sebentar
dipress
terbatas.
titik berikut :
10%. Tetapi pada tinggi balok lebih daripada 30 cm harus dikurangi lagi
dengan faktor c.
30
h
Contoh :
Pada Hetzer menurut gambar 4.25. disamping tegangan normal yang
boleh dihitung menjadi misalnya :
30
55