Anda di halaman 1dari 13

Maka besar momen dititik B :

M B=M mak =F 2 R=2 M


Besar legangan lengkung yang terjadi :

M b
=
I
y

dimana :

I=

1
t
y
2
=> b = M mak=
M
p
1 3 mak
bt
12

b=

G ( 2 M ) 12 M 12 F R
G
M mak =
= 2 =
2
bt
bt2
bt
b t2

Besar defleksi sudut yang terjadi :

M KO
=
I
L
=

ML
ML
12 M L 12 F R L
=
= 3 =
IE
1 3
b t3 E
bt M bt E
12

Besar defleksi ( lendutan ) yang terjadi :

R=

12 F R L
12 F R F L
R=
3
bt E
bt2 T E

Oleh karena harga

=>= b=

b=

12 F R
2
bt

FL
tE

37

1 3
bt
12

1
y= t
2

Besar energy yang tersimpan dalam pegas spiral :

1
1
12 F R L
U= M= FR
2
2
bt3 E

U=

GF R L
3
bt E
24 b t
24 b t

Bila persamaan tersebut dialikan dengan

U=

G F 2 R 2 L 24 b t 144 F 2 R 2 bt L
=
3
2 4
24
b t E 24 b t
Eb t

U=

12 F R b t L
12 F R
dimana : b =
2 2
2
24 E
bt
bt

maka :

maka:u= 2b

bt L
b t L=volume dari pegas .
24

Contoh soal untuk pegas spiral.


Sebuah pegas spiral yang terbuat dari plat dengan lebar 6 mm dan tebal 0,25 mm
serta panjang pegas tersebut 2,5 meter. Di asumsikan tegangan maksimum adalah
800 N/mm2serta harga E = 0,2x106 N/mm2
Ditanyakan :
a. Besar momen lengkung dari pegas.
b. Defleksi sudut yang terjadi.
c. Energy yang tersimpan dalam pegas.
Penyelesaian :
Diketahui :
B

b = 6 mm
t = 0,25 mm
L = 2,5 meter = 2500 cm

r
38

p
A

= 800 N/mm2

E = 0,2 x 106 N/mm2


Momen lengkung yang terjadi :
2

b=

b b t 800 ( 6 ) (0,25)2
12 M

M
=
=
2
12
12
bt

M=25 N /mm

Besar defleksi sudut yang terjadi :

12 ( 25 ) 2500
12 M L
=
=40( rad)
3
3
6
b t E 6(0,25) 0,210

Besar defleksi dalam putaran :


1 putaran = 2

(rad)

1
40=6,37 putaran
2

Besar energy yang tersimpan dalam pegas :

1
1
U= M = 25 ( 40 )=500 ( N . mm )=0,5 ( N . m )
2
2
0,5 joule

2.2.4 Perhitungan pegas daun ( leaf spring )


Untuk menghitung kekuatan dari pegas daun, yang harus di perhatikan adalah
fungsi dari pegas itu sendiri dan arah serta letak beban yang di berikan pada
kontruksi pegas tersebut,
Dimana =
b

b = lebar dari pegas


t = tebal dari pegas
39

L = panjang pegas

W
t

A
Besar momen lengkung yang terjadi :

M =W L
Tegangan lengkung yang terjadi :

M b
y
= ==> b= M
I
y
I

I=

dimana

1 3
bt
12

1
t
2
G M GW L
b=
M= 2 =
1 3
bt
b t2
bt
2

.1)

Benar defleksi maksimum untuk contilever ini yaitu :

W L3
3EI
3

WL
4W L GW L 2 L
=
=
1 3 E b t3
bt2 3 E t
3E bt
12

Besar defleksi maksimum untuk contilever ini yaitu :

b=

GL
2 L2
==

=
b
3 Et
b t2

..2)

Bila plat tersebut di buat berlapis sebanyak n buah maka :


L

W
t

40

1
: y= t
2

Besar tegangan lengkung pada persamaan . 1) menjadi :

b=

GW L
nbt2

..3)

Besar defleksi ( lendutan) pada persamaan 2 menjadi :

4 W L3
2 L2
=
=
nE bt2 b 3Et

4)

Bila posisi pegas di tumpu pada kedua ujungnya dan mendapat pembebanan di
tengah-tengahnya ( lihat gambar ) :
Maksimum momen lengkung

M =W L
W =2W
1
B

Tegangan lengkung :

t
L

L
L=2L
1

M b
=
I
y

b=

y
M
I

Besar tegangan lengkung yang terjadi :

1
L
2
G M GW L
b=
M= 2 =
1 3
bt
b t2
bt
12
Besar defleksi maksimum untuk kontruksi pada gambar :

W I L31
48 E I

dimana :

LI =2 L

41

W I =2 W

( 2W )( 2 L )2 2 W B L3 16 W L3
=>=
=
=
48 E I
48 E I
48 E I
W L3
=
3EI
Bila plat tersebut disusun berlapis seprti gambar :

B
B=nb
L

Besar tegangan lengkung yang terjadi :

M b
y
= b= M
I
y
I

dimana

1
y= t
2

1 3
I =n b t
2
1
t
2
G M GW L
b=
M=
=
2
2
1 3
n
b
t
n b t
n bt
12

.5)
Besar defleksi yang terjadi :

W L3
=
2EI

W L3
G W L3
=
3
1
2E n bt2 n E bl
12

GW L L2
GW L
=
dimana: b=
2
n B L Et
nbt2
42

== = b .

