Anda di halaman 1dari 14

AUDIT KEUANGAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN
AKTIVA TETAP
Anggota Kelompok :
Suhari

Ety Fitriani M.
Khairil Rifqi

Tiyo Prayogo

(2012-216)

(2013-294)
(2013-300)
(2013-332)

PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Aktiva tetap merupakan aset/harta yang dimiliki oleh


organisasi sektor publik yang digunakan atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam kegiatan
operasional organisasi dan tidak untuk dijual-belikan serta
digunakan lebih dari satu tahun (periode akuntansi)
dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi

KLASIFIKASI ASET TETAP


1. Tanah : tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai
dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap
dipakai.
2. Peralatan dan Mesin : mencakup mesin-mesin dan kendaraan
bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya
yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12bulan
3. Gedung dan Bangunan : Termasuk dalam jenis gedung dan
bangunan ini antara lain: bangunan gedung, monumen, bangunan
menara, dan rambu-rambu.
4. Jalan. Irigasi, dan Jaringan
5. Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas
6. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang
dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan
belum selesai seluruhnya

TUJUAN AUDIT ATAS AKTIVA TETAP


Untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi
signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo
aktiva tetap. Tujuan audit ditentukan berdasarkan atas
kelima kategori asersi laporan keuangan yaitu :
1. Keberadaan dan
Keterjadian
4. Penilaian dan
Pengalokasian

2. Kelengkapan
3. Hak dan
Kewajiban

5. Pelaporan dan
Pengungkapan

PENJELASAN ASERSI
1. Keberadaan dan
Keterjadian

1. Seluruh saldo aktiva tetap


benar-benar ada pada
tanggal neraca
2. Transaksi berkaitan dengan
aktiva tetap yang tercatat
benar-benar ada
3. Pendapatan dihasilakan dari
transaksi dan kejadian
aktiva tetap yang terjadi
selama periode tersebut

2. Kelengkapan

1. Seluruh transaksi dan saldo


yang semestinya tercantum
dalam laporan keuangan
sudah benar-benar dicatat
dan disajikan
2. Semua aktiva tetap sudah
tercakup atau dinyatakan
dalam saldo aktiva tetap

PENJELASAN ASERSI (LANJUTAN)


3. Hak dan
Kewajiban

1. Apakah entitas
memiliki hak
kepemilikan yang
sah atas saldo
aktiva tetap
2. Semua aktiva tetap
yang tercatat
merupakan harta
yang dimiliki
pemda

4. Penilaian dan
Pengalokasian
1. Saldo aktiva tetap
pemda telah
disajikan dalam
jumlah yang tepat
2. Saldo aktiva tetap
diperoleh dari
penilaian yang
sesuai dengan
PABU
3. Aktiva tetap
dilaporkan di
neraca pada harga
pokok atau nilai
pasar yang tepat

5. Pelaporan dan
Pengungkapan

1. Transaksi dan
saldo yang tercatat
telah dengan tepat
diklasifikasikan,
dijelaskan, dan
diungkapkan dalam
neraca.

SIFAT AUDIT AKTIVA TETAP

Audit atas aktiva tetap adalah sangat penting karena :


1. Aktiva tetap memiliki porsi terbesar sebagai aset/harta yang
dimiliki oleh organisasi sektor publik.
2. Biasanya aktiva tetap merupakan aset daerah/kekayaan
terbesar yang dimiliki oleh suatu organisasi sektor publik
3. Aktiva tetap merupakan titik rawan terjadinya inefisiensi dan
pencurian.

PENGUJIAN SUBTANTIF
Pengujian subtantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap
asersi laporan keuangan yang signifikan. Perancangan pengujian
subtantif meliputi penentuan :
1. Sifat pengujian
2. Waktu pengujian
3. Luas pengujian subtantif

PROSEDUR PENGUJIAN SUBTANTIF


AKTIVA TETAP
1. Verifikasi atas ketepatan skedul dan kesesuaian buku pembantu
dengan aktiva tetap :
- Menguji ketepatan perhitungan matematis dari skedul aktiva tetap
dan kesesuaian saldo buku pembantu aktiva tetap dengan buku
besar.
2. Inspeksi atas penambahan saldo aktiva tetap

PROSEDUR PENGUJIAN SUBTANTIF


AKTIVA TETAP (LANJUTAN)
3. Memeriksa dokumen kepemilikan aktiva tetap
4. Penelusuran penambahan aktive tetap ke dokumen pendukung
5. Penelusuran pelepasan/penghentian Aktiva tetap
6. Menganalisis penjurnalan biaya perbaikan :
- Jika perbaikan menambah umur ekonomis maka dimasukkan ke
pengeluaran modal
- Jika tidak maka dimasukkan sebagai pengeluaran pendapatan dan
dibebankan sebagai biaya perbaikan
7. Menelaah penjurnalan akumulasi Depresiasi
8. Menelaah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan

PENETAPAN RISIKO DETEKSI


Risiko deteksi adalah : risiko bahwa auditor tidak akan dapat
mendeteksi salah satu material yang ada dalam suatu asersi.
Rencana risiko deteksi adalah : dasar untuk menetapkan rencana
tingkat pengujian substantif yang ditentukan oleh auditor
Rencana risiko deteksi ditentukan berdasarkan hubungan yang
dinyatakan dengan model sebagai berikut :
RD = RA/RB x RP
Keterangan :
RA = Risiko Audit
RB = Risiko Bawaan
RP = Risiko Pengendalian
RD = Risiko Deteksi

PENETAPAN RISIKO DETEKSI


(LANJUTAN)
Jenis aktiva tetap yang berbeda mempunyai resiko bawaan dan resiko
pengendalian yang juga berbeda. Resiko bawaan untuk tanah adalah
lebih rendah dibandingkan resiko bawaan untuk kendaraan maupun
bangunan. Hal ini diakibatkan oleh kerentanan dalam pengendalian
dan kerumitan dalam perhitungan dari estimasi umur ekonomis dan
nilai residualnya.
Variasi dalam resiko bawaan dan resiko pengendalian antar berbagai
aktiva tersebut perlu diperhatikan oleh auditor dengan menentukan
tingkat resiko deteksi yang tepat untuk masing-masing pernyataan.

PENETAPAN RISIKO DETEKSI


(LANJUTAN)
Resiko pengendalian aktiva tetap pada umumnya relatif rendah
karena transaksi ini jarang terjadi dan terdapat otorisasi pimpinan
atas pembelian aktiva tetap yang penting. Meskipun resiko
pengendaliannya rendah, resiko deteksinya ditetapkan pada tingkat
yang tinggi, auditor perlu menggunakan pendekatan pengutamaan
pengujian subtantif. Hal ini disebabkan karena transaksi pembelian
aktiva tetap secara individual memiliki pengaruh yang material
terhadap laporan keuangan.
Jika resiko deteksi yang dapat diterima adalah rendah, maka
auditor harus menggunakan prosedur yang lebih efektif. Tiga tipe
pengujian subtantif yang dapat digunakan adalah :
1. Pengujian Detail saldo
2. Pengujian Detail Transaksi
3. Pengujian Detail Akun

BAGAN ALUR

Obyek
Pemeriksa
aan

Aset

Penggunaan
Penjualan
Pembelian

Bukti
asersi
transaksi
dan saldo
siklus
belanja

Anda mungkin juga menyukai