PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan organisasi menyentuh berbagai karakteristik yang problematis dari
organisasi bisnis : pengasingan yang dialami oleh karyawan, pekerjaan yang monoton,
perasaan tertekan yang muncul karena masalah otoritas, tanggung jawab yang harus
diterima manajer, taktik kekuasaan, tekanan yang dialami oleh bawahan oleh karena
atasan yang sewenang-wenang.
Munculnya masalah dan pertanyaan tentang batas-batas moral serta perilaku etis serta
tidak etis dalam kehidupan seringkali seing ditemui belakangan ini sehingga materi ini
yang memaparkan dan menjelaskan apa kewajiban daripada seorang karyawan, hak
daripada karyawan dan kewajiban serta hak perusahaan perlu dibahas lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Organisasi Rasional
Koordinasi rasional atas aktivitas-aktivitas sejumlah individu untuk mencapai tujuan
eksplisit bersama, melalui pembagian tenaga kerja dan fungsi dan melalui hierarki
otoritas dan tanggung jawab.
Jika suatu organisasi dilihat dengan cara seperti itu, maka sebagian besar realita dasar
organisasi merupakan hierarki otoritas formal yang diidentifikasikan dalam bagan
organisasional yang mewakili berbagai jabatan resmi dan garis kewenangan dalam
organisasi. Model organisasi rasional mengasumsikan bahwa sebagian besar informasi
dikumpulkan dari tingkat operator, naik melewati sejumlah tingkat manajemen formal,
yang masing-masing mengumpulkan informasi serupa, sampai akhirnya mencapai
manajemen tertinggi. Berdasarkan informasi ini, manajer tertinggi membuat keputusan
tentang kebijakan-kebijakan umum, yang selanjutnya diturunkan melalui hierarki formal
dan diperjelas dalam setiap tingkat manajerial sampai menjangkau tingkat operator dalam
bentuk instruksi kerja yang mendetail. Keputusan-keputusan semacam ini didesain untuk
mencapai tujuan-tujuan ekonomi umum seperti efisiensi, produktivitas, keuntungan,
pengembalian, investasi maksimum, dan sebagainya. Tujuan ditetapkan oleh individuindividu yang menduduki jabatan tertinggi dalam hierarki otoritas yang dianggap
memiliki hak yang sah untuk membuat keputusan semacam itu.
Model ini mengasumsikan pegawai sebagai agen yang secara bebas dan sadar telah
setuju untuk menerima otoritas formal organisasi dan berbagai dan berusaha meraih
tujuan organisasi dan sebagai gantinya mereka memperoleh dukungan dalam bentuk gaji
dan kondisi kerja yang baik. Perjanjian kontraktual ini mengikat masing-masing pegawai
ke dalam organisasi dengan cara mendefinikan secara formal kewajiban-kewajiban setiap
pegawai dan jangkauan otoritasnya. Dari perjanjian kontraktual, pegawai menerima
tanggung jawab moral untuk mematuhi atasan dalam usaha mencapai tujuan organisasi,
selanjutnya, organisasi jugs memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan dukungan
ekonomi pada para pegawai seperti yang telah dijanjikan.
Tanggung jawab etis dasar yang muncul dari aspek-aspek rasional organisasi
difokuskan pada dua kewajiban moral yaitu :
2
perusahaan.
perusahaan. Melanggar hubungan kontraktual berarti melanggar hak dan kewajiban yang
telah ditetapkan dalam kontrak. Konflik kepentingan potensial bisa etis ataupun tidak etis
tergantung pada kemungkina di mana penilaian pegawai dipengaruhi oleh kepentingankepentingan yang saling bertentangan. Ada dua jenis situasi dan aktivitas yang perlu
mendapat perhatian :
a. Suap dan pemerasan komersial. Suap komersial adalah sesuatu yang diinginkan
kepada seorang pegawai oleh orang dari luar perusahaan dengan tujuan agar saat
pegawai melakukan transaksi bisnis dengannya pegawai tersebut akan melakukan
sesuatu yang menguntungakan baginya.
b. Pemberian. Menerima pemberian bisa menjadi etis ataupun tidak etis. Pemberian dari
seseorang secara Cuma-Cuma dan atanpa ada syarat dikatakan etis.
2. Pencurian Pegawai dan Komputer
Tindakan pegawai yang mencari keuntungan pribadi dengan menggunakan sumber
daya perusahaan tanpa persetujuan pemilik yang sah dapat dikatakan sebagai pencurian.
Macam-macam bentuk pencurian :
a. Pencurian komputer. Yang dikatakan dengan pencurian komputer yaitu mengcopy
program-program komputer perusahaan, menyalin data-data komputer perusahaan,
menggunakan komputer tidak pada saat jam kerja.
b. Rahasia perdagangan. Rahasia perdagangan terdiri dari informasi publik yang :
Menyangkut aktivitas, teknologi, perencanaan, kebijakan, dan catatan suatu
perusahaan.
Hak paten yang dimiliki perusahaan.
Langkah-langkah pengamanan, perjanjian kontraktual, serta perintah eksplisit.
Hal-hal di atas jika diketahui oleh pesaing maka akan mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk bersaing secara komersial.
3. Insider Trading
Insider trading adalah suatu tindakan menjual dan membeli saham perusahaan
berdasarkan informasi dari orang dalam perusahaan. Insider trading adalah ilegal karena
tidak etis dan orang yang melakukannya berarti mencuri informasi dan memperoleh
keuntungan yang tidak adil dari anggota masyarakat lain.
2.3 Kewajiban Perusahaan Terhadap Pegawai
4
perusahaan gaji adalah biaya yang harus ditekan dalam rangka menekan biaya produksi
sehingga harga produk bisa menjadi lebih murah dan tidak kalah bersaing.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan gaji adalah sebagai berikut :
a. Gaji dalam industri dan wilayah tempat seseorang bekerja. Pasar kerja setidaknya
memberikan indikator kasar tentang gaji yang layak dan cukup kompetitif. Selain itu
biaya hidup di tiap-tiap wilayah tidaklah sama sehingga perlu diperhitungkan dalam
menentukan gaji karyawan.
b. Kemampuan perusahaan.
Keuntungan
yang
diperoleh
perusahaan
harus
intrik, persaingan memperoleh sumber daya organisasi, membentuk kelompok kecil yang
saling bermusuhan, perlakuan pengawasan yang sewenang-wenang, berebut memperoleh
kesempatan memajukan karier, saling berdebat mengenai tujuan organisasi yang
sesungguhnya, serta berselisih tentang strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Analisis politik akan organisasi yang akan kita lihat sekarang adalah pandangan yang
lebih mutakhir tentang organisasi dibanding analisis rasional. Tidak seperti model
rasional, model politik organisasi tidak hanya melihat pada garis kewenangan (otoritas)
dan komunikasi dalam organisasi ataupun mengasumsikan bahwa semua perilaku
organisasi secara rasional didesain untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran ekonomi
seperti keuntungan atau produktivitas. Namun sebaliknya, model politik melihat
organisasi sebagai suatu system yang terdiri dari sejumlah koalisi kekuatan yang saling
bersaing, jalur pengaruh dan komunikasi formal dan informal yang terbentuk dari koalisikoalisi tersebut.
Dalam model politik, individu dilihat berkumpul membentuk koalisi yang selanjutnya
saling bersaing satu sama lain memperebutkan sumber daya, keuntungan, dan pengaruh.
Dengan demikian tujuan organisasi menjadi tujuan yang dibentuk oleh koalisi yang
paling kuat dan yang paling dominan. Tujuan tidak dibentuk oleh otoritas yang sah,
namun ditetapkan melalui tawar menawar antara berbagai koalisi. Realita dasar
organisasi, menurut model ini, bukanlah otoritas formal atau hubungan kontraktual,
namun kekuasaan : kemampuan individu ( atau kelompok individu ) untuk mengubah
perilaku pihak lain menuju cara yang diinginkan tanpa harus mengubah perilaku mereka
sendiri menuju cara yang tidak diinginkan. Satu contoh koalisi organisasi dan kekuatan
nonformal yang dapat dipakai, bahkan untuk mendesak otoritas formal, didapatkan dari
catatan tentang kehidupan dalam suatu lembaga pemerintah.
lain. Walaupun perusahaan secara hukum diizinkan untuk mengawasi para pegawai yang
menggunakan asset-asset perusahaan, kinerja mereka, keterlibatan dalam kepentingan
pribadi (yang dapat merugikan perusahaan), perusahaan tetap harus memperhatikan hal
berikut :
a. Relevansi. Perusahaan harus membatasi penyelidilkan terhadap pegawai yaitu hanya
sebatas pada bidang-bidang yang bersangkutan langsung dengan masalah yang
dihadapi perusahaan.
b. Metode. Perusahaan perlu membedakan metode-metode penyelidikan yang sifatnya
biasa dan dapat diterima serta metode lainnya.
2. Kebebasan Suara Hati
Seorang karyawan bebas untuk tidak melakukan sesuatu yang dianggapnya salah
sehingga perusahaan tidak boleh memaksa seorang karyawan untuk melakukan suatu
pekerjaan yang secara nurani dianggapnya salah.
