PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan teknologi di berbagai bidang kehidupan terutama di
bidang kesehatan menuntut Sumber Daya Manusia selalu ditingkatkan,
sebagai salah satu unit fungsional bidang kesehatan diharuskan selalu
meningkatkan
ilmu
pengetahuannya
melalui
pendidikan
maupun
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1
AV SHUNT
2.1.1
B. PEMBULUH VENA
Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh darah
arteri yang membawa darah dari alat alat tubuh masuk kedalam jantung.
Bentuk dan susunannya hampir sama dengan arteri. Katup pada vena yang
terdapat disepanjang pembuluh darah berfungsi untuk mencegah dari tidak
kembali lagi ke sel atau jaringan. Vena yang terbesar adalah vena
pulmonalis, vena mempunyai cabang, yaitu venolus yang selanjutnya
menjadi kapiler.
Pembuluh balik vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju
jantung.
Darahnya
banyak
mengandung
karbondioksida.
pembuluhnya tipis dan tidak elastis ,jik a diraba denyut jantungnya tidak
terasa .Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya .Katup
sepanjang pembuluhnya .Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir
satu darah.Dengan adanya katuo tersebut,aliran darah tetap mengalir
menuju jantung .Jika vena terluka darah tidak memancar tetapi mermbes
dari seluruh tubuh pembuluh darah balik bermuara menjadi satu.
Pembuluh darah balik besar ,yang disebut vena cava. Pembuluh
darah ini masuk kejantung melalui serambi kanan. Setelah menjadi
pertukaran gas diparu-paru ,darah mengalir ke jantung lagi melalui vena
paru-paru. Vena ini membawa darah yang kaya oksigen, jadi darah dalam
semua pembuluh vena pulmonalis. Salah satu penyakit menyerang
pembuluh balik adalah varises.
1. Vena yang masuk ke jantung
a. Vena Kava Superior, merupakan vena besar yang menerima darah
dari bagian atas leher dan kepala yang di bentuk oleh persatuan dua
vena brakhiosefalika yang masuk ke dalam. atvium dektra. Vena
azigos bersatu pada permukaan posterior vena kava superior sebelum
masuk ke pericardium.
b. Vena kava inferior, menerima darah dari alat-alat tubuh bagian
bawah, menembus sentrum tendineum setinggi vertebrae thorakalis,
dan masuk ke bagian terbawah atrium dekstra.
c. Vena Pulmonalis. Dua vena pulmonalis yang meninggalkan paruparu membawa darah teroksigenasi (banyak mengandung oksigen)
dan masuk ke atrium sinistra.
10
11
No Pembeda
Dinding pembuluh
Lebih tebal
Lebih tipis
Lumen / salran
Sempit
luas
Katup
Tidak ada
Ada
disepanjang
pembuluh,
berfungsi
untuk
mencegah
terjadinya arus balik,
sehingga arah aliran
hanya ke satu arah
Aliran darah
Meninggalkan jantung
Menuju jantung
Tekanan darah
Kuat
lemah
denyutan
Terasa, seirama
denyut jantung
C. ION
ESSENSIAL
YANG
JANTUNG.
1. Pengaruh Ion Kalium (K)
12
denganTidak ada
MEMPENGARUHI
KERJA
kelemahan
jantung
sedemikian
rupa
sehingga
biasanya
akan
mematikan
orang,
karena
tetani
yang
konsentrasi
ion
kalsium
sampai
tingkat
yang
13
a. Sistole
14
hal
ini
disebut
ruang
rugi
alveolar
16
daerah yang tidak mendapat perfusi yg baik tetapi ventilasi baik : ruang
rugi alveolar.
Jika paru tidak mendapatkan ventilasi, maka akan mengalami
hypoxemia (kekurangan oksigen pada darah), yg dapat mengakibatkan
hypoxia
(kekurangan
oksigen
pada
jaringan
dimana-mana)
17
dilakukan
pemeriksan
duples
sonografi (scanning)
untung
19
2.
4.
Flap kulit sebelah lateral diangkat sehingga vena cephalica terlihat lalu
disisihkan sejauh kurang lebih 3 cm untuk menghindari trauma pada
cabang saraf radialis.
5.
Arteri radialis dapat dicapai tepat sebelah lateral dari muskulus flexor
carpi radialis dengan cara membuka fascia dalam lengan bawah secara
tranversal tepat diatas denyut nadi.
6.
7.
Pada tehnik end to side, dengan benang yang diletakkan tepat dibawah
arteri radialis yang disisihkan kemudian arteri tersebut diklem
menggunakan klem vaskular.
8.
9.
21
10. Perdarahan
22
beberapa
bulan
setelah
dilakukannya
operasi.
Sering
24
f. Mortalitas
Angka kematian setelah tindakan A-V shunt 0%. Kematian umumnya
dikarenakan penyakit penyebabnya yaitu end stage renal disease.
2.1.14 Perawatan Pasca Bedah
Pasca bedah penderita dapat dipulangkan. Dilakukan pembebatan
pada daerah yang di operasi. Daerah yang dilakukan A-V shunt tidak
diperkenankan untuk IV line, ditekan atau diukur tekanan darahnya.
Jahitan diangkat setelah hari ke 7.
Follow-Up
Hari ke 7, ke 14 tentang adanya aliran ( thrill )
Yang dievaluasi :
1.
Klinis
2.
BAB III
KESIMPULAN
25
A-V Shunt
adalah
suatu
tindakan
pembedahan
dengan
cara
DAFTAR PUSTAKA
27