MULUT
1. Ulkus Aftosa / Stomatitis Aftosa (Canker Sore)
Morfologi :
Lesi ini berupa ulkus kecil tungga atau multipel (biasanya garis tengah
kurang dari 5 mm), terdapat pada mukosa oral.
Biasanya lesi nyeri dan tampak dangkal dengan anyaman nekrotik yang
hemoragik, berupa erosi superfisial bundar yang sering ditutupi oleh eksudat putih abuabu dengan cincin eritematosa.
menyebar sampai ke seluruh vital, sehingga prognosis kanker lidah lebih buruk
dibandingkan dengan kanker bibir.
B. FARING
1. Faringitis ;
a. Faringitis Viral
Morfologi :
c. Faringitis ulseratif
Morfologi :
Merupakan komplikasi yang umum dari agranulositosis (defisiensi
polimoronukleus) akibat leukemia atau kegagalan sum-sum tulang.
Etiologi :
Dahulu penyebabnya yang penting adalah difteri, tetapi dewasa ini di
berbagai negara sudah dilakukan erdikasi dengan imunisasi.
2. Tonsilitis
Morfologi :
Merupakan kumpulan jaringan limfoid yang ditutupi oleh epitel skuamosa
non-keratin yang melanjut ke dalam beberapa celah; dapat berperan sebagai
tempat debris atau nidus infeksi.
Etiologi :
Disebabkan oleh bakinfeksi bakteri yang menimbulkan radang akut atau,
yang lebih sering terjadi, kekambuhan radang kronis yang menimbulkan
pembesaran tonsil dan kelemahan umum.
3. Tumor
Morfologi :
Dapat berupa karsinomar epidermoid dan karsinoma sel transisional yang
memberikan gambaran epitel transisional di antara epitel skuamosa dan kolumner,
epitel jenis respirtorius
Kebanyakan adalah anaplastik (undiferensiasi) dan dapa ditemukan limfoma
pada tonsil
Etiologi :
C. ESOFAGUS
1. Akalasia
Morfologi :
Terjadi karena adanya aliran balik (refluks) isi lambung ke dalam esofagus.
Etiologi :
GERD biasanya terjadi setelah makan dan disebabkan melemahnya tonus
sfingter esofagus atau tekanan di dalam lambung yang lebih tinggi dari esofagus.
Hernia hiatus yang merupakan penonjolan sebagian lambung melalui lubang
diafragma juga dapat menyebabkan refluks.
D. LAMBUNG
1. Gastritis
Morfologi :
Gastritis Kronik :
Eoris dan pendarahan yang timbul mudah dilihat dengan endoskopi dan
disebut gastritis erosif akut.
3. Karsinoma Lambung
Morfologi :
Sebagian besar adenokarsinoma
Kasus sebagian besar ditemukan secara klinis sudah lanjut
Kasus dini (karsinoma terbatas pada mukosa atau submukosa) mempunyai
prognosis baik
Semua ulkus gaster harus dianggap mempunyai potensi ganas.
Etiologi:
a. Adenokarsinoma Tipe-Intestinal
Makanan;
1) Nitrit yan berasal dari nitrat (ditemukan dalam makanan dan air minum, dan
digunakan sebagai pengawet daging) dapat mengalami nitrosoamin dan nitrosamida.
2) Makanan yang diasapkan dan acar
3) Asupan garam berlebihan
4) Menurunnya asupan buah dan sayuran segar;
Gastritis kronis dengan metaplasia intestinal;
1) Infeksi Helicobacter pylori
2) Anemia pemisiosa
Kelainan anatomi; Setelah gastektomi distal subtotal
b. Karsinoma Difus
Faktor resiko belum diketahui kecuali muutasi herediter E-kaderin(jarang
ditemukan)
Sering terdapat infeksi Helicobacter pyloriHelicobacter pylori dan gastritis
kronis
4. Dispepsia
Morfologi :
Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering
dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut.
Etiologi:
Ketidakpatuhan diet, waktu makan tidak teratur, dan adakalanya berhubungan
dengan ketakutan dan tekanan jiwa.
E. USUS HALUS
1. Ulkus Duodenum
Morfologi :
90% Terjadi pada bulbus duodeni dan pendarahan sering pada dinding
posterior bulbus duodeni.
Seringkali mengalami sekresi asam berlebihan.
Etiologi :
2. Obstruksi Usus
Morfologi :
Gangguan (apapun penyebabnya) aliran isi usus sepanjang saluran usus dapat
bersifat akut maupun kronis, parsial maupun total.
Obstruksi usus kronis biasanya mengenai kolon akibat adanya karsinoma atau
pertumbuhan tumor, dan pergerakannya lambat. Sebagian besar obstruksi mengenai usus
halus.
Terdapat dua jenis obstruksi usus : (1) Non-Mekanis (misalnya, ileus paralitik
atau ileus adinamik), peristaltik usus dihambat akibat pengaruh toksin atau trauma yang
memengaruhi pengendalian otonom motilitas usus. (2) Mekanis, terjadi obstruksi di
dalam lumen usus atau obstruksi mural yang disebabkan oleh tekanan ekstrinsik.
Etiologi :
Obstruksi non-mekanis atau ileus adinamik; pembelahan abdomen karena
adanya penghambatan peristaltik akibat visera abdomen yang tersentuh tangan. Refleks
penghambatan peristaltik ini disebut ileus paralitik.
Atoni usus dan peregangan gas sering timbul menyertai berbagai kondisi
traumatik, terutama setelah fraktur iga, trauma medula spinalis, dan fraktur tulang
belakang.
Obstruksi mekanis; faktor usia, kanker kolon, benda asing dan kelainan
kongenital.
3. Divertikulosis
Morfologi :
Duplikasi usus berbentuk dua tabung tubulr atau berbentuk kista di mesenterium.
Merupakan penonjolan keluar dari keseluruhan tebal dinding usus, dan ini terjadi pada
duodenum dan jejenum.
Etiologi :