3. Whistle Blowing
Usaha yang dilakukan oleh karyawan atau mantan karyawan untuk mengungkapkan
kesalahan perusahaan. Orang yang melakukan tindakan whistle blowing tersebut di sebut
whistle blower. Whistle blowing bisa bersifat internal dan eksternal. Dikatakan internal
ketika karyawan hanya melaporkan kepada petinggi perusahaan, dikatakan eksternal
ketika adanya keterlibatan pihak luar akibat tanggapan dari laporan karyawan kepada
pihak luar tersebut. Jadi apabila ada seorang karyawan atau mantan karyawan yang
melaporkan kegiatan perusahaan yang tidak etis kepada pihak berwenang itu bukan
merukapakn kesalahan sebatas :
a. Ada bukti yang kuat, jelas dan komprehensif.
b. Karyawan telah memalui proses whistle blowing internal.
c. Dapat dipastikan bahwa tindakan whistle blowing eksternal tersebut dapat mencegah
praktek tidak etis tersebut.
d. Pelanggaran etika yang dilakukan perusahaan cukup serius dan merugikan kalayak
banyak serta lebih buruk dibandingkan akibat tindakan whistle blowing pada diri
sesrorang, keluarganya dan pihak lain.
Contoh kasus Jeffrey Wigand adalah seorang Whistle Blower yang sangat terkenal di
Amerika Serikat sebagai pengungkap sekandal perusahaan The Big Tobbaco. Perusahaan
ini tahu bahwa rokok adalah produk yang addictive dan perusahaan ini menambahkan
8
bahan carcinogenic didalam ramuan rokok tersebut. Kita tahu bahwa carcinogenic adalah
bahan berbahaya yang dapat menimbulkan kanker. Yang perlu diingat bahwa Whistle
Blower tidak hanya pekerja atau karyawan dalam bisnis melainkan juga anggota di dalam
suatu institusi pemerintahan (Contoh Khairiansyah adalah auditor di sebuah institusi
pemerintah benama BPK). Didalam dunia nyata yang mengalami pelanggran dalam hal
hukum tidak hanya terjadi di dalam perusahaan atau institusi pemerintahan yang dapat
menimbulkan ancaman secara substansial bagi masyarakat akibat dari tindakan Whistle
Blowing.
Secara lengkapnya seorang whistle blower telah menyimpang dari kepentingan
perusahaan. Jika pengungkapan ternyata dilarang oleh hukum atau diminta atas perintah
eksekutif untuk tetap dijaga kerahasiannya maka laporan seoarang whistle blower tidak
dianggap berkhianat. Bagaimanapun juga di amerika serikat tidak ada kasus dimana
seorang whistle blower diadili karena dianggap berkhianat . Terlebih lagi di dalam U.S
federal whistleblower statues, untuk dianggap sebagai seorang whistle blower seorang
pekerja harus secara beralasan yakin bahwa seseorang atau institusi atau organisasi
ataupun perusahaan telah melakukan tindakan pelanggaran hukum.
uang
pension.
e. Jika perusahaan memiliki anak perusahaan yang lain hendaknya mentransfer
karyawannya untuk bekerja di anak perusahaannya yang lain.
f. Perusahaan bisa melakukan pelatihan kembali bagi karyawan yang ditransfer.
g. Pemberian kesempatan bagi pegawai untuk turut serta dalam kesempatan membeli
perusahaan.
h. Perusahaan harus membayar pajak lokal selama lima tahun.
7. Hak Untuk Berserikat
10
Pegawai berhak untuk menjalin hubungan satu sama lain dan membentuk serta
menjalankan serikat pekerja untuk mencapai tujuan-tujuan moral yang sah. Pekerja juga
berhak melakukan pemogokan apabila ada praktek tidak etis dari perusahaan.
Etika Dan Stakeholder Karyawan dalam pandangan Islam
Etika
Secara etimologi, Etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani ethikos mempunyai
beragam arti : pertama, sebagai analisis konsep-konsep terhadap apa yang harus, mesti,
tugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dan lain-lain. Kedua,
aplikasi ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, aktualisasi
kehidupan yang baik secara moral.
Menurut Ahmad Amin memberikan batasan bahwa etika atau akhlak adalah ilmu yang
menjelaskan arti yang baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
Bisnis
Kata bisnis dalam Al-Quran biasanya yang digunakan al-tijarah, al-bai,
tadayantum, dan isytara. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan dalam
bahasa arab tijaraha, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang
bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan
(menurut kamus al-munawwir).
DEFINISI ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan kalau etika sebagai perangkat prinsip
moral yang membedakan apa yang benar dari apa yang salah, sedangkan bisnis adalah
suatu serangkaian peristiwa yang melibatkan pelaku bisnis, maka etika diperlukan dalam
bisnis.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa, Etika bisnis adalah norma-norma atau
kaidah etik yang dianut oleh bisnis, baik sebagai institusi atau organisasi, maupun dalam
interaksi bisnisnya dengan stakeholdersnya.
