Anda di halaman 1dari 4

Furunkel

Definisi : radang folikel rambut dan sekitarnya


Tampilan klinis : keluhannya nyeri, kelainan berupa nodus eritematosa
berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat pustule. Tempat predileksi ialah
tempat yang banyak friksi, misalnya aksila dan bokong
Tatalaksana : jika sedikit cukup dengan antibiotic topical. Jika banyak
digabung antibiotic sistemik

Selulitis

Definisi : kelainan kulit berupa infiltrat yang difus di subkutan dengan


tanda-tanda radang akut
Tampilan klinis
o Gejala konstitusi : demam malaise
o Didahului oleh trauma, biasa predileksinya di tungkai bawah
o dapat disertai edema, vesikel, dan bula
tata laksana : istirahat tungkai bawah dan kaki yang diserang ditinggikan
(elevasi) diatas jantung. Pengobatan sistemik dengan antibiotic, topical
diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptic.

Dermatitis atopic

Definisi : inflamasi kulit kronis dan residif


Tampilan klinis
Gejala utamanya adalah gatal
Bentuk polimorfik, umumnya berupa eritema dan skuama, tapi bisa
juga ada vesikel, krusta, papul, sampai likenifikasi. Kulit pasien
seringkali kering (xerosis)
Lebih sering menyerang daerah fleksor dan wajah
Onset biasanya dibawah usia 2 tahun
Sering disertai rhinitis alergi dan asma (trias atopi)
Tata laksana
Pelembab setiap hari untuk mencegah serangan
Kortikosteroid topical saat ada gejala. Pemilihan jenis kortikosteroid
tergantung beratnya lesi

Psoriasis vulgaris

Tampilan klinis
o Plak eritema dengan skuama tebal berwarna putih keperakan.
Terutama menyerang daerah ekstensor (siku, lutut) dan kepala
o Penyakit bersifat kronik berulamng. Seringkali dipicu oleh stres.
o Tanda-tanda khas psoriasis
Fenomena tetesan lilin (bila digores terlihat seperti lilin)

Tes Auspitz (titik-titik perdarahan di dasar lesi)


Fenomena koebner (kulit sehat yang mengalami trauma
bisa menjadi psoriatic

tata laksana
o kortikosteroid topical, calcipotriene (analog vit.D), dan/atau
preparat ter
o terapi ultraviolet digunakan pada lesi yang luas

Herpes Zoster

etiologi : virus varicella-zosterdorman yang mengalami reaktivasi


tampilan klinis : vesikel multiple dengan dasar eritema yang distribusinya
mengikuti dermatom, dan tidak pernah melewati garis tengah tubuh.
Gejala nyeri cukup menonjol. Ada riwayat varicella di masa lalu.
Penunjang : tes Tzanck (sel raksasa berinti banyak)
Tatalaksana : acyclovir 5x800 mg PO selama 7 hari

Tinea

Tampilan klinis
o Tinea kapitis : alopesia dan skuama di kepala (grey patches). Bila
rambut patah tapi akarnya masih tersisa, maka akan terlihat seperti
titik-titik hitam (black dot). Bila terjadi reaksi inflamasi, maka
akan membentuk massa yang terlihat basah dan kotor (kerion)
o Tinea korporis : plak eritema berbatas tegas dengan skuama dan
tepi lebih aktif (central healing). Distribusi di kulit tubuh yang
tidak termasuk kepala, tangan, kaki, dan selangkangan.
o Tinea kruris : lokasi di selangkangan. Berhubungan dengan
pakaian ketat, kelembaban tinggi, dan suhu tinggi. Biasanya gatal.
Tampilannya berupa plak eritema berbatas tegas dengan skuama
dan tepi lebih aktif
o Tinea pedis : ada beberapa bentuk. Yang paling sering ditemukan
adalah bentuk interdigiti, dimana terdapat eritema, skuama,
maserasi, dan fisura di antara jari-jari kaki. Terasa gatal dan nyeri.
Penunjang
o Tes KOH(10% rambut, 20% kulit dan kuku) : hifa panjang bersepta
o Lampu wood: kuning kehijauan
Tatalaksana
o Tinea kapitis : griseofulvin oral
o Tinea korporis, cruris, pedis : antifungal topical (clotrimazole,
ketoconazole, miconazole)

Pitiriasis versikolor

Tampilan klinis : distribusi di dada, punggung, dan perut. Berupa macula


hiper atau hipopigmentasi nummular multiple dengan skuama halus
Penunjang
o KOH parker : hifa pendek dengan spora bergerombol
o Lampu wood : kuning keemasan
Tata laksana : selenium sulfide atau antifungal topical. Lesi luas bisa
dengan antifungal oral

Scabies

Tampilan klinis
o Papul dan vesikel eritema multiple. Distribusi umumnya di tangan
dan kaki
o Diagnosis dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal : gatal di
malam hari, ditemukan terowongan, ditemukan tungau, terjadi
pada kelompok
Penunjang
o Burrow ink test : untuk melihat terowongan
o Pemeriksaan mikroskopik untuk melihat tungau
Tatalaksana : permetrin 5% adalah DOC, tapi tidak boleh digunakan pada
anak <2 bulan. Untuk mereka digunakan sulfur presipitatum 6%

Urtikaria

Dibagi menjadi akut (<6minggu) dan kronik (>6 minggu)


Tampilan klinis : plak yang sangat gatal, warna bervariasi dari pucat
sampai eritema
Penunjang
o Urtikaria alergi : skin prick test atau IgE RAST
o Urtikaria kontak : tes dermografisme
o Urtikaria dingin : ice cube test
o Urtikaria kronik : DPL, LED, TSH, CRP, tes fungsi hati, urinalisis,
ANA dll, untuk mencari penyebab urtikaria
Tatalaksana : antihistamin H-1 generasi 2 sebagai lini pertama

Kusta

Etiologi : infeksi kronik akibat Mycobacterium leprae


Diagnosis kerja bisa dibuat apabila salah satu kriteria di bawah terpenuhi :
o Lesi hipopigmentasi atau eritema dengan hilangnya sensasi yang
jelas. Lesi umumnya berupa macula, papula, atau nodul
o Penebalan saraf perifer yang disertai dengan hilangnya sensasi
o Pada kerokan kulit ditemukan bakteri tahan asam
Dibagi menjadi dua tipe, multibasilar (MB) dan pausibasilar (PB) untuk
keperluan tata laksana. Per definisi, pada lesi MB BTA (+)dan lesi PB

BTA (-). Bila pemeriksaan BTA tidak tersedia, jumlah lesi diatas 5
dianggap MB. Anestesi dan pembesaran saraf lebih jelas pada lesi PB
dibandingkan MB.
Tatalaksana
o MB : rifampisin + dapsone + clofazimine selama 12 bulan
o PB : rifampisin + dapsone selama 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai