E-book
book ini tentu saja akan berisi tentang materi seputar hidroponik
hidrop
sederhana yang bisa diaplikasi oleh semua keluarga di Indonesia. Step by
step menanam sayuran daun dan juga sayuran buah dengan beberapa
be
teknik hidroponik yang um
umum
um digunakan untuk berkebun secara
hidroponik. Tidak perlu takut untuk memulai, karena hi
hidroponik
droponik simple,
asyik dan menyenangkan.
Ada banyak bahan disekitar kita yang bisa kita manfaatkan untuk
menanam tanaman secara hidroponik, botol
botol-botol
botol bekas, ember-ember
ember
bekas, ember bekas es cream, tempat pop mie dan masih banyak media
disekitar kita yang bisa kita manfaatkan sebagai media untuk berkebun
hidroponik. Namun jika anda ingin berhidropronik untuk skala bisnis
tentu saja cari material yang layak untuk produksi
produksi.
Kenapa hidroponik?
Kreatif, menyenangkan, peluang. 3 kata ini yang menurut saya bisa
mewakili dan memotivasi saya untuk belajar hidroponik. Hidroponik
memerlukan kreatifitas kita untuk menggali ide-ide system tanam yang
mudah kita aplikasi dengan keterbatasan yang kita miliki. Ruang terbatas,
dana terbatas, peralatan terbatas dll. Hidroponik memerlukan kreatifitas
yang baik untuk bisa menciptakan system tanam yang baik dan juga enak
dipandang mata. Jika anda ingin anak anda kreatif anda bisa mengajarkan
hidroponik sejak dini untuk anak anda.
Sistem hidroponik
Ada 6 tipe dasar sistem hidroponik, system Wick, Water Culture, Ebb dan
Flow (Flood & Drain), system Drip ,NFT (Nutrient Film Technique) dan
Aeroponik. System dasar ini bisa dimodifikasi sesuia kemauan anda,
kreatifitas anda bisa diasah dalam merancang system hidroponik untuk
tanaman anda.
Ada ratusan variasi pada tipe-tipe dasar dari sistem, tetapi semua
metode hidroponik adalah variasi (atau kombinasi) dari keenam system
ini. Silahkan lanjutkan membaca dibawah akan kami jelas dari masing
masing system:
WICK SYSTEM
Sistem Wick adalah sistem yang paling sederhana dari ke 6 dasar sistem
hidroponik. Ini adalah sistem pasif, yang berarti tidak ada bagian yang
bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah
nutrisi dengan sumbu, biasanya sumbu menggunakan kain flannel atau
jenis bahan lain yang mudah menyerap air. Sistem wick biasanya
menggunakan media tanam seperti Perlite, Vermiculite, batu kerikil,
hydroton, sekam bakar, cocopeat.
Kelemahan terbesar dari sistem ini adalah jika tanaman besar dan
menggunakan air lebih banyak dari daya serap sumbu.
Contoh
wick
system
WATER CULTURE
Sistem water culture / rakit apung adalah yang paling sederhana dari
semua sistem hidroponik aktif. Platform yang memegang tanaman
biasanya terbuat dari styrofoam dan mengapung langsung pada larutan
nutrisi. suplai oksigen ke akar tanaman menggunakan pompa aquarium
yang dimasukkan ke dalam bak penampung nutrisi hidroponik.
Biasanya system rakit apung ini digunakan untuk sayuran jangka pendek
seperti lettuce , kangkung dan jenis sawi sawian yang lain.
Kelemahan terbesar dari sistem semacam ini adalah bahwa system rakit
apung tidak bekerja efektif pada tanaman besar atau pada tanaman
jangka panjang.
dikosongkan
kembali
mengalir
ke
bak
penampung.
Sistem drip ini adalah system sederhana yang paling banyak digunakan di
dunia. Tanaman dialiri nutrisi melalui tetesan di stick drip pada setiap
tanaman,aliran nutrisi menggunakan pompa dari bak penampung nutrisi
ke setiap tanaman yang diatur menggunakan manifold. Aliran air akan
diatur menggunakan timer yang dihubungkan ke pompa. Untuk yang
system recovery adalah kelebihan tetesan akan diolah lagi dan
dimasukkan dalam bak penampung nutrisi untuk dialirkan ke tanaman
lagi, sedangkan system Non-recovery kelebihan tetesan pada drip akan
dibiarkan mengalir ke tanah.
NFT merupakan system yang biasa dan umum digunakan untuk para
hidroponikers. Seperti gambar diatas nutrisi ditampung dalam bak dan
dialirkan dengan pompa ke tanaman dengan aliran terus-menerus yang
tipis / dangkal melalui akar tanaman.
Sistem ini rentan terhadap keringnya akar tanaman jika listrik mati dan
pompa tidak bisa mengalirkan air.
AEROPONIC
Seperti pada system NFT akar akan menggantung namun nutrisi tidak
dialirkan seperti pada NFT namun disemprot kabut menggunakan nozzle.
Aeroponik merupakan system hidroponik yang menggunakan teknologi
paling tinggi dibandingkan dengan 5 sistem yang sudah dijelaskan diatas.
Peralatan terpenting adalah pompa, timer dan juga nozzle. Timer diatur
sedemikian rupa akan bisa menyalakan nozzle untuk kebutuhan nutrisi
pada tanaman. Karena akar menggantung diudara maka kabut harus
cukup untuk membuat akar tercukupi kebutuhannya. Jika nozzle tidak
menyala dalam waktu lama, dikawatirkan akar akan mengering.
Rockwool
Cocopeat
Serbuk sabut kelapa, terbuat dari sabut kelapa yang diolah
menjadi serbuk. Biasanya dicampur dengan sekam bakar sebagai
media tanam hidroponik.
Sekam Bakar
Terbuat dari sekam padi yang dibakar menjadi arang sekam atau
sekam bakar.
Hidroton
Berupa butiran sebesar kelereng tterbuat
erbuat dari tanah liat yang
dipanaskan pada suhu tinggi.
Peralatan hidroponik
Untuk sukses ber hidroponik tentu saja anda harus menyiapkan
beberapa peralatan untuk kesuksesan dalam berhidroponik, Jika
anda masih memulai anda bisa membeli peralatan sesuai
kebutuhan anda dalam belajar menanam secara hidroponik.
Harga juga macam2 sesua
sesuaikan
ikan dengan kantong anda juga . Bagi
pemula yang baru memulai jika masih bingung dan ragu memulai
ada baiknya anda membeli starter kit hidroponik. Anda bisa
langsung memulai karena dalam starterkit biasanya sudah
lengkap. Klik link berikut www.pertanianorganik.net jika anda
berminat untuk melihat starter kit wick system.
alat ukur
PH meter
TDS meter
EC meter
Derajat Keasaman / PH
PH atau derajat keasaman sangat penting diperhatikan untuk
kesuksesan dalam berhidroponik. Ada baiknya anda memiliki alat
ukur ph meter agar proses menanam secara hidroponik bisa
berjalan dengan baik. PH adalah logaritma negative pangkat
sepuluh dari grammol H
Electrical Conductivity/E.C
Anda bisa mengukur EC pada larutan nutrisi anda menggunakan EC
meter, angka EC menunjukkan jumlah garam terlarut dalam larutan
nutrisi. Biasanya ditunjukkan pada skala mikrosiemen (uS / cm) atau
millisiemens (ms / cm). Range EC pada setiap tanaman untuk setiap fase
pertumbuhan dan juga setiap jenis tanaman tentu saja akan berbeda
beda, anda bisa cek di tabel PH, EC dan PPM untuk mengetahui range EC
pada setiap tanaman. Sebagai Contoh EC untuk Lettuce range 0.8-1.2
ms/cm .EC tidak bisa mewakili masing-masing hara terlarut, jadi untuk
TDS / PPM
TDS = Total Dissolved solids , atau jumlah padatan terlarut. TDS
satuannya adalah PPM atau part per million ( bagian per sejuta ), biasa
diukur menggunakan TDS meter. Untuk para pelaku hidroponik ada yang
menggunakan Ppm sebagai acuan dalam menanam secara hidroponik
namun ada juga yang menggunakan EC meter sebagai acuan dalam
berkebun hidroponik. Dalam satu literature ada yang menyebutkan
bahwa EC 1 mS/cm = 700 Ppm. Namun angka ini bukan pathokan baku
karena tergantung pada kualitas dan kemurnian bahan kimia yang
digunakan. Prinsip kerja EC meter dan TDS meter sama yaitu mengukur
penghantaran listrik antara katoda dan anoda.
Kualitas Air
Sebagai aturan umum, semua air yang cocok untuk diminum atau
digunakan untuk mengairi Greenhouse sangat ideal untuk hidroponik.
Agar lebih tepat, air yang cocok untuk hidroponik harus memiliki
konduktivitas ( EC ) yang kurang dari 500 uS / cm, atau total konsentrasi
garam ( TDS ) kurang dari 350 ppm.Yang perlu diperhatikan juga adalah
PH air sebelum digunakan untuk menanam secara hidroponik. Setting PH
air pada range PH sesuai jenis tanaman yang akan ditanam secara
hidroponik.
Untuk cara
meramu nutrisi hidroponik akan dibahas pada bab berikutnya, kalo yang
ini khusus premium member , ada juga file excel untuk menghitung
kebutuhan bahan pada setiap jenis tanaman. Jika anda masih Free
member anda bisa segera upgrade ke Premium member ya!! Biar segera
bisa membuat nutrisi hidroponik sendiri.
2. Sistem hidroponik
Ada banyak sistem hidroponik yang bisa anda pilih untuk menanam
secara hidroponik, sistem wick, NFT, fertigasi, rakit apung dll. Jika diawal
masih skala hobi paling mudah menggunakan sistem wick /
sumbu,maupun system rakit apung. Banyak juga yang menggunakan
system NFT dan juga rakit apung. Untuk system hidroponik yang
digunakan anda bisa membuat sendiri atau membeli starterkit atau
membeli peralatan hidroponik yang sudah siap pakai. Untuk skala
produksi kebanyakan menggunakan system NFT dan rakit apung untuk
tanaman sayuran daun, namun untuk sayuran buah seperti melon, cabe,
paprika, timun , tomat dll biasa menggunakan system drip irigasi.
4. Nutrisi Hidroponik
Nutrisi hidroponik sangat penting untuk keberhasil dalam menanam
hidroponik, karena tanpa nutrisi hidroponik tentu saja anda tidak bisa
menanam secara hidroponik. nutrisi hidroponik merupakan hara makro
dan mikro yang wajib ada untuk pertumbuhan tanaman. Anda bisa
membeli atau membuat sendiri juga, untuk skala hobi saya yakin
membeli jauh lebih murah dibandingkan dengan membuat sendiri. Untuk
membeli anda bisa ke www.pertanianorganik.net
5. Pemeliharaan
Jika semua sudah siap, bibit siap ditanam secara hidroponik tahapan
selanjutnya adalah masa pemeliharaan tanaman. Usahakan nutrisi sesuai
dengan kebutuhan tanaman supaya pertumbuhan optimal seperti yang
diharapkan. Selalu cek larutan nutrisi kondisi EC /PPM dan juga PH,
kondisikan sesuai tahapan pertumbuhan dan juga proses pertumbuhan
optimal. Setiap tanaman memerlukan range PH, dan juga EC yang
berbeda. Anda bisa melihat di tabel PH dan PPm pada setiap jenis
tanaman.
ya Silahkan dibaca