L
Et

Bila diperhatikan persamaan. 4) dan 6) untuk bermacam defleksi, besar legangan


pada penampang daun yang sama ( i.e full lenght leaves ) adalah 50% lebih besar
dari pada jenis graduated leaves. Jika dipergunakan tanda untuk tegangan full
length adalah

F dan untuk tegangan graduated leaves

2
F= G
3
GWFL
nF b t

[ ]

2 G WG
3 nF b t 2

WF 2 WG
W
3n
=
==> F = F ..7
n F 3 nG
W G 2nG
Bila persamaan tersebut, keduanya di tambah angka 1 maka :

WF
3n
+1= F +1
WG
2 nG
W F + W G 3 nF +2 nG
=
WG
2 nG

W G=

2 nG
(W F + W G )
3 n F +2 nG

W G=

2 nG
W ..8
3 n F +2 nG

Dimana :
W = jumlah beban pada pegas

W F +W G

W G = beban di ambil dari graduated leaves


W F = beban di ambil dari full length leaves
43

maka :

Dari persamaan ( 7 ) dapat juga di tulis sebagai berikut :

W G 2n G
W
2n
=
==> G +1= G +1
W F 3 nF
WF
3 nF
W G +W F 2 nG +3 n F
=
WF
3 nF

W F=

3 nF
(W G +W F )
2 nG +3 nG

W F=

3 nF
W 9
2 nG +3 n F

Besar tegangan lengkung untuk full length leaves :

F=

GWFL
nF b t

3 nF
6L
W E
2
n F b t 2 n F +3 n F

2 nG +3 n F
2
bt
18 W L
F=

Dari teori dimana :

3
F= G
2

3
18 W L
G = F= 2
2
b t (2 nG +3 n F )
=> F =

12 W L
b t (2 nG +3 n F )
2

Besar defleksi untuk full length leaves, persamaan 4 ) :

44

2 nG +3 n F
b t 2 ()
18 W L

F L3 2 L2
=
=

3 Et 3 Et
=

12 W L
E bt (2 nG +3 n F )
3

contoh soal untuk pegas daun :


sebuah pegas truk mempunyai 12 buah daun pegas, 2 buah daun dengan full
length leaves ( ukuran panjang penuh ). Landasan dukung pegas berjarak 1,05
meter dan lebar sentral pengikat 85 mm. besar beban yang di berikan pada ujung
pegas sebesar 5,4 kN dengan tegangan yang di ijinkan 280 N/mm 2. Berbanding
antara total ketebalan dengan lebar adalah 3
untuk mdulus elastisitas bahan pegas 0,21x10 6 N/mm2
di tanyakan :
a. Tebal dan lebar pegas tersebut.
b. Defleksi dari pegas tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui :
-

Jumlah daun pegas ( n ) = 12


Jumlah daun pegas yang
ukuran yang panjang penuh

n F=2

Lebar dari landasan ( 1 ) = 85 ( mm )

45

nG =nn=122=10

2 L2 =1,05 meter=1050 mm

Panjang pegas yang efektif :

2 L=2 L11=105085=965 mm L=482,5(mm)


Titik kerja beban : 2 W = 5,4 kN = 5,4 x 10

(N)

W=2,7 103 ( N )
Tegangan yang di ijinkan

B=280 N /mm2

Perbandingan jumlah ketebalan dengan lebar pegas = 3

jumlah tebal seluruhnya


=3
lebar

Maka :

12 . t
12. t
=3 b=
=4 t
b
3
Besar legangan maksimum di peroleh dari anggapan tegangan yang terjadi. Tidak
ada peruntukan :

F=

18 W L
b t (2 nG +3 n F )
2

280=

18 ( 2,7 10 ) 482,5
226000
==>t 3 =
=808
2
280
4 b t ( 2. ( 10 ) +3 ( 2 ) )

=>t 3 =8080=9,3 ( mm )=10 ( mm )


b=4 t=4 ( 10 )=40 mm
Besar defleksi dari pegas tersebut :

12 W L3
E b t 2 ( 2 nG +3 n F )

46

2,7 10
482,5

10

12( 3)

=
=16,6 ( mm )
Tabel standart dari pegas daun .
Material

condition

Tensile yield
strength
( N/mm2 )

Brinnell
hardness
number

hardened

Ultimate
tensile
strength
( N/mm2 )
1680 2200

60 Cr I

1540 1750

461 601

50 Cr I V 23

And

1900 2200

1680 1890

534 601

55 Si 2 Mn 90

Tempered

1820 2060

1680 1920

534 601

47

BAB III
BANTALAN

Bantalan adalah suatu peralatan bagian dari mesin yang berfungsi untuk menumpu
poros yang berputar, sehingga putaran dapat berlangsung secara halus, aman dan
umur panjang. Bantalan yang di pilinh harus cukup kuat dan mampu menahan
beban yang yang fariasi yang di timbulkan oleh pembebanan poros tersebut.
3.1 klasifikasi bantalan
Bantalan dapat di k;asifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros
2. Berdasarkan arah beban terhadap poros
3.1. 1 berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros :
a. Bantalan luncur.
pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
poros di tumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan minyak
pelumas.
b. Bantalan gelinding.
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar
dengan yang diam melalui bagian linding seperti : bola ( peluru ), Rol atau rol
jarum dan rol bulat.
3.1.2. berdasarkan arah beban terhadap poros.
a. bantalan Radial.
Arah beban yang di tumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros.
b. Bantalan Aksial.
Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros.
c. bantalan gelinding khusus.
48

Bantalan ini dapan menumpu beban yang arahnya sejajar maupun tagak
lurus sumbu poros.

49

Anda mungkin juga menyukai