An Nisa' : 29
11
Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu;
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Larangan membunuh diri
sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain
berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.
Dari tinjauan Islam identifikasi stakeholder dari perspektif teori stakeholder
konvensional masih memiliki kekurangan yang dianggap fundamental, yakni belum
memasukkan unsur yang bersifat spiritual, yaitu hubungan manusia yang menjalankan
proses bisnis dengan Tuhan. Dimana Allah SWT sebagai pemilik mutlak dari segala
sesuatu akan meminta pertanggungjawaban manusia atas apa yang telah mereka lakukan.
Hubungan manusia dengan Tuhan dilaksanakan dengan menjalankan perintah dan
larangannya baik yang berkaitan dengan, aqidah, syariah, maupun akhlak. Dan ketiga hal
ini senantiasa saling berhubungan. Berkaitan dengan proses bisnis yang merupakan
hubungan antara sesama manusia syariah syarIslam memberikan aturan yang disebutkan
dalam sebagai muamalah.
Chapra dan Ahmed (2002:14) menyatakan bahwa the most important stakeholder in
the case of Islamic finance is Islam itself. Dengan demikian institusi keuangan Islam
harus senantiasa memerhatikan nilai-nilai Islam dalam menjalankan bisnisnya.
12
Contoh kasus
PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan
Copper & Gold Inc. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap
bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di
Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang
mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia. PT Freeport Indonesia
merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC),yaitu perusahaan internasional atau
transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara
maju dan berkembang.
Contoh kasus pelanggaran etika yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia :
Mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia (FI) disebabkan perbedaan
indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport di seluruh
dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah daripada
pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama. Gaji sekarang per jam
USD 1,5USD 3. Padahal, bandingan gaji di negara lain mencapai USD 15USD 35 per
jam. Sejauh ini, perundingannya masih menemui jalan buntu. Manajemen Freeport
bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas kita dapat menarik kesimpulan :
1. Model Organisasi rasional mengasumsikan pegawai sebagai agen yang secara bebas
dan sadar telah setuju untuk menerima otoritas formal organisasi dan berbagai dan
berusaha meraih tujuan organisasi dan sebagai gantinya mereka memperoleh
dukungan dalam bentuk gaji dan kondisi kerja yang baik.
2. Dalam kewajiban pegawai terhadap perusahaan, kewajiban moral utama pegawai
adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan
yang mungkin mengancam tujuan tersebut seperti bersikap tidak etis dan berusaha
meraih kepentingan sendiri.
a. Konflik Kepentingan
b. Pencurian Pegawai dan Komputer
c. Insider Trading
3. Dalam menjalankan kewajiban perusahaan terhadap pegawai antara lain perusahaan
harus memenuhi :
a. Gaji
b. Kondisi Kerja
Kondisi kerja ada kaitannya dengan kesehatan dan keamanan serta kepuasan kerja.
4. Analisis politik akan organisasi yang akan kita lihat sekarang adalah pandangan yang
lebih mutakhir tentang organisasi dibanding analisis rasional. Tidak seperti model
rasional, model politik organisasi tidak hanya melihat pada garis kewenangan
(otoritas) dan komunikasi dalam organisasi ataupun mengasumsikan bahwa semua
perilaku organisasi secara rasional didesain untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran
ekonomi seperti keuntungan atau produktivitas.
5. Hak dari pegawai diantaranya :
a. Hak Privasi, adalah hak individu untuk menentukan apa, dengan siapa, seberapa
banyak informasi tentang dirinya yang boleh diketahui atau diungkapkan kepada
orang lain.
b. Kebebasan Suara Hati, Seorang karyawan bebas untuk tidak melakukan sesuatu
yang dianggapnya salah sehingga perusahaan tidak boleh memaksa seorang
14
para pegawai.
Memberikan hak untuk membuat keputusan tentyang aktivitas-aktivitas yang
15
e. Hak Proses Yang Layak Dan PHK Sepihak, Proses yang layak mengacu kepada
proses yang adil saat pembuat keputusan menetapkan sanksi kepada karyawan.
Proses yang layak menjamin bahwa individu tidak diperlakukan secara sewenangwenang, tidak adil, kejam, dan juga menetapkan batasan moral atas pelaksanaan
kekuasaan atasan.
f. Hak Pegawai dan Penutupan Perusahaan, Meskipun penutupan perusahaan
terkadang perlu, namun pihak perusahaan juga harus menghargai hak-hak pegawai
dan tidak merugikan mereka. Langkah-langkah yang dapak dilakukan untuk
pension.
Jika perusahaan memiliki anak perusahaan yang lain hendaknya mentransfer
karyawannya untuk bekerja di anak perusahaannya yang lain.
g. Hak Untuk Berserikat, Pegawai berhak untuk menjalin hubungan satu sama lain
16