Selulitis
Dermatitis atopic
Psoriasis vulgaris
Tampilan klinis
o Plak eritema dengan skuama tebal berwarna putih keperakan.
Terutama menyerang daerah ekstensor (siku, lutut) dan kepala
o Penyakit bersifat kronik berulamng. Seringkali dipicu oleh stres.
o Tanda-tanda khas psoriasis
Fenomena tetesan lilin (bila digores terlihat seperti lilin)
tata laksana
o kortikosteroid topical, calcipotriene (analog vit.D), dan/atau
preparat ter
o terapi ultraviolet digunakan pada lesi yang luas
Herpes Zoster
Tinea
Tampilan klinis
o Tinea kapitis : alopesia dan skuama di kepala (grey patches). Bila
rambut patah tapi akarnya masih tersisa, maka akan terlihat seperti
titik-titik hitam (black dot). Bila terjadi reaksi inflamasi, maka
akan membentuk massa yang terlihat basah dan kotor (kerion)
o Tinea korporis : plak eritema berbatas tegas dengan skuama dan
tepi lebih aktif (central healing). Distribusi di kulit tubuh yang
tidak termasuk kepala, tangan, kaki, dan selangkangan.
o Tinea kruris : lokasi di selangkangan. Berhubungan dengan
pakaian ketat, kelembaban tinggi, dan suhu tinggi. Biasanya gatal.
Tampilannya berupa plak eritema berbatas tegas dengan skuama
dan tepi lebih aktif
o Tinea pedis : ada beberapa bentuk. Yang paling sering ditemukan
adalah bentuk interdigiti, dimana terdapat eritema, skuama,
maserasi, dan fisura di antara jari-jari kaki. Terasa gatal dan nyeri.
Penunjang
o Tes KOH(10% rambut, 20% kulit dan kuku) : hifa panjang bersepta
o Lampu wood: kuning kehijauan
Tatalaksana
o Tinea kapitis : griseofulvin oral
o Tinea korporis, cruris, pedis : antifungal topical (clotrimazole,
ketoconazole, miconazole)
Pitiriasis versikolor
Scabies
Tampilan klinis
o Papul dan vesikel eritema multiple. Distribusi umumnya di tangan
dan kaki
o Diagnosis dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal : gatal di
malam hari, ditemukan terowongan, ditemukan tungau, terjadi
pada kelompok
Penunjang
o Burrow ink test : untuk melihat terowongan
o Pemeriksaan mikroskopik untuk melihat tungau
Tatalaksana : permetrin 5% adalah DOC, tapi tidak boleh digunakan pada
anak <2 bulan. Untuk mereka digunakan sulfur presipitatum 6%
Urtikaria
Kusta
BTA (-). Bila pemeriksaan BTA tidak tersedia, jumlah lesi diatas 5
dianggap MB. Anestesi dan pembesaran saraf lebih jelas pada lesi PB
dibandingkan MB.
Tatalaksana
o MB : rifampisin + dapsone + clofazimine selama 12 bulan
o PB : rifampisin + dapsone selama 6 bulan